You are on page 1of 41

Jurnal KARINOV Vol.1 No.

3 (2018) : September

PELATIHAN PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN


PENDIDIKAN KARAKTER GURU PAUD MALANG
1) 2) 3)
Eny Nur Aisyah* , Sa’dun Akbar , Ahmad Samawi ,
4) 5)
Sri Wahyuni , Lenita Puspitasari
1,2,3,4) Dosen FIP Universitas Negeri Malang 5) guru SD Bareng IV Malang
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No 5, (0341) 551312
1) 2) 3)
*E-mail: eny.nur.fip@um.ac.id , Sakdun.akbar.fip@um.ac.id , *ahmad.samawi.fip@um.ac.id ,
4) 5)
s r i . w ah yu ni . fi p@u m.ac .i d , lenita. pus pit asar i @gmail .com

ABSTRACT

Nowadays the character problem has become the center of attention to educational issue since bad
character often occurs among children. That bad character could be revamped by improving the quality of character
education, which can be achieved by integrating the character norms into educational activities. The strengthening
of character education is aimed to be implemented by all educational unit, from pre-school to college. Pre-school is
considered as an important institution to set the basic of character education. To establish the generation with good
character, school shall has specific program in implementing the practice of character education. The availability of
training and workshop is highly required to improve teacher’s insight and competency in constructing a program of
strengthening the character education in pre-school. The method that is used in training and workshop activity of
strengthening the character education is utilizing various information, discussion, and workshop using andragogy
approach. The result of the training and workshop delivers the improvement of the participant’s insight and
competency in constructing a program of strengthening the character education in school. It is concluded that the
competency of pre-school teachers in constructing a program of strengthening the character education is improved
after the participation in workshop of program of strengthening the character education.

Keywords: strengthening the character education, pre-school

Abstrak
Dewasa ini masalah karakter menjadi pusat perhatian pendidikan karena karakter buruk marak terjadi di
kalangan anak. Pembenahan karakter buruk itu dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan
karakter dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam kegiatan pembelajaran. Untuk membentuk
generasi yang berkarakter, sekolah harus memiliki program khusus dalam melaksanakan praktik pendidikan
karakter. Namun, sekarang ini masih banyak lembaga PAUD yang belum memiliki program khusus penguatan
pendidikan karakter. Adanya pelatihan dan workshop sangat diperlukan agar dapat meningkatkan wawasan serta
kemampuan guru menyusun program PPK di PAUD. Metode yang digunakan dalam kegiatan workshop dan
pelatihan PPK ialah menggunakan berbagai informasi, diskusi, dan workshop dengan menggunakan pendekatan
Andragogi. Hasil workshop dan pelatihan menghasilkan bahwa peserta mengalami peningkatan wawasan dan
kemampuan dalam menyusun program PPK di sekolah. Disimpulkan kemampuan Guru PAUD menyusun program
PPK meningkat setelah mengikuti workshop PPK

Kata Kunci: Penguatan Pendidikan Karakter, PAUD

1. PENDAHULUAN penting dalam penanaman nilai karakter pada


Pendidikan anak usia dini (PAUD) dianggap siswa. Dewasa ini banyak ditemukan satuan
sebagai lembaga pendidikan yang sangat pendidikan PAUD belum memiliki program
Jurnal KARINOV Vol.1 No.3 (2018) : September
Jurnal KARINOV Vol.1 No.3 (2018) : September
khusus untuk seperti ini komunikatif, cinta pendidikan PAUD
melaksanakan membutuhkan damai, gemar adalah Penguatan
praktik pendidikan bantuan berupa membaca, peduli Pendidikan
karakter. bimbingan teknis lingkungan, peduli Karakter.
Lemahnya praktik dalam bentuk sosial, dan Penguatan
pendidikan Workshop dan bertanggung Pendidikan
karakter di dunia pendampingan jawab, perlu Karakter (PPK) di
pendidikan dalam Penyusunan penguuatan PAUD ini visinya
merupakan salah Program PPK pendidikan adalah memperkuat
satu faktor sesuai dengan karakter. Gerakan praktik pendidikan
penyebab kebijakan revolusi mental karakter di PAUD.
diadakannya pemerintah saat ini. yang dibangun dan Guru perlu
kegiatan workshop Saat ini dikembangkan memahami
dan pelatihan ini. pemerintah sedang dalam dunia pendidikan
Hal ini terlihat saat melaksanakan karakter di PAUD
kegiatan gerakan revolusi dilakukan melalui
pembelajaran, guru mental. Hal ini bermain.
sering kali hanya didukung dengan Gerakan
terfokus kepada adanya Peraturan revitalisasi
kegiatan kognitif Pemerintah Nomor pendidikan
saja. Akibatnya, 87 Tahun 2017 karakter dipandang
pembelajaran tentang Penguatan masih lemah.
afektif di sekolah Pendidikan Praktik pendidikan
sering kali tidak Karakter yang karakter yang
nampak. menyatakan dilaksanakan
Pendidikan di TK bahwa dalam sekolah belum
atau PAUD di rasa rangka merata dan
sangat perlu untuk mewujudkan efektif. Hasil
penanaman nilai bangsa yang penelitian Akbar
karakter, sehingga berbudaya melalui (2016) pendidikan
merumuskan suatu nilai-nilai karakter karakter di
program penguatan religius, jujur, sekolah inti belum
pendidikan toleransi, disiplin, mengimbas secara
karakter menjadi bekerja keras, efektif dan efisien
suatu yang harus kreatif, mandiri, pada sekolah
dimiliki satuan demokratis, rassa sekitarnya.
pendidikan PAUD. ingin tahu, Untuk itu,
Fakta di lapangan semangat prestasi, dilakukanlah
Jurnal KARINOV Vol.1 No.3 (2018) : September
Penguatan aktif , dan berbasis
Pendidikan nilai-nilai
Karakter yang kehidupan abad
dikenal dengan 21 dipersiapkan
PPK (2017) agar untuk melahirkan
praktik pendidikan anak-anak bangsa
karakter menjadi yang berkarater
―hidup dan kuat‖. baik dan siap hidup
Gerakan PPK di abad 21. Tidak
sesungguhnya, jauh berbeda
yang dikuatkan dengan Revitalisasi
adalah “praktik pendidikan
pendidikan karakter (2010)
karakter” yang dengan 18 nilai
dilakukan di karakter yang
satuan-satuan
pendidikan dan
basis-basis gerakan
lainnya. Melalui
Praktik pendidikan
karakter yang baik
dan kuat
diharapkan dapat
melahirkan
generasi
berkarakter baik,
mereka dapat
menghadapi, hidup
dalam, dan
menghidupi dunia
masa depan yang
dihuninya (Akbar,
2011).
Kurikulum 2013
yang cenderung
konstruktivis,
berbasis
kompetensi, belajar
Jurnal KARINOV Vol.1 No.3 (2018) : September
Jurnal KARINOV Vol.1 No.3 (2018) : September
diutamakan, PPK (2017) ini juga dilakukan jawab, keteladanan, menghargai
melalui basis-basis gerakan melalui: martabat.

Pembelajaran di Kelas, Budaya Sekolah,


Secara teknis PPK melalui pembelajaran
Manajemen/Tata Kelola, dan Partisipasi
terpadu dapat dilakukan sebagai berikut: (1)
Masyarakat dengan bingkai/poros lima nilai
Rekonstruksi perangkat pembelajaran; (2)
utama: Religius, Nasionalis, Gotong Royong,
Hadirkan nilai-nilai karakter dari setiap muatan
Integritas, dan Mandiri. Kelima nilai utama itu
pada setiap bidang pengembangan-terfokus pada
terbingkai di dalam nilai-nilai sebagai berikut
core value masing-masing bidang
(Kemdikbud, 2017).
pengembangan/ tematik/ mata pelajaran
Nilai Utam Rincian Nilai Pendukungnya.
Religius Cinta damai, toleransi, (Phenix, 1964); (3) Pandanglah peserta didik
menghargai perbedaan, sebagai murid; (4) Menjadilah guru pemimpin
keteguhan, kepercayaan diri,
kerjasama antar pemeluk agama moral (Sergiovani); (5) Mulailah pembelajaran
dan kepercayaan, antibuli dan dengan berdo’a dan mendoakan untuk menuntut
kekerasan, persahabatan,
ilmu yang motivatif, dan inspiratif, jangan do’a
ketulusan, tidak memaksakan
kehendak, cinta lingkungan, yang mekanik; (6) Tatalah situasi phisio-sosio-
melindungi yang kecil dan
psikihis pembelajaran sesuai tema-tema tertentu
tersisih.
Nasionalis Apresiasi budaya sendiri, yang memungkinkan anak mudah
menjaga kebudayaan bangsa berkomunikasi, berkolaborasi, dan bersinergi;
sendiri, rela berkorban, unggul,
berprestasi, cinta tanah air, (7) Hadirkan nilai-nilai karakter dari sumber/
menjaga lingkungan, taat media pembelajaran yang bervariasi; (8)
hukum, disiplin, menghormati
laksanakan Active Learning berorientasi pada
keragaman budaya-suku-
agama. HOTS-HOAS-dan HOPS; (9) lakukan
Mandiri Kerja keras, tangguh, ulet, daya percepatan proses internalisasi nilai (Karakter)
juang, profesional, kreatif,
keberanian, belajar sepanjang dengan pembelajaran yang melibatkan: ―Ngerti,
hayat. Ngroso, Nglakoni‖ (Dewantara, 1933);
Gotong Kerjasama, menghargai,
Knowing, Feeling, Action‖ (Lickona, 1992);
Royong inklusif, komitmen atas
keputusan besama, musyawarah Pikir, Dzikir, Ikhtiar‖ (Gymnastiar, dalam
mufakat, tolong menolong, Akbar 2000, Akbar 2011), dan Understanding,
solidaritas, empati, anti:
diskriminasi—kekerasan, dan Action, Reflection‖ (Bohlin, 2001); dan (10)
sikap kerelawanan. lakukanlah Asesmen Autentik yang berfungsi
Integritas Kejujuran, cinta kebenaran,
setia dan komitmen moral, anti sebagai ―umpan balik segera‖ untuk penguatan
korupsi, keadilan, tanggung karakter, bukan untuk memfonis karakter anak;
akhiri hingga mampu Tinggi dan lainnya. pelibatan publik,
pembelajaran menciptakan kultur (Kemdikbud, paguyuban orang
dengan doa dan kehidupan yang 2017), tentu saja tua, komunitas
mendoakan, kondusif. dengan pusat kesenian dan
dengan Rekonstruksi perencanaan, budaya, lembaga
permohonan berbagai tata tertib pengorganisasian, pemerintahan
berkarakter baik bagi: siswa, guru, gerakan, dan BNN-Puskesmas,
sekaligus sebagai kepala sekolah, pengendalian yang dll, komunitas
Pesan Moral. orang tua, dan baik serta dalam keagamaan,
PPK berbasis warga sekolah melakukan evaluasi komunitas seniman
budaya sekolah lainnya yang kegiatan dan dan budaya lokal,
dilakukan melalui berorientasi pada program. dunia industri,
pembiasaan nilai- nilai-nilai utama. PPK berbasis lembaga penyiaran,
masyarakat
nilai utama melalui PPK dilakukan melalui kolaborasi-sinergi
kegiatan rutin, berbasis tata kelola dengan berbagai
insidental, dan sekolah dapat pihak masyarakat.
terprogram didukung dengan Susun dan
Pembiasaan sangat menanamakan laksanakanlah,
menentukan nilai utama PPK misalnya:
perilaku siswa secara integratif, ―program bersama
(Taufik, kolaboratif, dan keluarga‖,
2014; Akbar, sinergis. Di level ―program bersama
2016); juga melalui satuan pendidikan institusi‖ seperti
keteladanan, misalnya, PPK Puskesmas, Polsek,
penataan ekosistem melibatkan Kepala Sanggar
sekolah, tradisi, Sekolah/Ketua Tari/Kesenian,
karya, dan aktivitas Yayasan, Pendidik, Musium, Pondok
kehidupan sekolah; Tenaga Pesantren,
fasilitasi Kependidikan, ―program
bersama
pengembangan Komite Sekolah,
kelompok
potensi murid; Komunitas profesi‖—
rekonstruksi visi Masyarakat dan peternak,
petani, pekebun,
dan misi dan Organisasi Profesi,
perusahaan;
branding sekolah; Dunia Usaha dan
―program aksi
lakukan penataan Industri, Media
sosial‖; ―program
situasi fisik, sosial, Massa, Ikatan
kompetisional
dan psikologis Alumni, Perguruan
melalui
menyelenggarakan workshop. Dalam
lomba-lomba dan pelaksanaannya,
melibatkan terdapat 3
sebanyak-banyak tahapaan yaitu
anak untuk (1) melakukan
mengikuti lomba pelatihan PPK
yang dengan materi
diselenggarakan pelatihan; konsep
berbagai komunitas dasar PPK, PPK
masyarakat berbasis Kelas,
(Kemendikbud, PPK Berbasis
2017). Budaya Sekolah,
PPK Berbasis
2 Partisispasi
.
Masyarakat, serta
M PPK berbasis Tata
E
Kelola dan
T
O Evaluasi PPK;
D
(2) Kegiatan
E
workshop
Secara umum
kegiatan pelatihan
dan workshop ini
menggunakan
pendekatan
andragogy. Alasan
menggunakan
pendekatan
andragogy ialah
karena peserta
adalah orang-
orang dewasa.
Adapun metode
pembelajaran/
pelatihannya
menggunakan
berbagi informasi,
diskusi, dan
penyusunan Partisispasi Karakter Bangsa sekolah. Ada lima
program PPK di Masyarakat, serta yang merupakan nilai utama
sauan pendidikan PPK berbasis Tata bagian integral karakter yang
PAUD dengan Kelola dan dari Nawacita saling berkaitan
target setiap Evaluasi PPK. butir ke 8 yakni membentuk
PAUD Pemaparan konsep ―Revolusi Karakter jejaring nilai yang
menghasilkan dasar PPK Bangsa dan perlu
Program PPK di dilakukan oleh Gerakan Nasional dikembangkan
setiap satuan Sa’dun Akbar Revolusi Mental sebagai prioritas
pendidikan PAUD; selaku pembina dalam pendidikan gerakan PPK.
(3) melakukan Nasional dibidang yang hendak Kelima nilai utama
review program pendidikan mendorong seluruh itu terbingkai di
PPK yang karakter yang pemangku dalam nilai-nilai:
dihasilkan setiap menjabarkan latar kepentingan untuk Religius,
satuan pendidikan belakang kegiatan mengadakan pola Nasionalis,
PAUD dengan pelaksanaan berpikir, bersikap, Mandiri,
bimbingan tim pelatihan dan dan bertindak Gotongroyong,
fasilitator, hingga workshop dalam mengelola dan Integritas.
menghasilkan Penguatan
Pada tahap
program PPK Pendidikan
pertama
yang baik dan Karakter di PAUD.
dilanjutkan
siap Pemaparan tersebut
pemaparan tentang
diimplementasikan dimulai dari
PPK berbasis kelas
di masing-masing pebijakan
dilaksanakan
satuan pendidikan pemerintah tentang
dengan
PAUD. pendidikan
pengintegrasian
Tahap karakter pada tahun
PPK melalui
pertama 2010 hingga tahun
kurikulum,
melakukan 2017 tentang
mengintegrasikan
pelatihan PPK penguatan
nlai-nilai karakter
dengan materi pendidikan
dalam isi pelajaran,
pelatihan; konsep karakter. PPK
manajemen kelas,
dasar PPK, PPK sesungguhnya
integrasi melalui
berbasis Kelas, kelanjutan dan
penggunaan
PPK Berbasis kesinambungan
metode
Budaya Sekolah, Gerakan
pembelajaran,
PPK Berbasis Pendidikan
penilaian otentik,
refleksi dan pesan- sistem
pesan moral, pembelajaran. Sub-
melalui gerakan sub sistem
literasi, layanan pembelajaran yang
bimbingan dimaksud
konseling dan diantaranya
lainnya. Pemaparan mencakup Murid,
konsep dasar PPK Guru, Kurikulum—
dilakukan oleh tim Tujuan
fasilitator. Pembelajaran,
Pembelaja Sumber dan Media
ran di kelas pada Pembelajaran,
dasarnya adalah Isi/Materi
upaya fasilitasi Pelajaran, Metode
yang dilakukan Pembelajaran,
oleh pendidik Situasi
(guru) kepada Pembelajaran,
peserta didiknya
(murid) dengan
cara memberi
kemudahan-
kemudahan agar
mereka dapat
belajar sendiri
dengan mudah.
Jadi,
pembelajaran
pada dasarnya
adalah
membelajarkan
murid.
Pembelajaran pada
dasarnya
merupakan sebuah
sistem yang
memadukan
berbagai sub-
dan Asesment— bersama rutin, insidental, sosial, dan
Evaluasi dan dan terprogram
keluarga‖, psikologis hingga
Penilaian
―program bersama Pembiasaan sangat mampu
P
e institusi‖ seperti menentukan menciptakan kultur
m perilaku siswa
Puskesmas, Polsek, kehidupan yang
b
e Sanggar (Akbar, kondusif.
l 2016) juga melalui
Tari/Kesenian, Rekonstruksi
a
j Museum, Pondok keteladanan, berbagai tata tertib
a penataan ekosistem bagi: siswa, guru,
Pesantren,
r
a ―program bersama sekolah, tradisi, kepala sekolah,
n karya, dan aktivitas orang tua, dan
kelompok profesi‖
.
—peternak, kehidupan sekolah; warga sekolah
Penguatan
petani, pekebun, fasilitasi lainnya yang
Pendidikan
perusahaan; pengembangan berorientasi pada
Karakter
―program aksi potensi murid; nilai- nilai utama.
Partisipasi
sosial‖; ―program rekonstruksi visi Penguatan
Masyarakat
kompetisional dan misi dan Pendidikan
dilakukan melalui
melalui branding sekolah; Karakter Berbasis
Pelibatan publik,
menyelenggarakan lakukan penataan Tata Kelola dan
paguyuban orang
lomba-lomba dan situasi fisik, Manajemen
tua, komunitas
melibatkan Sekolah dan
pusat kesenian dan
sebanyak-banyak Evaluasi PPK
budaya, lembaga
anak untuk dilaksanakan
pemerintahan
mengikuti lomba secara integratif,
BNN-Puskesmas,
yang kolaboratif, dan
dll, komunitas
diselenggarakan sinergis. Di level
keagamaan,
berbagai satuan pendidikan
komunitas seniman
komunitas misalnya, PPK
dan budaya lokal,
masyarakat. melibatkan Kepala
dunia industri,
Penguatan Sekolah/Ketua
lembaga penyiaran,
pendidikan Yayasan, Pendidik,
kolaborasi—sinergi
karakter berbasis Tenaga
dengan berbagai
budaya sekolah Kependidikan,
pihak masyarakat.
dilakukan melalui Komite Sekolah,
Susun dan
pembiasaan nilai- Komunitas
laksanakanlah,
nilai utama Masyarakat dan
misalnya:
melalui kegiatan Organisasi Profesi,
―program
Dunia Usaha dan sekolah, komite
Industri, Media sekolah, orang tua,
Massa, Ikatan dan pengawas
Alumni, Perguruan melakukan evaluasi
Tinggi dan Penguatan
lainnya. Tentu saja Pendidikan
dengan Karakter dengan
perencanaan, cara menilai
pengorganisasin, keberhasilan PPK
gerakan, dan mempergunakan
pengendalian yang informasi
baik. Penilai PPK dari
adalah pihak
sekolah yang
melibatkan seluruh
pemangku
kepentingan
pendidikan. Untuk
menjaga
objektivitas,
penilaian
keberhasilan PPK
dilakukan minimal
dengan melibatkan
tiga pemangku
kepentingan utama
pendidikan, yaitu
sekolah, komite
sekolah/ orangtua,
dan pengawas.
Perwakilan
komunitas atau
dinas bisa juga
dilibatkan untuk
membuat evaluasi
PPK bila
dibutuhkan. Kepala
rubrikasipenilaian dibentuk dilaksanakan. sekmen serta
sebagai alat untuk berdasarkan asal Berikut format komunitas yang
membantu sekolah. Kegiatan program PPK dan diberdayakan
justifikasi indikator workshop dan foto peserta dalam kegiatan
PPK. pelatihan ini diikuti workshop. pembelajaran;
Tahap pertama oleh 21 guru serta (6) waktu
Adapun
bertujuan untuk sekolah, sehingga pelaksanaan.
komponen yang
mmeberikan terbentuk 7 Adapun kegiatan
diuraikan peserta
gambaran tentang kelompok dalam penyusunan
dalam menyusun
konsep dasar PPK, kegiatan worshop. program
program PPK
serta pelaksanaan Berikut format semacam ini
berbasis kelas
PPK berdasarkan workshop PPK disesuaikan
yaitu; (1) nomor;
basisnya. Hal ini di berbasis kelas, dengan
(2) bentuk
harapkan dapat budaya kelas, karakteristik satuan
kegiatan; (3) tujuan
menambah pasrtisipasi kegatan; (4) nilai pendidikan
wawasan dan masyarakat, dan karakter; (5) masing-masing.
pengetahuan manajemen/ mitra/ Peserta workshop
peserta workshop tatakelola sekolah dalam menyusun
dan ahli dalam serta evaluasi program PPK
menyusun program. Tahap berbasis budaya
program PPK di kedua bertujuan sekolah membuat
sekolah. Dalam untuk melatih format
tahap pertama peserta workshop penyususnan
inilah metode untuk dapat branding
informasi dan menyususn school dan
tanya jawab program PPK pengembangan
dilaksanakan. sesuai dengan kegiatan
pedoman serta pembiasaan.
Tahap
disesuaikan Masing- masing
kedua kegiatan
dengan format memiliki
workshop
karakteristik komponen yang
penyusunan
sekolah masing- harus
program PPK
masing sekolah. dikembangkan.
dilaksanakan oleh
Dalam tahap kedua Penyusunan
peserta melakukan
inilah metode branding school
workshop secara
diskusi dan komponen yang
berkelompok.
workshop harus diuraikan
Kelompok
yaitu; (1) visi (1) menguaraikan
sekolah; (2) nilai- kegiatan rutin
nilai utama PPK; sekolah; (2)
(3) potensi menguaraikan
lingkungan kegiatan
sekolah yang terprogram
mendukung sekolah; dan (3)
program PPK; (4) menguaraikan
keunikan sekolah kegiatan insidental
itu sendiri;(5) sekolah. Kegiatan
keunggulan yang workshop
dimiliki masing- penyususnana
masing sekolah; program PPK juga
(6) kelemahan dilakukan
sekolah (analisis dengan basis
SWOT); serta partisispasi
(7) menciptakan masyarakat serta
branding sekolah manajemen dan
yang ingin tata kelola sekolah
dikembangkan. serta evaluasi
Dalam hal ini programnya.
harus disertai Adapun komponen
dengan alasan yang harus
pemilihan diuraikan oleh
branding dan peserta
nilai karakter
apakah yang
menjadi prioritas
sekolah.
Sedangkan
komponen yang
harus diutaikan
peserta workshop
dalam
pengembangan
kegiatan
pembiasaan yaitu;
dalam menyususn program PPK berbasis satuan pendidikan PAUD dengan bimbingan tim
pasrtisipasi masyarakat yakni; (1) menguraikan fasilitator, hingga menghasilkan program PPK
nilai utama karakter yang ingin dikembangkan yang baik dan siap diimplementasikan di
bersama komunitas masyarakat; (2) masing-masing satuan pendidikan PAUD.
menguataikan bentuk kegiatan kerjasama yang Tahap ketiga bertujuan untuk melakukan review
ingin dijalin oleh sekolah; (3) menentukan program serta melakukan pemberian masukkan
komunitas yang memungkinkan terlibat; serta oleh tim fasilitator dalam langah perbaikan
(4) bentuk partisispasi masyarakat dalam program. Dalam tahap ketiga inilah metode
kegiatan PPK di sekolah baik sebagai pelaksana, diskusi dilaksanakan.
sponsor, dan lain-lain. Sedangkan pada program
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
PPK berbasis Tata Kelola dan Manajemen (tambahkan tabel pra kegiatan, intervensi
Sekolah, komponen yang harus diuraikan tidak tindakan, hasil)
jauh beda dengan pembuatan branding sekolah Hasil pre-test yang dilaksanakan untuk
yang ingin diciptakan, diantaranya adalag sebagi mengetahui pengetahuan awal guru tentang
berikut; (1) menentukan visi, Misi, serta tujuan program PPK menunjukkan bahwa masih
sekolah (Motto jika memungkinkan); (2) banyak guru yang belum memahami program
menguraikan nilai utama PPK yang ingin PPK, hal ini tampak pada hasil pre-test peserta
dikembangkan; (3) keunikan apa yang menjadi workshop mendapatkan nilai rata-rata 40
ciri khas dari sekolah dan yang dapat sedangkan pelaksanaan post-test menunjukkan
membedakan dengan sekolah lain; (4) peningkatan dengan nilai rata-rata 60. Seluruh
menganalisis keunggulan dan kelemahan peserta dapat menghasilkan produk program
sekolah (analisis SWOT) atau dapat disebut PPK baik berbasis kelas, budaya sekolah, dan
dengan evaluasi diri sekolah; serta (5) pemilihan partisispasi masyarakat di sekolah dasar sesuai
branding sekolah serta memberikan alasan dengan pedoman pemerintah. Disimpulkan
yang jelas dalam memilih branding tersebut. bahwa peserta pelatihan dan workshop PPK di
Dalam menyusun evaluasi program yang harus PAUD mengalami peningkatan wawasan dan
diperhatikan ialah bentuk kegiatan dari masing- menghasilkan program PPK.
masing basis prgram PPK di sekolah serta
Grafik1. hasil capaian peserta
menggunakan skala likert dalam menilai
nilai rata-rata

program. 80
60
40
20
Tahap ketiga kegiatan dilakukan dengan 0
hasil
review program PPK yang dihasilkan setiap

test
Sebagian Sebagian Branded
besar belum besar sudah TK sesuai
Disamping meningkatkan pengetahuan mengembang berhasil keunikan
dan wawasan guru PAUD, para peserta juga kan branded mengemba dan
dapat berhasil menyusun program PPK berbasis ngkan karakteristi
branded k tk
kelas, budaya sekolah, partisipasi masyarakat,
masing- masing-
tata kelola dan manajemen sekolah, serta
masing masing
evaluasi program sekolah.
No Pra Pasca Kesimpulan
Sekolah-sekolah yang berhasil menyusun
kegiatan Kegiatan
1 Pengetahuan Rerata Cukup baik
program PPK diantaranya; (1) TK Laboratorium
PPK rata-rata pengetahua UM; (2) TK Muslimat NU; (3) TK ABA; (4)
40 n 60 TK Insan Madani; (5) TK Dian Agung; (6) TK
2 Sebagian Sebagian Visi dan IT As Salam; (7) TK Satu Atap; dan (8) Melati
besar belum besar sudah misi TK
Day Care UM.
punya visi mampu ber basis
Hasil penyusunan program PPK di
dan misi menyusun karakter
berbasis visi dan salah satu sekolah telah sesuai dengan
karakter misi TK perencanaan yang diharapkan oleh pemerintah.
belum berbasis Pada program PPK berbasis kelas sekolah telah
mempunyai karakter
melakukan perencanaan program sebagai
visi berbasis
berikut; (1) ―Dongeng Pagi Kita Tingkatkan
karakter
Sebagian Sebagian Karakter Karakter Religius Anak-Anak KB Dan TK‖
besar TK besar sudah yang dilakukan untuk membiasakan anak-anak KB
belum mengemba dikembang dan TK mendengarkan dongeng sederhana
mampu ngkan kan adalah
tentang cerita keagamaan, membedakan
mengembang karakter tertib
perilaku yang baik dan yang kurang baik; (2)
kan karakter yang baik disiplin
yang baik di TK santun dan membuat media pembelajaran berbasis karakter,
ramah anak, contoh: media suteru dilakukan untuk
pantang menanamkan nilai – nilai karakter yang sesuai
menyerah,
dengan media yang dibuat oleh guru dan
kom-petitif,
meningkatkan anak akan karakter cinta pada
cerdas, dan
berahlak lingkungan; (3) mencipta lagu-lagu anak
mulia berbasis karakter, contoh: lagu ―Marka Jalan‖
dan lagu ―Mana Gayanya‖ dilakukan untuk
menambah kosa dilakukan untuk kelas dilakukan menanamkan anak
kata anak, dan menanamkan sikap untuk menanamkan kemandirian dan
mengenal akan religious; (8) anak sikap peduli kedisiplinan
salah satu karakter kegiatan doa pagi social; (14) menggosok gigi
yang ada pada bersama dilakukan kegiatan cuci setelah makan.
lagu, menanamkan untuk tangan memakai Hal ini
sejak dini menanamkan sabun dilakukan telah sesuai dengan
disiplin dalam sikap religious; (9) untuk menanamkan petunjuk/ pedoman
berkendara dan kegiatan baris anak sikap teknis penguatan
menanamkan rasa berbaris bersama di kepedulian pendidikan kaakter
percaya diri; (4) lapangan dilakukan terhadap melalui
SSR ―Sustain untuk lingkungan; dan pembelajaran
Silent Reading‖ menanamkan (15) kegiatan terpadu dapat
(membaca hening) sikap disiplin; (10) gosok gigi dilakukan sebagai
dilakukan untuk kegiatan upacara setelah makan berikut: (1)
menanamkan bendera bersama dilakukan untuk Rekonstruksi
disiplin dalam setiap hari senin perangkat
peningkatan dilakukan untuk pembelajaran; (2)
budaya baca; (5) menanamkan sikap Hadirkan nilai-nilai
kegiatan membeli nasionalis; (11) karakter dari setiap
di koperasi jujur GERNASBAKU muatan pada setiap
(anak mengambil (Gerakan Nasional bidang
kue sendiri kue Membacakan pengembangan-
yang diinginkan, Buku) dilakukan terfokus pada core
kemudian untuk menanamkan value masing-
memasukkan uang sikap gemar masing bidang
ke dalam kotak membaca; (12) pengembangan/
sendiri) dilakukan pembuatan label- tematik/ mata
untuk menanamkan label yang pelajaran (Phenix,
sikap jujur sejak mengandung nilai 1964); (3)
dini; (6) kegiatan karakter di kelas Pandanglah peserta
amal jum’at dilakukan untuk didik sebagai
dilakukan untuk menanamkan sikap murid; (4)
menanamkan sikap rasa ingin tahu; Menjadilah guru
religious; (7) (13) kegiatan pemimpin moral
kegiatan sholat rolling penataan (Sergiovani); (5)
dhuha bersama tempat duduk di Mulailah
pembelajaran (Dewantara,
dengan berdo’a dan 1933); Knowing,
mendoakan untuk Feeling, Action‖
menuntut ilmu (Lickona, 1992);
yang motivatif, dan Pikir, Dzikir,
inspiratif, jangan Ikhtiar‖
do’a yang (Gymnastiar,
mekanik; (6) dalam Akbar 2000,
Tatalah situasi Akbar
phisio-sosio- 2011), dan
psikhis Understanding,
pembelajaran Action, Reflection‖
sesuai tema-tema (Bohlin, 2001); dan
tertentu yang (10) lakukanlah
memungkinkan Asesmen Autentik
anak mudah yang berfungsi
berkomunikasi, sebagai ―umpan
berkolaborasi, dan balik
bersinergi; (7)
Hadirkan nilai-nilai
karakter dari
sumber/ media
pembelajaran yang
bervariasi; (8)
laksanakan Active
Learning
berorientasi pada
HOTS- HOAS-dan
HOPS; (9)
lakukan
percepatan proses
internalisasi nilai
(Karakter) dengan
pembelajaran yang
melibatkan:
―Ngerti, Ngroso,
Nglakoni‖
segera‖ untuk dikembangakan perencanaan pembelajaran
penguatan sesuai dengan program sebagai –
karakter, bukan karakteristik berikut. pembelajaran
untuk memvonis sekolah. 1. Sekolah yang inovatif
karakter anak; Hasil telah dan kreatif
akhiri penyusunan menyusun agar seluruh
pembelajaran program PPK visi sekolah potensi anak
dengan doa dan berbasis budaya yang berkembang
mendoakan, sekolah yang berbunyi secara
dengan disusun oleh ―Menjadika optimal,
permohonan peserta wokshop n Menyelengga
berkarakter baik telah sesuai Kelompok rakan
sekaligus sebagai dengan Bermain pembelajaran
Pesan Moral. Dari perencanaan yang dan Taman dengan
data yang diharapkan oleh kanak- metode
disajikah telah pemerintah. Hasil kanak yang pembelajaran
terlihat bahwa workshop salah unggulan yang inovatif
dalam menyusun satu sekolah telah dan menjadi dan kreatif
perencanaan menyususn rujukan‖. berbasis
program perencaan 2. Sekolah riset,
telah menyusun
penguatan program PPK di misi sekolah Mengemban
pendidikan sekolah dengan yang gkan kerja
karakter di sekolah mengadakan berbunyi sama
―Menyeleng
sudah sesuai dan beberapa kegiatan garakan kelembagaan
dimulai dari di sekolah, dengan
menganalisis nilai diantaranya ialah lembaga
utama PPK, kegiatan pendidikan
menganekaragamk penyusunan dan non-
an kegiatan kurikulum dan pendidikan,
pembelajaran dan pengadaan serta komite
memberikan kegiatan sekolah,
kesempatan ekstrakurikuler. Menciptakan
kepada siswa Pada program ―learning
untuk aktif dalam PPK berbasis society‖
menggali budaya sekolah, untuk
pengetahuannya. sekolah telah seluruh
tentunya hala ini melakukan warga
sekolah, dan
Mengembangk berada di
an budaya lingkungan
sekolah yang pergruan
tertib, disiplin, tinggi
santun dan b.
ramah anak, Lingkunga
Mengembangk n yang
an strategis
manajemen di tengah
sekolah yang kota
transparan dan Malang
akuntabel, dan c. Terletak
Mengembangk di area
an pola yang
kepemimpinan sarana
yang transportas
professional inya
dan efektif‖. mudah dan
3. Nilai-nilai terjangkau
karakter 5. Keunikan
yang dimiliki oleh
yang ingin sekolah:
di a. Memiliki
kembangkan fungsi
adalah tertib, laboratoriu
disiplin, m selain
santun dan jg sbg
ramah anak, lembaga
pantang pendidikan
menyerah,
b.
kompetitif,
Mempunya
cerdas, dan
i
berahlak mulia
sekolah
4. Potensi yang
mitra
dimiliki sekolah:
yang
a. Area
berbasis
belajar
Cambridge
yang luas
c. bermain air B. Hal ini
Mengadakan 6. Kekuatan
dan telah sesuai
tes yang dimiliki
Cambridge bernyanyi) sekolah: dengan pendapat
dan
c. a. Dipimpin Akbar (2016)
Psikotes Pembelajaran
oleh pakar yang menyatakan
untuk ―Calistung‖
siswa (baca, tulis, pendidikan bahwa penguatan
kelompok
hitung) dari pendidikan karakter
B
dengan
formasi berbasis budaya
a. metode
dosen UM sekolah dilakukan
Keunggula d.
b. Berbasis melalui
n yang Pemantaua
ICP ( pembiasaan nilai-
dimiliki n secara
Internation nilai utama
sekolah: berkelanjut
al Class melalui kegiatan
Kelas an secara
Program) rutin, insidental,
model intensif
dengan dan terprogram
bilingual khusus
menggunak pembiasaan sangat
dengan kelompok
an menentukan
guru yang B untuk
Cambridge perilaku siswa. dari
berpengala persiapan
Curriculum data yang telah
man dan masuk
dan disajikan, terlihat
metode Sekolah
menerapka bahwa sekolah
belajar Dasar
n program telah menyusun
yang e. Penerapan
pemebelaja perencanaan
menarik model
ran program penguatan
berbasis pembelajar
bilingual pendidikan karakter
multimedi an inovatif
pada setiap di sekolah dengan
a berbasis
kelas. menganalisis nilai
b. Program contextual
terlebih dahalu
pengemba learning 7. Sekolah telah
memiliki kemudian
ngan diri dan life
branding school
mengembangangka
potensi skill
Be Smart and
n nilai yang sesuai
khusus f. Cambridge Creative.
dengan
Class
anak karakteristik
Program
(melukis sekolahnya.
untuk
dan bilingual Hasil
menggamb class penyusunan
ar, kelompok program PPK
berbasis keagamaan
partisispasi dilakukan untuk
masyarakat yang Mempererat tali
disusun oleh silaturahmi dan
peserta wokshop kekeluargaan antar
telah sesuai sesama wali murid
dengan dan Belajar
perencanaan yang bersama tentang
diharapkan oleh ilmu agama; (2)
pemerintah. Hasil sekolah orang tua
workshop salah yang dilakukan
satu sekolah telah untuk Memberikan
menyusun pengetahuan
perencaan kepada orang tua
program PPK di tentang informasi
sekolah dengan yang
mengadakan berhubungan
beberapa kegiatan dengan
di sekolah,
diantaranya ialah
peran serta orang
tua dalam
kegiatan sekolah
serta guest
teacher. Pada
program PPK
berbasis
partisispasi
masyarakat,
sekolah telah
melakukan
perencaan
program
kerjasama
bersama oran tua
sebagai berikut;
(1) kegiatan
tumbuh kembang dapat diuraikan sekitar kelas dan profesi koki dan
anak; (3) sebagai berikut; sekolah; (5) Zoo bagaimana cara
Pertemuan Rutin (1) Polisi Masuk Goes to School memasak makanan
Forum Kelas dan Sekolah (PMS) (ZGS) yang sederhana; dan
Pengurus Komite yang dilakukan dilakukan untuk (7) Sosialisasi
Sekolah yang untuk Untuk mengajarkan anak ―CITABER‖ (Cuci
dilakukan untuk mengajarkan anak tentang macam- tangan yang benar)
memupuk / tentang macam- macam binatang yang dilakukan
mempererat macam Profesi dari yang ada di kebun untuk mengajarkan
hubungan Guest Teacher ( binatang; (6) Saya anak tentang cara
kerjasama antar guru tamu) yang Suka jadi Koki cuci tangan yang
wali murid dan diundang ke (Sasuki) yang benar.
mempermudah sekolah untuk dilakukan untuk Hasil
jaringan informasi mengajarkan; (2) mengajarkan anak penyusunan
dari sekolah untuk Dokter Periksa tentang program PPK
orang tua; dan (4) Kami (Doremi) berbasis
Dukungan untuk yang dilakukan manajemen dan
Kepanitiaan dalam untuk Untuk tata kelolah sekolah
kegiatan di sekolah memeriksa yang disusun oleh
yang dilakukan kesehatan setiap peserta wokshop
untuk mempererat siswa dari KB & telah sesuai dengan
tali silaturahmi dan TK; (3) Art for perencanaan yang
kekeluargaan antar School (AFS) yang diharapkan oleh
wali murid dan dilakukan untuk pemerintah. Hasil
guru serta mengajarkan workshop salah
karyawan sekolah kesenian dan satu sekolah telah
dan memberikan keterampilan bagi menyusun
dukungan untuk siswa di sekolah; perencanaan
kegiatan sekolah. (4) Peduli program PPK di
Pada program PPK Lingkungan Kita sekolah dengan
berbasis (PELITA) yang mengadakan
partisispasi dilakukan untuk beberapa kegiatan
masyarakat, mengajarkan anak di sekolah yang
sekolah telah tentang kepedulian tercantum pada
melakukan terhadap kurikulum sekolah.
perencaan program kebersihan Pada program
guest teacher yang lingkungan di PPK berbasis
manajemen dan percaya diri; (3)
tata kelolah Cooking class yang
sekolah, sekolah dilakukan untuk
telah melakukan meningkatkan
perencaan program kemampuan anak
yang dapat dibidang kognitif
diuraikan sebagai (pengetahuan
berikut; (1) anak), membangun
Pembelajaran pemahaman
agama/TPQ yang tentang cara
dilakukan untuk memotong sayur,
mengenalkan mencuci sayur,
pendidikan agama memahami
sejak usia dini,
memberikan
penguatan pada
anak untuk percaya
adanya Tuhan
Yang Maha Esa,
dan mengajarkan
tauladan Rasul
sejak usia dini; (2)
kegiatan bermusik
yang bertujuan
untuk mengenalkan
lagu-lagu daerah,
kebangsaan dengan
iringan music,
mengekspresikan
dan mengapresiasi
seni secara kreatif
dan
mengembangan
kepribadian anak
serta sikap social
emosional, dan
melatih anak untuk
bahan-bahan yang berminat dan meningkatkan dilakukan untuk
akan dimasak, dll, tertarik stimulus motorik membuat anak
meningkatkan menemukan dan kemampuan merasa percaya diri
kemampuan bahasa sesuatu hal baru di social anak; (9) dalam
anak (anak lingkungan sekitar Membaca awal mengenalkan
mengungkapkan dan lebih dekat yang dilakukan bahasa asing,
bahan-bahan) dan dengan alam; (6) untuk menyediakan
Anak percaya diri; Pembelajaran tari meningkatkan lingkungan
(4) Program amal yang dilakukan kemampuan bahasa pembelajaran yang
jumat yang agar anak dapat anak melalui kata- aman dan bersifat
dilakukan untuk mendemonstrasika kata dan benda menghibur pada
Mengajarkan anak n suatu secara sederhana anak, dan
berbagi dan peduli keterampilan melalui metode iin; menyiapkan
terhadap sesame; motorik (berlari, dan (10) bahasa asing
(5) Pembelajaran melonncat, Pembelajaran sejak dini untuk
sains yang menggerakan Bahasa Inggris jangga panjang.
dilakukan agar kedua tangan), yang Hal ini sesuai
anak memiliki melatih dengan pedoman
kemampuan keseimbangan saat penguatan
memecahkan bergerak, dan pendidikan
masalah yang melatih keberanian karakter
dihadapi melalui dan percaya diri (Kemendikbud,
metode sains, anak anak; (7) 2017) yang
memiliki sikap Pembelajaran menyatakan bahwa
ilmiah (anak tidak Komputer yang penguataan
cepat mengambil dilakukan agar pendidikan
keputusan, anak dapat karakter berbasis
berhati-hati mengenalkan masyarakat
menyampaikan teknologi IT yang dilakukan melalui
informasi), anak canggih sejak dini; pelibatan publik,
akan mendapatkan (8) pembelajaran paguyuban orang
pengetahuan dan renang yang tua, komunitas
informasi secara dilakukan untuk pusat kesenian dan
ilmiah (informasi melatih keberanian budaya, lembaga
berdasarkan dan percaya diri pemerintahan
standar keilmuan), anak dalam BNN-Puskesmas,
dan anak lebih bermain air, dan dll, komunitas
keagamaan, terfokus pada
komunitas seniman kegatan
dan budaya lokal, pengembangan
dunia industri, pengetahuan guru
lembaga penyiaran, PAUD serta
kolaborasi-sinergi penyusunan
dengan berbagai program PPK
pihak masyarakat. berbasis Kelas,
dari data yang telah Budaya Sekolah,
disajikan, sekolah Partisispasi
telah menjalin Masyarakat, serta
kerjasama dengan Manajemen dan
stakeholder Tata Kelola
(keluarga dan Sekolah dan
instansi di luar Evaluasi Program.
sekolah). Hasil pre-test yang
kerjasama ini dapat dilaksanakan
berupa fisik untuk
maupun finansial mengetahui
agar praktik
pendidikan
karakter dapat
berjalan secara
utuh dan
komprehensif.
4.
K
ES
I
M
P
U
L
A
N
Pelaksanaan
kegiatan Workshop
dan pelatihan
penyusunan
program PPK
pengetahuan awal dan workshop dilakukan secara selanjutnya
guru tentang PPK di PAUD Nasional dan disarankan untuk
program PPK mengalami menyeluruh. memperbanyak
menunjukkan peningkatan Keterbatasan resonden sehingga
bahwa masih wawasan dan dalam penelitian wawasan akan
banyak guru yang menghasilkan ini adalah waktu penguatan
belum memahami program PPK. untuk pendidikan
program PPK, hal pengumpulan data karakter oleh guru
Pengembang
ini tampak pada yang sangat singkat dapat meninggak
an karakter di TK
hasil pre-test sehingga peneliti dan seluruh satuan
sasaran dilakukan
peserta workshop hanya dapat pendidikan
dengan
mendapatkan nilai mencapai bersinergi untuk
pemahaman,
rata-rata 40 (hasil responden yang menciptakan
penyusunan
pre-test terlampir). sudah ditentukan praktik pendidikan
program, dan
Sedangkan sebelumnya. karakter agar
kegiatan
pelaksanaan post- Akan tetapi mencetak anak
pembiasaan. Hal
test menunjukkan untuk peneliti bangsa yang
ini senada dengan
peninkatan dengan berkarakter baik
temuan Taufik
nilai rata-rata sesuai dengan cita-
(2014) yang
60 (hasil post- cita bangsa.
menyebutkan
test terlampir).
bahwa metode
Dan seluruh U
untuk
C
peserta dapat
mengimplementasi A
menghasilakan P
kan pendidikan
A
produk program
karakter di sekolah N
PPK baik berbasis
adalah
T
kelas, budaya
pemahaman, E
sekolah, dan R
pembiasaan dan
I
partisispasi
keteladanan. M
masyarakat di A
5. K
sekolah dasar
S A
sesuai dengan A S
R I
pedoman
A H
pemerintah. N
Sehingga dapat Penelitian Tim

disimpulkan bahwa praktik ucapkan

peserta pelatihan pendidikan terimakasih atas


karakter telah partisipasi dan
fasilitas yang Pendidikan
Karakter
diberikan seluruh
Sekolah
stakeholder terkait, Dasar,
Naskah
sehingga
Pidato
pelaksanaan Pengukuha
n Guru
kegiatan workshop
Besar.
dan pelatihan PPK Malang:
Universitas
telah terlaksana
Negeri
dengan semestinya Malang.
Akbar, Sa’dun,
2016. Best
D Practise
A Pendidikan
F Karakter SD,
T Malang: UM
A Press.
R
Akbar,Sa’dun.
R 2011.
U Revitalisas
J i
U Pendidikan
K Karakter
A Sekolah
N Dasar,
Akbar, Sa’dun, Naskah
2000. Pidato
Prinsip- Pengukuha
prinsip dan n Guru
Vektor- Besar.
vektor Malang:
Percepatan Universitas
Proses Negeri
Internalisas Malang.
i Nilai
Kewirausah Bohlin. 2001.
aan: Studi Building
Kualitatif Character in
Pendidikan School:Resour
Visi ce
Pesantren Guide.Sanfran
Daaruttauh sisco:Jossey
ied Bass.
Bandung,
Disertasi,
Bandung:
PPs UPI.
Akbar, Sa’dun.
2011.
Revitalisasi
Dewantoro, Ki sia. Phenix Philip,
Hadjar, 1937. 1964. Realms
Pendidikan of Meaning:
Adab (Buku Philoshophy
I: of The
Pendidikan). Curriculum of
Yogyakarta: General
Education,
Taman
New York:
Siswa.
Mc.Graw-Hill
Kemendikbud. Book
2017. Konsep Company.
dan Pedoman Taufik. 2014.
Penguatan Pendidikan
Pendidikan Karakter di
Karakter. Sekolah:
Jakarta: Pusat pemahaman,p
Analisis dan embiasaan,
Sinkronisasi dan
Kebijakan keteladanan.
Sekretariat Jurnal Ilmu
Jenderal Pendidikan.
Kementrian Volume 20
Pendidikan no. 1 tahun
dan 2014.
Kebudayaan. halaman 59-
Lickona, Thomas, 69
1992. Educating
for
Character,
New York:
Bantam
Books.
Peraturan Presiden
Republik
Indonesia Nomor
87
Tahun
2017
tentang
Pengu
atan
Pendid
ikan
Karakt
er.
2017.
Jakarta
:
Preside
n
Republ
ik
Indone

You might also like