You are on page 1of 6

CREATING AN ATMOSPHERE OF LEARNING

(Menciptakan suasana Pembelajaran)


Objective of Study

At the end of the lecture, you should be able to:

1. Creating an Atmosphere of Learning

2. Created a proces learning

What is Classroom Management ?

Classroom Management is ways of organizing the resources, peopels and helpers so that the teaching and the
learning can process in an efficient and safe manner

Why is classroom Management Important?

 Satisfaction and enjoyment in teaching are dependent upon leading students to cooperate

 Classroom management isssues are of highest concern for beginning teachers

Prinsip classroom management

1. Consistent,proactive discipline is the crux of effective classroom management


 “Prevention is better than cure” so goes the adage
 If we are proactive in our approach to discipline we prevent unnecessary disciplinary problems from
cropping up
 We have not to wait for disciplinary problems to erupt for us to take a move
2. Establish routines for all daily tasks and needs.
 Routinized collection of assignments, passing of papers, and preparation for experiments saves as a lot
of time and effort.
 We have not to explain or instruct our pupils/students on how to pass papers, collect assignments,
prepare for experiments day in and day out because we have established the routines for these
everyday tasks. They have become habitual for each member of the class.
3. Orchestrate smooth transitions and continuity of momentum throughout the day.
 Smooth transitions and continuity of momentum throughout the day ensure us that every
instructional moment is made use of wisely.
 No unnecessary lull is created that will breed classroom restlessness, which is the father of
disciplinary problems
4. Strike a balance between variety and challenge in students’ activities
 A variety of student activities will ensure that students’ multiple intelligences and varied learning
styles are considered in the conduct of student activities.
 Most of the time our activities fall under the word use, talking, writing will certainly challenge the
linguistically intelligent students but bore the logic and math wizards and other groups of different
intelligences.
 When boredom creeps into the classroom, we have disciplinary problems in our hands.
5. As classroom manager, be aware of all actions and activities in the classroom
 Our heightened awareness of everything that is happening in our classroom puts our pupils and
students on their toes all the time.
 While our back faces them when we write on the board, our “eyes on the back of our heads” will
make our pupils and students feel that we know what they are doing.
 This is what Kounin calls with-it-ness.
6. Resolve minor inattention and disruption before they become major disruptions
 The old adage “a stitch on time saves nine” aptly applies here.
 We have not to wait until our class is out of control. Misdemeanor has a “ripple effect” if not checked
early. Conflagration begins with a spark.
 Put out the spark early enough to avoid conflagration.
 We ought to respond to inappropriate behavior promptly.
7. Reinforce positive behavior
 Be generous with genuine praise.
 Some teachers are quite stingy with praise.
 These are the teachers who think will become less when they praise others.
 They have the so-called “subtraction mentality.”
 Other teachers are overgenerous with their praise.
 Their praises overflow so much that they give praise even when is not appropriate.
 For our praise to be genuine it must be given according to merit.
 It is our way of appreciating and recognizing hard work and good behavior.
8. Treat minor disturbance calmly.
 Do not make a mountain out of a mole.”
 If a stern look or gesture can kill the inappropriate behavior so be it. That’s the end period!
 Let us not make a fuss about it.
9. Work out a physical arrangement of chairs that facilitates an interactive teaching-learning process.
 There is no doubt that external environment affects us.
 The most common arrangement of tables and chair in the classroom is one where the teachers’ table
and chairs are in front and the student’s desk or chairs are arranged in rows facing the teacher.
 This seat arrangement does not always enhance interaction among students.
 Let us work for a flexible seating arrangement where we can re-arrange seats or desk to suit our
learning needs and conditions
 Make good use of every instructional moment.
 Minimize discipline time to maximize instructional time

CLASSROOM MANAGEMENT TECHNIQUES

 Management of time
 Management of discipline
 Management of physical environment

Pelaksanaan proses pembelajaran:


1. pendahuluan
2. kegiatan inti dan
3. kegiatan penutup
Kegiatan pendahuluan;
a. mempersiapkan mahasiswa mengikuti proses pembelajaran,
b. melakukan apersepsi (mengaitkan dengan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari),
menjelaskan tujuan pembelajaran, dan
c. menjelaskan uraian materi sesuai RPS
Kegiatan inti ;
a. proses eksplorasi,
b. elaborasi dan
c. konfirmasi.
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD).

Kegiatan Penutup

a. menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan,


b. kegiatan penilaian,
c. umpan balik
d. memberikan tugas
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Karakteristik Belajar
Objective learning

1. Describe definition of learning

2. Knowing type plication of learning

Definisi belajar dapat diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang dilakukan oleh setiap individu sehingga
tingkah lakunya berbeda antara sebelum dan sesudah belajar.

Perubahan tingkah laku atau tanggapan karena adanya pengalaman baru, memiliki kepandaian/ ilmu setelah
belajar, dan aktivitas berlatih.

Belajar pada dasarnyaproses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman

Tujuan belajar

1) Untuk Memperoleh Pengetahuan


2) Menanamkan Konsep dan Keterampilan
3) Membentuk Sikap

Ciri-Ciri Belajar

1) Perubahan terjadi secara sadar


2) Bersifat menetap atau kontinu, dan fungsional
3) Meliputi segala aspek tingkah laku individu
4) Memiliki tujuan dan terarah
5) Bersifat positif dan aktif

Jenis-Jenis Belajar
1) Belajar rasionalproses belajar menggunakan kemampuan berpikir logis dan rasional untuk
memecahkan masalah
2) Belajar abstrakproses belajar menggunakan berbagai cara berpikir abstrak untuk memecahkan
masalah yang tidak nyata.
3) Belajar keterampilanproses belajar menggunakan kemampuan gerak motorik dengan otot dan urat
syaraf untuk menguasai keterampilan tertentu.
4) Belajar keterampilanproses belajar menggunakan kemampuan gerak motorik dengan otot dan urat
syaraf untuk menguasai keterampilan tertentu.
5) Belajar kebiasaanproses pembentukan atau perbaikan kebiasaan ke arah yang lebih baik agar
individu memiliki sikap dan kebiasaan yang lebih (+) sesuai kebutuhan (kontekstual).
6) Belajar pemecahan masalah, yaitu belajar berpikir sistematis, teratur, dan teliti atau menggunakan
berbagai metode ilmiah dalam menyelesaikan suatu masalah.
7) Belajar apresiasi, yaitu belajar kemampuan dalam mempertimbangkan arti atau nilai suatu objek
sehingga individu dapat menghargai berbagai objek tertentu
8) Belajar apresiasi, yaitu belajar kemampuan dalam mempertimbangkan arti atau nilai suatu objek
sehingga individu dapat menghargai berbagai objek tertentu

Pembelajaran dan karakteristiknya


1) Pembelajaran dan karakteristiknya
2) Kegiatan belajar dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
3) Pembelajaran memusatkan pada bagaimana membelajarkan siswa dan bukan pada apa yang
dipelajari siswa.

karakteristik dalam berbagai model-model pembelajaran

1. Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif adalah suatu cara belajar antara 2 orang atau lebih dengan tujuan yang sama
dan adanya ketergantungan satu sama lain. Dalam pembelajaran kolaboratif pebelajar dapat
mengembangkan pengetahuan bersama maupun pengetahuan individu.
Karakteristik dari pembelajaran ini adalah :
a. Dalam mencapai tujuan siswa bekerja sama dengan teman untuk menentukan strategi pemecahan
masalah yang ditugaskan oleh guru.
b. Setiap anggota kelompok hanya dapat berhasil mencapai tujuan apabila seluruh anggota bekerja
sama., dimana ketergantungan individu sangat tinggi.
2. Pembelajaran Kuantum
Pembelajaran kuantum merupakan suatu kegiatan belajar dengan suasana yang menyenangkan
karena guru mengubah segala sesuatu yang ada di sekelilingnya sehingga pebelajar bergairah belajar.
Karakteristik pembelajaran ini adalah :
a. Menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan, santai dan bebas
b. Siswa mempelajari pelajaran melalui pengalaman atau dapat memanfaatkan segala sesuatu untuk
memahami pelajaran
c. Siswa diberi kebebasan untuk belajar dengan gaya belajarnya masing-masing
3. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran dengan cara belajara bekerja sama, namun para
anggota belum tentu mempunyai tujuan yang sama. Antarpebelajara yang saling bentu hanya sebatas
apa yang dibutuhkan oleh temannya.
Karakteristik pembelajaran ini adalah :
a. Memiliki beragam model pembelajaran dan teknik pembelajaran
b. Mengaktifkan semua anggota kelompok untuk berperan sera dalam penyelesaian tugas tertentu
c. Belajar kooperatif menggalang potensi sosialisasi di antara anggotanya.
4. Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan beberapa bidang studi berdasarkan
suatu tema sebagai kerangka isi.Dengan demikian , pebelajar diharapkan memahami hubungan
antarbidang studi secara terpadu.

KARAKTERISTIK DAN MODEL GAYA BELAJAR

1. Myer-Briggs Type Indicator ( MBTI )


Ekstravert 
suka mencoba sesuatu ,memusatkan perhatiannya pada dunia luar atau intropert (merenungkan
sesuatu, memusatkan perhatian pada dunia ide batin
Sensor 
(praktis, berorientasi pada sesuatu yang detail, memusatkan perhatian pada fakta dan prosedur) atau
intuitor (imajinatif, berorientasi pada konsep, memusatkan perhatian pada makna dan kemungkinan.
Thinker
 (spektis, cenderung membuat keputusan berdasarkan logika dan kaidah) atau feeler (perasa),
apresiatif (cenderung membuat keputusan berdasarkan pertimbangan pribadi dan humanistis)
Judger 
(menetapkan dan mengikuti agenda, mencoba meyelesaikan sesuatu meski dengan data yang tidak
lengkap), atau perceiver (mudah beradaptasi dengan keadaan yang terus berubah, menolak untuk
mengakhiri sesuatu sebelum mendapatkan data lebih banyak.
2. Model Gaya Belajar Kolb
Tipe 1 ( kongkret, reflektif). Pertanyaan khas yang muncul dalam tipe ini adalah “Whay”? Pebelajar
jenis ini mampu merespons bahan ajar berhubungan dengan pengalaman,minat, dan karir masa
depannya. Untuk membimbing pebelajar dengan karakteristik tipe seperti ini, guru harus bertindak
sebagai motivator.
Tipe 2 (abstrak, reflektif) Pertanyaan yang khas dengantipe ini adalah “what “? Pebelajar dengan tipe
ini mampu merespons dengan baik informasi yang disajikan secara terorganisir dan logis dan reflektif.
Tipe 3 (abstrak,aktif) Pertanyaan yang khas dalam tipe belajar ini adalah “how”? Tipe ini mampu untuk
menggarap secara aktif tugas yang ditata dengan baik jika diberi peluang dan belajar berdasarkan trial
dan error.)
Tipe 4 (kongkret,aktif) Pertanyaan yag khas dalam tipe belajar ini adalah “Bagaimana jika”? Dalam
implementasinya pebelajar tipe ini suka menerapkan materi ajar baru dalam memecahkan masalah
masalah riil.
3. Model Herman Brain Dominance Instrument (HBDI)
Kuadran A, (otak kiri, serebral). Logis, analitis, kuantitatif, factual, kritis
Kuadran B, (otak kiri, limbik) Sekuensial, terorganisasi, terencana, terinci, terstruktur.
Kuadran C, (otak kanak, limbik), Emosional, interpersonal, sensoris, kinestetik, simbolik.
Kuadran D, (otak kanan, serebral) visual, holistik, inovatif.
4. Model Gaya Belajar Felder-Silverman
Pebelajar pengindera atau sensing (kongkret, praktis, berorientasi pada fakta dan prosedur) atau
pebelajar intuitif (konseptual, inovatif, berorientasi pada teori dan makna).
Pebelajar visual (lebih menyukai refresentasi visual untuk materi yang disajikan berupa gambar,
diagram, bagan alur), atau pebelajar verbal (lebih menyukai penjelasan tulis atau lisan).
Pebelajar induktif (menyukai penyajian yang bermula dari khusus ke umum), deduktif (penyajian dari
umum ke khusus)
Pebelajar aktif (belajar mencoba,belajar dengan orang lain), Pebelajar reflektif (belajar dengan
merenungkan sesuatu,bekerja sendiri).
Pebelajar sekuensial (linear, teratur, belajar dengan langkah demi langkah, makin lama makin besar),
atau pebelajar global (holistik, pemikir sistem, belajar dengan lompatan yang besar).

LEARNING STYLE

1. Pebelajar sekuensial (linear, teratur, belajar dengan langkah demi langkah, makin lama makin besar), atau
pebelajar global (holistik, pemikir sistem, belajar dengan lompatan yang besar).
 Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar.
 Suka mencoret-coret sesuatu, yang terkadang tanpa ada artinya saat di dalam kelas 
 Pembaca cepat dan tekun 
 Lebih suka membaca daripada dibacakan 
 Rapi dan teratur 
 Mementingkan penampilan, dalam hal pakaian ataupun penampilan keseluruhan 
 Teliti terhadap detail 
 Pengeja yang baik 
 Lebih memahami gambar dan bagan daripada instruksi tertulis 

Karakteristik Visual Leaners
 kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau
memahaminya,
 kepekaan yang kuat terhadap warna,
 pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik,
 kesulitan dalam berdialog secara langsung,terlalu reaktif terhadap suara,
 sulit mengikuti anjuran secara lisan,
 seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.

2. Auditory
Model pembelajar auditory adalah model di mana seseorang lebih cepat menyerap informasi melalui apa
yang ia dengarkan. Penjelasan tertulis akan lebih mudah ditangkap oleh para pembelajar auditory ini.
 Lebih cepat menyerap dengan mendengarkan 
 Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca 
 Senang membaca dengan keras dan mendengarkan 
 Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara. 
 Bagus dalam berbicara dan bercerita 
 Berbicara dengan irama yang terpola 
 Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat 
 Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar 
 Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya 
 Suka musik dan bernyanyi 
 Tidak bisa diam dalam waktu lama 
 Suka mengerjakan tugas kelompok

3. Kinestetik
Model pembelajar kinestetik adalah pembelajar yang menyerap informasi melalui berbagai gerakan fisik.
 Selalu berorientasi fisik dan banyak bergerak 
 Berbicara dengan perlahan 
 Menanggapi perhatian fisik 
 Suka menggunakan berbagai peralatan dan media 
 Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka 
 Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang 
 Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar 
 Belajar melalui praktek
 Menghafal dengan cara berjalan dan melihat 
 Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca 
 Banyak menggunakan isyarat tubuh 
 Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama 
 Menggunakan kata-kata yang menandung akso 
 Menyukai buku-buku yang berorientasi pada cerita 
 Kemungkinan tulisannya jelek 
 Ingin melakukan segala
sesuatu 
 Menyukai permainan dan
olah raga

You might also like