You are on page 1of 17

TUGAS MATA KULIAH

“PROMOSI KESEHATAN"

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I

AINUN NAIMA MAHARANI PUTRI 70300117070


SITI SULEHA 70300119039
SAKINA 70300119043
HIJRIYAH FEBRIELA 70300119047
ERNI ASTRI YANI 70300119051
SAHRUNUR FITRI 70300119059
WILDA SRI WIDARI 70300119063
ANNISA 70300119067

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas “Promosi Kesehatan” ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti

Kami tentu menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak

Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu
dalam pembuatan tugas ini. Kami berharap, apa yang kami kerjakan ini dapat bermanfaat,
terutama untuk mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
(UINAM).

Gowa, 4 Maret 2021

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................2
A. Sejarah Promosi Kesehatan....................................................................................................2
B. Determinan-Determinan Yang Mempengaruhi Promosi Kesehatan...................................3
C. Pengertian Promosi Kesehatan...............................................................................................4
D. Tujuan Promosi Kesehatan.....................................................................................................4
E. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan.......................................................................................6
F. Prinsip Promosi Kesehatan.....................................................................................................7
G. Visi dan Misi Promosi Kesehatan.......................................................................................9
H. Sasaran Promosi Kesehatan..............................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................12
KESIMPULAN..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13
LAMPIRAN(Uraian Tugas Anggota Kelompok)............................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mungkin sebagian dari kita mengira bahwa promosi kesehatan merupakan cara
seseorang menawarkan/menjual produknya yang berhubungan dengan kesehatan,atau
sama saja seperti pendidikan kesehatan atau penyuluhan pada masyarakat yang sering
dilakukan para tenaga kesehatan terdahulu bila ada program yang harus
disebarluaskan. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah bila dikaitkan dengan arti
promosi dan kesehatan itu sendiri,namun sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi
kesepakatan bersama dan poin yang patut kita pahami agar tidak salah kaprah dalam
pelaksanaannya. (Sataloff, Johns, dan Kost n.d.)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan sejarah dari promosi kesehatan


2. Apa saja determinan yang mempengaruhi promosi kesehatan?
3. Jelaskan pengertian promosi kesehatan
4. Sebutkan tujuan promosi kesehatan
5. Sebutkan ruang lingkup promosi kesehatan
6. Sebutkan prinsip promosi kesehatan
7. Sebutkan visi dan misi promosi kesehatan
8. Kepada siapa sasaran promosi kesehatan ditujukan?

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Promosi Kesehatan
Sebelum istilah promosi kehesehatan diperkenalkan, masyarakat lebih
menegnai istilah pendidikan. Pendidikan kesehatan menurut Green (1980) adalah
kombinasi dari pengalamanan pembelajaran yang didesain untuk memfasilitas
adaptasi perilaku yang kondusif untuk kesehatan secara suka rela. Definisi
pendidikan kesehatan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan tidak
hanya sekedar memberikan informasi pada masyarakat melalui penyuluhan.
Definisi pendidikan kesehatan tersebut menunjukkan bahwa pengalaman
pembelajaran meliputi berbagai macam pengalaman individu yang harus
dipertimbangkan untuk memfasilitasi perubahan perilaku yang diinginkan. Istilah
pendidikan kesehatan tersebut seringkali disalah artikan hanya meliputi
penyuluhan kesehatan saja sehinggaistilah tersebut saat ini lebih populer
diperkenalkan dengan istilah promosi kesehatan. (IRA NURMALA; FUZIE
RAHMAN; ADI NUGROHO; NEKA ERLIYANI; NUR LAILY; VINA YULIA
ANHAR 2018)
Tahun 1984, World Health Organization (WHO) mengubah istilah pendidikan
kesehatan menjadi promosi kesehatan. Perbedaan kedua istilah tersebut yaitu
pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk mengubah perilaku sedangkan
promosi kesehatan selain untuk mengubah perilaku juga mengubah lingkungan
sebagai upaya untuk memfasilitas ke arah perubahan perilaku tersebut. istilah
Health promotion (promosi kesehatan) ini secara resmi disampaikan pada
konferensi internasional tentang Health promotion di Ottawa, kanada pada tahun
1986. Pada konferensi tersebut yaitu proses yang memungkinkan seseorang untuk
mengontrol dan meningkatkan kesehatan. Definisi ini mengandung pemahaman
bahwa upaya promosi kesehatan membutuhkan adanya kegiatan perberdayaan
masyarakat sebagai cara untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatan baik perorangan maupun masyarakat.(IRA NURMALA; FUZIE
RAHMAN; ADI NUGROHO; NEKA ERLIYANI; NUR LAILY; VINA YULIA
ANHAR 2018)
Pada tahun 1994 indonesiamendapatkan kunjungan dari Direktur Health
promotio WHO yaitu Dr. Ilona Kickbush. Kemudian indonesia ditunjuk sebagai
penyelengaraan konferensi internasional Health promotion yang keempat
sehingga Depkes berupaya untuk menyamakan konsep dan prinsip tentang
promosi kesehatan serta mengembangkan beberapa daerah menjadi daerah
percontohan. Dengan demikian, penggunaan istilah promosi kesehatan di
indonesia pada dasarnya mengacu pada perkembangan dunia internasional.
Konsep promosi kesehatan tersebut ternyata juga sesuai dengan perkembangan
pembangunan kesehatan di indonesia yaitu mengarah pada paradigman sehat
(Nurianti,2015). . (IRA NURMALA; FUZIE RAHMAN; ADI NUGROHO;
NEKA ERLIYANI; NUR LAILY; VINA YULIA ANHAR 2018)

2
B. Determinan-Determinan Yang Mempengaruhi Promosi Kesehatan
(Sataloff et al. n.d.)

1. Kesenjangan sosial Pada masyarakat kelas sosial-ekonomi rendah, biasanya


lebih beresiko dan rentan terhadap penyakit dan umur harapan hidup juga
lebih rendah.
2. Stress Kegagalan dalam menanggulangi stress baik dalam pekerjaan maupun
dalam kehidupan sehari-hari sangat mempengaruhi kesehatan seseorang.
3. Kehidupan dini Kesehatan di masa dewasa sangat ditentukan oleh kondisi
kesehatan di usia dini atau awal kehidupan. Pertumbuhan fisik yang lambat
dan dukungan emosional yang kurang baik di awal kehidupan, akan
memberikan dampak kesehatan fisik, emosi dan kemampuan intelektual di
masa dewasa.
4. Pengucilan sosial Pengucilan menghasilkan perasaan kehilangan dan tak
berharga, mengungsi ke tempat lain yang asing, merasa dikucilkan, kehilangan
harga diri, sangat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang.
5. Pekerjaan Stress di tempat kerja meningkatkan resiko terhadap penyakit dan
kematian. Memperhatikan syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja
sangat membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan pekerja.
6. Pengangguran Jaminan adanya pekerjaan meningkatkan derajat kesehatan dan
rasa sejahtera, bukan hanya untuk pekerja tapi juga seluruh keluarganya.
Keadaan yang sebaliknya terjadi pada penganggur.
7. Dukungan sosial Persahabatan, hubungan sosial dan kekerabatan yang baik
memberikan dampak kesehatan yang baik dalam keluarga, di tempat kerja dan
di masyarakat.
8. Ketergantungan pada narkoba  Promosi Kesehatan  8 Pemakaian
narkoba sangat memperburuk kondisi kesehatan dan kesejahteraan. Alkohol,
narkoba dan merokok sangat erat hubungannya dalam memberikan dampak
buruk pada kehidupan sosial dan ekonomi.
9. Pangan Cara makan yang sehat dan ketersediaan pangan merupakan hal utama
dalam kesehatan dan kesejahteraan seseorang dan masyarakat. Baik
kekurangan gizi maupun kelebihan gizi sama-sama menimbulkan masalah
kesehatan dan penyakit.
10. Transportasi Transportasi yang sehat berarti mengurangi waktu mengendarai
dan meningkatkan gerak fisik yang sangat baik bagi kebugaran dan kesehatan.
Selain itu, mengurangi kendaraan berarti membantu mengurangi polusi.
Dengan meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
berkembangnya peradaban, serta dampak globalisasi, determinan-determinan
kesehatan pun selalu berubah dan akan selalu ada yang baru. Misalnya
perdagangan senjata, seks bebas, eksploitasi anak, dan lain-lain. Pada
penyelenggaraan konferensi sedunia di Alma Ata secara gamblang
menyatakan bahwa kondisi fundamental dan sumberdaya untuk sehat adalah:

3
perdamaian, perumahan, pangan, pendapatan, ekosistem yang stabil,
kelestarian sumberdaya, keadilan sosial, dan kesetaraan. Hal ini disebut juga
sebagai prasyarat dasar (basic prerequisites) untuk kesehatan.

C. Pengertian Promosi Kesehatan


Green dan Kreuter (2005) menyatakan bahwa “Promosi kesehatan adalah
kombinasi upaya-upaya pendidikan, kebijakan (politik), peraturan, dan organisasi
untuk mendukung kegiatan-kegiatan dan kondisi-kondisi hidup yang
menguntungkan kesehatan individu, kelompok, atau komunitas”. (Sataloff, Johns,
dan Kost n.d.)

Definisi/pengertian yang dikemukakan Green ini dapat dilihat sebagai


operasionalisasi dari definisi WHO (hasil Ottawa Charter) yang lebih bersifat
konseptual. (Sataloff, Johns, dan Kost n.d.)

Sedangkan Kementerian/Departemen Kesehatan Republik Indonesia


merumuskan pengertian promosi kesehatan sebagai berikut: “Upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor
kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.” Hal tersebut tertuang dalam
Keputusan Menteri Kesehatan No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005. (Sataloff, Johns,
dan Kost n.d.)

D. Tujuan Promosi Kesehatan


Berdasarkan beberapa pandangan pengertian tersebut diatas, maka tujuan dari

penerapan promosi kesehatan pada dasarnya merupakan visi promosi kesehatan


itu

sendiri, yaitu menciptakan/membuat masyarakat yang: (Sataloff et al. n.d.)

1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit,

4. melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.

5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan


kesehatannya.

Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu,


kelompok atau

4
masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis. (Sataloff et al. n.d.)

Tujuan promosi kesehatan dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: (Sataloff et al.
n.d.)

1 Tujuan Promosi Kesehatan menurut WHO

a. Tujuan Umum

Mengubah perilaku individu/masyarakat di bidang Kesehatan

b. Tujuan Khusus

1) Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi masyarakat.

2) Menolong individu agar mampu secara mandiri/berkelompok


mengadakan

kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.

3) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana

pelayanan kesehatan yang ada.

2 Tujuan Operasional:
a. Agar orang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksistensi dan

perubahan-perubahan sistem dalam pelayanan kesehatan serta cara

memanfaatkannya secara efisien & efektif.

b. Agar klien/masyarakat memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada


kesehatan (dirinya), keselamatan lingkungan dan masyarakatnya.
c. Agar orang melakukan langkah2 positip dlm mencegah terjadinya
sakit,

mencegah berkembangnya sakit menjadi lebih parah dan mencegah


keadaan ketergantungan melalui rehabilitasi cacat karena penyakit.

d. Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan
bagaimana

caranya, tanpa selalu meminta pertolongan kepada sistem pelayanan


kesehatan yang normal.

Sedangkan menurut Green, tujuan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan


tujuan,

yaitu: (Sataloff et al. n.d.)

1. Tujuan Program

5
Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu
tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.

2. Tujuan Pendidikan

Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi masalah


kesehatan yang ada.

3. Tujuan Perilaku

Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku yang

diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan


dan sikap.

4. Tujuan Intervensi Perilaku dalam promosi kesehatan


a) Mengurangi perilaku negatif bagi kesehatan.

Misal : mengurangi kebiasaan merokok

b) Mencegah meningkatnya perilaku negatif bagi kesehatan

Misal : mencegah meningkatnya perilaku ‘seks bebas'

c) Meningkatkan perilaku positif bagi kesehatan

Misal : mendorong kebiasaan olah raga

d) Mencegah menurunnya perilaku positif bagi kesehatan

Misal : mencegah menurunnya perilaku makan kaya serat

E. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan


Secara sederhana ruang lingkup promosi kesehatan diantaranya sebagai
berikut :(Agustini Aat 2014)

1. Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang


penekanannya pada perubahan atau perbaikan perilaku melalui peningkatan
kesadara, kemauan, dan kemampuan.
2. Promosi kesehatan mencakup pemasaran sosial (socialmerketing), yang
penekanannya pada pengenalan produk atau jasa melalui kampanye.
3. Promosi kesehatan adalah upaya penyuluhan (komunikasi dan informasi) yang
tekanannya pada penyebaran informasi.
4. Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan (promotif) yang
penekanannya pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
5. Promosi kesehatan mencakup upaya advokasi dibidang kesehatan, yaituupaya
untuk mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agarmengembangkan
kebijakan yang berwawasan kesehatan (melalui upaaya legislasi atau

6
pembuatan peraturan, dukungan suasana dan lain-lain diberbagai bidang atau
sektor , sesuai keadaan).
6. Promosi kesehatan adalah juga pengorganisasian masyarakat (community
organization), pengembangan masyarakat (community development,
pergerakkan masyarakat (community mobilization), dan pemberdayaan
masyarakat (community empowerment).

Ruang lingkup promosi kesehatan menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoadmojo


1. Ruang lingkup berdasarkan aspek kesehatan secar umum
Aspek kesehatan masyarakat mencakup 4 aspek pokok, yaitu promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan ahli lainnya membagi menjadi
dua aspek, yakni :
a. Aspek promotif dengan sasaran kelompok orang sehat, dan
b. Aspek preventif (pencegahan) dan kuratif (penyembuhan) dengan sasaran
kelompok orang yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit dan
kelompok ynag sakit.

Dengn demikian maka ruang lingkup promosi kesehatan dikelompokkan


menjadi 2 yaitu :

a. Pendidikan kesehatan pada aspek promotif


b. Pendidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan

2. Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan pelkasanaan


Ruang lingkup promosi kesehatan ini dikelompokkan menjadi:
a. Promosi kesehatanpada tatanan keluarga (rumah tangga)
b. Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah.
c. Pendidikan kesehatan di tempat kerja
d. Pendidikan kesehatan do yempat-tempat umum
e. Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan.

3. Ruang lingkup berdasarkan tingkat pelayanan


Pada ruang lingkup tingkat pelayanan kesehatan promosi kesehatan dapat
dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five level of prevention) dari
Leavel and Clark.
a. Promosi kesehatan
b. Perlindungan khusus (spesific protection)
c. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment)
d. Pembatasan cacat (disability limitation)
e. Rehabilitasi (rehabilitation)

F. Prinsip Promosi Kesehatan


Sebagai seorang calon perawat profesional yang akan menjalani tugas-tugas
kesehatan termasuk didalamnya adalah promosi kesehatan, maka anda akan

7
berhasil mengatasi keadaan jika menguasai sub bidang keilmuan yang terkait
berikut ini, diantaranya: (Sataloff et al. n.d.)
1. Komunikasi
2. Dinamika Kelompok
3. Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM)
4. Pengambangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
5. Pemasaran Sosial (Social Marketing)
6. Pengembangan Organisasi
7. Pendidikan dan Pelatihan
8. Pengembangan Media (Teknologi Pendkes)
9. Perencanaan dan evaluasi.
10. Antropologi Kesehatan
11. Sosiologi Kesehatan
12. Psikologi Kesehatan, Dll.

Selain itu, ada beberapa prinsip promosi kesehatan yang harus


diperhatikan oleh kita sebagai calon/perawat profesional , seperti yang
diuraikan berikut ini.

1. Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan dalam Keperawatan Interaksi


Perawat/petugas kesehatan dan Klien merupakan hubungan khusus
yang ditandai dengan adanya saling berbagi pengalaman, serta
memberi sokongan dan negosiasi saat memberikan pelayanan
kesehatan. Pembelajaran yang efektif terjadi ketika klien dan
perawat/petugas kesehatan samasama berpartisipasi dalam Proses
Belajar Mengajar yang terjadi.Agar hubungan pembelajaran memiliki
kualitas positif, baik secara individual, kelompok maupun masyarakat,
hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Berfokus pada Klien Klien mempunyai nilai, keyakinan,
kemampuan kognitif dan gaya belajar yang unik, yang dapat
berpengaruh terhadap pembelajaran. Klien dianjurkan
untuk.mengekspresikan perasaan dan pengalamannya kepada
perawat, sehingga perawat lebih mengerti tentang keunikan
klien dan dalam memberikan pelayanan dapat memenuhi
kebutuhan klien secara individual.
b. Bersifat menyeluruh dan utuh (holistik) Dalam memberikan
promosi kesehatan harus dipertimbangkan klien secara
keseluruhan, tidak hanya berfokus pada muatan spesifik.
c. Negosiasi Perawat/Petugas kesehatan dan klien bersama-sama
menentukan apa yang telah diketahui dan apa yang penting
untuk diketahui. Jika sudah ditentukan, buat perencanaan yang
dikembangkan berdasarkan masukan tersebut. Jangan
memutuskan sebelah pihak.

8
d. Interaktif Kegiatan dalam promosi kesehatan adalah suatu
proses dinamis dan interaktif yang melibatkan partisipasi
perawat/ petugas kesehatan dan klien. Keduanya saling belajar.
Untuk itu, maka perlu diperhatikan dan dipelajari pula Prinsip-
prinsip dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), yang mencakup
:
 Faktor-faktor pendukung (misalnya : Motivasi , Kesiapan ,
Pelibatan Aktif /Active Involvement, Umpan Balik /
feedback, memulai dari hal yang sederhana sampai
kompleks , adanya pengulangan materi / repetition, waktu/
timing dan lingkungan / environment)
 penghambat belajar (seperti emosi, kejadian/keadaan fisik
dan psikologis yang sedang terganggu atau budaya)
 Fase-fase dalam PBM (mulai dari persiapan, pembuka,
pelaksanaan dan penutup Topik), serta
 Karakteristik perilaku belajar

Perhatikan adanya perubahan perilaku yang terjadi, terdiri dari tiga


karakteristik, yaitu:

1) Perubahan Intensional, yaitu perubahan yang terjadi berkat


pengalaman/praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, bukan
karena faktor kebetulan.

2) Perubahan Positif dan aktif. Positif: jika perubahannya baik, bermanfaat


dan sesuai harapan. Merupakan sesuatu yang baru dan lebih baik dari
sebelumnya. Aktif : perubahan tersebut tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi
karena usaha individu itu sendiri

3) Perubahan Efektif dan Fungsional. Efektif : Perubahan tersebut berhasil


guna dan membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu bagi individu.
Fungsional : perubahan tersebut relatif menetap dan setiap saat siap apabila
dibutuhkan, perubahan tersebut dapat diproduksi dan dimanfaatkan.

G. Visi dan Misi Promosi Kesehatan


Promosi kesehatan memiliki visi misi dan strategi yang jelas, sebagaimana
tertuang dalam SK Menkes RI No. 1193/2004 tentang kebijakan nasional promosi
kesehatan, apabila dilihat kembali hal ini sejalan dengan visi global. Visi promosi
kesehatan adalah PHBS 2010 yang mengindikasikan tentang terwujudnya
masyarakat indonesia baru yang berbudaya sehat. Visi tersebut menunjukkan
dinamika atau gerak maju dari suasana lama (ingin diperbaiki) suasana baru (ingin
dicapai).

Visi ini diperlukan agar promosi kesehatan yang diharapkan mempunyai arah


yang jelas, dalam hal ini adalah apa yang menjadi harapan dari promosi
kesehatan sebagai penunjang dalam program kesehatan yang lain. Visi promosi

9
kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihgara dan
meningkatkan status kesehatannya, baik fisik, mental, sosial dan diharapkan pula
mampu produktif secara ekonomi maupun sosial sebagaimana dituangkan dalam
undang-undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 serta organisasasi kesehatan dunia
WHO.

Empat kata kunci Visi Promosi Kesehatan:

1) Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatan


2) Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatan 
3) Memelihara kesehatan,berarti mau dan mampu mencegah penyakit,
melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan, dan mencari pertolongan
pengobatan yang professional bila sakit.
4) Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya
. Kesehatan perlu ditingkatkan, karena derajat kesehatan baik individu,
kelompok , atau masyarakat itu bersifat dinamis, tidak elastis.
Untuk mencapai visi tersebut diatas perlu upaya-upaya yang dilakukan dan
biasanya dituangkan dalam misi. MISI promosi kesehatan secara garis besar
dirumuskan sebagai berikut:

1) Advokat (Advocate),melakukan kegiatan advokasi / upaya –upaya terhadap


para pengambil keputusan diberbagai program / sektor yang terkait dengan
kesehatan. Dengan maksud agar program kesehatan yang ditawarkan
dipercayai dan perlu dukungan melalui kebijakan-kebijakan / keputusan
politik.
2) Menjembatani (Mediate), menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan
berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Kegiatan
pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya suatu kerja sama
dengan program lain dilingkungan kesehatan , maupun lintas sektor yang
terkait. Untuk itu perlu adanya suatu jembatan dan menjalin suatu kemitraan
(partnership) dengan berbagai program dan sektor-sektor yang memiliki
kaitannya dengan kesehatan. Karenanya masalah kesehatan tidak hanya dapat
diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli
terhadap maslah kesehatan tersebut. oleh karena itu promosi kesehatan
memilikiu peran yang penting dalam mewujudkan kerjasama atau kemitaraan
ini.
3) Memampukan (Enable),memberikan ketrampilan/kemampuan pada
masyarakat agar mereka mempercayai dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri secara mandiri.Hal ini dimaksudkan agar masyarakat mampunyai
kemauan dan kemampuan yang mandiri dibidang kesehatan termasuk
kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan diri masing-
masing.

10
H. Sasaran Promosi Kesehatan
Dalam pelaksanaannya promosi kesehatan dikenal dengan adanya tiga sasaran,
yaitu :(Siregar 2020)

1) Sasaran primer
Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah
pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari
masyarakat. Mereka ini diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang
tidak bersih dan sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Akan
tetapi disadari bahwa mengubah perilaku bukanlah sesuatu yang mudah.
Perubahan perilaku pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) akan
sulit dicapai jika tidak didukung oleh sistem nilai dan norma-norma sosial
serta norma-norma hukum yang dapat diciptakan/dikembangkan oleh para
pemuka masyarakat, baik pemuka informal maupun pemuka formal.
Keteladanan dari para pemuka masyarakat, baik pemuka informal
maupun pemuka formal, dalam mempraktikkan PHBS. Suasana lingkungan
sosial yang kondusif (social pressure) dari kelompok-kelompok masyarakat
dan pendapat umum (public opinion).Sumber saya dan atau sarana yang
diperlukan bagi terciptanya PHBS, yang dapat diupayakan atau dibantu
penyediaannya oleh mereka yang bertanggung jawab dan berkepentingan
(stakeholders), khususnya perangkat pemerintahan dan dunia usaha
2) Sasaran tersier
Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka
informasi (misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun
pemuka formal (misalnya petugas kesehatan, pejabat, pemerintahan dan lain-
lain), organisasi kemasyarakatan dan media massa. Mereka diharapkan dapat
turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan
keluarga (rumah tangga) dengan cara berperan sebagai panutan dalam
mempraktikkan PHBS. Turut menyebarluaskan informasi tentang PHBS dan
menciptakan suasana yang kondusif bagi PHBS. Berperan sebagai kelompok
penekan (pressure group) guna mempercepat terbentuknya PHBS.
3) Sasaran tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa
peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain
yang berkaitan serta mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan
sumber daya. Mereka diharapkan turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS
pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) dengan cara :
a) Memberlakukan kebijakan peraturan perundang-undangan yang tidak
merugikan kesehatan masyarakat dan bahkan mendukung terciptanya
PHBS dan kesehatan masyarakat
b) Membantu menyediakan sumber daya (dana, sarana dan lain-lain) yang
dapat mempercepat terciptanya PHBS di kalangan pasien, individu sehat
dan keluarga (rumah tangga) pada khususnya serta masyarakat luas pada
umumnya.

11
BAB III

KESIMPULAN

Promosi kesehatan adalah kombinasi upaya-upaya pendidikan, kebijakan (politik),


peraturan, dan organisasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan dan kondisi-kondisi hidup
yang menguntungkan kesehatan individu, kelompok, atau komunitas.

Ayat yang berkaitan dengan promosi kesehatan:(Ahadi 2009)

12
DAFTAR PUSTAKA
Agustini Aat. 2014. promosi kesehatan. Yogyakarta: Deepublish.
Ahadi. 2009. “Quran surah Ali ‘Imran 104 (QS 3: 104) in arabic and english translation.”
http://www.alquranenglish.com.
IRA NURMALA; FUZIE RAHMAN; ADI NUGROHO; NEKA ERLIYANI; NUR LAILY;
VINA YULIA ANHAR. 2018. 9 786024 730406.
Sataloff, Robert T., Michael M. Johns, dan Karen M. Kost. n.d. “No 主観的健康感を中心と
した在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title.”

Siregar, Putra Apriadi Reni Agustina Harahap Zuhrina Aidha. 2020. Promosi Kesehatan
Lanjutan Dalam Teori Dan Aplikasi.

13
LAMPIRAN(Uraian Tugas Anggota Kelompok)

1. Ainun Naima Maharani Putri


Mengerjakan bagian: Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
2. Siti Suleha
Mengerjakan bagian: Determinan-Determinan Yang Mempengaruhi Promosi
Kesehatan
3. Sakina
Mengerjakan bagian: Sejarah Promosi Kesehatan
4. Hijriyah Febriela
Mengerjakan bagian: Tujuan Promosi Kesehatan
5. Erni Astri Yani
Mengerjakan bagaian: Prinsip Promosi Kesehatan
6. Sahrunur Fitri
Mengerjakan bagian: Pengertian Promosi Kesehatan
7. Wilda Sri Widari
Mengerjakan bagian: Visi dan Misi Promosi Kesehatan
8. Annisa
Mengerjakan bagian: Sasaran Promosi Kesehatan

14

You might also like