You are on page 1of 7

Research question :

Survive or bankrupt? The impact of the Covid-19 Pandemic on cafes in Jakarta and how they
can survive during the pandemic as well as the government's involvement to maintain.

Research Problems:
The Covid-19 Pandemic affecting cafes in Jakarta, How to Survive, and Change Their
Business?

The Covid-19 pandemic has made cafes in Jakarta threatened with bankruptcy by not
opening their operating hours after the Indonesian government imposed strict restrictions
in 2020. We are trying to explore research on how covid-19 affects cafes in Jakarta and how
to survive and change their business.

This dissertation aims to find out how small cafes in Jakarta can survive during the COVID-19
pandemic. The method used is quantitative with graphic and explanation techniques and
uses SPSS tools. This population is taken from consumers who have bought or visited cafes
in Jakarta. The sample uses non-probability sampling. Sources of data obtained through the
distribution of questionnaires as many as 220 respondents. To find out how the impact of
the covid pandemic on small cafes in Jakarta, to find out how to survive during the
pandemic and the desire to change their business during the pandemic. The distribution of
the questionnaire using the G-form was due to the limitations of the research due to the
pandemic so that they did not approach respondents.

The Covid-19 pandemic is probably the most dominant in this discussion due to the impact
of covid-19 on small cafes in Jakarta as well as how small cafes survive and their interest in
changing their business.

To explore the impact of the COVID-19 perspective on small cafes, ways to survive and
interest in changing their business, conducted and presented a review of the latest
literature on this research topic.
INTRODUCTION

Cafés in Jakarta are closed due to the prolonged COVID-19 pandemic. Cannot open because
of government policies that currently limit people's mobility. The rapid spread of this virus
has resulted in social and economic problems that have occurred in almost all parts of the
world, including Indonesia. In Indonesia, almost all areas are affected by economic changes,
such as in the city of Jakarta.

This research was conducted with the aim of finding out how the impact of covid-19 on
Ways of Survival and Interests in changing business in Jakarta. In this study, quantitative
methods were used in collecting and processing data from the results of the questionnaire
which were processed into data in the form of graphs and explanations. The results
obtained show that with the Covid-19 virus pandemic, the economy has decreased,
especially in small cafes which have experienced a 50-70% decline in turnover and income.
And what strategies do cafe owners in Jakarta use to keep them open even with very small
profits in order to cover expenses?

The covid-19 pandemic increases the author's intention to improve the investigation and
research objectives of this paper. The aim is to explore and identify current issues from the
research question: “Survival or bankruptcy? The Effect of the Covid-19 Pandemic on Jakarta
cafés and how they can survive during the pandemic.” This dissertation proposal deals with
the covid-19 pandemic that has impacted small cafes in Jakarta and brings further insight
into how changing a business can be profitable during the COVID-19 pandemic.

This dissertation shows that small cafes in Jakarta can survive if they have the right sales
strategy and adapt to the prevailing social environment. In Jakarta, there are more than
3,000 coffee shops spread across various areas in Jakarta (Industry, 2016). Based on data
from the Ministry of Industry, this phenomenon occurs throughout Indonesia, but it cannot
be denied that Jakarta is experiencing a growth in the number of coffee outlets (Gunawan,
2018). This is partly driven by the possibility of Jakarya's individual income being higher than
the region, especially for lifestyle.
Literature Riview

Research on how to maintain small cafes in big cities like Jakarta, especially during the Covid
19 pandemic crisis by using the right marketing strategy to be able to maintain small cafes in
Jakarta during the pandemic, I observed many cafes in Jakarta adjusting to current
conditions. with their goals and launch initiatives designed to tackle covid-19.

2.1 Covid-19 Dampak Terhadap café café kecil

Pandemi COVID-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada 2 Maret 2020. Ketika 2 orang
dipastikan tertular dari seorang warga negara Jepang, pada 9 April, pandemi telah
menyebar ke 34 provinsi dengan Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan. sebagai
provinsi yang paling terpapar. Upaya pencegahan penyebaran dilakukan dan
dikampanyekan. Setidaknya ada tiga kunci pengendalian penularan dan penyebaran COVID-
19, yakni dengan menjaga jarak, memakai masker dan rajin cuci tangan pakai sabun serta
memperbanyak wastafel portable yang diadakan secara swadaya oleh masyarakat.

Covid-19 Juga membawa efek terhadap café kecil di Jakarta dampak yang dirasakan ialah
menurunnya tingkat penjualan mereka (Maleachi,2020). Regulasi pemerintah untuk tidak
keluar rumah untuk memperkecil laju penyebaran Covid-19, sehingga di karenakan regulasi
pemerintah yang membatasi aktifitas masyarakat, café di Jakarta buka dari pukul 7AM-8PM
setiap hari yang biasannya dibuka hingga pukul 10PM (Maleachi,2020). Jelas membawa
dampak yang sangat merugikan bagi para pemilik usaha café, tidak hanya Jakarta salah satu
mesin kasir digital Moka juga menyebutkan sebanyak 13 dari 17 Kota mengalami penurunan
pendapatan harian yang signifikan (Maleachi,2020). Bali dan Surabaya adalah kota yang
paling terkena dampak, terhitung penurunan 18% dan 26% sehingga pandemic covid ini
tidak hanya merugikan café di Jakarta tetapi juga café di luar Jakarta.

Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia sehari-hari. Oleh karena itu,
kita perlu berbelanja untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman (Sandra
Maleachi,2021). Namun, sejak kemunculan dan peningkatan pesat kasus positif COVID-19,
kegiatan tersebut terhambat karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) pada tahun 2020 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat
(PPKM) pada tahun 2021. Dengan regulasi ini, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Aktivitas di
luar rumah secara rutin seperti bekerja, beribadah, berbelanja, dan aktivitas lainnya. Salah
satu cara untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia adalah dengan berbelanja secara
online, atau bisa juga disebut dengan belanja dari rumah. (Sihombing & Juliana, 2021)
Source : Tempo.co

Dalam data di atas dapat di simpulkan bahwa pandemic covid-19 membawa dampak besar
bagi berkembangnya E-Commerce di Indonesia dengan berblanja secara online membuat
strategi pemasaran setiap café di Jakarta mengalami perubahan. Menurut laporan statista
data 10 top e-Commerce yang paling sering di kunjungi di Indonesia ialah Shopee, menjadi
urutan pertama yang memimpin setelah Tokopedia (Tempo,2020).

Selain itu, penelitian ini menggunakan berbagai topik konsep dampak covid-19 untuk
menguraikan dan menetapkan jawaban yang efektif atas pengaruhnya terhadap café kecil di
Jakarta. Oleh karena itu, pengukuran yang digunakan penulis cenderung melihat aspek
aspek yang berkaitan dengan dukungan terhadap Perkembangan,Dampak, serta tekanan
terhadap café.

Pada perspektif lain tidak hanya café kecil saja yang terkena dampak pandemic covid-19
restoran besar juga menutup gerainya sementara akibat pandemic yang berkepanjangan.
Dilansir dari (TheJakartaPost,2020) Group yang telah memasukan sejumlah merek asing di
kota kota besar seperti Djournal Coffe, Kitchenette, dan Sushigroove ini mengutamakan
kesehatan dan keselamatan karyawan dan pelanggannya di tengah pandemo COVID-19.
Rantai restoran besar terpukul keras oleh wabah virus corona, karena lebih dari 70%
restoran skala menengah hingga besar berlokasi di mal dan ruang kantor.

Hubungan antara Covid-19 dengan café café di Jakarta memberikan keterkaitan antara satu
dengan lainnya covid-19 memberikan dampak yang sangat buruk bagi para pengusaha café
di Jakarta dikarenakan kurangnya pendapatan serta regulasi pemerintah yang memberikan
pembatasan sehingga merugikan para pengusaha café di Jakarta.

2.2 Keterlibatan Pemerintah

Keterlibatan pemerintah dalam Covid-19 terhadap para pengusaha telah menarik perhatian,
seperti kebanyakan pemerintah di seluruh dunia pemerintah Indonesia telah meluncurkan
banyak program stimulus dalam menanggapi dampak pandemic covid-19 (UNDP
Indonesia,2020). Salah satu kebijakan modal kerja pertama yang di terapkan ialah
pemberian kredit modal kerja murah melalui penempatan uang negara dalam bentuk
simpanan atau giro pemerintah pada bank umum mitra pemerintah (Purwanto,2020).
Pemerintah menempatkan dana Rp 30 triliun di bank umum mitra selama 6 bulan.
Penempatan dana pemerintah ini dilakukan untuk mempercepat pemberian kredit
khususnya bagi usaha kecil dan industri padat karya dalam rangka mempercepat pemulihan
ekonomi masyarakat kelas bawah (Purwanto,2020).

Yang di tunjukan untuk individu maupun sector bisnis termasuk umkm. Akibat dari stimulus
yang pemerintah gencarkan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian
Indonesia selama covid-19. Program stimulus yang di lancarkan oleh pemerintah ialah
program subsidi pinjaman bunga, PPh Final di tanggung pemerintah serta pencairan skema
kredit, dan yang paling terbaru ialah bantuan langsung tunai senilai Rp.2.4 Juta (UNDP
Indonesia,2020).

Masalah paling mendesak berkaitan dengan proses penargetan, yang selama ini menjadi
perhatian UMKM. Program tersebut kurang di publikasikan secara luas dikarenakan
kurangnya informasi, database yang ketinggalan zaman, dan proses aplikasi yang rumit
(UNDP Indonesia). Beberapa pengusaha restoran kecil tidak mendapatkan informasi
lanjutan yang jelas tentang mengenai status aplikasi mereka. Masalah yang timbul
kemudian ialah apakah program tersebut dampat membantu pengusaha kecil bertahan
selama masa pandemic ini.

Keterlibatan pemerintah tidak sampai dengan pusat tetapi juga langsung inisiatif dari
pemerintah daerah itu untuk mempertahankan café kecil di Jakarta. Seperti membuat Pasar
Lokal Online, Subsidi bahan baku dan pembelian ke UMKM dari pemerintah daerah
langsung (UNDP Indonesia,2020).

Source : UNDP Indonesia

Dalam data diatas efektifitas dikalangan pengusaha kecil penyaluran bantuan ada pada
21,3% dari pendaftar 78,7% yang telah mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah
jumlah ini sangat rendah jika di bandingkan dari informasi yang beredar di kalangan
pengusaha kecil. Angka ini menunjukan ada faktor lain yang menyebabkan pengusaha kecil
tidak mengajukan/ menerima bantuan dari pemerintah (UNDP Indonesia).
Source : Purwanto,2020

Data di atas adalah dana bantuan yang di alokasikan pemerintah untuk usaha kecil selama
covid-19 tahun 2020. Total penanganan covid-19 Rp.695,2 Triliun dan 17,75% di alokasikan
untuk membantu program recovery ekonomi nasional (Purwanto,2019). Pada table di atas
jumlah tersebut di alokasikan pada 6 kegiatan untuk mendorong restrukturisasi usaha kecil
serta pembiayaan investasi pada usaha kecil,mikro dan menengah.Pemerintah juga
menekankan perlunya digitalisasi dan digitalisasi untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam istilahnya yang paling luas, digitalisasi dipahami sebagai “Proses perpindahan ke
bisnis digital” (asiapasific.ca,2020). Terlepas dari covid-19 upaya pemerintah untuk
membantu usaha kecil melakukan digitalisasi membuahkan hasil, yang di tunjukkan oleh
ketahanan ekonomi digitalnya di tengah pandemic dan dapat memberikan contoh pada
ekonomi asia pacific (APEC) (asiapasific.ca,2020).

Oleh karena itu pemerintah terus mempercepat pemulihan ekonomi usaha kecil
dikarenakan kontribusi usaha kecil terhadap Product Domestic Bruto (PDB) nasional
mencapai 60,34% (Purwanto,2020).

Maka, Hipotesis di bawah ini telah mempertimbangkan :

H1 : Hubungan pemerintah dalam pengangan Covid-19 terhadap Café kecil berhubungan


positif.

2.3 Bagaimana Dapat Bertahan Dalam Pandemi

Dalam segala kondisi banyak cara untuk dapat ber adaptasi terhadap keadaan untuk
mempertahankan café kecil di masa pandemic covid-19. Seperti dalam hal ini pemerintah
memberikan program stimulus yang di berikan terhadap café kecil atau usaha kecil untuk
dapat mempertahankan usahanya. Bertahan selama masa pandemic dapat di simpulkan
menggunakan teknik strategi ataupun promosi yang tepat agar dapat memberikan dampak
yang signifikan untuk usaha café.

You might also like