Professional Documents
Culture Documents
“PROMOSI KESEHATAN"
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas “Promosi Kesehatan” ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti
Kami tentu menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak
Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu
dalam pembuatan tugas ini. Kami berharap, apa yang kami kerjakan ini dapat bermanfaat,
terutama untuk mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
(UINAM).
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................2
A. Sejarah Promosi Kesehatan....................................................................................................2
B. Determinan-Determinan Yang Mempengaruhi Promosi Kesehatan...................................3
C. Pengertian Promosi Kesehatan...............................................................................................4
D. Tujuan Promosi Kesehatan.....................................................................................................4
E. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan.......................................................................................6
F. Prinsip Promosi Kesehatan.....................................................................................................7
G. Visi dan Misi Promosi Kesehatan.......................................................................................9
H. Sasaran Promosi Kesehatan..............................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................12
KESIMPULAN..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13
LAMPIRAN(Uraian Tugas Anggota Kelompok)............................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mungkin sebagian dari kita mengira bahwa promosi kesehatan merupakan cara
seseorang menawarkan/menjual produknya yang berhubungan dengan kesehatan,atau
sama saja seperti pendidikan kesehatan atau penyuluhan pada masyarakat yang sering
dilakukan para tenaga kesehatan terdahulu bila ada program yang harus
disebarluaskan. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah bila dikaitkan dengan arti
promosi dan kesehatan itu sendiri,namun sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi
kesepakatan bersama dan poin yang patut kita pahami agar tidak salah kaprah dalam
pelaksanaannya. (Sataloff, Johns, dan Kost n.d.)
B. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Promosi Kesehatan
Sebelum istilah promosi kehesehatan diperkenalkan, masyarakat lebih
menegnai istilah pendidikan. Pendidikan kesehatan menurut Green (1980) adalah
kombinasi dari pengalamanan pembelajaran yang didesain untuk memfasilitas
adaptasi perilaku yang kondusif untuk kesehatan secara suka rela. Definisi
pendidikan kesehatan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan tidak
hanya sekedar memberikan informasi pada masyarakat melalui penyuluhan.
Definisi pendidikan kesehatan tersebut menunjukkan bahwa pengalaman
pembelajaran meliputi berbagai macam pengalaman individu yang harus
dipertimbangkan untuk memfasilitasi perubahan perilaku yang diinginkan. Istilah
pendidikan kesehatan tersebut seringkali disalah artikan hanya meliputi
penyuluhan kesehatan saja sehinggaistilah tersebut saat ini lebih populer
diperkenalkan dengan istilah promosi kesehatan. (IRA NURMALA; FUZIE
RAHMAN; ADI NUGROHO; NEKA ERLIYANI; NUR LAILY; VINA YULIA
ANHAR 2018)
Tahun 1984, World Health Organization (WHO) mengubah istilah pendidikan
kesehatan menjadi promosi kesehatan. Perbedaan kedua istilah tersebut yaitu
pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk mengubah perilaku sedangkan
promosi kesehatan selain untuk mengubah perilaku juga mengubah lingkungan
sebagai upaya untuk memfasilitas ke arah perubahan perilaku tersebut. istilah
Health promotion (promosi kesehatan) ini secara resmi disampaikan pada
konferensi internasional tentang Health promotion di Ottawa, kanada pada tahun
1986. Pada konferensi tersebut yaitu proses yang memungkinkan seseorang untuk
mengontrol dan meningkatkan kesehatan. Definisi ini mengandung pemahaman
bahwa upaya promosi kesehatan membutuhkan adanya kegiatan perberdayaan
masyarakat sebagai cara untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatan baik perorangan maupun masyarakat.(IRA NURMALA; FUZIE
RAHMAN; ADI NUGROHO; NEKA ERLIYANI; NUR LAILY; VINA YULIA
ANHAR 2018)
Pada tahun 1994 indonesiamendapatkan kunjungan dari Direktur Health
promotio WHO yaitu Dr. Ilona Kickbush. Kemudian indonesia ditunjuk sebagai
penyelengaraan konferensi internasional Health promotion yang keempat
sehingga Depkes berupaya untuk menyamakan konsep dan prinsip tentang
promosi kesehatan serta mengembangkan beberapa daerah menjadi daerah
percontohan. Dengan demikian, penggunaan istilah promosi kesehatan di
indonesia pada dasarnya mengacu pada perkembangan dunia internasional.
Konsep promosi kesehatan tersebut ternyata juga sesuai dengan perkembangan
pembangunan kesehatan di indonesia yaitu mengarah pada paradigman sehat
(Nurianti,2015). . (IRA NURMALA; FUZIE RAHMAN; ADI NUGROHO;
NEKA ERLIYANI; NUR LAILY; VINA YULIA ANHAR 2018)
2
B. Determinan-Determinan Yang Mempengaruhi Promosi Kesehatan
(Sataloff et al. n.d.)
3
perdamaian, perumahan, pangan, pendapatan, ekosistem yang stabil,
kelestarian sumberdaya, keadilan sosial, dan kesetaraan. Hal ini disebut juga
sebagai prasyarat dasar (basic prerequisites) untuk kesehatan.
4
masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis. (Sataloff et al. n.d.)
Tujuan promosi kesehatan dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: (Sataloff et al.
n.d.)
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
2 Tujuan Operasional:
a. Agar orang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksistensi dan
d. Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan
bagaimana
1. Tujuan Program
5
Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu
tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
2. Tujuan Pendidikan
3. Tujuan Perilaku
6
pembuatan peraturan, dukungan suasana dan lain-lain diberbagai bidang atau
sektor , sesuai keadaan).
6. Promosi kesehatan adalah juga pengorganisasian masyarakat (community
organization), pengembangan masyarakat (community development,
pergerakkan masyarakat (community mobilization), dan pemberdayaan
masyarakat (community empowerment).
7
berhasil mengatasi keadaan jika menguasai sub bidang keilmuan yang terkait
berikut ini, diantaranya: (Sataloff et al. n.d.)
1. Komunikasi
2. Dinamika Kelompok
3. Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM)
4. Pengambangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
5. Pemasaran Sosial (Social Marketing)
6. Pengembangan Organisasi
7. Pendidikan dan Pelatihan
8. Pengembangan Media (Teknologi Pendkes)
9. Perencanaan dan evaluasi.
10. Antropologi Kesehatan
11. Sosiologi Kesehatan
12. Psikologi Kesehatan, Dll.
8
d. Interaktif Kegiatan dalam promosi kesehatan adalah suatu
proses dinamis dan interaktif yang melibatkan partisipasi
perawat/ petugas kesehatan dan klien. Keduanya saling belajar.
Untuk itu, maka perlu diperhatikan dan dipelajari pula Prinsip-
prinsip dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), yang mencakup
:
Faktor-faktor pendukung (misalnya : Motivasi , Kesiapan ,
Pelibatan Aktif /Active Involvement, Umpan Balik /
feedback, memulai dari hal yang sederhana sampai
kompleks , adanya pengulangan materi / repetition, waktu/
timing dan lingkungan / environment)
penghambat belajar (seperti emosi, kejadian/keadaan fisik
dan psikologis yang sedang terganggu atau budaya)
Fase-fase dalam PBM (mulai dari persiapan, pembuka,
pelaksanaan dan penutup Topik), serta
Karakteristik perilaku belajar
9
kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihgara dan
meningkatkan status kesehatannya, baik fisik, mental, sosial dan diharapkan pula
mampu produktif secara ekonomi maupun sosial sebagaimana dituangkan dalam
undang-undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 serta organisasasi kesehatan dunia
WHO.
10
H. Sasaran Promosi Kesehatan
Dalam pelaksanaannya promosi kesehatan dikenal dengan adanya tiga sasaran,
yaitu :(Siregar 2020)
1) Sasaran primer
Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah
pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari
masyarakat. Mereka ini diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang
tidak bersih dan sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Akan
tetapi disadari bahwa mengubah perilaku bukanlah sesuatu yang mudah.
Perubahan perilaku pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) akan
sulit dicapai jika tidak didukung oleh sistem nilai dan norma-norma sosial
serta norma-norma hukum yang dapat diciptakan/dikembangkan oleh para
pemuka masyarakat, baik pemuka informal maupun pemuka formal.
Keteladanan dari para pemuka masyarakat, baik pemuka informal
maupun pemuka formal, dalam mempraktikkan PHBS. Suasana lingkungan
sosial yang kondusif (social pressure) dari kelompok-kelompok masyarakat
dan pendapat umum (public opinion).Sumber saya dan atau sarana yang
diperlukan bagi terciptanya PHBS, yang dapat diupayakan atau dibantu
penyediaannya oleh mereka yang bertanggung jawab dan berkepentingan
(stakeholders), khususnya perangkat pemerintahan dan dunia usaha
2) Sasaran tersier
Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka
informasi (misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun
pemuka formal (misalnya petugas kesehatan, pejabat, pemerintahan dan lain-
lain), organisasi kemasyarakatan dan media massa. Mereka diharapkan dapat
turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan
keluarga (rumah tangga) dengan cara berperan sebagai panutan dalam
mempraktikkan PHBS. Turut menyebarluaskan informasi tentang PHBS dan
menciptakan suasana yang kondusif bagi PHBS. Berperan sebagai kelompok
penekan (pressure group) guna mempercepat terbentuknya PHBS.
3) Sasaran tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa
peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain
yang berkaitan serta mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan
sumber daya. Mereka diharapkan turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS
pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) dengan cara :
a) Memberlakukan kebijakan peraturan perundang-undangan yang tidak
merugikan kesehatan masyarakat dan bahkan mendukung terciptanya
PHBS dan kesehatan masyarakat
b) Membantu menyediakan sumber daya (dana, sarana dan lain-lain) yang
dapat mempercepat terciptanya PHBS di kalangan pasien, individu sehat
dan keluarga (rumah tangga) pada khususnya serta masyarakat luas pada
umumnya.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Agustini Aat. 2014. promosi kesehatan. Yogyakarta: Deepublish.
Ahadi. 2009. “Quran surah Ali ‘Imran 104 (QS 3: 104) in arabic and english translation.”
http://www.alquranenglish.com.
IRA NURMALA; FUZIE RAHMAN; ADI NUGROHO; NEKA ERLIYANI; NUR LAILY;
VINA YULIA ANHAR. 2018. 9 786024 730406.
Sataloff, Robert T., Michael M. Johns, dan Karen M. Kost. n.d. “No 主観的健康感を中心と
した在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title.”
Siregar, Putra Apriadi Reni Agustina Harahap Zuhrina Aidha. 2020. Promosi Kesehatan
Lanjutan Dalam Teori Dan Aplikasi.
13
LAMPIRAN(Uraian Tugas Anggota Kelompok)
14