Professional Documents
Culture Documents
https://journal.yp3a.org/index.php/PaKMas
ISSN Media Elektronik 2808 – 0920
Vol. 3 No. 1 (Mei 2023) 117-122
Doi: 10.54259/pakmas.v3i1.2014
Abstract
The young generation is a future leader and the most significant number of voters in the 2024 General
Election. In this election, Indonesia will elect the President and his deputy, Members of the People's
Representative Council at the national level, Members of the Regional Representative Council, and
Members of the Regional Representative Council at the provincial and city levels, Governors and Regents
or Mayors at the regional level. General elections will be held on February 14, 2024, and November 27,
2024. However, many people still need to understand the importance of this five-yearly national activity.
Many young people are apathetic and do not care about the 2024 elections. This activity aims to provide
education and invite young people to participate in the upcoming elections as voters. This service was
conducted on 05-06 May 2023 at the Yogyakarta Sultanate Palace's Kidul Square and Mandala Krida
Stadium. Based on the implementation of this service, it was found that the millennial generation was
interested in participating in the 2024 elections but needed to understand the selected candidates. In
addition, most of the audience has been registered as a Final Voter List (DPT). This reality shows that
millennials can vote. However, most young people have already chosen the presidential candidate and
party. At the same time, there are still many representatives at the national and regional levels who have
yet to make their choice.
Abstrak
Generasi muda tidak hanya merupakan calon pemimpin masa depan, melainkan juga adalah pemilih paling
banyak pada Pemilihan Umum tahun 2024. Pada pemilu tersebut Indonesia akan memilih Presiden dan
wakilnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tingkat nasional, Anggota Dewan Perwakilan Daerah,
Anggota Dewan Perwakilan Daerah pada level provinsi maupun kota, Gubernur dan Bupati atau Walikota
pada tingkat daerah. Pemilihan umum akan diadakan pada 14 Februari 2024 dan 27 November 2024. Akan
tetapi, banyak masyarakat yang belum memiliki pemahaman tentang pentingnya kegiatan nasional lima
tahunan ini. Banyak generasi muda justru apatis dan tidak peduli terkait Pemilu 2024. Kegiatan ini bertujuan
untuk memberikan edukasi dan ajakan agar anak muda mengikuti Pemilu mendatang sebagai pemilih.
Pengabdian ini dilakukan pada 05-06 Mei 2023 di Alun-alun Kidul Keraton Kasultanan Yogyakarta dan
Stadion Mandala Krida. Berdasarkan pelaksanaan pengabdian ini ditemukan bahwa generasi milenial
sebenarnya tertarik untuk mengikuti Pemilu 2024, akan tetapi kurang memahami calon yang dipilih. Selain
itu, kebanyakan audiens sudah terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Realitas tersebut
menunjukkan bahwa milenial dapat memberikan suaranya. Namun, mayoritas anak muda sudah
menentukan pilihan untuk calon presiden dan partai pilihannya, sementara pada perwakilan pada tingkat
nasional dan wilayah masih banyak yang belum menentukan pilihannya.
pemilihan 2024, masyarakat harus memahami menemukan tujuan dari kegiatan pengabdian.
konsekuensi negatif dari tidak hadir dan mengambil Berapa jumlah peserta yang direncanakan untuk
tindakan untuk menghindarinya (Karim et al., diberdayakan juga akan ditentukan oleh kegiatan
2020). perencanaan ini.
Partisipasi aktif dalam Pemilu 2024 sangat penting Kedua adalah pengorganisasian, yang mencakup
karena ini adalah kesempatan bagi rakyat untuk pembagian tugas dan menentukan siapa saja pihak
memilih pemimpin mereka dan memberikan suara yang memiliki otoritas untuk melakukan tugas
mereka untuk menentukan jalan kebijakan publik. tertentu. Di sini, kegiatan pengorganisasian
Melalui partisipasi, generasi muda memiliki pengabdian mencakup penentuan aktivitas atau
kesempatan untuk berkontribusi pada proses kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan, dan
pembentukan kebijakan yang berdampak langsung penentuan siapa saja pihak yang diberi wewenang
pada kehidupan sehari-hari mereka(Iswardhana, untuk melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan
2023b; Perangin-angin & Zainal, 2018). kemampuan dan keahlian mereka. Pengenalan dan
Sosialisasi Pendidikan Politik dilakukan oleh
Selain itu, mengambil bagian dalam pemilu mahasiswa; kegiatan sosialisasi dan penyuluhan
memberikan kesempatan untuk mengatasi dilakukan oleh Tim Pengabdi yang terdiri dari
ketimpangan dan menciptakan keadilan sosial. dosen. Dua acara berlangsung pada hari Jumat-
Dalam demokrasi, setiap warga memiliki hak suara Sabtu, 05-06 Mei 2023 di Alun-alun Kidul Keraton
yang sama dan peluang yang sama untuk membela Kasultanan Yogyakarta dan Stadion Mandala Krida.
hak-haknya dan memengaruhi kebijakan yang
memengaruhi kehidupan mereka (Iswardhana, Ketiga adalah tindakan pelaksanaan kegiatan yang
2023a). terarah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam perencanaan. Tim Pengabdi
Dengan menggunakan hak suara mereka, warga melakukan beberapa kegiatan terarah, antara lain:
dapat memperjuangkan masalah penting bagi Kegiatan sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat
komunitas mereka dan mendukung keadilan sosial luas terkait waktu dan hak pemilih dalam Pemilu
secara keseluruhan (Nur Hayati, 2022). Pendidikan 2024, penyuluhan pendidikan politik bagi pemilih
politik, kampanye sosial, dan peningkatan pemula, dan pengenalan tentang pemilih yang
kesadaran publik harus ditingkatkan untuk terdaftar pada Pemilu 2024.
mencegah golput dalam Pemilu 2024 (Utomo,
2013). Pemerintah, lembaga sosial, media massa, Keempat adalah pengendalian, yang melibatkan
dan LSM harus bekerja sama untuk memberikan pengawasan dan evaluasi tindakan yang telah
informasi yang akurat dan menyeluruh tentang dilakukan sesuai dengan tujuan awal. Dalam hal ini,
pentingnya pemilu serta konsekuensi dari golput Tim Pengabdi akan menanyakan hasil dari
(Yusrin & Salpina, 2023). pemaparan sebelumnya dan melihat antusiasme
setelah sosialisasi.
B. PELAKSAAAN DAN METODE
Persiapan Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan
Pancasila, sebagai dasar negara bangsa Indonesia,
Kegiatan pengabdian masyarakat pada kegiatan telah terbukti berfungsi sebagai alat untuk
dilaksanakan menggunakan pendekatan menyatukan masyarakat, bangsa, dan negara
manajemen pemberdayaan dengan empat fungsi Indonesia. Melalui kelima sila Pancasila, kehidupan
manajemen yang disebut POAC oleh George R. bernegara Indonesia menjadi kokoh terhadap
Terry: perencanaan, pengorganisasian, tindakan, ancaman dari luar maupun dalam. Ideologi utama
dan pengendalian (Rizky et al., 2021). Terry negara Indonesia adalah Pancasila. Nama pancasila
mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses ini berasal dari dua kata yang berasal dari bahasa
yang mengarah dan membimbing suatu kelompok sansekerta. Panca menunjukkan lima dan sila
ke arah tujuan atau maksud organisasional yang menunjukkan prinsip atau asas. Pancasila
nyata. Menurut Terry, manajemen didefinisikan memberikan pedoman untuk kehidupan berbangsa
sebagai sarana atau cara mencapai tujuan dengan dan bernegara bagi semua warga Indonesia
menentukan apa yang harus dilakukan terlebih (Iswardhana et al., 2023).
dahulu.
Pada tahun 2024 mendatang, negara demokrasi
Pertama, perencanaan. Ini dilakukan untuk terbesar ketiga di dunia, Indonesia, akan
menentukan tujuan akhir dari pengabdian dan menyelenggarakan pemilihan umum yang dianggap
menentukan apa yang perlu dipersiapkan sebelum terbesar di dunia. Lebih dari 74 persen dari populasi
melaksanakannya. Dalam menyusun perencanaan Indonesia memilih, dengan sebagian besar pemilih
ini, Tim Pengabdi menemukan masalah dan pemula. Lebih dari 200 juta orang di dalam negeri
mencari solusinya, secara tidak langsung dan 1,75 juta orang dari diaspora Indonesia di
seluruh dunia akan memilih pada 14 Februari 2024 Kelima, pemilu memungkinkan berbagai kelompok
untuk memilih presiden dan wakil presiden dan masyarakat yang berbeda memiliki kesempatan
berikutnya. Selain itu, pemilihan legislatif dan untuk mendapatkan representasi dalam
pemilihan presiden akan berlangsung pada hari pemerintahan. Ini penting untuk memastikan bahwa
yang sama (Amir, 2020). berbagai suara dan perspektif diakui dan dihormati.
Generasi milenial, atau generasi muda saat ini, Keenam, pemilu adalah cara sah untuk mengangkat
diharapkan untuk mempertahankan nilai-nilai pemimpin dan pemerintahan. Dengan demikian,
Pancasila dalam pikiran dan tindakan mereka. pemilu memberikan legitimasi kepada pemerintah
Karena kita sebagai generasi muda memiliki yang terpilih. Pemerintah yang dipilih melalui
tanggung jawab untuk membangun negara pemilu memiliki otoritas yang lebih kuat untuk
Indonesia agar dapat bersaing dengan negara lain. mengambil kebijakan dan mengambil tindakan yang
Generasi muda dianggap memiliki usia yang cukup diperlukan untuk kemajuan negara.
untuk produktif. Anak-anak muda lebih mudah
terhubung dengan dunia luar. Generasi milenial Ketujuh, pemilu memungkinkan masyarakat untuk
menghadapi berbagai masalah. dari hilangnya rasa mengawasi proses politik dan pemilihan. Dengan
nasionalisme hingga kurangnya kepedulian adanya pemilu yang terbuka, transparan, dan jujur,
terhadap komunitas. Kasus yang sering terjadi di masyarakat dapat memastikan aspirasinya terwujud
Indonesia menunjukkan hak tersebut adalah melalui perwakilan dan pemimpin yang terpilih. Hal
tingginya golput. Banyak kasus di mana generasi ini untuk mewujudkan kemajuan sebuah negara
milenial tidak berpartisipasi dalam Pemilu. Tidak berdasarkan dengan kebutuhan rakyatnya.
adanya kesadaran politik dan jiwa Pancasila dalam
dirinya menyebabkan hal ini terjadi (Iswardhana, Kampanye ini mengajarkan generasi muda tentang
2020). pentingnya meningkatkan kesadaran politik
berdasarkan sila keempat Pancasila. Dengan
Pemilihan umum memiliki banyak peran penting menanamkan Pancasila sebagai dasar negara,
dalam kemajuan sebuah negara, antara lain: generasi muda akan lebih menyadari kepedulian kita
terhadap kemajuan negara melalui agenda Pemilu
Pertama, pemilu adalah salah satu pilar utama 2024. Kampanye ini diadakan di alun-alun kidul
demokrasi. Dalam sistem demokratis, rakyat Yogyakarta, yang memiliki banyak target anak
memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka. muda. Ini diharapkan akan meningkatkan
Melalui pemilu, rakyat dapat mengungkapkan suara kepedulian negara. agar generasi muda dapat
mereka dan memilih wakil-wakil yang akan memilih pemimpin yang akan mendukung kemajuan
mewakili kepentingan mereka di pemerintahan. Ini negara sesuai dengan keyakinan mereka.
memberikan rakyat kontrol atas pemerintahan
mereka dan memungkinkan pengambilan 1. Rumusan Masalah: “Bagaimana cara
keputusan yang lebih inklusif. meningkatkan rasa kepedulian terhadap Pemilihan
Umum 2024 pada generasi milenial sesuai sila ke-
Kedua, pemilu memberikan kesempatan kepada 4?”
warga negara untuk terlibat secara aktif dalam
proses politik. Ini tidak hanya mencakup pemilihan 2. Pembagian Tugas :
presiden atau parlemen, tetapi juga pemilihan lokal
dan pemerintahan daerah. Partisipasi politik yang 1) Muhammad Ridha Iswardhana: Pembicara
tinggi dapat membantu mendorong diskusi dan Kampanye dan dokumentasi
debat yang sehat tentang isu-isu yang relevan 2) Maf'ulillahi Zakinah: Pembicara
Kampanye dan mendesain poster alat
Ketiga, pemilu memberikan kesempatan bagi peraga
individu yang memiliki visi dan kualitas 3) Gita Ardya Maharani: Pembicara
kepemimpinan yang baik untuk maju dan terpilih. kampanye dan mencatat audiens
Hal ini dapat menghasilkan pemimpin yang lebih 4) Widia Grace Tayan: Pembicara kampanye
kompeten dan berkomitmen untuk melayani dan surveyor lokasi
kepentingan publik. 5) Adinia Nuraini: Pembicara kampanye dan
notulensi kegiatan
Keempat, pemilu memberikan mekanisme untuk
mengukur kinerja para pemimpin yang terpilih. Jika 4. Lokasi:
pemimpin tidak memenuhi janji-janji kampanye
atau tidak memimpin dengan baik, rakyat memiliki 1) Alun- alun Kidul: Kampanye dengan
kesempatan untuk menggantinya dalam pemilu sasaran target generasi milenial di Alun-
berikutnya. Ini mendorong pemimpin untuk alun Kidul Keraton Kasultanan
bertanggung jawab atas tindakan dan kebijakan Yogyakarta. Pemilihan lokasi ini dengan
mereka. pertimbangan sebagai salah satu tempat
5. Waktu:
Hasil Pelaksanaan
D. KESIMPULAN