You are on page 1of 14

RANGKUMAN KONSEP DASAR IPS

PDGK4102
MODUL 4
[KONSEP DASAR SEJARAH]
NAMA : MIRA YUNIARTI HASBARI
NIM : 856776874
KELAS : 3B

KEGIATAN 1
A. LATAR BELAKANG TIMBULNYA PENJAJAHAN DI INDONESIA
Secara garis besar disebabkan oleh 2 faktor yaitu:
1) Faktor internal:
Kondisi politik, ekonomi, dan sosial budaya yang memungkinkan bangsa lain
memasuki Indonesia untuk berdagang yang kemudian berusaha menguasai
perdagangan dengan memonopoli perdagangan.
2) Faktor eksternal:
Kondisi yang terjadi di negara-negara Barat sehingga mereka mengadakan
ekspansi ke seluruh dunia.

Secara terperinci:
1. Faktor Intern:
a) Kontak hubungan perdagangan yang lambat laun dimanfaatkan untuk
dikuasai pusat perdagangannya dengan cara mengadu domba
(memihak salah satu) yang selanjutnya meminta imbalan berupa hak
monopoli perdagangan.
b) Sebagai penghasil rempah-rempah terbesar menjadi tempat tujuan
utama bagi para saudagar Eropa yang pusat perdagangannya
memungkinkan untuk dimonopoli oleh bangsa barat.
c) Belum adanya rasa persatuan antara kerajaan yang satu dengan yang
lainnya sehingga mudah terpancing konflik dan dimanfaatkan oleh
kaum penjajah.

2. Faktor Ekstern:
a) Berkembangnya keyakinan akan kebenaran ajaran Copernicus (teori
bumi itu bulat seperti bola).
b) Berlangsungnya zaman Renaissance (zaman kebebasan) di Eropa
(sekitar tahun 1500) yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan
hingga terciptanya beberapa penemuan baru yang berguna untuk
menjelajahi lautan seperti kompas, peta bumi yang lebih baik, kapal-
kapal yang lebih baik, serta penggunaan mesiu.
c) Berkembangnya kekuasaan Islam di Afrika Utara dan pantai timur Laut
Tengah yang pada tahun1453 berhasil merebut pusat perdagangan dan
ibu kota kerajaan Romawi Constantinopel hingga putusnya jalur
hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia. Sehingga bangsa Barat
mencari jalur baru di Timur (Indonesia).
d) Semangat Reconquesta (Semangat Perang Salib) untuk menaklukkan
bangsa-bangsa yang pernah mengalahkan mereka (orang-orang Islam).
Bangsa Portugis memerangi orang-orang Islam dengan merebut jalur
perdagangan serta pusat-pusat perdagangan dan kekuasaan Islam.
e) Ambisi untuk mencari daerah baru dalam rangka mengemban tugas
mencari kekayaan, kejayaan, dan penyebaran agama Nasrani (Gold,
Glory, and Gospel).
f) Adanya perjanjian Tordessilas (7 Juni 1494): Tercipta karena Paus
Alexander VI di Roma memberikan peluang kepada Spanyol & Portugis
untuk meluaskan ekspansinya dengan mengeluarkan keputusan suci
Bull of Demarcation berisi pokok “Paus memberikan dunia ini kepada
kedua bangsa tersebut dengan batas garis khayal dari Utara ke Selatan
samudra Atlantik (melalui sebuah titik berjarak 370 mil di sebelah Barat
Kepulauan Tanjung Verde), sebelah Barat garis meridian diberikan
kepada Spanyol dan sisi lainnya diberikan kepada Portugis”.
Dampaknya:
1) Munculnya imperialisme dan kolonialisme Barat di seluruh dunia.
2) Portugis berhasil menguasai pusat-pusat perdagangan serta
menguasai wilayah bagian timur, seperti:
 Bartolomus Diaz menemukan Tanjung Harapan.
 Vasco da Gama menemukan Calicut, India.
 Don Alfonso de Albuquerque menaklukkan Goa yang kemudian
sampai ke Maluku.
 Antonio d’Abreu menguasai Maluku.
3) Spanyol menguasai sepenuhnya seluruh Amerika Latin, Hawai, dan
Filipina yang ditandai dengan:
 Pelayaran Columbus menemukan benua Amerika.
 Magelhaens ekspedisi berkeliling dunia hingga sampai ke
Filipina bahkan hingga ke Maluku yang berakhir konflik dengan
Portugis.

B. KARAKTERISTIK PENJAJAHAN PORTUGIS, SPANYOL, INGGRIS, BELANDA, DAN


JEPANG
1. Karakteristik Penjajahan Portugis:
a. Berawal dari perjanjian Tordessilas.
b. Mengarungi samudra yang menuju ke arah Timur.
c. Penemuan Tanjung Harapan oleh Bartolomeus Diaz.
d. Vasco da Gama sampai Kalikut, India.
e. Alfonso de Albuquerque sampai di Malaka.
f. Setelah berhasil menguasai Asia Tenggara, khususnya selat Malaka
(1511) mulai mengirimkan angakatan perangnya untuk mengadu
domba dan memonopoli perdagangan. Ketika di Maluku, Portugis
memihak Hitu yang berselisih dengan Seram. Di Ternate, disambut
sebagai sekutu oleh Ternate yang berselisih dengan Tidore.
g. Monopoli perdagangan dengan kekerasan senjata sebagai ancamannya.
h. Karena keserakahannya, menyebabkan perlawanan dimana-mana
khususnya di pusat-pusat kekuasaan Islam.
i. Kerajaan Islam yang berhadapan langsung dengan Portugis: Demak,
Ternate, dan Aceh.

2. Karakteristik Penjajahan Spanyol:


a) Berawal dari perjanjian Tordessilas.
b) Bertolak dari negerinya ke arah Barat dibawah pimpinan Magelhaen
melintasi samudra Atlantik dan tiba di Amerika Selatan.
c) Menyusur pantai Timur Amerika Selatan lalu melintasi selat bagian
paling selatan Samudra Pasifik (Laut Teduh) dan tiba di Filipina.
Magelhaen tewas dalam perang dengan penduduk pulau Cebu (dibaca
Sebu) di Filipina.
d) Rombongan Magelhaen meneruskan ke Maluku dan tiba di Tidore
(1521) dan dianggap sekutu oleh Tidore yang berselisih dengan Ternate.
e) Dengan persekutuan Spanyol-Tidore dan Portugis-Ternate
berlangsunglah permusuhan antara Portugis dan Spanyol yang diakhiri
dengan kesepakatan yang hasilnya Portugis memperoleh Maluku
sedangkan Spanyol memperoleh Filipina.

3. Karakteristik Penjajahan Inggris:


a. Pada tahun 1980 F. Drake dalam perjalanan keliling dunia singgah di
Ternate, setelah berlayar melalui Lautan Pasifik. Ia melaporkan kepada
pemerintahannya tentang permintaan Sultan Ternate agar diberi
bantuan peralatan untuk melawan Portugis.
b. Pada tahun 1586, Thomas Cavendish menggunakan rute pelayaran Selat
Magelhaen–Samudra Pasifik sampai ke Filipina selanjutnya berlayar ke
Maluku, dan menerangkan bahwa di Maluku dilakukan perdagangan
rempah-rempah secara bebas.
c. Ada dua pendapat tentang sikap yang harus diputuskan oleh Inggris
dalam menghadapi Portugis. Pendapat yang pertama meminta
membantu Portugis dengan imbalan mendapat hak Monopoli dari
Portugis, sedangkan pendapat kedua agar Inggris segera merebut hak
perdagangan dari Portugis dan segera menggunakan jalur perdagangan
laut melalui Tanjung Harapan. Pendapat kedua yang lebih kuat untuk
dilaksanakan.
d. Pada tahun 1591 satu ekspedisi atas tiga kapal yang dipimpin oleh
George Raymond dan James Lancaster bertolak dari Plymouth menuju
ke India melalui Tanjung Harapan. Namun, G. Raymound tenggelam.
Sedangkan James Lancaster mampu mencapai Selat Malaka.

4. Karakteristik Penjajahan Belanda


a) Motivasi yang mendorong bangsa Belanda datang ke Indonesia yaitu
upaya mencari rempah-rempah sendiri.
b) Ekspedisi pertama tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman
berhasil mendarat di Banten. Hal ini disambut baik oleh pedagang
belanda sehingga, tidak lama kemudian Belanda sampai di Maluku.
c) Karena adanya persaingan yang tidak sehat maka dibentuklah Kongsi
Dagang Belanda pada tanggal 20 Maret 1602 dan diberi nama
Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) dengan tujuan mencari
keuntungan sebesar-besarnya dengan jalan melawan persaingan baik
baik dari dalam maupun dari luar negeri (Portugis, Spanyol, dan
Portugis).
d) VOC mendapat hak Oktroi dari Parlemen Belanda sehingga dapat
memegang hak monopoli perdagangan antara Tanjung Harapan dengan
selat Magelhaen. Hak ini merupakan kedaulatan yang dimiliki oleh VOC
sehingga memiliki:
1. Hak membuat perjanjian dengan Raja-raja dikawasan tersebut,
2. Hak untuk menyatakan perang dan mengadakan perdamaian,
3. Hak membuat senjata dan mendirikan perbentengan,
4. Hak mencetak uang,
5. Hak mengangkat dan menghentikan para pegawainya,
6. Hak mengadili perkara, dan
7. Hak Oktroi ini berlaku dalam jangka waktu 21 tahun
e) Perkembangan VOC identik dengan imperialisme barat. Pada tangal 31
Desember 1799 VOC dinyatakan bubar karena tidak mampu bersaing
dengan Inggris dan Perancis.

5. Karakteristik Penjajahan Jepang


a. Latar belakang kehadiran Jepang di Indonesia karena dari sejarah
perkembangan Jepang itu sendiri. Modernisasi Jepang diawali dengan
gerakan Restorasi Meiji atau usaha pemulihan kekuasaan kepada Tenno
Meiji. Masa pemerintahannya dari tahun 1867-1912 dan dapat
memajukan negeri Jepang. Contohnya dalam ilmu pengetahuan,
ekonomi, politik dan kekuasaan.
b. Sasaran Ekspansi pertama adalah semenanjung Korea gugusan
kepulauan Riukiu dan Formosa didapat setelah mengalahkan Cina
(1895).
c. Perang Dunia I, 1914 sampai 1918 memberikan kesempatan baru pada
Jepang untuk memperluas daerah pasaran produksi industrinya.
d. Berdasarkan perjanjian Versailles (1919) Jepang memperoleh seluruh
daerah bekas koloni Jerman di Pasifik. Tenno Meiji wafat pada tahun
1912 setelah Perang Dunia I.
e. Salah satu tokoh da arsitek ekspansi dan imperalisme modern Jepang
adalah Baron Tanaka yang mengajukan dokumen rahasia (Tanaka
Memorial) kepada kaisar yang berisikan suatu doktrin bahwa bangsa
jepang memikul suatu tugas suci untuk memimpin bangsa-bangsa di
Asia Timur, dan akan disusun suatu lingkungan persemakmuran
bersama di Asia Timur Raya di bawah pimpinan jepang. Doktrin ini
disebut juga idiologi Hakko Ichiu yang menjadi pedoman pelaksanaan
politik imperalisme dan ekspansionisme di wilayah Asia.
f. Negara Jepang juga disebut sebagai bahaya kuning maka negara-negara
Barat membentuk front ABCD dengan anggota Amerika, Inggris, Cina
dan Belanda.
g. Yang dimaksud persemakmuran Asia Timur Raya adalah kemakmuran
Jepang sendiri. Pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia yang semula
mengharapkan kemerdekaan yang datang dari Jepang, akhirnya sadar
setelah Jepang melakukan pemerasan atas segala kekayaan Indonesia.
Dari hal tersebut maka timbullah perlawanan rakyat anti Jepang yang
dipimpin oleh K.H.Zainal Mustafa dari pesantren Sukamanah Singapura.
Kemudian disusul rakyat Aceh yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil,
dan tentara peta yang dipimpin oleh Syodanco Supriyadi di Blitar Jawa
Timur.

C. AKIBAT-AKIBAT DARI PENJAJAHAN DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN


Belanda menjajah Indonesia hampir 350 tahun sedangkan Jepang kurang lebih
3,5 tahun. Sehingga mengakibatkan hal-hal berikut ini:
1. Bidang Ekonomi
Kegiatan perekonomian Indonesia dahulu tertata rapi tanpa ada unsur
paksaan, namun setelah penjajah datang ke Indonesia mereka memporak-
porandakan tatanan ekonomi bangsa Indonesia. Akibatnya setelah berlakunya
tanam paksa, bagi bangsa Indonesia menimbulkan kemiskinan, kesengsaraan
dan kelaparan yang menimpa rakyat petani. Penyebabnya adalah beban pajak,
panen yang gagal dan kerja rodi.

2. Bidang Politik dan Ideologi


Kaum penjajah berupaya membekukan bidang politik dan ideologi
Indonesia, supaya tidak dapat berkembang. karena hal ini akan menjadi
bumerang bagi pemerintah kolonial. Namun masih banyak partai politik yang
ingin memerdekakan indonesia baik secara terang-terangan maupun secara
terselubung.atau dengan jalan kerja sama (kooperatif) maupun berdikari (non-
kooperatif). Melihat kondisi demikian maka Jepang membuat suatu organisasi
yaitu Gerakan Tiga A, Putera, Jawa Hokokai.

3. Bidang Sosial Budaya


Setelah Indonesia sepenuhnya dikuasai oleh belanda, beberapa daerah
melakukan perlawanan dengan menentang adanya pungutan pajak, pemerasan
dan penindasan. Karena hal inilah yang mengakibatkan terjadinya peraturan
hukum yang berbeda dalam satu negara.

Kegiatan Belajar 2
A. FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA KEBANGKITAN NASIONAL
1. Kemenangan Jepang terhadap Rusia
Pada tahun 1905 terjadi konflik antara Jepang (negara yang sangat keci )
dengan Rusia (negara raksasa). Dalam konflik ini ternyata Jepang lebih unggul
dan mampu mengalahkan Rusia. Kemenangan Jepang ini membangkitkan
kesadaran, harga diri dan semangat bagi bangsa Asia untuk menentang bangsa
Barat.
2. Perjuangan Nasional Rakyat Filipina 1898
Pada tahun 1896 terjadi pemberontakan terhadap kekuasaan kolonial
Spanyol, yaitu pemberontakan Katipuna yang dipimpin oleh Joze Rizal. Namun
pemberontakan ini dapat dipadamkan dan pemimpinnya dihukum mati.
Kemudian Amerika Serikat berhasil mendekati golongan nasionalis dan
menjanjikan kemerdekaan. Kemerdekaan itu terwujud pada tanggal 4 juli 1946
setelah menguasai hampir 50 tahun.

3. Kebangkitan Nasional India


Dimulai sejak tahun 1885, yaitu saat berdirinya organisasi kebangsaan
pertama yang disebut All India National Congress (AINC).pendirinya adalah
Surendranath Banerjee. Ajaran pokok perjuangan Mahatma Gandhi adalah:
a. Ahimsa (dilarang membunuh)
b. Hartal (tetap bekerja namun tanpa aksi apapun)
c. Satyagraha (Gerakan non-kooperation)
d. Swadesi (Gerakan memakai bahan dalam negeri dan menentang impor
tekstil lain)

Untuk mendukung ajaran di atas, maka diperkuat oleh gerakan-gerakan


dibawah ini:
a) Gerakan Brahma Samaj, menghapus tradisi kuno dan mengajarkan
dasar monotheisme dalam agama hindu.tokohnya adalah Raja
Ramohan Roy (1928).
b) Ajaran dan pembaharuan Santiniketan, tujuannya untuk menanamkan
rasa cinta tanah air dan budaya india.
c) Ajaran Ramakrishna untuk kesatuan agama.
d) Gerakan theosofi, menghidupkan kembali nilai-nilai filsafat dan ajaran
india kuno. Tokohnya adalah Nyonya Annie Besant.
e) The Great India mutiny atau pemberontakan Sipahi, yaitu
pemberontakan prajurit EIC mendapat dukungan dari raja Moghul
Bahadur Syah. Namun dapat ditumpas oleh Inggris dan kerajaan islam
Moghul dihapuskan.

4. Revolusi Nasional Tiongkok atau Cina


Dinasti terakhir kekaisaran cina adalah dinasti Mancu (1644-1912), kaumnya
terdiri dari tuan-tuan tanah besar yang memiliki hak-hak istimewa. Dalam
perang dengan Jepang kekaiaran China kalah dah terpaksa harus melepaskan
formosa (taiwan) kepada Jepang berdasarkan perjanjian Shimonoseki. Hal ini
mendorong kalangan muda untuk bangkit guna menyelamatkan negerinya.
Kemudian muncullah tokoh nasional Dr. Sun Yat Sen dan menyusun gerakan
pembaharuan dan kebangsaan atas dasar perjuangan yang disebutkan min chu I
atau tiga dasar kerakyatan, yaitu nasionalisme (kebangsaan), demokrasi
(kedaulatan rakyat), dan sosialisme (kesejahteraan rakyat). Pada tanggal 10
Oktober 1911 muncullah revolusi Cina yang kemudian menyusun negara
Republik Cina yaitu:
1) Republik Cina adalah suatu negara nasional bangsa Cina.
2) Pemerintah disusun atas dasar demokrasi.
3) Diperuntukkan dalam mencapai kesejahteraan sosial bagi seluruh
rakyatnya.
4) Presiden pertamanya adalah Yuan Shih Kai(1912-1916) kemudian
diganti oleh Dr. Sun Yat Sen (1916-1925).

5. Kebangkitan Nasional di Mesir


Pada tahun 1881 timbul pemberontakan rakyat mesir yang dipimpin oleh
Arabi Pasya dan bersumber pada inspirasi serta nasionalisme.hal ini terbukti
dengan berkembangnya gerakan pembaharuan yang disebut gerakan Salafiyah.
Bangsa indonesia menyadari akan penderitaan dan kemelaratan rakyatnya serta
melepaskan diri dari kemiskinan. Pada 20 Mei 1908 lahirlah Budi Utomo yaitu
cara berjuang dengan tenaga persatuan dalam organisasi pergerakan politik
kebangsaan.

B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN


NASIONAL
1. Organisasi Budi Utomo
Pada tahun 1906-1907 dr. Wahidin Sudirohusodo, mengadakan kampanye
ke beberapa daerah di pulau Jawa. Namun golongan tua kurang setuju terhadap
gagasan tersebut. Sebaliknya pelajar Stovia yaitu Sutomo dan Suraji sangat
terkesan atas gagasan tersebut. Pada akhirnya Sutomo menjadi pemimpin dari
orgasasi Budi Utomo.
Kongres pertama Budi Utomo di Yogyakarta pada bulan Oktober 1908
diambil keputusan:
a. Budi Uytomo tidak ikut kegiatan politik.
b. Kegiatan terutama ditujukan dalam bidang pendidikan dan budaya.
c. Ruang gerak terbatas hanya di daerah Jawa dan Madura.

Kongres juga memutuskan susunan pengurus besar, R.T. Tirtokusumo,


bupati karang anyar sebagai ketua sebagai pusat kegiatan organisasi di
tetapkan di Yogyakarta. Harapan tersebut tidak terkabul karena gerak organisasi
menjadi lamban. Dikarenakan hal-hal berikut:
a) Adanya kesulitan keuangan.
b) Para bupati mendirikan organisasi sendiri.
c) Budi Utomo cenderung memajukan pendidikan untuk golongan priayi.
d) Karena ketuanya seorang bupati maka ia lebih banyak mementingkan
reaksi pemerintahan kolonial.
e) Menonjolnya pengaruh golongan priayi.
f) Banyaknya anggota yang keluar dari kalangan pelajar.

2. Organisasi Serikat Islam


Serikat Islam didirikan pada tahun 1911 di Solo, oleh Haji Samanhudi
seorang pengusaha batik Laweyan. Berdasarkan semangat pendirinya itulah
dilakukan perubahan nama dari Serikat Dagang Islam menjadi Serikat Islam.
Tujuan Serikat Islam adalah sebagai berikut:
 Mengembangkan jiwa dagang.
 Menolong anggotanya yang mengalami kesulitan dalam usahanya.
 Mengajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya
derajat rakyat.
 Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama islam.
 Hidup menurut perintah agama (Nugroho Notosusanto, 1982).

Menurut D.M.G. Koch di dalam bukunya yang berjudul menuju


kemerdekaan, bahwa dalam tubuh Serikat Islam terdapat 3 aliran, yaitu:
1) Golongan yang bersifat islam fanatik.
2) Golongan yang bersifat menentang keras.
3) Golongan yang hendak mencari kemajuan dengan bantuan pemerintah.

Dalam kongres ketujuh Serikat Islam mengganti nama menjadi Partai Serikat
Islam (PSI) dan mulai bergerak dalam ilmu politik.

3. Indische Party
Indische Party didirikan di Bandung pada tahun 1912 oleh 3 serangkai, yakni
Dr. Douwes Dekker (Danudirja Setyabudi), Dr. Tjipto Mangunkusumo, dan
Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketiga tokoh ini merumuskan
anggaran dasar partai hingga hasilnya dapat dilihat dari cita-cita IP ialah
membangun rasa cinta dari dalam hati orang Hindia terhadap bangsa dan tanah
airnya. Tindakan pemerintah semakin nyata setelah terbit tulisan Ki Hajar
Dewantara yang berjudul All ik en Nederlender wass yang maknanya “Sekiranya
saya orang Belanda. Masih belumlah saya akan berlaku sekehendak hati saya”.
Sindiran tersebut mengakibatkan dipecatnya 3 serangkai dan mengakibatkan
merosotnya IP.

4. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia ini didirikan oleh sekelompok mahasiswa yang
sedang belajar di negeri Belanda yang bernama Indische Vereniging pada tahun
1908 lalu namanya diubah menjadi PI agar tidak berbau Belanda. Tujuan PI
sebelumnya adalah mengusahakan suatu pemerintah untuk indonesia yang
bertanggung jawab kepada rakyat indonesia semata-mata. Kemudian dipertegas
kembali dengan tujuan utama yaitu kemerdekaan indonesia dan massa nasional
yang sadar dan percaya pada diri sendiri. Tokoh-tokoh PI yang militan antara
lain: Mohammad Hatta, Subardjo, Abdul Madjid, Aalisastrimidjoyo, dan Natsit
Datuk Pamuncak.

Hasil kerja PI terbukti dengan berdirinya Indonesia Studi Club (ISC) di


Surabaya yang dipimpin oleh Sutomo dan di Bandung yang dipimpin oleh Ir.
Sukarno.

5. Partai Nasional Indonesia (PNI)


Lahirnya PNI pada tahun 1927 yang bertujuan mencapai indonesia merdeka
dengan ketuanya Ir. Sukarno.asa partai ini berdasarkan kepada 3 pokok yaitu:
1) Self-help, artinya memperbaiki keadaan dengan kekuatan sendiri.
2) Non-kooperasi, artinya tidak bersedia bekerja sama dengan pemerintah
dan imperalis serta hanya akan mengakui pemerintahan yang hadir dari
rakyat sendiri.
3) Marhaenisme, artinya semacam suatu prinsip yang berkeinginan
mengangkat rakyat yang melarat.

Salah satu bukti keberhasilan PNI adalah dengan diselenggarakannya


kongres pertama di Surabaya pada tahun 1928 yang telah berhasil menyusun
program partai yang intinya:
1. Bidang politik
a. Memperkuat rasa kebangsaan dan kesatuan.
b. Menyebarkan pengetahuan tentang sejarah nasional.
c. Pan asianisme.
d. Menuntut kemerdekaan pers dan berserikat.
2. Bidang ekonomi, pada prinsipnya memajukan perekonomian nasional
dengan memperhatikan skala prioritas sektor tertentu.
3. Bidang sosial, pada prinsipnya meningkatkan kesejahteraan dan taraf
hidup bangsa indonesia.

6. Partai Indonesia Raya (Parindra)


Berdirinya partai ini karena diadakannya fusi dari dua organisasi yaitu BU
dan PBI. Dasar pertimbangan fusi ini adalah sebagai upaya untuk tidak
membuang tenaga de3nga percuma dan diharapkan dua kekuatan akan
melahirkan satu kesatuan yang tangguh dan efisien.
Program dari Parindra sendiri adalah:
1) Memperkokoh semangat dan rasa kebangsaan indonesia.
2) Menjalankan aksi politik untuk mendapatkan hak-hak yang lengkap
dalam suatu pemerintahan berdasarkan demokrasi dan nasionalisme.
3) Memajukan kesejahteraan sosial rakyat indonesia.

Kongres kedua pada tahun 1938 diadakan setelah Dr. Sutomo meninggal,
yang diketuai oleh Wuryaningrat. Memutuskan hal-hal sebagai berikut:
a) Memperkecil pengangguran dengan memperkuat ekonomi rakyat.
b) Memperbesar anggaran untuk pekerjaan umum.
c) Memperjuangkan jam kerja untuk buruh dan jaminan asuransi.
d) Tidak memindahkan kemiskinan melalui program transmigrasi.
e) Perbaikan sistem hukum.

7. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)


Terbentuk pada tahun 1939 merupakan gabungan dari organisasi
pergerakan dengan tujuan mempersatukan partai politik indonesia. Dasar
gerakannya adalah:
a. Hak mengatur diri sendiri.
b. Persatuan bangsa.
c. Demokrasi dalam politik untuk mencapai cita-cita bangsa.
Salah satu keberhasilan Gapi adalah indonesia berparlemen dan pengakuan
merah putih sebagai benderanya.

8. Sumpah Pemuda
Lahirnya Sumpah Pemuda berkaitan erat dengan Budi Utomo yang
merupakan cikal bakal terbentuknya organisasi pergerakan nasional. Semangat
yang mulai dibina oleh para pemuda terbukti dengan diadakannya kongres
pemuda tahun 1926 untuk ke-I dengan topik pembahasan berkisar pada
masalah kebudayaan, sosial dengan bahasa pengantar bahasa Belanda.
Sedangkan kongres II yang berlangsung pada tanggal 26-28 Oktober 1928 di
Jakarta yang intinya tentang semangat Indonesia bersatu. Tokoh-tokoh pada
sumpah pemuda adalah Muhammad Yamin menyatakan tentang persatuan dan
kebangsaan indonesia; Purnomo Wulan, Sarwono dan Ki S. Mangunsarkoro
menyatakan tentang pendidikan dan prasaran berkaitan dengan kepanduan.

Intisari dari kongres ke-II adalah:


Pertama: Kami Poetra Dan Poetri Indonesia Mengakoe Bertoempah
Darah Yang Satoe Tanah Indonesia.
Kedua : Kami Poetra Dan Poetri Indonesia Mendjoendjoeng Bahasa
Persatoean, Bahasa Indonesia.
Ketiga : Kami Poetra Dan Poetri Indonesia Mengakoe Berbangsa Yang
Satoe, Bangsa Indonesia.

C. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA MENJELANG


KEMERDEKAAN
Perjuangan partai politik Indonesia sudah menggembirakan,namun kegembiraan
itu punah ketika Belanda bertekuk lutut pada pemerintahan Jepang. Semua partai
politik diputuskan dan diganti dengan organisasi yang dibuat dan dikendalikan oleh
pemerintahan Jepang. Dari hal inilah 4 tokoh pergerakan nasional yaitu Ir. Sukarno,
Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansur dan Ki Hajar Dewantara diberi kepercayaan
oleh pemerintah indonesia untuk memimpin gerakan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)
dengan tujuan untuk mengarahkan dukungan rakyat terhadap usaha-usaha
pemerintah dalam memenangkan perang melalui pemberian bimbingan kepada
rakyat. Berkat perjuangan yang tak kenal menyerah pemerintah melalui KMB pada
tanggal 27 Desember 1949 berhasil memperoleh kedaulatan dalam bentuk negara
serikat.

Kegiatan Belajar 3
Marilah kita menganalisis karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia di dalam
mempertahankan kemerdekaan yang kita kelompokan dalam 3 kurun waktu, yakni:
1. Tahun 1945-1949
Perjuangan pada masa ini adalah untuk membangun rumah kebangsaan yang
merdeka dan berdaulat bagi kehidupan politik, social, budaya dan
kemasyarakatan.
2. Tahun 1949-1959
Di mana Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas dirinya.
3. Tahun 1959-1965
Perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan eksistensinya.

A. PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PASCA PROKLAMASI


Setelah dibacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 agustus 1945
oleh Sukarno-Hatta atas nama Bangsa Indonesia, gaung proklamasi ini terdengar
dimana-mana. Ujian pertama atas kewibawaan pemerintah RI terhadap rakyat
terjadi pada peristiwa rapat raksasa di lapangan Ikeda pada tanggal 19 September
1945. Selanjutnya, pada tanggal yang sama yaitu tanggal 19 September 1945 pecah
insiden bendera di hotel Yamato, belanda memasang bendera Merah-Putih-Biru di
puncak hotel, para pemuda berhasil merobek warna birunya dan mengibarkannya
kembali sebagai bendera Merah-Putih.

Ketika Republik ini dihadapkan pada kenyataan bahwa yang harus dihadapinya
adalah pihak sekutu datang di Indonesia menimbulkan masalah baru, mereka di
bawah komando south East Asia Command (SEAC) di bawah Lord Louis
Mountbattenn, pada tanggal 29 September 1945 mendaratkan pasukan Sekutu yang
merupakan bagian dari SEAC diberi nama AFNEI (Allied Forces Netherland East
Indies) di bawah komando Sir Philip Christison. AFNEI mempunyai tugas, yaitu:
1) Menerima penyerahan diri tentara Jepang.
2) Membebaskan para tawanan perang pihak Sekutu.
3) Melucuti senjata Jepang dan mengembalikannya ke jepang.
4) Menjamin keadaan damai untuk kemudian menyerahkan kekuasaan ke
pihak pemerintahan sipil.

Kedatangan mereka ditentang oleh pihak Indonesia apabila mereka mempunyai


niat untuk mengembalikan kekuasaan kepada Belanda. Christison sendiri
berpendapat tanpa ada kerja sama dengan pihak Indonesia tugas ini tidak akan
berhasil. Itulah sebabnya pada tanggal 1 Oktober 1945 berunding dengan
pemerintah Indonesia dan mengakui de fakto Republik Indonesia. Dengan adanya
pengakuan ini pasukan Sekutu diterima dengan sikap terbuka. Akan tetapi, ternyata
pasukan Sekutu diboncengi orang-orang NICA yang dengan jelas ingin
mengembalikan kekuasaan colonial Belanda di Indonesia. Pecahlah perang melawan
pasukan sekutu, seperti terjadi di Surabaya, Ambarawa, Medan, Bandung, dan
daerah lainnya.

Setelah mengalami perlawanan yang hebat dimana-mana, panglima inggris


berkesimpulan bahwa sengketa Indonesia-Belanda tidak mungkin diselesaikan
dengan kekuatan senjata. Setelah menandatangani persetujuan Linggar Jati, pada
tanggal 25 Maret 1947 RI mulai mendapat perhatian internasional, namun demikian
Belanda memperlihatkan kecurangannya, sebab tanggal 21 Juli 1947 Belanda
melakukan agresi militernya dalam wilayah kekuasaan RI. Pada tanggal 1 Agustus
1947 Dewan keamanan memerintahkan genjatan senjata, yang di mulai tanggal 4
Agustus 1947. Untuk mengawasi genjatan sejata ini dibentuklah komosi konsuler
yang beranggotakan 3 Negara (KTN: Komisi Tiga Negara) yakni, Amerika Serikat,
Australia, dan Belgia.
Panglima angkatan perang RI menegaskan penjabaran pelaksanaan pertahanan
rakyat semesta sebagai berikut :
1) Tidak akan melakukan pertahanan militer.
2) Tugas memperlambat kemajuan dan serbuan musuh serta pengungsian
total serta bumi hangus total.
3) Tugas untuk membentuk kantong-kantong di tiap-tiap order distrik
mempunyai pusat di beberapa kompleks pegunungan.
4) Tugas pasukan yang berasal dari daerah federal untuk menyusup ke
kantong-kantong sehingga seluruh pulau jawa akan menjadi satu medan
perang gerilya yang besar.

Dewan keamanan PBB segera bersidang pada tanggal 24 Januari 1949. Amerika
Serikat mengeluarkan resolusi yang disetujui oleh semua anggota, yaitu:
a) Hentikan permusuhan.
b) Bebaskan presiden serta pemimpin RI.
c) Memerintahkan kepada KTN agar memberikan laporan mengenai situasi
Indonesia sejak tanggal 19 Desember 1948.

Amerika Serikat meminta kepada belanda supaya menghentikan aksi militernya,


dengan sanksi jika tidak bersedia, Amerika akan mencabut bantuan ekonomi dan
keuangan berdasarkan Marshall-Plan. Akhirnya Belanda menerima kenyataan ini dan
kembali kemeja perundingan. Itulah awal berlangsungnya Konferensi Meja Bundar
yang mengantarkan pengakuan Belanda terhadap kedaulatan Negara Republik
Indonesia atas wilayah bekas Hindia Belanda kecuali Irian Barat.

B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA RIS SAMPAI


DENGAN AWAL PELAKSANAAN DEMOKRASI TERPIMPIN
Seperti dikemukakan di atas bahwa pengakuan Belanda atas kedaulatan RI yang
dicapai dalam KMB di Den Haag Negeri Belanda tanggal 23 Agustus 1949, yang
hasilnya diterima dan di ratifikasi oleh KNIP tanggal 6 Desember 1049. Pada tanggal
15 desember 1949 Sukarno dilantik menjadi Presiden RIS dan tanggal 20 Desember
1949 Hatta dilantik menjadi Perdana Menteri RIS serta pada tanggal 17 Desember
1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan.

Dengan disetujuinya hasil KMB maka terbentuklah Negara Republik Indonesia


Serikat yang terdiri atas 16 negara bagian. Sementara itu pergolakan-pergolakan
politik belum pula sepenuhnya dapat ditanggulangi. Kelompok separatis dan yang
ingin memisahkan diri dari Negara RI bukan semakin berkurang, perasaan tidak puas
akan kebijakan pemerintah pun muncul dimana-mana. Seperti pemberontakan APRA
di Bandung, pemberontakan Andi Aziz di Makasar, pemberontakan RMS di Maluku,
pemberontakan Ibnu hajar di Kalimantan Selatan, pemberontakan Karto Suwiryo di
Jawa Barat, pemberontakan Daud Beureuh di Aceh dan pemberontakan PRRI dan
PERMESTA di Sumatra Barat dan Sulawesi. Di samping masalah di atas penyebab
utama terjadi pemberontakan ialah pembentukan Angkatan Perang RIS atau APRIS
sebagai tentara RIS. Untuk lebih jelasnya peristiwa-peristiwa tersebut diuraikan
sebagai berikut:
1. Peristiwa APRA di Bandung
Pada tanggal 23 Januari 1950 pasukan angkatan perang Ratu Adil
melancarkan serangan di kota Bandung yang dipimpin oleh Kapten Raymond
westerling. Namun pasukan ini dapat ditumpas oleh pasukan TNI dari Jawa
Timur.

2. Peristiwa Andi Aziz di Makasar


Terjadi pemberontakan pada tanggal 5 April 1950 yang dilakukan oleh
kesatuan bekas KNIL yang dipimpin oleh Kapten Andi Aziz. Terjadilah
pertempuran antara pasukan KNIL dengan pasukan APRIS pada bulan Mei
hingga Agustus di Makasar dan dimenangkan oleh pasukan APRIS.

3. Peristiwa RMS di Maluku


Pemberontakan pasukan KNIL juga terjadi di Maluku pada tanggal 25 April
1950. Mereka mengumumkan berdirinya republik Maluku Selatan sebagai
negara yang terlepas dari RIS maupun NIT.

4. Peristiwa DI/TII
Gerakan DI adalah gerakan yang ingin mendirikan negara yang berasaskan
Islam yang dipimpin oleh SM Kartosuwiryo yang memproklamasikan berdiri
Negara Islam Indonesia di Cisayong, Jawa Barat pada tahun 1949.

5. Pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatra dan Sulawesi


Pemberontakan ini berawal dengan pandangan darah yang melihat
pemerintah pusat tidak stabil dan belum menyelesaikan atau menstabilkan
jalannya pemerintahan. Pada tanggal 15 Januari 1958 Achmad Husein sebagai
penguasa daerah Sumatra Tengah memproklamasikan berdirinya pemerintah
revolusioner RI. Karena hal inilah pemerintah pusat di jakarta melakukan
gencatan senjata dan terjadilah perang saudara. Pada tanggal 29 Mei 1961
Achmad Husein menyerahkan diri.

6. Pemilu I 1955
Pemilu pertama tahun 1955 berdasarkan UUDS 1950, yang disusun
berdasarkan konstitusi RIS dan UUD 1945. Pemilu I diselenggarakan 15
Desember 1955 untuk memilih Dewan Konstituante yang menghasilkan
Indonesia dibagi menjadi 16 daerah, 208 kabupaten dan 2.139 serta 43.429
desa.

C. Karakteristik Dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam


Mempertahankan Kemerdekaan
Setelah Konstituante gagal menetapkan UUD 1945 menjadi UUD RI , Presiden
Sukarno menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 dengan suatu kredit pada
tanggal 5 juli 1959. dengan peraturan presiden No. 13 tanggal 31 desember 1959
dibentuklah front nasional dengan tujuan:
a) Menyelesaikan revolusi indonesia.
b) Melaksanakan pembangunan semesta nasional.
c) Mengembalikan Irian Jaya ke dalam wilayah RI.
1. Pengembalian Irian Barat
Sejak tanggal 3 Mei indonesia memutuskan hubungan dengan Belanda. Dan
tanggal 17 Agustus 1956 bangsa indonesia membentuk provinsi Irian Barat yang
masih diduduki Belanda. Langkah berikutnya tanggal 19 Desember 1961
presiden Sukarno mencanangkan TRIKORA yang intinya menyatakan:
 Gagalnya pembentukan negara boneka Papua oleh Belanda.
 Kibarkan bendera merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia.
 Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air serta bangsa Indonesia.

Pimpinan TRIKORA adalah Mayjen Suharto yang tugasnya sebagai berikut:


a) Merencanakan, mempersiapkan dan menyelenggarakan operasi-
operasi militer dengan tujuan mengembalikan Irian Barat ke wilayah RI.
b) Mengembangkan situasi militer ke wilayah provinsi Irian Jaya.
Penyelesaian Irian Barat diadakan melalui perundingan di New York yang
dikenal dengan nama persetujuan New York yang isinya:
1. tanggal 1 Oktober 1962 pasukan PBB tiba di Irian Barat untuk menyerah
terima-kan Irian Barat dari Belanda ke Indonesia.
2. Pemerintah sementara PBB DI Irian Barat dengan menggunakan tenaga
Indonesia berasal dari Irian Barat.
3. Pasukan RI yang telah ada di Irian Barat berada di bawah PBB.
4. Pasukan perang Belanda di Irian Barat dikembalikan di negerinya.
5. Antara daerah Indonesia lainnya dengan Irian Barat bebas lalulintas.
6. 31 Desember 1962 bendera Indonesia berkibar di Irian Barat disamping
bendera PBB.
7. 31 Mei 1963 Irian Barat sepenuhnya milik Indonesia.

Ketika pemerintahan dipegang oleh Sukarno dan apa yang di ucapkannya


adalah hukum, maka hal ini dimanfaatkan oleh PKI hingga terjadilah tragedi G 30
S/PKI.

You might also like