Professional Documents
Culture Documents
MTK Barisan
MTK Barisan
Pertama tama kami panjatkan puji dan syukur atas Rahmat dan ridho Allah SWT. Karena tanpa Rahmat
dan ridhonya kita tidak dapat menyelesaikan Makala ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Makala ini masih jauh dari kata sempurna di karenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan keritik yang membangun dan dari berbagai pihak.Akhirnya
kami berharap semoga Makala ini dapat memberikan manfaat bagi berkembangan dunia Pendidikan.
DAFTAR ISI......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................................3
BAB 1 :PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1. Latar Belakang...................................................................................................................5
2. Rumusan Masalah.............................................................................................................6
3. Tujuan................................................................................................................................7
BAB 2 :PEMBAHASAN.....................................................................................................................8
1. Pengertian Barisan.............................................................................................................9
2. Prinsip-prinsip barisan.......................................................................................................10
3. Contoh Soal serta pembahasan.........................................................................................11
BAB 3 :PENUTUP.............................................................................................................................12
Kesimpulan.....................................................................................................................................13
Saran..............................................................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Barisan adalah salah satu konsep dasar dalam matematika. Secara umum, barisan dapat dianggap
sebagai urutan bilangan yang diatur dalam suatu pola tertentu. Setiap elemen dalam barisan disebut
suku, dan terdapat hubungan khusus antara suku-suku berurutan dalam barisan tersebut.
Latar belakang barisan melibatkan pemahaman tentang konsep dasar dan sifat-sifat yang terkait
dengan barisan. Beberapa konsep penting dalam latar belakang barisan meliputi:
1. Suku ke-n: Setiap suku dalam barisan diberi nomor urut. Suku ke-n (dinyatakan sebagai aₙ)
mengacu pada suku yang berada pada posisi ke-n dalam barisan.
2. Pola: Barisan memiliki pola atau aturan yang mengatur bagaimana suku-suku berikutnya
terbentuk. Pola ini dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus rekursif atau eksplisit.
Rumus rekursif menyatakan suku ke-n berdasarkan suku sebelumnya, sedangkan rumus
eksplisit menyatakan suku ke-n secara langsung.
3. Jenis-jenis barisan: Terdapat beberapa jenis barisan yang umum ditemui, antara lain:
Barisan aritmetika: Setiap suku dalam barisan diperoleh dengan menambahkan selisih yang
tetap (disebut beda) pada suku sebelumnya. Misalnya, 2, 5, 8, 11 adalah barisan aritmetika
dengan beda 3.
Barisan geometri: Setiap suku dalam barisan diperoleh dengan mengalikan suku sebelumnya
dengan rasio yang tetap. Misalnya, 2, 6, 18, 54 adalah barisan geometri dengan rasio 3.
Barisan Fibonacci: Setiap suku dalam barisan diperoleh dengan menjumlahkan dua suku
sebelumnya. Misalnya, 1, 1, 2, 3, 5, 8 adalah barisan Fibonacci.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah barisan dapat dibuat dengan mengidentifikasi beberapa pertanyaan utama yang
ingin dijawab terkait dengan barisan tersebut. Berikut adalah beberapa contoh rumusan masalah yang
bisa digunakan sebagai panduan:
Dengan merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan ini, Anda dapat mengarahkan
penelitian atau analisis Anda terhadap topik yang spesifik dan memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang barisan yang sedang dipelajari.
C. Tujuan
Tujuan dari mempelajari barisan adalah untuk memahami pola dan sifat matematika yang terkandung
dalam urutan bilangan atau objek. Beberapa tujuan utama dari mempelajari barisan adalah sebagai
berikut:
Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang barisan, kita dapat mengaplikasikan konsep-konsep
ini dalam berbagai bidang dan konteks, serta mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
yang lebih baik.
BAB 2
A. Pengertian Barisan
Barisan adalah urutan atau rangkaian bilangan atau objek yang diatur dalam suatu pola tertentu.
Setiap elemen dalam barisan disebut sebagai suku. Barisan dapat terdiri dari bilangan bulat, pecahan,
bilangan desimal, atau bahkan objek non-numerik seperti huruf, kata, atau simbol lainnya.
Dalam sebuah barisan, setiap suku memiliki posisi atau indeks yang menunjukkan urutan mereka
dalam barisan tersebut. Misalnya, suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan
seterusnya. Barisan dapat memiliki jumlah suku yang terbatas atau tak terbatas, tergantung pada pola
atau aturannya.
Barisan dapat memiliki pola aritmetika, geometri, Fibonacci, eksponensial, atau pola lainnya. Pola ini
menggambarkan hubungan atau aturan yang digunakan untuk mendapatkan suku-suku berikutnya
dalam barisan. Misalnya, dalam barisan aritmetika, setiap suku diperoleh dengan menambahkan suku
sebelumnya dengan sebuah bilangan tetap yang disebut beda. Dalam barisan geometri, setiap suku
diperoleh dengan mengalikan suku sebelumnya dengan sebuah bilangan tetap yang disebut rasio.
Pemahaman tentang barisan penting dalam matematika karena mereka digunakan untuk
memodelkan banyak fenomena dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan, dan berbagai bidang
lainnya. Mempelajari sifat-sifat dan pola-pola dalam barisan membantu dalam memahami hubungan
matematika yang terlibat dalam suatu urutan bilangan atau objek.
B. Perinsip-prinsip Barisan
Ada beberapa prinsip-prinsip penting yang terkait dengan barisan. Berikut ini adalah beberapa prinsip
dasar yang perlu dipahami:
1. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.
2. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.
3. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.
4. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.
5. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.
6. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.
Memahami prinsip-prinsip ini membantu dalam menganalisis dan memahami sifat-sifat barisan,
menghitung suku-suku dan jumlahnya, serta mengidentifikasi pola atau aturan yang terlibat.
Prinsip-prinsip ini membentuk dasar pemahaman tentang barisan dan memberikan landasan
untuk pengembangan konsep matematika yang lebih lanjut.
Contoh Soal 1:
Diberikan barisan aritmetika dengan suku pertama (a1) = 3 dan beda (d) = 4. Tentukan suku ke-6 (a6)
dalam barisan ini.
Pembahasan:
Dalam barisan aritmetika, suku ke-n (an) dapat dihitung menggunakan rumus an = a1 + (n - 1) * d.
a6 = 3 + (6 - 1) * 4
a6 = 3 + 5 * 4
a6 = 3 + 20
a6 = 23
Contoh Soal 2:
Diberikan barisan geometri dengan suku pertama (a1) = 2 dan rasio (r) = 3. Tentukan suku ke-5 (a5)
dalam barisan ini.
Pembahasan:
Dalam barisan geometri, suku ke-n (an) dapat dihitung menggunakan rumus an = a1 * r^(n - 1).
a5 = 2 * 3^(5 - 1)
a5 = 2 * 3^4
a5 = 2 * 81
a5 = 162
BAB 3
I. Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, dapat disimpulkan bahwa barisan adalah urutan atau rangkaian bilangan atau
objek yang diatur dalam suatu pola tertentu. Beberapa jenis barisan yang umum meliputi barisan
aritmetika, geometri, Fibonacci, dan eksponensial.
Barisan memiliki prinsip-prinsip dasar yang meliputi urutan, pola, suku, beda atau rasio, jumlah suku,
serta konvergensi atau divergensi. Memahami prinsip-prinsip ini penting untuk menganalisis dan
memahami sifat-sifat barisan, menghitung suku-suku dan jumlahnya, serta mengidentifikasi pola atau
aturan yang terkait.
Dalam memecahkan soal-soal barisan, rumus-rumus khusus digunakan berdasarkan jenis barisan
yang diberikan. Rumus-rumus tersebut memungkinkan kita untuk menghitung suku-suku tertentu
dalam barisan dan menemukan pola-pola yang terkait.
Mempelajari barisan memberikan wawasan tentang sifat matematika dan pola yang terkandung
dalam urutan bilangan atau objek. Pemahaman tentang barisan berguna dalam berbagai bidang,
termasuk matematika, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pemrograman komputer.
II. Saran
Berikut adalah beberapa saran untuk mempelajari dan menjelajahi lebih lanjut tentang barisan:
1. Pelajari jenis-jenis barisan: Mulailah dengan memahami berbagai jenis barisan seperti barisan
aritmetika, geometri, Fibonacci, dan eksponensial. Pahami aturan, rumus, dan sifat-sifat
khusus yang terkait dengan masing-masing jenis barisan tersebut.
2. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.
3. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.
4. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.
5. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.
6. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.
7. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.
8. Prinsip Urutan: Barisan terdiri dari suku-suku yang diurutkan berdasarkan posisi atau
indeksnya. Suku pertama memiliki indeks 1, suku kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya.
Prinsip ini menunjukkan pentingnya urutan dalam barisan.