You are on page 1of 10

Jurnal Literasi Pendidikan Dasar, Vol. 2, No.

2, 2021
ISSN: 2746 - 1505

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PPKN


DI SEKOLAH DASAR

(THE IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION IN CIVICS AT ELEMENTARY


SCHOOLS)

Laurentius Ni, Gonsiliana Melan, Yohanes Wendelinus Dasor


Prodi PGSD FKIP Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
Jl. Jend. Ahmad Yani, No. 10, Ruteng, Manggarai 86508
E-mail: st.pauluslaurentiusni@gmail.com

Key Words ABSTRACT


Character This study aims to explain the implementation of character education in Civics
Education, learning in elementary schools. The data collection method used is a literature study
Civics which certainly supports the research variables. The results of the study show that
character education in Pancasila and civic education learning (PPKn) in
elementary schools is highly applied to design character values through quality
learning from planning, implementation to evaluation. The results of this study
indicate that the learning process for character education is a series of learning
activities both taking place in the classroom and outside the classroom that try to
make students not only master the competencies (materials), but also recognize,
realize/care, and internalize character values. to shape behavior. The
implementation of character education in Civics learning in elementary schools goes
through three stages, namely planning, implementation, and evaluation. Character
education in Civics learning in elementary schools is one of the subjects that is rich
in character values, therefore teachers must be able to improve their ability to
manage learning effectively because Civics subjects have the potential to shape
students' character which has recently been echoed.

. Kata Kunci ABSTRAK


Pendidikan Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi pendidikan karakter dalam
Karakter, PPkn pembelajaran PPKn di sekolah dasar. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah studi kepustakaan yang tentunya mendukung variabel penelitian. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pendidikan karater dalam pembelajaran pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) di sekolah dasar sangat diterapakan untuk
merancangkan nilai-nilai karater melalui pembelajaran yang berkualitas mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa
proses pembelajaran pendidikan karakter merupakan suatu rangkaian kegiatan
pembelajaran baik berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas yang berusaha
menjadikan peserta didik tidak hanya menguasai kompetensi (materi), tetapi juga
mengenal, menyadari / peduli, dan menginternalisasikan nilai-nilai karakter untuk
membentuk perilaku. Implementasi pendidikan karater dalam pembelajaran PPKn di
sekolah dasar melalui tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pendidikan karater dalam pembelajaran PPKn di sekolah dasar salah satu mata
pelajaran yang kaya akan nilai-nilai karakter, karena itu guru harus mampu
meningkatkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran secara efektif karena
mata pelajaran PPKn sangat potensial membentuk karakter siswa yang akhir-akhir
ini sering digemakan.

57
Jurnal Literasi Pendidikan Dasar
Vol. 2. No. 2, Agustus 2021-Januari 2022

PENDAHULUAN berkaitan dengan pendidikan karakter.


Berdasarkan pengalaman peneliti selama
Pendidikan tidak dapat dilaksanakan magang dua di sekolah dasar, ditemukan
tanpa pengajaran, dan pengajaran tidak masih banyak siswa yang tidak mematuhi
berarti apa-apa tanpa searah dengan aturan, baik aturan dalam berpakaian,
tujuan pendidikan. Pengajaran berkaitan kejujuran dalam mengejarkan ujian dan
dengan usaha mengembangkan kapasitas disiplin waktu. Adapun permasalahan yang
intelektual dan berbagai keterampilan ada saat ini praktek pendidikan dalam
fisik. Sementara, tujuan pendidikan pembelajaran PPKn yang berlangsung di
adalah menciptakan pribadi secara utuh kelas hanyalah berorientasi pada
dan lebih menyangkut citra dan nilai. pencapaian tujuan kognitif saja.
Karena itu, Jail (2012:2 ) mengartikan Sedangkan aspek afektif, hal yang
pendidikan sebagai proses pengubahan berkaitan dengan proses pembentukan
sikap dan tingkah laku manusia untuk karakter atau sikap siswa cenderung
menjadi dewasa (citra dan nilai) melalui diabaikan. Tanpa disadari, hal tersebut
pengajaran dan latihan. Pada proses akan menciptakan anak-anak yang pintar
pendidikan dan pertumbuhan peserta namun tidak berkarakter. Kurang
didik ke arah dewasa sering kali optimalnya pembangunan karakter pada
menirukan dan mencontohi hal-hal baik anak salah satunya disebabkankarena
yang terjadi di lingkungan sekitarnya. kurang kemampuan guru dalam
Jika lingkungannya sering diperlihatkan menerapakan materi-materi pada mata
nilai-nilai yang baik, maka peserta didik pelajaran PPKn. Oleh karena itu, perlunya
dapat mencontoh hal-hal yang baik itu pengembangkan pendidikan karakter siswa
pula. melalui nilai-nilai yang ada pada mata
Sejauh ini, pembentukan karakter pelajaran PPKn.
diintegrasikan dalam proses pengajaran, Melihat situasi sekarang banyak yang
atau lebih tepatnya, pembelajaran, di terjadi pada anak yang tidak mematuhi
sekolah. Pembelajaran terhadap nilai-nilai aturan, apalagi pada saat kondisi yang
karakter sangat penting dalam rangka terjadi saat ini, yaitu penyebaran virus
pengembangan potensi peserta didik yang corona, guru menuntut anak untuk
lebih bermartabat. Pendidikan karekter melakukan proses pembelajaran online,
sebagai usaha sadar melalui tindakan dan namun pada kenyataannya masih banyak
teladan yang baik telah ditetapkan dalam siswa yang tidak melakukan pembelajaran
mata pelajaran, salah satunya mata online, baik kerja tugas maupun
pelajaran PPKn. Jamilah (2018:188-189) mendengarkan materi yang disampaikan
menjelaskan mata pelajaran PPKn guru. Untuk itu salah satu cara yang
sebagai salah satu mata pelajaran yang berpotensi yang dapat mengembangkan
berdampak pembelajaran (instructional pendidikan karakter pada anak, yaitu
effect) sekaligus berdampak pengiring dengan mengimplementasi pendidikan
(nurturant effect). Dengan demikian pada karakter melalui mata pelajaran PPKn.
mata pelajaran PPKn, nilai-nilai karakter Selain itu masalah dalam pendidikan
tertentu, khususnya nilai-nilai utama karakter pada pembelajaran PPKn di
selain wajib diintegrasikan dalam sekolah dasar, disebabkan kesulitan dari
pembelajaran, juga wajib diukur dan guru dalam mengimplementasikannya. Hal
dinilai, baik dalam penilaian formatif ini dapat menyebabkan anak kurang
maupun penilaian sumatif. memahami pendidikan karakter tersebut.
Pendidikan karakter pada siswa masih Berdasarkan uraian tersebut, maka
sangat minim, meskipun telah sangat penting untuk mengetahui
dijalankannya mata pelajaran yang Implementasi Pendidikan Karater Dalam
Implementasi Pendidikan Karakter dalam...
Laurentius Ni, Yohanes W. Dasor, Gonsiana Melan

Pembelajaran PPKn di sekolah dasar”. fisik, sehingga akhlak muliaa bisa terukir
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjadi habit of the mind, and bands.
mengetahui bagaimanakah impelemntasi Pendidikan karakter bertujuan untuk
pendidikan karakter dalam pembelajaran membentuk generasi muda bangsa
PPKn di sekolah dasar. Indonesia yang tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia, bermoral, bertoleran,
METODE bergotong royong, berjiwa patriotik,
dinamis, berorintasi ilmu pengetahuan dan
Penelitian ini mengunakan jenis teknologi, yang semuanya dijiwai oleh
Penelitian ini menggunakan pendekatan iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha
deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian Esa berdasarkan Pancasila.
kepustakaan. Studi pustaka adalah usaha Upaya ini telah dilakukan sejak awal
menggali dan mengumpulkan informasi kemerdekaan, sampai sekarang melalui
atau data dengan melakukan penelaahan berbagai langkah-langkah yang sudah
terhadap berbagai buku referensi, literatur, dilakukan dalam kerangka pendidikan
jurnal yang relevan dengan tema atau karakter yang bersumber dan budaya
persoalan yang menjadi objek pembahasan bangsa Indonesia. Pertama kali ialah
penulisan. Dengan demikian, studi pustaka dalam Undang-Undang Pendidikan
membatasi kegiatannya pada bahan-bahan Nasional UU RI yang berlaku pada Tahun
koleksi perpustakaan saja tanpa 1945 hingga UU Sisdiknas Nomor 20
memerlukan studi lapangan atau penelitian Tahun 2003 tentang Pendidikan Karakter
(Zed, 2014:1-2). Teknik pengumpulan data yang telah ada, namun belum menjadi
yang dilakukan oleh tim penulis adalah fokus utama pendidikan.
dengan cara menelusuri dan menelaah
buku-buku referensi dan indeks jurnal- Pendidikan karakter dapat diartikan
jurnal yang terkait dengan judul penelitian sebagai to deliberate us of all dimensions
ini. Sementara untuk memperoleh hasil of school life to foster optimal character
yang tepat dalam menganalisa data, tim development. Kurikulum di Indonesia
penulis menggunakan analisis Miles dan masih belum optimal dalam menyentuh
Huberman (Suharjono, 2019) yaitu dengan aspek karakter ini, meskipun sudah ada
tahap reduksi data, penyajian data dan materi pelajaran PPKn. Padahal jika ingin
penarikan kesimpulan. Kegiatan reduksi memperbaiki mutu sumber daya manusia
data yang dimaksudkan untuk meringkas, dan segera bangkit dari ketinggalannya,
memilih hal yang utama dan penting serta maka bangsa ini harus merombak sistem
mencari tema dan pola. Setelah redukasi pendidikan yang ada, antara lain
data, dilakukan penyajian data dengan memperkuat pendidikan karakter
menulis teks naratif untuk memahami (Akhwan, 2014: 62-63)
lebih jelas hal-hal yang terjadi. Pendidikan karakter dapat strategi
Selanjutnya, menarik kesimpulan yang pembelajaran yang berkenaan dengan
kredibel. moral knowing akan lebih banyak
dipelajari melalui sumber belajar dan
HASIL DAN PEMBAHASAN narasumber. Pembelajaran moral loving
akan terjadi pola saling membelajarkan
Dasar Pendidikan Karakter secara seimbang di antara siswa.
Sementara, pembelajaran pendidikan
Menurut Julaiba (2014:226-229), karater akan lebih banyak menggunakan
pendidikan karakter adalah mengukir pendekatan individual melalui
akhlak melalui proses knowing the good, pendampingan pemanfaatan potensi dan
loving the good, and acting the good, peluang yang sesuai dengan kondisi
yakni suatu proses pendidikan yang lingkungan siswa. Ketiga strategi
melibatkan aspek kongnitif, emosi, dan pembelajaran tersebut sebaiknya dirancang
59
Jurnal Literasi Pendidikan Dasar
Vol. 2. No. 2, Agustus 2021-Januari 2022

secara sistematis agar para siswa dan guru pengasuhan dari orang tua yang berbeda-
dapat memanfaatkan segenap nilai-nilai beda. Pendidikan karakter dalam setting
dan moral yang sesuai dengan potensi dan sekolah didefinisikan sebagai proses
peluang yang tersedia di lingkungannya. pembelajaran yang mengarah pada
Pendidikan karakter harus penguatan dan pengembangan perilaku
berkelanjutan dan tak pernah berakhir anak secara utuh yang didasarkan pada
sebagai bagian terpadu untuk menyiapkan suatu nilai tertentu yang dirujukan oleh
generasi bangsa, yang disesuaikan dengan sekolah. Pendidikan karakter mengandung
sosok manusia masa depan, yang berakar makna: pertama, merupakan pendidikan
pada filosofi dan nilai kultural religius yang terintegrasi dengan pembelajaran
bangsa Indonesia. Pendidikan karakter yang terjadi pada semua mata pelajaran;
harus menumbuhkembangkan filosofi dan kedua, diarahkan pada penguatan dan
pengamalan atas keseluruhan karakter pengembangan perilaku secara utuh; dan
bangsa ini secara utuh dan menyuluruh. ketiga, penguatan dan pengembangan
Karakter bangsa mengandung perekat perilaku didasari nilai yang dirujukan
budaya dan kultural yang harus terwujud sekolah. Dengan demikian, pendidikan
dalam kesadaran kultural (cultural karakter merupakan proses pemberian
awareness and cultural intelligence) setiap tuntutan anak didik agar menjadi manusia
warga negara. Penanaman karakter bangsa seutuhnya yang berkarakter tersebut
yang secara sistematis bisa dilakukan diharapkan menjadi kepribadian utuh yang
dengan baik, salah satunya adalah melalui mencerminkan keselarasan dan
penambahan muatan dalam kurikulum keharmonisan dari olah hati, olah pikiran,
sekolah. Apakah secara mandiri olah raga, serta olah rasa/karsa.
diwujudkan dalam mata pelajaran Dari segi fungsi, pendidikan karakter
tersendiri ataukah melalui integrasi pesan berfungsi:(1) Mengembangkan potensi
penanaman karakter bangsa pada setiap dasar agar berhati baik, berpakaian baik,
mata pelajaran yang ada (Maryono, 2018: dan berprilaku baik; (2) Memperkuat dan
21). membangun perilaku bangsa yang
Pendidikan karakter dalam konteks multicultural; dan (3) Meningkatkan
pendidikan di Indonesia adalah pendidikan peradaban bangsa yang kompetitif dalam
nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur pergaulan dunia (Narwati, 2011: 16-17).
yang bersumber dari budaya bangsa Pendidikan nasional berfungsi untuk
Indonesia sendiri, dalam rangka membina mengembangkan kemampuan dan
kepribadian generasi muda. Berdasarkan membentuk watak serta peradaban bangsa
grand design yang dikembangkan yang bermatabat dalam rangka
Kemendiknas, secara psikologis dan sosial mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
kultural pembentukan karakter dalam diri bertujuan untuk berkembangnya potensi
individu merupakan fungsi dari seluruh peserta didik agar menjadi manusia yang
potensi individu manusia (kognitif, afektif, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
konatif, dan psikomotorik) dalam konteks Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
interaksi sosial kultural (dalam keluarga, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
sekolah, dan masyarakat) dan berlangsung menjadi warga negara yang demokratis
sepanjang hayat (Muhajir, 2011:7). serta bertanggung jawab.
Menurut Samini dan Haryanto, (2012
:42), pendidikan karakter antara orang satu Implementasi Pendidikan Karakter
dengan orang yang lain pasti berbeda, pada Persiapan Pembelajaran PKn di
sebab seseorang terlahir di dunia dengan SD
pembawaan karakter masing-masing dan
bersifat unik karena khas berdasarkan diri Pembelajaran pendidikan karakter
seseorang itu sendiri, yang kemudian merupakan suatu rangkaian kegiatan
dikembangkan sesuai dengan pola pembelajaran baik berlangsung di dalam
Implementasi Pendidikan Karakter dalam...
Laurentius Ni, Yohanes W. Dasor, Gonsiana Melan

kelas maupun di luar kelas yang berusaha diajarkan dengan situasi dunia nyata,
menjadikan peserta didik tidak hanya sehingga siswa mampu untuk
menguasai kompetensi (materi), tetapi juga membuat hubungan antara penge-
menjadikan peserta didik mengenal, tahuan yang dimilikinya dengan
menyadari/peduli, dan menginterna- penerapannya dalam kehidupan
lisasikan nilai-nilai dan menjadikannya mereka.
perilaku (Sulistyowati, 2012: 127).
Pembelajaran Pendidikan PKn di 2. Pelaksanaan
sekolah dasar adalah persiapan seorang
pendidik terkait dengan penyusunan Pelaksanaan pendidikan karakter
program perencanaan atau persiapan yang dalam pembelajaran dapat dilakukan
akan memberikan arah bagi seorang dengan pengenalan nilai-nilai, pengin-
pendidik dalam kegiatan pembelajaran. tegrasian nilai-nilai ke dalam tingkah
Persiapan tersebut masuk ke dalam input laku peserta didik sehari-hari melalui
pembelajaran berupa dokumen-dokumen proses pembe-lajaran baik yang
pembelajaran yang meliputi silabus dan berlangsung di dalam maupun di luar
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas pada semua mata pelajaran.
yang memuat materi tentang pentingnya Dengan demikian, kegiatan pembe-
keutuhan menjaga Negara Kesatuan lajaran selain untuk menjadikan
Republik Indonesia (NKRI). Selanjutnya peserta didik menguasai kompetensi
setelah perencanaan pembelajaran disusun (materi) yang ditargetkan, juga
dengan baik, maka proses pembelajaran dirancang dan dilakukan untuk
dilakukan dengan menggunakan metode menjadikan peserta didik mengenal,
ceramah, tanya jawab, dan penugasan menyadari/peduli, dan menginte-
dengan pendekatan kontekstual (Parhan grasikan nilai-nilai dan menjadi-
dan Sukaenah, 2020: 363). kannya perilaku.
Julaibah (2014: 231-236) menyebutkan
beberapa langkah dalam implementasi 3. Evaluasi
pendidikan karater oleh guru dalam
mendukung pembelajaran PKn berkarater Evaluasi hasil belajar dilakukan
di sekolah dasar (Julaibah, 2014: 231-236). untuk mengetahui perubahan perilaku
dan pembentukan kompetensi peserta
1. Perencanaan didik, yang dilakukan dengan
penilaian kelas, tes kemampuan dasar,
Perencanaan pembelajaran meru- penilaian akhir satuan pendidikan dan
pakan salah satu kompotensi sertifikasi, perencanaan serta penilaian
pedagogik yang harus dimiliki setiap program. Untuk dapat menentukan
guru. Perencanaan pembelajaran tercapai tidaknya tujuan pendidikan,
sedikitnya mencakup tiga kegiatan, perlu dilakukan usaha atau tindakan
yaitu: (a) Identifikasi kebutuhan, (b) penilaian atau evaluasi.Penilaian atau
Identifikasi kompetensi, (c) Penyu- evaluasi pada dasarnya adalah
sunan program pembelajaran. memberikan perimbangan atau harga
Penyusunan program pembelajaran atau nilai berdasarkan kriteria tertentu.
akan bermuara pada Rencana Proses pembelajaran adalah proses
Pendidikan karakter di dalam proses yang bertujuan. Tujuan tersebut
pembelajaran dilaksanakan mulai dari dinyatakan dalam rumusan tingkah
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan laku yang diharapkan dimiliki siswa
evaluasi pembelajaran pada semua setelah menyelsaikan pengalaman
mata pelajaran. Konsep belajar dan belajar.
mengajar ini membantu guru dan Berdasarkan perdapat para ahli
siswa mengaitkan antara materi yang diatas dapat disimpulkan bahwa
61
Jurnal Literasi Pendidikan Dasar
Vol. 2. No. 2, Agustus 2021-Januari 2022

rencana pembelajaran yang telah kita tau dari sebelumnya yang bahwa
dibuat tersebut seorang guru/pendidik pancasiala adalah ideologi ataupun dasar
harus mampu mengimplementasikan negara, hal ini menunjukkan bahwasetiap
pendidikan karakter dalam pembela- tindakan yang dilakukan oleh masyarakat
jaran yang dibuatnya. Keberhasilan ataupun rakyat Indonesia harus menpatuhi
seorang guru dalam mengimple- atau menjalankan yang sesuai dengan
mentasikan pendidikan karakter Pancasila. Secara historis, Pancasila
terlihat dari mampunya siswa yang mempunyai nilai-nilai diambil dari budaya
dididiknya mengaitkan antara materi bangsa Indonesia sendiri, sehingga
yang diajarkan dengan situasi dunia mempunya fungsi danperanan yang sangat
nyata.Sehingga siswa mampu untuk luas dalam kehidupan bermasyarakat,
membuat hubungan antara penge- berbangsa, dan bernegara Malaka,dkk
tahuan yang dimilikinya dengan (2020 : 133).
penerapannya dalam kehidupan Ada tiga jenis faktor pembelajaran
mereka dengan penyampaian dalam pendidikan karakter menggunakan
pembelajaran menggunakan pendekatan proses belajar peserta didik
pendekatan dan metode yang secara aktif dan berpusat pada anak
bervariasi. khususnya pada pemeblajaran Pendidikan
PPKn, yakni sekolah, lingkungan
Implementasi Pendidikan Karater pada masyarakat, dan lingkungan keluarga.
Proses Pembelajaran PPKn di SD
1. Faktor di lingkungan sekolah
Proses pendidikan karakter melalui beberapa aktvitas dasar,
bertujuan untuk meningkatkan dan hasil yaitu: (a) perencanaan pembe-
pendidikan yang mengarah pada lajaran dilakukan dengan mema-
pembentukan karakter dan akhlak mulia sukkan nilai-nilai karakter yang
siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang dikembangkan ke dalam silabus
sesuai dengann standar kompetensi lulusan dan RPP, (b) pelaksanaan
pada setiap satuan pendidikan. Tujuan pembelajaran dilaksanakan dengan
pendidikan karakter menguatkan dan menginternalisasikan nilai-nilai
mengembangkan nilai-nilai kehidupan karakter dalam kegiatan awal, inti,
yang dianggap penting dan perlu sehingga dan (c) penilaian.
menjadi kepribadian / kepemilikan siswa 2. Faktor lingkungan masyarakat
yang khas sebagaimana nilai-nilai yang yang menyebabkan peserta didik
dikembangkan, mengoreksi perilaku siswa berperilaku tidak sesuai dengan
yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai harapan, (b) siswa yang belum
yang dikembangkan disekolah dan mencapai KKM, dan (c) masih
membangun koneksi yang harmonis terdapat beberapa siswa yang pada
dengan keluarga dan masyarakat dalam saat pembelajaran masih ramai
memerankan tanggung jawab pendidikan sendiri. Solusi yang dilakukan
karakter secara bersamaan (Nitten dan yaitu (a) pendekatan antar guru
Bulu, 2020: 43). dengan siswa dan orang tua yang
Proses pembelajaran PPKn digunakan guru untuk tercapainya
merupakan inti dari pendidikan untuk implementasi pendidikan karakter
membangun karakter pengetahuan dan dan (b) melakukan remedial bagi
konsep jati diri, keberhasilan proses siswa yang belum mencapai KKM
belajar ini dipengaruhi oleh beberapa 3. Faktor lingkungan keluarga
faktor, baik faktor manusia maupun faktor Fungsi utama keluarga adalah
siswa sebagai pelaksanaan pembelajaran. sebagai wahana untuk mendidik,
Sebagai bangsa yang baik kita harus tau mengasuh dan mensosialisasikan
tata cara dari Pancasila yang mana telah anak, mengembangkan kemam-
Implementasi Pendidikan Karakter dalam...
Laurentius Ni, Yohanes W. Dasor, Gonsiana Melan

puan seluruh anggotanya agar menganalisis, dan menafsirkan data


dapat menjalankan fungsinya di tentang proses dan hasil belajar siswa yang
masyarakat dengan baik, serta, dilakukan secara sistematis dan berkesina-
memberikan kepuasan dan mbungan, sehingga menjadi informasi
lingkungan yang sehat guna yang bermakna dalam tingkat kompetensi
tercapainya keluarga sejahtera. yang dituangkan dalam kriteria tentang
kompetensi tamatan, kompetensi bahan
Implementasi Pendidikan Karater pada kajian, kompetensi mata pelajaran, dan
Evaluasi Pembelajaran PPKn di SD silabus pembelajaran yang harus dipenuhi
oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
Evaluasi pendidikan karakter pendidikan tertentu Penilaian pada jenjang
adalah upaya untuk membandingkan pendidikan dasar dan menengah terdiri
perilaku anak dengan standar atau atas penilaian hasil belajar oleh pendidik,
indikator karakter yang ditetapkan oleh penilaian hasil belajar oleh satuan
guru kelas. Evaluasi pendidikan karakter pendidikan, dan penilaian hasil belajar
menggunakan (1) evaluasi pada akhir oleh pemerintah. Untuk mata pelajaran
pembelajaran, (2) mengamati karakter pendidikan PPKn, penilaian hasil
masing-masing siswa, (3) pada kompetensi pembelajaran dilakukan oleh pendidik dan
yang dilaksanakan, (4) evaluasi diri anak, satuan pendidikan. Penilaian hasil
(5) catatan guru kelas, dan (6) lembar kerja pembelajaran oleh pendidik dilakukan
siswa atau LKS. Pelaksanaan evaluasi secara berkesinambungan untuk memantau
pendidikan karakter dalam proses belajar proses, kemajuan dan perbaikan hasil
mengajar di SD Sendang dilaksanakan dalam bentuk ulangan harian, ulangan
pada akhir pembelajaran (Rozaq, 2015 : tengah semester, ulangan akhis semester,
46-47) dan ulangan kenaikan kelas (Ihsan, 2017:
Menurut Albertus (2012 :82-83) 55-56).
evaluasi pendidikan karakter dilaksanakan Masih ada peserta didik yang tidak
secara berkesinambungan yang bertujuan mencapai nilai rata-rata, sehingga guru
memantau proses pelaksanaan dan memberikan motivasi kepada peserta
perubahan karakteristik siswa untuk untuk menerapkan nilai-nilai karater yang
meningkatkan kefektivan pelaksanaan baik dan memberikan motivasi pada saat
pendidikan karakter. Oleh karenanya pembelajaran berlangsung sehingga
setiap guru diwajibkan mengevaluasi tiap peserta didik tertarik pada pembelajaran
pelaksanaan pendidikan karakter, sehingga PPKn.
dapat dimanfaatkan untuk perbaikan 1. Guru harus mengunakan metode
pelaksanaan. Guru harus selalu mengeva- dan teknik pembelajaran yang
luasi metode pembelajaran yang selama ini bervariasi dan efektif yang sesuai
dipakai dalam pendidikan karakter. Selain secara maksimal sehingga peserta
itu juga harus mampu mengevaluasi sikap didik tidak mengalami kesulitan
perilaku yang ditampilkan dalam sepak dan hasil belajar di perolah dengan
terjang dan perjuangan yang digariskan baik.
dan agenda yang direncanakan. 2. Guru memberikan kesempatan
Evaluasi pembelajaran PPKn harus kepada peserta didik untuk
bersifat utuh. Artinya evaluasi bertanya dan melibatkan peserta
pembelajaran dilakukan baik dalam proses didik dalam menerapkan nilai-nilai
maupun hasil belajar yang menyangkut karater dalam materi PPKn.
aspek kognitif, afektif maupun psikomotor 3. Guru mengunakan media
Dengan demikian, semua ranah kehidupan pembelajaran yang sesuai dengan
siswa menjadi objek evaluasi pembela- nilai karater dengan pembentukan
jaran Pendidikan. Evaluasi merupakan karater pada pembelajaran PPKn,
serangkaian kegiatan untuk memperoleh, sehingga terciptanya suasana
63
Jurnal Literasi Pendidikan Dasar
Vol. 2. No. 2, Agustus 2021-Januari 2022

pembelajaran yang kondunsif, dan menyampaikan materi yang akan


menyenangkan bagi peserta didik. dipelajari, 5) kurangnya pelatihan dalam
mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada
Penelitian yang dilakukan Nadziroh, mata pelajaran, 6) perwujudan
dkk (2020: 1) menunjukan bahwa (1) perilakuguru di lingkungan sekolah belum
implementasi karakter dalam PPKn dapat sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai
menanamkan ke dalam diri siswa nilai kebaikan.
keteladanan, penghargaan, kerja sama, Pendidikan karater PPKn di sekolah
memberikan dorongan moral atau arahan dasar sangat diterapkan untuk
dengan mengajarkan hak dan kewajiban merancangkan nilai-nilai karater untuk
sebagai warga negara serta memberi merujukan KD dan SK dan merencanakan
teladan atau contoh yang baik. (2) Nilai- pembelajaran yang di kembangkan ke
nilai yang diimplementasikan dalam dalam silabus dan RPP, dengan
pembelajaran PKn adalah nilai mandiri, mengintergrasikan nilai-nilai karater
disiplin, percaya diri, saling menghormati, dalam kegiatan awal, inti dan penutup.
menghargai pendapat, toleransi, budi Untuk menanamkan nilai kebangsaan
pekerti, dan sopan santun. Nilai kejujuran, kepada siswa dan mengembangkan nilai,
tanggung jawab, visi kepemimpinan, dan sikap, dan perilaku yang memancarkan
keteladanan ditanamkan dalam diri siswa. kepribadian yang tangguh peserta didik.
Untuk meningkatkan efektivitas
pendidikan karakter dalam PPKn, maka PENUTUP
upaya membangun generasi cerdas dan
berkarakter dapat dilakukan dengan Berdasarkan hasil penelitian ini,
membentuk kemampuan berpikir kritis dapat disimpulkan bahwa proses
siswa melalui kegiatan pembelajaran di pembelajaran pendidikan karakter
kelas, mengembangkan kapasitas individu merupakan suatu rangkaian kegiatan
menjadi warga negara yang baik (good pembelajaran baik berlangsung di dalam
citizens), yaitu individu yang sadar akan kelas maupun di luar kelas yang berusaha
hak dan kewajibannya; dan mewujudkan menjadikan peserta didik tidak hanya
perilaku berkarakter dalam kehidupan di menguasai kompetensi (materi) tapi juga
lingkungan sekolah. menjadikan peserta didik mengenal,
Peran guru PPKn dalam menyadari / peduli, dan menginter-
membangun generasi muda yang cerdas nalisasikan nilai-nilai dan menjadikannya
dan berkarakter dapat dilakukan dengan perilaku. Implementasi pendidikan karater
menggunakan strategi pembelajaran yang dalam pembelajaran PPKn di sekolah
tepat, menjadi fasilitator yang baik dalam dasar melalui tiga tahap yaitu perencanaan,
setiap proses pembelajaran, dan mampu pelaksanaan, dan evaluasi.
menanamkan nilai-nilai kebaikan melalui Pendidikan karater dalam
keteladanan dalam bersikap dan pembelajaran PPKn di sekolah dasar salah
berperilaku di lingkungan sekolah, satu mata pelajaran yang kaya akan nilai-
keluarga dan masyarakat. nilai karakter. Pada tahap perencanaan
Kendala-kendala yang dihadapi pembelajaran, maka yang harus dilakukan
guru dalam membangun generasi cerdas adalah mempersiapkan silabus dan RPP.
dan berkarakter adalah: 1) indikator nilai- Pendidikan karakter dilaksanakan secara
nilai karakter yang dikembangkan belum berkesinambungan yang bertujuan meman-
jelas, 2) sekolah belum dapat memilih tau proses pelaksanaan dan perubahan
nilai-nilai karakter yang sesuai dengan karakteristik siswa untuk meningkatkan
visinya, 3) pemahaman guru tentang kefektivan pelaksanaan pendidikan
konsep pendidika karakter masih belum karakter selalu mengevaluasi metode
menyeluruh, 4) guru kebingungan dalam pembelajaran yang selama ini dipakai
memilih nilai karakter yang tepat dalam dalam pendidikan karakter.
Implementasi Pendidikan Karakter dalam...
Laurentius Ni, Yohanes W. Dasor, Gonsiana Melan

Saran dalam penelitian bahwa guru Jurnal dinamika ilmu, 14 (2),


lebih mengarahkan siswa pada materi Desember 2014.
pembelajaran dengan memudahkan siswa Julaiba, “Implemntasi pendidikan karater
untuk aktif dalam proses pembelajaran dalam pembelajaran”, Jurnal
sehingga karater siswa dengan nilai-nilai Dinamika Ilmu, 14 (2), Desember
karater dapat terbentuk dalam proses 2014.
pembelajaran. Selanjutnya Sekolah Karimah, “Implementasi Pendidikan
diharapkan peduli dengan pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran
karater dengan cara tata tertib yang Pendidikan Kewarganegaraan
membentuk karater siswa dengan media diMadrasah Salafiyah Ibtidaiyah”,
pembelajaran dan buku-buku yang jurnal Ijcets, 3 (1) 2015
menunjang keberhasilan pendidikan Malaka, Sanusi, Ruslan, dan Mamimun,
karater. Sementara untuk Siswa “Internalisasi nilai-nilai pancaila
diharapkan memperhatikan guru dalam proses pendidikan dan
memberikan gambaran pada siswa tentang kewarganegaran di sekolah “, jurnal
pelaksanaan pendidikan karater religius Pendidikan Kewarganegaraan
dan disiplin di sekolah. Undikshan, 8 (1), Februari 2020.
Malaka, Sanusi, Ruslan, dan Mamimun,
“Internalisasi nilai-nilai pancaila
dalam proses pendidikan dan
DAFTAR PUSTAKA
kewarganegaran di sekolah”, jurnal
Akhwan, “Konsep dan implementasi Pendidikan Kewarganegaraan
pendidikan karater dalam Undikshan, 8 (1), Februari 2020.
pembelajaran di sekolah”, jurnal El. Mamelio, Idris dan Dedy, “Implementasi
Tarbawi. 7 (1), 2014. pendidikan karater dalam
Albertus, 2010. Pendidikan Karakter pembelajaran pendidikan kewarga-
strategi Mendidik Anak di Zaman negaraan pada peserta didik SDN 1
Global. Jakarta: Grasindo. ujung tanjung”, Jurnal Wahana
Dalyono dan Lestariningsih, Didaktika, 19 (1), Januari 2021.
“Implementasi Penguatan Maryono, Budiono, Okha, “Implementasi
Pendidikan Karakter di Sekolah”, pendidikan karater mandiri di
Jurnal bangun rekaprima, 3 (2), sekolah dasar”, jurnal Gentala
Oktober 2017 pendidikan dasar, 3 (1), Juni 2018.
Haris, “Implementasi pembelajaran Mediatati, “Implementasi pendidikan
pendidikan kewarganegaraan dalam karater di SD negeri sidomulyo 04
pembentukan perilaku siswa kecamatan ungaran timur kabupaten
berwarga negara yang baik di SD semarang”, Jurnal satya widya, 30
Juara Kelurahan Baciro Kecamatan (2), Desember 2014.
Gondokusuman Kota Yogyakarta Minawati, Suryana dan Elan, “Penanaman
Tahun Pelajaran 2016”, Jurnal n ilai-nilai sila pancasila melalui
Pendidikan Pancasila dan penerapan model pembelajaran
Kewarganegaraan, 8 (2), Juli 2017. berbasis masalah untuk membangun
Hartati, “Implementasi pendidikan karater karater siswa sekolah dasar”, Jurnal
disiplin di SD negeri 7 tanjung raja” ilmiah pendidikan sekolah dasar, 6
2 (2) , Desember 2017. (1) 2019.
Jail, “Karakter Pendidikan Untuk Muhajir, 2011. Pendidikan Karakter
Membentuk Pendidikan Karakter” Pengalaman
jurnal pendidikan islam, 6 (2), 2012 ImplementasiPendidikan Karakter di
Julaiba, “Implementasi pendidikan Sekolah, Yogyakarta: Aura Pustaka.
karakter dalam pembelajaran”, Nadziroh, Pratomo dan Chairiyah,
“Implementasi ajaran trilogi
65
Jurnal Literasi Pendidikan Dasar
Vol. 2. No. 2, Agustus 2021-Januari 2022

kepemimpinan melalui pembelajaran dan Kewarganegaraan di Sekolah


pendidikan kewarganegaraan di sd Dasar Australian Independent
negeri 01 tawangmangu School Kerobokan, Kecamatan Kuta
karanganyar”, Jurnal ilmiah profesi Utara, Kabupaten Badung”, Jurnal
guru, 1 (1), Maret 2020 seminar nasional hukum dan
Nihayah dan Gunansyah, “Implementasi kewarganegaraan Singaraja, 5
pendidikan karater di SDN 1 cerme Oktober 2019
kidul cermes gresik”, Jurnal JPGSD, Rozaq, “Penglolaan proses pembelajaran
5 (3), 2017. pendidikan karater disekolah dasar”,
Nitten dan Bulu, “Pemetaan implementasi Jurnal, dalam
pendidikan karater di sekolah dasar http://journal.unnes.ac.id/sju/index.p
se-kota kupang”, Jurnal hp/jkpt, 3 (1), 2015
kependidikan, 6(1), Maret 2020. Samini dan Hariyanto, 2012. Pendidikan
Parhan dan Sukaenah, “Pendekatan Karakter: Konsep dan Model.
kontekstual dalam meningkatan Bandung: Remaja Rosdakarya.
pembelajaran pendidikan pancasila Sulistyowati, 2012. Implementasi
dan kewarganegaraan di sekolah Kurikulum Pendidikan karakter,
dasar”, jurnal pendidikan pancasila Yogyakarta: Citra Aji Parama.
dan kewarganegaraan, 5 (2), 2020 Suharjono, 2019. Panduan penulisan
Rianto, “Peran pendidikan pancasila dan Skripsi dan Tugas Akhir. Surabaya:
kewarganegaraan membangun Scopindo Media Pustaka.
generasi cerdas dan berkarakter”, Zed, Mestika. 2014. Metode Penelitian
Jurnal pendidikan sosial, 2 (1), Juni Kepustakaan. Jakarta: “Yayasan
2015. Pustaka Obor Indonesia”.
Rindawan dan Asih, “Implementasi
Pembelajaran Pendidikan Pancasila

You might also like