You are on page 1of 27

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI PADA

KASUS BEDAH ONKOLOGI

Suryanto, S.Kep.Ns., S.Tr.Kes., M.Kes


DEFINISI CA MAMMAE
ETIOLOGI

Menurut Putra (2015) faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker payudra terbagi
menjadi dua kelompok yaitu faktor resiko yang dapat diubah dan faktor resiko tidak dapat
diubah. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut :
a. Faktor resiko yang dapat diubah
1) Obesitas
Obesetitas adalah kegemukan yang diakibatkan oleh kelebihan lemak dalam tubuh.
Jaringan lemak dalam tubuh merupakan sumber utama estrogen, jadi jika memiliki
jaringan lemak lebih banyak berarti memiliki estrogen lebih tinggi yang meningkatkan
risiko kanker payudara.
2) Pecandu alkohol
Alkohol bekerja dengan meningkatkan kadar darah didalam insulin darah, seperti faktor
pertumbuhan atau insulin like growth factors (IGFs) dan estrogen. Oleh karena itu alkohol
dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
3) Perokok berat
Rokok merupakan salah satu faktor risiko kanker payudara pada perempuan,
rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat mempengaruhi organ – organ tubuh.
Menurut penelitian WHO menyatakan setiap jam tembakau rokok membunuh 560
oranng di seluruh Dunia. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia
yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker).
4) Stres
Stres dapat menjadi faktor risiko kanker payudara karena stres pisikologi yang
berat dan terus menerus dapat melemahkan daya tahan tubuh dan penyakit fisik
dapat mudah menyerang.
5) Terpapar zat karsinogen
Zat karsinogen di antaranya yaitu zat kimia, radiasi, dan pembakaran asap
tembakau. Zat karsinogen dapat memicu tumbuhnya sel kanker payudara
(Depkes, 2015).
TANDA DAN GEJALA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI PADA
KASUS BEDAH ONKOLOGI
(CA MAMMAE)
PENGKAJIAN

1. IDENTITAS
Nama : Ny. R
Umur : 53Tahun
Diagnosa : CA Mammae
2. KELUHAN UTAMA  mucul benjolan pd payudara kanan sejak 2 th yg lalu
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG  Pasien mengeluhkan muncul benjolan pada
payudara sebelah kanan disertai nyeri, nyeri dirasakan hilang timbul, skala nyeri
4, dan mengalami perubahan kulit payudara
NEXT..

4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


pasien terdeteksi CA mammae sejak 2 th yg lalu
5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat DM, HT disangkal
6. RIWAYAT KESEHATAN
a. Pasien pernah dirawat 2 th yg lalu dengan CA Mammae
b. Riwayat operasi : Eksisi Biopsi TH 2020
c. Riwayat anestesi: GA (TIVA)
NEXT..

 e. Riwayat obat yg dikonsumsi : Paracetamol 500mg


 f. Riwayat alergi : disangkal
7. POLA KEBUTUHAN DASAR
a. Makan minum terakhir (dipuasakan 6 jam)
b. BAB & BAK dalam batas normal
c. Rasa aman nyaman : Pasien mengatakan takut karena akan menjalani
operasi
PEMERIKSAAN FISIK

1. KEADAAN UMUM :
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/70 mmHg S : 36,8 C
N : 84x/mnt RR : 20 x/mnt
SaO2 :100% BB :70 kg
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala  Bentuk lonjong, luka (-), darah(-)
b. Mata  Kelopak mata : perdarahan kelopak mata (-), Konjungtiva Merah
Muda
c. Telinga  peradangan (-), lesi (-), perdaraahan (-)
NEXT..

d. Hidung  nafas cuping hidung (-)


e. Mulut  kemampuan membuka mulut >3cm (+), gigi maju (-), Mallampati
score 2
f. Leher Leher pendek (+), ekstensi (+), massa (-)
g. Dada  suara nafas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-)
h. Jantung  S1 S2 tunggal
i. Abdomen  soepel, BU+
k. Ekstremitas  edema (-), CRT <2 detik, akral hangat
DATA PENUNJANG DIAGNOSTIK

 1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 2. PEMERIKSAAN EKG  Sinus Rhytme


KESIMPULAN STATUS FISIK (ASA)

ASA I
PERTIMBANGAN ANESTESI

1.FAKTOR PENYULIT  leher pendek


2. JENIS ANESTESI  General Anestesi (GA)
3. TEKNIK ANESTESI  INTUBASI ETT
4. PERSIAPAN ALAT  STATICS  Siapkan ETT yg ukurannya lebih kecil karena pada
Wanita hamil terjadi penekanan jalan nafas (Siapkan nomer 6.0, 6.5, 7.0)
5. OBAT ANESTESI
 Premedikasi  Ondancentron 4 mg, Midazolam 2,5 mg, Fentanyl 100mCg
 Induksi Propofol 100mg
 Pelumpuh otot  30 mg
 Maintenance  Sevoflurane 0,8-1,2 % , O2:N2O = 50%:50%
 Obat Emergency Sulfas Atropine, Epinefrine, Ephedrine
 Obat antidotum Neostigmine, Naloxone
CAIRAN
MASALAH KESEHATAN ANESTESI
1. PRA ANESTESI
a. Nyeri
b. Ansietas
2. INTRA ANESTESI
a. Resiko Cedera Trauma Pembedahan
b. Resiko Komplikasi Disfungsi Respirasi
c. Resiko Komplikasi Disfungsi Kardiovaskular
3.PASCA ANESTESI
a. Resiko Komplikasi Disfungsi Respirasi
b. Nyeri
INTERVENSI

1. Nyeri (Pra Anestesi) 2. Ansietas (Pra Anestesi)


a. Observasi tanda-tanda vital a.Observasi TTV
b. Identifikasi derajat, lokasi, durasi, b.Ajarkan teknik distraksi
frekwensi dan karakteristik nyeri
c.Informed Concent pasien terkait
c.Lakukan Teknik komunikasi jenis tindakan dan anestesi
terapeutik
d.Kolaborasi
dengan dokter anestesi
d.Kolaborasi
dengan dokter untuk dalam pemberian premedikasi
pemberian analgetic midazolam 2,5 mg
INTERVENSI

1. Resiko Cedera Trauma Pembedahan (Intra Anestesi)


a.Siapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan perencanaan teknik anestesi
b.Atur posisi pasien
c.Bantu pemasangan alat monitoring non invasif
d.Monitor vital sign
e.Bantu pelaksanaan Intubasi ETT
f.Lakukan monitoring
g.Tidak adanya komplikasi anestesi selama operasi berlangsung perianestesi
h.Atasi penyulit yang timbul
i.Lakukan pemeliharaan jalan napas
j.Lakukan pemasangan alat ventilasi mekanik
k.Lakukan pengakhiran tindakan anestesi
INTERVENSI
2. Resiko Komplikasi Disfungsi Respirasi 3. Resiko Komplikasi Disfungsi Kardiovaskular (Intra Anestesi)
(Intra Anestesi) a.Observasi TTV
a.Monitoring Vital sign b.Observasi kesadaran
b.Monitoring saturasi oksigen pasien c.Monitoring cairan masuk dan cairan keluar
c.Atur posisi pasien d.Monitoring efek obat anestesi
d.Lakukan pemasangan ETT Non King e.Kolaborasi dengan dokter anestesi dalam tindakan
perioperatif maintenance Volatil Agent (Sevoflurane) 1,2%
No. 6,5 7,0 7,5 dengan cuff
e.Lakukan fiksasi
f.Kolaborasi dengan dokter anestesi
dalam maintenance
VT :420-560
RR : 14x/mnt
O2:N20 (60%:40%)
Sevoflurane 1,2%
INTERVENSI
1. Resiko Komplikasi Disfungsi 2. Nyeri (Pasca Anestesi)
Respirasi (Pasca Anestesi) a.Observasi tanda-tanda vital
a.Monitoring Vital sign b. Identifikasi derajat, lokasi, durasi,
b.Monitoring saturasi oksigen frekwensi dan karakteristik nyeri
pasien
c.Lakukan Teknik komunikasi terapeutik
c.Atur posisi pasien
d.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
d.Lakukan suctioning analgetic
e.Kolaborasi
dengan dokter anestesi
dalam pemberian oksigenasi
IMPLEMENTASI

Lakukan tindakan yang sudah direncanakan pada


Intervensi dan selalu lakukan evaluasi formatif
dari setiap implementasi yang dikerjakan
EVALUASI

1. Lakukan evaluasi sumatif berdasarkan


kriteria waktu yang ditetapkan pada tujuan
(SMART)
2. Evaluasi menggunakan metode SOAP
EVALUASI
TERIMA KASIH

You might also like