Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Sanhedrin Ginting 1)
Yulia Anita Theresia Siagian 2)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2)
E-mail:
sanhedringin@gmail.com 1)
yuliasiagian@gmail.com 2)
ABSTRACT
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara pemahaman
nilai-nilai pancasila dengan karakter siswa di SMP HKBP Belawan Tahun Ajaran
2019/2020.Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional, populasi dalam penelitian
ini adalah keseluruhan siswa SMP HKBP Belawan sebanyak 65 orang, sampel dalam
penelitian ini sebanyak 65. Alat pengumpulan data menggunakan angket, untuk
JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 54
pemahaman nilai-nilai pancasila 12 item, karakter siswa 12 item yang terdiri dari lima
option yang sudah terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas.Hasil uji persyaratan
analisis normalitas data pemahaman nilai-nilai pancasila (X) di SMP HKBP Belawan
Tahun 2019/2020 berdistribusi normal dengan hasil Xhitung2 < Xtabel2 (14,744<84,820).
Data karakter siswa (Y) di SMP HKBP Belawan Tahun Ajaran 2019/2020 berdistribusi
normal dengan hasil Xhitung2 < Xtabel2 (14,306<84,820). Hasil uji linearitas pemahaman
nilai-nilai pancasila dengan moral siswa di SMP HKBP Belawan Tahun Ajaran
2019/2020 adalah linear, dengan persamaan Y = 19,350+ 0,632 dikonsultasikan dengan
Fhitung > Ftabel (63>3,999). Hasil uji kecenderungan pemahaman nila-nilai pancasila (X)
dikategorikan sedang (33,84%),hasil uji kecenderungan karakter siswa (Y) cenderung
tinggi (27,69%). Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi X dan Y diperoleh r hitung
0,553 rtabel = 0,244 (0,553>0,244), dengan menggunakan uji “t” diperoleh thitung= 10,608
ttabel= 1,668 (10,608>1,668), Hal ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
pemahaman nilai-nilai pancasila dengan karakter siswa di SMP HKBP Belawan Tahun
Ajaran 2019/2020.
Kata Kunci: Nilai-Nilai Pancasila, Karakter
JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 56
menjalani kehidupan berbangsa dan perwujudan masyarakat Indonesia yang
bernegara. Selain itu dalam membentuk memeiliki karakter relijius, manusiawi,
suatu karakter dibutuhkan landasan nilai bersatu, demokratis, adil sejahtera,
yang menjadi acuan dasar dalam maju, mandiri, serta baik dan bersih
pembentukan karakter tersebut. Oleh dalam penyelenggaraan negara.
karena itu dengan adanya pemahaman Melihat karakter yang terdapat
nilai-nilai Pancasila maka hal tersebut dalam visi Indonesia 2020 tersebut,
diharapkan bisa menjadi rujukan dalam nampaknya Pancasila merupakan
pembentukan karakter. senjata yang wajib digunakan untuk
Dalam tingkat SMP materi membangun karakter yang menjadi visi
mengenai materi Pancasila memuat Indonesia 2020. Untuk mewujudkan
nilai-nilai yang sangat penting dan bisa visi Indonesia 2020 tersebut maka
dijadikan pedoman dalam pembentukan pemahaman siswa akan nilai–nilai
karakter siswa. Selain pembelajaran Pancasila harus ditingkatkan.
yang baik juga harus diimbangi dengan Keberhasilan pembentukan siswa yang
informasi pentingnya nilai-nilai baik tentu akan tercapai apabila ada
Pancasila bagi warga negara. kerjasama dari berbagai elemen dalam
Kurangnya informasi mengenai mewujudkan hal tersebut. Jangan
pentingnya nilai-nilai Pancasila akan sampai nilai-nilai yang terkandung
menjadi hambatan tersendiri dalam dalam Pancasila hanya akan menjadi
pembentukan karakter siswa. Selama ini sebuah pepatah kosong yang syarat
di siswa belum ada informasi akan makna luar biasa. Namun perlu
pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam diingat bahwa untuk membangun
menjalani kehidupan berbangsa dan bangsa yang baik perlu adanya fondasi
bernegara. Kesadaran siswa untuk nilai dan Pancasila mempunyai nilai
memahamami nilai-nilai Pancasila yang sangat lengkap untuk dijadikan
diluar pembelajaran pun masih rendah. fondasi tersebut.
Pembelajaran mengenai materi Berdasarkan hasil pengamatan
Pancasila sudah diajarkan pada siswa, sementara Siswa SMP Swasta HKBP
dengan pembelajaran tersebut siswa Belawan menerima pembelajaran
tentu diajarkan berbagai materi yang mengenai materi Pancasila pada awal
menyangkut Pancasila. Salah satunya semester satu. Dengan tingkat
adalah mengenai nilai-nilai Pancasila. pemahaman nilai-nilai yang baik maka
Oleh karena itu peneliti beranggapan hal tersebut akan menjadi modal untuk
bahwa dalam pembentukan karakter itu pembentukan karakter siswa. Namun
membutuhkan proses. Sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa
membutuhkan waktu untuk pembelajaran dengan materi nilai-nilai
menghasilkan sebuah karakter yang Pancasila ini tidak mutlak membuat
baik. Selain itu pemahaman yang baik pemahaman nilai-nilai Pancasila siswa
adalah pemahaman yang tak lekang akan meningkat. Karena tentu
oleh waktu. Sehingga walaupun materi penyerapan siswa terhadap nilai-nilai
tersebut sudah diajarkan kepada siswa, Pancasila dipengaruhi oleh berbagai
namun jika siswa mempunyai faktor. Yakni seperti: metode
pemahaman yang baik maka hasil dari pembelajaran yang digunakan, sikap
pengukuran pemahaman siswa akan siswa dalam mengikuti pembelajaran,
baik juga. Mengutip MPR, Samsuri serta faktor–faktor lainnya.
(2011) menjelaskan bahwa visi Penelitian ini menarik karena
Indonesia 2020 memuat idealitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada
JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 58
pendidikan yang keadilan social bagi seluruh
membahas/mempelajari tentang rakyat Indonesia. Berati Negara
wawasan nusantara dimasukan ke dalam berkewajiban mewujudkan
suiatu kurikulum yang sekarang kesejahteraan umum bagi seluruh
diterapkan dalam dunia pendidikan di warga Negara, mencerdaskan
Indonesia yaitu Pendidikan kehidupan bangsa dan ikut
Kewarganegaraan. Menurut Tim melaksanakan ketertiban dunia
MGMP Pkn (2011:13) Tujuan utama yang berdasarkan perdamaiam
pendidikan kewarganegaraan adalah abadi dan keadilan social. Hal ini
“untuk menumbuhkan wawasan dan sebagai penjabaran sila kelima.
kesadaran bernegara, Indonesia yang 3. Pokok Pikiran Ketiga
dilakukan melalui Pendidikan Menyebutkan bahwa Negara
Pancasila”. Dalam proses pembinaan berkedaulatan rakyat berdasarkan
masyarakat terhadap pemahaman dan atas kerakyatan dan
penghayatan nilai-nilai Pancasila dalam permusyawaratan atau
wawasan kebangsaan pada seluruh perwakilan. Pokok pikiran ini
komponen bangsa, dibentuk agar menunjukkan bahwa Negara
berwawasan kebangsaan serta berpola Indonesia adalah Negara
tatalaku secara khas yang demokrasi. Hal ini menunjukkan
mencerminkan agar siswa menguasai pennjabaran sila keempat.
dan memahami berbagai masalah dasar 4. Pokok Pikiran keempat
dalam kehidupan bermasyarakat, Menyebutkan bahwa Negara
berbangsa dan bernegara, serta dapat berdasarkan atas Ketuhanan yang
mengatasinya dengan pemikiran kritis Maha Esa menurut dasar
dan bertanggung jawab yang kemanusiaan yang adil dan
berlandaskan Pancasila, Wawasan beradab. Pokok pikiran ini
Nusantara, dan Konstitusi. mengandung pengertian bahwa
Nilai-nilai Pancasila sebagai Negara Indonesia menjunjung
dasar Negara terkandung di dalam tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
Pembukaan UUD 1945. Memahami agama dalam pergaulan hidup
Nilai-nilai dasar Negara tersebut tersirat bermasyarakat dan bernegara. Hal
dalam empat pokok pikiran Pembukaan ini merupakan penjabaran sila
UUD 1945. Pemahaman keempat pertama dan kedua.
Pokok Pikiran tersebut merupakan
penjabaran dari sila-sila Pancasila: Nilai-Nilai Pancasila
1. Pokok Pikiran Pertama Pengertian Nilai-Nilai Pancasila
Pokok Pikiran ini menyebutkan Pancasila sebagai suatu sistem
bahwa Negara Indonesia adalah nilai disusun berdasarkan urutan logis
Negara kesatuan, yakni Negara keberadaan unsur-unsurnya. Oleh
yang melindungi segenap bangsa karena itu sila pertama (Ketuhanan
dan seluruh tumpah darah Yang Maha Esa) ditempatkan pada
Indonesia, mengatasi urutan yang paling atas, karena bangsa
perseorangan dan golongan. Hal Indonesia meyakini segala sesuatu
ini merupakan penjabaran sila berasal dari Tuhan dan akan kembali
ketiga. kepadaNya.
2. Pokok Pikiran Kedua Nilai adalah sesuatu yang
Menyebutkan bahwa Negara berharga, bermutu, menunjukkan
hendak mewujudkan suatu kualitas, dan berguna bagi manusia.
JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 60
Soejadi, (1999 : 88- 90) adalah sebagai menjadi sumber dan penunjang hidup
berikut: bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta
1. Dalam Sila Ketuhanan Yang makhluk hidup lainya demi
Maha Esa terkandung nilai kelangsungan dan peningkatan kualitas
religius, antara lain : Hidup itu sendiri.
2. Kepercayaan terhadap adanya 1. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan
Tuhan Yang Maha Esa sebagai Beradab terkandung nilai-nilai
pencipta segala sesuatu dengan perikemanusiaan yang harus
sifat-sifat yang sempurna dan diperhatikan dalam kehidupan
suci seperti Maha Kuasa, Maha sehari-hari. Dalam hal ini antara
Pengasih, Maha Adil, Maha lain sebagai berikut :
Bijaksana dan sebagainya; a) Pengakuan adanya harkat dan
3. Ketakwaan terhadap Tuhan martabat manusia dengan
Yang Maha Esa, yakni sehala hak dan kewajiban
menjalankan semua perintah- asasinya
NYA dan menjauhi larangan- b) Perlakuan yang adil terhdap
larangannya. Dalam sesama manusia, terhadap diri
memanfaatkan semua potensi sendiri, alam sekitar dan
yang diberikan oleh Tuhan Yang terhadap Tuhan;
Maha Pemurah manusia harus c) Manusia sebagai makhluk
menyadari, bahwa setiap benda beradab atau berbudaya yang
dan makhluk yang ada di memiliki daya cipta, rasa, karsa
sekeliling manusia merupakan dan keyakinan.
amanat Tuhan yang harus dijaga Penerapan, pengamalan/ aplikasi
dengan sebaik - baiknya; harus sila ini dalam kehidupan sehari
dirawat agar tidak rusak dan hari yaitu: dapat diwujudkan dalam
harus memperhatikan bentuk kepedulian akan hak setiap
kepentingan orang lain dan orang untuk memperoleh lingkungan
makhluk - makhluk Tuhan yang hidup yang baik dan sehat; hak setiap
lain. orang untuk mendapatkan informasi
lingkungan hidup yang berkaitan
Penerapan Sila ini dalam kehidupan dengan peran dalam pengelolaan
sehari-hari yaitu: misalnya menyayangi lingkungan hidup; hak setiap orang
binatang; menyayangi tumbuhtumbuhan untuk berperan dalam rangka
dan merawatnya; selalu menjaga pengelolaan lingkungan hidup yang
kebersihan dan sebagainya. Dalam sesuai dengan ketentuanketentuan
Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah hukum yang berlaku dan sebagainya
tidak suka pada orang-orang yang (Koesnadi, 2000 : 558). Dalam hal ini
membuat kerusakan di muka bumi, banyak yang bisa dilakukan oleh
tetapi Allah senang terhadap orang- masyarakat untuk mengamalkan Sila
orang yang selalu bertakwa dan selalu ini, misalnya mengadakan pengendalian
berbuat baik. Lingkungan hidup tingkat polusi udara agar udara yang
Indonesia yang dianugerahkan Tuhan dihirup bisa tetap nyaman; menjaga
Yang Maha Esa kepada rakyat dan kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada
bangsa Indonesia merupakan karunia di lingkungan sekitar; mengadakan
dan rahmat-NYA yang wajib gerakan penghijauan dan sebagainya.
dilestarikan dan dikembangkan Nilai-nilai Sila Kemanusiaan Yang Adil
kemampuannya agar tetap dapat Dan Beradab ini ternyata mendapat
JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 62
a) Kedaulatan negara adalah di c) Keseimbangan antara hak dan
tangan rakyat; kewajiban, menghormati hak
b) Pimpinan kerakyatan adalah milik orang lain;
hikmat kebijaksanaan yang d) Cita-cita masyarakat yang adil
dilandasi akal sehat; dan makmur yang merata
c) Manusia Indonesia sebagai material spiritual bagi seluruh
warga negara dan warga rakyat Indonesia;
masyarakat mempunyai Cinta akan kemajuan dan
kedudukan, hak dan kewajiban pembangunan.
yang sama; Hardjasoemantri, (2000 : 576)
d) Keputusan diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat oleh Penerapan sila ini tampak dalam
wakilwakil rakyat. ketentuan-ketentuan hukum yang
Penerapan sila ini bisa dilakukan mengatur masalah lingkungan hidup.
dalam berbagai bentuk kegiatan, antara Masalah lingkungan hidup menjadi
lain (Koesnadi, 2000 : 560 ) : permasalahan yang sangat penting
a) Mewujudkan, menumbuhkan, untuk dilestarikan melalui pengamalan
mengembangkan dan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman
meningkatkan kesadaran dan dan penghayatan bagi kita.
tanggung jawab para pengambil
keputusan dalam pengelolaan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
lingkungan hidup; Sebelum menguraikan tentang
b) Mewujudkan, menumbuhkan, sikap dan pengamalan pancasila, maka
mengembangkan dan yang perlu dipahami adalah butir-butir
meningkatkan kesadaran akan pancasila sebagai dasar pemahaman
hak dan tanggung jawab untuk pengamalan nilai pancasila.
masyarakat dalam pengelolaan Adapun butir-butir nilai pancasila
lingkungan hidup; menurut Hardjasoemantri, (2000 :
c) Mewujudkan, menumbuhkan, 582)adalah :
mengembangkan dan a. Ketuhanan Yang Maha Esa
meningkatkan kemitraan (lambang: Bintang)
masyarakat, dunia usaha dan b. Kemanusiaan Yang Adil dan
pemerintah dalam upaya Beradab (lambang: Rantai)
pelestarian daya dukung dan c. Persatuan Indonesia (lambang:
daya tampung lingkungan hidup. Pohon Beringin)
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh
4. Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Hikmah Kebijaksanaan
Seluruh Rakyat Indonesia dalam Permusyawaratan/Perw
terkandung nilai keadilan sosial. akilan (lambang: Kepala
Dalam hal ini harus diperhatikan Banteng)
beberapa aspek berikut, antara lain : e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh
a) Perlakuan yang adil di segala Rakyat Indonesia (lambang:
bidang kehidupan terutama di Padi dan Kapas)
bidang politik, ekonomi dan Nilai Pancasila ini, tentu masih
sosial budaya; jauh dari karakter hidup bermasyarakat
b) Perwujudan keadilan sosial itu berbangsa. Contohnya, nilai/butir
meliputi seluruh rakyat kelima dari Sila Pertama: “Agama dan
Indonesia; kepercayaan terhadap Tuhan Yang
JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 64
(peace), menghargai (respect), kerja menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
sama (cooperation), kebebasan mempengaruhi pembentukan karakter
(freedom), kebahagiaan (happiness), ada 2, yaitu:
kejujuran (honesty), kerendahan hati 1. Faktor Intern
(humility), kasih sayang (love), Ada beberapa faktor intern,
tanggung jawab (responsibility), diantaranya adalah :
kesederhanaan (simplicity), toleransi a. Insting atau Naluri
(tolerance), dan persatuan (unity). Insting adalah suatu sifat yang
Dari berbagai pendapat para ahli dapat menumbuhkan perbuatan
dapat disimpulkan bahwa karakter yang menyampaikan pada tujuan
siswa adalah tindakan yang dilakukan dengan berpikir lebih dahulu ke
siswa berdasarkan keadaan jiwa yang arah tujuan itu dan tidak
terjadi secara spontan dan tidak perlu didahului latihan
dipikirkan lagi atau bertindak karena perbuatan.Naluri merupakan
telah dilatih secara terus-menerus dan tabiat yang dibawa sejak lahir
menjadi sebuah kebiasaan sehingga yang merupakan suatu
tindakan tersebut terjadi secara spontan. pembawaan yang asli.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas b. Adat atau kebiasaaan
dapat dipahami bahwa sikap adalah Kebiasaan adalah perbuatan
merupakan suatu perbuatan seseorang, yang selalu diulang-ulang
tindakan seseorang serta reaksi sehingga mudah untuk
seseorang terhadap sesuatu yang dikerjakan. Sehubungan
dilakukan, didengar, dan dilihat. Sikap kebiasaan merupakan perbuatan
ini lahir berdasarkan perbuatan maupun yang diulang-ulang sehingga
perkataan. mudah dikerjakan maka
b. Faktor Yang Mempengaruhi hendaknya manusia
Karakter Siswa memaksakan diri untuk
Proses belajar sosial terbentuk mengulang-ulang perbuatan baik
dari interaksi sosial. Dalam interaksi sehingga menjadi kebiasaan dan
sosial, individu membentuk pola sikap terbentuklah akhlak (karakter)
tertentu terhadap berbagai objek yang baik padanya.
psikologis yang dihadapinya. Di antara c. Kehendak/Kemauan
berbagai faktor yang memengaruhi Salah satu kekuatan yang
pembentukan sikap adalah: berlindung di balik tingkah laku
1. Pengalaman pribadi adalah kehendak atau kemauan
2. Kebudayaan keras (azam).
3. Orang lain yang dianggap d. Suara batin atau suara hati
penting Suara batin berfungsi
4. Media massa memperingatkan bahaya dari
5. Institusi Pendidikan dan perbuatan buruk dan berusaha
Agama. untuk mencegahnya, di samping
Siswa bisa menjadi pribadi yang dorongan untuk melakukan
baik dan menjadi manusia yang perbuatan baik. Suara hati dapat
berakhlak mulia tidak terlepas dari terus dididik dan dituntun akan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. menaiki jenjang kekuatan
Banyak faktor yang membuat siswa rohani.
mampu bertindak baik atau sebaliknya e. Keturunan
bertindak buruk. Heri Gunawan
JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 66
Adapun variable dalam penelitian 2. Tahap kedua yaitu pengumpulan
ini adalah : data, pada tahap ini peneliti mulai
a. Variabel bebas (X) yaitu dengan menentukan sumber data,
pemahaman nilai-nilai Pancasila yaitu buku-buku yang berkaitan
b. Variabel terikat (Y) yaitu dengan permasalahan dari segenap
karakter siswa individu yang berkompeten di
Defenisi Operasional Variabel lokasi penelitian. Pada tahap ini
Adapun defenisi operasioal dari diakhiri dengan pengumpulan data
variable penelitian ini adalah sebagai dengan menggunakan metode
berikut : observasi, wawancara dan
a. Pemahaman nilai-nilai Pancasila dokumentasi.
yang dimaksudkan dalam 3. Tahap terakhir adalah mengolah
penelitian ini adalah pemahaman data hasil penelitian angket, yaitu
terhadap nilai-nilai dalam sila menggunakan melakukan
pancasila dari sila pertama perhitungan terhadap angket yang
Keuhanan Yang Maha Esa disebarkan untuk mengetahui
sampai sila kelima Keadilan sampai sejauhmana hasil
sosial bagi seluruh rakyat pembelajaran dengan kompetensi
Indonesia keprbadian guru.
b. Karakter siswa yang Desain Penelitian
dimaksudkan di sini adalah Desain penelitian adalah
karakter siswa yang merupakan rancangan yang dilakukan
berhubungan dengan sikap dan dalam pelaksanaan penelitian. Adapun
karakter dalam belajar di desain penelitian dalam penulisan
sekolah yang sesuai dengan skripsi ini adalah:
nilai-nilai pancasila seperti Untuk mengetahui hubungan
hormat, disiplin, pemahaman nilai-nilai Pancasila dengan
bermusyawarah, menghargai karakter siswa yang diperoleh dengan
teman dan gotong royong. menggunakan angket. Dengan demikian
Prosedur Penelitian rancangan penelitian (Sudjana,
Penelitian ini dilakukan dengan tiga 2005:55) dapat digambarkan sebagai
tahapan kegiatan, yaitu: berikut:
1. Tahap pertama menentukan masalah
penelitian, dalam tahap ini peneliti
mengadakan studi pendahuluan.
JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 68
f o f h 2 langkah dalam menyusun uji
2
liniearitas:
f h 1) Menyusun tabel kelompok
(Sugiyono,2013: 88) data variabel X dan Y,
b. Uji Linieritas dimana variabel X data
Uji liniearitas regresi merupakan diurutkan dari yang terkecil
salah satu jenis uji persyaratan sampai yang terbesar.
analisis atau uji asumsi statistik 2) Persamaan regresi linearitas
manakala peneliti akan dengan rumus.
menggunakan jenis statistik ̂
parametrik. Istilah linier (Sugiyono, 2013:89)
mengandung bahwa apakah kedua
data atau variabel yang 2. Uji Kecenderungan
dihubungkan itu berbentuk garis Untuk mendeskripsikan data
lurus atau linearitas dapat juga variabel penelitian, dianalisa dengan
diartikan sifat hubungan yang menggunakan harga Rata-rata ideal
linear antar variabel, artinya setiap (Mi) dan Standard Deviasi ideal (SDi),
perubahan yang terjadi pada satu untuk menghitung Rata-rata ideal (Mi)
variabel akan diikuti perubahan dan Standard Deviasi ideal (SDi) dapat
dengan besaran yang sejajar pada digunakan rumus sebagai berikut:
variabel lainnya. Berikut langkah-
Rentang Fo Fr Kategori
> (Mi + 0,5 SDi Fo1 Fr1 Sangat Tinggi
(Mi+0,5 SDi) s/d Mi+1,5 SDi) Fo2 Fr2 Tinggi
(Mi-0,5 SDi) s.d (Mi+-,5 SDi) Fo3 Fr3 Sedang
(Mi-0,5 SDi) s.d Mi-0,1 SDi) Fo4 Fr4 Rendah
< (Mi+1,5 SDi) Fo5 Fr5 Sangat rendah
Keterangan :
Mi = Rata-rata ideal
Mi =
Mi =
JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 70
Tabel 3
Ringkasan Gambaran Nilai Frekuensi Untuk Kartakter Siswa (Y)
Nilai Statistik Y
Skor Tertinggi 83
Skor Terendah 62
Rata-Rata (M) 73.43
Standart Deviasi (SD) 5.01
Dari tabel di atas terlihat bahwa χ2 h < pancasila berdistribusi normal pada
χ2 t, yaitu: 7.86 < 11,070, maka taraf signifikansi 5 % (α = 0,05) dan
disimpulkan bahwa sebaran data derajat kebebasan (dk = 5).
variabel Pemahaman nilai-nilai
Tabel 6
Uji Normalitas Sebaran Data Kartakter Siswa (Y)
Dari tabel 4.12. terlihat bahwa χ2n>χ2 t Siswa (Y) berdistribusi normal pada
(10.78 > 11,070), maka disimpulkan taraf signifikansi 5 % (α = 0,05) dan
bahwa sebaran data variabel Kartakter derajat kebebasan (dk=5).
JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 72
Regresi (b/a) 1 -168.678 -168.678 5.99 4.00
Residu (s) 63 1772.62 28.14
Tuna Cocok (TC) 30 1402.12 46.47 4.163 1.81
Galat 33 370.5 11.23
JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 74
Kohlberg, Lawrence. 2012. Tahap- Pemendiknas, 2006, Undang-Undang
tahap Perkembangan Moral. Pendidikan Nasional, Jakarta,
Yogyakarta: Kanisius. Diknas.
Kemendiknas, 2010, Pendidikan Samsuri, 2011, Pelaksanaan
Kewarganegaraan, Jakarta : Pendidikan Karakter, Jakarta :
Diknas. Bumi Aksara
Kaelan, 2002, Pendidikan Moral Sulastri. 2011. Konsep PMP Sebagai
Pancasila, Jakarta : Kencana Pendidikan Nilai-nilai. Jakarta:
Lidwina, 2012, Nilai-Nilai Pancasila, P2LPTK.
Jakarta : Rineka Cipta Sugiyono, 2016¸ Metodologi Penelitian,
Winarno Notoatmojo. 2010. Dasar dan Bandung, IKAPI
Konsep Pendidikan Moral. Yusuf. 2008. Konsep Dasar Pendidikan
Semarang: Aneka Ilmu Moral Pancasila. Yogyakarta.
Mail Chaockhaky, 2010, NIlai Dalam Laboratorium PPKn FPIPS IKIP
Sila Pancasila, Jakarta : Bumi Aksara. Yogyakarta.
Mar’at. 2012. Sikap Manusia Yusuf Anas, 2012, Prinsip-Prinsip dan
Perubahan Serta Pengukurannya. Teknik Evaluasi Pengajaran,
Jakarta: Ghalia Indonesia. (Bandung: Remaja Rosdakarya
Mardia Hayati, 2010, Perkembangan Ormrod, Jeanne Ellis.2008. Psikologi
Peserta Didik, Medan : Perdana Pendidikan. Jakarta:Erlangga.
Mulya Sarana Tim MGMP Pkn, 2011, GBPP Mata
Mansur Muchlis, Pendidikan Moral, Pelajaran Pendidikam Pancasila
Jakarta : Erlangga dan Kewarganegaraan, Jakarta.
Miskawih, 2010, Etika dan Moral,
Jakarta : Bina Ilmu
Poerwadarminto, WJS. 2007. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :
Bulan Bintang.