Professional Documents
Culture Documents
2, 2021
ISSN: 2746 - 1505
57
Jurnal Literasi Pendidikan Dasar
Vol. 2. No. 2, Agustus 2021-Januari 2022
Pembelajaran PPKn di sekolah dasar”. fisik, sehingga akhlak muliaa bisa terukir
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjadi habit of the mind, and bands.
mengetahui bagaimanakah impelemntasi Pendidikan karakter bertujuan untuk
pendidikan karakter dalam pembelajaran membentuk generasi muda bangsa
PPKn di sekolah dasar. Indonesia yang tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia, bermoral, bertoleran,
METODE bergotong royong, berjiwa patriotik,
dinamis, berorintasi ilmu pengetahuan dan
Penelitian ini mengunakan jenis teknologi, yang semuanya dijiwai oleh
Penelitian ini menggunakan pendekatan iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha
deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian Esa berdasarkan Pancasila.
kepustakaan. Studi pustaka adalah usaha Upaya ini telah dilakukan sejak awal
menggali dan mengumpulkan informasi kemerdekaan, sampai sekarang melalui
atau data dengan melakukan penelaahan berbagai langkah-langkah yang sudah
terhadap berbagai buku referensi, literatur, dilakukan dalam kerangka pendidikan
jurnal yang relevan dengan tema atau karakter yang bersumber dan budaya
persoalan yang menjadi objek pembahasan bangsa Indonesia. Pertama kali ialah
penulisan. Dengan demikian, studi pustaka dalam Undang-Undang Pendidikan
membatasi kegiatannya pada bahan-bahan Nasional UU RI yang berlaku pada Tahun
koleksi perpustakaan saja tanpa 1945 hingga UU Sisdiknas Nomor 20
memerlukan studi lapangan atau penelitian Tahun 2003 tentang Pendidikan Karakter
(Zed, 2014:1-2). Teknik pengumpulan data yang telah ada, namun belum menjadi
yang dilakukan oleh tim penulis adalah fokus utama pendidikan.
dengan cara menelusuri dan menelaah
buku-buku referensi dan indeks jurnal- Pendidikan karakter dapat diartikan
jurnal yang terkait dengan judul penelitian sebagai to deliberate us of all dimensions
ini. Sementara untuk memperoleh hasil of school life to foster optimal character
yang tepat dalam menganalisa data, tim development. Kurikulum di Indonesia
penulis menggunakan analisis Miles dan masih belum optimal dalam menyentuh
Huberman (Suharjono, 2019) yaitu dengan aspek karakter ini, meskipun sudah ada
tahap reduksi data, penyajian data dan materi pelajaran PPKn. Padahal jika ingin
penarikan kesimpulan. Kegiatan reduksi memperbaiki mutu sumber daya manusia
data yang dimaksudkan untuk meringkas, dan segera bangkit dari ketinggalannya,
memilih hal yang utama dan penting serta maka bangsa ini harus merombak sistem
mencari tema dan pola. Setelah redukasi pendidikan yang ada, antara lain
data, dilakukan penyajian data dengan memperkuat pendidikan karakter
menulis teks naratif untuk memahami (Akhwan, 2014: 62-63)
lebih jelas hal-hal yang terjadi. Pendidikan karakter dapat strategi
Selanjutnya, menarik kesimpulan yang pembelajaran yang berkenaan dengan
kredibel. moral knowing akan lebih banyak
dipelajari melalui sumber belajar dan
HASIL DAN PEMBAHASAN narasumber. Pembelajaran moral loving
akan terjadi pola saling membelajarkan
Dasar Pendidikan Karakter secara seimbang di antara siswa.
Sementara, pembelajaran pendidikan
Menurut Julaiba (2014:226-229), karater akan lebih banyak menggunakan
pendidikan karakter adalah mengukir pendekatan individual melalui
akhlak melalui proses knowing the good, pendampingan pemanfaatan potensi dan
loving the good, and acting the good, peluang yang sesuai dengan kondisi
yakni suatu proses pendidikan yang lingkungan siswa. Ketiga strategi
melibatkan aspek kongnitif, emosi, dan pembelajaran tersebut sebaiknya dirancang
59
Jurnal Literasi Pendidikan Dasar
Vol. 2. No. 2, Agustus 2021-Januari 2022
secara sistematis agar para siswa dan guru pengasuhan dari orang tua yang berbeda-
dapat memanfaatkan segenap nilai-nilai beda. Pendidikan karakter dalam setting
dan moral yang sesuai dengan potensi dan sekolah didefinisikan sebagai proses
peluang yang tersedia di lingkungannya. pembelajaran yang mengarah pada
Pendidikan karakter harus penguatan dan pengembangan perilaku
berkelanjutan dan tak pernah berakhir anak secara utuh yang didasarkan pada
sebagai bagian terpadu untuk menyiapkan suatu nilai tertentu yang dirujukan oleh
generasi bangsa, yang disesuaikan dengan sekolah. Pendidikan karakter mengandung
sosok manusia masa depan, yang berakar makna: pertama, merupakan pendidikan
pada filosofi dan nilai kultural religius yang terintegrasi dengan pembelajaran
bangsa Indonesia. Pendidikan karakter yang terjadi pada semua mata pelajaran;
harus menumbuhkembangkan filosofi dan kedua, diarahkan pada penguatan dan
pengamalan atas keseluruhan karakter pengembangan perilaku secara utuh; dan
bangsa ini secara utuh dan menyuluruh. ketiga, penguatan dan pengembangan
Karakter bangsa mengandung perekat perilaku didasari nilai yang dirujukan
budaya dan kultural yang harus terwujud sekolah. Dengan demikian, pendidikan
dalam kesadaran kultural (cultural karakter merupakan proses pemberian
awareness and cultural intelligence) setiap tuntutan anak didik agar menjadi manusia
warga negara. Penanaman karakter bangsa seutuhnya yang berkarakter tersebut
yang secara sistematis bisa dilakukan diharapkan menjadi kepribadian utuh yang
dengan baik, salah satunya adalah melalui mencerminkan keselarasan dan
penambahan muatan dalam kurikulum keharmonisan dari olah hati, olah pikiran,
sekolah. Apakah secara mandiri olah raga, serta olah rasa/karsa.
diwujudkan dalam mata pelajaran Dari segi fungsi, pendidikan karakter
tersendiri ataukah melalui integrasi pesan berfungsi:(1) Mengembangkan potensi
penanaman karakter bangsa pada setiap dasar agar berhati baik, berpakaian baik,
mata pelajaran yang ada (Maryono, 2018: dan berprilaku baik; (2) Memperkuat dan
21). membangun perilaku bangsa yang
Pendidikan karakter dalam konteks multicultural; dan (3) Meningkatkan
pendidikan di Indonesia adalah pendidikan peradaban bangsa yang kompetitif dalam
nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur pergaulan dunia (Narwati, 2011: 16-17).
yang bersumber dari budaya bangsa Pendidikan nasional berfungsi untuk
Indonesia sendiri, dalam rangka membina mengembangkan kemampuan dan
kepribadian generasi muda. Berdasarkan membentuk watak serta peradaban bangsa
grand design yang dikembangkan yang bermatabat dalam rangka
Kemendiknas, secara psikologis dan sosial mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
kultural pembentukan karakter dalam diri bertujuan untuk berkembangnya potensi
individu merupakan fungsi dari seluruh peserta didik agar menjadi manusia yang
potensi individu manusia (kognitif, afektif, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
konatif, dan psikomotorik) dalam konteks Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
interaksi sosial kultural (dalam keluarga, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
sekolah, dan masyarakat) dan berlangsung menjadi warga negara yang demokratis
sepanjang hayat (Muhajir, 2011:7). serta bertanggung jawab.
Menurut Samini dan Haryanto, (2012
:42), pendidikan karakter antara orang satu Implementasi Pendidikan Karakter
dengan orang yang lain pasti berbeda, pada Persiapan Pembelajaran PKn di
sebab seseorang terlahir di dunia dengan SD
pembawaan karakter masing-masing dan
bersifat unik karena khas berdasarkan diri Pembelajaran pendidikan karakter
seseorang itu sendiri, yang kemudian merupakan suatu rangkaian kegiatan
dikembangkan sesuai dengan pola pembelajaran baik berlangsung di dalam
Implementasi Pendidikan Karakter dalam...
Laurentius Ni, Yohanes W. Dasor, Gonsiana Melan
kelas maupun di luar kelas yang berusaha diajarkan dengan situasi dunia nyata,
menjadikan peserta didik tidak hanya sehingga siswa mampu untuk
menguasai kompetensi (materi), tetapi juga membuat hubungan antara penge-
menjadikan peserta didik mengenal, tahuan yang dimilikinya dengan
menyadari/peduli, dan menginterna- penerapannya dalam kehidupan
lisasikan nilai-nilai dan menjadikannya mereka.
perilaku (Sulistyowati, 2012: 127).
Pembelajaran Pendidikan PKn di 2. Pelaksanaan
sekolah dasar adalah persiapan seorang
pendidik terkait dengan penyusunan Pelaksanaan pendidikan karakter
program perencanaan atau persiapan yang dalam pembelajaran dapat dilakukan
akan memberikan arah bagi seorang dengan pengenalan nilai-nilai, pengin-
pendidik dalam kegiatan pembelajaran. tegrasian nilai-nilai ke dalam tingkah
Persiapan tersebut masuk ke dalam input laku peserta didik sehari-hari melalui
pembelajaran berupa dokumen-dokumen proses pembe-lajaran baik yang
pembelajaran yang meliputi silabus dan berlangsung di dalam maupun di luar
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas pada semua mata pelajaran.
yang memuat materi tentang pentingnya Dengan demikian, kegiatan pembe-
keutuhan menjaga Negara Kesatuan lajaran selain untuk menjadikan
Republik Indonesia (NKRI). Selanjutnya peserta didik menguasai kompetensi
setelah perencanaan pembelajaran disusun (materi) yang ditargetkan, juga
dengan baik, maka proses pembelajaran dirancang dan dilakukan untuk
dilakukan dengan menggunakan metode menjadikan peserta didik mengenal,
ceramah, tanya jawab, dan penugasan menyadari/peduli, dan menginte-
dengan pendekatan kontekstual (Parhan grasikan nilai-nilai dan menjadi-
dan Sukaenah, 2020: 363). kannya perilaku.
Julaibah (2014: 231-236) menyebutkan
beberapa langkah dalam implementasi 3. Evaluasi
pendidikan karater oleh guru dalam
mendukung pembelajaran PKn berkarater Evaluasi hasil belajar dilakukan
di sekolah dasar (Julaibah, 2014: 231-236). untuk mengetahui perubahan perilaku
dan pembentukan kompetensi peserta
1. Perencanaan didik, yang dilakukan dengan
penilaian kelas, tes kemampuan dasar,
Perencanaan pembelajaran meru- penilaian akhir satuan pendidikan dan
pakan salah satu kompotensi sertifikasi, perencanaan serta penilaian
pedagogik yang harus dimiliki setiap program. Untuk dapat menentukan
guru. Perencanaan pembelajaran tercapai tidaknya tujuan pendidikan,
sedikitnya mencakup tiga kegiatan, perlu dilakukan usaha atau tindakan
yaitu: (a) Identifikasi kebutuhan, (b) penilaian atau evaluasi.Penilaian atau
Identifikasi kompetensi, (c) Penyu- evaluasi pada dasarnya adalah
sunan program pembelajaran. memberikan perimbangan atau harga
Penyusunan program pembelajaran atau nilai berdasarkan kriteria tertentu.
akan bermuara pada Rencana Proses pembelajaran adalah proses
Pendidikan karakter di dalam proses yang bertujuan. Tujuan tersebut
pembelajaran dilaksanakan mulai dari dinyatakan dalam rumusan tingkah
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan laku yang diharapkan dimiliki siswa
evaluasi pembelajaran pada semua setelah menyelsaikan pengalaman
mata pelajaran. Konsep belajar dan belajar.
mengajar ini membantu guru dan Berdasarkan perdapat para ahli
siswa mengaitkan antara materi yang diatas dapat disimpulkan bahwa
61
Jurnal Literasi Pendidikan Dasar
Vol. 2. No. 2, Agustus 2021-Januari 2022
rencana pembelajaran yang telah kita tau dari sebelumnya yang bahwa
dibuat tersebut seorang guru/pendidik pancasiala adalah ideologi ataupun dasar
harus mampu mengimplementasikan negara, hal ini menunjukkan bahwasetiap
pendidikan karakter dalam pembela- tindakan yang dilakukan oleh masyarakat
jaran yang dibuatnya. Keberhasilan ataupun rakyat Indonesia harus menpatuhi
seorang guru dalam mengimple- atau menjalankan yang sesuai dengan
mentasikan pendidikan karakter Pancasila. Secara historis, Pancasila
terlihat dari mampunya siswa yang mempunyai nilai-nilai diambil dari budaya
dididiknya mengaitkan antara materi bangsa Indonesia sendiri, sehingga
yang diajarkan dengan situasi dunia mempunya fungsi danperanan yang sangat
nyata.Sehingga siswa mampu untuk luas dalam kehidupan bermasyarakat,
membuat hubungan antara penge- berbangsa, dan bernegara Malaka,dkk
tahuan yang dimilikinya dengan (2020 : 133).
penerapannya dalam kehidupan Ada tiga jenis faktor pembelajaran
mereka dengan penyampaian dalam pendidikan karakter menggunakan
pembelajaran menggunakan pendekatan proses belajar peserta didik
pendekatan dan metode yang secara aktif dan berpusat pada anak
bervariasi. khususnya pada pemeblajaran Pendidikan
PPKn, yakni sekolah, lingkungan
Implementasi Pendidikan Karater pada masyarakat, dan lingkungan keluarga.
Proses Pembelajaran PPKn di SD
1. Faktor di lingkungan sekolah
Proses pendidikan karakter melalui beberapa aktvitas dasar,
bertujuan untuk meningkatkan dan hasil yaitu: (a) perencanaan pembe-
pendidikan yang mengarah pada lajaran dilakukan dengan mema-
pembentukan karakter dan akhlak mulia sukkan nilai-nilai karakter yang
siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang dikembangkan ke dalam silabus
sesuai dengann standar kompetensi lulusan dan RPP, (b) pelaksanaan
pada setiap satuan pendidikan. Tujuan pembelajaran dilaksanakan dengan
pendidikan karakter menguatkan dan menginternalisasikan nilai-nilai
mengembangkan nilai-nilai kehidupan karakter dalam kegiatan awal, inti,
yang dianggap penting dan perlu sehingga dan (c) penilaian.
menjadi kepribadian / kepemilikan siswa 2. Faktor lingkungan masyarakat
yang khas sebagaimana nilai-nilai yang yang menyebabkan peserta didik
dikembangkan, mengoreksi perilaku siswa berperilaku tidak sesuai dengan
yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai harapan, (b) siswa yang belum
yang dikembangkan disekolah dan mencapai KKM, dan (c) masih
membangun koneksi yang harmonis terdapat beberapa siswa yang pada
dengan keluarga dan masyarakat dalam saat pembelajaran masih ramai
memerankan tanggung jawab pendidikan sendiri. Solusi yang dilakukan
karakter secara bersamaan (Nitten dan yaitu (a) pendekatan antar guru
Bulu, 2020: 43). dengan siswa dan orang tua yang
Proses pembelajaran PPKn digunakan guru untuk tercapainya
merupakan inti dari pendidikan untuk implementasi pendidikan karakter
membangun karakter pengetahuan dan dan (b) melakukan remedial bagi
konsep jati diri, keberhasilan proses siswa yang belum mencapai KKM
belajar ini dipengaruhi oleh beberapa 3. Faktor lingkungan keluarga
faktor, baik faktor manusia maupun faktor Fungsi utama keluarga adalah
siswa sebagai pelaksanaan pembelajaran. sebagai wahana untuk mendidik,
Sebagai bangsa yang baik kita harus tau mengasuh dan mensosialisasikan
tata cara dari Pancasila yang mana telah anak, mengembangkan kemam-
Implementasi Pendidikan Karakter dalam...
Laurentius Ni, Yohanes W. Dasor, Gonsiana Melan