You are on page 1of 9

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No.

1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

HUBUNGAN ANTARA WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP


DENGAN KEPUASAN PASIEN DI APOTEK PELENGKAP KIMIA
FARMA BLU PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

Ika Nurjanah1), Franckie R.R. Maramis1), Sulaemana Engkeng1)


1)
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT

The waiting time prescription services may reflect a process of tenanga work of a pharmacy in the
services that are tailored to the situation and the expectations of patients. In realizing the excellent
service pharmacies should be able to optimize the short waiting times for services and drug
prescriptions so concoction sehinggah diapotek affect patient satisfaction.
This study is a Quantitative Analytical Surveys using a check list that contains the data types of
prescription and questionnaires. Data samples taken by random sampling done so we get 100 sheets
prescription.The wait time at the pharmacy prescription services complement BLU Kimia Farma
Hospital, Prof. DR. R. D. Kandou overall average of 19 minutes 27 seconds. The waiting time
prescription drug services to 16 minutes 08 seconds. Compounded prescription service wait time 39
minutes 74 seconds. Patient Satisfaction largest distribution that is satisfied respondents whereas 78
Patient satisfaction with its low distribution Dissatisfied 22 respondents. There is a relationship
between the waiting time prescription services with patient satisfaction in chemical pharmacy
pharma Prof Dr DR. R. D. Kandou manado.

Key words: The waiting time prescription and patient satisfaction

ABSTRAK

Waktu tunggu pelayanan resep dapat mencerminkan suatu proses kerja suatu dari tenanga farmasi
dalam melakukan pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien. Dalam
mewujudkan pelayanan prima apotek harus dapat mengoptimalkan waktu tunggu yang pendek untuk
pelayanan resep obat jadi maupun obat racikan sehingga mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di
apotek. Penelitian ini merupakan penelitian Survei Analitik Kuantitatif menggunakan check list yang
berisi data jenis resep dan kuesioner. Data sampel yang diambil dilakukan secara random sampling
sehingga didapatkan 100 lembar resep. Waktu tunggu pelayanan resep di Apotek pelengkap Kimia
Farma BLU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou secara keseluruhan rata-rata 19 menit 27 detik. Waktu
tunggu pelayanan resep obat jadi 16 menit 08 detik. Waktu tunggu pelayanan resep racikan 39 menit
74 detik. Distribusi kepuasan pasien terbesar yaitu puas 78 responden sedangkan kepuasan Pasien
dengan distribusi terendah yaitu tidak puas 22 responden. Terdapat hubungan antara waktu tunggu
pelayanan resep dengan kepuasan pasien di apotek kimia farma RSUP Prof DR. R. D. Kandou
Manado.

Kata Kunci : Waktu Tunggu Resep dan Kepuasan pasien

362
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN Untuk meningkatkan derajat Kesehatan


Lama waktu tunggu pelayanan resep Masyarakat dalam hal Pelayanan
dapat mencerminkan suatu proses kerja Kesehatan, Rumah sakit memberikan
suatu dari tenanga farmasi dalam berbagai jenis pelayanan Kesehatan salah
melakukan pelayanan yang disesuaikan satu layanan kefarmasian. Pelayanan
dengan situasi dan harapan pasien. Dalam farmasi rumah sakit merupakan salah satu
mewujudkan pelayanan prima apotek kegiatan di rumah sakit yang menunjang
harus dapat mengoptimalkan waktu pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal
tunggu yang pendek untuk pelayanan tersebut diperjelas dalam Keputusan
resep obat jadi maupun obat racikan Menteri Kesehatan Nomor
(Irawati ointu, 2013). 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang standar
Menurut WHO (World health Pelayanan Farmasi Rumah Sakit, yang
Organization ), rumah sakit adalah bagian menyebutkan bahwa pelayanan farmasi
integral dari suatu organisasi sosial dan rumah sakit adalah bagian yang tidak
kesehatan dengan fungsi menyediakan terpisahkan dari sistem pelayanan
pelayanan paripurna (komprehensif), kesehatan rumah sakit yang berorientasi
penyembuhan penyakit (kuratif) dan kepada pelayanan pasien, penyediaan obat
pencegahan penyakit (preventif) kepada yang bermutu, termasuk pelayanan
masyarakat. Rumah sakit juga merupakan farmasi klinik, yang terjangkau bagi
pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan semua lapisan masyarakat (Departemen
pusat penelitian medik. Meningkatnya Kesehatan RI, 2004).
arus globalisasi, semakin canggihnya Waktu Tunggu Pelayanan Resep
teknologi farmasi dan kedokteran. Pasar Obat Jadi lebih cepat dibandingkan Waktu
terbuka, perubahan gaya hidup Tunggu Pelayanan Resep Oabt Racikan,
menyebabkan perubahan tuntutan hal ini disebabkan karena Pelayanan
masyarakat terhadap pelayanan Resep Obat Jadi tidak melalui proses
kefarmasian diapotek yang tidak lagi peracikan. Untuk pelayanan waktu tunggu
hanya berorientasi pada obat tetapi lebih pelayanan resep, Apotek kimia farma
berorientasi kepada pasien. Pelayanan memiliki standar waktu pelayanan yang
kesehatan merupakan salah satu kebutuhan menetapkan unutuk resep obat jadi tidak
manusia, oleh karena itu konsumen harus lebih dari 15 menit dan untuk resep
dipandang sebagai subyek bukan sekedar racikan tidak lebih dari 30 menit. Waktu
obyek. tunggu pelayanan resep masih
Pelayanan kesehatan merupakan hak mendapatkan keluhan pasien atau keluarga
setiap orang yang dijamin dalam UUD pasien karena ada sebagian pasien atau
Negara Republik Indonesia tahun 1945 keluarga pasien yang merasa waktu
yang harus diwujudkan dengan upayah tunggu pelayanan resep di Apotek Kimia
peningkatan derajat Kesehatan Masyarakt Farma BLU RSUP. Prof. Dr. R. D.
yang setinggi-tingginya (Daris,2010). Kandou masih terlalu lama.

363
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

Berdasarkan latar belakang yang dagang, yaitu harus mendapatkan


diuraikan diatas, maka penulis tertarik keuntungan supaya usaha apotek bisa terus
untuk melakukan penelitian analitik berkembang (Hartono, 2003).
mengenai Hubungan Antara Waktu Apotek Kimia Farma melayani
Tunggu Pelayanan Resep dan Kepuasan penjualan langsung dan melayani resep
Pasien Di Apotek Kimia Farma BLU dokter dan menyediakan pelayanan lain,
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. misalnya praktek dokter, optik, dan
pelayanan OTC (swalayan) serta pusat
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 pelayanan informasi obat. Apotek Kimia
tahun 1980, yang dimaksud dengan Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker
Apotek adalah suatu tempat tertentu yang bekerja full timer sehingga dapat
dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian melayani informasi obat dengan baik. PT.
dan penyaluran obat kepada masyarakat. Kimia Farma Apotek yang dahulu
Tugas dan fungsi apotek adalah sebagai terkoordinasi dalam Unit Apotek Daerah
berikut: (UAD) sejak bulan Juli tahun 2004 dibuat
a. Tempat pengabdian profesi dalam orientasi bisnis manager dan apotek
seorang Apoteker yang telah pelayanan sebagai hasil restrukturisasi
mengucapkan sumpah jabatan. organisasi yang dilakukan.
b. Sarana farmasi yang melaksanakan Manajemen PT. Kimia Farma
peracikan, pengubahan bentuk, Apotek melakukan perubahan struktur
pencampuran dan penyerahan obat (restrukturisasi) organisasi dan sistem
atau bahan obat. pengelolaan Sumber Daya Manusia
c. Sarana penyalur perbekalan (SDM) dengan pendekatan efisiensi,
farmasi yang harus menyebarkan produktifitas, kompetensi dan komitmen
obat yang diperlukan masyarakat dalam rangka mengantisipasi perubahan
secara meluas dan merata. yang ada. Salah satu perubahan yang
Apoteker harus mengelola apotek dilakukan adalah dengan mengubah
secara tertib, teratur dan berorientasi persepsi dan citra lama tentang Kimia
bisnis. Tertib artinya disiplin dalam Farma. Dengan konsep baru bahwa setiap
mentaati peraturan perundangan dalam apotek Kimia Farma bukan lagi terbatas
pelayanan obat, membuat laporan sebagai gerai untuk jual obat, tetapi
narkotika, tidak membeli maupun menjual menjadi pusat pelayanan kesehatan atau
obat–obat yang tidak terdaftar, health center, yang didukung oleh
memberikan informasi obat kepada pasien berbagai aktivitas penunjang seperti
dan sebagainya. Teratur artinya laboratorium klinik, optik, praktek dokter,
pemasukan dan pengeluaran uang dan obat dan gerai untuk obat-obatan tradisional
dicatat dengan baik untuk evaluasi dan Indonesia seperti herbal medicine.
pembuatan laporan keuangan. Berorientasi Perubahan yang dilakukan secara fisik
bisnis artinya tidak lepas dari usaha antara lain dengan memperbaharui

364
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

penampilan eksterior dan interior dari Farma Apotek mengelola sebanyak 340
apotek-apotek Kimia Farma yang tersebar apotek yang tersebar diseluruh tanah air
di seluruh Indonesia. Bersamaan itu yang memimpin pasar dibidang
diciptakan pula budaya baru di lingkungan perapotikan dengan pebguasaan pasar
setiap apotek untuk lebih berorientasi sebesar 19% dari total penjualan apotek
kepada pelayanan konsumen, dimana dari seluruh Indonesia.
setiap apotek Kimia Farma haruslah Apotek Kimia Farma BLU RSUP
mampu memberikan pelayanan yang baik, Prof. Dr. R. D Kandau Manado adalah
penyediaan obat yang baik dan lengkap, salah satu apotek jaringan Kimia Farma di
berikut pelayanan yang cepat dan terasa Provinsi Sulawesi Utara yang di dirikan
nyaman. pada tahun 2009. Apotek ini merupakan
Apotek Kimia Farma terdapat dua apotek pelengkap yang ada di BLU RSUP
bagian, yaitu Apotek Administrator yang Prof. Dr. R. D Kandau Manado yang
sekarang disebut sebagai Business beralamat di jalan Raya Tanawangko
Manager (BM) dan Apotek Pelayanan. No.56 malalayang. Apotek Kima Farma
Apotek BM membawahi beberapa Apotek yang ada di BLU RSUP Prof. Dr. R. D
Pelayanan yang berada dalam suatu Kandau Manado tidak hanya melayani
wilayah. Apotek BM bertugas menangani pasien dengan resep umum, juga
pembelian, penyimpanan barang dan melayayni resep untuk pasien ASKES,
administrasi. JAM SOSTEK, dan JAM KESDA.
Apotek Kimia Farma BLU RSUP
METODE PENELITIAN Prof. Dr. R. D Kandau Manado memiliki
Penelitian ini adalah penelitian Survei 21 orang karyawan dengan latar
Analitik untuk mengetahui Hubungan pendidikan berbeda. Diantaranya adalah
Antara Waktu Tunggu Pelayanan Resep satu orang Apoteker selaku penanggung
pada saat resep masuk dan resep keluar jawab Apotek, satu orang suvervaiser (
dan Kepuasan Pasien di Apotek pelengkap SNF ), 14 orang selaku juru resep (
Kimia Farma RSUP Prof. Dr. R. D. Asisten Apoteker ), kita orang kasir (
Kandou Manado. SMU ), dan dua orang petugas gudang (
SMU ).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum dan Lokasi Karakteristik Responden
Penelitian Karakteristik responden penelitian
PT. Kimia Farma Apotek adalah anak berdasarkan umur, jenis kelamin,
perusahaan yang dibentuk oleh Kimia pendidikan , dan pekerjaan. Respondenn
Farma untuk mengelola apotek-apotek dengan umur antara 25 sampai 34 tahun
milik perusahaan yang ada, dalam upaya memiliki distribusi terbesar yaitu 34
meningkatkan kontribusi penjualan untuk responden (34%). Responden dengan
memperbesar penjualan maka PT. Kimia jenis kelamin laki-laki memiliki distribusi

365
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

terbesar yaitu 55 responden (55%) 4%). Responden dengan jenis kelamin


sedangkan perempuan memiliki distribusi laki-laki dengan memiliki distribusi
yaitu 44 responden (44%). Responden terbesar yaitu 55 responden (55%)
dengan latar belakang pendidikan SMA sedangkan jenis kelamin perempuan
memiliki distribusi terbesar yaitu 54 memiliki distribusi sebesar 45 responden
responden (54%) sedangkan responden (45%).
dengan latar belakang pendidikan SD
memiliki distribusi terendah yaitu 4 Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan
responden (4%). Responden dengan Karakteristik
Karakteristik N (%)
pekerjaan lain (tidak termasuk dalam
Umur
pekerjaan PNS, Wirasuwasta, dan Buruh)
memiliki distribusi terbesar yaitu 55 15-24 20 20
25-34 34 34
responden (55%) sedangkan responden
35-44 21 21
pekerjaan buruh memiliki distribusi 45-54 16 16
terkecil yaitu 9 responden (9%). 55-64 8 8
Jumlah responden pada penelitian ini Jenis kelamin
adalah 100 responden. Berdasarkan Laki-Laki 55 55
karakteristik responden penelitian ini Perempuan 45 45
sebagian besar umur 25-34 tahun yaitu Pendidikan
sebanyak 34 responden (34%), responden SD 4 4
dengan umur 15-24 tahun sebanyak 20 SMP 17 17
responden (20%), responden dengan umur SMA 54 54
S1 25 25
34-44 tahun sebanyak 21 orang (21%),
Pekerjaan
responden dengan umur 45-54 tahun
PNS 19 19
sebanyak 16 responden (16%) dan
Wiraswasta 17 17
responden dengan umur 55-64 tahun 8 Buruh 9 9
responden (8%). Responden yang bekerja Lain-lain
sebagai Lainnya ( tidak termasuk PNS, (IRT,Petani,Supir) 55 55
Buruh, dan Wiraswasta) memilki Penelitian dilakukan untuk mendapatkan
distribusi terbesar yaitu sebanyak 55 hubungan waktu tunggu pelayanan resep
responden (55%) sedangkan yang bekerja dengan kepuasan pasien di Apotek Kimia
sebagai Buruh memiliki distribusi Farma RSUP Prof Dr. R. D. Kandou.
terendah yaitu 9 responden (9%). Hasil penelitian mencakup waktu tunggu
Responden yang memiliki latar belakang pelayanan, jenis resep dan disajikan dalam
pendidikan SMA memiliki distribusi tabel hasil pengamatan.
terbesar sebanyak 54 responden (54%)
sedangkan responden yang memiliki latar
belakang pendidikan SD memiliki
distribusi terendah sebanyak 4 responden (

366
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

Tabel 5. Waktu Tunggu Berdasarkan Jenis sehingga diperoleh rata-rata waktu tunggu
Resep pelayanan resep obat jadi yaitu 19 menit
Waktu Tunggu 27 detik untuk tiap lembar resep obat jadi.
Jenis Resep Rata-Rata
Hasil ini menunjukkan bahwa waktu
Item Waktu
4:39:18 tunggu pelayanan resep racikan lebih lama
0:39:74
Racikan 8 dibandingkan waktu tunggu pelayanan
5:40:08 0:16:82
Obat Jadi 92 resep obat jadi.
Dari data yang diperoleh untuk
Total 100 18:12:05 0:19:27
resep obat jadi 16 menit 82 detik
sedangkan standar waktu pelayanan
a. Perhitungan rata-rata waktu tunggu Apotek Kimia Farma menetapkan untuk
resep racikan yaitu : resep obat jadi tidak lebih dari 15 menit
sehingga waktu tunggu pelayanan resep
obat jadi tergolong cepat. Dari data yang
diperoleh untuk resep racikan 39 menit 74
detik sedangkan standar waktu pelayanan
b. Perhitungan rata-rata waktu tunggu Apotek Kimia Farma menetapkan untuk
resep obat jadi yaitu : resep obat racikan tidak lebih dari 30
menit sehingga waktu tunggu pelayanan
resep tergolong lama.
Pelayanan resep obat racikan di
Apotek Kimia Farma BLU RSUP Prof.
Pelayanan resep di Apotek Kimia Dr. R. D. Kandou menjadi lama karena
Farma BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou pada saat proses pengerjaan obat racikan
berdasarkan jenis resep terdiri atas resep harus melalui proses peracikan yang
obat jadi dan resep racikan. Dari tabel meliputi proses perhitungan bahan,
hasil penelitian berdasarkan jenis resep penimbangan bahan dan peracikan. Selain
diperoleh data untuk resep racikan total itu juga berdasarkan hasil pengamatan
waktu yaitu 4 jam 39 menit 18 detik atau pelayanan resep obat racikan di Apotek
menit dengan jumlah resep Kimia Farma BLU RSUP Pof. Dr. R. D.
sebanyak 8 lembar resep racikan sehingga Kandou menjadi lama karena Asisten
diperoleh rata-rata waktu tunggu Apoteker yang bertugas di ruangan
pelayanan resep untuk resep racikan yaitu peracikan hanya 1 Asisten Apoteker. Oleh
39 menit 74 detik untuk tiap lembar resep karena itu, waktu tunggu pelayanan resep
racikan. Data waktu tunggu pelayanan obat racikan menjadi lebih lama dari pada
resep untuk resep obat jadi diperoleh total obat jadi.
waktu yaitu 5 jam 40 menit 08 detik atau Berdasarkan hasil pengamatan
menit dengan jumlah resep waktu tunggu pelayanan resep pada shift
sebanyak 92 lembar resep obat jadi pagi di Apotek Kimia Farma BLU RSUP

367
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

Prof. Dr. R. D. Kandou menjadi lama karyawan tidak sesuai dengan jumlah
karena pada shift pagi jam kunjung pasien resep yang masuk akan membuat waktu
begitu ramai sehingga resep yang masuk tunggu pelayanan resep menjadi lama.
lebih banyak dibandingkan shift siang dan
malam. Shift pagi dengan jam kunjung Hubungan Waktu Tunggu Pelayanan
pasien yang ramai tetapi jumlah karyawan Resep dengan Kepuasan Pasien di
yang tidak sesuai membuat waktu tunggu Apotek Kimia Farma RSUP Prof Dr. R.
pelayanan resep pada shift pagi menjadi D. Kandou
lama. Jenis resep racikan dan shift pagi Waktu tunggu pelayanan resep
merupakan faktor penghambat yang merupakan waktu yang digunakan oleh
membuat waktu tunggu pelayanan resep di karyawan apotek Kimia Farma BLU
Apotek Kimia Farma BLU RSUP Prof Dr. RSUP Prof Dr. R. D. Kandou dalam
R. D. Kandou menjadi lama. Selain jenis menyelesaikan resep. Sehingga untuk
resep dan shift adapun faktor-faktor meningkatkan kualitas pelayanan, apotek
penghambat lain yang membuat waktu Kimia Farma BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
tunggu pelayanan resep di Apotek Kimia Kandou melakukan berbagai kebijakan
Farma BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou terutama dalam hal pelayanan obat atas
menjadi lama yaitu ketersediaan sumber resep dokter yang berkaitan dengan waktu
daya manusia yang cukup dan terampil tunggu pelayanan resep.
serta jam kunjung pasien. Kepuasan pasien merupakan salah
Ketersediaan sumber daya manusia satu indikator kualitas pelayanan yang
yang cukup dan terampil di Apotek Kimia diberikan oleh karyawan apotek Kimia
Farma BLU RSUP Prof. Dr. R. Kandou Farma BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
berhubungan dengan waktu tunggu untuk mendapatkan pasien lebih banyak.
pelayanan resep. Waktu tunggu pelayanan Sehingga untuk mewujudkan pelayanan
resep di Apotek Kimia Farma BLU RSUP prima, apotek Kimia Farma BLU RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou akan cepat dengan Prof. Dr. R. D. Kandou harus dapat
adanya penambahan sumber daya manusia mengoptimalkan waktu tunggu yang
di apotek dan terampil serta cepat dalam pendek untuk pelayanan resep.
memberikan pelayanan. Jam kunjung Berdasarkan hasil penelitian
pasien juga sangat berhubungan dengan menunjukkan bahwa adanya hubungan
waktu tunggu pelayanan resep. Waktu antara waktu tunggu pelayanan resep
tunggu pelayanan resep akan lama ketika dengan kepuasan pasien. Pelayanan resep
jam kunjung pasien di Apotek Kimia yang lama akan menurunkan tingkat
Farma BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou kepuasan pasien dalam hal waktu tunggu
ramai dan jam kunjung pasien yang ramai pelayanan. Tetapi, pelayanan resep yang
terjadi pada shift pagi antara jam 08:00- cepat akan meningkatkan kepuasan pasien
15:00. Jam kunjung pasien yang ramai dalam hal waktu tunggu pelayanan.
dikaitkan dengan shift pagi yang jumlah Sehingga apotek akan mendapatkan pasien

368
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

yang loyal karena kualitas pelayanan yang kepuasan pasien di apotek kimia farma
baik dalam hal waktu tunggu pelayanan RSUP Prof DR. R. D. Kandou manado
yang cepat.
Adapun yang menjadi faktor
pengahambat waktu tunggu pelayanan DAFTAR PUSTAKA
resep menjadi lama yaitu ketersediaan Syamsuni, H. 2006. Ilmu Resep. Buku
tenaga kerja dan jam kunjung pasien. Kedokteran EGC, Jakarta.
Sehingga faktor-faktor tersebut berdampak
terhadap kepuasan pasien dalam hal Tjiptono, F. (2011). Service Management.
pelayanan waktu tunggu. Dengan Penerbit Andi, Yogyakarta.
meningkatkan faktor-faktor penghambat
tersebut, maka dapat meningkatkan Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi
kepuasan pasien dalam hal pelayanan (JMPF) Journal of Management
waktu tunggu. Setiap responden and Pharmacy Practice
mengharapkan tidak membutuhkan waktu
yang terlalu lama untuk menunggu obat, Hafizurrachman (2009), Kepuasan Pasien
karena bagi mereka waktu sangat dan Kunjungan Rumah Sakit
berharga. Diharapkan pelayanan obat Kesmas, Jurnal Kesehatan
dapat dilakukan dengan cepat. Masyarakat Nasional Agustus 2009

KESIMPULAN Keputusan Mentri Kesehatan Republik


1. Waktu tunggu pelayanan resep di Indonesia Nomor
Apotek pelengkap Kimia Farma BLU 1197/MENKES/SK/X/2004
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou secara
keseluruhan rata-rata 19 menit 27 detik. Standar Pelayanana Farmasi di Rumah
Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi SakitNomor:1197/Menkes/SK/X/2
16 menit 08 detik. Waktu tunggu 004 Kepmenkes no-129-tahun-
pelayanan resep racikan 39 menit 74 2008-standar-pelayanan tentang
detik Standar Pelayanan Minimal
2. Distribusi Kepuasan Pasien di apotek Rumah Sakit Mentri Kesehatan
pelengkap Kimia Farma di Prof. Dr. R. Republik Indonesi
D. Kandou Manado terbesar yaitu Puas /Menkes/SK/II/2008.
78 responden sedangkan kepuasan
Pasien di apotek pelengkap Kimia Menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Farma di Prof. Dr. R. D. Kandou Kepuasan Pasien Nomor 1239/
Manado dengan distribusi terendah MenKes/ SK/ XI/ 2001,
yaitu Tidak Puas 22 responden. Kuesioner Wulan Kesumo Ayu
3. Terdapat hubungan antara waktu Sumarso mahasiswa Universitas
tunggu pelayanan resep dengan Esa Unggul, 2010.

369
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

Is rahayu kusuma wati, naskah public Rachmadani Hamid, Darmawansyah,


analisis tingkat kepuasan pasien Balqis Kebijakan Kesehatan,
rawat jalan terhadap pelayanan FKM, UNHAS, Makassar 2013
resep pasien jamkesmas dirumah Aditya, (2011). Instalasi Rawat jalan.
sakit.Profil Lengkap Apotek Kimia Instalasi Rawat jalan
Farma Persero Posted on Mei 18, /tipodua.html. Diakses Tanggal 04
2010 Desember 2011 Jam 10 am.

370

You might also like