You are on page 1of 10

ANALISIS JURNAL

PENGARUH BABY FIELD MASSAGE THERAPY TERHADAP


KADAR BILIRUBIN SERUM PADA BAYI DENGAN
HIPERBILIRUBINEMIA

Disusun Oleh :

KELOMPOK E

Nurhajrawati (70900122019)

Rahmat Rasyid Siagian (70900122017)

Fitriani (70900122023)

Muhammad Reza Irsandi Putra B (70900122016)

Ismayanti (70900122010)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
A. Judul artikel : Pengaruh Baby Field Massage Therapy terhadap Kadar
Bilirubin Serum pada Bayi dengan Hiperbilirubinemia
B. Kata kunci : Hiperbilirubinemia; Baby field massage; Fototerapi .
C. Penulis : Wuwuk Setiarini, Agnes Erida Wijayanti , Yuli Ernawati
D. Publisher : Jurnal Kesehatan Volume 9 Nomor 1
e-ISSN: 2502-0439
p-ISSN: 2338-7947
E. Instansi terkait : RSUD Sleman
F. Telaah Step 1 (Fokus penelitian)
1. Problem:
Hiperbilirubinemia merupakan salah satu komplikasi yang sering
terjadi pada masa neonatal. Sebanyak 75% alasan bayi dirawat inap
selama periode neonatal disebabkan hiperbilirubinemia (Shetty &
Kumar, 2014). Hiperbilirubinemia yang berlebihan dapat mengakibatkan
kerusakan otak yang bersifat permanen (Kern Icterus) dan pada beberapa
anak dapat meninggalkan gejala sisa yaitu cerebral palsy dan ketulian
(Lin , et all 2016). Penanganan yang dilakukan diantaranya fototerapi,
transfusi tukar, dan pijat bayi untuk mencegah terjadinya encephalopathy
atau kern icterus (Seyyedrasooli et all, 2014).
Beberapa penelitian dilakukan untuk mencari terapi
komplementer yang dapat mengefektifkan penurunan kadar bilirubin
selain fototerapi diantaranya adalah pemberian jenis minum dan field
massage. Baby field massage merupakan terapi komplementer yang
diduga dapat meningkatkan ekskresi bilirubin bayi selama fototerapi
menurut beberapa penelitian terbaru. (Chen et all, 2011; Kianmehr,
2014; et all; Naufal & Widodo, 2016, Novianti et all, 2017, Purnamasari
et all, 2020)
2. Intervention: Pemberian baby field massage
3. Comparsion intervention: Terapi sesuai SPO (Standar Operating
Prosedur) penatalaksanaan bayi hiperbilirubinemia di RSUD Sleman
4. Outcome: Rata-rata kadar bilirubin serum setelah intervensi, pada
kelompok intervensi (6,46±1,86) sedangkan kelompok kontrol
(8,32±8,3), antara kedua kelompok terdapat penurunan yang bermakna
(p=0,003). Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa terdapat
pengaruh baby field massage sebagai komplementer terapi terhadap
kadar bilirubin serum bayi hiperbilirubinemia.
5. Studies: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan desain penelitian eksperimen semu atau Quasi
Eksperiment dengan non equivalent kontrol group pre test dan post test
design.
G. Telaah step 2 (Validitas)
1. Recruitment:
a. Teknik pengambilan sampel : Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini yaitu total sampling
b. Jumlah sampel : sebanyak 34 responden yang dibagi menjadi 17
sampel pada kelompok kontrol dan 17 sampel pada kelompok
intervensi
c. Kriteria inklusi ekslusi: Populasi dalam penelitian ini adalah bayi
baru lahir hiperbilrubinemia yang menjalani fototerapi dengan
kriteria:
- Kriteria inklusi:
Bayi lahir aterm (37-40 minggu) dengan berat badan lahir
antara 2500-4000 gram, ikterus muncul diantara 24 jam sampai 2
minggu, kadar bilirubin serum total ≥12 mg/dl sesuai kriteria
hiperbilirubinemia di RSUD Sleman dan bayi tidak
kontraindikasi dilakukan baby field massage seperti demam
(>37,50C), mengalami peningkatan tanda- tanda vital dan letargis
- Kriteria ekslusi:
Adapun kriteria eksklusi sampel yaitu: Bayi dengan
rhesus dan ABO inkompabilitas, anomali kongenital, infeksi,
obstruksi gastrointestinal, dan atresia bilier, apabila selama
dilakukan fototerapi bayi mengalami demam/hipertermi, tidak
bersedia menjadi responden.
2. Maintenance:
Setelah bayi teridentifikasi dan sesuai untuk menjadi subyek
penelitian, kemudian dilakukan informed consent kepada orangtua bayi
dan menentukan kelompok kontrol atau intervensi. Kedua kelompok
dipilih berdasarkan perbedaan waktu.
Kelompok intervensi adalah bayi hiperbilirubinemia yang
menjalani fototerapi dan diberikan baby field massage sebanyak 2x/hari
(pagi dan sore hari) selama 2 hari durasi 15-20 menit, untuk pemijatan
dilakukan minimal 1 jam setelah minum. Kelompok kontrol adalah bayi
hiperbilirubinemia yang menjalanifototerapi, diberikan terapi sesuai SPO
(Standar Operating Prosedur) penatalaksanaan bayi hiperbilirubinemia di
rumah sakit. Pengukuran kadar bilirubin serum sebelum dan setelah
dilakukan fototerapi sesuai prosedur medis rutin.
3. Measurement: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen
dengan non equivalen pre test-post test design with control group.
Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Analisa data
menggunakan Paired T-Test, Independen T-Test dan Analysis of
Covarians (ANCOVA).
H. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)
1. Adanya sumber daya manusia : Sumber daya dalam pengaplikasan
intervensi ini yaitu ibu pada bayi. Selain itu bahan yang dapat digunakan
dalam pemijatan bayi yaitu baby oil maupun minyak kayu putih yang
sering kita temukan dalam kehidupan seari-hari terutama saat merawat
bayi.
2. Biaya Pada penelitian ini : biaya untuk penerapan intervensi ini
terbilang sangat murah. Bahan yang digunakan seperti baby oil dan
minyak kayu putih bis akita dapatkan di warung, toko, maupun apotik
disekitar kita dengan ukuran kemasan yang berbeda-beda dengan harga
yang sangat terjangkau. Sehingga untuk menerapkan intervensi ini tidak
perlu mengeluarkan iaya yang sangat besar
3. Kebijakan : Selain fototerapi intervensi baby field massage dapat
diterapkan untuk mebantu menurunkan kadar bilirubin serum. Bayi yang
diberikan baby field massage selama mendapatkan fototerapi akan lebih
tenang dan sirkulasi darah akan menjadi lebih lancar sehingga akan
mempercepat ekskresi bilirubin hasil konspersi dari fototerapi
dibandingkan bayi yang dilakukan fototerapi saja, maka diharapkan akan
mempercepat proses fototerapi.
4. Hasil : Pelaksanaan baby field massage dimulai dari kaki, karena pada
umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat pada area kaki, dengan
demikian akan memberikan kesempatan pada bayi untuk membiasakan
dipijat sebelum bagian lain disentuh dan akan memberikan rasa nyaman
pada bayi sehingga pemijatan dapat dilakukan secara maksimal dan
mampu membantu menurunkan kadar bilirubin serum, yang sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Korkmaz dan Esenay (2020) yang
menyatakan bahwa pijat bayi yang dilakukan dari wajahke kaki selama
2x/hari selama 2-3 hari mampu membantu menurunkan kadar bilirubin
serum pada bayi hyperbilirubinemia yang mendapatkan fototerapi,
sehingga penurunan kadar bilirubin serum yang lebih besar
memungkinkan pemberian durasi fototerapi dapat dipersingkat. Kadar
bilirubin serum setelah intervensi berdasarkan hasil penelitian pada
kelompok control rata-rata berada dalam kadar resiko rendah menurut
Normogram Bhutani. Namun nilai rata-rata kada bilirubin serum pada
kelompok intervensi lebih rendah di bandingkan dengan kelompok
kontrol, yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novianti et
all, (2017) bahwa kadar bilirubin serum setelah intervensi berada
dibawah garis low risk zone. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
baby field massage mempunyai pengaruh dalam menurunkan kadar
bilirubin serum pada bayi hyperbilirubinemia.
5. Kelebihan : Jurnal ini sangat mudah untuk dipahami karena peneliti
menuliskan dengan jelas tingkat keberhasilan yang didapakan, selain itu
penelitian ini juga mencantumkan beberapa jurna pendukung, untuk
menggambarkan tingkat keberhasilan dari intervensi ini.
6. Kekurangan : Dalam penelitian ini tidak terdapat SOP dalam
melakukan baby field massage secara baik dan benar.
SOP BABY FIELD MASSAGE THERAPY

A. PENGERTIAN
Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15
menit, sejak ia lahir hingga usia 3 tahun untuk memacu sistem sirkulasi bayi
dan denyut jantung, pernafasan dan system kekebalan tubuh.
B. TUJUAN
1. Memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut jantung, sistem pernafasan,
sistem pencernaan, dan sistem pernafasan dan sistem kekebalan tubuh.
2. Mengajarkan bayi untuk lebih tenang dalam menghadapi stress.
3. Memperbaiki pola tidur (membantu bayi tidur nyenyak)
4. Mendorong pertumbuhan susunan otot dan kelenturan yang penting bagi
kemampuan fisik.
5. Meningkatkan hubungan batin antara ibu dan bayi.
C. INDIKASI

Pemijatan boleh dilakukan sejak:


1. Bayi dapat dipijat sejak lahir.
2. Bila bayi dibawah usia 2 bulan, pemijatan dilakukan dengan lembut.
3. Pemijatan setiap hari selama 15 menit dalam 6 hingga 7 bulan pertama
hidupnya akan sangat bermanfaat bagi bayi.
4. Pemijatan dapat dilakukan hingga usia 3 tahun.
D. HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN SELAMA PEMIJATAN
1. Selama pemijatan, buat kontak mata dengan bayi.
2. Ajarkan bayi bicara atau bersenda gurau/bernyanyi.
3. Mulai dengan sentuhan lembut dan secara bertahap tambahkan pada
pijatan.
4. Bila bayi sedikit menangis tenangkan dahulu. Bila menangis lebih keras,
hentikan pijatan.
5. Jangan bangunkan bayi tidur untuk dipijat.
6. Jangan memijat bayi langsung sehabis makan.
7. Jika menggunakan baby oil, mandikan bayi setelah dipijat.
E. PROSEDUR PELAKSANAAN PEMIJATAN BAYI
1. Bersihkan dan hangatkan tangan ibu/perawat.
2. Kuku dan perhiasan jangan sampai menggores kulit bayi.
3. Ruangan hangat dan tidak pengap.
4. Bayi tidak sedang lapar atau setelah makan
5. Baringkan bayi diatas permukaan rata dan lembut da tanggalkan pakaian.
6. Gosok tangan ibu/perawat dengan baby oil atau baby lotion.
7. Lakukan pemijatan dengan lembut dan bertahap
a. Wajah
1) Tekan jari-jari ibu/perawat pada tengah kening bayi, turunkan
ke pelipis dan pipi.
2) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat daerah atas alis.
3) Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jari dari hidung
bayi kea rah pipi.
4) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat sekitar mulutnya, tarik
sehingga ia tersenyum.
5) Pijat lembutrahang bawah bayi, dari tengah ke samping seolah
membuat bayi tersenyum, dan pijat daerah belakang telinga.

b. Dada
1) Letakkan kedua tangan ibu/perawat di tengah dada bayi,
gerakan ke atas lalu ke sisi dan kembali ke tengah tanpa
mengangkat tangan seperti membentuk hati.
2) Dari tengah dada bayi, pijat menyilang dengan telapak tangan
kea rah bahu maju mundur.
c. Tangan
1) Peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan seperti
memegang pemukul soft ball. Dengan gerakan memerah, pijat
tangan bayi dari bahu kepergelangannya dengan irama
perlahan india.
2) Lakukan gerakan sebaliknya, memerah tangan dari arah
pergelangan tangan ke pangkal lengan bayi dengan irama
perlahan swedia.
3) Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakkan memutar.
4) Dengan kedua ibu jari secara bergantian, pijat seluruh
permukaan telapak tangan dan punggung tangan.
5) Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakkan
seperti menggulung.
d. Perut
1) Ingat jangan memijat diatas tulang rusuk atau diatas ulu hati.
2) Lakukan gerakan memijat diata perut seperti mengayuh
sepeda, dari atas kearah bawah perut.

3) Angkat kedua kaki bayi dan leatkkan lututnya perlahan-lahan


kearah perut.
4) Buat gerakkan melingkar dengan kedua tangan secara
bergantian. Searah jarum jam dimulai dari sebelah kanan
ibu/perawat
5) Gerakkan “I love u”. Pemijatan “I love u” terdiri dari 3
gerakkan.
a) “I” pijatlah sisi kiri perut bayi kearah bawah perut dengan
menggunakan jari-jari tengah kanan ibu membentuk huruf
“I”.
b) “Love” membentuk huruf “L” terbalik pijatlah dari
sebelah kanan kesebelah kiri perut bayi kemudian dari
atas ke bawah perut.
c) “U” gerakkan memijat membentuk huruf “U” terbalik.
Pijat dari kanan bawah keatas kemudian ke kiri, kebawah
dan berakhir diperut kiri bawah.
6) Rasakan gelembung angina dengan jemari anda dorong searah
jarum jam untuk mengakhiri pijatan.
e. Kaki
Ikuti cara yang sama seperti teknik memijat tangan.
f. Punggung
1) Tengkurapkan bayi diatas bantalan lembut atau paha ibu.
2) Pijat dengan gerakkan maju mundur, menggunakan kedua
telapak tangan di sepanjang punggungnya.
3) Luncurkan salah satu telapak tangan ibu dari leher sampai
kepantat bayi dengan sedikit tekanan.
4) Dengan jari-jari ibu, buatlah gerakkan melingkar terutama pada
otot disebelah tulang punggung.
5) Buat pijatan memanjang dengan telapak tangan dari leher ke
kaki untuk mengakhiri pijatan.

You might also like