You are on page 1of 22

HUBUNGAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DENGAN

KARAKTER SISWA DI SMP SWASTA HKBP BELAWAN TAHUN AJARAN


2019/2020

Oleh:
Sanhedrin Ginting 1)
Yulia Anita Theresia Siagian 2)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2)
E-mail:
sanhedringin@gmail.com 1)
yuliasiagian@gmail.com 2)

ABSTRACT

This study aims at determining a significant relationship between the understanding of


Pancasila values and the character of students in Belawan HKBP Junior High School in
Academic Year 2019/2020. This type of research is descriptive correlation, the
population in this study is 65 students of Belawan HKBP Junior High School and the
sample in this study is as many as 65. Data collection tools are using a questionnaire, to
understand the values of Pancasila 12 items, the character of students is 12 items
consisting of five options that have been tested for validity and reliability. The results of
the test requirements for analysis of normality data understanding of Pancasila values (
X) in Belawan HKBP Middle School in Academic Year 2019/2020 with normal
distribution with the results of Xcount2 < Xtable2 (14.744 < 84.820). Student character data
(Y) in Belawan HKBP Junior High School in 2019/2020 was normally distributed with
the results of Xcount2 < Xtable2 (14,306 < 84,820). The results of the linearity test for
understanding the values of Pancasila with the morale of students in Belawan HKBP
Junior High School in 2019/2020 are linear, with the equation Y = 19.350 + 0.632
consulted with Fcount > Ftable (63> 3.999). The results of the tendency of understanding
the values of Pancasila (X) are categorized as moderate (33.84%), the results of the
tendency of student character (Y) tend to be high (27.69%). Based on the results of the
analysis of the correlation coefficient X and Y, r count 0.553 rtable = 0.244 (0.553 >
0.244). Pancasila grades with the character of students in SMP Belawan HKBP in
Academic Year 2019/2020.

Keywords: Pancasila Values, Character

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara pemahaman
nilai-nilai pancasila dengan karakter siswa di SMP HKBP Belawan Tahun Ajaran
2019/2020.Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional, populasi dalam penelitian
ini adalah keseluruhan siswa SMP HKBP Belawan sebanyak 65 orang, sampel dalam
penelitian ini sebanyak 65. Alat pengumpulan data menggunakan angket, untuk

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 54
pemahaman nilai-nilai pancasila 12 item, karakter siswa 12 item yang terdiri dari lima
option yang sudah terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas.Hasil uji persyaratan
analisis normalitas data pemahaman nilai-nilai pancasila (X) di SMP HKBP Belawan
Tahun 2019/2020 berdistribusi normal dengan hasil Xhitung2 < Xtabel2 (14,744<84,820).
Data karakter siswa (Y) di SMP HKBP Belawan Tahun Ajaran 2019/2020 berdistribusi
normal dengan hasil Xhitung2 < Xtabel2 (14,306<84,820). Hasil uji linearitas pemahaman
nilai-nilai pancasila dengan moral siswa di SMP HKBP Belawan Tahun Ajaran
2019/2020 adalah linear, dengan persamaan Y = 19,350+ 0,632 dikonsultasikan dengan
Fhitung > Ftabel (63>3,999). Hasil uji kecenderungan pemahaman nila-nilai pancasila (X)
dikategorikan sedang (33,84%),hasil uji kecenderungan karakter siswa (Y) cenderung
tinggi (27,69%). Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi X dan Y diperoleh r hitung
0,553 rtabel = 0,244 (0,553>0,244), dengan menggunakan uji “t” diperoleh thitung= 10,608
ttabel= 1,668 (10,608>1,668), Hal ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
pemahaman nilai-nilai pancasila dengan karakter siswa di SMP HKBP Belawan Tahun
Ajaran 2019/2020.
Kata Kunci: Nilai-Nilai Pancasila, Karakter

1. PENDAHULUAN Fathers akhirnya dijadikan dasar untuk


Pada dasarnya karakter akan membuat dasar negara bangsa ini.
nampak pada sikap dan perilaku Nilai–nilai Pancasila merupakan
seseorang. Berdasarkan Kamus Umum nilai yang sangat penting karena
Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa mengandung nilai-nilai luhur bangsa ini
sikap adalah “perbuatan dan sebagainya dan sangat relevan untuk dijadikan
yang berdasarkan pendirian (pendapat dasar dalam pembentukan karakter
atau keyakinan). bangsa. Pancasila memuat nilai karakter
(Poerwadarminta,2007: 139) Karakter yang baik dan bisa dijadikan rujukan
yang baik sangat penting dimiliki oleh untuk pembentukan karakter siswa. Dari
semua siswa, karena mereka adalah kelima sila Pancasila, dalam masing-
generasi penerus bangsa. Namun pada masing sila terdapat nilai karakter yang
kenyataannya masih banyak siswa yang saling melengkapi antara nilai yang satu
mempunyai karakter yang belum ideal. dengan nilai yang lain. Oleh karena itu
Tentu ini akan menjadi permasalahan nilai-karakter tersebut relevan jika
yang serius jika tidak segera dicarikan dijadikan acuan membentuk karakter
jalan keluar. Sebagai bangsa Indonesia yang ideal.
tentu saja kita harus mempunyai Sebagaian siswa SMA bisa
karakter yang sesuai dengan nilai-nilai dibilang belum demokratis. Hal ini
Pancasila. Pancasila merupakan dasar terlihat saat pembagian tugas kelas,
negara Indonesia yang mempunyai walaupun sebelumnya dalam
nilai-nilai yang relevan untuk dijadikan pembagian tugas tersebut telah
pedoman dalam membentuk karakter dimusyawarahkan dan diambil
siswa. Para pendiri bangsa ini keputusan bersama. Namun pada saat
merumuskan Pancasila dengan pelaksanaan tugas tersebut terdapat
memasukkan unsur-unsur nilai yang beberapa siswa yang menolak untuk
lengkap didalamnya. Diantaranya melaksanakan keputusan tersebut. Hal
adalah nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, ini bertolak belakang dengan sila ke
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. empat, yakni Kerakyatan Yang
Kelima unsur tersebut oleh Founding Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan

55 HUBUNGAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DENGAN KARAKTER SISWA


DI SMP SWASTA HKBP BELAWAN TAHUN AJARAN 2019/2020
Sanhedrin Ginting 1) dan Yulia Anita Theresia Siagian 2)
Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Pancasila, pengamalan nilai-nilai
Karena seharusnya kita harus Pancasila seperti yang tertuang dalam
mempunyai niat baik dan rasa tanggung butir pengamalan akan membentuk
jawab menerima dan melaksanakan karakter siswa yang sesuai dengan nilai-
hasil keputusan musyawarah sesuai nilai Pancasila. Yakni akan membentuk
dengan yang diamanatkan dalam sila sosok siswa yang Religius sesuai
keempat. dengan sila pertama, mempunyai jiwa
Jiwa sosial yang dimiliki Kemanusiaan yang tinggi sesuai dengan
sebagian siswa masih rendah, hal ini sila kedua, mempunyai rasa Persatuan
terlihat saat sekolah mengadakan sesuai dengan sila ketiga, dengan
program rutin bersih-bersih lingkungan mempunyai rasa persatuan yang tinggi
sekolah dan lingkungan sekitar sekolah. maka siswa akan lebih menghargai
Ada sebagian siswa yang kurang perbedaan yang ada. Bhineka Tunggal
antusias dengan kegiatan ini, justru Ika walau berbeda-beda tetapi tetap satu
mereka menghindar dan tidak jua. Selain itu juga mempunyai jiwa
membantu siswa yang lain melakukan Demokrasi yang tinggi sehingga dalam
kegiatan bersih-bersih. Seharusnya pemecahan masalah yang terjadi dapat
semua siswa harus saling bahu- dilakukan dengan cara yang baik. Serta
membahu melaksanakan kegiatan mempunyai sikap yang adil terhadap
tersebut. Sesuai dengan sila kelima apapun yang terjadi dan mempunyai
yakni, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Jiwa Sosial dalam kehidupan sehari-
Rakyat Indonesia, bahwa kita harus hari.
mengembangkan perbuatan yang luhur, Tingkat pemahaman nilai–nilai
yang mencerminkan sikap dan suasana Pancasila siswa ini akan terlihat setelah
kekeluargaan dan diadakannya penelitian. Sementara
kegotongroyongan.Jika dibiarkan tentu dalam Stanar Kompetensi dan dan
saja siswa yang mempunyai karakter Kompetensi Dasar menampilkan
yang belum ideal akan menimbulkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
efek yang negatif. Dengan adanya Pancasila. Menjelaskan Pancasila
sebagian siswa yang mempunyai sebagai dasar negara dan ideologi
karakter yang belum ideal maka hal ini Negara. Menguraikan nilai-nilai
memberi dampak buruk bagi siswa yang Pancasila sebagai dasar negara dan
lain. Karena tentu saja kegiatan belajar ideologi Negara. Menunjukkan sikap
mereka di sekolah akan terganggu. positif terhadap Pancasila dalam
Selain itu bisa saja dengan berjalannya kehidupan berbangsa dan bernegara.
waktu siswa yang mempunyai karakter Menampilkan sikap positif terhadap
yang belum ideal ini akan Pancasila dalam kehidupan
mempengaruhi siswa lain untuk bermasyarakat. Permendiknas 22 Tahun
mengikuti jejaknya. (2006).
Pemahaman terhadap nilai-nilai Dengan adanya materi mengenai
Pancasila merupakan hal yang harus Pancasila dalam pembelajaran PKn
dilakukan untuk membentuk karakter diharapkan siswa mempunyai
siswa yang sesuai dengan nilai–nilai pemahaman nilai–nilai yang baik.
Pancasila. Pemahaman terhadap nilai- Sebagai bangsa Indonesia, mempunyai
nilai Pancasila bukanlah sekedar tahu pemahaman nilai-nilai Pancasila yang
terhadap nilai-nilai tersebut, namun baik merupakan sesuatu yang wajib
harus benar-benar memahami nilai-nilai karena Pancasila merupakan dasar
tersebut. Selain pemahaman nilai-nilai negara yang menjadi pedoman dalam

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 56
menjalani kehidupan berbangsa dan perwujudan masyarakat Indonesia yang
bernegara. Selain itu dalam membentuk memeiliki karakter relijius, manusiawi,
suatu karakter dibutuhkan landasan nilai bersatu, demokratis, adil sejahtera,
yang menjadi acuan dasar dalam maju, mandiri, serta baik dan bersih
pembentukan karakter tersebut. Oleh dalam penyelenggaraan negara.
karena itu dengan adanya pemahaman Melihat karakter yang terdapat
nilai-nilai Pancasila maka hal tersebut dalam visi Indonesia 2020 tersebut,
diharapkan bisa menjadi rujukan dalam nampaknya Pancasila merupakan
pembentukan karakter. senjata yang wajib digunakan untuk
Dalam tingkat SMP materi membangun karakter yang menjadi visi
mengenai materi Pancasila memuat Indonesia 2020. Untuk mewujudkan
nilai-nilai yang sangat penting dan bisa visi Indonesia 2020 tersebut maka
dijadikan pedoman dalam pembentukan pemahaman siswa akan nilai–nilai
karakter siswa. Selain pembelajaran Pancasila harus ditingkatkan.
yang baik juga harus diimbangi dengan Keberhasilan pembentukan siswa yang
informasi pentingnya nilai-nilai baik tentu akan tercapai apabila ada
Pancasila bagi warga negara. kerjasama dari berbagai elemen dalam
Kurangnya informasi mengenai mewujudkan hal tersebut. Jangan
pentingnya nilai-nilai Pancasila akan sampai nilai-nilai yang terkandung
menjadi hambatan tersendiri dalam dalam Pancasila hanya akan menjadi
pembentukan karakter siswa. Selama ini sebuah pepatah kosong yang syarat
di siswa belum ada informasi akan makna luar biasa. Namun perlu
pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam diingat bahwa untuk membangun
menjalani kehidupan berbangsa dan bangsa yang baik perlu adanya fondasi
bernegara. Kesadaran siswa untuk nilai dan Pancasila mempunyai nilai
memahamami nilai-nilai Pancasila yang sangat lengkap untuk dijadikan
diluar pembelajaran pun masih rendah. fondasi tersebut.
Pembelajaran mengenai materi Berdasarkan hasil pengamatan
Pancasila sudah diajarkan pada siswa, sementara Siswa SMP Swasta HKBP
dengan pembelajaran tersebut siswa Belawan menerima pembelajaran
tentu diajarkan berbagai materi yang mengenai materi Pancasila pada awal
menyangkut Pancasila. Salah satunya semester satu. Dengan tingkat
adalah mengenai nilai-nilai Pancasila. pemahaman nilai-nilai yang baik maka
Oleh karena itu peneliti beranggapan hal tersebut akan menjadi modal untuk
bahwa dalam pembentukan karakter itu pembentukan karakter siswa. Namun
membutuhkan proses. Sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa
membutuhkan waktu untuk pembelajaran dengan materi nilai-nilai
menghasilkan sebuah karakter yang Pancasila ini tidak mutlak membuat
baik. Selain itu pemahaman yang baik pemahaman nilai-nilai Pancasila siswa
adalah pemahaman yang tak lekang akan meningkat. Karena tentu
oleh waktu. Sehingga walaupun materi penyerapan siswa terhadap nilai-nilai
tersebut sudah diajarkan kepada siswa, Pancasila dipengaruhi oleh berbagai
namun jika siswa mempunyai faktor. Yakni seperti: metode
pemahaman yang baik maka hasil dari pembelajaran yang digunakan, sikap
pengukuran pemahaman siswa akan siswa dalam mengikuti pembelajaran,
baik juga. Mengutip MPR, Samsuri serta faktor–faktor lainnya.
(2011) menjelaskan bahwa visi Penelitian ini menarik karena
Indonesia 2020 memuat idealitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada

57 HUBUNGAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DENGAN KARAKTER SISWA


DI SMP SWASTA HKBP BELAWAN TAHUN AJARAN 2019/2020
Sanhedrin Ginting 1) dan Yulia Anita Theresia Siagian 2)
hubungan antara pemahaman nilai-nilai Sedangkan menurut Yusuf
Pancasila siswa dengan karakter siswa. (2012:12) yang dimaksud dengan
Pancasila yang merupakan dasar negara pemahaman adalah kemampuan untuk
Indonesia memuat nilai-nilai luhur. menggunakan pengetahuan yang sudah
Sehingga nilai tersebut sangat relevan diingat lebih-kurang sama dengan yang
dalam upaya menghasilkan karakter sudah diajarkan dan sesuai dengan
siswa yang baik. Oleh karena itu maksud penggunaannya.
penelitian ini dilaksanakan untuk Dari berbagai pendapat di atas,
mengetahui apakah ada atau tidak indikator pemahaman pada dasarnya
hubungan pemahaman nilai-nilai sama, yaitu dengan memahami sesuatu
Pancasila siswa dengan karakter siswa. berarti seseorang dapat
Jika dianalogikan maka karakter yang mempertahankan, membedakan,
belum ideal tersebut adalah suatu menduga, menerangkan, menafsirkan,
penyakit, dan nilai-nilai Pancasila memerkirakan, menentukan,
merupakan obat untuk menyembuhkan memperluas, menyimpulkan,
penyakit tersebut. Dengan demikian menganalisis, memberi contoh,
maka pemahaman terhadap nilai-nilai menuliskan kembali,
Pancasila merupakan salah satu solusi mengklasifikasikan, dan
untuk membentuk karakter siswa mengikhtisarkan. Indikator pemahaman
menjadi lebih baik. menunjukkan bahwa pemahaman
2. TINJAUAN PUSTAKA mengandung makna lebih luas atau
Pengertian Pemahaman lebih dalam dari pengetahuan. Dengan
Pemahaman dalam pembelajaran pengetahuan, seseorang belum tentu
adalah tingkat kemampuan yang memahami sesuatu yang dimaksud
mengharapkan seseorang mampu secara mendalam, hanya sekedar
memahami arti atau konsep, situasi mengetahui tanpa bisa menangkap
serta fakta yang diketahuinya. Dalam makna dan arti dari sesuatu yang
hal ini ia tidak hanya hapal secara dipelajari. Sedangkan dengan
verbalitas, tetapi memahami konsep dari pemahaman, seseorang tidak hanya bisa
masalah atau fakta yang ditanyakan, menghapal sesuatu yang dipelajari,
maka operasionalnya dapat tetapi juga mempunyai kemampuan
membedakan, mengubah, untuk menangkap makna dari sesuatu
mempersiapkan, menyajikan, mengatur, yang dipelajari juga mampu memahami
menginterpretasikan, menjelaskan, konsep dari pelajaran tersebut.
mendemonstrasikan, memberi contoh, Pengertian Sila Pancasila
memperkirakan, menentukan, dan Sila pancasila merupakan butir-
mengambil keputusan. Pengertian butir yang terkandung dalam pancasila,
pemahaman menurut Anas (2011:36) dimana sila merupakan landasan atau
adalah kemampuan seseorang untuk dasar dari pancasila yang memiliki lima
mengerti atau memahami sesuatu sila pancasila.
setelah sesuatu itu diketahui dan Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila
diingat. Dengan kata lain, memahami Sesungguhnya Pancasila telah
adalah mengetahui mengetahui tentang bersemayam dan berkembang dalam
sesuatu dan dapat melihatnya dari hati sanubari dan kesadaran bangsa
berbagai segi. Pemahaman merupakan Indonesia, termasuk dalam menggali
jenjang kemampuan berpikir yang dan mengembangkan Wawasan
setingkat lebih tinggi dari ingatan dan Nasional. Falsafah Pancasila diyakini
hafalan. sebagai Untuk itulah perlu kiranya

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 58
pendidikan yang keadilan social bagi seluruh
membahas/mempelajari tentang rakyat Indonesia. Berati Negara
wawasan nusantara dimasukan ke dalam berkewajiban mewujudkan
suiatu kurikulum yang sekarang kesejahteraan umum bagi seluruh
diterapkan dalam dunia pendidikan di warga Negara, mencerdaskan
Indonesia yaitu Pendidikan kehidupan bangsa dan ikut
Kewarganegaraan. Menurut Tim melaksanakan ketertiban dunia
MGMP Pkn (2011:13) Tujuan utama yang berdasarkan perdamaiam
pendidikan kewarganegaraan adalah abadi dan keadilan social. Hal ini
“untuk menumbuhkan wawasan dan sebagai penjabaran sila kelima.
kesadaran bernegara, Indonesia yang 3. Pokok Pikiran Ketiga
dilakukan melalui Pendidikan Menyebutkan bahwa Negara
Pancasila”. Dalam proses pembinaan berkedaulatan rakyat berdasarkan
masyarakat terhadap pemahaman dan atas kerakyatan dan
penghayatan nilai-nilai Pancasila dalam permusyawaratan atau
wawasan kebangsaan pada seluruh perwakilan. Pokok pikiran ini
komponen bangsa, dibentuk agar menunjukkan bahwa Negara
berwawasan kebangsaan serta berpola Indonesia adalah Negara
tatalaku secara khas yang demokrasi. Hal ini menunjukkan
mencerminkan agar siswa menguasai pennjabaran sila keempat.
dan memahami berbagai masalah dasar 4. Pokok Pikiran keempat
dalam kehidupan bermasyarakat, Menyebutkan bahwa Negara
berbangsa dan bernegara, serta dapat berdasarkan atas Ketuhanan yang
mengatasinya dengan pemikiran kritis Maha Esa menurut dasar
dan bertanggung jawab yang kemanusiaan yang adil dan
berlandaskan Pancasila, Wawasan beradab. Pokok pikiran ini
Nusantara, dan Konstitusi. mengandung pengertian bahwa
Nilai-nilai Pancasila sebagai Negara Indonesia menjunjung
dasar Negara terkandung di dalam tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
Pembukaan UUD 1945. Memahami agama dalam pergaulan hidup
Nilai-nilai dasar Negara tersebut tersirat bermasyarakat dan bernegara. Hal
dalam empat pokok pikiran Pembukaan ini merupakan penjabaran sila
UUD 1945. Pemahaman keempat pertama dan kedua.
Pokok Pikiran tersebut merupakan
penjabaran dari sila-sila Pancasila: Nilai-Nilai Pancasila
1. Pokok Pikiran Pertama Pengertian Nilai-Nilai Pancasila
Pokok Pikiran ini menyebutkan Pancasila sebagai suatu sistem
bahwa Negara Indonesia adalah nilai disusun berdasarkan urutan logis
Negara kesatuan, yakni Negara keberadaan unsur-unsurnya. Oleh
yang melindungi segenap bangsa karena itu sila pertama (Ketuhanan
dan seluruh tumpah darah Yang Maha Esa) ditempatkan pada
Indonesia, mengatasi urutan yang paling atas, karena bangsa
perseorangan dan golongan. Hal Indonesia meyakini segala sesuatu
ini merupakan penjabaran sila berasal dari Tuhan dan akan kembali
ketiga. kepadaNya.
2. Pokok Pikiran Kedua Nilai adalah sesuatu yang
Menyebutkan bahwa Negara berharga, bermutu, menunjukkan
hendak mewujudkan suatu kualitas, dan berguna bagi manusia.

59 HUBUNGAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DENGAN KARAKTER SISWA


DI SMP SWASTA HKBP BELAWAN TAHUN AJARAN 2019/2020
Sanhedrin Ginting 1) dan Yulia Anita Theresia Siagian 2)
(Yusuf, 2008:30). Sesuatu itu bernilai kebijaksanaan dalam permusyawaratan
berarti sesuatu itu berharga atauberguna dan perwakilan, dan nilai Keadilan
bagi kehidupan manusia. Adanya dua sosial bagi seluruh rakyatindonesia.
macam nilai tersebut sejalan dengan Dengan pernyataan secara singkat
penegasan pancasila sebagai ideologi bahwa nilai dasar pancasila adalah nilai
terbuka. $erumusan pancasila sebagai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
dalam pembukaan dinyatakan sebagai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
nilai dasar dan penjabarannya sebagai keadilan. Nilai ketuhanan Maha Esa
nilai instrumental. Nilai dasar tidak mengandung arti adanya pengakuan dan
berubah dan tidak boleh diubah lagi. keyakinan bangsa terhadap adanya
betapapun pentingnya nilai dasar yang Tuhan sebagai pancipta alam semesta,
tercantum dalam pembukaan itu, dengan nilai ini menyatakan bangsa
sifatnya belum operasional. Artinya Indonesia merupakan bangsa
belum dapat menjabarkannya secara yangreligius bukan bangsa yang ateis.
langsung dalam kehidupan sehari-hari. Nilai ketuhanan juga memilik arti
Penjelasan nilai0nilai sendiri menunjuk adanya pengakuan akan kebebasan
adanya undang-undang sebagai untuk memeluk agama, menghormati
pelaksanaan hukum dasar tertulis itu. kemerdekaan beragama, tidak ada
Nilai-nilai dasar yang paksaan serta tidak berlaku diskriminati
terkandung dalam pembukaan UUD itu antar umat beragama
memerlukan penjabaran lebih lanjut. Tuhan dalam bahasa filsafat
Penjabaran itu sebagai arahan untuk disebut dengan Causa Prima, yaitu
kehidupan nyata. penjabaran itu Sebab Pertama, artinya sebab yang
kemudian dinamakan Nilai Instrumental tidak disebabkan oleh segala sesuatu
(Sulastri, 2011:37). Nilai Instrumental yang disebut oleh berbagai agama
harus tetap mengacu kepada nilai-nilai dengan “Nama” masing-masing agama.
dasar yangdijabarkannya Penjabaran itu Sila kedua, kemanusiaan yang adil dan
bisa dilakukan secara kreatif dan beradab ditempatkan setelah Ketuhanan,
dinamis dalam bentuk-bentuk baru karena yang akan mencapai tujuan atau
untuk mewujudkan semangat yang nilai yang didambakan adalah manusia
sama dan dalam batas-batas yang sebagai pendukung dan pengemban
dimungkinkan oleh nilai dasar itu. nilai-nilai tersebut. Manusia yang
Penjabaran itu jelas tidak boleh bersifat monodualis, yaitu yang
bertentangan dengan nilai-nilai mempunyai susunan kodrat yang terdiri
dasarnya. Diterimanya pancasila dari jasmani dan rohani. Makhluk
sebagai dasar negara dan ideologi jasmani yang unsur-unsur: benda mati,
nasional membawa konsekuensi logis tumbuhan, hewan. Rohani yang terdiri
bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan dari unsur: akal, rasa, karsa. Sifat kodrat
landasan pokok, landasan fundamental manusia, yaitu sebagai makhluk
bagi penyelenggaraan negara Indonesia. individu, dan makhluk sosial.
$ancasilaberisi lima sila yang pada Kedudukan kodrat, yaitu sebagai
hakikatnya berisi lima nilai dasar yang makhluk otonom, dan makhluk Tuhan.
fundamental. Nilai-nilai dasar dari Penerapan Sila dalam Nilai Pancasila
pancasila tersebut adalah nilai Nilai-nilai yang terkandung
Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai dalam Pancasila dari Sila ke I sampai
Kemanusiaan 1ang Adil dan beradab, Sila ke V yang harus diaplikasikan atau
nilai persatuan Indonesia, nilai dijabarkan dalam setiap kegiatan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat pengelolaan lingkungan hidup menurut

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 60
Soejadi, (1999 : 88- 90) adalah sebagai menjadi sumber dan penunjang hidup
berikut: bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta
1. Dalam Sila Ketuhanan Yang makhluk hidup lainya demi
Maha Esa terkandung nilai kelangsungan dan peningkatan kualitas
religius, antara lain : Hidup itu sendiri.
2. Kepercayaan terhadap adanya 1. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan
Tuhan Yang Maha Esa sebagai Beradab terkandung nilai-nilai
pencipta segala sesuatu dengan perikemanusiaan yang harus
sifat-sifat yang sempurna dan diperhatikan dalam kehidupan
suci seperti Maha Kuasa, Maha sehari-hari. Dalam hal ini antara
Pengasih, Maha Adil, Maha lain sebagai berikut :
Bijaksana dan sebagainya; a) Pengakuan adanya harkat dan
3. Ketakwaan terhadap Tuhan martabat manusia dengan
Yang Maha Esa, yakni sehala hak dan kewajiban
menjalankan semua perintah- asasinya
NYA dan menjauhi larangan- b) Perlakuan yang adil terhdap
larangannya. Dalam sesama manusia, terhadap diri
memanfaatkan semua potensi sendiri, alam sekitar dan
yang diberikan oleh Tuhan Yang terhadap Tuhan;
Maha Pemurah manusia harus c) Manusia sebagai makhluk
menyadari, bahwa setiap benda beradab atau berbudaya yang
dan makhluk yang ada di memiliki daya cipta, rasa, karsa
sekeliling manusia merupakan dan keyakinan.
amanat Tuhan yang harus dijaga Penerapan, pengamalan/ aplikasi
dengan sebaik - baiknya; harus sila ini dalam kehidupan sehari
dirawat agar tidak rusak dan hari yaitu: dapat diwujudkan dalam
harus memperhatikan bentuk kepedulian akan hak setiap
kepentingan orang lain dan orang untuk memperoleh lingkungan
makhluk - makhluk Tuhan yang hidup yang baik dan sehat; hak setiap
lain. orang untuk mendapatkan informasi
lingkungan hidup yang berkaitan
Penerapan Sila ini dalam kehidupan dengan peran dalam pengelolaan
sehari-hari yaitu: misalnya menyayangi lingkungan hidup; hak setiap orang
binatang; menyayangi tumbuhtumbuhan untuk berperan dalam rangka
dan merawatnya; selalu menjaga pengelolaan lingkungan hidup yang
kebersihan dan sebagainya. Dalam sesuai dengan ketentuanketentuan
Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah hukum yang berlaku dan sebagainya
tidak suka pada orang-orang yang (Koesnadi, 2000 : 558). Dalam hal ini
membuat kerusakan di muka bumi, banyak yang bisa dilakukan oleh
tetapi Allah senang terhadap orang- masyarakat untuk mengamalkan Sila
orang yang selalu bertakwa dan selalu ini, misalnya mengadakan pengendalian
berbuat baik. Lingkungan hidup tingkat polusi udara agar udara yang
Indonesia yang dianugerahkan Tuhan dihirup bisa tetap nyaman; menjaga
Yang Maha Esa kepada rakyat dan kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada
bangsa Indonesia merupakan karunia di lingkungan sekitar; mengadakan
dan rahmat-NYA yang wajib gerakan penghijauan dan sebagainya.
dilestarikan dan dikembangkan Nilai-nilai Sila Kemanusiaan Yang Adil
kemampuannya agar tetap dapat Dan Beradab ini ternyata mendapat

61 HUBUNGAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DENGAN KARAKTER SISWA


DI SMP SWASTA HKBP BELAWAN TAHUN AJARAN 2019/2020
Sanhedrin Ginting 1) dan Yulia Anita Theresia Siagian 2)
penjabaran dalam Undang-Undang No. 5) Menyampaikan informasi
23 Tahun 1997 di atas, antara lain dan/atau menyam-paikan
dalam Pasal 5 ayat (1) sampai ayat (3); laporan
Pasal 6 ayat (1) sampai ayat (2) dan 2. Dalam Sila Persatuan Indonesia
Pasal 7 ayat (1) sampai ayat (2). Dalam terkandung nilai persatuan bangsa,
Pasal 5 ayat (1) dinyatakan, bahwa dalam arti dalam hal-hal yang
setiap orang mempunyai hak yang sama menyangkut persatuan bangsa patut
atas lingkungan hidup yang baik dan diperhatikan aspek-aspek sebagai
sehat; dalam ayat (2) dikatakan, bahwa berikut :
setiap orang mempunyai hak atas a) Persatuan Indonesia adalah
informasi lingkungan hidup yang persatuan bangsa yang
berkaitan dengan peran dalam mendiami wilayah Indonesia
pengelolaan lingkungan hidup; dalam serta wajib membela dan
ayat (3) dinyatakan, bahwa setiap orang menjunjung tinggi (patriotisme);
mempunyai hak untuk berperan dalam b) Pengakuan terhadap
rangka pengelolaan lingkungan hidup kebhinekatunggalikaan suku
sesuai dengan peraturan perundang- bangsa (etnis) dan kebudayaan
undangan yang berlaku. Dalam Pasal 6 bangsa (berbeda-beda namun
ayat (1) dikatakan, bahwa setiap orang satu jiwa) yang memberikan
berkewajiban memelihara kelestarian arah dalam pembinaan kesatuan
fungsi lingkungan hidup serta bangsa;
mencegah dan menanggulangi c) Cinta dan bangga akan bangsa
pencemaran dan perusakan lingkungan dan Negara Indonesia
hidup dan dalam ayat (2) ditegaskan, (nasionalisme).
bahwa setiap orang yang melakukan Hardjasoemantri, (2000 : 576)
usaha dan/ atau kegiatan berkewajiban
memberikan informasi yang benar dan Penerapan sila ini dalam
akurat mengenai pengelolaan kehidupan sehari-hari, antara lain:
lingkungan hidup. Dalam Pasal 7 ayat dengan melakukan inventarisasi tata
(1) ditegaskan, bahwa masyarakat nilai tradisional yang harus selalu
mempunyai kesempatan yang sama dan diperhitungkan dalam pengambilan
seluas-luasnya untuk berperan dalam kebijaksanaan dan pengendalian
pengelolaan lingkungan hidup; dalam pembangunan lingkungan di daerah dan
ayat (2) ditegaskan, bahwa ketentuan mengembangkannya melalui
pada ayat (1) di atas dilakukan dengan pendidikan dan latihan serta penerangan
cara : dan penyuluhan dalam pengenalan tata
1) Meningkatkan kemandirian, nilai tradisional dan tata nilai agama
keberdayaan masyarakat dan yang mendorong perilaku manusia
kemitraan; untuk melindungi sumber daya dan
2) Menumbuhkembangkan lingkungan (Salladien dalam Burhan
kemampauan dan kepeloporan dan Laely, 1992 : 156-158).
masyarakat; 3. Dalam Sila Kerakyatan Yang
3) Menumbuhkan Dipimpin Oleh Hikmat
ketanggapsegeraan masya-rakat Kebijaksanaan Dalam
untuk melakukan pengwasan Permusyawaratan Perwakilan
sosial; terkandung nilainilai kerakyatan.
4) Memberikan saran pendapat; Dalam hal ini ada beberapa hal
yang harus dicermati, yakni:

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 62
a) Kedaulatan negara adalah di c) Keseimbangan antara hak dan
tangan rakyat; kewajiban, menghormati hak
b) Pimpinan kerakyatan adalah milik orang lain;
hikmat kebijaksanaan yang d) Cita-cita masyarakat yang adil
dilandasi akal sehat; dan makmur yang merata
c) Manusia Indonesia sebagai material spiritual bagi seluruh
warga negara dan warga rakyat Indonesia;
masyarakat mempunyai Cinta akan kemajuan dan
kedudukan, hak dan kewajiban pembangunan.
yang sama; Hardjasoemantri, (2000 : 576)
d) Keputusan diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat oleh Penerapan sila ini tampak dalam
wakilwakil rakyat. ketentuan-ketentuan hukum yang
Penerapan sila ini bisa dilakukan mengatur masalah lingkungan hidup.
dalam berbagai bentuk kegiatan, antara Masalah lingkungan hidup menjadi
lain (Koesnadi, 2000 : 560 ) : permasalahan yang sangat penting
a) Mewujudkan, menumbuhkan, untuk dilestarikan melalui pengamalan
mengembangkan dan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman
meningkatkan kesadaran dan dan penghayatan bagi kita.
tanggung jawab para pengambil
keputusan dalam pengelolaan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
lingkungan hidup; Sebelum menguraikan tentang
b) Mewujudkan, menumbuhkan, sikap dan pengamalan pancasila, maka
mengembangkan dan yang perlu dipahami adalah butir-butir
meningkatkan kesadaran akan pancasila sebagai dasar pemahaman
hak dan tanggung jawab untuk pengamalan nilai pancasila.
masyarakat dalam pengelolaan Adapun butir-butir nilai pancasila
lingkungan hidup; menurut Hardjasoemantri, (2000 :
c) Mewujudkan, menumbuhkan, 582)adalah :
mengembangkan dan a. Ketuhanan Yang Maha Esa
meningkatkan kemitraan (lambang: Bintang)
masyarakat, dunia usaha dan b. Kemanusiaan Yang Adil dan
pemerintah dalam upaya Beradab (lambang: Rantai)
pelestarian daya dukung dan c. Persatuan Indonesia (lambang:
daya tampung lingkungan hidup. Pohon Beringin)
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh
4. Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Hikmah Kebijaksanaan
Seluruh Rakyat Indonesia dalam Permusyawaratan/Perw
terkandung nilai keadilan sosial. akilan (lambang: Kepala
Dalam hal ini harus diperhatikan Banteng)
beberapa aspek berikut, antara lain : e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh
a) Perlakuan yang adil di segala Rakyat Indonesia (lambang:
bidang kehidupan terutama di Padi dan Kapas)
bidang politik, ekonomi dan Nilai Pancasila ini, tentu masih
sosial budaya; jauh dari karakter hidup bermasyarakat
b) Perwujudan keadilan sosial itu berbangsa. Contohnya, nilai/butir
meliputi seluruh rakyat kelima dari Sila Pertama: “Agama dan
Indonesia; kepercayaan terhadap Tuhan Yang

63 HUBUNGAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DENGAN KARAKTER SISWA


DI SMP SWASTA HKBP BELAWAN TAHUN AJARAN 2019/2020
Sanhedrin Ginting 1) dan Yulia Anita Theresia Siagian 2)
Maha Esa adalah masalah yang berhubungan dengan perilaku kita
menyangkut hubungan pribadi manusia dalam bersikap adil pada semua
dengan Tuhan Yang Maha Esa”. orang.
Kenyataannya, agama diharuskan Sebagaimana yang diuraikan di
dicantumkan dalam KTP yang bisa atas, maka jelaslah bahwa butir nilai
menimbulkan diskriminasi, bukan lagi pancasila merupakan nilai yang
menjadi hubungan pribadi tetapi terkandung dalam pancasila yang harus
menjadi hubungan kelompok; diamalkan oleh setiap warga Negara
kepercayaan terhadap Tuhan YME Indonesia.
tersingkirkan. Pemerintah yang
diharapkan menjadi teladan pengamalan 6. Karakter Siswa
butir Pancasila, dibeberapa daerah, a. Pengertian Karakter Siswa
masih mengecewakan Sikap adalah perwujudan dari
Adapun pengamalan nilai-nilai persepsi terhadap sesuatu kegiatan yang
Pancasila adalah bentuk perwujudan dilihat ataupun yang diikuti oleh
dari perilaku setelah memahami nilai individu. Perwujudan sikap dapat dilihat
Pancasila. Adapun bentuk pengamalan dari pola tingkah laku ataupun aktivitas
nilai-nilai Panasila menurut individu apakah ia setuju atau tidak,
Hardjasoemantri, (2000 : 576)adalah : apakah ia menerima atau menolak
1. Sikap yang sesuai dengan sila kegiatan yang diamati atau yang diikuti
pertama langsung. Apabila seseorang yang
Sila pertama pancasila berbunyi : berprestasi besar memperlihatkan suatu
Ketuhanan yang Maha Esa. Sila sikap atau menentukan posisi terhadap
ini berhubungan dengan perilaku suatu persoalan, maka sikapnya ini
kita sebagai umat beragama pada biasanya akan dioper atau ditiru oleh
Tuhannya. atau setidak-tidaknya akan mengubah
2. Sila kedua pancasila berbunyi : atau mempengaruhi sikap orang lain
Kemanusiaan yang adil dan (Kohlberg, 2012: 138)
beradab. Sila ini berhubungan Dalam Kamus Umum Bahasa
dengan perilaku kita sebagai Indonesia dijelaskan bahwa sikap
manusia yang pada hakikatnya adalah “perbuatan dan sebagainya yag
semuanya sama didunia ini berdasarkan pendirian (pendapat atau
3. Sila ketiga pancasila berbunyi : keyakinan). (Poerwadarminta, 2009:
Persatuan Indonesia. Sila ini 139) Sikap juga dapat diartikan yaitu
berhubungan dengan perilaku kita “kesediaan bereaksi terhadap suatu hal”
sebagai warga Negara Indonesia (Gerungan, : 1997 : 149)
untuk bersatu membangun negeri Sebagian para ahli mengaggap
ini. karakter hampir sama dengan
4. Sila keempat pancasila berbunyi : kepribadian, namun menurut Zubaidi
Kerakyatan yang dipimpin oleh (2-11:87) dalam bukunya menyebutkan
hikmah kebijaksanaan dalam bahwa ada perbedaan karakter dengan
permusyawaratan perwakilan. Sila kepribadian, kepribadian cendreung
ini berhubungan dengan perilaku terbebas dari nilai. Karakter merupakan
kita untuk selalu bermusyawarah nilai dasar perilaku yang menjadi acuan
dalam menyelesaikan masalah. tata nilai interaksi antara manusia.
5. Sila kelima pancasila berbunyi : Secara universal berbagai karakter
Keadilan sosial bagi seluruh dirumuskan sebagai nilai hidup bersama
rakyat Indonesia. Sila ini berdasarkan atas pilar: kedamaian

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 64
(peace), menghargai (respect), kerja menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
sama (cooperation), kebebasan mempengaruhi pembentukan karakter
(freedom), kebahagiaan (happiness), ada 2, yaitu:
kejujuran (honesty), kerendahan hati 1. Faktor Intern
(humility), kasih sayang (love), Ada beberapa faktor intern,
tanggung jawab (responsibility), diantaranya adalah :
kesederhanaan (simplicity), toleransi a. Insting atau Naluri
(tolerance), dan persatuan (unity). Insting adalah suatu sifat yang
Dari berbagai pendapat para ahli dapat menumbuhkan perbuatan
dapat disimpulkan bahwa karakter yang menyampaikan pada tujuan
siswa adalah tindakan yang dilakukan dengan berpikir lebih dahulu ke
siswa berdasarkan keadaan jiwa yang arah tujuan itu dan tidak
terjadi secara spontan dan tidak perlu didahului latihan
dipikirkan lagi atau bertindak karena perbuatan.Naluri merupakan
telah dilatih secara terus-menerus dan tabiat yang dibawa sejak lahir
menjadi sebuah kebiasaan sehingga yang merupakan suatu
tindakan tersebut terjadi secara spontan. pembawaan yang asli.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas b. Adat atau kebiasaaan
dapat dipahami bahwa sikap adalah Kebiasaan adalah perbuatan
merupakan suatu perbuatan seseorang, yang selalu diulang-ulang
tindakan seseorang serta reaksi sehingga mudah untuk
seseorang terhadap sesuatu yang dikerjakan. Sehubungan
dilakukan, didengar, dan dilihat. Sikap kebiasaan merupakan perbuatan
ini lahir berdasarkan perbuatan maupun yang diulang-ulang sehingga
perkataan. mudah dikerjakan maka
b. Faktor Yang Mempengaruhi hendaknya manusia
Karakter Siswa memaksakan diri untuk
Proses belajar sosial terbentuk mengulang-ulang perbuatan baik
dari interaksi sosial. Dalam interaksi sehingga menjadi kebiasaan dan
sosial, individu membentuk pola sikap terbentuklah akhlak (karakter)
tertentu terhadap berbagai objek yang baik padanya.
psikologis yang dihadapinya. Di antara c. Kehendak/Kemauan
berbagai faktor yang memengaruhi Salah satu kekuatan yang
pembentukan sikap adalah: berlindung di balik tingkah laku
1. Pengalaman pribadi adalah kehendak atau kemauan
2. Kebudayaan keras (azam).
3. Orang lain yang dianggap d. Suara batin atau suara hati
penting Suara batin berfungsi
4. Media massa memperingatkan bahaya dari
5. Institusi Pendidikan dan perbuatan buruk dan berusaha
Agama. untuk mencegahnya, di samping
Siswa bisa menjadi pribadi yang dorongan untuk melakukan
baik dan menjadi manusia yang perbuatan baik. Suara hati dapat
berakhlak mulia tidak terlepas dari terus dididik dan dituntun akan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. menaiki jenjang kekuatan
Banyak faktor yang membuat siswa rohani.
mampu bertindak baik atau sebaliknya e. Keturunan
bertindak buruk. Heri Gunawan

65 HUBUNGAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DENGAN KARAKTER SISWA


DI SMP SWASTA HKBP BELAWAN TAHUN AJARAN 2019/2020
Sanhedrin Ginting 1) dan Yulia Anita Theresia Siagian 2)
Keturunan merupakan suatu siapapun. Menurut Madjid (2011:76)
faktor yang dapat memengaruhi dari sekian banyak karakter yang bisa
manusia. Sifat yang diturunkan diteladani dapat dirangkum dalam 7
oleh orang tua yaitu ada dua karakter dasar, yaitu:
macam yaitu: sifat jasmaniyah 1. Jujur.
dan sifat ruhaniyah. 2. Tanggung Jawab.
2. Faktor Ekstern 3. Disiplin.
a. Pendidikan 4. Visioner.
b. Lingkungan 5. Adil.
6. Peduli.
Nilai-Nilai Karakter yang Harus 7. Kerja Sama.
Dimiliki Siswa
Proses belajar di sekolah bukan 3. METODE PELAKSANAAN
saja sekedar menguasai teori-teori yang Populasi dan Sampel
Populasi sebagaimana yang
diberikan guru tetapi juga bagaimana
dikatakan Sugiyono (2-16 : 61)
siswa bisa menjadi pribadi yang
adalah “wilayah generalisasi yang
berkarakter melalui proses belajar.
terdiri atas objek/subjek yang
Untuk itu pendidikan di sekolah harus
mempunyai kualitas dan
mampu mengembangkan karakter siswa
karakteristik tertentu yang
dengan nilai-nilai karakter yang sesuai
ditetapkan oleh peneliti untuk
dengan norma dan agama. Untuk itu di
dipelajari dan kemudian ditarik
Indonesia telah dirumuskan sembilan
kesimpulannya. Atau dapat
karakter dasar yang menjadi tujuan
dikatakan populasi adalah seluruh
pendidikan karakter. Kesembilan
objek penelitian. Populasi dalam
karakter tersebut yaitu: 1. Cinta kepada
penelitian ini adalah seluruh siswa
Allah dan semesta beserta isinya. 2.
SMP Swasta HKBP Belawan Tahun
Tanggung jawab, disiplin dan mandiri.
Ajaran 2019/2020 berjumlah 80
3. Jujur. 4. Hormat dan santun. 5. Kasih
orang.
sayang, peduli, dan kerja sama, 6.
Menurut Sugiyono (2016:62)
Percaya diri, kreatif, kerja keras dan
bahwa “Sampel adalah bagian dari
pantang menyerah, 7. Keadilan dan
jumlah dan karaktertistik yang
kepemimpinan, 8. Baik dan rendah hati,
dimiliki oleh populasi tersebut.
9. Toleransi, cinta damai dan persatuan.
Sampel dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan uraian di atas dapat berjumlah 65 orang yang diambil
diketahui bahwa ada Sembilan karakter dengan teknik krejie.
dasar dalam tujuan pendidikan. Jenis Penelitian
Kesemua karakter tersebut akan melekat Menurut Sugiyono (2003)
pada diri siswa apabila guru terdapat beberapa jenis penelitian antara
mengajarkan, menekankan dan lain : penelitian Korerlasional. Jenis
membimbing siswa kea rah yang benar- penelitian yang diambil oleh penelitian
benar sesuai dengan nilai-nilai adalah penelitian korelasi, penelitian
pancasila. korelasi adalah penelitian yang mencari
Setiap karakter positif korelasi atau hubungan antar vadiabel
sesungguhnya akan merujuk pada sifat- yang ada yaitu antara pemahaman nilai-
sifat mulia. Sifat-sifat dan nama mulia nilai Pancasila dengan karakter siswa.
Tuhan inilah sumber inspirasi setiap Variabel Penelitian
karakter positif yang dirumuskan oleh

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 66
Adapun variable dalam penelitian 2. Tahap kedua yaitu pengumpulan
ini adalah : data, pada tahap ini peneliti mulai
a. Variabel bebas (X) yaitu dengan menentukan sumber data,
pemahaman nilai-nilai Pancasila yaitu buku-buku yang berkaitan
b. Variabel terikat (Y) yaitu dengan permasalahan dari segenap
karakter siswa individu yang berkompeten di
Defenisi Operasional Variabel lokasi penelitian. Pada tahap ini
Adapun defenisi operasioal dari diakhiri dengan pengumpulan data
variable penelitian ini adalah sebagai dengan menggunakan metode
berikut : observasi, wawancara dan
a. Pemahaman nilai-nilai Pancasila dokumentasi.
yang dimaksudkan dalam 3. Tahap terakhir adalah mengolah
penelitian ini adalah pemahaman data hasil penelitian angket, yaitu
terhadap nilai-nilai dalam sila menggunakan melakukan
pancasila dari sila pertama perhitungan terhadap angket yang
Keuhanan Yang Maha Esa disebarkan untuk mengetahui
sampai sila kelima Keadilan sampai sejauhmana hasil
sosial bagi seluruh rakyat pembelajaran dengan kompetensi
Indonesia keprbadian guru.
b. Karakter siswa yang Desain Penelitian
dimaksudkan di sini adalah Desain penelitian adalah
karakter siswa yang merupakan rancangan yang dilakukan
berhubungan dengan sikap dan dalam pelaksanaan penelitian. Adapun
karakter dalam belajar di desain penelitian dalam penulisan
sekolah yang sesuai dengan skripsi ini adalah:
nilai-nilai pancasila seperti Untuk mengetahui hubungan
hormat, disiplin, pemahaman nilai-nilai Pancasila dengan
bermusyawarah, menghargai karakter siswa yang diperoleh dengan
teman dan gotong royong. menggunakan angket. Dengan demikian
Prosedur Penelitian rancangan penelitian (Sudjana,
Penelitian ini dilakukan dengan tiga 2005:55) dapat digambarkan sebagai
tahapan kegiatan, yaitu: berikut:
1. Tahap pertama menentukan masalah
penelitian, dalam tahap ini peneliti
mengadakan studi pendahuluan.

Variabel X Variabel Y Karakter Siswa

Pemahaman Nilai- Religius, jujur, toleransi, disiplin,


Nilai Pancasila dari kerja keras, kreatif, mandiri,
Nilai Pertama sampai demokrasi, rasa ingin tahu,
nilai ke-lima semangat kebangsaan, cinta tanah
air, Semangat kebangsaan, Cinta
tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat, Cinta damai, Gemar
membaca, Peduli Sosial, Peduli
lingkungan, Tanggung jawab

67 HUBUNGAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DENGAN KARAKTER SISWA


DI SMP SWASTA HKBP BELAWAN TAHUN AJARAN 2019/2020
Sanhedrin Ginting 1) dan Yulia Anita Theresia Siagian 2)
Instrumen Penelitian sesuai dengan bentuk tes yang dipakai
Teknik pengumpulan data dalam sebagai berikut:
penelitian ini adalah Angket. Angket N .  XY  ( X )( Y )
rxy 
adalah salah satu alat pengumpulan data
dengan membuat daftar pertanyaan
 2

N .  X 2   X  N  Y 2   Y 
2

secara tertulis dan lengkap dengan
jawaban. Menurut Sugiyono (2016:142) Keterangan:
bahwa “kuesioner atau angket Rxy = Koefisien korelasi
merupakan teknik pengumpulan data N = Jumlah peserta
yang dilakukan dengan cara X = Skor siswa pada tiap
memberikan seperangkat pertanyaan butir soal
atau peernyataan tertulis kepada Y = Skor total
responden untuk dijawabnya”. Daftar Dan untuk menafsirkan
pertanyaan (angket) dibuat untuk keberartian harga validitas tiap item
menghimpun data dengan cxara maka harga tersebut dikonsultasikan ke
mengajukan daftar pertanyaan secara tabel harga r kritik r product moment,
tertulis kepada siswa SMP Swasta dengan criteria :
HKBP Belawan. Jumlah pertanyaan 1. µh > µt
untuk variable X adalah 15 soal dan 2. µ h < µt
angket untuk variable Y 15 soal jadi Berdasarkan uji validitas maka
jumlah keseluruhan adalah 30 soal dapat diketahui bahwa 12 dari soal
dengan teknik skala likert melalui dinyatakan valid dan 3 yang dinyatakan
jawaban a, b, c, d dan e dimana untuk tidak valid.
masing-masing jawaban diberikan nilai 2. Uji Reliabilitas
sebagai berikut : Istilah reabilitas memuat arti
a. Jawaban a diberi skor 5 dapat dipercaya, konsistensi, tegap dan
b. Jawaban b diberi skor 4 relevan. Cara untuk menilai reabilitas
c. Jawaban c diberi skor 3 tes dapat dilakukan dengan beberapa
d. Jawaban d diberi skor 2 cara sesuai dengan bentuk soal. Untuk
e. Jawaban e diberi skor 1 soal uraian dapat menggunakan cara
Skala penilaian kuesioner adalah : Cronbach alpha,

a. Sangat sering R11 = ( )( )
b. Sering
c. Tidak pernah (Sugiyono, 2013)
d. Sangat tidak pernah Berdasarkan perhitungan
sebagaimana lampiran bahwa maka
Uji Coba Instrumen Penelitian diperoleh nilai reliabilitas sebesar
Sebelum tes digunakan terlebih 0,891. Nilai reliabilitas r11 = 0,891 >
dahulu dilakukan uji coba untuk melihat dari nilai rtabel (95 %, N = 32) = 0,349.
validitas dan realibilitas tes.
Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas 1. Uji Persyaratan Analisis.
Validitas suatu butir tes a. Uji Normalitas
melukiskan derajat kesahihan atau Uji ini digunakan untuk
korelasi skor siswa pada butir yang mengetahui apakah sampel
bersangkutan dibanding skor siswa penelitian ini berasal dari populasi
seluruh butir. Validitas butir tes yang normal atau tidak. Uji
dihitung dengan menggunakan rumus normalitas menggunakan uji
lilliefors.

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 68
  f o  f h 2  langkah dalam menyusun uji
   
2

 liniearitas:
 f h  1) Menyusun tabel kelompok
(Sugiyono,2013: 88) data variabel X dan Y,
b. Uji Linieritas dimana variabel X data
Uji liniearitas regresi merupakan diurutkan dari yang terkecil
salah satu jenis uji persyaratan sampai yang terbesar.
analisis atau uji asumsi statistik 2) Persamaan regresi linearitas
manakala peneliti akan dengan rumus.
menggunakan jenis statistik ̂
parametrik. Istilah linier (Sugiyono, 2013:89)
mengandung bahwa apakah kedua
data atau variabel yang 2. Uji Kecenderungan
dihubungkan itu berbentuk garis Untuk mendeskripsikan data
lurus atau linearitas dapat juga variabel penelitian, dianalisa dengan
diartikan sifat hubungan yang menggunakan harga Rata-rata ideal
linear antar variabel, artinya setiap (Mi) dan Standard Deviasi ideal (SDi),
perubahan yang terjadi pada satu untuk menghitung Rata-rata ideal (Mi)
variabel akan diikuti perubahan dan Standard Deviasi ideal (SDi) dapat
dengan besaran yang sejajar pada digunakan rumus sebagai berikut:
variabel lainnya. Berikut langkah-

Rentang Fo Fr Kategori
> (Mi + 0,5 SDi Fo1 Fr1 Sangat Tinggi
(Mi+0,5 SDi) s/d Mi+1,5 SDi) Fo2 Fr2 Tinggi
(Mi-0,5 SDi) s.d (Mi+-,5 SDi) Fo3 Fr3 Sedang
(Mi-0,5 SDi) s.d Mi-0,1 SDi) Fo4 Fr4 Rendah
< (Mi+1,5 SDi) Fo5 Fr5 Sangat rendah
Keterangan :
Mi = Rata-rata ideal

Mi =

Mi =

3. Uji Hipotesis Penelitian metode analisa korelasi dengan


Setelah data diuji kenormalan menggunakan rumus:
dan kehomogenannya maka N .  XY  ( X )( Y )
rxy 
penggunaan uji kesamaan dua rata-rata
dapat dilanjutkan dengan pengujian
 2

N .  X 2   X  N  Y 2   Y 
2

hipotesis. Maka dilakukan uji hipotesis
sebagai berikut : Keterangan:
Setelah data dapat dikumpulkan Rxy = Koefisien korelasi
selanjutnya dianalisis sesuai dengan N = Jumlah peserta tes
permasalahannya. Adapun X = Skor siswa pada tiap butir soal
menganalisanya dengan menggunakan Y = Skor total
Untuk menguji kebenaran
hipotesis maka dilakukan uji signifikan

69 HUBUNGAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DENGAN KARAKTER SISWA


DI SMP SWASTA HKBP BELAWAN TAHUN AJARAN 2019/2020
Sanhedrin Ginting 1) dan Yulia Anita Theresia Siagian 2)
dengan rumus uji-t sebagai karakter siswa SMP Swast HKBP
berikut: Belawan Tahun Ajaran 2019/2020..
r n2
t Deskripsi Data Variabel Pemahaman
1 r2 Nilai-Nilai Pancasila
Untuk mengetahui gambaran
4. HASIL dan PEMBAHASAN data dari variabel pemahaman nilai-nilai
Deskripsi Hasil Penelitian pancasila, maka disajikan tabel skor
Dengan menggunakan tertinggi, skor terendah, rata-rata dan
instrumen penelitian, diperoleh hasil standart deviasi. Perhitungan
dari data variabel Hubungan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran.
pemahaman nilai-nilai pancasila dengan
Tabel 1
Ringkasan Gambaran Data Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila
Nilai Statistik X
Skor Tertinggi 93
Skor Terendah 39
Rata-Rata (M) 73.67
Standart Deviasi (SD) 13.10

Distribusi frekuensi dan gambaran dapat diberikan sebagai berikut dan


Histogram dari skor variabel perhitungan selanjutnya dapat dilihat
Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila (X) pada lampiran.
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Data Variabel Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila (X)

Kelas Interval Kelas Frek. Absolut Frek. Relatif


1 100 s/d 113 0 0%
2 87 s/d 99 8 12 %
3 73 s/d 86 25 38 %
4 61 s/d 72 19 29 %
5 48 s/d 60 9 14 %
6 34 s/d 47 4 6%
Jumlah 65 100 %

Dari tabel di atas . dapat dilihat Deskripsi Data Variabel Kartakter


distribusi frekuensi data variabel Siswa (Y)
Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila (X) Untuk mengetahui gambaran
SMP Swasta HKBP Belawan yaitu: data dari variabel nilai frekuensi untuk
responden yang berada pada interval mata pelajaran Kartakter Siswa (Y),
100 s/d 113: tidak ada siswa, interval 56 maka disajikan tabel skor tertinggi, skor
s/d 99 : 8 siswa (12 %), interval 73 s/d terendah, rata-rata dan standart deviasi.
86: 25 siswa (38 %), interval 61 s/d 87: Perhitungan selanjutnya dapat dilihat
19 siswa (29 %), interval 48 s/d 60: 9 pada lampiran.
siswa (14 %) dan interval 34 s/d 47: 4
siswa (6 %).

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 70
Tabel 3
Ringkasan Gambaran Nilai Frekuensi Untuk Kartakter Siswa (Y)

Nilai Statistik Y
Skor Tertinggi 83
Skor Terendah 62
Rata-Rata (M) 73.43
Standart Deviasi (SD) 5.01

Distribusi frekuensi dan (Y) dapat diberikan sebagai berikut dan


gambaran Histogram dari skor variabel perhitungan selanjutnya dapat dilihat
nilai frekuensi untuk Kartakter Siswa pada lampiran 12.
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Data Variabel Nilai Frekuensi Untuk
Kartakter Siswa (Y)

Kelas Interval Kelas Frek. Absolut Frek. Relatif


1 101 s/d 114 0 0%
2 87 s/d 100 0 0%
3 73 s/d 86 34 52 %
4 60 s/d 72 31 48 %
5 47 s/d 59 0 0%
6 33 s/d 46 0 0%
Jumlah 65 100 %

Dari tabel di atas dapat dilihat menggunakan analisis regresi adalah


distribusi frekuensi data variabel nilai bahwa sebaran data setiap data variabel
frekuensi untuk mata pelajaran penelitian harus mempunyai distribusi
Kartakter Siswa (Y) siswa SMP Swasta normal. Untuk mengetahui normal atau
HKBP Belawan yaitu: responden yang tidak normal sebaran data setiap
berada pada interval 101 s/d 114: tidak variabel penelitian dilakukan uji
ada siswa, interval 87 s/d 100: tidak ada normalitas dengan menggunakan rumus
siswa, interval 73 s/d 86: 34 siswa (52 chi-kuadrat (χ2). Syarat data
2
%), interval 60 s/d 72: 31 siswa (48 %), berdistribusi normal dipenuhi jika χ h<
interval 47 s/d 59: tidak ada siswa dan, χ2 t pada taraf signifikan 5 % dan
interval 33 s/d 46: tidak ada siswa. derajat kebebasan sebesar jumlah kelas
a. Uji Persyaratan Analisis frekuensi dikurang satu pada tabel 4.10.
Dalam pengujian analisis Disajikan hasil uji normalitas sebaran
statistik untuk menguji hipotesis data setiap variabel penelitian
dilakukan uji normalitas dan linieritas perhitungan selengkapnya dapat dilihat
untuk mengetahui terpenuhi atau tidak pada lampiran 12.
terpenuhi asumsi distribusi normal data
tiap variabel penelitian dan linier atau
tidak linier hubungan data dari tiap
variabel bebas dengan variabel terikat.
1. Uji Normalitas
Salah satu persyaratan analisis
yang harus dipenuhi agar dapat

71 HUBUNGAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DENGAN KARAKTER SISWA


DI SMP SWASTA HKBP BELAWAN TAHUN AJARAN 2019/2020
Sanhedrin Ginting 1) dan Yulia Anita Theresia Siagian 2)
Tabel 5
Uji Normalitas Data Variabel Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila (X)

Kelas Interval Kelas fo fh fo-fh (fo-fh)2 (fh-fh)2/fh X tabel 5%


1 100 s/d 113 0 1.3 -1.3 1.69 1.3
2 87 s/d 99 8 9.1 -1.1 1.21 0.13
3 73 s/d 86 25 22.1 2.9 8.41 0.38
4 61 s/d 72 19 22.1 -3.1 9.61 0.45
5 48 s/d 60 9 9.1 -0.1 0.01 0.01
6 34 s/d 47 4 1.3 2.7 7.29 5.61
Jumlah 65 7.86 11.0700

Dari tabel di atas terlihat bahwa χ2 h < pancasila berdistribusi normal pada
χ2 t, yaitu: 7.86 < 11,070, maka taraf signifikansi 5 % (α = 0,05) dan
disimpulkan bahwa sebaran data derajat kebebasan (dk = 5).
variabel Pemahaman nilai-nilai

Tabel 6
Uji Normalitas Sebaran Data Kartakter Siswa (Y)

Kelas Interval Kelas fo fh fo-fh (fo-fh)2 (fh-fh)2/fh X tabel 5%


1 101 s/d 114 0 1.3 -1.3 1.69 1.3
2 87 s/d 100 0 9.1 -9.1 82.81 4.1
3 73 s/d 86 34 22.1 11.9 141.61 1.4
4 60 s/d 72 31 22.1 8.9 79.21 0.58
5 47 s/d 59 0 9.1 -9.1 82.81 2.1
6 33 s/d 46 0 1.3 -1.3 1.69 1.3
Jumlah 65 10.78 110,700

Dari tabel 4.12. terlihat bahwa χ2n>χ2 t Siswa (Y) berdistribusi normal pada
(10.78 > 11,070), maka disimpulkan taraf signifikansi 5 % (α = 0,05) dan
bahwa sebaran data variabel Kartakter derajat kebebasan (dk=5).

Uji Linieritas Dan Keberartian kelinieran dan keberartiannya dalam


Regresi ringkasan analisis varians (anava). Dari
Dalam penelitian ini terdapat hasil perhitungan pada lampiran
dua buah variabel bebas (prediktor) diperoleh persamaan regresi variabel Y
yang diduga mempengaruhi variabel atas variabel X yaitu Ŷ = 82.62 + 0.13
terikat (kriterium), oleh karena itu ada X. perhitungan selanjutnya dapat dilihat
dua persamaan regresi yang perlu diuji pada lampiran.
Tabel. 7 Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Regresi Variabel Y
atas Variabel X
Sumber Varians dk JK RJK Fo Ft (α = 0,05)
Total 65 352089 352089
Regresi a 1 350485.1 350485.1

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 72
Regresi (b/a) 1 -168.678 -168.678 5.99 4.00
Residu (s) 63 1772.62 28.14
Tuna Cocok (TC) 30 1402.12 46.47 4.163 1.81
Galat 33 370.5 11.23

Dari tabel di atas didapat bahwa Uji Kecenderungan


Ft dengan dk (1:63) pada α = 0,05 untuk Tingkat Kecenderungan Data
diuji kelinierannya adalah 1.81. Dan F Variabel Pemahaman Nilai-Nilai
observasi adalah 4.163. Ternyata Fo > Pancasila (X)
Ft, sehingga persamaan regresi Ŷ = Untuk mengidentifikasi tingkat
82.62 + 0.13 X adalah linier. Ft dengan kecenderungan data variabel
dk (1:93) pada α = 0,05 untuk diuji Pemahaman nilai-nilai pancasila
keberartian adalah 5.99 dan F observasi digunakan harga rata-rata skor ideal
adalah 4.00. ternyata Fo > Ft, sehingga (Mi) sebesar 70 dan simpangan baku
persamaan regresi Ŷ = 82.62 + 0.13 X ideal (Sdi) sebesar 14. perhitungan
adalah berarti. Maka disimpulkan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran
persamaan regresi Ŷ = 82.62 + 0.13 X 11. Tingkat kecenderungan data
mempunyai hubungan yang linier Pemahaman nilai-nilai pancasila dapat
berarti pada taraf signifikansi 5 % (α = dilihat pada tabel berikut:
0,05). Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran
Tabel 8
Kecenderungan Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila (X)

Keterangan f. absolut f. relatif Kategori


91– ke atas 3 4.62 % Tinggi
70 – 90 43 66.15 % Cukup
49 –69 13 20.00 % Kurang
49 – ke bawah 6 9.23 % Rendah

Dari tabel di atas terlihat bahwa Tingkat Kecenderungan Data


jumlah responden yang termasuk Variabel Frekuensi Kartakter Siswa
kategori tinggi ada 3 Siswa (4.62 %), (Y)
kategori cukup ada 43 Siswa (66.15 %), Untuk mengidentifikasi tingkat
kategori kurang ada 13 Siswa (20.00 kecenderungan data variabel frekuensi
%), kategori rendah 6 Siswa (9.23 %). untuk Kartakter Siswa (Y) digunakan
Maka disimpulkan Pemahaman nilai- kriteria nilai raport siswa yang dipakai
nilai pancasila siswa SMP Swasta di SMP Swasta HKBP Belawan .
HKBP Belawan T.A. 2019/2020 Tingkat kecenderungan data variabel
tergolong “Cukup”. frekuensi untuk mata pelajaran
Kartakter Siswa (Y)
Tabel 9
Kecenderungan Frekuensi Untuk Kartakter Siswa (Y)
Nilai f. absolute f. relatif Kategori
9.00 – 10.00 0 0.00 % Lulus Amat Baik
8.00 – 8.99 6 9.23 % Lulus Baik
7.00 – 7.99 40 61.54 % Lulus Cukup
0.00 – 6.99 19 29.23 % Belum lulus

73 HUBUNGAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DENGAN KARAKTER SISWA


DI SMP SWASTA HKBP BELAWAN TAHUN AJARAN 2019/2020
Sanhedrin Ginting 1) dan Yulia Anita Theresia Siagian 2)
Berdasarkan tabel di atas terlihat demikian dapat disimpulkan bahwa
bahwa jumlah responden yang termasuk Hipotesis yang diajukan, yaitu terdapat
kategori lulus amat baik tidak ada pengaruh yang besar dan berarti antara
Siswa, kategori lulus baik ada 6 Siswa Pemahaman nilai-nilai pancasila dan
(9.23 %), kategori lulus cukup ada 40 Interaksi Edukatif dengan Kartakter
Siswa (61.54 %), kategori belum lulus Siswa adalah diterima.
ada 19 Siswa (29.23 %). Maka
disimpulkan bahwa frekuensi untuk 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Kartakter Siswa siswa SMP Swasta Kesimpulan
HKBP Belawan T.A. 2019/2020 Berdasarkan hasil penelitian
tergolong “Lulus Cukup”. yang diuraikan pada Bab IV, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
2. Pengujian Hipotesis Penelitian Terdapat hubungan yang positif dan
Untuk menguji hubungan antara berarti antara Hasil penelitian ini
variabel bebas dan variabel terikat mengungkap ada hubungan antara
digunakan rumus korelasi product Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila (X)
moment. Dengan analisa korelasi dengan Kartakter Siswa (Y). Hal ini
jenjang nihil diperoleh koefisien memberikan arti bahwa semakin tinggi
korelasi antara variabel Pemahaman Pemahaman nilai-nilai pancasila maka
Nilai-Nilai Pancasila (X) dengan Kartakter Siswa juga akan tinggi.
variabel Kartakter Siswa (Y) sebesar Berdasarkan hasil analisis koefisien
0,5532, koefisien korelasi tersebut korelasi X dan Y diperoleh rhitung 0,553
. rtabel = 0,244 (0,553>0,244), dengan
Hubungan Antara Pemahaman Nilai- menggunakan uji “t” diperoleh thitung=
Nilai Pancasila (X) Dengan 10,608 ttabel= 1,668, (10,608>1,668),
Kartakter Siswa (Y) Hal ini menunjukkan ada hubungan
Dari tabel di atas terlihat bahwa yang signifikan antara pemahaman
koefisien korelasi antara variabel X nilai-nilai pancasila dengan karakter
dengan Y adalah sebesar 0,5532 siswa di SMP HKBP Belawan Tahun
sedangkan harga rtabel untuk n = 65 Ajaran 2019/2020 atau hipotesis Ha.
adalah 0.244 pada α = 0,05. Dengan
demikian harga rhitung > rtabel , maka 6. DAFTAR PUSTAKA
hipotesis yang diajukan ditolak. Karena
terdapat pengaruh yang besar dan Abdul Madjid, 2011, Perencanaan
berarti antara variabel pemahaman Pembelajaran, Bandung : Remaja
nilai0nilai pancasila dan variabel Rosdakarya
karakter siswa. Anas Sudijono, 2011, Pengantar
Dari hasil analisis pada lampiran Evaluasi Pendidikan, Jakarta:
diperoleh koefisien determinasi R2 Raja Grafindo Persada.
sebesar 0.971. Dengan demikian dapat Diknas, 2013, Kurikulum SMA (GBPP
disimpulkan bahwa 97.1 % varians Mata Pelajaran Pendidikam
yang terdapat pada variabel Kartakter Pancasila dan
Siswa (Y) dapat ditentukan oleh Kewarganegaraan, Jakarta.
variabel Pemahaman Nilai-Nilai Gerungan, W.A. 1997. Psikologi Sosial.
Pancasila (X) Ŷ = 5.7352 + 0,55 X1. Bandung: PT Eresco.
Selanjutnya dari koefisien determinasi Hadiwardoyo, Purwa. 2011. Moral dan
R2 diperoleh harga koefisien korelasi Masalahnya. Jakarta : Rineka
ganda R sebesar 0.943. Dengan Cipta.

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 2, Nomor 1, Juni 2020 ; 54-75 74
Kohlberg, Lawrence. 2012. Tahap- Pemendiknas, 2006, Undang-Undang
tahap Perkembangan Moral. Pendidikan Nasional, Jakarta,
Yogyakarta: Kanisius. Diknas.
Kemendiknas, 2010, Pendidikan Samsuri, 2011, Pelaksanaan
Kewarganegaraan, Jakarta : Pendidikan Karakter, Jakarta :
Diknas. Bumi Aksara
Kaelan, 2002, Pendidikan Moral Sulastri. 2011. Konsep PMP Sebagai
Pancasila, Jakarta : Kencana Pendidikan Nilai-nilai. Jakarta:
Lidwina, 2012, Nilai-Nilai Pancasila, P2LPTK.
Jakarta : Rineka Cipta Sugiyono, 2016¸ Metodologi Penelitian,
Winarno Notoatmojo. 2010. Dasar dan Bandung, IKAPI
Konsep Pendidikan Moral. Yusuf. 2008. Konsep Dasar Pendidikan
Semarang: Aneka Ilmu Moral Pancasila. Yogyakarta.
Mail Chaockhaky, 2010, NIlai Dalam Laboratorium PPKn FPIPS IKIP
Sila Pancasila, Jakarta : Bumi Aksara. Yogyakarta.
Mar’at. 2012. Sikap Manusia Yusuf Anas, 2012, Prinsip-Prinsip dan
Perubahan Serta Pengukurannya. Teknik Evaluasi Pengajaran,
Jakarta: Ghalia Indonesia. (Bandung: Remaja Rosdakarya
Mardia Hayati, 2010, Perkembangan Ormrod, Jeanne Ellis.2008. Psikologi
Peserta Didik, Medan : Perdana Pendidikan. Jakarta:Erlangga.
Mulya Sarana Tim MGMP Pkn, 2011, GBPP Mata
Mansur Muchlis, Pendidikan Moral, Pelajaran Pendidikam Pancasila
Jakarta : Erlangga dan Kewarganegaraan, Jakarta.
Miskawih, 2010, Etika dan Moral,
Jakarta : Bina Ilmu
Poerwadarminto, WJS. 2007. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :
Bulan Bintang.

75 HUBUNGAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DENGAN KARAKTER SISWA


DI SMP SWASTA HKBP BELAWAN TAHUN AJARAN 2019/2020
Sanhedrin Ginting 1) dan Yulia Anita Theresia Siagian 2)

You might also like