You are on page 1of 11

PARTISIPASI POLITIK MAHASISWA DALAM PEMILIHAN UMUM RAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN


AGENG TIRTAYASA
(Studi Deskriptif Pada Kesadaran Politik Mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

Oleh :
Dedi Sumardi
2286200017
dedis8165@gmailcom
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

ABSTRACT
Students are social creatures as well as ordinary people who will become one of the
nation's future generations. Many students participate in student organizations to hone
their skills and learn more in the organization. In accordance with Law Number 12 of
2012 concerning Higher Education. Student organizations are a place to develop and
explore their potential in honing leadership, organization, and learning by carrying out
activities that are academic and even non-academic in nature. Student organizations
have a goal, which is to create internal campus governance institutions and also help
achieve the vision and mission of the university. The way that will make internal campus
organizations run properly and just like the state in general, where the campus is
always called a miniature state, is by holding general elections (PEMIRA) to elect the
general chairman of BEM or student president and DPM at the university level. Then,
elect BEM leaders at each faculty level. One of them is the Faculty of Teacher Training
and Education (FKIP) Untirta which is the object of this research. Because with
PEMIRA, students will participate whether it is becoming a candidate, a success team
or even just using their voting rights. Therefore, the research entitled student political
participation in the general election of the Faculty of Teacher Training and Education,
Sultan Ageng Tirtayasa University, is to test the participation and participation of
students in democracy. This research uses descriptive research methods. Meanwhile,
this research was conducted at Campus C of Sultan Ageng Tirtayasa University. Then,
to obtain information and research data, researchers took samples from FKIP Untirta
students. Research materials in the form of observations and interviews. Existing data
are taken from interviews, observations, pistaka studies, and existing books to adjust to
qualitative methods. The data analysis of the observation results of student political
participation in the general election of the Faculty of Teacher Training and Education,
Sultan Ageng Tirtayasa University shows that the voters are participating students.
While from the results of the interview, many students said that participating in the
general election was important.

Keywords : General Election, Organizational Awareness and Political Participation


ABSTRAK
Mahasiswa adalah makhluk sosial sama halnya dengan manusia biasa yang akan
menjadi salah satu generasi penerus bangsa di masa depan. Banyak dari kalangan
mahasiswa yang ikut serta pada organisasi kemahasiswaan untuk mengasah kemampuan
dan belajar lebih di organisasi. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi. Organisasi kemahasiswaan merupakan wadah untuk
mengembangkan dan menggali potensi diri dalam mengasah kepemimpinan,
berorganisasi, dan belajar dengan melakukan kegiatan yang sifatnya akademik bahkan
non akademik. Organisasi kemahasiswaan mempunyai sebuah tujuan, yaitu untuk
menciptakan lembaga pemerintahan internal kampus dan juga membantu tercapainya
visi dan misi universitas. Cara yang akan membuat organiasasi internal kampus berjalan
dengan semestinya dan sama seperti Negara pada umumnya, yang mana kampus selalu
disebut dengan miniature Negara, yaitu dengan dilaksanakanannya pemilihan umum
raya (PEMIRA) untuk memilih ketua umum BEM atau presiden mahasiswa dan DPM
di tingkat universitas. Kemudian, memilih pimpinan BEM di setiap tingkat fakultas.
Salah satunya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untirta yang
menjadi objek penelitian ini. Karena dengan adanya PEMIRA mahasiswa akan ikut
serta berpartisipasi entah itu menjadi kandidat, tim sukses bahkan sekedar menggunakan
hak pilihnya saja. Maka Oleh karena itu penelitian berjudul partisipasi politik
mahasiswa dalam pemilihan umum fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa, yakni untuk mengetahuji partisipasi dan keikut sertaan para
mahasiswa dalam berdemokrasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif. Sedangkan, penelitian ini dilakukan di Kampus C Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Lalu, untuk memperoleh informasi serta data penelitian, peneliti mengambil
sample dari mahasiswa FKIP Untirta. Bahan penelitian berupa observasi dan
wawancara.Data yang ada di ambil dari wawancara, observasi, studi pistaka, serta buku-
buku yang ada untuk penyesuaian dengan metode kualitatif. Adapun analisis data hasil
observasi partisipasi politik mahasiswa dalam pemilihan umum fakultas keguruan dan
ilmu pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menunjukkan bahwa terlihat
bahwa pemilihnya adalah mahasiswa yang berpartisipasi. Sedangkan dari hasil
wawancara, banyak mahasiswa yang mengatakan bahwa berpartisipasi dalam pemilihan
umum raya itu penting.
Kata Kunci : Pemilihan Umum Raya, Kesadaran Organisiasi dan Partisipasi Politik
PENDAHULUAN kampus ialah sarana belajar
berdemokrasi para mahasiswa ketika
Mahasiswa merupakan makhluk waktu pemilihan umum raya ataupun
sosial yang akan menjadi generasi PEMIRA itu tiba. Entah dengan ikut
penerus bangsa di masa depan. mencalonkan diri sebagai pimpinan atau
Mahasiswa selalu mengembangkan mengusung salah satu calon.
potensi yang ada pada dirinya dengan
ikut serta pada organisasi Maka inilah yang kita namakan
kemahasiswaan dan juga terus dengan partisipasi politik mahasiswa.
mengasah dirinya dengan pembelajaran Yang mana partisipasi politik ialah ikut
yang ada di perkuliahan itu sendiri. sertanya para mahasiswa dalam
kegiatan pemilihan calon pimpinan
Didalam dunia kampus sering
disebut dengan miniature Negara karena
mereka dalam hal ini pemilihan umum tahun 2021, terjadi dua koalisi yang
rayatentunya. memperebutkan jabatan pimpinan di
DPM dan BEM FKIP dan yang berhasil
Mengenai PEMIRA di mendapatkan jabatan pada BEM FKIP
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa tersebut ialah saudara Muhamad Rafi
pada tahun 2022 ini. Dewan Kurniawan dari jurusan Pendidikan
Perwakilan Mahasiswa Keluarga Besar Bahasa Indonesia yang berpasangan
Mahasiswa Universitas Sultan Ageng dengan saudari Restu Nur Rochmah
Tirtayasa atau lebih dikenal dengan dari jurusan Pendidikan Anak Usia
sebutan DPM KBM Untirta Dini dengan total perolehan suara 3265
mengeluarkan RINGKASAN SIARAN Suara mengalahkan saudara
PERS Muhammad Arief Hidayatullah dari
Nomor:050/DPM_Untirta/XI/2022 jurusan Pendidikan Pancasila dan
mengenai pembahasan waktu Kewarganegaraan yang berpasangan
pelaksanaan PEMIRA tahun ini. Yang dengan Teguh Pratama Putra dari
mana lima fakultas (FKIP, FT, jurusan Pendidikan Sosiologi dengan
FAPERTA, FEB, FISIP, FK) sepakat total perolehan suara 1562 Suara,
untuk melaksanakan Pemira serentak jumlah suara yang masuk untuk
tingkat univesitas dan fakultas pada pemilihan BEM FKIP berjumlah 4827
desember 2022 ini. Namun, Fakultas Suara. Untuk DPM FKIP di tahun 2021
Hukum (FH) tidak sepakat pemira pada masih sama ada 2 (dua) pasangan yakni
bulan Desember ini. Tetapi DPM KBM paslon 01 (kosong satu) atas nama Dafir
Universitas memberikan jalan tengah Zaky hafidin, Irham Ernanda Pratama
dengan tetap mempersilahkan dan Amelia Putri Kusumah. Paslon 02
Mahasiswa FH untuk dapat memilih (kosong dua) atas nama Haidar Falih
dan dipilih pada Pemira Universitas Haya, Muhammad ramdani dan Shelita
pada bulan desember dan akan Bunga Apriyani dan di menangkan oleh
membantu secara teknis untuk tetap bisa paslon 02 dengan total perolehan suara
melaksanakan Pemira Fakultas di bulan 3277 Suara, dan paslon 01
yang di tentukan oleh FH. Setelah mendapatkan 1500 Suara. Maka, total
Siaran Pers ini tersampaikan ke semua semua suara yang memilih pimpinan di
fakultas, maka masing-masing tiap DPM FKIP ini berjumlah 4777 Suara.
fakultas akan membuat KPUM nya Dari total keseluruhan suara dari BEM
sendiri. Di FKIP sendiri sudah FKIP dan DPM FKIP ini ada sedikit
membentuk KPUM –FKIP UNTIRTA berbeda jumlahnya yang mana suara
2022 yang di ketuai oleh saudara mahasiswa lebih banyak pada pemilihan
Muhamad Akmaludin dan untuk Ketua BEM FKIP yaitu 4827 Suara,
KP2UM di ketuai oleh saudara sedangkan DPM FKIP total keseluruhan
Muhammad Khaizir. suara berjumlah 4777 Suara. Dapat
disimpulkan bahwa masih banyak
Salah satu fakultas yang
mahasiswa FKIP yang ikut GOLPUT
mempunyai jumlah jurusan terbanyak di
atau apatis akan PEMIRA pada tahun
Untirta yaitu berjumlah delapan belas
2021. Dilansir dari
jurusan yakni Fakultas Keguruan dan
https://satudata.untirta.ac.id/index.php/
Ilmu Pendidikan (FKIP). Ketika waktu
data-akademik/mahasiswa/jumlah-
pemira itu tiba, delapan belas jurusan
mahasiswa keseluruhan mahasiswa
ini biasanya terbagi dua koalisi yang
FKIP Untirta berjumlah 17.229 (Tujuh
memperebutkan kursi pimpinan di DPM
FKIP dan BEM FKIP. Layaknya pada
belas Ribu Dua Ratus Dua Puluh kampus seperti IMM, HMI, KAMMI,
Sembulan). GMNI, UMC, KUMALA,
KUMANDANG dan komisioner
Saat ini mahasiswa Fakultas HAMAS Untirta dalam
Pendidikan Universitas Sultan Ageng menyelenggarakan pembelajaran
Tirtayasa mengalami dinamika yang pendidikan politik dengan melakukan
berbeda dalam kegiatan organisasi. kegiatan yakni: Kajian, Aksi. Mimbar
Dinamika ini termasuk mis. (1) Tingkat bebas.
partisipasi mahasiswa dalam Masalah-masalah yang kemudian
berorganisasi (2) Peran organisasi dan diselesaikan dalam bentuk tindakan.
jurusan dalam perebutan jabatan Sehubungan dengan hasil kajian di
pimpinan di DPM FKIP dan BEM FKIP atas, dapat kita pahami bahwasannya
di PEMIRA tahun 2022. organisasi kemahasiswaan seelalu
Keberlangsungan kegiatan organisasi memberikan pendidikan politik bagi
kemahasiswaan terlihat jelas para anggotanya, termasuk pengenalan
penggabungan Dalam sistem demokrasi kegiatan yang rutinitas dilakukan seperti
Indonesia, mahasiswa mengikuti rapat anggota, membuat acara seminar,
pemilihan parlemen di kampus. kajian dan aksi masa. Kegiatan tersebut
Beberapa nuansa opini mahasiswa merupakan salah satu bentuk
memandu organisasi yang diikutinya, pembentukan pemahaman politik serta
terutama dampak pendidikan politik budaya politik kampus mahasiswa
terhadap organisasi di luar universitas. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Organisasi di luar Universitas Sultan Mahasiswa yang mengikuti program
Ageng Tirtayasa memegang peranan dengan berbagai alasan menjadi topik
penting, khususnya dalam bidang diskusi yang menarik. Perbedaan
pengajaran dan ilmu pendidikan. dalam aktivis kampus dan mahasiswa yang
memberikan pendidikan politik. Di pulang kuliah. Berdasarkan landasan
FKIP terdapat organisasi ekstra kampus yang telah saya jelaskan sebelumnya,
yang memiliki banyak pengikut antara maka saya selaku penulis tertarik untuk
lain KAMMI (Kesatuan Mahasiswa melakukan penelitian tentang
Islam Indonesia), UMC (Komunitas “Partisipasi Politik Mahasiswa dalam
Gerakan Untirta). HMI (Himpunan Pemilihan Umum Raya Fakultas
Mahasiswa Islam), dan GMNI (Gerakan Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Mahasiswa Nasional Indonesia), Dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ada juga ormas orisinil (daerah). (Studi Deskriptif Kesadaran Politik
Diantara mereka; KUMALA (Keluarga Mahasiswa FKIP, Universitas Sultan
Pelajar Lebak), KUMANDANG Ageng Tirtayasa).
(Keluarga Pelajar Pandeglang),
HAMAS (Himpunan Pelajar Serang).
Hal ini berdasarkan hasil penelitian saya TINJAUAN PUSTAKA
sendiri di kampus Untirta tentang peran
organisasi kemahasiswaan sebagai Pengertian Partisipasi Politik
sarana untuk belajar pendidikan politik Dalam Partisipasi politik berarti
mahasiswa di kampus khususnya dan ikut serta dalam masalah politik. Entah
Negara pada umumnya dalam itu memilih atau menjadi tim sukses
menumbuhkan dan meningkatkan salah satu calon, bahkan menjadi garda
keikutsertaan atau partisipasi politik di terdepan di salah satu kelompok untuk
kalangan masyarakat. Organisasi memperkuat sebuah aturan. Berarti
keikutsertaan masyarakat ataupun
mahasiswa dalam berbagai proses mereka akan diarahkan, atau setidaknya
politik. Keikutsertaan dan dilindungi, dengan bekerja sama.
berpartisipasinya warga negara dalam Dengan kata lain, mereka percaya
semua tahapan politik, mulai dari bahwa tindakan mereka memiliki efek,
pengambilan keputusan termasuk dan efek ini disebut efek politik. Dalam
kemampuan untuk berpartisipasi dalam istilah sosiologi politik dikatakan bahwa
pelaksanaan keputusan tersebut. Secara semakin banyak orang yang terjun ke
umum, para ahli mendefinisikan dunia politik, hal ini menunjukkan
partisipasi politik sebagai kegiatan bahwa pendidikan politik bagi rakyat
seseorang atau sekelompok orang yang telah berhasil. Semakin banyak orang
secara aktif ikut serta dalam politik, yang terlibat, semakin baik demokrasi.
yaitu secara langsung atau tidak Tingkat keterlibatan masyarakat yang
langsung memilih calon pemimpin. tinggi tercermin dari banyaknya
Kegiatan ini juga mencakup masyarakat yang mengikuti dan
pengambilan keputusan dalam memahami isu-isu politik dan
pemilihan umum, mengikuti kampanye berpartisipasi atau ingin berpartisipasi
partai politik dan bergabung dengan dalam berbagai kegiatan politik.
organisasi atau serikat politik. Di sisi lain, rendahnya tingkat
Partisipasi diartikan sebagai kehadiran partisipasi politik warga negara
atau keikutsertaan. Menurut Adams merupakan indikasi bahwa penegakan
(200:83) demokrasi di negara tersebut
Partisipasi politik sangat penting mengirimkan sinyal yang salah. Ada
untuk perkembangan dan kemandirian bukti sedikit atau tidak adanya minat
masyarakat dan mahasiswa. Dengan masyarakat terhadap pemilu dan
adanya partisipasi, seorang warga masalah-masalah konstitusional lainnya.
negara dari kalangan rakyat biasa dapat Partisipasi politik pada hakikatnya ialah
membedakan antara urusan pribadi dan tindakan sukarela yang dilakukan secara
publik. Tanpa adanya partisipasi, sadar dan tanpa paksaan atau tekanan
pengejaran egois dan pemuasan dari pihak manapun.
kebutuhan mereka yang berkuasa
menghabiskan hampir segalanya. Pemilihan Umum Raya (PEMIRA)
Partisipasi politik, pola perilaku
pemilihan umum penting untuk Pengertian Pemilihan Umum Raya
pengembangan pribadi dan (PEMIRA)
kewarganegaraan. Melalui partisipasi, Pemilihan umum raya (Pemira)
individu-individu menjadi warga negara merupakan salah satu sarana demokrasi
dari sektor publik dan dapat mahasiswa di kampus. Pesta demokrasi
membedakan antara yang privat dan yang merupakan perwujudan tatanan
sosial. Tanpa partisipasi, pengejaran kehidupan civitas mahasiswa di kampus
egois dan kebutuhan mereka yang dan masyarakat yang berkedaulatan
berkuasa akan menelan hampir rakyat. Untuk mewujudkan cita-cita
segalanya. Menurut Myriam (1998:3) demokrasi, atas nama pemerintah
partisipasi politik adalah pembentukan kepada mahasiswa untuk mahasiswa.
kekuatan politik yang sah dalam Setidaknya ada tiga hal yang bisa
masyarakat. Anggota masyarakat yang dicapai dengan Pemira. Pertama,
berpartisipasi dalam proses politik melalui Pemira, kita bisa menguji hak
melalui pemilihan umum dimotivasi aspirasi mahasiswa. Kedua, kita bisa
oleh keyakinan bahwa kepentingan mengharapkan rekrutmen organisasi
kemahasiswaan yang adil, terbuka dan 3. Lingkungan
kompetitif melalui Pemira. Ketiga, kita Individu-individu yang jarak
menginginkan model demokrasi damai tempat tinggal (domisilinya)
dari Pemira. Keempat, sebagai berdekatan.
penonton, kita bisa berpartisipasi dan 4. Partai
berpartisipasi dalam politik di kampus. Individu-individu yang
mengidentifikasi diri dengan
Pemira adalah tahapan pemilihan organisasi formal yang sama yang
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa berusaha untuk meraih atau
(HIMA), Ketua Badan Eksekutif (BEM) mempertahankan kontrol atas
serta Dewan Perwakilan Mahasiswa bidang-bidang eksekutif dan
(DPM) tingkat Fakultas, dan Ketua legislatif pemerintahan.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 5. Golongan atau faksi
tingkat Universitas. Agenda ini Individu-individu yang
merupakan agenda rutin demokrasi tiap dipersatukan oleh interaksi yang
tahun di Kampus Universitas Sultan terus menerus antara satu sama lain,
Ageng Tirtayasa melalui arahan dari yang akhirnya membentuk
Dewan Perwakilan Mahasiswa hubungan patron-client, yang
Keluarga Besar Mahasiswa Universitas berlaku atas orang-orang dengan
Sultan Ageng Tirtaya (DPM KBM tingkat status sosial, pendidikan,
Untirta) yang diadakan setiap 1 tahun dan ekonomi yang tidak sederajat.
sekali untuk memilih ketua umum
organisasi kemahasiswaan. Diharapkan METODE PENELITIAN
dengan adanya Pemira ini dapat
menghasilkan pemimpin yang sesuai Jenis Penelitian
dengan keinginan mahasiswa dan Metode penelitian yang digunakan
berkualitas serta memajukan Organisasi oleh penulis dalam penelitian ini ialah
Kemahasiswaan Universitas Sultan metode deskriptif-kualitatif yang
Ageng Tirtayasa. Di mulai dari tahun mencoba memberikan gambaran dan
2020 sampai saat ini pemilihan umum menjelaskan fenomena yang ada, seperti
raya dilakukan dengan secara online misalnya B. Prosedur pemecahan
melalui website yang telah disediakan masalah dipelajari dengan
oleh KPUM. menggunakan fakta yang diamati dalam
situasi saat ini atau di bagian dominan
Landasan Partisipasi Politik masyarakat. Nama penelitian yang
Landasan partisipasi politik berkaitan dengan fenomena sosial yang
adalah asal-usul individu atau kelompok ada bersifat deskriptif-kualitatif,
yang melakukan kegiatan partisipasi sehingga penelitian ini menggunakan
politik. Huntington dan Nelson penelitian deskriptif-kualitatif.
membagi landasan partisipasi politik ini Cara ini digunakan karena :
menjadi: 1. Dengan metode kualitatif,
1. Kelas berhadapan dengan kehidupan
Individu-individu dengan status nyata secara langsung, lebih
sosial, pendapatan, dan pekerjaan mudah menggambarkan
yang serupa. keadaan dan beradaptasi
2. kelompok atau komunal dengan keadaan sebenarnya.
Individu-individu dengan asal-usul 2. Metode ini juga lebih sensitif
ras, agama, bahasa, atau etnis yang dan mudah dipahami, karena
serupa.
peneliti mempelajari fenomena Pendidikan yang sekarang lagi
yang terjadi dengan menjalankan pemilihan umum raya.
mengumpulkan informasi
berupa cerita detail dari para Jenis dan Sumber Data
informan. Sumber informasi yang
3. Informasi sedetail mungkin dikumpulkan dari berbagai sumber
sesuai dengan pendapat didasarkan pada temuan bahan tertulis
responden/informan. karena bersifat deskriptif dan naratif.
Sifat bahan tertulis yakni terdiri dari
Bentuk-bentuk partisipasi politik di hasil wawancara, media massa. Menurut
lingkungan kampus adalah: McMillan & Schumacher (2003),
dijelaskan bahwa penelitian kualitatif
a) Kegiatan kepemiluan tidak bertujuan untuk membuat
generalisasi tentang hasil penelitian,
Kegiatan kepemiluan di Fkip
sehingga topik penelitian yang muncul
dilakukan melalui kampanye mencari
dalam fokus penelitian ditentukan
dukungan dan suara untuk kemenangan
secara sadar. Subyek penelitian ini
para kandidat.
adalah berbagai informasi tentang
b. Lobbying informan yang dibutuhkan dalam proses
penelitian.
Lobbying ialah perbuatan setiap
individu untuk menghubungi bagian Teknik Pengumpulan Data
administrasi dalam pemira dalam hal ini Penelitian ini akan menggunakan 3
bisa kita katakana KPUM fakultas cara dalam pengumpulan data yaitu
dengan tujuan mempengaruhi keputusan diperoleh dari observasi, wawancara,
administrasi kampus mengenai waktu dan studi pustaka. Dalam Penelitian ini
pemilihan. digunakan pendekatan kualitatif dalam
teknik analisis data yang dapat berupa
c. Tindakan Organisasi kalimat, cerita, atau kata-kata, baik dari
hasil wawancara yang telah dilakukan
Tindakan Organisasi mengacu maupun observasi. Data yang diperoleh
pada tindakan seseorang sebagai kader oleh peneliti dari hasil penelitian yang
dari salah sayu organisasi bertujuan ia susun serta menggunakan analisis
untuk merapatkan barisan untuk meraih deskriptif.
kemenangan akan calon yang ia usung. Sugiyono dan Bogdan menjelaskan
Dalam penelitian ini, peneliti bahwa analisis data ialah proses
mengamati fenomena yang terjadi serta mencari dan membandingkan secara
lebih memfokuskan pada kegiatan sistematis informasi dari hasil
“Partisipasi Politik Mahasiswa dalam wawancara, catatan lapangan dan bahan
Pemilihan Umum Raya Fakultas lain sehingga mudah dipahami dan
Keguruan dan Ilmu Pendidikan hasilnya dapat dibagikan kepada orang
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa”. lain.
Yang mana peneliti terjun langsung
dalam pengumpulan data serta tidak HASIL PENELITIAN DAN
bisa dimanipulatif karena fenomena PEMBAHASAN
yang terjadi sebenarnya ada di kalangan Mahasiswa adalah sekelompok
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu orang yang mengenyam pendidikan
setinggi-tingginya, memiliki wawasan
yang luas untuk bergerak dalam segala
bidang kehidupan, dan merupakan mahasiswa dalam berpartisipasi politik
generasi yang terlibat langsung dalam sebagai wujud dari politik kampus tu
kehidupan akademik dan politik. sendiri. Fokus politik kampus adalah
Mahasiswa adalah generasi setiap kebijakan yang diterapkan oleh
penerus bangsa yang sekarang sedang mahasiswa itu sendiri (internal) atau
masih tahap belajar yang pada akhirnya oleh birokrasi kampus seperti
ilmu yang ia dapatkan itu untuk departemen, fakultas, atau universitas
bermasyarakat di duatu saat nanti. Itulah (eksternal).
sebabnya mahasiswa mengorganisir diri Dalam beberapa tahun terakhir,
dengan membentuk serikat mahasiswa mahasiswa yang menggunakan hak
sebagai bagian dari pengembangan diri. pilihnya dalam pemilihan raya
Seperti dikemukakan oleh M. Rusli mahasiswa selalu bervariasi. Fluktuasi
Karim (1985), organisasi keseluruhan mahasiswa dalam
kemahasiswaan merupakan suatu proses menggunakan hak pilihnya pada
persiapan untuk peralihan ke organisasi pemilihan mahasiswa menimbulkan
yang lebih besar setelah lulus kuliah. pertanyaan lebih lanjut di berbagai
Jika kedisiplinan dan kepatuhan kalangan, hingga saat ini. Rendahnya
terhadap segala peraturan itu dimasukan perolehan suara di pemilu raya tentu ada
dalam organisasi kemahasiswaan, alasannya. Padahal, pemilu sudah dibuat
diharapkan pola kesadaran ini akan sedemokratis dengam mptode yang
tumbuh ketika seseorang kultur sesimple mungkin. Karena mahasiswa
masyarakat ketika bersosial. Demokrasi dari masing-masing fakultas tidak perlu
yang melanda indonseisa pada saat menempuh jarak jauh untuk mencoblos.
akhir masa orde baru itu mempengaruhi Seluruh mahasiswa Universitas Sultan
model organisasi mahasiswa di tingkat Ageng Tirtayasa khususnya Fakultas
universitas. Sejak saat itu, hampir Keguruan dan Ilmu Pendidikan
semua perguruan tinggi di Indonesia mendatangi kotak suara yang disediakan
mengadopsi bentuk organisasi yang panitia penyelenggara pemilihan umum
mengadopsi sistem manajemen melalui pemungutan suara elektronik.
nasional. Badan Eksekutif Mahasiswa Syarat mahasiswa untuk
(BEM) Dewan Perwakilan Mahasiswa menggunakan hak pilihnya yakni cukup
(DPM) Himpunan Mahasiswa (HIMA) sederhana. Mahasiswa hanya perlu
ialah nama organisasi kemahasiswaan login dengan akun Siakad miliknya
yang bersangkutan. Mahasiswa selaku untuk dapat memilih secara e-vooting
makhluk sosial yang selalu pada website yang telah disediakan.
membutuhkan teman untuk diskusi, Meskipun demikian, masih ada
kajian bahkan menggali mahasiswa yang apatis dan tidak peduli
pengetahuannya dan pastinya mereka akan hak pilihnya da kadang asal pilih
mendapatkan itu dari pelajaran kuliah saja tidak melihat kualitas calon
dan teman-temannya. pemimpin mereka, dan itu saya temukan
Dengan bekerja di organisasi, di Fakultas Keguruan dan Ilmu
mahasiswa dapat mengembangkan Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan
potensinya sebagai calon peneliti, Ageng Tirtayasa. Padahal, FKIP
ilmuwan, dan intelektual yang berguna merupakan salah satu fakultas dengan
di masa depan. Siswa dengan peran jumlah mahasiswa terbanyak di
sosial yang berbeda dapat berpartisipasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
dalam kegiatan sosial politik. Kegiatan Serta banyak dari ormawa dan mata
ini dapat kita lihat sebagai fenomena
kuliah yang mempelajari akan “melihatnya gk ada dampak , dari
pendidikan politik pada mahasiswanya. program yang berkaitan dan
Selanjutnya menurut Nimmo feedbacknya bagi mahasiswa itu
(2000:49). Partisipasi politik sendiri, paling yang bagus hanya
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai ada pada lomba-lomba gitu ya
berikut: bagus. Tetapi, mengenai dampak
langsung bagi keseluruhan
1. Kesempatan, sehingga mahasiswa FKIP itu sendiri gak
seseorang mempunyai ada dampak” (wawancara dengan
kesempatan untuk terlibat Malik, 10 Desember 2022).
dalam partisipasi politik
karena didukung oleh Dari wawancara tersebut
kebijakan negara. menyatakan bahwa peranan organisasi
2. Sumber daya sosial, artinya kampus itu kurang bisa meyuarakan
partisipasi ditentukan oleh hak-hak mahasiswa FKIP itu sendiri.
kelas sosial. Padahal, tidak Tetapi walaupun ada kekeliruan dalam
semua orang memiliki Pemerintahan bem saat ini saudara
kesempatan yang sama untuk malik masih tetap berpartisipasi dalam
berpartisipasi dalam politik pemira.
dalam arti sosial dan
ekonomi. Karena perbedaan Lanjut wawancara berikutnya,
demografis, ada juga Amirul Kamil (PPKn 2020).
perbedaan partisipasi, seperti Menurutnya, dalam menyikapi pemira
usia, jenis kelamin, suku, ia selalu memgikuti dan mencari tahu
tempat tinggal, agama, dll. siapa bakal calon pimpinannya serta
3. Motivasi pribadi, yaitu. motif organisasi bem maupun dpm dan
tindakan politik sangat himpunan akan mempunyai dampak
berbeda. Motif-motif ini bagi para mahasiswa di FKIP ini.
dapat disengaja atau tidak
“Dalam menyikapi pemira saya
disengaja, rasional atau tidak
sendiri mengikuti dan berpatisipasi
emosional, diilhami secara
bagaimana jalannya pemira mulai
psikologis atau sosial,
dari mengatahui seperti apa paslon
didorong secara internal atau
dan mencoblos paslon tersebut.
eksternal, dan dipikirkan atau
Organisasi internal mahasiswa
tidak dipikirkan.
hima atau bem tentu pastinya akan
Wawancara pada mahasiswa yang berdampak pada mahasiswa
tidak aktif berorganisasi, Abdul Malik dikarenakan organisasi tersebutlah
selaku mahasiswa jurusan pendidikan yang akan mewadahi seluruh
pancasila dan kewarganegaraan, dirinya mahasiswanya.”
merasa PEMIRA itu penting karena
Selanjutnya, saya mewawancarai
dengan adanya PEMIRA dan calon
salah seorang mahasiswa yang mana ia
yang ada mereka ialah mahasiswa
selaku pengurus BEM FKIP 2022.
pilihan. Serta menurut beliau
Yakni, saudara Advi (Pendidikan
menyatakan bahwa organisasi internal
Vokasional Teknik Mesin 2019).
kampus tidak ada dampak dan tidak ada
Menurutnya pentingnya PEMIRA balik
feedback bagi seluruh mahasiswa FKIP
lagi ke jurusan masing-masing.
itu sendiri.
“Menurut saya penting dan pulang kuliah pulang, dan banyak juga
penting balik lagi ke hati nurani dari mahasiswa fkip yang kuliah-rapat
individu di masing2 jurusan kuliah rapat. Dan dengan terlaksananya
maupun fakultas untuk mengikuti pemira ini semua mahasiswa FKIP
pemira itu sendiri tetepi menurutku Untirta bisa ikut berpasrtisipasi
pemira penting agar setiap individu minimalnya mereka mencoblos para
dapat merasakan pemilu skala calon pemimpin di kepengurusan
kampus yang biasa disebut pemira. selanjtnya.
Yang manfaatnya bisa diliat
belajar politik , menentukan suatu ,
permasalahan di fakultas dan
KESIMPULAN
universitas untuk kedepan nya
dibenahi melalui pemilihan calon, Adapun kesimpulan yang di dapat
bermusyawarah dan berdiskusi dari hasil penelitian ini adalah
sejurusan agar dapat menyatakan
suatu kebutuhan ataupun lainnya , 1. Pemira ialah ajang mahasiswa
belajar untuk tidak golput, senang untuk berpartisipasi dan belajar
untuk ikut dalam sistem demokrasi. berdemokrasi serta menyatakan
Harapan saya kedepan kpum sikap para mahasiswa.
ataupun pemira dapat lebih 2. Masih banyaknya mahasiswa
memprepare lagi kegiatan yang untuk ikut serta dan
sangat selalu jadi pusat perhatian berpartisipasi politik dalam
seminimalnya 2 bulan sebelum Pemilihan Umum Raya
dibuatnya timeline kegiatan pemira (PEMIRA).
agar jurusan2 pun dan masing- 3. Tak bisa di pungkiri pula bahwa
masing elemen dapat banyak dari kalangan
mempersiapkan dengan baik . mahasiswa yang hanya
Terimakasih” (Wawancara dengan menggunakan suaranya saja dan
Muhammad Advi, 11 Desember hanya sekedar memilih calon
2022) dengan tidak mencari tau lebih
dala akan calon yang nanati
Dari berbagai macam landasan para akan di pilih dan menjadi
mahasiswa untuk ikut serta ataupun pemimpinnya di masa
berpartisipasi dalam politik ada saja mendatang.
mahasiswa yang beralasan hanya untuk 4. Setiap indiviu mahasiswa
menggunakan hak suara. mempunyai alasan dan landasan
sendiri untuk ikut serta dalam
“menggunakan hak suaranya
pemira
saja”. (Wawancara dengan Intan,
11 Desember 2022) Dari hasil wawancara saya dengan
beberapa mahasiswa menyatakan bahwa
Di dalam pemira itu sendiri di tiap
pemira ini penting karena sebagai
tahunnya selalu menajdi wadah
pembelajaran untuk berdemokrasi,
pasrtisipasi mahasiswa di FKIP sendiri.
dimana kita sebagai mahasiswa harus
Yang kita tahu dengan jelas bahwa tidak
bersaing secara sehat dalam pemira.
semua mahasiswa FKIP ikut serta
dalam organisasi kampus BEM fakultas
DPM dan Himpunan. Banyak dari
kalangan mahasiswa yang kuliah- DAFTAR PUSTAKA
RINGKASAN SIARAN PERS.
Nomor:050/DPM_Untirta/XI/20
22
Miaz, Yalpea. 2012. PARTISIPASI
POLITIK Pola Perilaku Pemilih
Pemilu Masa Orde Baru dan
Reformasi. Padang: UNP
PRESS
https://satudata.untirta.ac.id/
index.php/data-akademik/
mahasiswa/jumlah-mahasiswa
Bungin, M. Burhan. 2003. Analisis
Data Penelitian Kualitatif.
Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
_______________. 2007. Penelitian
Kualitatif. Jakarta : Kencana
Prenada Media Grup.
Bogdan dan Biklen,. 1982. Ciri-ciri
Penelitian Kualitatif. Jatinagor :
Fitkom Unpad.
https://blog.artikelkeren.com/pkn/soal-
jawaban-contoh-budaya-
partisipan.html

You might also like