Professional Documents
Culture Documents
PDGK4102
MODUL 4
[KONSEP DASAR SEJARAH]
NAMA : MIRA YUNIARTI HASBARI
NIM : 856776874
KELAS : 3B
KEGIATAN 1
A. LATAR BELAKANG TIMBULNYA PENJAJAHAN DI INDONESIA
Secara garis besar disebabkan oleh 2 faktor yaitu:
1) Faktor internal:
Kondisi politik, ekonomi, dan sosial budaya yang memungkinkan bangsa lain
memasuki Indonesia untuk berdagang yang kemudian berusaha menguasai
perdagangan dengan memonopoli perdagangan.
2) Faktor eksternal:
Kondisi yang terjadi di negara-negara Barat sehingga mereka mengadakan
ekspansi ke seluruh dunia.
Secara terperinci:
1. Faktor Intern:
a) Kontak hubungan perdagangan yang lambat laun dimanfaatkan untuk
dikuasai pusat perdagangannya dengan cara mengadu domba
(memihak salah satu) yang selanjutnya meminta imbalan berupa hak
monopoli perdagangan.
b) Sebagai penghasil rempah-rempah terbesar menjadi tempat tujuan
utama bagi para saudagar Eropa yang pusat perdagangannya
memungkinkan untuk dimonopoli oleh bangsa barat.
c) Belum adanya rasa persatuan antara kerajaan yang satu dengan yang
lainnya sehingga mudah terpancing konflik dan dimanfaatkan oleh
kaum penjajah.
2. Faktor Ekstern:
a) Berkembangnya keyakinan akan kebenaran ajaran Copernicus (teori
bumi itu bulat seperti bola).
b) Berlangsungnya zaman Renaissance (zaman kebebasan) di Eropa
(sekitar tahun 1500) yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan
hingga terciptanya beberapa penemuan baru yang berguna untuk
menjelajahi lautan seperti kompas, peta bumi yang lebih baik, kapal-
kapal yang lebih baik, serta penggunaan mesiu.
c) Berkembangnya kekuasaan Islam di Afrika Utara dan pantai timur Laut
Tengah yang pada tahun1453 berhasil merebut pusat perdagangan dan
ibu kota kerajaan Romawi Constantinopel hingga putusnya jalur
hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia. Sehingga bangsa Barat
mencari jalur baru di Timur (Indonesia).
d) Semangat Reconquesta (Semangat Perang Salib) untuk menaklukkan
bangsa-bangsa yang pernah mengalahkan mereka (orang-orang Islam).
Bangsa Portugis memerangi orang-orang Islam dengan merebut jalur
perdagangan serta pusat-pusat perdagangan dan kekuasaan Islam.
e) Ambisi untuk mencari daerah baru dalam rangka mengemban tugas
mencari kekayaan, kejayaan, dan penyebaran agama Nasrani (Gold,
Glory, and Gospel).
f) Adanya perjanjian Tordessilas (7 Juni 1494): Tercipta karena Paus
Alexander VI di Roma memberikan peluang kepada Spanyol & Portugis
untuk meluaskan ekspansinya dengan mengeluarkan keputusan suci
Bull of Demarcation berisi pokok “Paus memberikan dunia ini kepada
kedua bangsa tersebut dengan batas garis khayal dari Utara ke Selatan
samudra Atlantik (melalui sebuah titik berjarak 370 mil di sebelah Barat
Kepulauan Tanjung Verde), sebelah Barat garis meridian diberikan
kepada Spanyol dan sisi lainnya diberikan kepada Portugis”.
Dampaknya:
1) Munculnya imperialisme dan kolonialisme Barat di seluruh dunia.
2) Portugis berhasil menguasai pusat-pusat perdagangan serta
menguasai wilayah bagian timur, seperti:
Bartolomus Diaz menemukan Tanjung Harapan.
Vasco da Gama menemukan Calicut, India.
Don Alfonso de Albuquerque menaklukkan Goa yang kemudian
sampai ke Maluku.
Antonio d’Abreu menguasai Maluku.
3) Spanyol menguasai sepenuhnya seluruh Amerika Latin, Hawai, dan
Filipina yang ditandai dengan:
Pelayaran Columbus menemukan benua Amerika.
Magelhaens ekspedisi berkeliling dunia hingga sampai ke
Filipina bahkan hingga ke Maluku yang berakhir konflik dengan
Portugis.
Kegiatan Belajar 2
A. FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA KEBANGKITAN NASIONAL
1. Kemenangan Jepang terhadap Rusia
Pada tahun 1905 terjadi konflik antara Jepang (negara yang sangat keci )
dengan Rusia (negara raksasa). Dalam konflik ini ternyata Jepang lebih unggul
dan mampu mengalahkan Rusia. Kemenangan Jepang ini membangkitkan
kesadaran, harga diri dan semangat bagi bangsa Asia untuk menentang bangsa
Barat.
2. Perjuangan Nasional Rakyat Filipina 1898
Pada tahun 1896 terjadi pemberontakan terhadap kekuasaan kolonial
Spanyol, yaitu pemberontakan Katipuna yang dipimpin oleh Joze Rizal. Namun
pemberontakan ini dapat dipadamkan dan pemimpinnya dihukum mati.
Kemudian Amerika Serikat berhasil mendekati golongan nasionalis dan
menjanjikan kemerdekaan. Kemerdekaan itu terwujud pada tanggal 4 juli 1946
setelah menguasai hampir 50 tahun.
Dalam kongres ketujuh Serikat Islam mengganti nama menjadi Partai Serikat
Islam (PSI) dan mulai bergerak dalam ilmu politik.
3. Indische Party
Indische Party didirikan di Bandung pada tahun 1912 oleh 3 serangkai, yakni
Dr. Douwes Dekker (Danudirja Setyabudi), Dr. Tjipto Mangunkusumo, dan
Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketiga tokoh ini merumuskan
anggaran dasar partai hingga hasilnya dapat dilihat dari cita-cita IP ialah
membangun rasa cinta dari dalam hati orang Hindia terhadap bangsa dan tanah
airnya. Tindakan pemerintah semakin nyata setelah terbit tulisan Ki Hajar
Dewantara yang berjudul All ik en Nederlender wass yang maknanya “Sekiranya
saya orang Belanda. Masih belumlah saya akan berlaku sekehendak hati saya”.
Sindiran tersebut mengakibatkan dipecatnya 3 serangkai dan mengakibatkan
merosotnya IP.
4. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia ini didirikan oleh sekelompok mahasiswa yang
sedang belajar di negeri Belanda yang bernama Indische Vereniging pada tahun
1908 lalu namanya diubah menjadi PI agar tidak berbau Belanda. Tujuan PI
sebelumnya adalah mengusahakan suatu pemerintah untuk indonesia yang
bertanggung jawab kepada rakyat indonesia semata-mata. Kemudian dipertegas
kembali dengan tujuan utama yaitu kemerdekaan indonesia dan massa nasional
yang sadar dan percaya pada diri sendiri. Tokoh-tokoh PI yang militan antara
lain: Mohammad Hatta, Subardjo, Abdul Madjid, Aalisastrimidjoyo, dan Natsit
Datuk Pamuncak.
Kongres kedua pada tahun 1938 diadakan setelah Dr. Sutomo meninggal,
yang diketuai oleh Wuryaningrat. Memutuskan hal-hal sebagai berikut:
a) Memperkecil pengangguran dengan memperkuat ekonomi rakyat.
b) Memperbesar anggaran untuk pekerjaan umum.
c) Memperjuangkan jam kerja untuk buruh dan jaminan asuransi.
d) Tidak memindahkan kemiskinan melalui program transmigrasi.
e) Perbaikan sistem hukum.
8. Sumpah Pemuda
Lahirnya Sumpah Pemuda berkaitan erat dengan Budi Utomo yang
merupakan cikal bakal terbentuknya organisasi pergerakan nasional. Semangat
yang mulai dibina oleh para pemuda terbukti dengan diadakannya kongres
pemuda tahun 1926 untuk ke-I dengan topik pembahasan berkisar pada
masalah kebudayaan, sosial dengan bahasa pengantar bahasa Belanda.
Sedangkan kongres II yang berlangsung pada tanggal 26-28 Oktober 1928 di
Jakarta yang intinya tentang semangat Indonesia bersatu. Tokoh-tokoh pada
sumpah pemuda adalah Muhammad Yamin menyatakan tentang persatuan dan
kebangsaan indonesia; Purnomo Wulan, Sarwono dan Ki S. Mangunsarkoro
menyatakan tentang pendidikan dan prasaran berkaitan dengan kepanduan.
Kegiatan Belajar 3
Marilah kita menganalisis karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia di dalam
mempertahankan kemerdekaan yang kita kelompokan dalam 3 kurun waktu, yakni:
1. Tahun 1945-1949
Perjuangan pada masa ini adalah untuk membangun rumah kebangsaan yang
merdeka dan berdaulat bagi kehidupan politik, social, budaya dan
kemasyarakatan.
2. Tahun 1949-1959
Di mana Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas dirinya.
3. Tahun 1959-1965
Perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan eksistensinya.
Ketika Republik ini dihadapkan pada kenyataan bahwa yang harus dihadapinya
adalah pihak sekutu datang di Indonesia menimbulkan masalah baru, mereka di
bawah komando south East Asia Command (SEAC) di bawah Lord Louis
Mountbattenn, pada tanggal 29 September 1945 mendaratkan pasukan Sekutu yang
merupakan bagian dari SEAC diberi nama AFNEI (Allied Forces Netherland East
Indies) di bawah komando Sir Philip Christison. AFNEI mempunyai tugas, yaitu:
1) Menerima penyerahan diri tentara Jepang.
2) Membebaskan para tawanan perang pihak Sekutu.
3) Melucuti senjata Jepang dan mengembalikannya ke jepang.
4) Menjamin keadaan damai untuk kemudian menyerahkan kekuasaan ke
pihak pemerintahan sipil.
Dewan keamanan PBB segera bersidang pada tanggal 24 Januari 1949. Amerika
Serikat mengeluarkan resolusi yang disetujui oleh semua anggota, yaitu:
a) Hentikan permusuhan.
b) Bebaskan presiden serta pemimpin RI.
c) Memerintahkan kepada KTN agar memberikan laporan mengenai situasi
Indonesia sejak tanggal 19 Desember 1948.
4. Peristiwa DI/TII
Gerakan DI adalah gerakan yang ingin mendirikan negara yang berasaskan
Islam yang dipimpin oleh SM Kartosuwiryo yang memproklamasikan berdiri
Negara Islam Indonesia di Cisayong, Jawa Barat pada tahun 1949.
6. Pemilu I 1955
Pemilu pertama tahun 1955 berdasarkan UUDS 1950, yang disusun
berdasarkan konstitusi RIS dan UUD 1945. Pemilu I diselenggarakan 15
Desember 1955 untuk memilih Dewan Konstituante yang menghasilkan
Indonesia dibagi menjadi 16 daerah, 208 kabupaten dan 2.139 serta 43.429
desa.