You are on page 1of 2

JULI YANI HASIBUAN

CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7


SMAN 1 LAWE BULAN
ACEH TENGGARA

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

Banyak peristiwa yang saya alami ketika mengikuti pembelajaran di dua minggu ini.
Saya juga mendapat pembelajaran yang bermakna terkait nilai- nilai dan peran guru penggerak di
modul ini yang sebelumnya belum pernah saya ketahui. Saya juga mendapatkan pengetahuan
untuk mencoba bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai yang dimiliki kedalam peran saya
sebagai guru penggerak. Dalam proses pembelajaran tersebut, konsep-konsep banyak saya
peroleh dari ruang kolaborasi baik itu bersama fasilitator maupun ketika berada dengan
kelompok saya di ruangan maya terpisah.Saya mendapatkan beberapa pengalaman/ide yang
menginspirasi terkait materi di modul ini seperti ide yang dimiliki oleh salah satu rekan saya
yang menerapkan kegiatan literasi pada pustaka keliling. Beliau berupaya memberdayakan
sumber daya manusia dan peralatan alakadarnya untuk memancing minat bukan hanya kalangan
sekolah namun masyarakat luas untuk membaca. Menurut saya itu suatu inovasi yang luar biasa.
Saya juga tertarik dengan ide teman yang lain yang berupaya menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan. Pengalaman seru lainnya adalah saat saya mengajak komunitas sekolah saya
untuk berkolaborasi melakukan aksi nyata yang berpihak kepada murid yaitu pembiasaan budi
pekerti. Bukan hanya jiwa mereka yang kami isi namun juga raga mereka. Akhir-akhir ini
stamina anak kami sangat lemah bahkan ada yang pingsan karena cuaca yang kurang bersahabat.
Sehingga saya berinisiatif memunculkan kegiatan senam pagi yang sebelumnya tidak ada di
sekolah kami dengan pengetahuan yang saya sebelumnya di sekolah saya yang lama. Kami juga
memberlakukan kembali pengajian yang dahulu sempat terhenti karena ketidak konsistenan kami
akibatnya anak kami tidak mendapat siraman rohani dan banyak yang kesurupan. Hal ini tentu
saja mendapat sambutan yang baik bahkan guru-guru ikut berpartisipasi. Untuk pembelajaran di
kelas, saya mencoba ice breaking dengan gerakan lagu maumere yang disambut gembira murid
saya. Di akhir pembelajaran kami menggunakan aplikasi padlet untuk refleksi membuat murod
saya penasaran ketika mengaplikasikannya. Berikut foto kegiatan seru tersebut:

Gambar 1. Kegiatan Pengajian Gambar 2. Kegiatan Senam Pagi

Gambar 3. Ice Breaking Gambar 4. Refleksi menggunakan Padlet


Dalam menerapkan nilai dan peran guru penggerak tentu saja saya mengalami hambatan
diantaranya adalah perasaan malu-malu atau beberapa guru yang masih enggan untuk
berpartisipasi. Namun saya berusaha menjadi contoh di depan agar teman saya mau mengikuti.
Hal ini bertujuan agar semua murid kami juga merasa bersemangat karena gurunya mau menjadi
instruktur di depan. Belum lagi saat aksi nyata tersebut cuaca tidak mendukung, ruangan tidak
tersedia untuk pengajian dan sering mati listrik ataupun hilangnya sinyal ketika mau menerapkan
kegiatan literasi digital. Saya berupaya mencari alternatif kegiatan maupun ruangan lain agar
tetap bisa menerapkan nilai guru penggerak yang saya punya. Untuk kegiatan bersama calon
guru penggerak lainnya, kendala yang saya hadapi adalah bagaimana kami berusaha
menyamakan perbedaan persepsi terkait konsep dari nilai dan peran guru penggerak. Dengan
mengutamakan mendengar dan mengomunikasikan kesalahpahaman menurut saya adalah solusi
yang terbaik.

Saya merasakan perasaan yang campur aduk di dua minggu ini. Yang pertama, perasaan
sedih karena salah seorang istri dari rekan CGP kami meninggal dunia. Duka yang beliau
rasakan membuat kami sempat juga merasa kelabu saat presentasi ruang kolaborasi. Yang kedua,
perasaan Lucu dan bersemangat, saat beberapa rekan guru saya di sekolah memeragakan gerakan
senam yang tidak beraturan karena ini hal yang pertama bagi mereka. Yang ketiga, perasaan
senang karena mendapat apresiasi dari fasilitator karena kami bisa berkolaborasi dengan baik
dengan menampilkan masing-masing bagian kami saat presentasi. Dan Yang terakhir, saya
merasa penasaran atas ilmu apa lagi yang akan saya dapatkan pada modul berikutnya.

Banyak hal yang juga dapatkan saat belajar tentang modul ini. Salah satunya yaitu
bagaimana keterkaitan konsep antara filosofi Ki Hajar Dewantara dengan nilai dan peran guru
penggerak di sekolah. Saya juga belajar untuk bersyukur karena masih diberi kesehatan dan
kelapangan waktu tanpa kurang apapun sementara di satu sisi teman CGP saya yang sedang
berduka tidak mendapatkan rasa dan kesempatan yang sama. Saya juga mendapatkan
pengetahuan baru tentang tips dan trik dari teman saya terkain penerapan nilai guru penggerak di
sekolah mereka.

Setelah belajar dari semua peristiwa, jika saya diberi kesempatan yang serupa saya akan
memperbaiki segala kesalahan dalam pembelajaran saya khususnya ketika pembelajaran di kelas.
Saya akan bertanya kepada murid saya pembelajaran seperti apa yang mereka inginkan untuk
pertemuan berikutnya sehingga saya harus berinovasi terus agar mereka mencapai
pembelajaran.Untuk kegiatan senam, ke depannya, saya akan mewujudkan peran kepemimpinan
murid dengan mengajarkan mereka untuk menjadi instruktur senam pengganti saya di depan. Hal
ini agar nilai kolaboratif dan berpihak pada murid saya lebih tebal melekat bagi mereka.

You might also like