Jurnal Pengabdian Masyarakat J-DINAMIKA, Vol. 1, No.

1, Juni 2016,
P-ISSN: 2503-1031, E-ISSN: 2503-1112

PENYEBARAN SURAT C-PEMBERITAHUAN (C-6) KEPADA

MASYARAKAT AGAR MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA PADA
PEMILU 2024 DI SDN 6 SESETAN DENPASAR SELATAN

I Putu Wahyu Diantara. #1, Ni Wayan Widhiasthini #2

#
Jurusan Teknik Elektro,Universitas Pendidikan Nasional
1
wahyudiantara21@gmail.com

Abstract

Democracy plays an important role in maintaining the stability and prosperity of Indonesian society in general.
Where elections are one of the main pillars in democracy which is one of the foundations for realizing
democracy in Indonesia. The role of the community in being active and participating in the implementation of
elections certainly has a big influence on the implementation of democracy in Indonesia. This Thematic KKN
program has high hopes of being able to contribute to realizing the ideals and future of democracy by carrying
out its program which focuses on assisting the distribution of C-Notifications to the public so that they can
exercise their right to vote in the 2024 elections at SD NEGERI 6 Sesetan, South Denpasar. The more
sophisticated the technology is This is directly proportional to the increasing sophistication of hoax spreaders,
where seen from the trend in sources of information absorption by the public, social media is the most popular
tool. However, a problem arises when looking at the data on the spread of hoaxes on social media which then
becomes a factor preventing people from choosing and sorting out the basic information needs of the
community, especially ahead of the simultaneous general elections in 2024, especially among students as first-
time voters who are part of Generation Z. Work program on election procedures general for village
communities must include several important stages, from preparation to implementation of elections. The
preparation stages include socializing the importance of general elections, registering potential candidates,
forming an election committee, and compiling a voter list. Apart from that, the work program must also pay
attention to security aspects, information disclosure and active community participation in the election process.
Apart from that, the work program on general election procedures for village communities must also pay
attention to sustainability aspects, such as developing the capacity of election officials, monitoring the
implementation of elections, and post-election evaluation to improve the quality of the democratic process at
the village level. Thus, the election procedures work program can be an effective guide in carrying out a
democratic and quality election process.

Keywords: SOCIALIZATION, GENERAL ELECTION, DISSEMINATION OF C-NOTICE

 Jurnal Pengabdian Masyarakat J-DINAMIKA, Vol. 1, No. 1, Juni 2016,
P-ISSN: 2503-1031, E-ISSN: 2503-1112

Abstrak

Demokrasi memegang peranan penting didalam menjaga kondisi stabilitas dan kesejahteraan Masyarakat
Indonesia pada umumnya. Dimana Pemilu adalah salah satu pilar utama didalam demokrasi yang menjadi salah
satu pondasi dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia. Peranan masyarakat untuk dapat aktif dan turut
berpartisipasi dalam penyelanggaraan Pemilu tentunya sangat berpengaruh pada pelaksanaan Demokrasi di
Indonesia. Program KKN Tematik ini memiliki harapan besar untuk dapat berkontribusi mewujudkan cita – cita
dan masa depan demokrasi dengan mejalan programnya yang berfokus pada perbantuan penyebaran C-
Pemberitahuan kepada masyarakat agar menggunakan hak pilih nya pada pemilu 2024 di SD NEGERI 6 Sesetan
Denpasar selatan .Semakin canggih teknologi hal ini berbanding lurus dengan semakin canggihnya penyebar
hoaks dimana dilihat dari tren sumber penyerapan informasi masyarakat bahwa media sosial merupakan
sarana yang paling diminati. Akan tetapi muncul masalah Ketika melihat data penyebaran hoax di media sosial
yang kemudian faktor penghambat masyarakat memilih dan memilah kebutuhan dasar informasi bagi
masyarakat apalagi menjelang pemilihan umum serentak tahun 2024 terutama kalangan pelajar sebagai
pemilih pemula yang meruapakan bagian dari Generasi Z. Program kerja tata cara pemilihan umum untuk
masyarakat desa harus mencakup beberapa tahapan penting, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan pemilihan.
Tahapan persiapan mencakup sosialisasi pentingnya pemilihan umum, pendaftaran calon kandidat, pembentukan
panitia pemilihan, dan penyusunan daftar pemilih. Selain itu, program kerja juga harus memperhatikan aspek
keamanan, keterbukaan informasi, dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemilihan. Selain itu, program
kerja tata cara pemilihan umum untuk masyarakat desa juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan, seperti
pengembangan kapasitas petugas pemilihan, pengawasan terhadap pelaksanaan pemilihan, serta evaluasi pasca-
pemilihan untuk meningkatkan kualitas proses demokrasi di tingkat desa. Dengan demikian, program kerja tata
cara pemilihan dapat menjadi panduan yang efektif dalam menjalankan proses pemilihan yang demokratis dan
berkualitas.

Kata Kunci: SOSIALISASI,PEMILIHAN UMUM, PENYEBARAN C-PEMBERITAHUAN

 Jurnal Pengabdian Masyarakat J-DINAMIKA, Vol. 1, No. 1, Juni 2016,
PENDAHULUAN
Pemilihan Pemilu merupakan pilar fundamental
dalam sistem demokrasi, di mana rakyat
berdaulat untuk menentukan pemimpin dan
wakil rakyatnya (Muhtar & Rohman, 2023). Di
Indonesia sendiri pemilu diselenggarakan secara
berkala dengan melibatkan tiga unsur utama
yang ada didalamnya, yaitu pemilih,
penyelenggara, dan peserta pemilu. Sinergi dan
kerjasama yang harmonis antar ketiga unsur ini
menjadi kunci utama terselenggaranya pemilu
yang berkualitas dan berintegritas.
Pemilu sendiri telah diatur didalam Undang –
Undang Nomor 7 Tahun 2027 Pasal 1 yang
dimana dijelaskan didalamnya “Pemilihan
Umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah
sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan
Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil
Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan
secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945" (Alcika, 2023). Secara
sederhananya pemilu merupakan sarana bagi
rakyat untuk memilih pemimpinnya sesuai
dengan asas yang berlaku. pemilu menjadi
perwujudan kedaulatan rakyat karena melalui
pemilu rakyat diberi keleluasaan untuk memilih
pemimpin yang nantinya akan menjalankan
fungsi pengawasan, menyalurkan aspirasi
politik, membuat undang-undang, serta
merumuskan anggaran pendapatan dan belanja
guna membiayai pelaksanaan fungsi-fungsi
tersebut (Pitria et al., 2023).
Pemilih adalah pemegang kedaulatan yang
menentukan arah bangsa melalui suaranya.
Partisipasi aktif pemilih mencerminkan tingkat
kesadaran politik dan akuntabilitas pemimpin.
Oleh karena itu, edukasi dan peningkatan
kesadaran pemilih menjadi aspek krusial dalam
membangun demokrasi yang sehat.
Penyelenggara pemilu, seperti KPU dan
Bawaslu, bertanggung jawab untuk memastikan
seluruh tahapan pemilu berjalan secara jujur,
adil, dan transparan (Solihah et al., 2018).
Independensi dan profesionalisme
penyelenggara menjadi pilar utama terciptanya
pemilu yang terpercaya dan bebas dari
P-ISSN: 2503-1031, E-ISSN: 2503-1112
kecurangan. Peserta pemilu, baik partai politik
maupun calon perseorangan, menawarkan visi,
misi, dan program kerja untuk menarik suara
rakyat. Keberagaman peserta pemilu
mencerminkan dinamika demokrasi dan
memberikan pilihan bagi rakyat untuk
menentukan pemimpin yang sesuai dengan
aspirasi mereka.
Kondisi yang dihadapi pemilih cukup beragam
dan banyaknya dinamika yang terjadi ,
diantaranya banyaknya pemilih yang sedang
dirawat karena sakit, mendampingi pasien rawat
inap, pemilih yang sedang tertimpa bencana,
pemilih yang menjadi tahanan rutan dan juga
pemilih yang sedang menjalankan tugas
ditempat yang lain disaat pemungutan suara
berlangsung. Dilandasi oleh hal tersebut maka
akan dipermudah dengan kondisi pindah pemilih
bagi yang berkepentingan tersebut. Kemudahan
yang diberikan dalam menjalankan proses
pindah pemilih telah banyak disampaikan oleh
penyelenggara Pemilu yang dimana sampai
dengan saat ini masih cukup banyak masyarakat
yang ternyata belum memahami proses dan
prosedure yang harus dijalankan.
Proses pindah memilih dapat dilakukan secara
mudah dengan mengetahui terlebih dahulu
pengecekan TPS dan DPT yang terdaftar
sebelumnya melalui DPT Online yang sangat
mudah untuk diakses oleh masyarakat umum.
Memenuhi dokumen urus Pindah TPS juga perlu
dipersiapkan bagi pemilih yang akan
mengajukan Pindah Memilih ini, diantaranya
Kartu Tanda Penduduk (KTP) ataupun Kartu
Keluarga (KK), dilampirkan juga dengan
formulir Model A ( Tanda Bukti terdaftar
pemilih ) yang juga dengan mudah diperoleh
dengan pengecekan pada DPT online, selain itu
memberikan bukti pendukung yang lain sebagai
penguat alasan pindah memilih. Pengurusan
pindah Memilih dapat dilakukan dengan
mendatangi lamgsung Panitia Pemungutan
Suara , Kecamatan ataupun KPU Kabupaten atau
kota yang dituju dengan mempersiapkan berkas
– berkas yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Persetujuan yang diberikan oleh KPU dengan
diberikan bukti pemberian formulir A-Surat
Pindah Memilih sebagai bukti dari KPU untuk
dipergunakan oleh Calon Pemilih pada TPS
yang menjadi tujuan (Kandito et al., 2022).
 Jurnal Pengabdian Masyarakat J-DINAMIKA, Vol. 1, No. 1, Juni 2016,
Komisi Pemilihan Umum sebagai penanggung
jawab penyelenggara Pemilu telah menjamin
Hak Pilih untuk semua masyarakat di Indonesia ,
dimana sudah diatur juga didalam Undang –
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia “setiap warga negara berhak
untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan
umum berdasarkan persamaan hak melalui
pemungutan suara yang langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan” (Mustofa,
2015). “setiap warga negara berhak turut serta
dalam pemerintahan dengan langsung atau
dengan perantara wakil yang dipilihnya dengan
bebas, menurut cara yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan”. Dari hal ini
maka setiap warna negara wajib menggunakan
hak pilihnya dalam pemilu yang memiliki
banyak tujuan , diantaranya untuk mewujudkan
kedaulatan rakyat, meningkatkan akuntabilitas
pemimpin , memperkuat demokrasi , dan juga
menentukan masa depan bangsa. Promosi yang
menjadi salah satu bagian penting dari
Manajemen turut berperan dalam pelaksanaan
program kerja ini. Dimana Menurut Hamdani
dalam Sunyoto (2012:154), Promosi merupakan
salah satu variabel dalam bauran pemasaran
yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan
dalam memasarken sebuah produk. Kegiatan
promosi bukan saja berfungsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dengan
konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk
mempengaruhi konsumen dalam kegiatan
pembelian atau penggunaan produk sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan calon
konsumen. Mengacu pada hal tersebut , kami
mahasiswa tentunya menangkap kebuhan
masyarakat akan informasi menjadi sebuah hal
yang mendasari pelaksanan program kerja ini.
Terdapat banyak indikator dalam pelaksanaan
promosi ini , diantaranya Adanya Pesan yang
kami sampaikan , Media yang dibagikan kepada
mastarakat dan interaksi penyedia jasa dengan
pengguna , dalam hal ini
METODE
Berlatar belakang dari banyaknya warga
non KTP bali yang berada di Wilayah Denpasar
Selatan, maka program ini menyiasati
banyaknya ketidaktauan Masyarakat tentang
mudahnya dalam melakukan pindah Memilih
untuk menggunakan hak pilihnya sebagai
masyarakat yang tidak murni berasal dari
P-ISSN: 2503-1031, E-ISSN: 2503-1112
Wilayah Denpasar Selatan pada Pemilu Tahun
2024. Car Free Day m , menjadi salah satu daya
tarik masyarakat saat ini menjadi salah satu
media dalam melaksanakan program kerja ini.
Hal ini menjadi salah satu harapan dari program
kerja ini untuk dapat hadir di tengah – tengah
masyarakat Denpasar Selatan dalam
memberikan Edukasi Pindah Memilih dapat
diwujudkan. Tujuan utama pelaksanaan program
kerja ini yaitu memberikan Edukasi kepada
Masyarakat untuk dapat memanfaatkan hak
pilihnya dengan melaksanakan Pindah DPT
melalui penyebarkan flyer tematik KPU
( Tatacara Pindah DPT ) dan edukasi langsung
kepada masyarakat tentang tatacara pindah
Pemilih yang berlaku sampai dengan Tanggal 07
Februari 2024. Hal ini tentunya merupakan salah
satu langkah untuk mendukung terwujudunya
kesuskesan pelaksanaan Pemilu 2024 dengan
minimnya Masyarakat yang (Golput ) atau tidak
menggunakan hak pilihnya karena merasa tidak
mendapatkan informasi kaitannya pindah
Memilih tersebut.
Media Flyer yang menarik , menjadi salah satu
media yang dapat memberikan informasi jelas
dan spesifik , sehingga hal ini muncul sebagai
program kerja yang dikerjakan dalam
pelaksanaan KKN Tematik Undiknas pada
Periode ini. Pelaksanaan yang relatif
tidak sulit dan dirasa cukup interaktif menjadi
modal penting dalam penyampaian tujuan
Program Kerja ini kepada Masyarakat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Program KKN mengenai Langkah-Langkah
yang harus diperhatikan pemilih sebelum
memilih bakal calon dalam Pemilu. Manfaat
yang didapat seperti partisipasi demokratis,
pengetahuan tentang cara pemilihan umum
untuk membantu menciptakan transparansi
dalam proses politik, kesetaraan dan keadilan,
dan mencegah terjadinya pelanggaran dan
manipulasi dalam proses pemilihan. Edukasi ini
telah berhasil dilaksanakan berkat dukungan dari
berbagai pihak dan seluruh masyarakat Desa
Sesetan.
 Jurnal Pengabdian Masyarakat J-DINAMIKA, Vol. 1, No. 1, Juni 2016,
Gambar 1. Penyebaran C-Pemberitahuan (C-6)
Seperti yang ditunjukkan oleh peran media
sosial dalam melibatkan pemilih pemula dalam
pemilu 2024, video tersebut menarik perhatian
masyarakat. Pemahaman peserta pengabdian
terdiri dari dua komponen utama: (1) masyarakat
adalah kelompok pemilih yang memiliki peran
penting sebagai pemilih pemula dalam
pemilihan umum; dan (2) pemilih pemula
memiliki peluang yang signifikan untuk
berpartisipasi dalam peran pemilu serentak 2024.
PENUTUP
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini
mengenai program kerja “Langkah-Langkah
yang harus diperhatikan pemilih sebelum
memilih bakal calon dalam Pemilu”, rencana
keberlanjutan jangka Panjang dari program ini
yaitu: Rencana keberlanjutan program kerja tata
cara pemilihan umum merupakan langkah
penting untuk memastikan kesinambungan dan
kesuksesan program tersebut dalam jangka
panjang. Rencana keberlanjutan ini mencakup
berbagai strategi, metode, dan upaya yang akan
dilakukan setelah program utama selesai untuk
menjaga dan meningkatkan dampak positif
program tersebut. Berikut adalah penjelasan
secara panjang lebar, detail, dan lengkap tentang
rencana keberlanjutan program kerja tata cara
pemilihan umum:
1. Langkah pertama dalam rencana
keberlanjutan adalah melakukan evaluasi
menyeluruh terhadap hasil program tata cara
pemilihan umum yang telah dilaksanakan.
Evaluasi ini mencakup analisis terhadap tingkat
partisipasi masyarakat, tingkat pendidikan
politik, keterbukaan dan transparansi, serta
dampak positif lainnya dari program. Dengan
P-ISSN: 2503-1031, E-ISSN: 2503-1112
mengevaluasi hasil program, tim pelaksana
dapat mengetahui keberhasilan dan kekurangan
program tersebut. Evaluasi ini akan menjadi
dasar untuk merancang strategi keberlanjutan
yang tepat dan efektif.
2. Berdasarkan hasil evaluasi, tim
pelaksana dapat merancang program lanjutan
yang lebih terfokus dan berkelanjutan. Program
lanjutan ini dapat mencakup kegiatan seperti
pelatihan pemilih, sosialisasi tata
cara pemilihan umum, atau kampanye
pendidikan politik secara berkala. Program
lanjutan juga dapat melibatkan berbagai pihak
terkait, seperti pemerintah daerah, lembaga
swadaya masyarakat, dan media lokal untuk
memperluas jangkauan dan dampak program.
SARAN
Untuk meningkatkan pengabdian di masa
depan, hal-hal berikut perlu dipertimbangkan:
meningkatkan pelatihan dan sosialisasi
masyarakat, terus mengembangkan program
kesadaran kolektif. meningkatkan partisipasi
pemilih pemula di tahap awal pemilu, dan
mempertimbangkan program pendidikan literasi
yang relevan bagi bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Budiarjo, M. (2008). Dasar - Dasar Ilmu Politik.
Gramedia Pustaka Utama. Junaidi, V.,
Agustyati, K., & Hastomo, I. S. (2013).
POLITIK HUKUM SISTEM
PEMILU: Potret Keterbukaan dan Partisipasi
Publik dalam Penyusunan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD Kerjasama CDI
dan Perludem. Yayasan Perludem.
Solihin, Lukman, Indah, P., Hijriani, Ika, Utama,
Bakti, & Gandasari, N. (2021). Membentuk
Warga Negara yang Demokratis: Konstruksi
Literasi Kewargaan dalam Mata Pelajaran
PPKn. Pusat Penelitian Kebijakan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sugiarto, B., Marwah, S., & Akbar, A. A. S.
(2021). Pengantar Studi Demokrasi.
 Jurnal Pengabdian Masyarakat J-DINAMIKA, Vol. 1, No. 1, Juni 2016,
P-ISSN: 2503-1031, E-ISSN: 2503-1112

Unsoed Press. Indraewati, A., & Rahmiati. (2021). Aspek

Hukum Golongan Putih Dalam Pemilihan
Tanggala, M. (2018). Golput Partisipasi Dalam
Umum Di Indonesia Perspektif Siyasah
Pemilu Dalam Pemilu: Tinjauan Psikologi
Syar’iyyah. Siyasatuna: Jurnal Ilmiah
Politik. Wijana Mahadikarya.
Mahasiswa Siyasah Syar’iyyah, 2(3).

Amal, Ichsanul, M. I., & Muhaimin, A. (2023).
Pola Edukasi Politik Pencegahan Golput Dan
Politik Identitas Akun Detikcom Di Media
Sosial Facebook. Jurnal Prodi Ilmu Politik, 2(4),
210–222.
Arianto, B. (2011). Analisis Penyebab
Masyarakat Tidak Memilih Dalam Pemilu.
Jurnal Ilmu Politik Dan Ilmu Pemerintahan,
1(1), 51–60.
Bashar, K., Dismawati, Sartika, Annisa, N., &
Yuniar. (2019). Upaya Penegakan Hukum
Terhadap Tindak Kecurangan Pemilu Serentak
Tahun 2019 Di Kelurahan Pandang Kota
Makassar. Jurnal PENA, 6(2).
http://journal.unismuh.ac.id/
Cahyani, Indira, N. W., & Mahadewi, K. J.
(2023). Pelaksanaan Sosialisasi Pengaruh
Gadget Pada Siswa-Siswi Sd Negeri 1 Biaung
Kabupaten Tabanan. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Ilmu Keguruan Dan Pendidikan
(JPM-IKP), 6(1), 36–40.
Iswardhana, M. R., Zakinah, M., Maharani, G.
A., Tayan, W. G., & Nuraini, A. (2023).
Kampanye Gunakan Hak Suara Dan Jangan
Golput Pada Pemilu 2024 Untuk Generasi Muda.
PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 3(1), 117–222.
Kartini, D. S. (2017). Demokrasi dan Pengawas
Pemilu. Journal of Governance, 2(2).
Kirani, D. Y., & Mahadewi, K. J. (2023).
Pencegahan Golput Pada Pemilu 2024 Di Desa
Dangin Puri Kelod.
Mahadewi, K. J. (2023). Peranan Peraturan
Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2020
Tentang Tata Ruang Wilayahh Provinsi Bali
Tahun 2009-2029 Dalam Konteks Perubahan
Sosial. Jurnal Kewarganegaraan, 7(1), 126–133.
Mahfud, & Sultan, L. (2023). Strategi Komisi
Pemilihan Umum Dalam Menekan Angka
Golput Pada Pemilihan Wali Kota Makassar.
Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah
Syar’iyyah, 4(1), 76–85.

Cahyo, M. B. D. (2015). Tingkat Partisipasi

Nugraha. (2019). Perwujudan Pemilu yang
Masyarakat dalam Menggunakan Hak Suara
Luberjurdil melalui Validitas Daftar Pemilih
pada Pemilu Legislatif 2014. Pandecta Research
Tetap. Jurnal Suara Hukum, 1(1), 155–171.
Law Journal, 10(1).

Suarjana, I. K. B., & Mahadewi, K. J. (2023).

Ginanjar, D., Hanifah, F., & Huda, U. N. (2020).
Pengaturan Tata Cara Pemilihan Di Desa Dangin
Dimensi Pemilu Dalam Sistem Distrik Dan
Puri Kelod.
Proporsional. KHAZANAH MULTIDISIPLIN,
1(1), 21–30.
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/km
Suharyanti, & Noni, N. P. (2020). Aspek Hukum
Halilah, S. (2022). Analisis Peran Komisi Golongan Putih Dalam Pemilihan Umum. Jurnal
Pemilihan Umum (KPU) Dalam Partisipasi Akses, 12(2), 141–150.
Politik Masyarakat Di Pilkada Serta
Meminimalisir Golput. Siyasah: Jurnal Hukum
Tata Negara, 5(II).
Jurnal Pengabdian Masyarakat J-DINAMIKA, Vol. 1, No. 1, Juni 2016,
P-ISSN: 2503-1031, E-ISSN: 2503-1112