You are on page 1of 25

Accounting Research Journal of Sutaatmadja (ACCRUALS)

Volume 06 Nomor 01 Tahun 2022 (Hal : 108-131)


DOI : 10.35310/accruals.v6i01.946
https://ojs.stiesa.ac.id/index.php/accruals/index
ISSN 2614-5286 (Print) ISSN 2615-0409 (Online)

THE EFFECT OF PERSONAL ENGINEERING ABILITY, TRAINING


AND EDUCATION, UTILIZATION OF TECHNOLOGY, AND WORK
EXPERIENCE ON THE EFFECTIVENESS OF ACCOUNTING
INFORMATION SYSTEMS
Bambang Sugiharto1, Trisandi Eka Putri2, Anestya Hayatunufus Hafsyah3.
STIE SUTAATMADJA
bambangsugihart@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRACT


Histori Artikel : This study aims to determine whether there is an
Tgl. Masuk : 28-02-2022 influence of personal technical ability, training and
Tgl. Diterima : 11-03-2022 education, the use of technology, and work experience on
the effectiveness of the accounting information system. The
Tersedia Online : 29-03-2022
data used in this study is primary data by distributing
Keywords: questionnaires in the form of google forms and
Personal Engineering Ability, questionnaires. The method used in sampling is a non-
Training and Education, probability sampling method with purposive sampling
Utilization of Technology, Work technique and the number of samples in this study were 115
Experience, Effectiveness of respondents, who were employees of the Yogya Group in
Accounting Information Subang Regency. The data was processed using the data
quality test method, classical assumption test, multiple
System.
regression analysis, and hypothesis testing.
The results of this study indicate that the variables of
training and education, and the use of technology have a
positive effect on the effectiveness of accounting
information systems. While the variables of personal
technical ability and work experience have no effect on the
effectiveness of accounting information systems.

PENDAHULUAN dan dikelola supaya dapat memberikan


makna sehingga bermanfaat untuk
Sebuah perusahan yang dibangun membenahi suatu proses dalam
dengan cara individual atau sekelompok mengambil sebuah keputusan.
orang atau juga suatu badan lainnya yang Semakin besar ukuran suatu
memiliki aktifitas yaitu mengerjakan perusahaan, maka sudah dapat dipastikan
produksi serta distribusi untuk memenuhi teknologi yang digunakan tersebut
segala kebutuhan manusia disebut semakin canggih dan sistem yang biasa
perusahaan. Dalam menunjukan suatu digunakan juga semakin rumit. Hal
keunggulan sebuah perusahaan harus tersebut dilakukan dengan atas aktivitas
memperhatikan informasi, dikarenakan yang berlangsung terjadi didalam suatu
informasi adalah salah satu hal penting perusahaan semakin kompleks, sehingga
didalam persaingan melakukan sebuah suatu informasi tersebut diperlukan juga
bisnis, dan yang menjadi paling utama semakin detail. Menurut Romney dan Paul
ialah informasi yang ada dalam (2014) dalam mengambil sebuah proses
perusahaan tersebut. Informasi pengambilan suatu keputusan yang
merupakan sebuah data yang diproses dikatakan efektif, informasi harus
108 Volume 6, No. 1 – Maret 2022

ditentukan berdasarkan suatu organisasi, bisnis sangat penting, dikarenakan


untuk memenuhi hal apa yang di butuhkan informasi yang akan dihasilkan sangat
dan cara mendapatkan informasi tersebut dibutuhkan oleh beberapa pihak terutama
agar dapat menentukan adanya sebuah dari pihak manajemen dan juga user selain
keputusan. Agar mendapatkan sebuah manajemen perusahaan. Kebanyakan
data maka dibutuhkam adanya informasi. beragam bisnis seperti supermarket dan
Data tersebut bisa juga didapatkan dari juga minimarket yang telah menggunakan
berbagai transaksi nyata yang suatu pencatatan secara terkomputerisasi
berlangsung didalam perusahaan dapat lebih mampu bersaingan dengan
tersebut. Dengan disediakannya sistem pesaing yang lainnya. Sebab, fasilitas
informasi akan memudahkan pekerjaan CPU dan juga fasilitas yang mendukung
dari pemakainya sehingga dapat lainnya semacam cash register atau mesin
mengolah data menjadi sebuah informasi kasir, barcode scanner, printer, dan
yang akurat, terpercaya, tepat waktu, dan penyebab lainnya yang digunakan untuk
juga berkualitas. membantu aktivitas opersional
Pada terjadinya pengambilan perusahaan.
keputusan yang akurat, maka suatu Pada penelitian yang dilakukan
perusahaan memerlukan adanya oleh DJ Gartika (2016) menyatakan bahwa
penggunaan dalam sistem informasi yang “permintaan konsumen yang terus
berkualitas tinggi. Informasi yang bertambah dari tahun ketahun membuat
berkualitas itu sendiri berarti informasi belanja konsumen di Indonesia tumbuh
yang akan memenuhi karakteristik rata-rata per tahun sekitar 11,8% periode
informasi yang berharga. Dengan 2012-2015. Pada 2015, belanja konsumen
disediakannya sebuah Sistem Informasi untuk makanan diperkirakan Rp 1.930
Akuntansi (SIA) yang memiliki kualitas triliun, sementara produk di luar makanan
yang baik, maka akan menghasilkan sebesar Rp 4.369 triliun, hal itu
informasi yang memiliki kualitas yang baik menyebabkan semakin meningkatnya
pula. industri ritel yang tradisional dan modern
Sistem informasi akuntansi wilayah di Indonesia”.
memiliki arti kesatuan sistem yang dipakai
oleh suatu perusahaan. Hal ini dinyatakan Supermaket merupakan bentuk
oleh Bodnar dan Hoopwod (2000) yaitu usaha yang mempunyai fungsi dan peran
suatu sistem informasi akuntansi yang strategis dalam mendorong
merupakan gabungan sumber daya pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
seperti manusia dan juga peralatan yang Supermarket sebagai bentuk usaha makro
diolah guna mengubah suatu data dengan usaha ritel modern sebagai lahan
membentuk sekumpulan informasi. strategisnya, terbukti cukup tangguh
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dalam menghadapi kondisi ekonomi yang
merupakan subsistem dari sistem tidak menentu khususnya di Indonesia
informasi yang ada, yakni untuk saat ini dibandingkan dengan usaha
menangani transaksi keuangan, yang makro lainnya. Tetapi dengan berjalannya
meliputi empat tugas utama yang ada waktu banyak terdapat toko lain usaha
didalam skema aplikasi SIA yang sejenis yang merupakan pesaing
mencakup dari dihasilkannya sebuah Supermarket telah merambah sampai ke
informasi, kumpulan data, manajemen pedesaan yang dinilai memiliki kualitas
database, serta diprosesnya sebuah data. dan layanan yang hampir sama persis
Dengan diiringi berkembangnya teknologi dengan Supermarket yaitu terjangkau dan
di era globalisasi masa kini, sebuah sangat nyaman. Disisi lain masalah timbul
prosedur pencatatan yang diproses ketika teknologi dalam sistem informasi
dengan cara manual tersebut bertahap kini tersebut tidak sesuai atau tidak
berubah membentuk suatu prosedur dimanfaatkan secara maksimal oleh
pencatatan yang terkomputerisasi. pemakai sistem, sehingga untuk
Kedudukan sebuah Sistem Informasi penerapan pada sebuah sistem informasi
Akuntansi ini yang ada dalam metode akuntansi kurang memberikan manfaat
2022 Accounting Research Journal os Sutaatmadja (Accruals) 109

yang maksimal kepada perusahaan. memanfaatkan teknologi informasi yang


Padahal persaingan yang terjadi dimasa ada yaitu dengan adanya ditetapkan
kini begitu sangat kuat dilihat dari produk hokum berupa Undang-Undang RI.
persaiangan yang ada pada saat sekarang No.11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
ini, pihak yang pertama mengetahui Transaksi Elektronik dengan
informasi akan memenangkan mempertimbangkan bahwa pemanfaatan
persaingan. Perihal ini diungkapkan teknologi informasi berperan penting
dengan Prabowo (2005) bahwa dalam perdagangan dan pertumbuhan
semestinya teknologi informasi itu tidak perekonomian nasional untuk
hanya berwujudkan segala kewajiban, mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
akan tetapi diperlukan agar kinerja dapat Persoalan mengenai sistem
berkembang. informasi akuntansi pernah terjadi PT.
Lembaga survey internasional. Suryatama Mahkota Kencana (Suzuya
Nielsen Indonesia mengamati pergeseran Supermarket) yaitu terdakang adanya
kebiasaan belanja masyarakat saat keterlambatan dalam penyampaian suatu
berpindah dari supermarket ke informasi yang sudah terkomputerisasi
minimarket. Ketika situasi seperti ini yang bersumber dari sistem komputerisasi
terjadi, terlihat pada penjualan di gudang terhadap sistem penyimpanan
supermarket yang turun sedangkan komputer manajer, serta ketersediaan
minimarket meningkat 7,4%. Menurut SDM (Sumber Daya Manusia) tanpa
survey Nielsen, penjualan supermarket keahlian sebelumnya mengoperasikan
turun 5,2 persen pada kuartal ketiga 2018, sebuah sistem informasi akuntansi yang
sementara pasar konvensional turun 0,6 ditawarkan (Laila, 2018).
persen (CNN Indonesia). Peneliti melakukan wawancara
Menurut lembaga pemeringkat awal bersama dengan supervisor dan
Fitch Ratings mencatat bahwa Hypermart karyawan bagian informasi dari Griya dan
yang dioperasikan PT Matahari Putra Yomart (2021) yaitu karyawan mengalami
Prima Tbk (MPPA) telah melaporkan sistem shock karena belum terbiasa
pendapatan yang terkontraksi sejak 2016. bekerja menggunakan sistem, selain itu
Pendapatan MPPA anjlok 13,8% secara pernah terjadinya sistem yang error
tahunan sepanjang sembilan bulan beberapa kali pada seluruh cabang
pertama 2018 setelah turun 7,1% di 2017 menyebabkan terhambatnya informasi
dan 2% di 2016. Sedangkan, pertumbuhan dan juga terjadinya kendala jaringan disaat
pendapatan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mengoperasikan sistem informasi.
(AMRT) yang mengoperasikan Alfamart Masalah tersebut yang dapat
melompat 8,8% sementara PT Indomarco menimbulkan kekhawatiran yang tentunya
Prismatama yang memiliki Indomaret dapat mengancam kelangsungan hidup
membukukan kenaikan pendapatan supermarket menghadapi ancaman
hingga 10,2%. (CNBC Indonesia) pesaing usaha sejenis. Maka penting bagi
Disisi lain masalah timbul ketika supermarket untuk melakukan
suatu teknologi informasi tersebut yang pengembangan sistem informasi dan
dipakai tidak berbanding atau tidak dapat teknologi informasi, serta meningkatkan
dimanfaatkan dengan maksimal oleh kinerja individu karyawan, dengan tujuan
pemakai sistem, sehingga terjadinya yakni untuk mendapatkan keunggulan
kurang manfaat penggunaan dalam kompetitif dan bersaing dengan pesaing
menjalankan sebuah sistem informasi lain yang telah menggunakan program dan
akuntansi tersebut. Keadaan situasi sistem yang lebih canggih, serta
persaingan yang bertambah semakin kuat organisasi perdagangan lainnya yang
seperti yang terjadi sekarang ini, pihak telah berkembang begitu pesat (Komang,
yang pertama mengetahui informasi akan Made, Ayu:2017).
memenangkan persaingan. Dalam hal ini, Sebagaimana telah dijelaskan
tentu saja pemerintah harus memberikan fenomena diatas bahwa keefektivan pada
dukungan dan dorongan untuk sebuah sistem informasi akuntansi dapat
menindaklanjuti hal tersebut, agar dapat mengukur keunggulan daya saing yang
110 Volume 6, No. 1 – Maret 2022

dapat diciptakan oleh perusahaan. pelatihan merupakan kegiatan yang


Kemampuan personal akan berdampak mempunyai tujuan untuk memperbaiki dan
pada efektifitas sistem informasi akuntansi mengembangkan sikap, tingkah laku
yang digunakan dalam sebuah aplikasi. keterampilan, dan pengetahuan dari
Menurut Kansa dan Putri (2020) karyawannya yang telah disesuaikan
Kemampuan personal adalah kemampuan dengan standar perusahaan.
pengguna untuk menangani tugasnya
dalam halnya melakukan suatu pekerjaan. Menurut Mangkuprawira (2003)
Kemampuan teknik personal mengacu menyebutkan bahwa pelatihan kerja yang
pada kapasitas seseorang untuk disampaikan supaya karyawan semakin
mengoperasikan sistem dalam hal kompeten ketika dia menjalankan
mengoperasikan data dan mengubahnya tugasnya dan mencapai hasil yang
menjadi sebuah informasi yang jelas, sepaham dengan harapan perusahaan.
akurat, dan berkualitas serta dapat Pelatihan kerja memiliki arti penting dalam
dipercaya bagi penggunanya (Ivana dan penerapan efektivitas sistem informasi
Dharma, 2020). Hubungan kemampuan akuntansi dan merupakan komponen
teknik personal pada efektivitas kunci yang diperlukan untuk memperbarui
penerapan sistem informasi akuntansi dan meningkatkan kemampuan individu
yaitu dimana kemampuan teknik personal sehingga perusahaan dapat mencapai
merupakan salah satu hal yang dapat tujuannya. Pada penelitian yang diteliti
menjadi pengaruh bagi efektivitas sistem oleh Komang, Wahyuni, dan Ayu (2017)
informasi akuntansi. menunjukkan bahwa pelatihan dan
Secara umum kemampuan pendidikan terdapat pengaruh positif pada
personal sangat dibutuhkan, dimana efektivitas sistem informasi akuntansi.
kemampuan personal akan menunjukkan Sedangkan Awaliyah dan Siti Alliyah
sejauh mana kualitas pribadi seseorang (2017) didalam penelitiannya menyatakan
dalam menguasai teknik pengelolaan bahwa training berpengaruh negatif pada
mengenai sistem akuntansi yang telah efektivitas sistem informasi akuntansi.
dikembangkan. Penelitian ini sejalan juga Dengan dimanfaatkannya
dengan penelitian sebelumnya yang diteliti teknologi infomasi yang lebih efektif maka
oleh Wilyanti dan Bagus (2016) akan menghasilkan adanya sebuah
mendapatkan hasil yakni kemampuan pengaruh atas kinerja, maka anggota yang
teknik personal terdapat pengaruh positif didalam suatu organasasi semestinya
pada efektivitas sistem informasi akuntasi. dapat menggunakan teknologi telah
Akan tetapi, ada perbedaan penelitian disediakan dengan baik. Adanya
yang diteliti dengan Fatmawati, Moh Amin memanfaatkan sebuah teknologi informasi
dan Afifudin (2017) yang mendapatkan yang diperoleh besar harapan dapat
hasil yaitu dengan membuktikan bahwa membantu bagi pihak yang memerlukan
kemampuan teknik personal tidak terdapat untuk mengidentifikasi suatu masalah, dan
pengaruh pada efektivitas sistem informasi dapat menyelesaikan suatu masalah serta
akuntansi. dapat mengevaluasinya, sehingga
Sebuah Sistem informasi informasi yang diperoleh yaitu informasi
akuntansi dapat dikatakan efektif jika dengan memiliki kualitas tinggi. Karena
diimbangi dengan metode pelatihan dan digitalisasi informasi, sebuah sistem
pendidikan, metode ini harus tersedia bagi informasi akuntansi telah dipengaruhi
karyawan agar sistem informasi akuntansi secara substansial oleh kemajuan
yang terkomputerisasi dapat berjalan teknologi (Yuhelson et al., 2020).
dengan baik, dengan begitu karyawan Digunakannya teknologi komputer dengan
akan lebih terampil dalam menggunakan internet ialah salah satu wujud dari
sistem tersebut, sehingga program berkembangnya suatu teknologi informasi
pelatihan dan pendidikan menjadi lebih yang mampu mengubah proses data
efektif sehingga didapat profit atau secara manual supaya menjadi data digital
keuntungan pada perusahaan. Menurut dan juga otomatis (Suhardiyah &
(Vipraprastha & Sari, 2016) menyatakan Waryanto, 2014). Dengan
2022 Accounting Research Journal os Sutaatmadja (Accruals) 111

berkembangnya kecanggihan teknologi sesuai dengan pengalaman yang


yang semakin bertambah pesat dimasa didapatkan sebelumnya, maka ia akan
kini bahkan dapat mampu menghasilkan mendapatkan hasil yang diharapkan,
beraneka ragam sistem yang telah dibandingkan dengan seseorang yang
dikembangkan guna membantu kurang mempunyai pengalaman cukup
menghasilkan kualitas informasi yang dibidangnya. Suatu pengalaman kerja bisa
memuaskan sesuai yang diperlukan didapatkan dengan cara yang langsung
individu. melalui pengalaman, prakter, dan juga
Hal ini sejalan dengan riset atau secara spontan yaitu seperti membaca
penelitian sebelumnya, dilakukan oleh dan lain-lain (Robbins, 2003).
Efendi (2016) yang mendapatkan hasil Karena adanya ketidakkonsistenan
yaitu pemanfaatan teknologi informasi dalam hal hasil penelitian maka peneliti
berpengaruh signifikan positif pada akan melakukan penelitian ini. Adapun
efektivitas sistem informasi akuntansi.
dari penelitian ini dilakukan dengan
Pengalaman kerja merupakan mengacu pada penelitian yang
kemampuan seseorang yang diterapkan sebelumnya telah dilakukan oleh Tellycia
pada pekerjaannya baik yang sudah Ruth Evelin br. Turnip dan I Made Sadha
berlalu atau yang sedang berjalan Suardikha (2018) dengan judul Pengaruh
sekarang ini. Seorang karyawan yang Kemampuan Teknik Personal, Pelatihan
mengerjakan tugas secara berkala dalam
waktu tertentu akan memperoleh suatu dan Pendidikan Terhadap Efektivitas
pengalaman. Menurut Marlina (2017) Penggunaan SIA pada Rumah Sakit.
“semakin lama seseorang bekerja pada Peneliti menggunakan varibel tambahan
bidang tertentu maka kinerjanya juga akan yaitu pemanfaatan teknologi dan
semakin meningkat”. Pengalaman kerja pengalaman kerja. Dari penjelasan
yang didapat oleh karyawan adalah halnya sebelumnya terdapat ketidak konsistenan
akuntansi akan membantunya dalam
dengan setiap hasil penelitian.
mengolah yang awalnya data lalu diubah
menjadi informasi sehingga membuat Berdasarkan dengan pemaparan latar
bertambah efektif informasi tersebut. belakang diatas, maka peneliti tertarik
untuk melaksanakan penelitian yang
Pengalaman kerja tentunya berjudul “PENGARUH KEMAMPUAN
memiliki pengaruh yang begitu baik TEKNIK PERSONAL, PELATIHAN DAN
terhadap pemahaman seseorang dalam
mengaplikasikan sebuah sistem informasi PENDIDIKAN, PEMANFAATAN
akuntansi dikarenakan semakin TEKNOLOGI, DAN PENGALAMAN
berpengalaman seseorang akan lebih KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS
memahami dan lebih tanggap bila terjadi SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.”
kesalahan atau penyimpangan dalam
sistem. (Widyantari & Suardikha, 2016)
“banyaknya pengalaman yang dimiliki KERANGKA TEORITIS DAN
karyawan dapat meningkatkan penerapan PENGEMBANGAN HIPOTESIS
sistem informasi akuntansi yang efektiv,
disebabkan oleh pengalaman kerja Technology Acceptance Model
mempengaruhi karakter seseorang”. (TAM)
Pada sebuah penelitian yang Technology Acceptance Model
diteliti sebelumnya oleh Vipraprastha & (TAM) merupakan model yang
Sari, (2016) membuktikan bahwa diperkenalkan oleh Fred Davis pada tahun
pengalaman kerja terdapat pengaruh 1986 pada desertasinya di Sloan School
positif terhadap efektivitas penggunaan Of Management, Massachusetts Institue
sistem informasi akuntansi. Jika Of Technology. Disertasi ini selanjutnya
seseorang telah melakukan pekerjaan dipublikasikan dalam karya ilmiah pada
112 Volume 6, No. 1 – Maret 2022

tahun 1989. Model Davis ini mulai terlihat menghasilkan informasi yang dapat
popular ketika banyak penulis yang diterima dan memenuhi harapan secara
mengutip dan mengadopsi karyanya tepat waktu (timely), akurat (accurate), dan
tersebut. (Nurhamidah, 2017). dapat dipercaya (reliable), di mana dalam
mewujudkannya dibutuhkan pemanfaatan
Techonolgy Acceptance Model teknologi informasi yang memadai dan
(TAM) salah satu model hasil adopsi dari maksimal (Anggreni dan Suardikha,2020).
Theory of Reasoned Action (TRA). Pada
model TRA di asumsikan bahwa Sistem Informasi menerima
keputusan yang dilakukan oleh individu sumber data sebagai input dan
untuk menerima atau menolak suatu memprosesnya sebagai output.
teknologi informasi adalah tindakan sadar Komponen yang terlibat di dalam sistem
yang dapat diprediksi berdasarkan nilai informasi mendayagunakan agar sistem
perilakunya. Model TAM menyempurkan informasi mencapai tujuan. Komponen –
dengan dua konstruk terhadap model TRA komponen sistem informasi menurut
tersebut yakni persepsian (perceived ease Susanto (2004) adalah Perangkat Keras
of use). Argumentasi TAM adalah bahwa (hardware), Perangkat Lunak (software),
penerimaan individual terhadap sistem Manusia (brainware), Prosedur
teknologi informasi ditentukan oleh dua (procedur), Basis Data (database),
konstruk tersebut. Kedua konstruk Jaringan Komunikasi (communication
tersebut akan mempengaruhi sikap network).
(attitude) terhadap perilaku yang
kemudian membentuk niat perilaku Kemampuan Teknik Personal
(behavioral intention). Niat perilaku
merupakan dasar dari perilaku (behavior) Kemampuan teknik personal
yang dilakukan oleh individu. (Dreana, sistem informasi merupakan kemampuan
2012). pengguna menggunakan suatu sistem
informasi dalam menyelesaikan tugas-
Efektivitas Sistem Informasi tugasnya.
Akuntansi
Menurut Robbins (2005),
Sistem informasi akuntansi adalah kemampuan pemakai dapat dilihat dari
komponen dan elemen dari suatu bagaimana pemakai sistem menjalankan
organisasi yang menyediakan informasi sistem informasi yang ada. Saat pengguna
bagi pengguna dengan pengolahan sebuah sistem dapat menguasai serta
peristiwa keuangan (Zare, 2012). Sistem menggunakan sebuah sistem informasi
ini akan menjalankan peranannya yaitu dengan baik maka kemampuan teknik
dengan memproses data dan personal yang dimiliki oleh seseorang
mengubahnya menjadi suatu informasi dapat dinilai baik karena pemakai dapat
akuntansi yang memiliki nilai tambah dan menjalankan sebuah sistem yang ada.
kemudian akan digunakan oleh berbagai Selain itu kemampuan pemakai dalam
pengguna internal dan pengguna mengoperasikan sistem informasi yang
eksternal dalam pengambilan keputusan baru sangat dibutuhkan, hal ini penting
(Onaolapo & Odetayo, 2012). dalam hal mengoperasikan sistem agar
dapat beroperasi secara maksimal
(Suartika & Widhiyani, 2017) (Alfonsa, 2011). Indikator Kemampuan
mendefinisikan sistem informasi akuntansi Personal menurut Mia, Adi, dan Julianto
merupakan sistem yang dapat (2017): Knowledge, skill, dan Ability.
menghasilkan informasi berkualitas dan
sesuai terhadap tujuan dari perusahaan Pelatihan dan Pendidikan
dalam penggunaan sistem informasi
tersebut. Pendidikan merupakan proses
pembelajaran yang bertujuan untuk
Sistem informasi akuntansi dapat meningkatkan pengetahuanyang bersifat
dikatakan efektif apabila sistem mampu teoritis, sedangkan pelatihan merupakan
2022 Accounting Research Journal os Sutaatmadja (Accruals) 113

penerapan pengetahuan dan peningkatan yaitu: faktor sosial, affect, kompleksitas,


keahlian yang bersifat praktis (Elfina, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka
2007). panjang, kondisi yang memfasilitasi.
Mangkuprawira (2003:135)
Pengalaman kerja
mengatakan bahwa pelatihan kerja
merupakan sebuah proses yang Pengalaman kerja merupakan
mengajarkan pengetahuan dan keahlian suatu pengukuran mengenai berapa lama
tertentu serta sikap, agar karyawan orang tersebut berkerja di suatu organisasi
semakin terampil dan mampu melakukan dan melihat bagaimana tingkat
tanggung jawabnya dengan semakin baik pengetahuan dan pemahaman yang
serta sesuai dengan standar. Menurut Mia, berkaitan dengan pekerjaan yang ia jalani.
Adi, dan Julianto (2017) indikator pelatihan Menurut (Parnata dkk., 2013) pengalaman
dan pendidikan yaitu: kerja merupakan suatu proses untuk
belajar dan mengembangkan potensi
1. Program pelatihan dan pendidikan
dalam bertingkah laku secara formal
mengajarkan pemakai sistem yang
maupun non formal untuk menuju pola
benar pada karyawan.
tingkah laku yang lebih tinggi.
2. Program pelatihan dan pendidikan
Pemahaman terhadap suatu tugas dapat
mengajarkan sistem
diperoleh dari pengalaman dalam
terkomputerisasi.
mengerjakan suatu tugas yang sama
3. Keuntungan dari program
secara berulang.
pelatihan dan pendidikan.
4. Program pelatihan dan pendidikan Trijoko(1980:82) mengatakan
dalam pencapaian keberhasilan pengalaman kerja adalah pengetahuan
kerja. atau keterampilan yang telah diketahui
Pemanfaatan Teknologi dan dikuasai seseorang akibat dari
perbuatan atau pekerjaan yang telah
Thompson et al,. (1991) dalam dilakukan selama beberapa waktu
Astuti (2014) memberikan definisi tertentu. Indikator pegalaman kerja yang
pemanfaatan dari teknologi merupakan pilih peneliti berdasarkan Bill Foster dalam
manfaat yang diharapkan oleh individu penelitian Agus (2017), yaitu: Lama
yang menggunakan teknologi dalam waktu/masa kerja, Tingkat pengetahuan
melaksanakan tugas. dan keterampilan yang dimiliki, serta
Pemanfaatan teknologi informasi adalah Penguasaan terhadap pekerjaan dan
pengolahan data, pengolahan informasi peralatan.
dan proses kerja manajemen secara Berdasarkan uraian diatas, maka
elektronik (Nurillah, 2014). Teknologi yang kerangka pemikiran dalam penelitian ini
semakin berkembang menyebabkan dapat digambarkan sebagai berikut :
pengolahan data menggunakan alat
elektronik seperti komputer sangat Pemanfaatan
Teknologi
menguntungkan. Pemanfaatan teknologi
inforrmasi dapat membantu dalam
peningkatan efektivitas sistem informasi Kemampuan Teknik
Personal
Efektivitas Sistem
akuntansi. Apabila pengguna mampu Teori
Technology
Informasi
Akuntansi
menguasai teknologi informasi yang Acceptance
Model

tersedia maka efektivitas sistem yang Pelatihan dan Pendidikan

dihasilkan akan lebih maksimal. Variabel


pemanfaatan sistem informasi dapat
diukur dengan indikator menurut Pengalaman Kerja

Thompson et al dalam Rahmawati (2008)


114 Volume 6, No. 1 – Maret 2022

Gambar 1. Kemampuan pengguna dalam


Kerangka Pemikiran pengoperasian sistem memerlukan
pelatihan dan pendidikan bagi pengguna
Sumber: Peneliti (2020) sistem agar dapat meningkatkan persepsi
kemudahan dan manfaat pengguna sistem
Pengembangan Hipotesis informasi. Soegiharto (2001) menyatakan
dalam temuan mereka bahwa
Hipotesis yang akan diuji dalam
pendidikan/pelatihan yang berhubungan
penelitian ini untuk membuktikan variabel
dengan sistem informasi mempengaruhi
pengaruh dari variabel Independen
penerimaan dan penggunaan teknologi
terhadap variabel dependen.
sistem informasi di seluruh organisasi.
Pengaruh Kemampuan Teknik Sedangkan aspek penerimaan teknologi
Personal terhadap Efektivitas komputer bergantung pada teknologi itu
sendiri dan tingkat keahlian individu dalam
Sistem Informasi Akuntansi
menggunakanya. Pelatihan bagi pemakai
Menurut Setiani (2008) merupakan faktor yang penting dalam
melaksanakan pengembangan sistem proses pengembangan sistem.
informasi akuntansi bertujuan untuk
Grande (2010), Perbarini (2012),
memenuhi kebutuhan informasi
Nastiti (2013), Widyantari dan Suardhika
perusahaan dan kepuasan pemakai
(2016), Irma (2015), dan Adisanjaya, dkk
sistem informasi tersebut. Pada
(2017) menyatakan bahwa pendidikan dan
penggunaan sebuah teknologi
program pelatihan berpengaruh positif
diperlukannya kemampuan teknik
pada efektivitas sistem informasi
personal yang memiliki hubungan dengan
akuntansi. Berbeda dengan penelitian
persepsi kemudahan penggunaan, jika
yang dilakukan oleh Fatmawati, Moh.
kemampuan teknik personal yang dimiliki
Amin dan Afifudin (2017) menyatakan
tinggi maka akan mempermudah
bahwa pelatihan dan pendidikan tidak
penggunaan suatu sistem (Harista dan
berpengaruh terhadap efektivitas sistem
Suardikha 2019). Penggunaan sistem
informasi akuntansi.
informasi dalam suatu organisasi yang
didukung oleh meningkatnya kemampuan H2 : Pengaruh Pelatihan Dan Pendidikan
personal akan membuat sistem informasi Berpengaruh Positif Terhadap Efektivitas
dapat berjalan dengan efektif. Sistem Informasi Akuntansi
Hal ini juga didukung dengan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi
penelitian yang dilakukan oleh Prabowo terhadap Efektivitas Sistem
(2013),Wilayanti dan Dharmadiaksa
Informasi Akuntansi
(2016), Adisanjaya dkk. (2017) yang
memperoleh hasil bahwa kemampuan Pemanfaatan teknologi informasi
personal berpengaruh positif dan sangat berguna untuk menerapkan
signifikan terhadap efektivitas sistem strategi baru keunggulan bersaing sebuah
informasi. Berbeda dengan Fatmawati, perusahaan. Dengan adanya informasi
Moh. Amin dan Afifudin (2017) yang yang cepat, tepat, dan akurat maka suatu
memperoleh hasil yaitu kemampuan teknik perusahaan atau organisasi dapat
personal tidak berpengaruh terhadap mengambil keputusan yang cepat dan
efektivitas sistem informasi akuntansi. tepat pula. Pemanfaatan teknologi
inforrmasi dapat membantu dalam
H1 : Pengaruh Kemampuan Teknik
peningkatan efektivitas sistem informasi
Personal Berpengaruh Positif Terhadap
akuntansi. Apabila pengguna mampu
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
menguasai teknologi informasi yang
Pengaruh Pelatihan Dan Pendidikan tersedia maka efektivitas sistem yang
Terhadap Efektivitas Sistem dihasilkan akan lebih maksimal (Harista
dan Suardikha 2019). Pemakai sistem
Informasi Akuntansi
2022 Accounting Research Journal os Sutaatmadja (Accruals) 115

yang memanfaatkan teknologi dengan sistem informasi akuntansi. Selain itu


baik maka akan memudahkan pengguna Penelitian Dewi (2011) dan Ali (2011)
dalam melakukan kegiatannya. mendapatkan hasil pengalaman kerja
berpengaruh positif dan signifikan
Dalam penelitian yang dilakukan terhadap efektivitas sistem informasi
oleh Utami, dkk (2015) secara empiris akuntansi.
konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Putra, dkk (2014) yang H4:Pengaruh Pengalaman Kerja
menyatakan bahwa pemanfaatan Berpengaruh Positif Terhadap Efektivitas
teknologi berpengaruh positif dan Sistem Informasi Akuntansi
signifikan terhadap efektivitas sistem
informasi. Didukung dengan penelitian Pengaruh Kemampuan Teknik
yang dilakukan oleh Ratnaningsih dan Personal, Pelatihan Dan Pendidikan,
Suaryana (2014) yang hasilnya Pemanfaatan Teknologi, Dan
menyatakan bahwa pemanfaatan Pengalaman Kerja Terhadap
teknologi berpengaruh positif signifikan Efektivitas Sistem Informasi
terhadap efektivitas SIA. Akuntansi
H3 : Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Dengan adanya segala jenis
Berpengaruh Positif Terhadap Efektivitas perubahan yang berkembang di Indonesia
Sistem Informasi Akuntansi akan menghadapi banyak tantangan dari
perusahaan sejenis yang mengakibatkan
Pengaruh Pengalaman Kerja persaingan semakin ketat dan tajam.
Terhadap Efektivitas Sistem Untuk menjadi unggul dalam persaingan,
Informasi Akuntansi perusahaan harus memiliki manajemen
Robbins (2003) mengungkapkan yang baik sehingga tujuan utama
bahwa pengalaman kerja dapat diperoleh perusahaan tercapai, yaitu mencapai laba
langsung lewat pengalaman atau praktek yang maksimal secara efektif, efisien, dan
atau bisa juga secara langsung, seperti ekonomis.
dari membaca.Pengalaman kerja Untuk mencapai laba yang
merupakan suatu proses atau tingkat maksimal secara efektif, efisien, dan
penguasaan pengetahuan serta ekonomis, perusahaan harus memiliki
keterampilan seseorang dalam sistem informasi akuntansi. Sistem
pekerjaannya yang dapat diukur dari masa informasi akuntansi merupakan bagian
kerja, tingkat pengetahuan dan terpenting dan sangat besar perannya
keterampilan yang dimilikinya dalam perusahaan. Sistem informasi
(Vipraprastha, et al 2016). Cascio akuntansi yang diorganisir dengan baik
(2001:260) pengalaman adalah suatu serta didukung oleh pelaku sistem yang
faktor untuk menilai seberapa lama kompeten tentunya akan dapat
seseorang mengetahui atau bertukar mengontrol serta mengawasi perusahaan
pengetahuan dengan orang lain untuk bisa dengan baik.
melaksanakan pekerjaannya secara
efektif. Pengalaman akan menentukan Sistem informasi pada suatu
keterampilan dalam melaksanakan suatu perusahaan merupakan suatu alat yang
tugas tertentu. Dengan adanya sangat membantu kelancaran tugas dan
pengalaman kerja dalam bidang sistem cara yang mudah dalam koordinasi antar
informasi akuntansi maka akan bagian yang ada, karena sistem informasi
memudahkan pengguna dalam akan membantu mengawasi dan
melakukan pekerjaannya. mengambil keputusan-keputusan untuk
menjalankan perusahaan.Dalam
Berdasarkan penelitian menggunakan sistem informasi akuntansi
sebelumnya yang dilakukan oleh di perusahaan terdapat adanya beberapa
Vipraprastha (2016) bahwa pengalaman faktor yang dapat mempengaruhi
kerja berpengaruh terhadap efektifitas efektivitas sistem informasi akuntansi
116 Volume 6, No. 1 – Maret 2022

yaitu, kemampuan teknik personal, Menurut Sugiyono (2018): “metode


pelatihan dan pendidikan, pemanfaatan penelitian diartikan sebagai cara ilmiah
teknologi, dan pengalaman kerja. untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu.” Terdapat empat
Dari beberapa penelitian terdahulu kata kunci yang harus diperhatikan yaitu
yang telah dilakukan terdapat beberapa cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.
faktor yang dapat mempengaruhi yaitu Penelitian ini menggunakan penelitian
kemampuan teknik personal, pelatihan kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif,
dan pendidikan, pemanfaatan teknologi, teknik analisis data yang digunakan sudah
dan pengalaman kerja. Setelah dilakukan jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab
pengujian secara parsial kemudian rumusan masalah atau menguji hipotesis
dilanjutkan dengan pengujian secara yang telah dirumuskan dalam proposal
simultan. Maka terdapat hubungan antara (Sugiyono, 2018).
keempat variabel tersebut terhadap
efektivitas sistem informasi akuntansi. Populasi dan Sampel
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, Populasi adalah wilayah
maka hipotesis yang diajukan pada generalisasi yang terdiri atas
penelitian ini adalah sebagai berikut : obyek/subyek yang mempunyai kuantitas
H5 : Pengaruh Kemampuan Teknik dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
Personal, Pelatihan Dan Pendidikan, peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Pemanfaatan Teknologi Dan Pengalaman ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2018).
Kerja Berpengaruh Secara Simultan Dalam penelitian ini populasi yang diambil
Terhadap Efektivitas Sistem Informasi adalah karyawan Yogya Grand Subang.
Akuntansi
Menurut Sugiyono (2018): “Sampel
Kerangka Hipotesis adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel yang diambil dari populasi harus
Pemanfaatan
betul-betul representative (mewakili).”.
Teknologi
H1(+) Dalam penelitian ini sampelnya adalah
karyawan Yogya Grand Subang yang
Kemampuan
menggunakan sistem informasi akuntansi.
Efektivitas
Teknik Personal Dari hasil perhitungan sampe karyawan
H2(+) Sistem
Informasi Yogya Grand Subang adalah sebanyak
Akuntansi 113 orang.
Pelatihan dan
Pendidikan H3(+) Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau
lebih dikenal pada umumnya yaitu teknik
Pengalaman Kerja sampling, merupakan prosedur atau tata
H4(+) cara yang dilakukan peneliti saat akan
melakukan penelitian dengan
menggunakan data sampel. Sehingga
H5 dengan adanya teknik atau cara ini akan
memberiakan hasil yang maksimal, yaitu
Gambar 2. data sampel yang dapat mewakili
Kerangka Hipotesis (representatif). Langkah Dalam Teknik
Pengambilan Sampel, Menurut Dalen
Sumber: Peneliti (2020) (1981), beberapa langkah yang harus
diperhatikan peneliti dalam menentukan
sampel,yaitu:
METODOLOGI PENELITIAN 1. Menentukan Populasi
2. Mencari data akurat unit populasi
2022 Accounting Research Journal os Sutaatmadja (Accruals) 117

3. Memilih Sampel yang Yogya Grand Subang. Data yang


representative dibutuhkan untuk penelitian ini mengenai
4. Menentukan jumlah sampel yang profil responden dan data yang
memadai berhububungan.
Sugiyono (2016:121) menjelaskan Teknik Pengumpulan Data
untuk menentukan sampel yang akan Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian, teknik digunakan dalam penelitian ini adalah
sampling pada dasarnya dikelompokkan metode kuesioner. Kuisioner yakni
menjadi dua yaitu probability sampling dan pengumpulan data dengan cara
nonprobability sampling. menyediakan daftar pertanyaan yang akan
penulis ajukan pada responden. Dimana
1. Probability Sampling responden diminta menjawab sesuai
Probability sampling adalah teknik dengan pendapat mereka. Menurut
pengambilan sampel yang Riduwan (2015:21) setiap jawaban
memberikan peluang yang sama dihubungkan dengan bentuk pertanyaan
bagi setiap unsur (anggota) atau dukungan sikap yang diungkapkan
populasi untuk dipilih menjadi dengan kata-kata.
anggota sampel. Teknik ini
meliputi, simple random sampling, Uji Kualitas Data
proportionate stratified random
sampling, disproportionate Sebelum kuesioner disebarkan kepada
stratified random, area sampling. responden sesungguhnya, kuesioner
tersebut terlebih dahulu diuji kualitasnya.
2. Nonprobability Sampling
Hal ini dilakukan bertujuan untuk menguji
Nonprobability sampling adalah
benar tidaknya data yang menentukan
teknik pengambilan sampel yang
hasil penelitian. Hasil penelitian berupa
tidak memberi
diuji melalui instrumen penelitian yang
peluang/kesempatan sama bagi
digunakan, maka instrumen yang
setiap unsur atau anggota populasi
digunakan harus baik dan memenuhi dua
untuk dipilih menjadi sampel.
syarat yaitu valid dan reliabel.
Teknik sampel ini meliputi,
sampling sistematis, kuota, Uji Validitas
insidental, purposive, jenuh, Menurut Riduwan (2015: 348)
snowball. Validitas adalah suatu ukuran yang
Dalam penelitian ini, peneliti menunjukkan tingkat kevalidan atau
menggunakan teknik pengambilan sampel kesahihan suatu instrument. Suatu
dengan menggunakan metode Probability instrumen yang valid mempunyai validitas
Sampling yaitu memilih beberapa anggota tinggi dan sebaliknya jika tingkat
untuk digunakan menjadi sampel. validitasnya rendah maka instrument
tersebut kurang valid. Sebuah instrumen
Jenis dan Sumber Data dikatakan valid apabila dapat mengungkap
Jenis data dalam penelitian ini data dari veriabel yang diteliti). Item
adalah data kuantitatif. Data kuantitatif dikatakan valid pasti reliable. Dianggap
merupakan data yang berwujud angka valid atau layak digunakan dalam
sedangkan data kualitatif merupakan data pengujian hipotesis apabila Corrected
yang berwujud pernyataan yang diisi item-Total correlation lebih besar dari 0,05
dalam kuisioner. Pengumpulan data dapat atau dikatakan valid apabila nilai rhitung
dilakukan dengan berbagai sumber. lebih besar dari pada r tabel (Riduwan,
Dalam penelitian ini, pengumpulan data 2015: 353).
dilakukan dengan data primer. Menurut
Sugiyono (2018:219) data primer adalah Uji Realibilitas
data yang langsung diberikan oleh sumber
data kepada pengumpul data. Data primer Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur
ini diperoleh langsung dari karyawan suatu kuesioner yang merupakan indikator
118 Volume 6, No. 1 – Maret 2022

dari variabel atau konstruk. Menurut mengganggu atau residual memiliki


Riduwan (2015: 348) reliabilitas menunjuk distribusi normal. (Ghozali, 2018). Dalam
pada suatu pengertian bahwa suatu penelitian ini untuk mendeteksi apakah
instrumen dapat dipercaya untuk residual normal atau tidak dengan
digunakan sebagai alat pengumpul data menggunakan analisis grafik normal
karena instrumen tersebut sudah probability plot dan uji one sample
dianggap baik. Suatu konstruk atau Kolmogorov-smirnov.
variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai cronbach alpha >0,60. Adapun pengambilan keputusan untuk
menentukan apakah data terdistribusi
Statistika Deskriptif secara normal atau tidak yaitu sebagai
berikut :
Statistik deskriptif bertujuan untuk a. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka
memberikan gambaran masing-masing nilai residual berdistribusi normal
variabel penelitian terhadap masing- b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka
masing indikator pada kemampuan teknik nilai residual berdistribusi tidak
personal, pelatihan dan pendidikan, normal
pemanfaatan teknologi, pengalaman Uji Multikolinearitas
kerja, dan efektivitas sistem informasi Uji Multikolonieritas bertujuan
akuntansi. Alat analisis yang digunakan menguji apakah model regresi ditemukan
adalah rata-rata (mean) dan standar adanya korelasi antar variabel bebas
deviasi. (independen) (Ghozali, 2018). Gejala
multikolinearitas dapat dideteksi dengan
Uji Asumsi Klasik
melihat nilai tolerance dan variance
Uji asumsi klasik digunakan untuk
inflation factor (VIF). Jadi nilai tolerance
menguji apakah variabel kemampuan
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
teknik personal, pelatihan dan pendidika,
(karena VIF= 1/ tolerance). Menurut
pemanfaatan teknologi, dan pengalaman
Ghozali (2016) nilai cutoff yang umum
kerja mempengaruhi efektivitas sistem
dipakai untuk menunjukan adanya
informasi akuntansi. Syarat – syarat yang
multikolonierotas adalah nilai tolerance ≤
harus dipenuhi dalam uji asumsi klaksi ini
0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Jika
adalah data haru terdistribusi normal, tidak
hasil pengujian data data menunjukan nilai
mengandung multikoloniaritas, dan
cutoff diatas maka terdapat
heterokedastisitas.
multikolonieritas dan sebaliknya jika
Uji Heteroskedastisitas dibawah nilai cutoff maka tidak terjadi
Uji Heteroskedastisitas bertujuan multikolonieritas.
untuk menguji adanya ketidaksamaan
varian dari residual satu pengamatan ke Regresi Linear Berganda
pengamatan yang lain pada model regresi Analisis regresi digunakan untuk
(Ghozali, 2016). Jika terdapat varian dari menguji hipotesis tentang pengaruh
residual menunjukan konsistensi diantara secara parsial variabel bebas terhadap
pengamatan satu dengan pengamatan variabel terikat. Menurut Ghozali (2013)
lain maka model regresi terjadi analisis regresi digunakan untuk
homokedastisitas. Namun apabila mengukur kekuatan hubungan antara dua
terdapat perbedaan varian dari residual variabel atau lebih, juga menunjukan arah
diantara pengamatan maka terjadi hubungan antara variabel dependen
homokedastisitas. Suatu model regresi dengan independen.
yang baik merupakan model yang terjadi
homokedastisitas. Dengan kata lain model Uji Hipotesis
regresi yang baik merupakan model yang Uji Koefisien Determinan (R2)
tidak terjadi heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2016) koefisien
Uji Normalitas determinasi 𝑅 2 bertujuan untuk menguji
Uji normalitas bertujuan untuk menguji seberapa jauh kemampuan model dalam
apakah dalam model regresi variabel menjelaskan variasi variabel dependen.
2022 Accounting Research Journal os Sutaatmadja (Accruals) 119

Nilai koefisien determinasi adalah nol dan mempunyai pengaruh signifikan


satu. Nilai 𝑅 2 yang mendekati nol terhadap variabel dependen.
mengindikasikan kemampuan variabel- Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka
variabel independen dalam menjelaskan hipotesis ditolak. Hal ini
variasi variabel dependen sangat mengindikasikan bahwa masing-masing
terbatas. Jika nilai mendekati satu berarti
variabel independen mempunyai
hampir semua variabel independen
memberikan semua informasi dalam pengaruh signifikan terhadap variabel
memprediksi variabel dependen. dependen.
Uji F
Menurut Ghozali (2016) Uji statistik HASIL DAN PEMBAHASAN
bertujuan untuk mencari tahu pengaruh
dari variabel independen secara simultan Statistik deskriptif
atau secara bersamaan terhadap variabel
Penelitian ini dilakukan dengan
independen. Salah satu criteria
cara menyebarkan kuesioner kepada
pengambilan keputusan yang tepat
digunakan untuk menguji statistik F yaitu responden, dimana objek dalam penelitian
ini adalah Yogya Group yaitu Griya dan
dengan membandingkan nilai F hasil
Yomart yang berada di Kabupaten
perhitungan dengan nilai F menurut tabel.
Subang. Penyebaran kuesioner dilakukan
Taraf signifikansi yang ditetapkan yakni
sebesar 0,05 (5%). Maka pengambilan selama bulan April dan Mei 2021, dengan
cara setiap hari membagikan kuesioner
keputusan dalam uji F ini dapat di
melalui link dan lampiran angket. Data
rumuskan sebagai berikut :
yang diperoleh adalah dari pengisian
1. Jika nilai probabilitas (sig) < 𝛼 =
angket kemudian diolah dan disajikan
5% maka hipotesis alternative
dalam bentuk deskripsi karakteristik
diterima
responden, analisis statistik deskriptif, uji
2. Jika nilai probabilitas (sig) > 𝛼 =
asumsi klasik, regresi linear berganda, uji
5% maka hipotesis alternative
hipotesis dan koefisien determinasi,
ditolak
sehingga dapat diketahui informasi dari
Uji t masing-masing variabel.
Menurut Ghozali (2016) uji
statistik t dapat digunakan untuk
mengetahui pengaruh tiap variabel

Keterangan F Presentasi
Total kuesioner yang
disebarkan 150 100% Tabel 1.
Total kuesioner yang tidak
dapat diolah (35) 23% Data Distribusi Kuesioner
Total kuesioner yang dapat
diolah 115 77%
independen terhadap variabel dependen. Sumber : Data diolah, 2021
Pengambilan keputusan dapat dilakukan Berdasarkan Tabel 1. diatas
dengan melihat nilai taraf siginifikan. menunjukan bahwa kuesioner yang telah
Dalam penelitian ini taraf signifikansi yang disebarkan sebanyak 150 kuesioner, dan
digunakan sebesar 0,05 (5%). kuesioner yang tidak diolah sebanyak 35
Ada beberapa kriteria yang dapat responden. Dan total kuesioner yang
digunakan dalam menentukan uji dapat diolah sebanyak 115 responden.
signifikansi parameter individual, yaitu :
1. Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka
Karakteristik responden
hipotesis diterima. Hal ini
Dalam penelitian ini, peneliti
mengindikasikan bahwa masing-
mengelompokkan responden ke dalam
masing variabel independen
beberapa kriteria, yaitu jenis kelamin dan
instansi tempat bekerja. Pada tabel 4.2 ini
120 Volume 6, No. 1 – Maret 2022

akan dipaparkan data terkait dengan jenis Tabel 4.2


kelamin dari keseluruhan responden yang
Hasil Uji Validitas Variabel
diteliti dalam penelitian ini.
Kemampuan
Tabel 2.
Teknik Personal
Jenis Kelamin
No. Butir Koefisien
Jenis Kelamin F Presentasi R Tabel Keterangan
Instrumen Kolerasi
Laki-Laki 74 64%
Perempuan 41 36% 1 0,1832 0,832 VALID

Total 115 100% 2 0,1832 0,785 VALID


Sumber: Data diolah, 2021. 3 0,1832 0,781 VALID
Sumber: Data diolah, 2021.
Berdasarkan tabel 2. jumlah
responden pada penelitian ini adalah 115 Berdasarkan hasil uji validitas
orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk variabel kemampuan teknik
responden dengan presentasi paling personal yang terdiri dari tiga butir
banyak adalah responden jenis kelamin pernyataan, dan diperoleh hasil yang
laki-laki yaitu sebanyak 74 orang atau 64% menunjukan bahwa semua pernyataan
dan responden dengan jenis kelamin dikategorikan valid karena hasil r hitung
perempuan sebanyak 41 orang atau 36%. lebih besar dari r tabel. Sehingga dapat
Adapun karakteristik responden disimpulkan seluruh pernyataan variabel
berdasarkan instansi pada penelitian ini kemampuan teknik personal dalam
ditampilkan pada tabel berikut: kuesioner telah valid.
2. Pelatihan dan Pendidikan
Tabel 3.
Instansi Tabel 5.
Hasil Uji Validitas Variabel
Instansi F Presentasi

Griya 30 26%
Yomart 85 74%
Total 115 100%

Sumber: Data diolah, 2021. Pelatihan dan Pendidikan

Dari tabel 3. terlihat bahwa total


responden terbanyak adalah instansi
Yomart dengan total 74% dari keseluruhan No. Butir Koefisien
responden sebanyak 85 orang, sedangkan R Tabel Keterangan
Instrumen Kolerasi
26% dari Griya.
1 0,1832 0,799 VALID
Hasil Uji Instrumen Penelitian
2 0,1832 0,749 VALID

Uji Validitas 3 0,1832 0,774 VALID

1. Kemampuan Teknik Personal 4 0,1832 0,756 VALID


5 0,1832 0,776 VALID

Sumber: Data diolah, 2021.

Berdasarkan hasil uji validitas


untuk variabel pelatihan dan pendidikan
yang terdiri dari lima butir pernyataan, dan
2022 Accounting Research Journal os Sutaatmadja (Accruals) 121

diperoleh hasil yang menunjukan bahwa semua pernyataan dikategorikan valid


semua pernyataan dikategorikan valid karena hasil r hitung lebih besar dari r
karena hasil r hitung lebih besar dari r tabel. Sehingga dapat disimpulkan seluruh
tabel. Sehingga dapat disimpulkan seluruh pernyataan variabel pengalaman kerja
pernyataan variabel pelatihan dan dalam kuesioner telah valid.
pendidikan dalam kuesioner telah valid.
5. Efektivitas Sistem Informasi
3. Pemanfaatan Teknologi Akuntansi
Tabel 6. Tabel 8.
Hasil Uji Validitas Variabel Hasil Uji Validitas Variabel
Pemanfaatan Teknologi Efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi
No. Butir Koefisien
R Tabel Keterangan
Instrumen Kolerasi
No. Butir Koefisien
R Tabel Keterangan
Instrumen Kolerasi
1 0,1832 0,748 VALID
2 0,1832 0,750 VALID
1 0,1832 0,704 VALID
3 0,1832 0,742 VALID
2 0,1832 0,763 VALID
4 0,1832 0,789 VALID
3 0,1832 0,657 VALID
5 0,1832 0,752 VALID
4 0,1832 0,819 VALID
6 0,1832 0,786 VALID
5 0,1832 0,707 VALID
Sumber: Data diolah, 2021. 6 0,1832 0,749 VALID
Sumber: Data diolah, 2021.
Berdasarkan hasil uji validitas Berdasarkan hasil uji validitas
untuk variabel pemanfaatan teknologi untuk variabel efektivitas sistem
yang terdiri dari enam butir pernyataan, informasi akuntansi yang terdiri dari
dan diperoleh hasil yang menunjukan enam butir pernyataan, dan diperoleh
bahwa semua pernyataan dikategorikan hasil yang menunjukan bahwa semua
valid karena hasil r hitung lebih besar dari pernyataan dikategorikan valid karena
r tabel. Sehingga dapat disimpulkan hasil r hitung lebih besar dari r tabel.
seluruh pernyataan variabel pemanfaatan Sehingga dapat disimpulkan seluruh
teknologi dalam kuesioner telah valid. pernyataan variabel efektivitas sistem
4. Pengalaman Kerja informasi akuntansi dalam kuesioner
telah valid.
Tabel 7.
Hasil Uji Validitas Variabel Uji Reliabilitas
Pengalaman Kerja Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator
No. Butir Koefisien
dari variabel atau konstruk. Menurut
R Tabel Keterangan Riduwan (2015: 348) reliabilitas menunjuk
Instrumen Kolerasi
pada suatu pengertian bahwa suatu
1 0,1832 0,801 VALID
instrumen dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data
2 0,1832 0,790 VALID
karena instrumen tersebut sudah
3 0,1832 0,804 VALID dianggap baik. Suatu konstruk atau
Sumber: Data diolah, 2021. variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai cronbach alpha >0,60.
Berdasarkan hasil uji validitas
untuk variabel pengalaman kerja yang
terdiri dari tiga butir pernyataan, dan
diperoleh hasil yang menunjukan bahwa
122 Volume 6, No. 1 – Maret 2022

Berikut ini adalah tabel hasil uji Tabel 10.


reliabilitas dengan menggunakan program
Hasil Uji Normalitas dengan
SPSS versi 22:
Kolmogorov-Smirnov
Tabel 9.
Hasil Uji Reliable
Sumber: Data diolah, 2021.
Croncbach's
Variabel Ketentuan Keterangan
Alpha
Berdasarkan Tabel 10. diketahui
Kemampua
n Teknik
0,600 0,716 REALIBEL
bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig. (2-
Personal tailed) sebesar 0,200 yang artinya residual
(X1)
Pelatihan model berdistribusi normal karena lebih
dan
Pendidikan
0,600 0,829 REALIBEL besar dari nilai probabilitas 0,05. Dengan
(X2) demikian, asumsi atau persyaratan
Pemanfaata normalitas dalam model regresi sudah
n Teknologi 0,600 0,854 REALIBEL
(X3) terpenuhi.
Pengalaman
0,600 0,713 REALIBEL
Kerja (X4)
Efektivitas Uji Multikolinearitas
Sistem Uji multikolinieritas bertujuan untuk
Informasi 0,600 0,827 REALIBEL
Akuntansi menguji apakah model regresi ditemukan
(Y) adanya korelasi antar variabel bebas
Collinearity Statistics (independen). Model regresi yang baik
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
KTP .324 3.086
PDP .414 2.413
PT .457 2.186 Unstandardized
PK .359 2.782 Residual
N
Sumber: Data diolah, 2021. 115
Normal Parametersa,b Mean
.0000000
Berdasarkan tabel diatas dapat Std. Deviation 1.71844668
Most Extreme Differences Absolute
ditarik kesimpulan bahwa semua .071

instrument penelitian tersebut, sudah Positive


Negative
.042
-.071
memenuhi syarat reliabilitas, karena Test Statistic
.071
berada di atas 0,60 atau tingkat Asymp. Sig. (2-tailed)
.200c,d
reliabilitasnya sangat tinggi. Maka dari itu
dapat disimpulkan bahwa butir-butir variabel independen. Hasil dari uji
pertanyaan dapat digunakan sebagai multikolinieritas disajikan dalam tabel
instrument untuk penelitian selanjutnya. berikut:

Hasil Uji Asumsi Klasik Tabel 11.


Hasil Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Normalitas
Penelitian ini menggunakan uji One
Sample Kolmogorov-Smirnov untuk
mengetahui data tersebut normal atau
tidak. Pengambilan keputusan ini
didasarkan pada probabilitas yakni jika
probabilitas > 0,05, maka data penelitian
tersebut berdistribusi normal. Sumber: Data diolah, 2021.
Berdasarkan tabel 11. diatas
menunjukan bahwa nilai tolerance variabel
kemampuan teknik personal yaitu sebesar
0,324, variabel pelatihan dan pendidikan
yaitu sebesar 0,414, variabel pemanfaatan
2022 Accounting Research Journal os Sutaatmadja (Accruals) 123

teknologi yaitu sebesar 0,457, dan variabel spearman rho dapat diketahui nilai sig (2
pengalaman kerja yaitu sebesar 0,359. tailed) masing-masing seluruh variabel
Sementara itu nilai VIF variabel lebih dari 0,05. Variabel kemampuan
kemampuan teknik personal yaitu sebesar teknik personal dengan nilai sig 2 tailed
3,086, variabel pelatihan dan pendidikan 0,989, variabel pelatihan dan pendidikan
sebesar 2,413, variabel pemanfaatan dengan nilai sig 2 tailed 0,957, variabel
teknologi yaitu sebesar 2,186, dan variabel pemanfaatan teknologi dengan nilai sig 2
pengalaman kerja sebesar 2,782 < 10,00.. tailed 0,523 dan variabel pengalaman
Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak kerja dengan nilai sig 2 tailed 0,694.
terjadi gejala multikolinieritas dan analisis Sehingga dapat disimpulkan bahwa
data dapat dilanjutkan. seluruh variabel dalam penelitian ini tidak
memiliki gejala heteroskedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas Uji Hipotesis
Menurut (Ghozali, 2013) uji
heteroskedastisitas bertujuan menguji Analisis Regresi Linear Berganda
apakah dalam model regresi terjadi Analisis regresi linier berganda
ketidaksamaan varian dari residual satu adalah alat untuk meramalkan nilai
pengamatan yang lain. Jika variance dari pengaruh dua variabel bebas atau lebih
residual satu pengamatan lain tetap, maka terhadap satu variabel terikat (Ghozali,
disebut homokedastisitas, dan jika 2005). Analisis ini digunakan untuk
berbeda disebut heteroskedastisitas. membuktikan ada tidaknya hubungan
Untuk menguji dan mengatasi fungsional atau hubungan kausal antara
gejala heteroskedastisitas dalam dua atau lebih variabel bebas. Berikut hasil
penelitian ini, maka peneliti menggunakan uji regresi berganda dalam penelitian ini :
uji spearman’s rho atau disebut dengan
rank spearman. Uji sperman’s rho Tabel 13.
merupakan salah satu cara untuk
mendeteksi gejala heteroskedastisitas Hasil Uji Analisis Linear Berganda
secara akurat. Uji ini dilakukan dengan
cara mengkorelasikan variabel
independen dengan nilai residualnya. Unstandardized
Pengujian ini menggunakan tingkat Coefficients
Model
signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi
B Std. Error
(Purnomo, 2016). Dasar pengambilan
keputusan uji heteroskedastisitas dengan 1 (Constant) 2.168 1.297
metode Spearman’s rho atau rank X1 0.134 0.156
spearman menurut (Raharjo, 2017) adalah X2 0.277 0.085
sebagai berikut :
1) Jika nilai sig. 2 tailed > 0,05 artinya tidak X3 0.617 0.067
terjadi gejala heteroskedastisitas. X4 -0.058 0.146
2) Jika nilai sig. 2 tailed < 0,05 artinya Sumber : Data diolah, 2021.
terjadi gejala heteroskedastisitas.
Berikut hasil uji Berdasarkan hasil uji regresi linear
heteroskedastisitas dengan metode berganda pada tabel 13. maka diperoleh
spearman rho dalam penelitian ini : persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 2.168 + 0,134X1 + 0,277X2 + 0,617X3
Tabel 12. - 0,058X4
Persamaan regresi linear berganda diatas,
Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat dijelaskan :
Spearman Rho
Sumber: Data diolah, 2021. Variabel
Understandardized
residual sig 2 tailed >/<
Kriteria
(0,05) Kesimpulan
(spearman rho)

Berdasarkan hasil uji


heteroskedastisitas dengan metode Kemampuan
Teknik Personal
0,989 > 0,05 Tidak terjadi
heterokedastisitas
Pelatihan dan 0,957 > 0,05 Tidak terjadi
Pendidikan heterokedastisitas
Pemanfaatan 0,523 > 0,05 Tidak terjadi
Teknologi heterokedastisitas
Pengalaman 0,694 > 0,05 Tidak terjadi
Kerja heterokedastisitas
124 Volume 6, No. 1 – Maret 2022

1. Nilai konstanta sebesar 2.168 turun sebesar 0.058 dengan


berarti bahwa jika variabel asumsi bahwa variabel
independen kemampuan teknik independen yang lain dari model
personal, pelatihan dan regresi adalah tetap.
pendidikan, pemanfaatan
teknologi, dan pengalaman kerja Uji Parsial (T-test)
memiliki nilai 0, maka nilai variabel Uji parsial atau uji t ini bertujuan
dependen efektivitas sistem untuk mengetahui pengaruh dari variabel
informasi akuntansi sebesar 2.168. independen (X) terhadap variabel
2. Nilai koefiesien beta pada variabel dependen (Y) secara parsial. Berikut hasil
kemampuan teknik personal (X1) dari uji t dari masing-masing variabel
sebesar 0.134. Hal ini diartikan dalam penelitian ini :
bahwa setiap kenaikan variabel Tabel 14.
kemampuan teknik personal Hasil Uji Parsial (T-test)
mengalami peningkatan satu-
satuan, akan mengakibatkan
kenaikan sebesar 0.134 satuan Model t Sig.
dengan asumsi bahwa variabel
independen yang lain dari model
regresi adalah tetap. 1 (Constant) 1.671 0.098
3. Nilai koefiesien beta pada variabel X1 0.858 0.393
pelatihan dan pendidikan (X2) X2 3.253 0.002
sebesar 0.277. Hal ini diartikan X3 9.255 0
bahwa setiap kenaikan variabel X4 -0.398 0.692
pelatihan dan pendidikan
mengalami peningkatan satu- Sumber: Data diolah, 2021
satuan, akan mengakibatkan
kenaikan sebesar 0.277 satuan Berdasarkan tabel 14. menunjukan
dengan asumsi bahwa variabel hasil bahwa nilai signifikansi uji t untuk
independen yang lain dari model masing-masing variabel bebas dijelaskan,
regresi adalah tetap. sebagai berikut:
4. Nilai koefiesien beta pada variabel 1. Variabel kemampuan teknik
pemanfaatan teknologi (X3) personal.
sebesar 0.617. Hal ini diartikan Berdasarkan hasil uji t (parsial)
bahwa setiap kenaikan variabel diperoleh nilai coefficients B positif
pemanfaatan teknologi mengalami sebesar 0,072 dengan nilai Sig.
peningkatan satu-satuan, akan sebesar 0.393 > 0.05. Selain itu
mengakibatkan kenaikan sebesar terdapat hasil perbandingan antara
0.617 satuan dengan asumsi thitung dan ttabel yang menunjukan
bahwa variabel independen yang hasil thitung sebesar 0.858,
lain dari model regresi adalah sedangkan ttabel sebesar 1.981.
tetap. sehingga dari hasil tersebut terlihat
5. Nilai koefisien beta pada variabel bahwa thitung 0.858 < ttabel 1.981,
pengalaman kerja (X4) sebesar maka dapat disimpulkan bahwa
0,058 dan bertanda negative, ini secara parsial H1 ditolak atau tidak
menunjukan bahwa variabel adanya pengaruh signifikan antara
pengalaman kerja mempunyai kemampuan teknik personal
hubungan yang berlawanan arah terhadap efektivitas sistem
dengan efektivitas sistem informasi informasi akuntansi.
akuntansi. Hal ini diartikan bahwa 2. Variabel pelatihan dan pendidikan.
setiap kenaikan variabel Berdasarkan hasil uji t (parsial)
pengalaman kerja mengalami diperoleh nilai coefficients B positif
peningkatan satu-satuan, maka sebesar 0,241 dengan nilai Sig.
variabel pengalaman kerja akan sebesar 0.002 < 0.05. Selain itu
2022 Accounting Research Journal os Sutaatmadja (Accruals) 125

terdapat hasil perbandingan antara Sedangkan variabel kemampuan teknik


thitung dan ttabel yang menunjukan personal dan pengalaman kerja tidak
hasil thitung sebesar 3.253, memiliki pengaruh yang signifikan
sedangkan ttabel sebesar 1.981. terhadap efektivitas sistem informasi
sehingga dari hasil tersebut terlihat akuntansi.
bahwa thitung 3.253 > ttabel 1.981,
maka dapat disimpulkan bahwa Uji Simultan (F-test)
secara parsial H2 diterima atau Uji simultan atau uji F digunakan
adanya pengaruh signifikan antara untuk mengetahui apakah ada pengaruh
pelatihan dan pendidikan terhadap secara bersama-sama (simultan) antara
efektivitas sistem informasi semua variabel independen dan variabel
akuntansi. dependen. Berikut hasil uji simultan (uji F)
3. Variabel pemanfaatan teknologi. dalam penelitian ini :
Berdasarkan hasil uji t (parsial)
diperoleh nilai coefficients B positif
sebesar 0,653 dengan nilai Sig.
sebesar 0.000 < 0.05. Selain itu
terdapat hasil perbandingan antara Tabel 15.
thitung dan ttabel yang menunjukan Hasil Uji Simultan (F-test)
hasil thitung sebesar 9.255,
sedangkan ttabel sebesar 1.981. Model F Sig.
sehingga dari hasil tersebut terlihat
bahwa thitung 9.255 > ttabel 1.981, Regression 82.214 .000b
maka dapat disimpulkan bahwa Residual
secara parsial H3 diterima atau Total
tadanya pengaruh signifikan
Sumber: Data diolah, 2021.
antara pemanfaatan teknologi
terhadap efektivitas sistem
Berdasarkan hasil pengujian
informasi akuntansi.
hipotesis (uji F) pada tabel diatas
4. Variabel pengalaman kerja.
menunjukan bahwa Uji F lebih kecil dari
Berdasarkan hasil uji t (parsial)
significance level 0.05 yaitu sebesar
diperoleh nilai coefficients B negatif
0.000. Selain itu dapat dilihat dari hasil
sebesar -0,032 dengan nilai Sig.
perbandingan antara fhitung dan ftabel yang
sebesar 0.692 > 0.05. Selain itu
menunjukkan nilai fhitung sebesar 82.214
terdapat hasil perbandingan antara
sedangkan ftabel sebesar 2.45. dari hasil
thitung dan ttabel yang menunjukan
tersebut terlihat bahwa fhitung 82.214 > fhitung
hasil thitung sebesar -0.398,
2.45. Maka terdapat kesimpulan bahwa H5
sedangkan ttabel sebesar 1.981.
diterima karena secara bersama-sama
sehingga dari hasil tersebut terlihat
atau secara simultan variabel kemampuan
bahwa thitung -0.398< ttabel 1.981,
teknik personal, pelatihan dan pendidikan,
maka dapat disimpulkan bahwa
pemanfaatan teknologi, dan pengalaman
secara parsial H4 ditolak atau tidak
kerja mempengaruhi terhadap efektivitas
adanya pengaruh signifikan antara
sistem informasi akuntansi pada karyawan
pengalaman kerja terhadap
Yogya Group di Subang.
efektivitas sistem informasi
akuntansi.
Berdasarkan hasil pengujian Koefiesien Determinasi (R2)
secara parsial, maka terdapat kesimpulan Uji koefisien determinasi
bahwa variabel independen yaitu pelatihan digunakan untuk mengukur seberapa jauh
dan pendidikan dan pemanfaatan kemampuan model dalam menerangkan
teknologi masing-masing secara parsial variasi variabel independen terhadap
memiliki pengaruh yang signifikan variabel dependen. Nilai koefisien
terhadap variabel dependen yaitu variabel determinasi ditunjukkan dengan nilai
efektivitas sistem informasi akuntansi. Adjusted R Square dari model regresi.
126 Volume 6, No. 1 – Maret 2022

Berikut hasil uji koefisien determinasi (R2) terhadap efektivitas sistem informasi
dalam penelitian ini : akuntansi. Hal ini menjelaskan, meskipun
kemampuan teknik personal yang baik,
Tabel 16. belum tentu akan mendorong pengguna
Hasil Uji Koefiesien Determinasi (R2) untuk menggunakan sistem informasi
Model Summaryb
akuntansi karena terdapat beberapa
Model R R Square Adjusted R Square
sistem pada Yogya Group yang belum
a
1 .866 .749 .740 sesuai dengan apa yang diperoleh
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 pengguna dari pengalaman menggunakan
b. Dependent Variable: Y1 sistem, serta masih adanya pengguna
Sumber: Data diolah, 2021. sistem yang belum memiliki kemampuan
teknik secara spesialis maupun secara
Berdasarkan tabel 4. menunjukkan umum. Sehingga hal ini menyebabkan
hasil bahwa nilai Adjusted R Square bahwa pengaruh kemampuan teknik
sebesar 0.740 atau 74%. Yang berarti personal terhadap efektivitas sistem
bahwa sebesar 74% variabel efektivitas informasi akuntansi memiliki pengaruh
sistem informasi akuntansi mampu yang sangat kecil atau tidak berpengaruh
dijelaskan oleh variabel kemampuan sama sekali.
teknik personal, pelatihan dan pendidikan,
pemanfaaan teknologi, dan pemanfaatan Pelatihan dan Pendidikan terhadap
teknologi. Sedangkan sisanya 26% Efektivitas Sistem Informasi
(100%-74%) dijelaskan oleh variabel- Akuntansi
variabel lain diluar model penelitian.
Berdasarkan hasil uji t (parsial)
Pembahasan diperoleh nilai coefficients B positif
sebesar 0,241 dengan nilai Sig. sebesar
Kemampuan Teknik Personal 0.002 < 0.05. Selain itu terdapat hasil
terhadap Efektivitas Sistem perbandingan antara thitung dan ttabel yang
Informasi Akuntansi menunjukan hasil thitung sebesar 3.253,
Berdasarkan data yang diolah sedangkan ttabel sebesar 1.981. sehingga
variabel kemampuan teknik personal dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung
memberikan hasil coefficients B positif 3.253 > ttabel 1.981, maka dapat
sebesar 0,072 dengan nilai Sig. sebesar disimpulkan bahwa secara parsial H2
0.393 > 0.05. Selain itu terdapat hasil diterima atau adanya pengaruh signifikan
perbandingan antara thitung dan ttabel yang antara pelatihan dan pendidikan terhadap
menunjukan hasil thitung sebesar 0.858, efektivitas sistem informasi akuntansi..
sedangkan ttabel sebesar 1.981. Selain itu Hasil penelitian ini sesuai dengan
terdapat hasil perbandingan antara thitung penelitian Damana (2016), Putri (2015),
dan ttabel yang menunjukan hasil thitung Adisanjaya, dkk (2017) yang menunjukan
sebesar 0.858, sedangkan ttabel sebesar bahwa pelatihan dan pendidikan
1.981. sehingga dari hasil tersebut terlihat berpengaruh positif terhadap efektivitas
bahwa thitung 0.858 < ttabel 1.981, maka penggunaan sistem informasi akuntansi.
dapat disimpulkan bahwa secara parsial Kegiatan pelatihan dan pendidikan
H1 ditolak atau tidak adanya pengaruh ditunjukan untuk melatih dan
signifikan antara kemampuan teknik mengembangkan kemampuan pengguna
personal terhadap efektivitas sistem dalam menggunakan sistem, sehingga
informasi akuntansi di Yogya Group. efektivitas penggunaan sistem informasi
Penelitian ini sejalan dengan akuntansi meningkat. Dengan adanya
penelitian sebelumnya yang dilakukan program pelatihan dan pendidikan akan
oleh Dwicahyani (2018), Seriati (2019), meminimalisir adanya kesalahan dari
dan Ayu Kusuma, I Putu Edy, Lisa (2021) pengguna sistem dan juga mengantisipasi
yang menyatakan bahwa kemampuan timbulnya kecemasan dan penolakan
teknik personal tidak berpengaruh terhadap upgrade sistem yang dilakukan
secara rutin oleh perusahaan. Hal ini
2022 Accounting Research Journal os Sutaatmadja (Accruals) 127

menyebabkan bahwa pelatihan dan menunjukan hasil thitung sebesar -0.398,


pendidikan berpengaruh positif terhadap sedangkan ttabel sebesar 1.981. sehingga
efektivitas sistem informasi akuntansi. dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung -
0.398< ttabel 1.981, maka dapat
Pemanfaatan Teknologi terhadap disimpulkan bahwa secara parsial H4
Efeketivitas Sistem Informasi ditolak atau tidak adanya pengaruh
Akuntansi signifikan antara pengalaman kerja
terhadap efektivitas sistem informasi
akuntansi.
Berdasarkan hasil uji t (parsial) Hasil penelitian ini sejalan dengan
diperoleh nilai coefficients B positif penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Putu
sebesar 0,653 dengan nilai Sig. sebesar Adinda(2019) yang menyatakan bahwa
0.000 < 0.05. Selain itu terdapat hasil pengalaman kerja tidak berpengaruh
perbandingan antara thitung dan ttabel yang terhadap efektivitas sistem informasi
menunjukan hasil thitung sebesar 9.255, akuntansi. Selain itu Iin Tri Wulandari
sedangkan ttabel sebesar 1.981. sehingga (2018) juga menyatakan bahwa
dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung pengalaman kerja tidak berpengaruh
9.255 > ttabel 1.981, maka dapat terhadap efektivitas sistem informasi
disimpulkan bahwa secara parsial H3 akuntansi.
diterima atau tadanya pengaruh signifikan Berdasarkan hasil menjelaskan
antara pemanfaatan teknologi terhadap bahwa meskipun karyawan Yogya Group
efektivitas sistem informasi akuntansi. memiliki pengalaman kerja yang lama,
Hasil penelitian menunjukan akan tetapi belum tentu mendorong
bahwa pemanfaatan teknologi pengguna dalam menggunakan sistem
berpengaruh posistif terhadap efektivitas informasi akuntansi atau adanya karyawan
sistem informasi akuntansi. Artinya yang tidak memiliki pengalaman kerja
pemanfaatan teknologi sangatlah penting dengan menggunakan sistem. Selain itu,
untuk dilakukan dalam menunjang walaupun pengguna tidak memiliki
keefektivitasan sistem informasi pengalaman kerja dalam penggunaan
akuntansi. Dengan dmanfaatkannya sistem, pengguna akan mendapatkan
teknologi, informasi yang didapatkan pendidikan dan pelatihan untuk dapat
diharapkan membantu pihak yang menjalankan dan mengoperasikan sistem
berkepentingan dalam mengidentifikasi informasi akuntansi.
suatu masalah, menyelesaikan masalah
dan mengevaluasianya, sehingga Pengaruh Kemampuan Teknik
informasi yang didapatkan adalah Personal, Pelatihan dan Pendidikan,
informasi yang berkualitas. Hasil penelitian Pemanfaatan Teknologi, dan
ini juga konsisten dengan penelitian Pengalaman Kerja Berpengaruh
sebelumnya yang dilakukan oleh Karmita Positif terhadap Efektivitas Sistem
(2015), Febrianingsih (2015), dan Utami et Informasi Akuntansi.
al (2015) menyatakan bahwa Berdasarkan Tabel 4. besarnya
pemanfaatan teknologi berpengaruh Adjusted R Square sebesar 0.740 atau
terhadap efektivitas sistem informasi 74%. Yang berarti bahwa sebesar 74%
akuntansi. variabel efektivitas sistem informasi
akuntansi mampu dijelaskan oleh variabel
Pengalaman Kerja terhadap kemampuan teknik personal, pelatihan
Efektivitas Sistem Informasi dan pendidikan, pemanfaaan teknologi,
Akuntansi dan pemanfaatan teknologi. Sedangkan
sisanya 26% dijelaskan oleh variabel-
Berdasarkan hasil uji t (parsial) variabel lain diluar model penelitian.
diperoleh nilai coefficients B negatif
sebesar -0,032 dengan nilai Sig. sebesar Apabila dilihat dari hasil uji statistik
0.692 > 0.05. Selain itu terdapat hasil secara simultan variabel kemampuan
perbandingan antara thitung dan ttabel yang teknik personal, pelatihan dan pendidikan,
128 Volume 6, No. 1 – Maret 2022

pemanfaatan teknologi, dan pengalaman ditunjukan untuk melatih dan


kerja terhadap efektivitas sistem informasi mengembangkan kemampuan
akuntansi memperoleh hasil uji statistik pengguna dalam menggunakan
regresi yang menunjukan bahwa nilai sistem, serta dapat meminimalisir
signifikansi uji F adalah 0,000 dimana nilai- adanya kesalahan, sehingga
nilai tersebut kurang dari 0,05 (<0,05). dalam penelitian ini pelatihan dan
Selain itu dapat dilihat bahwa nilai fhitung pendidikan berpengaruh positf
sebesar 82.214 sedangkan ftabel sebesar terhadap efektivitas sistem
2.45. dari hasil tersebut terlihat bahwa informasi akuntansi.
fhitung 82.214 > fhitung 2.45, artinya model 3. Hasil analisis menunjukan bahwa
regresi dapat diterima. secara parsial variabel
pemanfaatan teknologi
Oleh karena itu, hipotesis kelima berpengaruh positif dan signifikan
(H5) dalam penelitian ini dapat diterima, terhadap efektivitas sistem
artinya kemampuan teknik personal, informasi akuntansi. Hal ini berarti
pelatihan dan pendidikan, pemanfaatan pemanfaatan teknologi membantu
teknologi, dan pengalaman kerja secara pengguna dalam menjalankan
simultan berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi
sistem informasi akuntansi. sehingga pemanfaatan teknologi
berpengaruh posistif terhadap
KESIMPULAN efektivitas sistem informasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akuntansi.
pengaruh kemampuan teknik personal, 4. Hasil analisis menunjukan bahwa
pelatihan dan pendidikan, pemanfaatan secara parsial variabel
teknologi, dan pengalaman kerja terhadap pengalaman kerja tidak
efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap efektivitas
(studi kasus pada yogya group). sistem informasi akuntansi. Hal ini
Berdasarkan hasil penelitian yang berarti pengalaman kerja belum
dilakukan, maka dapat disimpulkan tentu mendorong pengguna dalam
sebagai berikut: menggunakan sistem informasi
akuntansi atau adanya karyawan
1. Hasil analisis menunjukan bahwa yang tidak memiliki pengalaman
secara parsial variabel kerja dalam menggunakan sistem,
kemampuan teknik personal tidak sehingga dalam penelitian ini
berpengaruh terhadap efektivitas pengalaman kerja tidak
sistem informasi akuntansi. Hasil mempengaruhi efektivitas sistem
tersebut kemungkinan terjadi informasi akuntansi.
karena adanya pengguna sistem
Yogya Group di Kabupaten Hasil analisis menunjukan bahwa
Subang yang belum memiliki secara simultan atau bersama-sama
kemampuan teknik personal variabel kemampuan teknik personal,
secara spesialis maupun secara pelatihan dan pendidikan, pemanfaatan
umum sehingga jawaban dari teknologi, dan pengalaman kerja
responden menyatakan berpengaruh terhadap efektivitas sistem
kemampuan teknik personal tidak informasi akuntansi.
dapat mempengaruhi efektivitas
sistem informasi akuntansi.
2. Hasil analisis menunjukan bahwa REFERENCES
secara parsial variabel pelatihan
dan pendidikan berpengaruh Peraturan Perundang – undangan
positif dan signifikan terhadap
efektivitas sistem informasi Undang-Undang RI. No.11 Tahun 2008.
akuntansi. Hal ini berarti dengan Tentang Informasi dan Transaksi
adanya pelatihan dan pendidikan Elektronik.
2022 Accounting Research Journal os Sutaatmadja (Accruals) 129

Buku Hermawan, M. A. 2018. “Pengaruh


Tingkat Pendidikan Dan
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Bisnis Pengalaman Kerja Terhadap
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Produktivitas Kerja Dalam
Kombinasi, Dan R&D. Bandung: Perspektif Ekonomi Islam (Studi
CV Alfabeta. Pada Karyawan PT. Indokom
Samudra Persada)” (Doctoral
Jurnal Dissertation, UIN Raden Intan
Lampung).
Adisanjaya, K., Wahyuni, M. A., & Dewi, N. M. A. K., Arizona, I. P. E., &
Purnamawati, I. G. A. 2017. Ernawatiningsih, N. P. L. 2021.
“Pengaruh Kemampuan Personal, “Pengaruh Partisipasi Pemakai
Pelatihan Dan Pendidikan Serta Sistem Informasi Akuntansi,
Pemanfaatan Teknologi Terhadap Kemampuan Teknik Personal,
Efektivitas Sistem Informasi Kecanggihan Teknologi Informasi,
Akuntansi Pada Mini Market Bali Dan Peran Pengawas Internal
Mardana”. JIMAT (Jurnal Ilmiah Terhadap Efektivitas Sistem
Mahasiswa Akuntansi) Informasi”. Kumpulan Hasil Riset
Undiksha, 7(1). Mahasiswa Akuntansi
Awaliyah, A., & Alliyah, S. 2017. (KHARISMA), 3(1), 391-402.
“Pengaruh Partisipasi Iin, T. W. 2019. “Pengaruh Pengalaman
Manajemen, Pelatihan Dan Kerja, Tingkat Pendidikan,
Pemanfaatan Teknologi Informasi Kemampuan Personal,
Terhadap Efektivitas Sistem Pemanfaatan Teknologi Informasi
Informasi Akuntansi (Studi Kasus Dan Kesesuaian Tugas Terhadap
Pada Pt. Pjb Unit Bisnis Jasa O & Efektivitas Penggunaan Sistem
M Se Indonesia)”. JAB (Jurnal Informasi Akuntansi (Studi Pada
Akuntansi & Bisnis), 3(01). PD BPR Klaten)” (Doctoral
Bahri, S. 2017. “Analisis Faktor- Faktor Dissertation, Universitas Widya
Yang Mempengaruhi Kinerja Dharma).
Sistem Informasi Akuntansi”. Jayanti, K. M., Yuniarta, G. A., Ak, S. E., &
Subang: STIESA. Julianto, I. P. 2018. “Pengaruh
Fatmawati, F., Amin, M. A. M., & Afifudin, Kemampuan Teknik Personal,
A. 2017. “Faktor-Faktor Yang Pendidikan Dan Pelatihan
Mempengaruhi Kinerja Sistem Pengguna Serta Dukungan
Informasi Akuntansi (Sia) Bank Manajemen Puncak Terhadap
Pemerintah (Studi Empiris Pada Kinerja Sistem Informasi
Bank Umum Pemerintah Di Kota Akuntansi Pada SPPBE Di
Surabaya)”. Jurnal Ilmiah Riset Kabupaten Tabanan”. JIMAT
Akuntansi, 6(01). (Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi) Undiksha, 8(2).
Gartika, D. J. 2016. “Pengaruh
Keragaman Produk Dan Harga Lestari, N. M. S., Wahyuni, M. A., Yuniarta,
Terhadap Loyalitas Konsumen G. A., & AK, S. 2017. “Pengaruh
(Survei Pada Konsumen Circle K Partisipasi Pemakai Sistem
Cabang Burangrang Informasi, Kemampuan Personal,
Bandung)”. (Doctoral Pemanfaatan Teknologi
Dissertation, Fakultas Ekonomi Informasi, Dan Peran Pengawas
Unpas). Internal Terhadap Efektivitas
Sistem Informasi Akuntansi Pada
Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
Se-Kecamatan
130 Volume 6, No. 1 – Maret 2022

Sukasada”. JIMAT (Jurnal Ilmiah Informasi Akuntansi (Studi


Mahasiswa Akuntansi) Empiris Pada Hotel Yang Terletak
Undiksha, 7(1). Di Kawasan Lovina, Kabupaten
Buleleng)”. JIMAT (Jurnal Ilmiah
Lucyanda, J. 2010. “Pengujian Technology Mahasiswa Akuntansi)
Acceptance Model (TAM) Dan Undiksha, 2(1).
Theory Planned Behavior
(TPB)”. JRAK: Jurnal Riset Putri, N. M. K. D., & Srinadi, N. L. P. 2020.
Akuntansi Dan Komputerisasi “Pengaruh Kecanggihan
Akuntansi, 1(2), 1-14. Teknologi Informasi Dan
Kemampuan Teknik Personal
Matondang, L. R. 2018. “Penerapan Terhadap Efektivitas Penggunaan
Sistem Informasi Akuntansi Pada Sistem Informasi Akuntansi Di
Supermarket (Studi Kasus LPD Kecamatan Ubud”. Widya
Suzuya Supermarket Di Katamso Akuntansi Dan Keuangan, 2(1), 1-
Medan)” (Doctoral Dissertation, 15.
Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara Meddan). Putri, N. M. K. D., & Srinadi, N. L. P. 2020.
“Pengaruh Kecanggihan
Ningtias, P. D. 2020. “Pengaruh Tingkat Teknologi Informasi Dan
Pendidikan, Pengalaman Kerja Kemampuan Teknik Personal
Dan Pelatihan Karyawan Terhadap Efektivitas Penggunaan
Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Di
Sistem Informasi Akuntansi Pada LPD Kecamatan” Ubud. Widya
Pt Panca Mitra Akuntansi Dan Keuangan, 2(1), 1-
Multiperdana” (Doctoral 15
Dissertation, Universitas
Pendidikan Ganesha). Satria, I. G. N. W. W., & Putra, I. N. W. A.
2019. “Pengaruh Kemampuan
Paranoan, N., Tandirerung, C. J., & Teknik Personal, Keterlibatan
Paranoan, A. 2015. “Pengaruh Pemakai, Pendidikan Dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Pelatihan Pada Efektivitas
Dan Kompetensi Sumber Daya Penggunaan Sistem Informasi
Manusia Terhadap Efektivitas Akuntansi”. E-Jurnal
Sistem Informasi Akuntansi, 26(1), 763-790.
Akuntansi”. Jurnal Akun Nabelo:
Jurnal Akuntansi Netral, Turnip, T. R., & Suardhika, I. M. S.
Akuntabel, Objektif, 2(1), 181- “Pengaruh Kemampuan Teknik
196. Personal, Pelatihan Dan
Pendidikan Terhadap Efektivitas
Pardani, K. K., & Damayanthi, I. G. A. E. Penggunaan SIA Pada Rumah
2017. “Pengaruh Pemanfaatan Sakit”. E-Jurnal Akuntansi, 22(2),
Teknologi, Partisipasi Pemakai, 1419-1444.
Manajemen Puncak Dan
Kemampuan Pemakai Terhadap Vipraprastha, T., & Sari, M. M. R. 2016.
Efektivitas Sistem Informasi “Pengaruh Faktor-Faktor Kinerja
Akuntansi”. E-Jurnal Individual Karyawan Terhadap
Akuntansi, 19(3), 2234-2261. Efektivitas Penggunaan Sistem
Informasi Akuntansi”. E-Jurnal
Putra, D. S., Atmadja, A. T., SE, A., Akuntansi, 15(3), 1826-1855.
Darmawan, N. A. S., & SE, A.
2014. “Pengaruh Pengetahuan Wilayanti, N. W., & Dharmadiaksa, I. B.
Karyawan Bagian Akuntansi Dan 2016. “Keterlibatan Dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Kemampuan Teknik Personal
Terhadap Efektivitas Sistem Pada Efektivitas Penggunaan
2022 Accounting Research Journal os Sutaatmadja (Accruals) 131

Sistem Informasi Akuntansi”. E- (Di Akses pada 11 Februari 2021


Jurnal Akuntansi, 15(2), 1310- 10:37 WIB).
1337.
https://www.cnbcindonesia.com/market/2
Website 0190123122749-17-
51974/waspada-posisi-
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/2 supermarket-terancam-
0181231153540-92- minimarket.
357559/pola-belanja-masyarakat (Diakses pada 11 Februari
geser-dari-supermarket- 2021, 11.11 WIB).
kminimarket.

You might also like