You are on page 1of 9

Fathnin, F. H., Sunandari, A., & Mumpuni, W. Indones. J. Med. Pharm. Sci.

(2023) 2: (1)p12-20
ISSN 2809-6576
Indonesian Journal of Medical and
Pharmaceutical Science

RESEARCH ARTICLE Open Access

Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Di


Apotek Karunia Sehat Baru Berdasarkan Nilai-Nilai
Syariah
Fildza Huwaina Fathnin1*, Agustina Sawitri Sunandari2, Wanda Danis Mumpuni1

ABSTRACT
Background: Public health can be maintained and improved by providing good pharmaceutical services. Pharmaceutical
services are currently required to change from focusing on products to focusing on patients. Islam emphasizes a quality
service, namely the existence of a sense of satisfaction received by others because of the services provided. Based on
this background, this study aim to conduct research on consumer satisfaction with the quality of service at the Karunia
Sehat Baru Pharmacy based on sharia values. Methods: This type of research is descriptive observational with
prospective data collection. The research was conducted at Karunia Sehat Baru Pharmacy. The subjects of this research
were 30 consumers of Karunia Sehat Baru Pharmacy using purposive sampling technique. Data collection uses a
questionnaire which is composed of 5 aspects, reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible, on the
basis of shidiq, amanah, tabligh, fatonah, which are tested for validity and reliability. Results: Consumer satisfaction with
services at the Karunia Sehat Baru Pharmacy based on sharia values obtained an average index value of 97.98%, on the
assurance dimension of 97.32%, the responsiveness dimension is 97.3%, the empathy dimension is 94.66%, and the
tangibles dimension is 96.66%. Conclusion: The average level of satisfaction of respondents is included in the high
category. These results provide input to the Karunia Sehat Baru Pharmacy to continue to maintain services so that
consumers continue to get satisfaction, which can be in the form of making standards related to sharia values.

Keywords: Consumer Satisfaction; Pharmacy; Sharia

PENDAHULUAN sebagai tempat suatu apoteker mengabdikan


Pelayanan kesehatan salah satunya diri sesuai apa yang diucapkan saat sumpah
dapat dilakukan di apotek. Pengertian apotek jabatan, sebagai suatu sarana untuk
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI menjalankan peracikan sediaan farmasi,
nomor 35 tahun 2014 yaitu sarana pelayanan perubahan bentuk sediaan, dispensing sediaan
kefarmasian tempat dilakukan praktik farmasi, penyerahan serta sebagai tempat
kefarmasian oleh Apoteker. Berkaitan dengan penyaluran obat kepada masyarakat 11.
hal tersebut pelayanan kefarmasian memiliki arti Apotek memiliki peran sebagai tempat
yaitu pelayanan dengan tujuan memperoleh utama suatu produk industri farmasi dipasok.
hasil yang pasti guna adanya peningkatan mutu Tiap tahun apotek di Indonesia memiliki
pada kehidupan pasien dengan melakukan pertumbuhan yang cukup pesat. Hal ini
pelayanan secara langsung dan adanya dikarenakan penduduk di Indonesia selalu
tanggung jawab kepada pasien terkait sediaan terjadinya kenaikan sehingga kesehatan yang
farmasi yang diperoleh. Oleh karena itu, ada di masyarakat bertambah kompleks 8. Selain
masyarakat perlu memperoleh pelayanan itu, pemicu adanya peningkatan pendirian
kefarmasian yang baik sehingga dapat menjaga apotek diantaranya karena adanya deregulasi
dan meningkatkan kesehatan pasien. mengenai pendirian apotek, permintaan obat
Tugas dan fungsi apotek merupakan yang meningkat dan jumlah apoteker yang terus
Received: 14 December 2022
*Correspondence: fildzahuwainafathnin@unissula.ac.id Accepted: 25 February 2023
1Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker,Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
Published online: 27 February 2023
2Apotek Karunia Sehat Baru, Ungaran, Semarang
DOI: https://doi.org/10.30659/ijmps.v2i1.95
Fathnin, F. H., Sunandari, A., & Mumpuni, W. Indones. J. Med. Pharm. Sci. (2023) 2: (1)p12-20
ISSN 2809-6576

bertambah 12. kepuasan konsumen. Pemberian pelayanan


Pelayanan kefarmasian yang ada di kepada konsumen, para karyawan harus bekerja
apotek sekarang ini didorong agar merubah dengan professional, teliti, jujur, sopan santun,
orientasinya yang awalnya product oriented amanah, cerdas dan terampil. Hal ini terkandung
menjadi berorientasi kepada pasien 7. Oleh dalam Al-Qur’an surah Al – Bayyinah 98:7 4.
karena itu, yang mulanya berfokus pada
ٰۤ
pengelolaan perbekalan farmasi namun ‫ك ه ِْۗم َخيْرِۗ ْالبَ ِريَّ ِِۗة‬
َِۗ ‫ت اول ِٕى‬
ِِۗ ‫صلِح‬
ّٰ ‫عمِ لوا ال‬ َِۗ ‫ن الَّ ِذي‬
َ ‫ْن ا َمن ْوا َو‬ َِّۗ ِِۗ‫ا‬
sekarang apoteker harus dapat memiliki
pengetahuan, keterampilan serta memiliki Artinya “Sungguh, orang-orang yang beriman
perilaku yang baik saat berinteraksi langsung dan melakukan pekerjaan yang baik, mereka itu
dengan konsumen atau pasien. Interaksi adalah sebaik-baik makhluk”.
tersebut diantaranya yaitu memberikan
informasi terkait obat yang diperoleh, Ayat tersebut dijelaskan apabila kita
memberikan konseling dan melakukan melakukan suatu pekerjaan hendaklah bekerja
monitoring terhadap obat yang digunakan oleh dengan baik, maka dari ayat tersebut pelayanan
pasien dengan tujuan adanya peningkatan yang diberikan kepada konsumen haruslah
kualitas pelayanan dan kualitas hidup pasien 7. pelayanan yang terbaik yang dapat memberikan
Pelayanan yang diberikan harus kepuasaan pada konsumen. Islam menekankan
berkualitas artinya dapat menyesuaikan dengan suatu pelayanan yang berkualitas dan maksimal
harapan konsumen secara konsisten. Kualitas adalah pekerjaan yang dijalankan untuk
pelayanan memiliki lima dimensi, kelima dimensi seseorang dapat memberikan rasa puas 1; 19. Rasa
itu adalah bukti fisik, keandalan, ketanggapan, puas yang muncul dapat memberikan dampak
jaminan, dan empati. Pemberian nilai oleh pasien yang baik dan akan terbentuknya hubungan
terkait kualitas pelayanan didasarkan dari yang baik dan harmonis serta akan
bagaimana pasien tersebut merasakan meningkatkan rasa kepercayaan diantara kedua
pelayanan yang baik serta adanya hubungan belah pihak 2.
dengan apa yang mereka harapkan 13. Oleh Penelitian yang dilakukan Sari dkk
karena itu, hasil yang diperoleh dapat menunjukkan ada hubungan antara pelayanan
memberikan kepuasan konsumen dan keperawatan berbasis syariah dengan loyalitas
berdampak pada kepercayaan konsumen atau pasien di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
pasien di tempat tersebut dan berdampak dapat (RSISA) Semarang, hal ini dapat dikatakan
melakukan pembelian berulang, loyalitas dan bahwa pasien pelayanan kesehatan yang
efek yang positif 15. diterapkan oleh RSISA Semarang menerapkan
Kepuasan konsumen adalah suatu konsep islami yang membuat pasien menjadi
produk jika dikonsumsi dapat memberikan apa nyaman dan tenang karena mendapat
yang konsumen butuhkan, inginkan dan harapan perawatan secara jasmani dan rohani 6; 17.
dapat semua terpenuhi setelah mengkonsumsi Pemberian kualitas pelayanan yang baik
produk tersebut. dan maksimal maka dapat memberikan
Kebanyakan konsumen menginginkan kepuasan kepada konsumen karena konsumen
layanan yang baik, cepat, berkualitas, murah, dari Apotek Karunia Sehat Baru ini bervariasi
dan mudah dari Apotek. Kualitas yang diberikan mulai dari kalangan bawah dan menengah
dalam pelayanan sangat menentukan terhadap keatas sehingga karyawan dari Apotek Karunia
Fathnin, F. H., Sunandari, A., & Mumpuni, W. Indones. J. Med. Pharm. Sci. (2023) 2: (1)p12-20
ISSN 2809-6576

Sehat Baru harus menerapkan dan memiliki HASIL


sikap profesional, jujur, teliti, terampil, cerdas Hasil yang didapat mengenai distribusi
dan bertanggung jawab atas pekerjaanya. responden dapat dilihat pada Tabel 1.
Kualitas pelayanan tidak hanya dilihat dari Berdasarkan data jenis kelamin diperoleh 30
perbuatan baik yang diberikan kepada orang responden yang berjenis kelamin laki-laki 36,66%
lain, akan tetapi juga sebagai ibadah kepada sedangkan perempuan sebanyak 63,34%.
Allah SWT. Berdasarkan dari penjelasan diatas, Adanya data tersebut dapat diketahui bahwa
maka perlu untuk mengetahui kepuasan mayoritas responden yang datang membeli
konsumen terhadap kualitas pelayanan di obat ke Apotek Karunia Sehat Baru adalah
Apotek Karunia Sehat Baru berdasarkan nila-nilai responden yang berjenis kelamin perempuan.
syariah. Data karakteristik responden didominasi oleh
jenis kelamin perempuan (63,34%) dan berusia
METODE >39 tahun (56,6%).
Jenis penelitian ini deskriptif
observasional. Pengambilan data dilakukan Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Karakteristik
secara prospektif. Penelitian dilakukan di Apotek Responden
Karunia Sehat Baru di Jalan Jendral Sudirman no Karakteristik Jumlah Persentase
responden responden
81 Babadan, Ungaran Kabupaten Semarang.
Jenis kelamin
Subjek penelitian ini adalah Konsumen Laki-laki 11 36,66%
Apotek Karunia Sehat Baru dengan jumlah 30 Perempuan 19 63,34%
konsumen dengan teknik sampling purposive Umur
18 – 28 tahun 3 10%
sampling dan kriteria inklusi berupa berusia >18
29 – 39 tahun 10 33,3%
tahun, mampu berkomunikasi dengan baik, >39 tahun 17 56,67%
membeli obat berdasarkan keinginan sendiri
(swamedikasi), bersedia menjadi responden. Valid dan reliabel merupakan syarat
Sedangkan responden akan dieksklusi ketika suatu instrumen dapat digunakan untuk
kuesioner tidak terisi dengan lengkap. penelitian. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas
Objek pada penelitian merupakan didapatkan hasil Kuesioner valid karena nilai r
kepuasan konsumen terhadap kualitas hitung ≥ r tabel dan hasil Kuesioner reliabel
pelayanan yang diberikan di Apotek Karunia karena nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60 14.
Sehat Baru berdasarkan nilai-nilai syariah. Tingkat kepuasan pasien ditinjau dari
Pengumpulan data menggunakan kuesioner lima dimensi yaitu keandalan (reliability),
yang terdiri dari 5 aspek yaitu Reliability ketanggapan (responsiveness), empati
(Kehandalan), Responsiveness (ketanggapan dan (empathy), wujud nyata (tangibles), dan jaminan
kepedulian), Assurance (Jaminan), Empathy (assurance). Hasil tingkat kepuasan pasien dapat
(empati) dan Tangible (bukti fisik) yang disusun dilihat pada Tabel 2.
oleh peneliti dengan menggabungkan
komponen kepuasan dengan syariah (shidiq,
amanah, tabligh, fathonah) dan dilakukan uji
validitas dan reliabilitas.
Fathnin, F. H., Sunandari, A., & Mumpuni, W. Indones. J. Med. Pharm. Sci. (2023) 2: (1)p12-20
ISSN 2809-6576

Tabel 2. Tingkat Kepuasan Pasien Ditinjau Dari Lima Dimensi


Jawaban
Nilai
No. Indikator Tidak
Setuju Index
Setuju
Dimensi Kehandalan
1. Pelayanan pemesanan obat kepada pasien sesuai amanat dan janji yang 29 1 96,6%
diberikan (QS. An-Nahl ayat 91)
2. Petugas apotek memberikan pelayanan dengan cepat dan benar 28 2 93,3%
3. Petugas Apotek memberikan informasi mengenai kondisi produk yang dijual 30 0 100%
dengan jujur
4. Petugas apotek memberikan informasi obat dengan benar dan jujur 30 0 100%
5. Petugas Apotek memberikan transaksi secara akurat dan jujur 30 0 100%
Total 97,98
Dimensi Ketanggapan
1. Petugas Apotek tanggap dan selalu dalam posisi siap melayani dan 30 0 100%
menolong konsumen (QS.Al-Isra ayat 34)
2. Apotek selalu buka tepat pada waktunya (QS.Al-Isra ayat 34) 29 1 96,6%
3. Petugas Apotek cepat dan sabar dalam menanggapi permintaan konsumen 28 2 93,3%
4. Telepon Apotek Karunia Sehat Baru mudah dihubungi dan selalu dalam 28 2 96,6%
posisi siap melayani dan menolong konsumen (QS.Al-Insyirah ayat 7)
5. Petugas Apotek mampu menyelesaikan keluhan konsumen dengan tepat 30 0 100%
dan amanat (QS.Al-Insyirah ayat 7)
Total 97,3%
Dimensi Jaminan
1. Petugas apotek memiliki pengetahuan mengenai produk yang dijual (QS. 30 0 100%
Al-Imran ayat 159)
2. Petugas apotek bersikap ramah dan sopan saat melayani konsumen (QS. 29 1 96,6%
Al-Imran ayat 159)
3. Apotek Karunia Sehat Baru menjamin kerahasiaan data konsumen 30 0 100%
4. Petugas apotek mampu menjamin obat yang diberikan tidak kadaluwarsa 30 0 100%
5. Petugas apotek menjamin dan memastikan kembali informasi tentang obat 27 3 90%
telah dipahami oleh pelanggan
Total 97,32%
Dimensi Emphaty
1. Petugas apotek mengucapkan “Salam” ketika konsumen datang dan 28 2 93,3%
mengucapkan “terima kasih, semoga sehat selalu” ketika pelanggan telah
selesai mendapat pelayanan (QS. Al-Qashash (28) : 77)
2. Petugas apotek segera meminta maaf kepada konsumen saat terjadi 30 0 100%
kesalahan pelayanan (QS. Al-Qashash (28) : 77)
3. Petugas Apotek melakukan pelayanan konsumen tanpa membedakan 27 3 90%
status ekonomi
4. Petugas Apotek melakukan pelayanan konsumen dengan sepenuh hati dan 30 0 100%
rasa kemanusiaan (QS. Al-Qashash (28) : 77)
5. Petugas apotek selalu menanyakan keluhan atau gejala yang diderita 27 3 90%
Total 94.66%
Dimensi Bukti Fisik
1. Lokasi Apotek strategis atau mudah dijangkau 30 0 100%
2. Tampilan Apotek Bersih dan Menarik 27 3 90%
3. Penampilan petugas Apotek rapi, sopan dan menutup aurat 30 0 100%
4. Toilet dan Tempat parkir Apotek luas dan bersih (HR. Tirmizi) 28 2 93,33%
Fathnin, F. H., Sunandari, A., & Mumpuni, W. Indones. J. Med. Pharm. Sci. (2023) 2: (1)p12-20
ISSN 2809-6576

5. Tempat Shalat Apotek bersih dan rapi (HR. Tirmizi) 30 0 100%


Total 96,66%

Hasil analisis kepuasan pelanggan jujur serta adanya akurasi yang tinggi 5.
terhadap pelayanan di Apotek Karunia Sehat Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-
Baru berdasarkan nilai-nilai syariah pada dimensi Nahl ayat 91 4.
kehandalan (reliability) didapatkan rata-rata nilai
indeks yaitu 97,98%, dimensi assurance (jaminan) ِۗ‫ان َب ْع َد‬
َِۗ ‫اْل ْي َم‬َ ْ ‫ْل تَ ْنقضوا‬ َِۗ ‫عا َه ْدتُِّْۗم َو‬ َ ‫ّللا اِذَا‬
ِِّٰۗ ‫َوا َ ْوف ْوا ِب َع ْه ِِۗد‬
yaitu 97,32 %, dimensi ketanggapan yaitu 97,3%, َِۗ ‫ّللا َي ْعلَمِۗ َما تَ ْف َعل ْو‬
‫ن‬ َِّٰۗ ‫ِن‬ ًِۗ ‫علَيْك ِْۗم َك ِفي‬
َِّۗ ‫ْل ۗا‬ َِّٰۗ ِۗ‫ت َْو ِك ْي ِدهَا َوقَ ِْۗد َج َع ْلتم‬
َ ‫ّللا‬
dimensi empathy yaitu 94,66 %, dan dimensi
bukti fisik (tangibles) yaitu 96,66 %. Artinya : Dan tepatilah janji dengan Allah apabila
kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar
PEMBAHASAN sumpah, setelah diikrarkan, sedang kamu telah
Analisa data Kepuasan Pasien yaitu menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap
menggunakan analisis data deskriptif dimana sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui
data dianalisa dengan memberikan gambaran apa yang kamu perbuat.
secara rinci berdasarkan kenyataan yang ada di Sebagai seorang muslim telah ada
Apotek Karunia Sehat Baru. Data yang diperoleh contoh teladan yang pastinya dapat menjadi
dikelompokan dan dipisahkan berdasarkan acuan dalam melaksanakan kegiatan
dimensi kepuasan meliputi reliability, perniagaan/muamalah. Amanah yang diterima
responsiveness, assurance, empathy dan Rasulullah SAW yang diberikan kepada setiap
tangibles kemudian dianalisa secara kualitatif muslim agar mempraktikkan dan menjalankan
yang disajikan dalam bentuk tabel dan diuraikan setiap amanah yang diberikan. Sifat
dengan argumentasi yang relevan sesuai dengan profesionalitas seorang Nabi Muhammad SAW
konsep teori. Analisa dilakukan dengan teknik saat berdagang maupun di kehidupannya
analisa indeks untuk memberikan gambaran sehingga beliau dipercayai dan mendapatkan
kepada responden terhadap item-item gelar Al-amin 9.
pertanyaan yang akan diajukan. Perhitungan Berdasarkan hasil Analisa pada dimensi
nilai indeks jawaban akan menghasilkan nilai 20: kehandalan (reliability) di Apotek Karunia Sehat
Baru didapatkan rata-rata nilai indeks yaitu
20% - 46,66% = Rendah 97,98%. Rata- rata tingkat kepuasan responden
46,67% - 73,33 = Sedang termasuk dalam kategori tinggi. Hasil tersebut
73,34% - 100% = Tinggi menunjukkan bahwa Apotek Karunia Sehat Baru
harus terus mempertahankan pelayanan pada
Reliability (keandalan) adalah dimensi kehandalan supaya konsumen tetap
kemampuan akurat dan terpercaya (amanah). mendapatkan kepuasan dalam dimensi
Keterampilan dalam bekerja merupakan hal kehandalan. Penelitian serupa diperoleh hasil
yang diharapkan dari seorang pelanggan yang yang tinggi mengenai dimensi kehandalan yaitu
artinya dalam memberikan pelayanan harus sebesar 98,6% 22. Hal ini sejalan dengan penelitian
adanya ketepatan waktu, tidak membedakan Mayefis dkk bahwa variabel kehandalan
pelayanan yang diberikan antar konsumen mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
tanpa adanya kesalahan, adanya rasa simpatik, terhadap kepuasan pasien 10.
Fathnin, F. H., Sunandari, A., & Mumpuni, W. Indones. J. Med. Pharm. Sci. (2023) 2: (1)p12-20
ISSN 2809-6576

Dimensi Ketanggapan, Responsiveness adanya rasa percaya, yakin dan sopan serta
(daya tanggap) yaitu suatu keinginan dalam adanya kemampuan pengetahuan suatu
menolong pasien serta memberikan pelayanan karyawan dalam menyampaikannya. Komponen
dengan sigap dan cepat. Informasi yang yang ada interaksi antara karyawan dan
diberikan kepada pasien harus cepat, tepat dan konsumen diantaranya adanya komunikasi,
jelas. Saat adanya pelanggan jangan biarkan kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan
mereka menunggu lama sehingga dapat santun. Sikap sopan, santun dan percaya diri
membuat persepsi yang negatif terhadap telah diajarkan dalam islam seperti pada
pelayanan yang diberikan. Islam menganjurkan AlQur’an Surat Al-Imran ayat 159 4:
dalam bekerja harus dijalankan secara cepat dan
tanggap sehingga amanat diberikan tidak disia- َ ‫غلِي‬
ِۗ‫ظ‬ َ ‫ظا‬ ًّ َ‫نت ف‬
َِۗ ‫ِنت لَه ِْۗم ِۗۗ َولَ ِْۗو ك‬ َِۗ ‫ٱّلل ل‬ َِۗ ‫فَ ِب َما َرحْ َمةِۗ ِم‬
َِِّۗ ‫ن‬
siakan. Sebagaimana firman Allah QS.Al-Isra ayat ‫ِر لَه ِْۗم َوشَا ِو ْره ِْۗم‬
ِْۗ ‫ع ْنه ِْۗم َوٱ ْستَ ْغف‬ َ ِۗ‫ِك ِۗۗ فَٱعْف‬ َِۗ ‫ن َح ْول‬ ِْۗ ِ‫ب َلَنفَضُّواِۗ م‬ ِِۗ ‫ْٱلقَ ْل‬
34 dan QS.Al-Insyirah ayat 7 4 : ُِّۗ ِ‫ٱّللَ يح‬
‫ب‬ َِّۗ ‫ن‬ َِّۗ ‫علَى‬
َِّۗ ِ‫ٱّللِ ِۗۗ إ‬ َ ‫ل‬ ِْۗ ‫ت فَت ََو َّك‬ َ ‫فِى ْٱْل َ ْم ِِۗر ِۗۗ فَإِذَا‬
َِۗ ‫عزَ ْم‬
َ ‫ْٱلمت ََو ِكل‬
ِۗ‫ِين‬
َِۗ ‫ِن ْالعَ ْه َِۗد ك‬
‫َان َمسْـُٔ ْو ًِۗل‬ َِّۗ ‫َوا َ ْوف ْوا ِب ْالعَ ْه ِِۗد ا‬
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-
Artinya : “Dan penuhilah janji; Sesungguhnya lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
janji itu pasti diminta pertanggungan mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
jawabnya.” (QS. Al-Isra‟ : 34) berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah
QS.Al-Insyirah ayat 7
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
‫ب‬
ِْۗ ‫ص‬ َِۗ ‫فَإِذَا فَ َر ْغ‬
َ ‫ت فَٱن‬
bermusyawarah dengan mereka dalam urusan
itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan
Artinya :“Maka apabila kamu telah selesai (dari
tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.
sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
sungguh (urusan) yang lain.”
bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Al-Imran ayat
Berdasarkan hasil Analisa pada dimensi
159) 4.
ketanggapan (responsiveness) pada kepuasan
Seorang pegawai dalam memberikan
pelanggan yang ada di Apotek Karunia Sehat
suatu layanan kepada konsumen harus menjaga
Baru mengenai pelayanan yang diberikan
keramah-tamahan dan sopan santunnya.
berdasarkan Nilai-Nilai Syariah didapatkan rata-
Mayoritas orang akan tertarik untuk membeli
rata nilai indeks yaitu 97,3%. Rata- rata tingkat
suatu produk karena sifat ramah yang
kepuasan responden termasuk dalam kategori
ditunjukan oleh penjual. Sifat ramah yang
tinggi. Sejalan dengan penelitian Yusriani bahwa
dimaksud diantaranya dapat menjaga perkataan
dimensi daya tanggap pasien terhadap
yang diucapkan maupun diungkapkan serta
pelayanan kefarmasian menunjukan hasil dalam
menjaga kata-kata yang membuat perasaan
kategori puas dengan skor sebesar 99,5% 22.
konsumen tersakiti. Oleh karena itu harus
Adanya hasil tersebut sehingga Apotek Karunia
menjaga sikap dan perbuatan dengan
Sehat Baru harus terus mempertahankan
menunjukan wajah ceria saat memberikan
pelayanan pada dimensi ketanggapan supaya
pelayanan kepada siapapun 3.
konsumen tetap mendapatkan kepuasan dalam
Berdasarkan hasil analisa pada dimensi
dimensi ketanggapan.
assurance (jaminan) yang ada di Apotek Karunia
Dimensi assurance (jaminan) adalah
Fathnin, F. H., Sunandari, A., & Mumpuni, W. Indones. J. Med. Pharm. Sci. (2023) 2: (1)p12-20
ISSN 2809-6576

Sehat Baru terkait pelayanan yang diberikan kepuasaan dan meningkatkan kepercayaan
kepada pelanggan berdasarkan Nilai-Nilai konsumen 14. Berkenaan dengan empati
Syariah didapatkan rata-rata nilai indeks yaitu sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Qashash
97,32 %. Rata- rata tingkat kepuasan responden (28) : 77 4
termasuk dalam kategori tinggi sehingga
dengan hasil tersebut Apotek Karunia Sehat َِۗ ‫ْل ت‬
‫َنس‬ َِۗ ‫ۗ َو‬ ِۗ َ ‫َّار ٱلْ َءاخِ َرِۗة‬
َِۗ ‫ٱّلل ٱلد‬ َِّۗ ‫ك‬ َِۗ ‫َوٱ ْبت َِِۗغ فِي َماِۗ َءاتَى‬
Baru harus terus mempertahankan pelayanan ‫سا َِۗد‬ َ ْ َ
َ ‫ْل تب ِْۗغِ ٱلف‬َ
ِۗ ‫ۗ َو‬
ِۗ ‫ْك‬ َ
َِۗ ‫ٱّلل إِلي‬
َِّۗ ‫ن‬ َِۗ ‫س‬ َ َ
َ ْ‫ۗ َوأحْ سِن ك َمِۗا أح‬ َ ِۗ ‫ن ٱل ُّد ْن َيا‬ َِۗ ِ‫ك م‬
َِۗ ‫َصي َب‬ ِ ‫ن‬
pada dimensi assurance (jaminan). Supaya َِۗ ‫ب ْٱلم ْف ِسد‬
‫ِين‬ ُِّۗ ِ‫ْل يح‬َِۗ ‫ٱّلل‬
ََِّۗ ‫ن‬ َِّۗ ‫ض ِۗۗ ِإ‬ ِۗ ِ ‫ِى ْٱْل َ ْر‬ ِۗ ‫ف‬
konsumen tetap mendapatkan kepuasan dalam
dimensi assurance (jaminan). Sesuai dengan Ayat tersebut menjelaskan bahwa harus
penelitian yang terkait bahwa dimensi jaminan ber buat baik kepada orang lain sebagaimana
mempunyai pengaruh yang signifikan secara Allah telah berbuat baik kepada kita sehingga
simultan terhadap kepuasan pasien 10. Hasil dalam dimensi empathy yang sesuai dengan
penelitian Yunita dkk diperoleh skor pada nilai-nilai syariah dapat merekatkan hubungan
dimensi assurance lebih dari 95%, nilai yang tinggi antara Apotek dan konsumen yang membuat
menunjukan bahwa semua petugas di apotek adanya interaksi secara positif yang dapat
yang bertugas merupakan orang-orang yang memberikan keuntungan antara kedua belah
berkompeten pada bidang farmasi 21. pihak.
Dimensi emphaty merupakan suatu Hasil analisa pada dimensi empathy
perhatian khusus kepada pelanggan. Tingkat terhadap kepuasan konsumen pada layanan
kepuasan pelanggan harus selalu dijaga agar yang ada di Apotek Karunia Sehat Baru
selalu puas yaitu dengan memahami apa yang berdasarkan Nilai-Nilai Syariah didapatkan rata-
mereka butuhkan sehingga akan terbentuk rata nilai indeks yaitu 94,66%. Rata- rata tingkat
hubungan emosional yang baik. Hal ini kepuasan responden termasuk dalam kategori
ditunjukan dengan adanya hubungan, interaksi, tinggi. Sejalan dengan penelitian Yunita dkk
paham dan memiliki sifat perhatian setiap bahwa empati memiliki hubungan positif yang
kebutuhan yang diperlukan dan keluhan yang signifikan dengan loyalitas pasien dengan skor
konsumen ungkapkan. Adanya sikap empati yang diperoleh 95% sehingga hubungan antara
yang diberikan dapat membuat konsumen pasien dan petugas apotek memiliki pengaruh
merasa puas atas kebutuhan yang diinginkan besar pada kenyamanan pasien 21. Hasil tersebut
terpenuhi dengan adanya pelayanan yang menunjukan bahwa Apotek Karunia Sehat Baru
dilakukan dengan baik. harus terus mempertahankan pelayanan pada
Sikap empathy pegawai dibuktikan dimensi empathy. Supaya konsumen tetap
dengan memberikan layanan suatu informasi mendapatkan kepuasan dalam dimensi empathy.
obat dan keluhan yang dirasakan konsumen, Dimensi bukti fisik (tangibles) adalah
memberikan pelayanan berupa transaksi kepada suatu bukti dalam memberikan penampilan
konsumen dengan rasa senang hati dan secara fisik, kondisi tempat, terjaga
memberikan perhatian dan membantu kebersihannya di lingkungan sekitar, strategis,
konsumen dalam penanganan keluhan dapat menarik, nyaman, adanya fasilitas tempat parkir
meningkatkan persepsi dan sifat positif yang aman serta keterampilan dan penampilan
konsumen terhadap Apotek. Adanya hal yang diberikan pegawai. Pandangan negatif dari
tersebut dapat menimbulkan rasa suka, konsumen dapat terjadi apabila tidak mampu
Fathnin, F. H., Sunandari, A., & Mumpuni, W. Indones. J. Med. Pharm. Sci. (2023) 2: (1)p12-20
ISSN 2809-6576

dalam memberikan bukti fisik dengan baik Rata- rata tingkat kepuasan responden termasuk
sehingga dapat menurunkan citra apotek. Hal ini dalam kategori tinggi sehingga dengan hasil
sejalan dengan penelitian Mayefis dkk bahwa tersebut Apotek Karunia Sehat Baru harus terus
variabel bukti fisik mempunyai pengaruh yang mempertahankan pelayanan pada dimensi bukti
positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien fisik (tangibles). Supaya konsumen tetap
10
. mendapatkan kepuasan dalam dimensi bukti
Suatu apotek dapat dilihat fisik. Sejalan dengan penelitian yang serupa
profesionalitasnya dari bukti fisik yang diberikan. bahwa hasil dimensi tangibles sebesar 93,12% 21.
Hal tersebut memiliki arti bahwa suatu bukti fisik Keterbatasan penelitian ini adalah
dapat diindera oleh pelanggan ketika saat jangka waktu penelitian yang singkat sehingga
pelayanan diberikan 17. Oleh karena itu, apotek responden belum terlalu banyak, sehingga perlu
harus menjadikan tempat tersebut menjadi untuk memperluas cakupan penelitian.
bangunan yang berisi peralatan yang
menunjukan pelayanan kepada konsumen KESIMPULAN
sehingga memperoleh rasa nyaman dan Rata- rata tingkat kepuasan responden
menjadikan sebuah kepercayaan dari konsumen termasuk dalam kategori tinggi, sehingga
ke apotek tersebut. Sebagaimana dari hadist dengan hasil tersebut Apotek Karunia Sehat
Rasulullah SAW mengenai tampilan fisik yang Baru harus terus meningkatkan dan
bersih. mempertahankan pelayanan supaya konsumen
tetap mendapatkan kepuasan. Hal tersebut
dapat berupa membuat standar-standar yang
berkaitan dengan nilai syariah. Peneliti
selanjutnya dapat meningkatkan cakupan agar
hasil penelitian dapat lebih representatif.
Artinya : "Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang DAFTAR PUSTAKA
menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih 1. Abdurrouf, Muh., & Puspitasari, D. W.
yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang (2017). Model Loyalitas Pasien Berbasis
menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Islam di
menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah Semarang. Jurnal Kesehatan, 8(3), 435.
https://doi.org/10.26630/jk.v8i3.616
tempat-tempatmu." (HR. Tirmizi).
2. al Azri, H., & Nio, S. R. (2019). Hubungan
Ayat tersebut menganjurkan kita untuk menjaga Persepsi Kualitas Pelayanan Dengan
kebersihan baik kebersihan lingkungan kerja Kepuasan Konsumen Apotek Annisa Di
maupun penampilan fisik sehingga akan Lubuk Basung. Jurnal Riset Psikologi, 4, 1–12.
meningkatkan rasa keimanan kita terhadap 3. Al-Fandi, H. (2022). Etika Bermuamalah:
Allah SWT dan juga meningkatkan kenyamanan Berdasarkan Alquran dan Sunnah. Amzah.
4. Al-Qur’an Kemenag Online. (2023). Qur’an
dan kepercayaan konsumen.
Dan Terjemahan.
Berdasarkan hasil Analisa pada dimensi Https://Quran.Kemenag.Go.Id/.
bukti fisik (tangibles) pada kepuasan pelanggan 5. Daryanto, & Setyobudi. (2014). Konsumen
di Apotek Karunia Sehat Baru terkait pelayanan dan Pelayanan Prima. Gava Media.
yang diberikan Berdasarkan Nilai-Nilai Syariah 6. Hafid, H. P. (2016). Pengaruh Pelayanan
didapatkan rata-rata nilai indeks yaitu 96,66 %. dengan Prinsip-prinsip Syariah Terhadap
Fathnin, F. H., Sunandari, A., & Mumpuni, W. Indones. J. Med. Pharm. Sci. (2023) 2: (1)p12-20
ISSN 2809-6576

Kepuasan Pasien (Kasus pada RS Ibnu Sina Jurnal Manajemen Maranatha, 17(1), 15.
Makassar). Universitas Islam Negeri https://doi.org/10.28932/jmm.v17i1.415
Alauddin Makassar. 15. Samad, A. (2014). Examining the impact of
7. Ihsan, S., Rezkya, R., & Akib, N. (2014). perceived service quality dimensions on
Evaluasi mutupelayanan di apotek repurchase intentions and word of mouth:
komunitas kota kendariberdasarkan a case from software industry of Pakistan.
standar pelayanan kefarmasian. Jurnal IOSR Journal of Business and Management,
Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 16(1), 37–41.
1(2), 30–35. 16. Sari, D. W. P., Abdurrouf, M., & Rismawati,
8. Julianti, M. R., Budiman, A., & Patriosa, A. R. (2018). Relationship Between Sharia
(2018). Perancangan sistem informasi Based Nursing Services And Patient
geografis pemetaan lokasi apotek di Loyality At Islamic Hospital. Nurscope J
wilayah Kota Bogor berbasis web. Jurnal Penelit Dan Pemikir Ilm Keperawatan.
Sisfotek Global, 8(1). Nurscope: Jurnal Penelitian Dan Pemikiran
9. Marsono, A., Musthofa, Moh. S., & Ilmiah Keperawatan, 4(7), 109–117.
Pransiska Dewi, A. (2021). Pengaruh 17. Sari, R. P. (2017). Evaluasi Kepuasan Pasien
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Terhadap Pelayanan Farmasi Di Apotek
Konsumen Ditinjau Dari Perspektif “X.” Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2(1), 122–133.
Ekonomi Islam (Studi Kasus Di Ud. Ardian 18. Sarmanu. (2017). Dasar Metodologi
Kabupaten Nganjuk). Jurnal Dinamika Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
Ekonomi Syariah, 8(2), 114–120. Statistika. Airlangga University Press.
https://doi.org/10.53429/jdes.v8i2.231 19. Sinaga, A. O., & Kusumantoro, K. (2015).
10. Mayefis, D., Halim, A., & Halim, R. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kemampuan
Pengaruh kualitas pelayanan informasi Manajerial Pengurus, Motivasi Anggota
obat terhadap kepuasan pasien apotek X dan Citra Koperasi terhadap Kepuasan
Kota Padang. Jurnal Ilmu Kefarmasian Anggota Koperasi Wahana Artha Nugraha.
Indonesia, 13(2), 201–204. Dinamika Pendidikan, 10(1), 1–15.
11. Menteri Kesehatan RI. (2014). PERMENKES 20. Wahyuni, S., Rustono, & Setiawan, A.
RI No. 35 Tentang Standar Pelayanan (2019). Penguatan Kewirausahaan
Kefarmasian Di Apotek, Menteri Kesehatan Pemasaran Produk Keripik Pada UMKM
Republik Indonesia. Jakarta. Menteri Lestari Indah Desa Kramas Kecamatan
Kesehatan RI, 2017, PERMENKES RI No. 9 Tembalang Semarang. Jurnal DIANMAS,
Tentang Apotek, Menteri 8(1).
KesehatanRepublik Indonesia. 21. Yunita, B., Ma’aly, D. I., Pakiding, D. S.,
12. Narendra, M. P., Skarayadi, O., Duda, M., & Utama, Y. A., Wardani, T. S., & Santoso, A.
Adirestuti, P. (2017). Analisis Tingkat P. A. (2022). Tingkat Kepuasan Pasien
Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Terhadap Pelayanan Kefarmasian
Di Apotek Kimia Farma Gatot Subroto Beberapa Apotek di Samarinda. . Media
Bandung. Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, Farmasi Indonesia, 17(1)., 17(1).
5(1), 31–37. 22. Yusriani, Y. (2021). Tingkat Kepuasan
13. Pratiwi, D., Wahyono, D., & Sampurno. Terhadap Pelayanan Kefarmasian di
(2013). Analisis kepuasan pasien farmasi Apotek Rawat Jalan Pusat Jantung Terpadu
rawat jalan menggunakan metode (PJT) Rumah Sakit Umum Pusat DR
servqual: studi di rumah sakit swasta X Wahidin Sudirohusodo. Jurnal Kesehatan
Jakarta. Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Yamasi Makassar, 5(1), 79–88.
Farmasi, 3(1), 24–29.
14. Purwianti, L., & Tio, K. (2017). Faktor-faktor
yang mempengaruhi behavioural intention.

You might also like