Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
JAYA KESUMA HUTAGAOL
Nim : 6173121027
1
2
BAB I. PENDAHULUAN
Jadi kesimpulan dari pengertian olahraga renang diatas dapat disimpulkan bahwa
olahraga renang merupakan aktifitas tubuh yang dilakukan dengan cara teratur,
dan juga dapat dilakukan oleh semua umur dan mempunyai manfaat dan tujuan
Banyak klub renang yang mulai membina atlet usia dini hingga dewasa
yang mengarah untuk mencapi prestasi. Renang juga salah satu olahraga individu
yang bersifat terukur dan waktu menjadi penentu prestasi atlet. Dalam renang
(Free Sytle), 2) Gaya dada (Breast Stroke), 3) Gaya punggung (Back Stroke) dan
Gaya bebas merupakan gaya yang cukup populer didalam olahraga renang,
dimana pada gaya bebas merupakan gaya dasar pada olahraga renang. Gaya yang
benar akan menghasilkan daya dorong yang besar sesuai dengan ketentuan yang
keuntungan bagi atlet (Mokoagow 2011: 176). Didalam renang, kecepatan sangat
penting bagi atlet, karena sebagai penentu prestasi saat perlombaan diadakan.
3
yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja
lengan dan kaki. Menurut Apriandi (2014: 2) gerakan maju ke depan sebagian
oleh gerakan lengan, sedangkan fungsi dari gerakan kaki adalah sebagai alat
keseimbangan dan alat untuk menjaga agar tubuh tetap pada posisi mendatar.
Rotasi tangan gaya bebas memiliki beberapa fase diantaranya adalah: fase
masuk permukaan air (entry phase), fase menarik (pull phase), fase mendorong
Klub renang Nuansa Swimming Club merupakan salah satu dari beberapa
klub yang membina atlet renang di kota Tebing Tinggi.Club ini sudah sering
atlet putra umur 10 – 14 tahun yang tidak mampu mencapai limit waktu
Tinggi bahwa atlet putra khususnya dalam renang gaya bebas (freestyle/crawl)
kondisi fisik atlet kurang memadai terutama pada unsur kekuatan otot lengan dan
daya tahan, karena pada saat peneliti melakukan tes renang gaya bebas 50 meter
Dalam renang gaya bebas disamping faktor teknik, faktor kondisi fisik
sangat diperlukan terutama kekuatan otot tangan dan kekuatan otot kaki, serta otot
yang lainya. Renang gaya bebas (dalam melawan tahanan air) terutama pada saat
mendorong), dan pada gerakan kaki (naik turun mengarah lurus) semuanya tidak
terlepas dari kekuatan dan kelincahan otot-otot tangan, dan tungkai kaki.
1. Pemanasan
4. Pendinginan
5
1. Jogging
2. Push Up
3. Sit Up
4. Pull Up
5. Back Up
6. Katrol Darat
1. Pull boy
2. Interval
3. Peadle
4. Pin
5. Papan Renang
sesuai. Bentuk latihan yang dapat meningkatkan kecepatan renang gaya bebas
antara lain latihan Cords Hip Belt dan latihan Interval. Faktor kondisi fisik
bebas.
6
yang signifikan latihan Cords Hip Belt terhadap kecepatan renang gaya bebas 50
meter”
perlu di identifikasi lebih dalam lagi, dengan tujuan dapat mempermudah peneliti
untuk mendapatkan tujuan penelitian ini. Maka yang menjadi identifikasi masalah
5. Apakah latihan cords hip belt dan latihan interval dapat meningkatkan
ini dibatasi tentang Pengaruh Latihan cords hip belt dan latihan interval
berikut yaitu : “ Apakah terdapat pengaruh latihan cords hip belt dan latihan
atlet putra KU II Nuansa Swimming Club Kota Tebing Tinggi tahun 2023 ?”.
8
seberapa besar pengaruh latihan cords hip belt dan latihan interval terhadap
1. Memberikan informasi tentang jenis latihan berupa latihan cords hip belt dan
meter.
gaya bebas.
Renang gaya bebas (Crawl) adalah salah satu gerakan renang yang dilakukan
dengan sikap badan telungkup dan kedua kaki digerakkan secara linier.
Karakteristik renang gaya bebas adalah seluruh anggota badan berada dalam satu
garis lurus, dengan menggerakkan kedua lengan berada pada permukaan air. Pada
renang gaya bebas yang dirasakan cukup sulit gerakannya yaitu pada saat
pengambilan nafas dibandingka gaya renang lainnya (Budingsih, 2010).
Renang Gaya bebas (Crawl) adalah suatu gaya yang biasanya dipakai dalam
(1992:2), mengemukakan bahwaada dua istilah tentang renang gaya bebas, yaitu:
“Pertama: Renang gaya bebas (TheFree Style) ialah renang yang benar-benar
bebas menggunakan atau memilih salah satu gaya renang dalamnomor gaya
bebas, Kedua: (1) Renang gaya rimau, (2) The Front Crawl Stroke, (3) The Crawl
Stroke.
Gaya bebas (Front Crawl) adalah berenang dengan posisi dada menghadap
depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian
dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas,
digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke
atau ke kanan.
9
10
1. Posisi badan, posisi badan yang perlu diperhatikan dalam belajar renang gaya
bebas (Crawl):
Posisi badan dalam renang gaya bebas (Crawl) harus Streamline dan sedatar
- Menekuk siku dan berusaha menekan air lebih ke arah belakang dan bukannya
ke arah bawah.
hambatan, maka gerakan yang berlebihan dalam bidang ini harus dihindarkan.
1) Gerakan Kaki
Dalam renang gaya bebas (Crawl), gerakan maju ke depan sebagian besar
sebagai alat keseimbangan dan alat untuk menjaga agar kaki tetap tinggi untuk
a. Kedua kaki pada jarak maksimumnya (kira-kira 18 inci). Kaki kiri ada pada
dasar pukulan ke bawah dan kaki kanan pada puncak pukulan ke atas.
b. Kaki kiri tanpa menekuk lutut mulai bergerak ke atas rileks. Para perenang
harus selalu diingatkan agar gerakan kaki yang ke atas harus lurus, karena
bila kakinya menekuk pada lutut pada saat gerakan ke atas, maka kaki itu
c. Kaki kiri terus ke atas, masih tanpa pembengkokan pada lutut. Kaki kanan
mulai ke bawah dengan kuat dan paha dipaksa juga bergerak ke bawah, lutut
mulai lurus.
12
d. Kaki kiri mendekati akhir dari gerakan ke atas dan mulai menekuk lutut
e. Paha kiri mulai ke bawah, lutut ditekuk dan kakj kiri terus ke atas. Kaki
f. Kaki kiri dengan lutut ditekuk siap mulai dengan pukulan ke bawah. Lutut
g. Kaki kiri sekarang ada dalam fase mendorong dalam pukulannya. Kaki
h. Fase mendorong dari kaki kiri hampir selesai. Kaki kanan mulai menekuk
lutut.
i. Lutut kiri mendekati lurus yang sempurna ketika tekukan pada lutut kanan
bertambah.
j. Kedua kaki sekarang ada pada jarak maksimumnya lagi dan siklus gerakan
2) Gerakan Lengan
Di dalam proses gerakan lengan gaya bebas (Crawl) ada tiga(3) fase, yaitu:
a. Fase Istirahat
a) Siku harus selalu lebih tinggi dari bagian lengan yang lain.
e) Irama gerakan harus sama dengan irama gerakan menarik dari lengan
yang lain.
13
b. Fase Menarik
c) Siku tidak boleh keluar terlalu jauh dari garis vertikal bahu.
c. Fase Mendorong
lengan lurus ke belakang.Di bawah ini ada gambar yang menunjukkan pola
Gambar 2. 3 Pola Tarikan dari Tiga Juara Renang Gaya Bebas (Depdikbud, 1983:97)
3) Gerakan Pernapasan/lstirahat
Gambar 2. 4 Pengambilan
Nafas Renang Gaya Bebas (DEpdikbud. 1983:97)
b. Tangan kanan telah selesai dengan tarikannya dan kepala mulai memutar pada
c. Jejakan ke bawah dan kaki kanan mulai ketika lengan kanan menyelesaikan
d. Kepala mulai memutar kembali ke arah garis tengah badan ketika recovery
koordinasi yang baik. Untuk berprestasi teknik tersebut harus dikuasai oleh
seorang perenang, selain itu kemampuan fisik juga menjadi faktor penentu untuk
meraih prestasi tersebut salah satunya yaitu yang dapat dilihat sumbangannya
secara bertahap dan individu yang ditujukan pada pembentukan fungsi fisiologis
proses bukanlah instan dimana dilakukan secara berjenjang dan sistematis yang
a. Prinsip Partisipasi Aktif adalah mengikuti aturan yang telah ditetapkan selama
anatomikal.
fisik, mental, watak dan tingkat kemampuan dalam memberikan metode latihan
e. Variasi Latihan adalah bentuk latihan yang kreatif dan bervariasi dapat
f. Prinsip Model Latihan adalah rancangan model latihan yang kreatif yang akan
membantu menekan stres pada saat latihan. Memanfaatkan model latihan ini
latihan.
Sesuai dengan tujuan dari latihan yaitu untuk membantu atlet meningkatkan
lama. Adapun aspek-aspek yang perlu dilatih dan dikembangkan oleh seseorang
atlet meliputi aspek fisik, teknik dan mental. Latihan kondisi fisik akan
merubah arah dengan cepat dan tepat saat tubuh bergerak dari satu tempat ke
tempat lain”.
olahraga yang dilakukan secara sistematis dalam waktu yang lama ditingkatkan
17
secara progresif dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi fisiologis
proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang–
ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”.
a. Prinsip Overload
Pelatihan merupakan proses kondisi antara pemberian beban kerja dan masa
untuk pemulihan. Akibat pemberian beban kerja adalah kelelahan, dan akan
meningkatkan prestasi.
mendesain latihan Overload menyarankan sistem apa yang disebutnya The Step
setiap garis horizontal adalah fase adaptasi terhadap beban yang baru.Beban
Phase.Setiap Micro-cycle biasa berlangsung untuk selama dua atau tiga minggu,
tergantung dari berat ringannya beban latihan dan kompleks tidaknya teknik dan
latihan jangka panjang yang biasa memakan waktu 6 bulan, satu tahun, sampai
Latihan fisik adalah latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik
yang merupakan faktor yang sangat penting bagi setiap atlet. Perkembangan
kondisi yang menyeluruh sangat penting karena tanpa kondisi fisik yang baik atlet
tidak akan dapat mengikuti latihan dengan sempurna. Beberapa kondisi fisik yang
c. Prinsip Spesialisasi
hati-hati dan penuh pertimbangan yang serta selalu berpedoman bahwa latihan
d. Prinsip Individualisasi
hal pemberian program latihan sekalipun mereka mempunyai tingkat prestasi yang
sama.Seluruh konsep latihan harus disusun dengan kekhasan setiap individu agar
latihan atlet.
20
1) “Intensitas latihan dapat diukur dengan cara menghitung denyut nadi dengan
rumus: Denyut Nadi Maksimal (DNM) = 220 - Umur (dalam tahun), jadi
a. Untuk olahraga prestasi: antara 80% - 90% dari DNM. Jadi, bagi atletik yang
latihan adalah 80% - 90% dari 200 = 160 sampai dengan 180 denyut/menit.
b. Untuk olahraga kesehatan: antara 70% - 85% dari DNM. Jadi untuk orang yang
kondisi fisik, takaran intensitas latihannya adalah: 70% - 85% x (220 - 40) =
denyut nadi/menit menunjukkan bahwa atlet yang berumur 20 tahun, dan orang
Rest).Waktu yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi
dan sebelum melakukan aktivitas apapun. Cara mengukur denyut nadi tersebut
nadi yang diambil selama 15 detik. Ini merupakan denyut nadi dalam 1
Denyut nadi dapat dihitung dengan menggunakan Stopwatch yaitu dengan cara
menekan denyut nadi arteri yang berada disekitar telapak tangan. Denyut nadi
Alat ini biasanya ditemukan di laboratorium dan biasanya dipakai pada ujung jari.
prestasi tinggi terdiri dari kondisi fisik, teknik dan taktik, syarat lingkungan, bakat
dan kepribadian”.
Gerak yang baik merupakan suatu sistem yang terorganisir dengan baik, yang
1) “Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung;
3) Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan;
4) Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan;
22
Untuk kegiatan olahraga yang memiliki unsur variasi yang minim akan
kreatif dalam menyajikan program latihannya, pelatih harus pandai mencari dan
menerapkan variasi dalam latihan, misalnya dengan menggunakan alat bantu lain
beragam dan diterapkan secara cerdik akan dapat menjaga terpeliharanya fisik
Waktu latihan sebaiknya adalah pendek akan tetapi berisi dan padat dengan
sama, maka hal ini akan mudah membentuk kebiasaan-kebiasaan yang salah.
Suatu keuntungan dari latihan yang pendek adalah bahwa hal ini akan terus
membawa atlet dalam alam berpikir tentang latihannya, artinya : “segala sesuatu
yang diberikan kepadanya dalam latihannya akan dapat terus berdengung dalam
alam pikirnya”.
23
Rileksasi adalah alat yang penting untuk mengendalikan diri sendiri dan
berlangsung, baik fisik maupun mental. Rileksasi adalah alat yang efektif untuk
pertandingan, misalnya pada waktu lari menjelang Finish, pada waktu mana
mempertahankan sikap lari atau Formyang baik adalah sangat penting oleh karena
f. Kualitas Latihan
sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan
kian hari kian bertambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”. Proses latihan
intensitas, frekwensi, dan Recovery Interval atau masa istirahat selama latihan.
dilatih seperti latihan fisik, latihan teknik dan latihan taktik serta latihan mental.
latihan dan intensitas denyut nadi dari: 1) Low (120-150/menit), 2) Medium (150-
sebaikbaiknya.
Cords hip belt adalah alat bantu latihan yang terdiri dari tali karet yang
elastis. Latihan cords hip belt merupakan bentuk latihan di air yang
menggunakan alat cords hip belt dan papan latihan yang di jepit di paha.
25
Latihan ini merupakan weght traning atau latihan beban yang bertujuan untuk
beban hanya dipakai sebagai alat utuh menambah kekuatan otot lengan agar
“latihan cords hip belt merupakan modifikasi dari dryland cords, hanya saja
cara pelaksanaannya yang berbeda, dimana dalam latihan ini ujung cords hip
belt diikatkan ke pinggang dan atlet memakai papan latihan yang dijepitkan di
paha setelah itu atlet berenang sejauh mungkin sambil menarik cords hip belt
lengan. Latihan dryland cords merupakan bentuk latihan yang memakai alat
bantu dryland cords. Hal yang menarik dari latihan Cords Hip Belt ini adalah
dimana bentuk latihan ini di laksanakan di air dan pelaksanaannya juga mirip
Alat :
3. Papan latihan
Cara pelaksanaan :
4. Kemudian turunlah ke kolam dan memulai latihan cords hip belt, lakukan
1. Posisi badan, posisi badan yang perlu diperhatikan dalam latihan cords hip
belt:
Posisi badan dalam latihan cords hip belt harus Streamline dan sedatar
- Menekuk siku dan berusaha menekan air lebih ke arah belakang dan
Interval artinya waktu selang atau diantara, yaitu waktu antara dua
renangan/Repeats. Cara ini terdiri atas suatu seri renangan atau seri Repeats
pada jarak yang tertentu (25, 50, 75, 100, 150, 200 m,dst) dengan istirahat
atau Intervalwaktu yang tertentu, misalnya 10, 15, 30, 90, detik dan
perenang yang disebabkan oleh renangnya tadi, tetapi jumlah debar jantung
ini tidak turun sampai normal pada waktu perenang memulai lagi renangan
berikutnya. Pada waktu istirahat singkat itulah terjadi dorongan yang terkuat
yang terbesar dipompakan oleh jantung pada setiap debaran. Jarak dalam
latihan dilatih untuk nomor 200 m, maka jarak yang ditempuhnya dalam
kecepatan renangnya.
1. SIT (Slow Interval Training) dengan istirahat singkat di antara tiap renangan
dan tidak melebihi waktu renangan itu sendiri. Cara latihan ini dipakai untuk
perenang-perenang yang dipersiapkan untuk jarak 400 m atau lebih, dan juga
2. FIT (Fast Interval Training). Di sini istirahatnya lebih lama daripada di SIT.
Pada waktu istirahat yang lebih lama itu, jantung berkesempatan pulih kembali
cepat, dibanding dengan latihan SIT. Dipakai pada tahap latihan berat untuk
Tujuan :
(Fifty-fifty)
30
Dari dua macam latihan interval di atas, latihan yang digunakan yaitu FIT
(Fast Interval Training). Dimana pada latihan FIT (Fast Interval Training)
istirahatnya lebih lama dari pada di SIT (slow Interval Training). Pada waktu
istirahat yang lebih lama itu, jantung berkesempatan pulih kembali sehingga
mendekati keadaan normal. Waktu renang juga menjadi cepat dibanding dengan
latihan SIT (slow Interval Training). FIT (Fast Interval Training) bertujuan untuk
Inteval training merupakan suatu sistem latihan yang di selingi oleh interval-
mengatakan bahwa “ada beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun
1. Lama latihan
latihan, istilah tersebut meliputi set, repetisi, waktu istirahat, jarak latihan,
berikut:
mengabaikan prinsip interval. Ciri khas latihan interval ini adalah dengan adanya
istirahat yang diselingkan pada waktu melakukan latihan. Istirahat diantara latihan
tersebut dapat berupa istirahat aktif ataupun istirahat pasif, tergantung dari sistem
dipulihkan lagi.Istirahat yang terlalu panjang dan terlalu pendek dapat menghambat
energi dan pengurangan cadangan energi, akan tetapi juga mengandung rangsangan
32
terlihat pada pembebanan dalam istirahat berikutnya, sudah tentu tidak dalam jangka
waktu yang tidak terbatas, melainkan dalam saat yang pendek sewaktu pemulihan
penting harus disesuaikan dan dipergunakan dengan baik, sebabdalam waktu yang
pendek itulah tersusun rangsangan latihan yang baru.Olehkarena itu istirahat tidak
boleh terlalu pendek, karena bila demikian saat yang baik dan menguntungkan
belum tercapai.Juga istirahat tidak boleh terlalu panjang, karena dalam hal demikian
saat yang penting berlalu tanpa dapat dimanfaatkan.Rangsangan yang baru harus
keseluruhan.
istirahat.Keunggulan sistem latihan ini adalah lebih banyak atlet mengalami latihan
hanya memungkinkan atlet bekerja pada volume yang lebih besar dari suatu
intensitas tertentu, tetapi juga memungkinkan atlet berlatih lebih keras dari pada
kerja, Durasi periode pemulihan, Jenis aktivitas yang dilakukan selama periode
pengulangan kerja yang diselingi oleh periode istirahat (Fox, E.L, Bowers, RW.
Foss, ML., 1994:59; Smith, N.J, 1993:184), atau merupakan serangkaian latihan
yang diulang-ulang dan diselingi dengan periode istirahat. Latihan ringan biasanya
dilakukan pada periode istirahat ini (Fox, E.L, Bowers, RW. Foss, ML., 1998:205).
Latihan interval adalah serangkaian sistem latihan fisik yang diulang-ulang yang
berhasilnya, maka akan kita mulai dengan uraian mengenai metode latihan selama
latihan fisik.
Ada beberapa istilah khusus dalam latihan interval yang harus dipahami dengan
sebaik-baiknya.
Selama periode interval kerja pada latihan interval anaerobik terjadi pengurasan
energi ATP dan PC untuk kerja otot.Dalam hal ini terjadi hutang oksigen (oksigen
debt) dan hutang alactacid (alactacid debt) (Davis, et al, 1999:79). Bagian dari
program latihan interval yang terdiri atas kegiatan dengan intensitas tinggi.
pengurasan energi di otot harus segera diisi kembali. Selama relief interval pada
kerja intermittent, satu bagian dari cadangan ATP dan PC otot yang dihabiskan
selama interval kerja sebelumnya akan diisi lagi melalui sistem aerobik (Foss dan
b) Latihan fisik ringan sampai sedang (pemulihan dengan kegiatan atau work
relief).
pemulihan dengan kerja dan dapat dinyatakan sebagai berikut: 1:½, 1:1, 1:2 atau
1:3. Rasio 1:½ mengisyaratkan bahwa waktu interval pemulihannya sama dengan
setengah waktu interval kerja; 1:1 menunjukkan bahwa interval pemulihan 2 kali
lebih lama dari pada interval kerja dan seterusnya. Dengan interval-interval kerja
yang lebih lama, suatu rasio kerja pemulihan 1: ½ atau 1:1 biasanya yang
rasionya adalah 1:2 dan pada kerja yang memakan waktu lebih pendek, rasionya
1:3 karena intensitasnya yang tinggi (Fox, E.L, Bowers R.W., 1992:302).
3) Set
4) Repetition (Pengulangan).
latihan jumlah frekunsi latihan bergantung pada jenis, sifat dan karakter olahraga
pengulangan, waktu pelaksanaan atau jarak interval kegiatan, waktu latihan, dan
Cara latihan interval untuk atlet dalam melakukan interval kerja disesuaikan
yang dipilih untuk latihan fisik umum berdasarkan atas pilihannya.Sebagai ringkasan
sebagai sistem latihan interval dapat diketengahkan sebagai berikut (Fox, E.L,
1) Tentukan terlebih dahulu sistem energi utama mana yang perlu dikembangkan.
(renang).
3) Tentukan latihan sesuai dengan keterangan yang ada dalam daftar dari sistem
energi utama yang ingin dikembangkan. Jumlah ulangan (repetisi) dan set,
Walaupun latihan interval merupakan sistem yang sangat baik untuk atlet
maupun non atlet yang tertarik pada “general fitness”, namun metode ini bukan satu-
Kemajuan prestasi atlet merupakan akibat langsung dari jumlah dan kualitas
kerja yang dicapai dalam latihan.Beban kerja dalam latihan ditingkatkan secara
bertahap, dan disesuaikan dengan kemampuan fisiologis dan psikologis setiap atlet.
36
renang gaya bebas 50 meter tahun 2019 ” oleh Ujang Rohman. Hasil
rata post test 85,85. hasil uji t lebih besar dari t-tabel (2,01<2,14).
Perbandingan antara hasil pre test dan post test pada kelompok eksperimen
4,558, t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,55 > 2,04). Dapat dikatakan
baik.
Cords Pada Atlet Renang Gaya Bebas ” oleh Santi Ramadhani, Zulfan
Heri. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Hal ini dapat
dilihat dari hasil thitung 15 > ttabel 3,18. Latihan Dryland Cords lebih
thitung7,49 > ttabel 3,18. latihan Cords Hip Belt tidak lebih besar
37
power otot lengan Usia atlet dapat dilihat dari hasil thitung -1,54 < ttabel
kecepatan renang gaya bebas dapat dilihat dari hasil thitung 4,48 > ttabel
kecepatan renang gaya bebas Atlet Putri dapat dilihat dari hasil thitung 6 >
ttabel 3,18. Latihan Cords Hip Belt tidak lebih besar pengaruhnya bila
gaya bebas Atlet Putri dilihat dari hasil thitung 1,08 < ttabel 2,45. Dari
Hip Belt terhadap power otot lengan usia 15–17 tahun atlet putri Club
signifikan latihan Cords Hip Belt terhadap kecepatan renang gaya bebas
50 meter usia 15–17 tahun atlet putri Club Tirta Prima Selayang Medan
tahun 2011
Kemajuan prestasi atlet merupakan akibat langsung dari jumlah dan kualitas
kerja yang dicapai dalam latihan.Beban kerja dalam latihan ditingkatkan secara
bertahap, dan disesuaikan dengan kemampuan fisiologis dan psikologis setiap atlet.
yaitu: Gaya bebas atau Crawl Stroke, Gaya dada atau Breast Stroke, Gaya
38
punggung atau Back Stroke dan Gaya kupu-kupu atau Butterfly Stroke. Keempat
Untuk dapat berprestasi dalam cabang olahraga renang seorang atlet harus
mampu menguasai teknik – teknik renang itu sendiri. Sehingga dengan mengusai
teknik tersebut para atlet mampu meningkatkan hasil yang maksimal. Dalam
cabang olahraga renang terutama gaya bebas ada beberapa latihan untuk dapat
meningkatkan kecepatan yang maksimal dalam renang gaya bebas. Salah satu cara
menggunakan metode latihan cords hip belt dan latihan interval. Latihan interval
yang digunakan yaitu FIT (Fast Interval Training). Dimana pada latihan FIT
(Fast Interval Training) istirahatnya lebih lama dari pada di SIT (slow Interval
Training). Pada waktu istirahat yang lebih lama itu, jantung berkesempatan pulih
kembali sehingga mendekati keadaan normal. Waktu renang juga menjadi cepat
dibanding dengan latihan SIT (slow Interval Training). FIT (Fast Interval
Dengan diberikannya latihan metode latihan cords hip belt dan intervalbagi
memaksimumkan pengaruh latihan. Maka dari itu metode latihan cords hip belt
dan interval dipilih peneliti untuk dapat meningkatkan kecepatan renang gaya
bebas 50 meter pada atlet putra KU II Nuansa Swimming Club kota Tebing
Tinggi.
39
2.4 Hipotesis
mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut
adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih
H1 “Terdapat pengaruh yang signifikan dari Latihan cords hip belt dan latihan
Atlet Putra KU II Nuansa Swimming Club Kota Tebing Tinggi Tahun 2023.”
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Agustus 2023, dan pada pukul 16.00 sampai dengan selesai. Penelitian
3.2.1 Populasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
3.2.2 Sampel
kecil kelompok yang diambil dari lingkungan populasi tersebut. Teknik pada
40
41
(sampel bertujuan).
Club Kota Tebing Tinggi tahun 2023 yang berjumlah 11 orang dari atlet
berusaha mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
teknik pengambilan data yang melibatkan dua variabel bebas yaitu latihan Cords
Hip Belt dan latihan Interval dan satu variabel terikat yaitu Kecepatan Renang
pengukuran.
Cords Hip Belt dan latihanInterval sebagai variabel bebas terhadap kecepatan
renang 50 meter gaya bebas sebagai variabel terikat. Peneliti akan menemukan
informasi tentang pengaruh latihan Cords Hip Belt dan latihanInterval terhadap
ClubKota Tebing Tinggi 2023. Metode ini memiliki pengertian bahwa peneliti
memberikan perlakuan tertentu kepada subjek untuk melihat apakah ada pengaruh
agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian.
IINuansa Swimming Club Kota Tebing Tinggi 2023. Perubahan atau peningkatan
kecepatan renang gaya bebas bisa dilakukan dengan cara membandingkan antara
tes awal dan tes akhir. Perbedaan antara tes awal dan tes akhir bisa dianggap
sebagai efek dari perlakuan. Adapun desain penelitian eksperimen dalam bentuk
one group pretesr – posttest yang akan peneliti gunakan sebagai berikut :
O1________X________O2
Sugiyono (2009 : 75)
Keterangan :
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Suharsimi Arikunto, 2006: 160). Instrumen dalam penelitian ini yaitu tes renang
Tes renang gaya Bebas dilakukan dengan memakai kolam yang panjangnya 25
meter.
Alat Tes:
a. Pluit
b. Stopwatch
c. Ballpoint
d. Kertas tulis
melakukan start, begitu aba-aba “awas” peserta tes melakukan sikap start dan
setelah pluit berbunyi peserta tes langsung berenang gaya bebas secepat mungkin
dengan jarak 25 meter x 2 sehingga mencapai 50 meter disaat itu lah stopwatch
dimatikan. Penilaian : Catatan waktu peserta tes dalam satu kali percobaan.
44
pengumpulan data merupakan langkah yang sukar karena data data yang salah
pula”.Pengumpulan data dilakukan dua kali yaitu pada tes awal dan tes
hipotesisi yang diajukan, yaitu untuk mengetahui pengaruh latihan Cords Hip Belt
dan latihanInterval terhadap kecepatan renang gaya bebas 50 meter pada atlet KU
IINuansa Swimming Club Kota Tebing Tinggi 2023. Data yang telah diperoleh
dari hasil pre test dan post test dianalisis dengan menggunakan perhitungan uji – t
1. Uji Normalitas
data yang dianalisis. Untuk menguji data adalah uji statistika Kolmogorov
45
Smirnov. Apabila hasil perhitungan nilai sig lebih besar dari 0,05 maka sebaran
datanya berdistribusi normal. Namun jika hasil perhitungannya lebih dari 0,05
maka sebaran datanya berdistribusi tidak normal. Pada penelitian ini, perhitungan
X 1−X
Z1 =
S
2. Uji Homogenitas
sampel berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji F
dari data pretest dan posttest pada kedua kelompok dengan menguji perbandingan
VarianTerbesar
F=
Varian Terkecil
jika 𝐹h lebih kecil dari 𝐹t (𝐹h𝐹t), berarti H0 yang menyatakan bahwa antara
tolak sehinggadengan kata lain kedua varians tidak homogen. Taraf signifikan
(penyebut).
3. Uji Hipotesis
antara pretest dan posttest Apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ha
ditolak, jika t hitung lebih besar dibanding t tabel maka Ha diterima. Maka rumus
X=
∑x
n
2 n ∑ x 12−(∑ x 12 )
S=
n(n−1)
B
t=
S B/ √ n
x 1−x 2
Tgabungan =
s0
√ 1 1
+
n1 n2
47
48
LAMPIRAN
Lampiran 1
Beberapa bentuk latihan yang di rancang pelatih di Nuansa Swimming Club
1. Pemanasan
4. Pendinginan
1. Jogging
2. Pull Up
3. Push Up
4. Back Up
5. Sit Up
6. Katrol Darat
1. Pull boy
2. Pin
3. Interval
50
4. Papan renang
5. Peadle
Hasil pre test kecepatan renang gaya bebas 50 meter atlet KU II Nuansa
Swimming Club Kota Tebing Tinggi tahun 2023
No. Nama Waktu KU II Kategori
4 Abdillah 43,78 II KS
4 Abdillah 13 1 Tahun II
Data atlet Nuansa Swimming Club Kota Tebing Tinggi tahun 2023
Tebing
Tinggi, Juni 2023
Pelatih
53
Suhardian Saputra