You are on page 1of 13

Analisis rantai pasok kelapa ......................................... (Risni Tahunining, Caroline B. D. Pakasi, dan Charles R.

Ngangi)
.

ANALISIS RANTAI PASOK KELAPA DI DESA SANGKUB SATU


KECAMATAN SANGKUB KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

Coconut Supply Chain Analysis In Sangkub Satu Village, Sangkub Sub District,
North Bolaang Mongondow Regency

Risni Tahunining, Caroline B. D. Pakasi, dan Charles R. Ngangi


Progam Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT
The objective of this research is to identify product flow, financial flow, information flow. And
analyze the level of marketing efficiency in the coconut supply chain. The research was carried out from
June to August 2021. The data collected were primary data obtained from farmers and traders using
questionnaires, internet secondary data, and the Sangkub Satu Village Office. Sampling using purposive
sampling method as many as 24 people from 52 farmers, and snowball sampling method as many as 24
farmers and 3 traders. The research result showed that (1). Coconut supply chain in the channel Farm-
ers-Collectors-Factory based on product flow flowing from upstream to downstream where farmers pro-
cess coconut into copra and sell copra to traders, traders sell copra to factories, financial flows flow
from downstream to upstream where factories buy copra with a transaction via banks to traders and
traders buy copra with transactions directly to farmers, the first flow of information on the direction of
the factory informs copra quality and price to traders, traders informs copra prices to farmers. The sec-
ond flow of information is the two farmers to inform the copra quality to trader and the trader will in-
form the factory the amount of copra to the factory. (2). The level of marketing efficiency in the coconut
supply chain is seen from marketing margins, costs and profits, farmers and traders who have been effi-
cient.
Keywords: supply chain, coconut, stream

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aliran produk, aliran keuangan, aliran informa-
sidan menganalisis tingkat efisensi pemasaran pada rantai pasok kelapa.Penelitian dilaksanakan bulan
Juni sampai Agustus 2021. Data yang dikumpulkan yaitu data primer diperoleh dari petani dan pedagang
mengunakan kuesioner, data sekunder dari internet dan Kantor Desa Sangkub Satu. Pengambilan sampel
mengunakan metode purposive samplingsebanyak 24 orang dari 52 orang petanidan metode snowball
samplingsebanyak 24 petani dan 3 Pedagang.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1). Rantai pasok ke-
lapa pada saluran Petani-Pedagang Pengumpul-Pabrik berdasarkan aliran produk mengalir dari hulu ke
hilir dimana petani mengolah kelapa menjadi kopra dan menjual kopra ke pedagang, pedagang menjual
kopra ke pabrik, aliran keuangan mengalir dari hilir ke hulu dimana pabrik membeli kopradengan
transansi via bank ke pedagangdan pedagang membeli kopradengan transaksi secara langsung ke petani,
aliran informasi arah pertama pabrik menginformasikan kualitas kopra dan harga ke pedagang, pedagang
menginformasikan harga kopra ke petani. Arah kedua petani menginformasikan ke pedagang kualitas
kopra dan pedagang akan menginformasikan jumlah volume pemasaran kopra ke pabrik. (2). Tingkat
efisiensi pemasaran pada rantai pasok kelapa dilihat dari margin pemasaran, biaya dan keuntungan,
petani dan pedagang yang telah efisien.
Kata kunci: Rantai Pasok, Kelapa Kopra, Aliran

388
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 3, Oktober 2021: 388-400

PENDAHULUAN pendapatanya pada hasil tanaman kelapa.


Produk Kelapa yang dijual petani dalam bentuk
Latar Belakang
kopra, kelapa biji, batok kelapa, minyak kelapa,
Tanaman perkebunan merupakan salah
arang tempurung, dan sabut kelapa.
satu sektor dari petanian yang berkontribusi ter-
Desa Sangkub Satu yang terletak di
hadap peluang lapangan pekerjaan, meningkat-
Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mon-
kan pendapatan dan menyediakan kebutuhan
gondow Utara sebagian masyarakatnya bekerja
bahan pangan dan bahan baku untuk industri.
sebagai petani kelapa hal ini dikarenakan salah
Sektor perkebunan menjadi salah satu andalan
satu sumber mata pencaharian yang mudah
untuk menambah devisa Negara dan untuk
didapatkan, tanaman kelapa memiliki peran
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
yang sangat tinggi bagi kehidupan petani di De-
umum, lebih khususnya kepada Petani perke-
sa terutama dalam peningkatan pendapatan dari
bunan. Tanaman Perkebunan memiliki berbagai
produksi kelapa yang didapatkan sepanjang ta-
macam jenis-jenis komoditi seperi tanaman ko-
hun karena terus menerus berproduksi, sehingga
pi, kelapa, kakao, kelapa sawit, cengkeh, karet
kelapa siap dijual kapanpun untuk memenuhi
dan lain-lain.
kebutuhan keluarga petani di Desa Sangkub Sa-
Kelapa (Cocos Nucifer L) adalah salah
tu.
satu jenis tanaman unggulan komoditi perke-
Petani kelapa di Desa Sangkub Satu
bunan yang berada di Indonesia. Kelapa meru-
menjual hasil produksi kelapa ke Pedagang da-
pakan pohon yang berbiji atau berbuah berasal
lam bentuk kopra dan apabila terjadi penurunan
dari pesisir Samudra Hindia dan kini telah ter-
harga maka Petani akan mengambil cara yaitu
sebar luas di Daerah Tropika, kelapa biasanya
dengan menjual kelapa perbiji ke Pedagang.
tumbuh dipesisir pantai dan ketinggian
Kelapa di Desa Sangkub Satu perlu diimbangi
pohonnya mencapai hingga 30 Meter. Kelapa
dengan salah satu sistem distribusi yang baik
sebagai sumber pendapatan yang memiliki
menginggat pemasaran memegang peranan
berbagai manfaat bagi kehidupan mulai dari
yang sangat penting dalam menghasilkan pen-
buah, daun, batang sampai pada akarnya.
dapatan yang maksimal.
Provinsi Sulawesi Utara merupakan dae-
Rantai pasok yang terlalu panjang dapat
rah yang dikenal sebagai daerah nyiur mel-
membuat harga yang diterima petani di Desa
ambai dengan penghasil kelapa terbesar ke dua
Sangkub Satu menjadi rendah, kurangnya in-
di Indonesia setelah Provinsi Riau. Kelapa men-
formasi tentang produk kelapa dan kurangnya
jadi tanaman perkebunan yang mudah ditemui,
koneksi dengan pabrik maka proses penentuan
luas tanaman kelapa pada Tahun 2020 men-
harga lebih dikuasai oleh pedagang. Sehingga
capai 260.789,22Ha dengan jumlah produksi
sistem aliran rantai pasok yang baik, diharapkan
kelapa sebesar 242.458,69 ton, kelapa dipasar-
dapat membuat harga dan distribusi kelapa
kan bukan hanya antar daerah, tetapi juga sam-
menjadi lebih baik. Hal ini membuat peneliti
pai ke luar Negeri, BPS Sulut (2021).
tertarik untuk mengidentifikasi dan
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
menganalisis mengenai aliran rantai pasok ke-
merupakan salah satu kabupaten penghasil ke-
lapa yang berada di Desa Sangkub Satu Keca-
lapa yang berada di Provinsi Sulawesi Utara
matan Sangkub Kabupaten Bolaang Mon-
pada tahun 2020 silam komoditi perkebunan
gondow Utara.
kelapa di Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara memiliki luas area sebesar 15.580,03Ha
dengan produksi kelapa 13.081,32 ton (BPS
Bolmut 2021). Sebagian petani di Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara menggantungkan

389
Analisis rantai pasok kelapa ......................................... (Risni Tahunining, Caroline B. D. Pakasi, dan Charles R. Ngangi)
.

Rumusan Masalah orang dan mengunakan metode purposive sam-


1. Bagaimana rantai pasok kelapa berdasarkan pling (secara segaja) dimana sampel dipilih
aliran produk, aliran keuangan, dan aliran sesuai dengan kriteria yang akan diteliti yaitu
informasi ? petani yang menjual kelapa dan diolah menjadi
kopra dengan sampel sebanyak 24 orang, tahap
2. Berapa tingkat efisiensi pemasaran pada
ke dua Pada penelitian ini sampel petani kopra
rantai pasok kelapa ? dan pedagang pengumpul kopra di Kecamatan
Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow
Tujuan Penelitian Utara mengunakan metode snowball sampling
1. Mengidentifikasi rantai pasok kelapa ber- (bola salju) merupakan metode yang melalui
dasarkan aliran produk, aliran keuangan, proses bergulir dengan meminta informasi dari
dan aliran informasi sampel pertama untuk mendapatkan sampel
2. Menganalisis tingkat efisensi pemasaran berikutnya hingga seluruh sampel penelitian
pada rantai pasok kelapa terpenuhi, besaran sampel responden yaitu 24
petani kopra dan tiga pedagang pengumpul
Manfaat Penelitian kopra.
1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan sa-
rana pengembangan wawasan dalam Metode Pengumpulan Data
mengkaji dan menganalisis permasalahan Pengumpulan data dilakukan dengan
khususnya berkaitan dengan rantai pasok. mengunakan data primer dan sekunder. Data
2. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharap- primer yaitu data yang diambil dari petani
kan dapat digunakan sebagai acuan kopra dan pedagang pengumpul kopra, dengan
penelitian selanjutnya. melakukan survey, wawancara, kuesioner, dan
3. Sebagai bahan informasi dalam pengambi- dokumentasi kepada responden secara lang-
lan keputusan bagi para mata rantai yang sung. Data sekunder yaitu data yang diperoleh
terlibat dalam rantai pasok kelapa di Desa dari instansi yang terkait: Badan Pusat Statistik,
Sangkub Satu Kecamatan Sangkub Kabu- buku-buku kepustakaan, literature, jurnal-jurnal
paten Bolaang Mongondow Utara dari internet dan Kantor Desa Sangkub Satu
yang berhubungan dengan penelitian rantai
pasok kelapa.
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian Konsep Pengukuran Variabel
Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan Variabel yang akan digunakan dalam penelitian
mulai dari bulan Juni 2021 hingga bulan ini adalah :
Agustus 2021. Tahapan penelitian mulai dari 1. Karakteristik responden, mencakup umur,
penyusunan data, pelaksanaan penelitian dan jenis kelamin, luas lahan, tenaga kerja
penyusunan laporan penelitian. Tempat tingkat pendidikan, pengalaman
penelitian di Desa Sangkub Satu Kecamatan petani dan pengalaman berdagang.
Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow 2. Petani kelapa adalah orang yang mengel-
Utara. olah dan memproduksi kelapa menjadi
kopra: jumlah produksi, biaya, harga jual
Metode Pengambilan Sampel kopra
Penentuan sampel petani mengunakan 3. Pedagang pengumpul kopra adalah orang
dua tahap yaitu tahap pertama adalah yang membeli dan menampung kopra dari
menetukan jumlah sampe populasi sebanyak 52 pemasok dalam wilayah desa dan kecama-

390
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 3, Oktober 2021: 388-400

tan: jumlah kopra, harga beli kopra, harga dengan proses aliran produk dan aliran
jual kopra dan biaya pemasaran kopra keuangan yang berkaitan dengan rantai
pedagang. pasok kelapa di Desa Sangkub Satu Keca-
4. Pabrik merupakan perusahaan atau industri matan. .
yang berada di Minahasa Selatan (PT Car- Analisis kuantitatif untuk mengukur
gill Indonesia): harga beli kopradari pabrik. tingkat efisiensi pemasaran pada rantai pasok
5. Rantai Pasok adalah aktivitas penyaluran yang dilakukan dengan mengunakan margin
pasokan barang yang meliputi aliranpro- pemasaran.
duk, aliran keuangan, aliran informasi ke- Analisis margin pemasaran dihitung
lapa di Desa Sangkub Satu Kecamatan berdasarkan pengurangan harga penjualan
Sangkub Satu. dengan harga pembelian pada setiap pelaku
6. Efisien pemasaran rantai pasok kelapa rantai yang terlibat dalam pemasaran atau pen-
dilihat dari margin pemasaran yang ter- jumlahan dari biaya-biaya pemasaran yang
dapat didalam biaya pemasaran dan keun- dikeluarkan dan keuntungan yang diperoleh
tungan pemasaran. pelaku rantai pasok. Secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Metode Analisis Data M = Pr – Pf
Analisis data yang akan digunakan yaitu dimana:
metode deskriptif dan kuantitatif. M : Margin Pemasaran
Analisis data kuantitatif digunakan da- Pr : Harga di Tingkat Pedagang
lam perhitungan tingkat efisiensi pemasaran Pf : Harga di Tingkat Petani
pada rantai pasok kelapa di Desa Sangkub Satu
Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang Mon- Untuk menghintung tingkat efisiensi
gondow Utara. Analisis data deskriptif
pemasaran pada rantai pasok kelapa. Pengujian
digunakan untuk mengindentifikasi aliran ini dapat dilakukan dengan menggunakan kon-
produk, aliran keuangan dan aliran informasi sep efisiensi pemasaran (Asmawati (2018), se-
seperti berikut: hingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Aliran produk, yaitu mengidentifikasi ali-
ran produk dalam rantai pasok kelapa
dengan melakukan analisis data untuk Ep = x 100 %
mengetahui aliran produk yang terjadi mu-
lai dari bahan baku, tenaga kerja, waktu, dimana:
trasportasi, dimulai dari identifikasi petani EP : Efisiensi Pemasaran (%)
kopra hingga ke pabrik yang berkaitan BP : Total Biaya Pemasaran (Rp)
dengan proses aliran produk rantai pasok NAP : Nilai Akhir Produk (Rp)
kelapa di Desa Sangkub Satu.
2. Aliran keuangan, yaitu dengan melakukan Kaidah keputusan pada efisiensi rantai pasok ini
analisis data untuk mengetahui aliran keu- adalah:
angan yang terjadi dari petani kelapa hing- 0 - 33% = efisien
ga Pabrik dengan menghitung semua biaya 34 - 67% = kurang efisien
terjadi didalam rantai pasok kelapa di Desa 68 -100% = tidak efisien.
Sangkub Satu Kecamatan.
3. Aliran informasi, yaitu melakukan analisis Berdasarkan kaidah tersebut, maka semakin be-
data untuk mengetahui aliran informasi dari sar persentasi margin pemasaran maka rantai
petani hingga ke pabrik yang berkaitan pasok kelapa semakin tidak efisien, dan kon-
sumen akhir memperoleh produk dengan harga

391
Analisis rantai pasok kelapa ......................................... (Risni Tahunining, Caroline B. D. Pakasi, dan Charles R. Ngangi)
.

yang relatif mahal dibandingkan dengan harga PNS dan tenaga honor masing-masing 25
produksinya. orang, kariyawan suasta berjumlah 9 orang,
dan untuk TNI/Porli 3 orang. Data ini menun-
jukan bahwa mata Pencarian terbanyak di Desa
HASIL DAN PEMBAHASAN Sangkub Satu yaitu sebagai Petani.
Deskripsi Wilayah Penelitian
Karakterisistik Responden
Letak Geografis dan Luas Wilayah
Jenis Kelamin Petani kopra
Desa Sangkub satu merupakan Desa
petani berjenis yang kelamin Laki-Laki
yang terletak di Kecamatan Sangkub, Kabupat-
yaitu sebanyak 16 orangdan jumlah
en Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sula-
jeniskelamin perempuan sebanyak 8 orang
wesi Utara. Dengan batas wilayah sebagai beri-
denganjumlah total petani kopra di Desa
kut:
Sangkub Utara sebanyak 24orang.
Utara : Laut Sulawesi
Selatan : Desa Suka Makmur
Umur Petani Kopra
Barat : Desa Monompia
Umur atau usia merupakan suatu indi-
Timur : Desa Sangkub Timur
kator dalam menghitung satuan waktu ataupun
penentuan masa produktif seseorang menjalani
Desa Sangkub Satu memiliki Empat dusun
pekerjaan. Umur petani sampel dapat dilihat
dengan luas wilayah sebesar 4,28 Km2 dan
pada Tabel 1.
ketinggian 2 Meter dari permukaan laut. Desa
Sangkub Satu letak Astronomi di 0,879 Lintang
Tabel 1. Karakteristik Petani Kopra Berdasar-
Utara dan 123,2,28, Bujur Timur. Jarak untuk
kan Umur
Kantor Desa Sangkub Satu ke Kantor Camat
Sangkub berjarak 0,5 km dan untuk ke Kantor Umur Jumlah Presentase
No
Bupati 63,0 km. (Tahun) (Orang) (%)
1 27-34 2 8,33
Keadaan Penduduk 2 35-42 1 4,17
Penduduk di Desa Sangkub Satu ber- 3 43-50 4 16,67
jenis kelamin Laki-Laki sebanyak 598 orang 4 51-58 3 12,5
dengan dan yang berjenis kelamin Perempuan 5 59-66 11 45,83
sebanyak 559 orang dan jumlah total 6 > 67 3 12,5
penduduk di Desa Sangkub Satu Kecamatan Jumlah 24 100
Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow utara Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
sebanyak 1,157 Penduduk.
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian
Mata Pencaharian responden berada pada kategori umur produktif
Mata pencaharian penduduk merupakan yaitu 27-58 tahun 41,67 persen dari 10 orang
suatu sumber pendapatan utama bagi dan responden dan usia 59-67 tahun ke atas
masyarakat Desa Sangkub Satu, dimana berkai- 58,33 persen dari 14 responden terbanyak ter-
tan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat golong usia tidak produktif. Hal ini menunjuk-
sehari-harimata pencaharian. Mata pencarian kan bahwa di Desa Sangkub Satu masih
didesa sangkub satu yaitu sebagai Petani didominasi pada usian kurang produktif.
dengan jumlah163 orang, Wirasuasta berjumlah
69 orang, Nelayan berjumlah 27 orang, untuk

392
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 3, Oktober 2021: 388-400

Pendidikan Petani Tabel 3. Karakteristik Petani Kopra


Pendidikan merupakan salah satu pros- Berdasarkan Luas Lahan
es kegiatan dimana terdapat pembelajaran, Luas Lahan Jumlah Presentasi
No
pengetahuan, keterampilan, penelitian, atau (Ha) (orang) (%)
pelatihan. Karakteristik responden berdasarkan 1 <0,5 13 54,17
pendidikan di Desa Sangkub Satu dapat dilihat 2 1 7 29,17
pada Tabel 2 sebagai berikut: 3 >1,5 4 16,67
Jumlah 24 100
Tabel 2. Karakteristik Petani Kopra Berdasar- Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
kan Pendidikan
Tingkat Jumlah Presentasi Tabel 3 menunjukkan bahwa luas lahan yang
No
Pendidikan (Orang) (%) dimiliki petani kelapa yaitu dibawah dari
1 SD 13 54,17 <0,5ha sebanyak 13 petani dengan presentase
2 SMP 6 25,00 54,17 persen, pada luas lahan 1 Ha sebanyak 7
3 SMA 4 16,67 orang 29,17 persen dan pada luas lahan diatas
4 Sarjana 1 4,17 1,5 ha sebanyak 4 orang 16,67 persen.Hal ini
Jumlah 24 100 menunjukan bahwa luas lahan yang paling
Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2021 dominan dimiliki oleh petani kelapa di Desa
Sangkub Satu luas lahan<0,5ha dengan jumlah
Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah re- petani sebanyak 13 orang.
sponden petani kelapa dengan tingkat pendidi-
kan terakhir tertinggi adalah sarjana dengan Pengalaman Berusaha Tani Kopra
jumlah 1 orang 4,17 persen sedangkan SMA Pengalaman petani sabagai salah salah
sebanyak 4 orang 16,67persen dan SMP mem- satu pengetahuan terpenting oleh petani karena
iliki umlah 6 orang 25,00 persen Sedangkan dengan adanya pengalaman dalam berusahatani
untuk pendidikan terendah yaitu SD dengan kelapa membuat petani memiliki keterampilan
jumlah sebanyak 13 orang 54,17 persen. Hal yang baik dalam menjalankan usahannya.
ini menunjukkan tingkat pendidikan petani di Lamanya pengalaman berusaha tani petani
Desa Sangkub Satu rata-rata berada pada ting- kelapa di Desa Sangkub Satu pada Tabel 4.
kat pendidikan SD.
Tabel 4. Karakteristik Petani Kopra
Luas Lahan Petani Kopra Berdasarkan Lama Berusaha Tani
Luas lahan merupakan salah satu faktor Lama Be-
Jumlah Presentase
yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya No rusaha Tani
(Orang) (%)
produksi, jika semakin besar luas lahan yang (Tahun)
diusahakan maka semakin banyak hasil 1 4-9 3 12,5
produksi yang didapatkan, namun jika semakin 2 10-15 6 25
kecil luas lahan yang diusahakan maka semakin 3 16-21 3 12,5
rendah hasil produksi yang didapatkan. Luas 4 22-27 2 8,3
lahan petani kopra di Desa Sangkub Satu dilihat 5 28-33 5 20,8
pada Tabel 3. 6 >34 5 20,8
Jumlah 24 100
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021

393
Analisis rantai pasok kelapa ......................................... (Risni Tahunining, Caroline B. D. Pakasi, dan Charles R. Ngangi)
.

Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian Tabel 6. Karakteristik Pedagang Pengumpul


besar responden petani kelapa memiliki Kopra Berdasarkan Umur
pengalaman dengan kisaran selama 4 hingga Umur (Ta- Jumlah Persentase
No
lebih dari 34 tahun. Petani yang berusaha tani hun) (Orang) (%)
pada kisaran 4-9 tahun sebanyak 3 orang 12,5 1 25-33 1 33,33
persen. Petani yang berusaha tani pada kisaran 2 34-42 1 33,33
10-15 tahun sebanyak 6 orang 25 persen. Kis- 3 >43 1 33,33
aran 16-21 tahun sebanyak 3 orang 12,5 persen. Jumlah 3 100
Untuk pada kisaran 22-27 tahun yaitu 2 orang Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
8,3 persen. Sedangkan pada kisaran 28-33 tahun
sebanyak 5 orang 20,8 persen dan kisaran 34 Pendidikan Pedagang Pengumpul Kopra
tahun keatas sebanyak 5 orang 20,8 persen. Tabel 7 menunjukkan bahwa jumlah re-
spondenpedagangkopra dengantingkat pendidi-
Identitas Pedagang Pengumpul Kopra kan SMA sebayak 2 orang 66,67 persen dan
Pedagang yang dimaksud yaitu peda- pedidikan perguruan tinggi (S1) sebanyak 1
gang pengumpul kopra yang terlibat dalam orang 33,33 persen. Hal ini menunjukkan ting-
proses pemasaran komoditas kelapa di Desa katpendidikan pedagang di Kecamatan Sangkub
Sangkub Satu. Karakteristik responden peda- yang lebih banyak yaitu tingkat pendidikan
gang dilihat dari jenis kelamin, umur, tingkat SMA.
pendidikan, jumlah tenaga kerja dan pengala-
man berdagang. Tabel 7. Karakteristik Pedagang Pengumpul
Kopra Berdasarkan Pendidikan
Jenis Kelamin Pedagang Pengumpul Kopra Pendidikan Jumlah Persentase
No
Tabel 5 menunjukkan pedagang laki-laki Pedagang (orang) (%)
sebanyak 2 orang 66,67 persen dan pedagang 1 SD - -
perempuan sebanyak 1 orang 33,33 persen . Hal 2 SMP - -
3 SMA 2 66,67
ini menunjukan lebih banyak pedagang laki-laki 4 S1 1 33,33
dibandingkan dengan pedagang perempuan da- Jumlah 3 100
lam perdagangan kopra. Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
Tabel 5. Karakteristik PedagangPengumpul
Tenaga Kerja Pedagang Pengumpul Kopra
Kopra Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Jumlah Persentase
No Tabel 8. Karakteristik Pedagang Pengumpul
Kelamin (Orang) (%)
1 Laki-Laki 2 66,67 Kopra Berdasarkan Jumlah Tenaga
2 Perempuan 1 33,33 Kerja
Jumlah 3 100 Jumlah Tena-
Jumlah Persentase
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021 No ga
(Orang) (%)
Kerja
Umur Pedagang Pengumpul Kopra 1 1-3 2 66,67
2 4-5 1 33,33
Tabel 6 menunjukkan pedagang
Jumlah 3 100
pengumpul yang menjual kopra yaitu sebanyak
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
3 orang denganumur 25-43 tahun lebih dan
masih tergolong dalam usia produktif untuk be- Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah
rusahatani kopra. pedagang yang mempunyai tenaga kerja 1-3
orang pekerja sebanyak 2 orang pedagang

394
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 3, Oktober 2021: 388-400

66,67 persen dan pedagang yang mempunyai Adapun aliran produk, aliran keuangan,
tenaga kerja dengan jumlah 4-5 orang pekerja dan aliran informasi dalam rantai pasok kelapa
sebanyak 1 orang pedagang 33,33 persen. di Desa Sangkub Satu terdapat 3 lembaga pada
Gambar 1.
Pengalaman Berdagang Pedagang Pengumpul
Kopra Petani (Produsen)
Tabel 9 menunjukkan bahwa lamanya Petani adalah lembaga pertama rantai
berdagang selama 1-5 tahun sebanyak 2 orang pasok di Desa Sangkub Satu dan sebagai
pedagang pengumpul kopra 66,67 persen dan 6- penyedia bahanbaku (hulu). Produsen dalam
10 tahun sebanyak 1 orang pedagang 33,33 per- rantai pasok ini adalah petani kelapa yang
sen.Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama mengelolah kelapa menjadi kopra sebanyak 24
pengalaman didapatkan pedagangpengumpul orang. petani memanen kelapa secara tradision-
kopra maka dalam memasarkan kopra akan al danpetani mengunakan tenaga kerja buruh
semakin baik dalam pengolahan, penyimpanan, tani untuk pemanjatan kelapa, pengumpulan
dan kerjasama dengan pabrik serta dengan kelapa, pengangkutan atau sampai pada pen-
petani semakin baik. golahan kelapa menjadi kopra. Namun ada be-
berapa petani tidak membutuhkan tenaga kerja
Tabel 9. Karakteristik Pedagang Pengumpul dan memilih mengerjakan sendiri kopra untuk
Kopra Berdasarkan Pengalaman menghemat biaya dalam pengolahan.
Berdagang Buruh Tani merupakan orang yang
Pengalaman
Jumlah Persentase bekerja pada petani akan tetapi tidak memiliki
No Berdagang (Ta- kontrak kerja dengan petani, buruh tani dibu-
(Orang) (%)
hun)
tuhkan oleh petani hanya pada saat pemanenan
1 1-5 2 66,67
2 6-10 1 33,33 kelapa, apabila sudah saatnya panen kelapa,
Jumlah 3 100 petani mencari dan memberikan informasi
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021 kepada buruh tani untuk bekerja sebagai pem-
anjat pohon kelapa, mengumpul serta
Rantai Pasok Kelapa mengangkut kelapa. Petani membayar panjatan
Rantai pasok merupakan salah satu pada buruh tani dengan harga sebanyak
proses distribusi dari petani (hulu) hingga ke Rp.5.000/pohon hingga Rp.6.000/pohon untuk
konsumen (hilir).Kegiatan-kegiatan dalam pengumpulan atau pengangkutan dibayar
rantai pasok yaitu memindahkan komoditas Rp.100/biji hingga Rp.150/biji kelapa.Setelah
atau produk agribisnis mulai dari persiapan kopra sudah kering Petani menjual kopra ke
produksi oleh produsen hingga ke tangan kon- pedagang pengumpul kopra yang berada di
sumen. Rantai pasok yang baik merupakan Kecamatan Sangkub.
rantai pasok yang dapat merencanakan dengan
secara baik semua mata rantainya, pengaturan Pedagang Pengumpul kopra Kecamatan
sesuai perencanaan yang dilakukan sesuai Pedagang dalam rantai pasok merupa-
dengan komitmen sehingga dalam penyediaan kan orang yang menjual belikan bahan baku
produk berupa kualitasnya, kuantitasnya dan atau berdagangdengan suatu barang yang tidak
juga kontinuitasnya. Rantai pasok akan berjalan diproduksi sendiri dan sebagai salah satu orang
dengan baik apabila semuanya berjalan sesuai yang mendistribusikan barang sampai ke
dengan fungsi rantai pasok tersebut maka nilai pabrik. Pedagang yang dimaksud adalah peda-
rantai pasok akan semakin tinggi. gang pengumpul kopra yang berjumlah

395
Analisis rantai pasok kelapa ......................................... (Risni Tahunining, Caroline B. D. Pakasi, dan Charles R. Ngangi)
.

Gambar 1. Rantai Pasok Kelapa di Desa Sangkub Satu Kecamatan Sangkub

396
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 3, Oktober 2021: 388-400

3 orang di Kecamatan Sangkub. 2 orang Peda- yang kurang mendukung dalam proses pen-
gang pengumpul mampu menampung kopra geringan kopra.Kopra yang sudah kering selan-
sebanyak 8.000 kilogram (8 ton) dan 1 orang jutnya dimasukkan kedalam karung dan dijual
pedagang pengumpul mampu menampung kepada pedagang pengumpul kopra yang berada
10.000 kilogram (10 ton) kopra. Pedagang di Kecamatan Sangkub.
membeli kelapa dengan harga Rp10.000/kg Untuk tenaga kerja sebanyak 4 orang
sampai Rp.10,500/kg. Apabila petani memin- petani kelapa memilih tidak memakai tenaga
jam dana terlebih dahulu ke pedagang atau kerja buruh tani dikarenakan petani tidak ingin
kopra yang dijual petani belum terlalu kering, mengeluarkan biaya yang lebih besar dalam
maka pedagang akan membeli kopra dengan memanen kelapa sehingga petani sendiri yang
harga dibawah dari harga normal kopra. mengerjakan kelapa tersebut, sebanyak 20
orang petani mengunakan tenaga kerja buruh
Pabrik tani dan untukPedangang pengumpul kopra
Pabrik yang dimaksud adalah tempat sebanyak 2 orang pedagang mempunyai tenaga
yang membeli, menampung dan mengelolah kerja yang berjumlah 3 orang dan 1 orang
kopra menjadi minyak kelapa (CCO), pabrik pedagang pengumpul kopra mempunyai tenaga
dalam penelitian ini bernama (PT Cargill Indo- kerja sebanyak 5 orang. Para pekerja peda-
nesia) yang berada di Amurang Barat Kabupat- gangbekerja dalam menjemput, menimbang,
en Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara mengangkut, maupun mendistribusikan kopra
atau bisa disebut rantai pasok (hilir). Pabri- sampai ke pabrik.
kakan membeli kopra kepada pedagang dengan Untuk proses transportasi dan waktu
harga Rp13.000/kg. pedagang bisa menjemput ke tempat petani
mengunakan mobil pick up atau petani yang
Aliran Produk langsung mengantarkanya ke pedagang
Aliran produk yang terjadi dalam rantai pengumpul dan memerlukan waktu selama 10
pasok kelapa mengalir dari petani (hulu) sampai menit. Kopra akan ditimbang oleh pedagang
ke pabrik (hilir) Aliran produk terjadi dimana pengumpul dan disimpan kedalam gudang atau
dimulai dari petani kelapa sebanyak 24 orang tempat penampungan kopra. Masa penampun-
yang mengelolah kelapa menjadi kopra. gan kopra selama 1 minggu dengan jumlah vol-
Bahan baku pada aliran produk yaitu ume penampungan 8 ton hingga 10 ton
dari kelapa yang dipanen dan diolah menjadi kopra,Kopra yang sudah siap dipasarakan oleh
kopra,Sebanyak 17 orang petani mendapatkan pedagang akan diangkut oleh para pekerja
bibit kepala dari hasil budidaya sendiri pedagang untuk menyalurkan kopra
dansebanyak 7 orang petani mendapatkan bibit mengunakan mobil (truk) dengan memerlukan
kelapa dari hasil pembelian. Petani memanen waktu 4 jam dengan jarak 157 kilometer dari
kelapa dilakukan 3 bulan sekali dalam setahun, Kecamatan Sangkub sampai ke tempat pabrik
pengolahan kelapa dilakukan secara tradisional (Pt Cargill indonesia).
melalui pengeringan penjemuran dan pengasa- Aliran Keuangan
pan. Terdapat 11 orang petani yang melakukan Aliran keuangan yang terjadi dalam
pengeringan kopra dengan cara dijemur rantai pasok kelapa mengalir dari pabrik ke
dibawah sinar matahari langsung dan membu- pedagang (hilir) dan sampai ke petani (hulu).
tuhkan waktu selama 4 hingga 5 hari dan Penentuan harga kopra dimulai dari pabrik ke
sebanyak 13 orang petani melakukan pengerin- pedangan pengumpul kopra. Sistem transaksi
gan kelapa dengan cara pengasapan selama 3 pembayaran terjadi saat kopra setelah ditim-
hari apabila terjadi musim hujan atau cuaca bang kemudian diangkut digudang penampun-

397
Analisis rantai pasok kelapa ......................................... (Risni Tahunining, Caroline B. D. Pakasi, dan Charles R. Ngangi)
.

gan Pabrik, pembayaran yang dilakukan oleh Efisiensi pemasaran Rantai Pasok Kopra
pabrik kepada pedagang yaitu melalui transfer Efisiensi pemasaran pada rantai pasok
antar via bank dengan harga Rp13,000/kg. kelapa dilakukan dengan melihat presentase
Pedagang pengumpul ke petani kopra, sistem biaya pemasaran kopra, harga jual kopra, se-
transaksi yang dilakukan yaitu dengan sistem makin kecil nilai presentase makan akan se-
pembayaran langsung setelah kopra ditimbang, makin efisien saluran pemasaran tersebut.
sebanyak 6 orang petani mendapatkan harga Efisiensi merupakan tujuan akhir yang ingin
kopra dari pedagang dengan harga dibawah dari dicapai pada suatu proses pemasaran. Penguku-
Rp.10.000/kg dikarenakan kopra yang dijual ran efisiensi pemasaran menggunakan pendeka-
belum terlalu kering dan sebanyak 18 orang tan margin pemasaran dimana terdapat biaya
petani kopra mendapatkan harga kopra dengan pemasaran dan keuntungan pemasaran.
harga RP.10.000 hingga Rp.10.500/kg dikare-
nakan kopra yang dijual sudah benar-benar ker- Margin Pemasaran
ing (memenuhi standar kualitas kadar air). Margin pemasaran digunakan untuk
mengetahui perbedaan-perbedaan yang diterima
Aliran Informasi oleh setiap anggota rantai pasok dalam menga-
Aliran informasi pada rantai pasok ke- lirkan produk hingga ke konsumen dan juga
lapa terjadi dua arah yaitu: Arah pertama dimu- perbedaan harga yang diterima pada konsumen
lai dari pabrik (PT. Cargill Indonesia) ke peda- serta produsen yang di dalamnya terdapat
gang berupa informasi tentang kualitas kopra kegiatan pemasaran barang atau produk, dalam
yang akan dibelipada saat masuk dalam pabrik margin pemasaran biaya dan keuntungan meru-
dan informasi melalui media telekomunikasi pakan hal yang sangkat berkaitan satu sama
yaitu short message service (SMS) tentang lain.
permintaan jumlah kopra yang dibutuhkan serta Biaya pemasaran merupakan biaya yang
penawaran harga apabila kualitas kopra yang dikeluarkan selama proses pemasaran berlang-
akan dipasarkan belum mememenuhi standar sung mulai dari biaya petani kopra, pedagang
yang ditujukan pabrik dan selanjutnya peda- pengumpul kopra hingga ke biaya ke pabrik.
gang akan menginformasikan ke petani tentang Biaya akan ditanggung oleh lembaga pemasa-
harga kopra pada saat pembelian kopra ke ran tersebut berupa, bahan baku, transportasi,
petani. Arah kedua dimulai dari petanike peda- tenaga kerja dan biaya lainya pada saat penya-
gang yaitu petani terlebih dahulu menginforma- luran barang ke pembeli kopra. Keuntungan
sikan ke pedagang pengumpul melalui media merupakan keadaan dimana pendapatan lebih
telekomunikasi (handphone) maupun datang besar dari modal yang digunakan dengan
secara langsung ke tempat atau rumah pedagang menghitung harga jual kopra dikurang total
untuk mengimformasikan kondisi kopranya biaya dari pemasaran kopra.
atau jumlah kopra petani yang akan dijual ke Untuk melihat rekapitulasi biaya
pedagang kesepakatanharga kopra yang akan pemasaran, keuntungan, dan nilai margin
dibeli pedagang kepada petani sesuai kualitas pemasaran, padarantai pasok kelapa di Desa
kopra, pedagang menginformasikan ke pabrik Sangkub Satu dapat di lihat pada Tabel 10. Dari
tentang volume pemasaran kopra apabila sudah Tabel 10 menunjukkan bahwa harga jual kopra
sampai mencukupi volume pemasarannya yaitu di tingkat petani pada rantai pasok kelapa ada-
8 hingga 10 ton selanjutnya kopra siap di distri- lah sebesar Rp9.817,00/kg sedangkan untuk
busikan oleh pedagang pengumpul sampai ke harga jual ditingkat pedagang pengumpul sebe-
pabrik. sar Rp13.000,00/kg, biaya pemasaran yang
dikeluarkan oleh petani yaitu biaya trasportasi

398
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 3, Oktober 2021: 388-400

Rp216,89/kg, biaya tenaga kerja Rp1.180,04 dipengaruhi banyaknya biaya yang dikeluarkan
/kg, tali Rp42,88/kg, dan karung Rp78,22/kg. dan keuntungan yang diperoleh. keuntungan
dengan total biaya sebesar Rp1.518,48/Kg ke- yang diperoleh petani sebesar Rp8.298,52 /kg
untungan yang diperoleh petani sebesar dan keuntungan yang di peroleh pedagang
Rp8.814,85/kg. Rp2,437.92/Kg. Keuntungan akan dipengaruhi
seberapa besar biaya yang dikeluarkan serta
Tabel 10. Biaya Pemasaran, keuntungan Dan Margin kondisi rantai pasok kelapa.
Pemasaran Kopra
Margin
No
Komponen Harga
Pemasaran
Efisiensi Efisiensi Pemasaran
Biaya (Rp/Kg) (%) Analisis efisinsi pemesaran biaya
(Rp/Kg)
1 Petani pemasaran dibagi nilai produk yang dipasar-
Harga Jual 9.817,00 kandikali 100%. Kaidah keputusanya jika 0-
Biaya 33% dikatakan efisien, jika 34-67% maka
Trasportasi 216,89 dikatakan kurang efisien dan apabila 68-100%
a)Tenaga 1.180,04
Kerja
maka dikatakan tidak efisien,penarikan kes-
b) Tali 42,88 impulan dilakukan dengan melihatnilai efisen
c) Karung 78,66 pemasaran pada saluran tersebut.
d) Total 1.518,48 11,68 Efisiensi pemasaran di tingkat petani
Biaya petani kopra pada rantai pasok kelapa di Desa
Total Keun- 8.298,52 sangkub Satu Kecamatan Sagkub Kabupaten
tungan
Bolaang Mongondow Utara.
Pengumpul
2 Harga Beli 10.333,33
Biaya 3.183,00 Efisiensi = X 100%
Trasportasi 159,17
a)Tenaga 66,92 Efisiensi = X 100%
Kerja
b) Retribusi 2,67 =11,68%
c)Total 228,75 1,76
biaya peda- Berdasarkan efisien pemasaran di ting-
gang
kat petani kopra diketahui bahwa nilai efisiensi
Keuntungan 2.437,92
Harga Jual 13.000,00
pemasaran sebesar 11,68%maka dapat
Pabrik dikatakan efisien karena nilai efisiensinya lebih
Total biaya 1.747,23 kecil dari 30%.
petani dan Efisiensi pemasaran ditingkat pedagang
pedagang pengumpul kopra pada rantai pasok kelapa di
Total Keun- 10.736,44
Desa sangkub Satu Kecamatan Sagkub Kabu-
tungan
petani dan paten Bolaang Mongondow Utara.
pedagang
Sumber : Data Primer Diolah 2021 Efisiensi = X 100%

Pedagang pengumpul biaya-biaya yang Efisiensi = X 100%


dikeluarkan berupa trasportasi Rp159,17/Kg,
biaya tenaga kerja Rp66,92/Kg dan biaya retri- =1,76%
busi sebesar Rp2,67/kg dengan total biaya
Rantai pasok ditingkat petani menun-
Rp228,75/kg dengan margin pemasaran adalah
jukan nilai efisiensi yaitu 1,76% yang artinya
sebesar Rp3.183,00/kg, besar kecilnya margin

399
Analisis rantai pasok kelapa ......................................... (Risni Tahunining, Caroline B. D. Pakasi, dan Charles R. Ngangi)
.

nilai ini lebih kecil dibandingkan dari 30% se- 2. Tingkat efisiensi pemasaran pada rantai
hingga pemasaran kopra ditingkat pedagang pasok kelapa dilihat dari total margin
pengumpul kopra sudah efisien. pemasaran, biaya pemasaran dan keun-
tungan, petani kopra dan pedagang
pengumpul terdapat dibawah dari 33 %
KESIMPULAN DAN SARAN yang bisa disimpulkan pemasaran pada
rantai pasok kelapa di Desa Sangkub Satu
Kesimpulan
telah efisien
Rantai pasok kelapa di Desa Sangkub Sa-
tu Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
Saran
Mongondow Utara dapat diambil kesimpulan
1. Petani-Petani di Desa Sangkub Satu
sebagai berikut:
sebaiknya memulai untuk mengajukan
1. Rantai pasok kelapa pada saluran (Petani -
pembuatan suatu lembaga pertanian (ke-
Pedagang Pengumpul -Pabrik) berdasarkan
lompok Tani) yang akan membantu petani
aliran produkyang mengalir dari hulu ke
untuk mengelolah kelapa agar produksi ke-
hilir dimana petani kelapa mengolah kelapa
lapa di Desa Sangkub Satu dapat mening-
menjadi kopra,petani menjual kopra ke
kat.
pedagang pengumpuldan selanjutnya peda-
2. Diharapkan untuk pemerintah dan instansi
gang pengumpul menjual kopra ke baprik
berkerja sama terkait dalam memperhatikan
yang mengolah kopra menjadi minyak ke-
petani kelapa dalam meningkatkan
lapa, untuk aliran keuangan yang mengalir
produksi kelapa baik dengan pemberian
dari hilir ke hulu dimulai dari pabrik mem-
subsidi pupuk, pestisida, maupun bibit ke-
beli kopra kepada pedagang pengumpul
lapa untuk meningkatkan kembali produksi
dengan sistem teransfer via bank dan peda-
kelapa di Desa Sangkub Satu.
gang pengumpul membeli kopra kepada
petani dengan sitem secara langsung dan
untuk aliran informasimengalir dari dua
arah diamana arah pertama pabrik DAFTAR PUSTAKA
menginformasikan kualitas kopra dan harga
ke pedagang dan pedagang menginforma- Asmawati. 2018. Analisis Efisiensi Pemasaran
sikan harga kopra ke petani. Arah kedua Beras Dikelurahanapala Kecamatan
petani menginformasikan ke pedagang Berebbo Kabupaten Bone Sulawesi Se-
kualitas kopra yang dijual dan pedagang latan. Skripsi. Universitas Hassanudin
akan menginformasikan ke pabrik jumlah Makassar
volume pemasaran koprayang akan dijual BPS (Badan Pusat Statistik). 2021 . Kabupaten
ke pabrik. Bolaang Mongondow Utara Dalam Ang-
ka 2021
BPS (Badan Pusat Statistik). 2021. Provinsi
Sulawesi Utara Dalam Angka 2021

400

You might also like