Professional Documents
Culture Documents
Proposal Penelitian: Strategi Pemasaran Pada Home Industry Tempe Di Kota Jayapura
Proposal Penelitian: Strategi Pemasaran Pada Home Industry Tempe Di Kota Jayapura
Proposal Penelitian
Tujuan proposal penelitian adalah untuk Menyusun Skripsi
di Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Yapis Papua
Program Studi Manajemen
Diajukan oleh:
Dinni Lestari
1911127
Diajukan oleh:
Dinni Lestari
1911127
Dr. Muhdi B Hi Ibrahim, S.E., M.M Dr. Andri Irawan, S.E., M.Si.
Mengetahui,
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya,
penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Muhdi B Hi Ibrahim, S.E., M.M selaku
pembimbing I dan Bapak Dr. Andri Irawan, S.E., M.Si. selaku pembimbing II
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh
kepada:
2. Bapak Dr. H. Muhdi B. Hi. Ibrahim, SE, MM, selaku Rektor Universitas
Yapis Papua atas kesempatan yang diberikan kepada penulis guna mengikuti
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Yapis Papua atas kesempatan yang
4. Bapak Dr. Yendra, S.E., M.M selaku Ketua Program Studi Manajemeni
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Yapis Papua atas kesempatan dan
fasilitas yang diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan sampai
diskusi.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan-
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
LAMPIRAN............................................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................7
D. Manfaat Penelitian........................................................................................7
BAB II......................................................................................................................9
KAJIAN PUSTAKA................................................................................................9
A. Kajian Teori..................................................................................................9
1. Pemasaran..................................................................................................9
2. Home Industry.........................................................................................19
3. Tempe......................................................................................................26
B. Penelitian Terdahulu...................................................................................30
C. Kerangka Berpikir.......................................................................................34
BAB III..................................................................................................................36
METODE PENELITIAN.......................................................................................36
A. Jenis dan Rancangan Penelitian..................................................................36
B. Subyek Penelitian........................................................................................37
C. Data dan Sumber Data................................................................................38
D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................39
E. Teknik Analisis Data...................................................................................41
F. Teknik Keabsahan Data..............................................................................45
1. Uji Kredibilitas........................................................................................45
2. Uji Dependabilitas...................................................................................46
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Industri merupakan bagian dari proses produksi yang juga menjadi bentuk
dari kegiatan ekonomi pengolah bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya,
sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai tambah atau
manfaat yang lebih tinggi. Home industry sendiri telah banyak berkembang di
Karena industri rumah tangga mempunyai jumlah unit usaha yang jauh lebih baik
dibandingkan kelompok usaha industri sedang dan industri besar. Hal itu
disebabkan industri rumah tengga memiliki daya tahan yang kuat dalam
Industri rumah tangga atau home industry merupakan suatu peluang usaha
yang mulai bermunculan dalam era sekarang karena semakin sempitnya lapangan
kerja yang tersedia. Industri semacam ini dapat dikelola di dalam rumah sehingga
dapat dipantau setiap saat. Usaha kecil semacam ini dikelola oleh orang-orang
yang memiliki hubungan kekerabatan. Modal yang dibutuhkan usaha ini sedikit
dan alat-alat yang digunakan bersifat manual. Industri rumahan di kota Jayapura
mengalami perkembangan yang besar. Menurut data dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Jayapura, pada tahun 2019 terdapat 1.808
unit usaha
2
industri di Kota Jayapura dengan peningkatan jumlah unit usaha sebesar 4,51%
jenis industri rumahan yang memberi peluang dan pemasukan ekonomi bagi
keluarga. Industri rumahan dalam bidang makanan menjadi salah satu pilihan
Perkembangan yang pesat pada produk makanan tersebut tentunya juga didorong
oleh minat beli yang tinggi dari masyarakat sebagai konsumen. Keinginan dan
minat beli yang tinggi tersebut memunculkan peluang bagi produsen produk
yang variatif. Menurut Yuni (2010) terdapat tiga alasan wirausahawan memilih
melakukan usaha di sektor makanan adalah karena bisnis tersebut lebih populer
dan menguntungkan, dengan biaya bisnis yang umumnya kecil dan bantuan
Salah satu home industry yang paling banyak ditemui adalah industri yang
bergerak dalam sektor produksi makanan seperti produk tempe dan segala
menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai
Indonesia dijadikan untuk memproduksi tempe, 40% tahu dan 10% dalam bentuk
lainnya (seperti, tauco, kecap dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang
merupakan salah satu makanan yang khas dari Indonesia, dengan proses
industri rumah tangga dan industri kecil. Seringkali permasalahan yang ditemui
yang minim, kedua kenaikan harga bahan baku yang digunakan, dan ketiga
pemasaran tempe dari produsen ke konsumen (Yanis, 2018). Hal ini tentunya
selalu menjadi permasalahan pokok yang masih ditemui pada sejumlah industri
kecil, karena kurangnya informasi pasar disisi lain kompetensi dalam manajemen
bisnis yang dimiliki juga masih rendah sehingga seringkali pengusaha tidak
selera konsumen.
Permasalahan tersebut juga ditemui pada jenis industri rumah tangga yang
sebagai salah satu komoditas pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung,
kedelai di dalam negeri. Permasalahan kenaikan harga kedelai di tahun 2022 turut
menjadi permasalahan pokok yang membuat sebagian besar industri rumah tangga
4
usahanya.
2022). Berikut grafik statistik yang menggambarkan kenaikan hara kedelai impor
Selain itu harga kedelai impor yang tinggi ditemukan di beberapa wilayah
harga kedelai impor tertinggi yang mencapai 7,04%. Hal tersebut menunjukkan
kenaikan harga kedelai sebagai bahan pokok pembuatan tempe menjadi sebagian
dari permasalahan yang dirasakan oleh industri rumah tangga di Kota Jayapura
5
saat ini. Adanya kondisi tersebut yang kemudian mendorong sejumlah usaha
zaman dan globalisasi, karena semakin banyaknya produk sejenis yang masuk ke
merek dan jenis produk menunjukan bahwa perusahaan tidak dapat hanya berdiam
diri dalam menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu setiap industri rumahan harus
Pemasaran adalah salah satu perangkat vital dalam suatu bisnis, sistem
Pemasaran tidak sekedar pengembangan produk yang baik, penetapan harga yang
menarik, dan ketersediaan bagi konsumen sasaran. Perusahaan dalam hal ini
industri rumha tangga juga harus berkomunikasi dengan konsumen. Oleh karena
pemasaran dari produk yang dihasilkannya. Dalam hal ini, maka usaha pemasaran
yang tepat untuk dapat menentukan strategi pasar dan strategi pemasaran yang
usaha yang bekerja dalam sistem pasar persaingan yang kuat. Akurasi dan
yang jelas dan terarah mengenai hal yang perlu dilakukan perusahaan dalam
menggunakan setiap peluang pada beberapa sasaran pasar. Industri rumahan masa
kini tidak lagi bergerak dalam pasar dengan persaingan yang pasti, atau pilihan
yang stabil. Pada era pasar bebas saat ini, produk-produk industri negara maju
lokal. Melihat hal ini, maka perusahaan dengan produk lokal termasuk industri
usaha adalah suatu hal yang tidak diperoleh dengan mudah. Dibutuhkan analisis
yang teliti dan benar, sehingga dalam menetapkan sebuah strategi perusahaan
dibutuhkan banyak faktor yang harus dipertimbangkan dan dianalisis. Oleh karena
pemasarannya.
sebagai usaha skala kecil di Kota Jayapura. Maka penelitian ini diberi judul
2. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah bagaimana strategi 4P pada home industry tempe di Kota
Jayapura
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pemasaran bisnis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
akan datang.
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
2. Pemasaran
3. Pengertian Pemasaran
berkaitan dengan kegiatan mengalirnya produk berupa barang dan jasa dari
Keller, 2014) adalah suatu aktifitas, sebuah grup yang berisikan institusi-
9
10
dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
4. Strategi Pemasaran
sebagai berikut:
dengan melayani segmen tunggal, dan jika hal ini terbukti berhasil,
segmen lainnya.
b. Spesialisasi Selektif
c. Spesialisasi Pasar
d. Spesialisasi Produk
e. Pelayanan Penuh
penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa yang
bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama persis dengan
membelinya.
5. Fungsi Pemasaran
dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam
lingkungan pemasaran.
merangsang pembelian.
saluran pemasaran.
1. Faktor Lingkungan
2. Faktor Pasar
belum terpenuhi.
3. Persaingan
pemasaran.
5. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen perlu dipantau dan dianalisis karena hal ini sangat
6. Analisis Ekonomi
tersebut telah dijadikan pasar sasaran untuk produk yang telah diluncurkan
1. Produk (product)
2. Harga (price)
yang dilakukan makan akan semakin besar dan tinggi harga yang
3. Promosi (promotion)
produk, modal lain yang dimiliki oleh perusahaan, dan segmen pasar
4. Tempat (place)
(Hermawan, 2012).
8. Home Industry
adalah suatu unit usaha atau perusahaan dalam skala kecil yang bergerak
Home Industry adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan
20
tentang usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil yang
memiliki kriteria Tentang Usaha Kecil adalah milik WNI, berdiri sendiri,
maupun tidak.
(Asyah, 2018):
barang dasar menjadi barang belum jadi atau setengah jadi, barang
setengah jadi menjadi barang jadi, atau yang kurang nilainya menjadi
barang yang lebih tinggi nilainya dengan maksud untuk dijual, dengan
industri rumah tangga adalah usaha yang melibatkan tenaga kerja < 20
21
pendapatan produsen.
1. Skala usaha ini umumnya sangat kecil dan mencerminkan suatu pola
sederhana.
berikut:
22
rumah.
Ada beberapa bentuk dan jenis home industry yang dikenal oleh
emping.
harus mendapat perhatian yang besar. Hal ini disebabkan karena industri
digunakan.
sumbangan yang kecil dalam nilai produksi total, nilai per kapita dan
1. Produksi
nilai guna barang dan jasa. Selama proses produksi di home industri,
2. Distribusi
para pembeli dan penjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik
penyaluran.
3. Konsumsi
dengan sesuatu dalam hal ini material, barang simbolik, jasa atau
26
konsumen.
6. Tempe
a. Pengertian Tempe
Badan Standarisasi Nasional (2012), kata tempe diduga berasal dari bahasa
jawa kuno. Pada zaman jawa kuno terdapat makanan berwarna putih
terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga
mungkin berasal dari pulau Jawa setidaknya beberapa abad yang lalu. Pada
27
biasa dari proses fermentasi yang disebut tempe. Makanan ini bisa disebut
ini produk pengganti daging, karena mereka memiliki banyak tekstur yang
sama dengan daging, rasa, dan kandungan protein yang tinggi seperti
berbahan baku kacang kedelai yang difermentasi dan mempunyai nilai gizi
agak kering pun dapat digunakan sebagai makanan ternak, dan pupuk
karena kandungan protein dan lemak pada kedelai lebih baik dari pada
merupakan salah satu jenis tanaman palawija yang cukup penting setelah
kandungan gizi yang tinggi terutama protein (40 persen), lemak (20
28
Yulianti, 2016).
tentang Baku Mutu Air Limbah, industri pengolahan kedelai adalah usaha
yang tidak bisa digantikan dengan bahan lain. Industri tempe usaha
rumah tangga dengan jumlah tenaga kerja 1-4 orang dan industri kecil
Fraksi masa,
5. Kadar Serat Kasar Maks. 2,5
%
6. Cemaran Logam
6.1 Kadmium (Cd) Mg/kg Maks. 2
6.2 Timbal (Pb) Mg/kg Maks. 02,5
6.3 Timah (Sn) Mg/kg Maks. 40
6.4 Merkuri (Hg) Mg/kg Maks. 0,03
Cemaran Arsen
7. Mg/kg Maks. 0,25
(As)
8. Cemaran Mikroba
8.1 Coliform Maks. 10
8.2 Salmonella sp. APM/g Negatif/25gr
Sumber: Badan Standarisasi Nasional (BSN) (2012)
1. Perebusan
perebusan ini berfungsi sebagai proses hidrasi, yaitu agar biji kedelai
tahap perendaman.
2. Pengupasan
4. Pencucian
mungkin dibentuk oleh bakteri asam laktat dan agar biji kedelai tidak
fungi.
5. Inokulasi
atau laru. Inokulasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (1)
6. Pembungkusan
7. Fermentasi
31
lebih tinggi.
4. Penelitian Terdahulu
5. Kerangka Berpikir
35
Berdasarkan uraian pustaka dan teori di atas, maka kerangka berpikir pada
Pemasaran
Analisis 4P
Harga (Price)
Produk (Product)
Promosi (Promotion)
Tempat (Place)
METODE PENELITIAN
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
kualitatif memiliki prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan atau
lisan dari berbagai sikap orang-orang atau dijadikan sebagai objek penelitian
yang dapat diamati, sedangkan analisis datanya menggunakan analisis data secara
dan manusianya. Pemilihan pendekatan penelitian ini dirasa tepat karena dapat
dan fenomena sosial yang akan diteliti, yang dalam hal ini adalah strategi
Moleong (2014) metode deskriptif adalah berupa kata-kata tertulis ataupun lesan
dari fenomena sosial yang diamati baik dengan observasi, wawancara maupun
36
37
proses daripada hasil. Oleh karena itu data penelitian kualitatif tidak hanya berupa
kondisi perilaku yang diteliti, tetapi juga kondisi dan situasi lingkungan
dengan sifat masalah serta tujuan yang ingin memperoleh dan bukan menguji
2. Subyek Penelitian
memiliki informasi dan data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan mau
Jayapura, dalam hal ini adalah pemilik dan karyawan industri rumah
Sumber data yang dimaksud penelitian ini adalah subyek dari mana data
dapat diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber
Data primer merupakan sumber data yang langsung diberikan oleh informan
primer ini merupakan unit analisis utama yang digunakan dalam kegiatan
analisis data. Dalam hal ini sumber data primer diperoleh peneliti selama
observasi terkait fokus penelitian. Adapun yang menjadi sumber data primer
sebagai penunjang data primer. Dalam hal ini misalnya peneliti memperoleh
39
Untuk itu dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data wawancara,
1. Wawancara
yang diperoleh dari hasil percakapan peneliti dengan objek peneliti. Teknik
pertanyaan wawancara.
2. Observasi
menjaga agar tidak terjadi kesalahan dalam mengumpulkan data. Selain itu,
tuturan yang tidak dapat dijangkau oleh alat perekam saat observasi
3. Dokumentasi
41
karena analisis data merupakan tahapan untuk memecahan permasalahan yang ada
dan untuk mencapai tujuan akhir dari penelitian dengan cara membuat kesimpulan
yang dapat diceritakan atau dijelaskan kepada orang lain. Analisis data dalam
lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Pada penelitian ini, analisis data
Huberman, 1992) yang terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu pengumpulan data,
2020). Berikut ini merupakan gambar mengenai komponen dalam analisis data,
yaitu:
42
Pengumpulan Penyajian
Data Data
Verifikasi/
Reduksi
Penarikan
Data
Kesimpulan
1. Pengumpulan Data
data. Datanya adalah segala sesuatu yang dilihat, didengar dan diamati. Data
yang diperoleh bukan merupakan data akhir yang akan dapat langsung
dianalisis untuk menarik suatu kesimpulan akhir. Data pada penelitian ini
beberapa home industry di Kota Jayapura yang bersedia terlibat dalam kegiatan
penelitian ini.
2. Reduksi Data
informan yang dianggap keluar dari topik dan tidak sesuai dengan struktur
3. Penyajian Data
tentang apa yang terjadi dan melakukan analisis data yang sudah terkumpul
fokus penelitian dan selanjutnya dihubungkan dengan teori. Hasil dari display
ini akan diketahui apakah hasil temuan tersebut sesuai dengan teori yang ada
4. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan.
44
di tulis pada bab pertama. Penarikan kesimpulan merupakan hasil akhir dari
proses penelitian.
Setelah data dianalisis maka perlu dilakukan uji keabsahan data. Keabsahan
data digunakan empat macam kriteria keabsahan data, yaitu (a) dengan
tereduksi dan interprestasi data dengan maksud mendapatkan data yang paling
2014)
1. Uji Kredibilitas
Pada penelitian ini, validitas data yang dilakukan berupa uji keabsahan
satu teknik pengumpulan data. Teknik yang digunakan ialah observasi dan
2. Uji Dependabilitas
orang lain melakukan pengulangan data atau replikasi data dalam proses
penelitian.
hasil wawancara antara informan satu dengan informan yang lain. Apabila
47