You are on page 1of 8

Penilaian Terhadap Kelayakan Investasi Pada Sektor

Publik

1
Penilaian Terhadap Kelayakan Investasi Pada Sektor
Publik

Pengertian
Investasi, secara umum investasi adalah penanaman modal (baik modal tetap
maupun modal tidak tetap) yang digunakan dalam proses produksi untuk
memperoleh keuntungan suatu perusahaan. Menurut Halim (2005: 4) investasi
pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
Sektor Publik, menurut Muindro (2008 : 3) ” pengertian sektor publik adalah
merupakan suatu manajemen keuangan yang sumbernya berasal dari publik
sehingga menimbulkan konsekuensi untuk dipertanggung-jawabkan kepada publik,
akibatnya pengelolaannya memerlukan keterbukaan dan akuntabilitas terhadap
publik.
Investasi Sektor Publik, merupakan penanaman modal jangka panjang dalam
rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik.

2
Ruang Lingkup dari investasi sektor publik sangat terkait dengan peningkatan
kualitas dan kuantitas pelayanan publik yang meliputi penyediaan atau
penambahan kapasitas fasilitas publik.
Di kebanyakan Negara berkembang, anggaran pembangunan dan anggaran rutin
dipisahkan. Fokus perhatiannya ditujukan untuk mengintegrasikan kebijakan
dengan pengeluaran manajemen. Dalam praktiknya terdapat permasalahan yang
sulit diselesaikan,diantaranya adalah:
a. Memastikan bahwa program investasi publik yang diajukan merupakan program
yang komprehensif.
b. Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang.
c. Mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada.
d. Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi dan
pengeluaran rutin
Sebelum diambil keputusan untuk melakukan investasi, pemerintah terlebih dahulu
perlu menentukan kebutuhan investasi yang diperlukan. Untuk menentukan
kebutuhan investasi perlu dilakukan evaluasi yang mencakup:
1. Inventarisasi investasi
2. Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilai investasi,
konsidi barang modal yang saat ini ada, apakah baik atau buruk.
3. Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada.
4. Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan
dating
5. Inventasrisasi kebutuhan investasi
6. Evaluasi kelayakan investasi
7. Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis, sosial-budaya, financial
dan aspek ekonomi, dan aspek distribusi. Perhitungan kelayakan investasi dapat
dilakukan dengan menggunakan alat analisis, misalnya: NPV, IRR, ARR, PP
(Payback Period ), Cost-Benefit Analysis, dan Cost Effectiveness Analysis.
Penentuan Kebutuhan Investasi Publik
Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang
akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang mendalam
sebelum dilakukan investasi sangat penting dilakukan karena investasi publik
berkaitan erat dengan masalah transparansi dan kewajaiaran anggaran. Penentuan

3
kebutuhan investasi publik terkait dengan dua kegiatan, yaitu peningkatan
kuantitas dan peningkatan kualitas investasi. Ada beberapa cara dalam
menggolongkan usul-usul investasi. Berikut ini penggolongannya adalah:

1. Investasi penggantian
Pengeluaran investasi untuk penggantian barang modal mengikuti pola umur
manfaat barang modal. Bila umur ekonomi barang modal telah habis, maka
perlu pembelian barang modal baru untuk menggantinya.
2. Investasi penambahan kapasitas
Investasi penambahan barang modal perlu dilakukan bila terjadi tuntutan
peningkatan cakupan pelayanan. Jumlah penambahan unit barang modal
ditentukan oleh produktivitas barang modal yang saat ini ada. Produktivitas
barang modal diukur berdasarkan rasio antara input dengan output yang
dihasilkan. Jika suatu barang modal sudah kurang (tidak ) efisien lagi,
sementara terjadi kenaikan cakupan pelayanan yang harus dilakukan
pemerintah, maka pemerintah harus mempertimbangkan untuk melakukan
investasi penambahan kapasitas.
3. Investasi baru
Investasi juga dapat berupa investasi baru yang belum ada sebelumnya. Untuk
jenis investasi baru, maka pertimbangan mengenai aspek teknis, ekonomi,
sosial-budaya, dan aspek distribusi harus mendapat perhatian lebih besar.
Penilaian Investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan
di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi yang digunakan di sektor swasta
didesain untuk organisasi yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi
publik merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba, sehingga
terkadang teknik-teknik tersebut tidak dapat diterapkan untuk sektor publik. Di
samping itu sulit untuk mengukur output yang dihasilkan, sehingga untuk
menentukan keuntungan di masa depan dalam ukuran finansial (expected
return) tidak dapat (sulit) dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan
analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat
kesulitan
4
dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang dilakukan. Hal
tersebut karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari
sisi finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial (social cost) dan
manfaat sosial (social benefits) yang akan diperoleh dari investasi yang diajukan.
Menentukan biaya sosial dan manfaat sosial dalam satuan moneter sangat sulit
dilakukan. Oleh karena itu, penilaian investasi dengan menggunakan analisis biaya-
manfaat di sektor publik sulit dilaksanakan. Untuk memudahkan, dapat digunakan
analisis efektifitas biaya (cost-effectiveness analysis).

TEKNIK PENILAIAN INVESTASI SEKTOR PUBLIK.

Pada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat empat langkah utama untuk
mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu:

1. Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan

Organisasi sektor publik seringkali dihadapkan pada banyak altematif investasi untuk
mencapai tujuan organisasinya. Oleh karena itu perlu diidentifikasi alternatif-alternatif
yang memungkinkan untuk dianalisis lebih lanjut.

2. Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan
(cost/benefit relationship).

Perhitungan manfaat dan biayaharus pula memasukkan analisis manfaat dan biaya sosial
(social cost/benefit) yang ditimbulkan dari investasi publik yang akan dilakukanPada
organisasi sektor publik biaya dan manfaat seringkali tidak dapat secara langsung diukur

3.    Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah.


. Langkah kedua adalah menghitung manfaat dan biaya investasi dalam satuan rupiah.
Terkadang. terdapat kesulitan dalam langkah kedua ini. Kesulitan yang dihadapi adalah apabila
biaya dan manfaat dari suatu proyek tidak dapat diukur dalam bentuk rupiah.

4.    Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektivitas biaya yang tinggi.
Rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan titik awal penentuan
peneri¬maan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat mempengaruhi perhitungan. Dapat
m,enggunakan analisis moneter.

Terdapat beberapa teknik untuk melakukan penilaian investasi, yang dibedakan menjadi 2
metode:

1.    Metode penilaian invesyasi tradisional.


a.    Rate of Return on Capital
       ROCE = Laba Akuntansi / Jumlah Modal Yang Diinvestasikan
5
b.    Payback Period
Digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi dengan rumus PP = Investasi
Awal / Keuntungan Tahunan. Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif
mudah dan sederhana.

Analisis Biaya-Manfaat dalam Mempertimbangkan Investasi Publik


Keputusan investasi sektor publik cenderung memperhatikan pada penilaian
“apakah masyarakat akan memperoleh manfaat yang lebih baik ?”
Analisis biaya dan manfaat dikembangkan sebagai kriteria penilaian investasi
sektor publik dalam menilai perolehan manfaat sosial investasi. Pengukuran
manfaat sosial diperlukan unit moneter dalam bentuk nilai uang yang diteerapkan
tidak hanya pda manfaat berwujud, tetapi juga tidak berwujud seperti bebas dari
kebisingan, lingkungan yang nyaman, aman dan damai, dan menghemat waktu
perjalanan.
a. Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan
Organisasi sektor publik seringkali dihadapkan paa banyak alternatif investasi
untuk mencapai tujuan organisasinya. Oleh karena itu perli diidentifikasi
altrnatif-alteernatif yang memungkinkan untuk dianalisis lebih lanjut.
Keterkaitan antara satu poyek dengan proyek yang lain perlu diperrtimbangkan
untuk mengetahui sejauh mana penerimaan atau penolakan suatu investasi
akan mempengaruhi investasi lain.
b. Menentukan semua manfaat ddan biaya dari proyek yang akan dilakukan (cost /
benefit relationship).
Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan analisis manfaat dan
biaya sosial (social benefits) yanag ditimbulkan dari investasi publik yang akan
dilakukan. Pada organisasi sektor publik biaya dan manfaat seringkali tidak
dapat secara langsung diukur dengan satuan uang, sehingga teknik-teknik

6
analisis baiaya dan manfaat sangat cocok untuk diterapkan. Dalam analisis
biaya manfaat ini, benefit (manfaat) diteekankan pada cost (biaya) ditekankan
paa kelemahan-kelemahan proyek yang dikuantifikasikan dalam bentuk uang.
Sebagai contoh ketika suatu organisasi sektor publik merencanakan membuat
sebuah jalan baru, maka akan muncul monetary cost untuk biaya konstruksi
dan perawatan. Disamping itu juga akan muncul dalam bentuk perusakan
pemandangan, polusi udara, polusi suara, kemungkinan beertambahnya
kecelakaan dan sebagainya.
c. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah
Terkadang terdapat kesulitan dalam menghitung manfaat dan biaya dalam
rupiah ini. Kesulitan yang dihadapi adalah apabila biaya dan manfaat dari suatu
proyek tidak dapat diukur dalam bentuk rupiah, misalnya manfaat dan biaya
sosial. Dalam kondisi tersebut, yang dapat dilakukan adalah menghitung nilai
manfaat dari proyek secara tiak langsung, yaitu dengan menggunakan analisis
efektifitas biaya (cost effectivness analysis).
d. Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektifitas biaya tinggi
Rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan titik awal peneetuan
penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat mempengaruhi
pehitungan. Tidak semua biaya dan manfaat sosial dapat dimasukkan dalam
perhitungan, bahkan beberapa di antaranya tidak dpat dipakai untuk
pengukuran yang obyektif alam bentuk moneter. Analisis moneter mungkin
mengidentifikasikan bahwa akan memberikan nilai uang terbaik tetapi faktor
politik, eespon pemerintah, serta tekanan-tekanan sosial menyebabkan
pertimbangan biaya manfaat diperlukan atas tersebut.

KESIMPULAN

1. Analisis investasi sektor publik sangat diperlukan untuk menentukan suatu


proyek atau program yang sedang berjalan bernilai layak atau tidak. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu pemerintahan oleh masyarakat.
Penilaian tersebut merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan
memutuskan apakah proyek-proyek tersebut layak atau tidak untuk
diakomodasikan dalam anggaran modal/investasi.

2. Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan


analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat
7
kesulitan dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang
dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak
hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial
(social cost) dan manfaat sosial (social benefits) yang akan diperoleh dari
investasi yang diajukan.

3. Analisis biaya dan manfaat dikembangkan sebagai kriteria penilaian investasi


sektor publik dalam menilai perolehan manfaat sosial investasi, meliputi :
 Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan
 Menentukan semua manfaat ddan biaya dari proyek yang akan dilakukan
(cost / benefit relationship)
 Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah
 Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektifitas biaya tinggi

You might also like