You are on page 1of 3

PERLINDUNGAN KEKERASAN FISIK

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA EMOSIONAL


No. Dokumen No Revisi Halaman
1/3
A
RSUD
KOTA BAUBAU
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. SADLY SALMAN, Sp.OG
NIP. 19770506 200312 1 003

PENGERTIAN Mengidentifikasi, mencegah, dan melindungi pasien dengan gangguan


jiwa emosional dari risiko terjadinya kekerasan fisik
TUJUAN Sebagai acuan :
1. Untuk melindungi pasien dengan gangguan jiwa emosional dari risiko
kekerasan fisik bagi dirinya sendiri maupun orang lain
2. Untuk memberikan keamanan fisik dan psikologis bagi pasien dengan
gangguan jiwa emosional
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Tentang Standar Prosedur Operasional Rumah sakit
Umum Daerah Kota Baubau Tahun 2022 Nomor : 003/
SPO/A/KEP/DIR/RSUD/I/2022
PROSEDUR A. Persiapan alat : Manset restrain atau jika tidak tersedia manset
dapat diganti bahan lain yang kuat namun tidak kasar misalnya kassa
roll atau kain
B. Prosedur tindakan :
1. Lakukan identifikasi pasien dengan gangguan jiwa emosional dari
risiko kekerasan
2. Petugas memberikan informed consent pada keluarga baik di
instalasi rawat jalan maupun instalasi rawat inap
3. Panggil batuan security jika diperlukan
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Baringkan pasien dakam posisi telentang dengan satu lengan ke
atas dan yang lain ke bawah
6. Pasang manset pada tangan kanan atau kaki kanan terlebih
dahulu
7. Pasang manset pada kedua tangan (tepat di atas pergelangan
tangan) dengan cara memasukkan 1 atau 2 jari di bawah tali
restrain kemudian ikatkan satu tangan di atas dan satu di bawah
dengan simpul berada di bawah
PERLINDUNGAN KEKERASAN FISIK
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA EMOSIONAL
No. Dokumen No Revisi Halaman :

A 2/3
RSUD
KOTA BAUBAU

8. Pasang manset pada kedua kaki (tepat di pergelangan kaki)


9. Pasang selimut
10. Beri penjelasan pada pasien bahwa tindakan yang dilakukan
bersifat sementara dan akan segera dilepas jika pasien sudah
mampu mengendalikan perilakunya dengan ramah dan
bersahabat
11. Laporkan dokter penanggung jawab pasien menggunakan SBAR ,
atau hubungi langsung dokter jaga
12. Perhatikan kebutuhan pasien dalam hal: berkemih, BAB, makan
dan minum
13. Pantau kondisi psikiatrik, keadaan manset, ekstremitas pasien
dan tanda-tanda vital sebelum 2 jam
14. Uji kemampuan pengendalian diri pasien dan kemampuan
mengikuti instruksi verbal sebelum 2 jam
15. Jika restrain dilanjutkan ubah posisi tangan yang direstrain setiap
2 jam dan lakukan latihan gerak sendi
16. Catat di lembar observasi dan alasan restrain, kapan dimuali atau
selesai dilakukan, serta tindakan pengawasan pasien selama
direstrain
17. Lakukan restrai mekanik di brankar pada pasien IGD yang akan
dilakukan transfer ke ruang rawat inap
18. Jika pasien sudah mampu mengandalikan diri buka restrain
dengan ditemani oleh perawat lain
19. Lepas restrain secara bertahap dimulai dari ekstremitas atas, bila
pasien kooperatif atau tidak berontak maka lepaskan satu restrain
ekstremitas bawah dan seterusnya sampai pasien bebas dari
restrain
20. Bantu pasien menggerakkan anggota badan dan pasien duduk
21. Anjurkan pasien mulai berdiri dan berjalan jika tidak pusing
22. Antarkan pasien ke kamarnya
23. Bereskan alat
24. Lakukan kebersihan tangan
25. Dokumentasikan tindakan dan catat respon pasien
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
PERLINDUNGAN KEKERASAN FISIK
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA EMOSIONAL
No. Dokumen No Revisi Halaman :

A 3/3
RSUD
KOTA BAUBAU

2. Instalasi Rawat Jalan


3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Intensive Care Unit (ICU)
5. Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
6. Pediatric Intensive Care Unit (PICU)
7. Cardio Vaskuler Care Unit (CVCU)
8. Instalasi Bedah Sentral
9. Instalasi Radiolagi

You might also like