Professional Documents
Culture Documents
“PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR”
Oleh:
Kelompok 11
No NAMA NIM
1 Nestorius egianta ginting 5212431007
2 Anggur Aris 5213131010
3 Donris Tambunan 5212431002
4 Alfredo kaban 5212431008
5 Muhammad abdul roza 5213131016
FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kami ucapkan atas hikmat dan kemampuan serta berkat
yangmelimpah yang di berikan Tuhan Yang Esa, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah inidenganbaik.SelainiturasaterimakasihjugasayasampaikankepadaBapak/
IbuDrs.Dadang Mulyana/Mega Silfia Dewy,S.Pd,.M.Pd.T Selaku dosenpengampumata
kuliah Transformator
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
danmasih sangat banyak kesalahan yang perlu diperbaiki.Kamisangat mengharapkan
pengertianpembaca apabila terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini.Kami sadar bahwamasih perlu banyak belajar untuk dapat menulis makalah ini
dengan lebih baik lagi. Dan sekira-kiranya makalah ini dapat bergunabagi kitasemua.
Medan,Mei 2023
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................2
2.2 PemeliharaanTransformator....................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transformator merupakan suatu alat listrik yang termasuk ke dalam klasifikasi mesin
listrik static yang berfungsi menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah dan sebaliknya. Atau dapat juga diartikan mengubah tegangan arus
bolak- balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan
berdasarkan prinsip-prinsip induksi elektromagnetik. Transformator terdiri atas sebuah
inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan
kumparan sekunder.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis Jenis Pemeliharaan
a. Pemeliharaan Rutin
1. PreventiveMaintenance
Pemeliharaan rutin yang dilakukan atas dasar interval waktu yang
telahditetapkan atau dalam persyaratan atau kriteria tertentu yang
dimaksudkanuntuk mengurangi serta mencegah suatu item peralatan mengalami
kondisiyang tidak diinginkan
Preventive Maintenance dilakukan tanpa harus melakukan shunt
downunitpembangkit.PreventivemaintancedilakukanolehstafpemeliharaanrutinUP
berdasarkanWOmaintanceyangdibuatolehperencanaandanpengendalianpemelihara
an mesin ataulistrik ataukontrolatau sipil.
2. PredictiveMaintenance
Pemeliharaan yang dilakukan atau dasar hasil diagnose atau
conditionmonitoring serta kajian failure analysis berdasarkan timbulnya suatu
gejalakerusakanyangdapatdiketahuisecaradini,sehinggapemeliharaandapatdilakuka
n tepatsebelumterjadikerusakanataukegagalan.
Predictive Maintanance dilakukan tanpa harus melakukan shunt
downunitpembangkit.PekerjaanPredictiveMaintenancedalampelaksanaanyamerup
akankegiatanmonitoringsecaraberkalaatasdasarintervalwaktutertentu, interval
operasi atau interval kriteria tertentu laiinya yang ditetapkanlebih dahulu.
3. OverholeatauInpection(OH)
Pemeliharaan menyeluruh semua peralatan sistem yang termasuk dalamsatu
paket inpection merupakan satu paket pekerjaan besar yang terjadwaluntuk
pemeriksaan yang luas dan perbaikan dari suatu item atau
peralatanbesaruntukmencapaikondisiyanglayak.Dengandemikiancakupanoverhole
atauinpectiontidakhanyamembongkardanpasangsaja,tetapitermasuk inpeksi
peralatan – peralatan lain yan termasuk pekerjaan walaupuntidak ada yang
dilakukan bongkar pasang untuk melakukan inpeksi tersebut.Overhole atau
v
inpection dilakukan olu UB har atas dasar kontrok paket sesuaikesepakatandengan
UnitPembangkkit(UP).
b. Pemeliharaan NonRutin
1. CorrectiveMaintenance
Pemeliharaanyangdilakukanuntukmengembalikan(termasukmemperbaikid
anadjustment)peralatanyangtidakbekerjaatautidakberfungsi
sebagaimanamestinya.
Correctivemaintenancedapatdilakukanpadasaatperalatansedangberoperasi
maupun stand by ataupun peralatan sedang tidak beroperasi, tetapisecara
keseluruhanunitpembangkittetap beroperasi.
CorrectivemaintenancedilakukanolehstaffpemeliharaanrutinUPberdasarka
nincidentlogsheetsertaWOmaintenanceyangdibuatolehproduksiatauoperasiserta
diapproveolehperencaandanpengendalianpemeliharaanmesinataulistrik
ataukontrolatau sipil.
2. RepairatauBreakdownMaintenance
Pemeliharaanyangdilakukankarenaterjadinyakerusakkanperalatansehingga
berakibat kegagalan fungsi dari peralatan tersebut. Dalam kejadiankerusakan
atau corrective atau emergency berkembang akan mengakibatkanperalatan
tersebut rusak berat dan harus diganti baru atau penggantian sebagaipart
utamanya. Repair yang breakdown dilakukan oleh UB pemeliharaan
atasdasarkontrak payingataukontrakpaket sesuaidengan orderkerjadarUP.
3. EngineringMaintenance
Kegiatan yang dilakukan untuk suatu proyek atau modifikasi
peralatanatauunit,baikuntukmengembalikanataumenambahkemampuandankean
dalanperalatanatauunit.Pelaksanaanpekerjaaninibisabersifatmenambah asset
atau bisa juga hanya menyempurnakan kinerja peralatan atauunit. Engineering
dilakukan oleh UB pemeliharaan atas dasar kontrak
paketsesuaikesepakatandengan UP.
vi
2.2 PemeliharaanTransformator
vii
GambarNameplateTransformator Utama
b. PemeriksaanSecaraVisual
Pemeriksaanfisiktransformatorsecaravisualmeliputipemeriksaansebagai
berikut:
1. Pemeriksaankondisitangkidarikebocoranatauakibatdaribenturan.
2. Pemeriksaankondisibaut–bautpengikatdibushing.
3. Pemeriksaankondisibushingprimeratausekunder.
4. Pemeriksaanvalvetekananudara
5. Pemeriksaanthermometer.
6. Pemeriksaankondisitapchanger/sadapan.
c. PengukuranTahananIsolasi
1. AlatUkurTahananIsolasi(Megger)
Megger adalah alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi.
Salahsatucontohpenggunaandarialatukuriniadalahuntukmengukurkemungkinang
angguanlainadalahterjadinyahubung singkat padabelitanantar phasa, antara
phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang sama,Megger dingunakan
untuk mengukur tahanan isolasi instalasi tegangan tinggi,menengah
maupunteganganrendah.
Sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya tergantung dari
bataspengukur,akantetapijugaterhadaptegangankerja(sistemtegangan)dariperalat
an ataupun instalasi yang akan diuji isolasinya. Berikut adalah
contohstandarpemberianteganganpadameggerpadapengukurantahananisolasitran
sformator adalah:
viii
Tabel3.1TabelStandarMinimumUntukMinyakTransformatorUtama
TransformatorCoilVoltageRaiting MinimumdcTestVoltage
0 – 600 1000
601 – 5000 2500
5001 – 15000 5000
15001 – 69000 5000
GambarAlatukurMegger
Pengukurantahananisolasiterdiridari:
▪ SisikumparanHighVoltage–Ground
▪ Sisikumpatan LowVoltage–Ground
▪ SisikumparanHighVoltage–SisikumparanLowVoltage
Berikut ini adalah rangkaian percobaan pengukuran tahanan
isolasi :Pengukurantahananisolasidilakukanuntukmengetahuisecaradinikondisiisol
asitransformator,untukmenghindarikegagalanyangfataldanpengujianselanjutnya,p
engukuran dilakukanantara:
▪ SisiHighVoltage–LowVoltage
▪ SisiHighVoltage–Ground
▪ SisiLowVoltage –Ground
Perawatandilakukansecaraberkala danpemantauankondisi
transformatorpadasaatberoperasi akan banyakkeuntungan yangdidapat, antara lain
ix
:
▪ Meningkatkankeandalandaritransformatortersebut,
▪ Memperpanjangmasapakai.
▪ Jikamasapakailebihpanjang,makasecaraotomatisakandapatmenghematbiaya
penggantianunittransformator.
Tahananisolasiadalahukurankebocoranarusyangmelaluiisolasi.Tahananberubah-
ubahkarenapengaruhtemperaturdanlamanyateganganyang diterapkan pada lilitan
tersebut, oleh karena itu faktor-faktor
tersebutharusdicatatpadawaktupengujian.Teganganyangditerapakankalaubisahan
ya pada satu fasa saja. Nilai tegangan minimum pengujian yang
sebandingdengan satu megaOhm terhadapperalatanlistrik.
Nilaitahanandiatasmerupakannilaiminimumyangmenunjukkanbahwakeada
anlilitanmasihbaik,nilaitahananyangrendahdapatmenunjukkanlilitandalamkeadaa
nkotorataubasah.Moisturedapatjugaterdapat pada permukaan isolasi, atau pada
lilitan atau pada keduanya.
Olehkarenasebabitu,pengujiandenganmeggersebelumdansesudahmesindibersihk
an harus dilakukan. Jika nilai tahanan tetap rendah dan lilitan
relatifbersih,adakemungkinanadanyamoisturepadalilitan,danlilitanharusdikeringk
an sekurang – kurangnya sampai diperoleh tahanan minimum yangdiajurkan.
Tabel3.2NilaiMinimumTahananIsolasiTransformator
No Transformator Rumus
1 Transformator1Fasa CXE
IR = √kVA
2 Transformator3Fasa(Bintang) CXE ( P − n )
IR= √kVA
3 Transformator3Fasa(Delta) CXE ( P − P )
IR= √kVA
Dimana:
R :Nilaitahananisolasiminimum
x
C : Konstanta oil filled trnasformator
(1,5)E : Ratingtegangan (Volt)
P-n :Phasa-Netral
P-P :Phasa–Phasa
2. PengujianTahananIsolasiTransformator3Phasa
Pengukurantahananisolasibelitantransformatorialahprosespengukuran dengan
suatu alat ukur Insulation Tester untuk memperoleh hasil(nilai/besaran) tahanan
isolasi trafo tenaga antara bagian yang diberi
tegangan(Fasa)terhadapbadan(Case)maupunantarbelitanprimer,sekunder.Penguk
urantahananisolasidilakukanpulauntukmengetahuinilaitahananisolasitransformat
orukursepertitransformatorarusdantransformatortegangannamunadabeberapaket
entuan(batasan–batasan)yangharusdiperoleh sehingga diperoleh harga yang
optimal. Oleh karena itu, salah satucara menyakinkan bahwa transformator
cukup aman untuk diberi teganganadalah dengan mengukur tahanan isolasinya.
Dengan kita mengetahui tahananisolasi transformator maka itu akan
memberikan jaminan keamanan bagi trafoitu sendirisehingga terhindardari
kegagalanisolasi.
Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan transformator juga
dipengaruhioleh kebersihan permukaan isolator bushing, suhu, faktor usia dan
kelembabanudara disekitarnya.
3. PengujianRasioTahananIsolasi(PolarizationIndex)
Pengujian indeks polarisasi bertujuan untuk memastikan peralatan
tersebutlayak dioperasikan atau bahkan untuk dilakukan overvoltage test. Indeks
yangbiasa dingunakan dalam menunjukan pembacaan tahanan isolasi
transformatordikenaldengandielectricabsorptionyangdiperolehdaripembacaanbe
rkelanjutan untuk periode waktu yang lebih lama dengan sumber teganganyang
konstan.
Pengujian berkelanjutan dilakukan selama 10 menit, tahanan isolasi
akanmempunyaikemampuanuntukmengisikapasitastinggikedalamisolasitransfor
mator,danpembacaanresistansiakanmeningkatlebihcepatjikaisolasi bersih dan
kering. Rasio pembacaan 10 menit dibandin pembacaan 1menit dikenal sebagai
polarization Index (PI) atau indeks Polarisasi (IP). NilaiIndeks Polaritas (IP)
xi
yang terlalu rendah ini mengindikasikan bahwa isolasitelah terkontaminasi.
Besarnya Indeks Polaritas (IP) dapat dirumuskan sebagaiberikut:
Tabel.EvaluasidanRekomendasiMetodeIndeksPolaritas
padaPengujianTahanan Isolasi
xii
Dari data hasil pengujian/pengukuran tegangan tembus minyak di atas maka dapat
disimpulkan bahwa minyak isolasi trafo masih layak digunakan karena masih dalam batas
yang diijinkan menurut standar pengujian SPLN 49 1: 1982. Tidak ada - tegangan tembus
minyak isolasi yang berada di bawah 40 kV/2,5 mm.
Ratio yang akan dibandingkan adalah nilai awal (nilai desain-nya, factory report
dan terhindar dari kegagalan isolasi. Hal ini disebabkan karena nilai index polarisasi (IP)
dari tahanan isolasi belitan trafo masih dalam batas kondisi baik yaitu di atas 1,25. atau
xiii
site test report) dengan nilai pengujian terakhir. Sehingga dapat diketahui ratio dari alat
listrik tersebut masih sesuai atau tidak. Persamaan dasar Transformator adalah :
E2 N 2
= =K
E1 N 1
Keterangan :
N2 = banyaknya belitan pada sisi sekunder
N1 = banyaknya belitan pada sisi primer
E1 = tegangan pada sisi primer.
E2 = tegangan pada sisi sekunder
Jika N2> N1 atau K > 1 maka trafo tersebut berfungsi sebagai penaik tegangan atau
step-up transformer, demikian sebaliknya bila N2< N1 atau K< 1 berfungsi sebagai trafo
penurun tegangan atau step-down transformator.
Idealnya Transformator mempunyai daya input sama dengan daya output, dalam
persamaan :
Input VA = Output VA
I2 V1 1
V1 I1 = V2 I2 atau = =
I1 V2 K
xiv
Sesuai dengan standar SPLN 50 1982 sebagaimana diuraikan juga dalam IEC 76(1976),
toleransi yang diijinkan untuk perbedaan ratio tegangan hasil pengukuran adalah 0,5% dari
rasio tegangan name plate. Dari data hasil pengukuran di atas dapat disimpulkan bahwa
rata - rata nilai ratio tegangan pada transformator masih dalam batas toleransi yang
diijinkan menurut standar SPLN 50 1982 sehingga transformator layak untuk dioperasikan.
xv
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pemeliharaan peralatan adalah proses kegiatan yang dilakukan terhadap peralatan
instalasi Tenaga Listrik sehingga didalam operasinya setiap peralatan dapat
memenuhi fungsi yang dikehendaki secara terus menerus sesuai karakteristiknya
2. Jenis pemeliharaan dibedakan menjadi 3, yaitu pemeliharaan preventive,
pemeliharaan prediktif, pemeliharaan korektif, dan pemeliharaan darurat
3. Rata nilai ratio tegangan pada transformator masih dalam batas toleransi yang
diijinkan untuk perbedaan ratio tegangan hasil pengukuran adalah 0,5% dari ratio
tegangan name plate.
3.2 Saran
1. Sebaiknya pemeliharaan transformator dilakukan secara berkala sesuai dengan
buku panduan dari pabrik sehingga transformator dapat beroperasi secara
terus - menerus sesuai karakteristiknya
2. Jika terjadi ketidaknormalan dari suatu hasil pemeliharaan transformator
maka perlu dilakukan investigasi lebih lanjut secepatnya agar tidak terjadi
gangguan pada saat beroperasi.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Agus Cahyono, Tri, 2008, LASO (Less Attended Substation Operation), PT PLN
(Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali Region Jawa
Tengah dan DIY.
Team O & M Transmisi dan Gardu Induk PLN Pembangkitan Jawa Barat dan Jakarta
Raya, 1981, Operasi dan Memelihara Peralatan, PLN Pembangkitan Jawa
Barat Dan Jakarta Raya.
Tim Pelatihan Operator Gardu Induk, 2002, Pengantar Teknik Tenaga Listrik, PT PLN
(Persero).
Tim Program Pendidikan Diploma Satu (D1) Bidang Operasi dan Pemeliharaan
GarduInduk, 2008, Pemeliharaan Peralatan GI / GITET , PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan.
xvii