You are on page 1of 19

MAKALAH

INFORMASI DALAM PRAKTIK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu: Mutmainatur Rohmah, M.M.

Disusun Oleh:

Kelompok 10

1. Ackil Maulana Marwan (126401201018)


2. Nurma Meliana (126401201038)
3. Sekar Fiki Anjani (126401201039)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH 6A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

MEI 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan
kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas Mata
Kuliah Manajemen Risiko Perbankan Syariah dalam bentuk makalah. Shalawat serta salam
semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhamnmad SAW.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


menyelesaikan makalah ini. Ucapan terimakasih tidak lupa kami sampaikan kepada:

1. Dr. Maftukhin, M, Ag., selaku Rektor UIN SATU Tulungagung yang telah memberikan
kesempatan kepada kita untuk menimba ilmu di UIN SATU Tulungagung.
2. Muhammad Aqim Adlan, S. Ag., S. Pd., M.E.I., selaku Koordinator Program Studi
Perbankan Syariah.
3. Mutmainatur Rohmah, M.M., selaku dosen pengampu mata kuliah “Sistem Informasi
Manajemen” yang telah memberikan tugas dan pengarahan kepada kami.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan yang terbatas, makalah yang berjudul “Sistem Manajemen Basis Data” ini masih
jauh dari kata sempurna. Kami mengharap dari makalah yang kami susun dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi kami maupun pembaca. Aamiin.

Tulungagung, 10 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ..................................................................................................................... i


Kata Pengantar .......................................................................................................................ii
Daftar Isi ................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan ............................ 3
B. Sistem Pemrosesan Transaksi ........................................................................................ 3
C. Sistem Informasi Organisasi ........................................................................................... 6
D. Manajemen Hubungan Pelangganan ............................................................................. 10
E. Data Warehousing ......................................................................................................... 10
F. Penyampaian Informasi ................................................................................................. 12
G. OLAP ............................................................................................................................. 12
H. Data Mining .................................................................................................................. 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................................... 14
B. Saran .............................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas penting saja,
yang disebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor-CSF), yang memiliki
pengaruh sangat besar pada keberhasilan dan kegagalan perusahaan. Dengan memusatkan
perhatian pada CSF, manajemen memastikan bahwa ia akan menghabiskan waktunya pada
hal-hal yang benar-benar berarti. Kemampuan sebuah perusahaan untuk mengembangkan
sistem informasi yang efektif adalah salah satu CSF-nya.
Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi
perusahaan sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan
oleh sistem-sistem lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi sebuah
perushaan yang bergerak dalam bisnis distribusi (seperti produsen, distributor, atau
pedagang eceran) memproses pesanan pelanggan, memsan penggantian persediaan, dan
memelihara buku besar.
Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki
nilai yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna
menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu. Kebutuhan ini
telah menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer – manajemen
hubungan pelanggan atau customer relationship management (CRM). CRM memiliki
kebutuhan data yang begitu besarnya sehingga dibutuhkan suatu jenis penyimpanan yang
inovatif – data warehouse (gudang data). Data warehouse lama-kelamaan terakumulasi, dan
data dapat diambil dengan cepat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Satu jenis
peranti lunak khusus, yang disebut OLAP (on-line analyitical processing) telah
dikembangkkan untuk memberikan informasi kepada para pengguna data warehouse dalam
bentuk multidimensional. Salah satu fitur yang menarik dari penggudangan data adalah
bahwa peranti lunak dapat mengenali pola-pola di dalam data yang tidak diketahui oleh para
pengguna. Jenis data minning (penambangan data) seperti ini disebut penemuan
pengetahuan (knowledge discovery).

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana informasi sebagai salah satu factor penting penentu keberhasilan?
2. Bagaimana Sistem Pemrosesan Transaksi?
3. Bagaimana Sistem Informasi Organisasi?
4. Bagaimana Manajemen Hubungan Pelanggan?
5. Apa itu Data Warehousing?
6. Bagaimana Penyampaian Informasi dalam Praktik?
7. Apa itu OLAP?
8. Apa itu Data Mining?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang bagaimana informasi sebagai salah satu factor penting
penentu keberhasilan.
2. Untuk mengetahui tentang bagaimana system pemrosesan transaksi
3. Untuk mengetahui tentang bagaimana system informasi organisasi
4. Untuk mengetahui tentang bagaimana manajemen hubungan pelanggan
5. Untuk mengetahui tentang ap aitu Warehousing
6. Untuk mengetahui tentang bagaimana penyampaian informasi dalam praktik
7. Untuk mengetahui apa itu OLAP
8. Untuk mengetahui apa itu Data Mining.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan


Pada tahun 1961. D. Ronald Daniel dan Mckinsey & Company salah satu perusahaan
konsultan terbesar di Amerika memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau
faktor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas
penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi.
Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF dan faktor-faktor ini dapat berbeda-beda dari
satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sebagai contoh, dalam industry kendaraan
bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan
pengendalian biaya produksi yang ketat. Dalam industry asuransi, CSF diidentifikasikan
sebagai pengembangan personel manajemen agen, pengendalian personal administrasi, dan
inovasi dalam menciptakan produk-produk asuransi yang baru. Paling tidak, di awal tahun
1960-an semuanya diyakini sebagai CSF.
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF, mereka akan
memusatkan perhatian pada pengidentifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai
seberapa jauh mereka telah mencapainya. Kita telah mengakui bahwa sumber daya informasi
merupakan satu cara yang baik untuk mencapai keunggulan kompetitif. Perusahaan yang
melaksanakan strategi ini mengakui bahwa informasi merupakan suatu sumber daya yang
berharga dan bahwa sistem informasi yang baik merupakan salah satu CSF.

B. Sistem Pemrosesan Transaksi


Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang
mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan , mengubah data menjadi
informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat di dalam
maupun di luar perusahaan, ini merupakan aplikasi bisnis pertama yaneg dipasang pada
komputer ketika mereka pertama kali di perkenalkan pada tahun 19e50-an. Istilah sistem
pemrosesan data elektronik (Electronic data processing - EDP) dean sistem informasi
akuntansi juga telah dipergunakan, namun saat ini kurang populer.
Gambar diatas adalah sebuah model sistem pemrosesan transaksi. Model ini merupakan
turunan dari model sistem umum perusahaan. Unsur-unsur input, tranformasi, dan output

3
dari sistem fisik perusahaan berada di bagian bawah. Data dikumpulkan dari sistem fisik dan
lingkungan, kemudian dimasukkan ke dalam basis data. Peranti lunak pemrosesan transaksi
mengubah data menjadi informasi bagi manajemen perusahaan dan bagi individu-individu
serta organisasi-organisasi di dalam lingkungan perusahaan.
Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memiliki arti penting. Sistem pemrosesan
transaksi adalah satu-satunya sistem informasi yang memiliki tanggung jawab untuk
memenuhi kebutuhan informasi diluar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki
tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain
pesaing. Sebagai contoh sistem pemrosesan transaksi memberikan faktur dan laporan saldo
kepada pelanggan, pesanan pembelian kepada pemasok dan data dalam laporan keuangan
tahunan kepada para pemegang saham dan pemilik.
Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan
oleh perusahaan-perusahaan distribusi yang mendistribusikan produk atau jasa kepada para
pelanggannya. Kita akan menyebut sistem seperti ini sebagai suatu sistem distribusi
(distribution system).
1. Tinjauan Sistem
Dalam mendokumentasikan sistem, bisa digunakan diagram arus data atau biasa dikenal
dengan DFD. Dfd Mendokumentasikan suatu sistem dengan cara yang hierarkis, dan dalam
diagram diatas mencerminkan tingkat yang tertinggi. Diagram tersebut dikenal dengan
diagram konteks karena ia menyajikan sistem dalam konteks lingkungannya.
Seluruh sistem ditunjukan oleh kotak yang diberi label "sistem distribusi" yang berada
di tengah. Unsur-unsur lingkungan yang berinteraksi dengan sistem ditunjukkan oleh kotak-
kotak dan dihubungkan ke sistem oleh panah-panah yang disebut arus data.
Unsur-unsur lingkungan dari sistem distribusi meliputi pelanggan, pemasok, ruang
persediaan bahan baku, dan manajemen. Arus data yang menghubungkan perusahaan
dengan para pelanggannya cukup mirip dengan arus yang menghubungkan perusahaan
dengan para pemasoknya. Pesanan yang diterima oleh perusahaan dari para pelanggannya
disebut pesanan penjualan (sales order), sedangkan pesanan yang ditempatkan oleh
perusahaan kepada pemasoknya disebut pesanan pembelian (purchase order). Dalam
beberapa kasus, perusahaan pertama-tama mendapatkan komitmen terlebih dahulu dari para
pemasoknya sebelum pesanan pembelian dibuat. Perusahaan dapat mengirimkan
pemberitahuan penolakan pesanan penjualan kepada para pelanggannya dengan berbagai
alasan salah satunya peringkat kredit pelanggan yang buruk. Meskipun pemasok juga dapat

4
mengirimkan pemberitahuan penolakan pesanan pembelian kepada perusahaan, kita telah
menghilangkan aliran tersebut karena alasan penyederhanaan. Baik perusahaan maupun
para pemasoknya menggunakan faktur untuk memberitahukan kepada pelanggan berapa
banyak jumlah yang terutang dan laporan saldo (statement) untuk menagih tagihan yang
belum dibayar. Terakhir, baik perusahaan maupun pelanggan-pelanggannya harus
melakukan pembayaran atas pembelian yang mereka lakukan.
Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri atas laporan-laporan akuntasi
standar. Semua kecuali dua arus data dalam gambar terdiri atas sumber-sumber daya Maya
(virtual). Kedua pengecualian tersebut termasuk arus dari pemasok ke sistem, yang berjudul
pengiriman, dan arus dari sistem ke ruang persediaan bahan baku, yang berjudul persediaan.
Kedua arus data tersebut dapat mencerminkan sumber daya fisik maupun maya.
2. Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi
Diagram konteks cukup memadai untuk mendefinisikan batasan sistem untuk unsur-
unsur lingkungan dan antarmukanya. Akan tetapi, kita perlu mempelajari lebih banyak
proses-proses yang dilaksanakan. Kita mencapai hal ini dengan mengidentifikasikan tiga
subsistem utama dalam gambar diatas dalam sebuah diagram Nomor 0.
Subsistem ditentukan melalui kotak-kotak tegak yang diberi nomor dalam gambar.
Subsistem yang pertama berhubungan dengan pemenuhan pesanan pelanggan, yang kedua
dengan pemesanan penggantian persediaan dari pemasok, dan yang ketiga dengan
pemeliharaan buku besar perusahaan.
3. Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
Gambar diatas menunjukan empat sistem utama yang terlibat dalam pemenuhan pesanan
pelanggan seperti Entri pesanan, persediaan, penagihan dan piutang dagang. Sistem entri
pesanan (order entry system) memasukkan pesanan pelanggan ke dalam sistem, sistem
persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan, sistem penagihan (billing
system) membuat faktur pelanggan, dan sistem piutang dagang (accounts receivable system')
menagih uang dari para pelanggan.
Gambar diatas merupakan perluasan dari proses 1 dari diagram Nomor 0. Karena alasan
ini, maka disebut sebagai diagram Nomor 1. Angka nomor mengacu pada nomor proses yang
sama yang terdapat pada DFD pada tingkat yang lebih
4. Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti
Dengan cara yang sama, kita mengidentifikasikan subsistem-subsistem yang berkaitan
dengan pemesanan persediaan pengganti dari pemasok. Detail ini ditampilkan dalam gambar

5
diatas dan disebut diagram Nomor 2. Sistem pembelian (purchasing system) menerbitkan
pesanan pembelian kepada pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan. Sistem penerimaan
(receiving system) menerima persediaan, dan sistem utang dagang (accounts payable
system) melakukan pembayaran.
5. Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar
Sistem buku besar (general ledger system) adalah sistem akuntansi yang
menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk
menyajikan gambaran keuangan operasi perusahaan secara gabungan. File yang memuat
data akuntansi yang telah digabungkan itu adalah buku besar (general ledger).
Terdapat dua subsistem yang terkait. Sistem memperbarui buku besar (update general
ledger system) akan membukukan catatan-catatan yang menguraikan berbagai tindakan dan
transaksi ke dalam buku besar. Sistem pembuatan laporan manajemen (prepare management
report system') menggunakan isi buku besar untuk membuat neraca dan laporan laba rugi
serta laporan lainnya.
6. Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif
Bukanlah suatu kebetulan bahwa sistem pemrosesan transaksi adalah sistem informasi
pertama yang terkomputerisasi. Selain sebagai area aplikasi yang paling dapat dipahami,
sistem ini juga berperan sebagai fondasi dari semua aplikasi yang lain. Fondasi ini
mengambil bentuk basis data, yang mendokumentasikan semua hal yang penting yang
dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan
lingkungannya.

C. Sistem Informasi Organisasi


Area-area bisnis perusahaan keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi,
manufaktur, dan pemasaran menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem
pemrosesan transaksi, ditambah data dari sumber-sumber yang lain, untuk menghasilkan
informasi yang digunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan
masalah. Sistem informasi dikembangkan untuk setiap area bisnis ini. Jenis sistem informasi
lainnya yang telah diimplementasikan di banyak perusahaan-sistem informasi eksekutif.
Semua sistem informasi ini merupakan contoh dari sistem informasi organisasi
(organizational information systems). Semua sistem informasi tersebut dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan bagian-bagian tertentu dari
organisasi.

6
1. Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran (Marketing Information System – MKIS)
memberikan informasi yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
 Subsistem Output. Setiap subsistem output memberikan informasi mengenai
unsur-unsur penting di dalam bauran pemasaran. Bauran Pemasaran (marketing
mix) terdiri atas empat unsur utama yang dikelola oleh manajemen agar dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mendapat keuntungan. Subsistem
Produk (product subsystem) memberikan informasi mengenai produk-produk
perusahaan. Subsistem promosi (promotion subsystem) memberikan informasi
mengenai iklan dan aktivitas penjualan pribadi perusahaan. Subsistem Harga
(Price subsystem) membantu manajer meengambil keputusan harga. Selain itu,
masih terdapat subsistem kelima, subsistem bauran integrasi (integrated mix
subsystem). Yang memungkinkan para manajer mengembangkan strategi yang
mempertimbangkan pengaruh gabungan dari unsur-unsur di atas. Satu contoh
dari informasi yang diberikan oleh subsistem bauran terintegrasi adalah ramalan
penjualan, yang memperhitungkan interaksi dari seluruh unsur.
Masing-masing subsistem output terdiri atas program-program yang terdapat
di dalam koleksi peranti lunak. Program-program ini memungkinkan pengguna
mendapatkan informasi dalam bentuk laporan-laporan berkala dan khusus. Hasil
dari simulasi matematis, komuniksi elektronik, dan saran sistem berbasis
pengetahuan. Pengguna meliputi manajer-manajer perusahaan yang memiliki
kepentingan dengan aktivitas pemasaran perusahaan. Data yang digunakan oleh
subsistem output berasal dari basis data. Basis data dipopulasi dengan data yang
berasal dari tiga subsistem input.
 Subsistem Input : Sistem pemrosesan transaksi mengumpulkan data dari
sumber-sumber internal dan lingkungan lalu memasukkannya ke dalam basis
data.. Subsistem riset pemasaran (marketing research subsystem) juga
mengumpulkan data internal dan lingkungan dengan melakukan studi-studi
khusus. Subsistem Inteligensi Pemasaran (marketing intelligence
subsystem) mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk menjaga

7
manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan pelanggan
perusahaan dan unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi operasi pemasaran.

2. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia


Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information
subsystem-HRIS) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang
berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan. Dengan menggunakan
format yang sama seperti MKIS. Sistem pemrosesan transaksi memberikan data
input, sama seperti subsistem riset sumber daya manusia yang melakukan studi-studi
khusus dan subsistem intelegensi sumber daya manusia yang mengumpulkan data
lingkungan yang mengandung permasalahan-permasalahan SDM.
Masing-masing subsistem output dari HRIS akan menangani aspek-aspek
tertentu dari manajemen SDM: perencanaan, rekrutmen, penglolaan tenaaga kerja,
kompensasi karyawan, memberikan tunjangan kepada karyawan, dan membuat
banyak laporan SDM yang diminta oleh lingkungan, terutama badan-badan
pemerintah. Ini adalah cara bagaimana subsistem output iklan ditentukan-mereka
mencerminkan area-area kepentingan utama bagi para penggunanya.
3. Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi Manufaktur (Manufacturing Information System) memberikan
informasi kepada kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan
operasi manufaktur perusahaan. Sebagaimana diilustrasikan sistem informasi
manufaktur, dengan mengunakan format yang sama seperti HRIS dan MKIS.
Subsistem rekayasa industry terdiri atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para
tekhnisi industry (industrial engineering –IE) yang melakukan studi atas operasi
manufaktur untuk memastikan keefesiensiannya. Empat subsistem output
memberikan laporan atas subjek-subjek yang sangat besar kepentingannya dalam
manufacturing-produksi, persediaan, mutu, dan biaya.
4. Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan (Financial Information System) memberikan
informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas
keuangan perusahaan. Dalam menggunakan format yang sama seperti sistem
informasi untuk area-area bisnis yang lain. Subsistem audit internal terdiri atas
aktivitas-aktivitas oleh auditor internal perusahaan untuk menjaga integritas sistem

8
perusahaan. Aktivitas-aktivitas output sering meliputi peramalan tren perekonomian
masa depan, mengelola aliran dana yang melalui perusahaan, dan mengendalikan
keuangan perusahaan.
5. Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif (executive information system – EIS) adalah suatu
sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi
atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem
pendukung eksekutif (executive support system-ESS).
EIS perusahaan biasanya terdiri atas stasiun-stasiun kerja eksekutif yang
terhubung melalui jaringan ke komputer pusat. Konfigurasi stasiun kerja terdiri dari
atas sebuah komputer pribadi dengan unit penyimpanan sekunder yang menyimpan
basis data eksekutif. Basis data ini dan informasi yang telah diproses sebelumnya
oleh komputer pusat perusahaan. Eksekutif akan memasukkan permintaan informasi
untuk mengeluarkan tampilan informasi format awal atau untuk menjalankan
pemrosesan dalam jumlah minimum. Laporan format awal ini bertindak sebagai
“dashboard” bagi eksekutif untuk memonitor faktor-faktor penting penentu
keberhasilan organisasi.
Model EIS juga menunjukkan komposisi komputer pusat yang berhubungan
dengan EIS. Data dan informasi dapat dimasukkan ke dalam basis data korporat dari
sumber-sumber eksternal, dan berita-berita penjelasan akan peristiwa-
peristiwa terbaru akan dapat dimasukkan oleh anggota staf dengan mempergunakan
stasiun kerja mereka masing-masing. Selain basis data korporat, EIS meliputi kotak
surat elektronik para eksekutif dan koleksi peranti lunak yang menghasilkan
informasi eksekutif.
Meskipun sudah menjadi pendapat umum bahwa para eksekutif lebih menyukai
ringkasan informasi, terdapat beberapa pengecualian. Beberapa eksekutif lebih
menyukai detail. Para perancang EIS membuat sistem secara fleksibel sehingga ia
akan dapat memenuhi keinginan semua eksekutif, apapun itu. Salah satu pendekatan
adalah dengan memberikan kemampuan drill-down (perincian). Dengan pendekatan
ini, eksekutif dapat mengeluarkan tampilan ringkasan dan kemudian secara
berurutan menampilkan detail dari tingkat yang lebih rendah. Drill-down ini akan
terus dilakukan sampai eksekutif merasa puas bahwa mereka telah mendapatkan
jumlah detail sesuai dengan kebutuhan.

9
D. Manajemen Hubungan Pelanggan
Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) adalah
manajemen hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai
maksimum dari hubungan ini. Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka
panjang dengan pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, karena mempertahankan
pelanggan yang sudah ada biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan
baru. Oleh karena itu perusahaan melakukan upaya-upaya untuk memahami para
pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan dapat dipenuhi dan mereka akan tetap setia
kepada perusahaan. Sistem CRM akan mengakumulasi data untuk jangka panjang 5 tahun,
10 tahun atau lebih dan menggunakan data tersebut untuk memberikan informasi kepada
para pengguna. Unsur utama dalam sebuah sistem CRM adalah data warehouse (gudang
data). CRM hanyalah salah satu aplikasi yang dapat mempergunakan data warehouse, tetapi
CRM ini dapat menjadi contoh yang baik untuk menjelaskan konsep tersebut.

E. Data Warehousing
1. Karakteristik Data Warehouse
Istilah data warehouse (gudang data) telah diberikan untuk menjelaskan penyimpanan data
yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
 Kapasitas penyimpanan sangat besar
 Data diakumulasikan dengan menambahkan catatan-catatan baru, bukannya dijaga tetap
paling mutakhir dengan memperbarui catatan-catatan yang sudah ada dengan informasi
yang baru
 Data dapat diambil dengan mudah
 Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam
operasi perusahaan sehari-hari
Membuat suatu data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar dan memang
demikian adanya. Bahkan pada kenyataannya, tantangannya begitu besar sehingga beberapa
pakar merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana-
mengimplementasikan data warehouse dengan cara bertahap. Jika mengikuti pendekatan
ini, akan digunakan istilah data mart (toko data) untuk menguraikan subjek. Data mart
adalah suatu basis data yang berisi data yang hanya menguraikan satu segmen dari operasi
perusahaan. Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data mart disebut
data warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.

10
2. Sistem Data Warehousing
Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang memasukkan data ke
dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut
kepada para pengguna. Sumber-sumber data yang utama adalah sistem pemrosesan
transaksi, namun tambahan data dapat diperoleh dari sumber-sumber lain, baik itu internal
maupun lingkungan. Ketika data diidentifikasi memiliki nilai potensial dalam pengambilan
keputusan, maka data tersebut akan ditambahkan ke data warehouse.
Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani ekstraksi, transformasi, dan
pemuatan. Suatu proses yang sering kali disingkat menjadi ETL, proses ekstraksi
(extraction) menggabungkan data dari berbagai macam sumber; proses transformasi
membersihkan data, menempatkannya dalam suatu format terstandar, dan membuat
ringkasan. Data akan disimpan dalam format rinci maupun ringkas guna memberikan
fleksibilitas maksimal dalam memenuhi berbagai kebutuhan informasi dari para pengguna.
Proses pemuatan (loading) melibatkan entri data ke dalam tempat penyimpanan data
warehouse.
3. Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat Penyimpanan Data Warehouse
Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam
satu lokasi, yang biasanya berbentuk sebuah tabel. Data tersebut meliputi data
pengidentifikasi (seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti nama pelanggan) dan
data kuantitatif (seperti penjualan bulan ini). Dalam tempat penyimpanan data warehouse,
terdapat dua jenis tabel yang disimpan dalm tabel-tabel terpisah. Tabel data akan digabung
untuk menghasil suatu paket informasi.
- Tabel Dimensi, data pengidentifikasi dan deskriptif akan disimpan dalam tabel dimensi
(dimension tabels). Istilah dimensi mengartikan pemikiran bahwa data tersebut dapat
menjadi basis untuk melihat data dari berbagai sudut pandang atau berbagai dimensi.
- Tabel Fakta, tabel-tabel terpisah yang disebut tabel fakta (fact tables) berisi ukuran-
ukuran kuantitatif sebuah entitas, objek atau aktivitas.
- Paket Informasi (information package), mengidentifikasi semua dimensi yang akan
digunakan dalam analisis aktivitas tertentu.
- Skema Bintang, karena memiliki kemiripan dengan pola sebuah bintang, maka struktur
ini disebut skema bintang (star schema). Skema bintang ini memungkinkan
diperolehnya informasi seperti:
 Unit penjualan aktual menurut kode pos pada satu bulan tertentu

11
 Perbandingan jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan selama dua
kuartal terakhir.
 Penjualan produk berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan samapai dengan saat
ini
Skema bintang ini berfokus pada penjualan komersial dilihat dari segi pelanggan,
tenaga penjual, produk, dan waktu. Tempat penyimpanan data warehouse terdiri atas
beberapa skema bintang, dengan satu skema untuk setiap jenis aktivitas yang dianalisis.

F. Penyampaian Informasi
Untuk terakhir dalam sistem data warehousing adalah sistem penyampaian informasi,
yang mendapatkan data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi,
dan menjadikan informasi tersebut bagi para pengguna.
Drill down-proses melakukan navigasi ke bawah melalui tingkatan-tingkatan rincian
Roll up-memungkinkan pengguna memulai dengan tampilan terinci dan kemudian
meringkas rincian-rincian tersebut menjadi tingkat yang lebih tinggi.
Drill across-dengan cepat bergerak dari satu hirarki data ke hirarki yang lainnya.
Drill through-berangkat dari tingkat ringkasan ke tingkat terendah data yang terinci.
G. OLAP
On-line analytical processing (OLAP) memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi
dengan data warehouse melalui GUI ataupun antarmuka Web dan dengan cepat
menghasilkan informasi dalam berbagai bentuk termasuk grafik.
Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-
line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional
standar. MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) menggunakan suatu
sistem manajemen basis data khusus multidimensional.
H. Data Mining
Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui
pengguna. Proses ini sama seperti seorang penambang yang mencari emas di aliran sungai
pegunungan. Data mining membantu pengguna dengan menemukan hubungan dan
menyajikannya dengan cara yang dapat dipahami sehingga hubungan tersebut dapat
menjadi dasar pengambilan keputusan. Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data
mining: verifikasi hipotesis (hypothesis verification) dan penemuan pengetahuan
(knowledge discovery).

12
Hypothesis verification dimulai dengan hipotesis pengguna mengenai bagaimana data
saling terhubung.
 Proses pengambilan akan dipandu sepenuhnya oleh pengguna
 Informasi yang terpilih tidak akan dapat lebih baik dari pemahaman pengguna akan
data.
 Cara tradisional untuk melakukan query atas suatu database.
Knowledge discovery sistem data warehouse menganalisa tempat penyimpanan data
warehouse, mencari kelompok-kelompok dengan karakteristik yang sama.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan memusatkan
perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa jauh mereka
telah mencapainya. Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor ini dapat
berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sistem Pemrosesan
Transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang mengumpulkan data yang
menguraikan aktifitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan
informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat didalam maupun diluar perusahaan.
Sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi
mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi
informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam maupun
di luar perusahaan. Subsistem-subsistem utama dari sistem distribusi, yaitu:
1. Sistem yang memenuhi pesanan pelanggan
2. Sistem yang memesan persediaan pengganti
3. Sistem yang menjalankan proses buku besar
Sistem informasi didalam organisasi terdiri dari Sistem Informasi Pemasaran, Sumber Daya
Manusia, Manufaktur Keuangan, dan Sistem Informasi Eksekutif. Manajemen Hubungan
Pelanggan (Customer Relationship Management) adalah manajemen hubungan antara
perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya akan menerima
nilai maksimum dari hubungan ini.
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRIA)
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya
manusia perusahaan. Sistem informasi eksekutif (executive information system – EIA) adalah
suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas
kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) adalah
manajemen hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai
maksimum dari hubungan ini. Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang
memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan menyediakan
informasi tersebut kepada para pengguna.

14
Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line
analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional standar.
MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem
manajemen basis data khusus multidimensional.
Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui
pengguna. Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data mining: verifikasi hipotesis
(hypothesis verification) dan penemuan pengetahuan (knowledge discovery).

B. SARAN
Makalah ini dapat dijadikan referernsi bacaan untuk menambah wawasan pengetahuan
para pembaca. Tentunya penulis juga menyadari bahwasanya dalam penyusunan makalah
masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki makalah

15
DAFTAR PUSTAKA

Mekari qontak. Hierarki Akses Data. Diakses melalui https://qontak.com/hirarki-akses-data/


pada 07 Mei 2023

"Putra, Y. M., (2018). Informasi Dalam Praktik. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana".

Reymond, MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

16

You might also like