Professional Documents
Culture Documents
ْك َل ُه َوَأ ْش َه ُ.د َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُ ُه,
َ.أ ْش َه ُد َأنْ اَل ِإ َل َه ِإاَّل هَّللا ُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ
Alhamdulillah…! Alhamdulillahi Rabbil alamiin…! Segala puji bagi Allah atas segala
nikmat, anugerah dan hidayahnya kepada kita. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabiyullah Muhammad, kepada keluarga, shahabat dan orang-orang
yang senantiasa mengikuti sunahnya.
Selang beberapa tahun kemudian, seiring dakwah dan jihad yang dilakukan Nabi dan para
sahabatnya, Islam berjaya.
Islam menjadi agama yang dibanggakan oleh penganutnya,
dan berwibawa di mata musuh-musuhnya.
“…Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka
mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan
orang-orang kafir)..” (QS. Ali Imran: 140)
Kita semua tahu, hukum apa yang mendominasi dunia saat ini.
Tradisi mana pula yang menjadi budaya masyarakat dunia, juga masyarakat kita hari ini.
Selain adat,
tradisi Barat begitu kentara mewarnai setiap celah kehidupan,
hingga menjadi pola hidup masyarakat kebanyakan.
Akibatnya, orang yang konsisten dengan ciri khas keislamannya menjadi aneh.
Begitu pun orang-orang yang tidak mau melebur dengan tradisi kebanyakan.
“Sungguh (sebagian) kalian nanti akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian, sedepa
demi sedepa, sehasta demi sehasta, hingga seandainya mereka masuk ke lubang biawak,
niscaya kalian akan mengikuti juga.” Kami (para sahabat bertanya), “Wahai Rasulullah, apakah
yang Anda maksud adalah (mengikuti) Yahudi dan Nasrani?” Beliau bersabda, “Siapa lagi kalau
bukan mereka?” (HR. Bukhari)
Dan hari ini,
tradisi orang-orang kafir sudah mulai menjadi tradisi masyarakat kita.
Dari tradisi pesta-pesta, , pergaulan bebas,
dan berlomba-lomba membuka aurat.
Tidak selayaknya seorang muslim mengekor dan membebek tradisi orang kafir.
Karena umat Islam adalah ‘ummatan wasatha’,
yang diartikan oleh sebagian ahli tafsir sebagai,
“kaum yang tingkatannya berada di bawah para nabi, namun di atas semua umat yang ada.”
Maka
Seharusnya bukan kita yang mencontoh,
Tapi kitalah yang menjadi contoh.
Allah berfirman:
َ َواَل َت ِه ُنوا َواَل َتحْ َز ُنوا َوَأ ْن ُت ُم اَأْلعْ َل ْو َن ِإنْ ُك ْن ُت ْم مُْؤ ِمن
ِين
“Janganlah kalian merasa hina dan bersedih, kalian lebih tinggi derajatnya jika kalian beriman.”
(QS. Ali Imran: 139)
Yaa, orang beriman itu tinggi dan mulia, meskipun sedikit orang yang sepaham dengan mereka.
sekalipun minoritas,
bahkan sekalipun ditindas.
Adapun seberapa tinggi derajat kemuliaanya, tergantung seberapa tinggi kualitas imannya.
Semoga
iman di hati kita senantiasa terjaga
dan tumbuh subur hingga ajal tiba. amin.
ص ْوا ِب ْال َح ِّق ِين َءا َم ُنوا َو َع ِملُوا الصَّال َِحا ِ.
ت َو َت َوا َ َو ْال َعصْ ِر ِ .إنَّ اِإلن َس َ
ان َلفِي ُخسْ ٍر ِ .إالَّ الَّذ َ
َو َت َو َ
اص ْوا ِبال َّ
صب ِْر
Khutbah Kedua
َ .ر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ
اب ال َّن ِ
ار
ك َربِّ
ان َر ِّب َ
ِين ِإ َمامًاُ .سب َْح َ َر َّب َنا َهبْ َل َنا ِمنْ َأ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة َأعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا ل ِْل ُم َّتق َ
ْ .الع َِّز ِة َعمَّا يَصِ فُ ْو َنَ ،و َسالَ ٌم َع َلى ْالمُرْ َسلِي َْن َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن