You are on page 1of 8

e-J.

Agrotekbis 3 (4) : 547-554, Agustus 2015 ISSN : 2338-3011

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA


INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA
KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Analysis of Value Added Tortilla Seaweed on Risqa Mulia Industry in Olaya Village
Parigi Moutong Regency.

Yusmawati Hi. Ambo Tang1) , Hadayani2) , Rukavina Baksh3)


1)
Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
2)
Staf Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
e-mail :Yusma13_palu@yahoo.co.id
e-mail :yaniansar@ymail.com
e-mail : myvina00@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the income and value added derived from seaweed processing into
tortilla seaweed on Risqa Mulia industry in Olaya Village Parigi Moutong Regency. The location
determination is done intentionally (purposive) with the consideration that the Risqa Mulia industry
is the only industry that produces tortilla seaweed in Olaya Village Parigi Moutong Regency. This
study was conducted in November 2014. Respondent committed intentionally (purposive).
Respondents in this study is as much as 6 people consisting of 1 people leadership and 5 employees.
Collecting data in this study consist of primary data and secondary data. The analysis consists of
two analyzes : analysis of income and value added analysis method according to Tarigan. The
results showed that (1) Income tortilla seaweed on Risqa Mulia industry November 2014 at Rp.
2.051.636, (2) Value added tortilla seaweed on Risqa Mulia industry at Rp. 42.742,417 / kg of raw
materials used in terms of the added value of the benefits available in 1 kg of raw material usage.

Key Words: Income, value added, tortilla seaweed

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan nilai tambah yang diperoleh dari
pengolahan rumput laut menjadi tortila rumput laut pada industri Risqa Mulia di Desa Olaya
Kabupaten Parigi Moutong. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
pertimbangan bahwa industri Risqa Mulia merupakan satu-satunya industri yang memproduksi
tortila rumput laut di Desa Olaya Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan November 2014. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive). Responden
dalam penelitian ini ialah sebanyak 6 orang yang terdiri atas 1 orang pimpinan dan 5 orang
karyawan. Pengumpulan data pada penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Analisis
yang digunakan terdiri atas dua analisis yaitu analisis pendapatan dan analisis nilai tambah menurut
Metode Tarigan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pendapatan tortila rumput laut pada
industri Risqa Mulia bulan November 2014 sebesar Rp. 2.051.636, (2) Nilai tambah tortila rumput
laut pada industri Risqa Mulia sebesar Rp. 42.742,417/kg bahan baku yang dimanfaatkan dalam
artian nilai tambah tersebut merupakan keuntungan yang didapatkan dalam 1 kilogram penggunaan
bahan baku.

Kata Kunci : Pendapatan, nilai tambah, tortila rumput laut

559
PENDAHULUAN yang mencakup perikanan dan kelautan,
peternakan, kehutanan dan perkebunan.
Indonesia merupakan negara kepulauan
Kegiatan pengolahan hasil pertanian menjadi
yang dua pertiga wilayah negaranya ialah
lautan dengan 13.667 buah pulau besar penting karena pertimbangan diantaranya,
maupun kecil, serta mempunyai garis pantai yaitu meningkatkan nilai tambah, meningkatkan
terpanjang ke-2 di dunia setelah Canada, kualitas hasil, meningkatkan penyerapan
yaitu kurang lebih 80.701,42 km. Kekayaan tenaga kerja, meningkatkan keterampilan
alam di dalamnya pun luar biasa banyaknya, dan meningkatkan pendapatan produsen.
terutama dengan keanekaragaman jenis hewan
Pengolahan yang baik akan menghasilkan
(fauna), tumbuh - tumbuhan (flora), serta
bahan tambang dan mineral. Salah satu nilai tambah yang besar pula. Nilai tambah
mahluk hidup yang tumbuh dan bagi kegiatan agroindustri dapat terjadi
berkembang di laut adalah rumput laut. sebagai akibat proses produksi yang
Siregar dan Mutaqin (2011) dalam mentransformasikan input agroindustri menjadi
Pandelaki (2012) menyatakan bahwa
output agroindustri (Martin et al.,1991
rumput laut merupakan salah satu produk
unggulan dalam kebijakan pemerintah yang dalam Ngamel, 2012).
akan menjadikan Indonesia sebagai Sulawesi Tengah merupakan salah
penghasil produk perikanan laut terbesar di satu provinsi yang memiliki sumber daya
dunia pada tahun 2015. Keoptimisan ini alam yang melimpah, mulai dari subsektor
didasarkan pada peningkatan produksi tanaman bahan makanan, perkebunan,
rumput laut di Indonesia. perikanan hingga pertambangan. Wilayah
Rumput laut merupakan jenis komoditi Sulawesi Tengah memiliki panjang garis
perikanan yang memiliki nilai ekonomi pantai sekitar 4.031 Km dan memiliki 1.142
buah pulau (Dinas Perikanan dan Kelautan
pasar yang kompetitif baik di pasaran dalam
Provinsi Sulawesi Tengah, 2014).
negeri maupun di luar negeri. Hal ini
Usaha rumput laut merupakan
disebabkan disamping rumput laut berfungsi salah satu industri dari subsektor perikanan
sebagai sumber alginat juga memiliki yang sedang berkembang di Kabupaten
berbagai kegunaan sebagai bahan makanan Parigi Moutong. Hal ini berarti kawasan
manusia (Aslan, 1991). Alasan rumput laut pesisir dan laut Parigi Moutong memiliki
memiliki nilai ekonomis tinggi adalah potensi yang dapat mendukung pengembangan
karena adanya kandungan hidrokoloid dari usaha rumput laut. Kondisi ekologi
rumput laut (karaginan dan alginat) sangat (ketersediaan lahan, daya dukung lahan dan
diperlukan mengingat fungsinya sebagai perairan) dan kondisi sosial budaya
gelling agent, stabilizer, emulsifier agent, masyarakat setempat (respon masyarakat,
pensuspesi, pendispersi yang berguna tradisi dan kebiasaan yang sudah turun -
temurun) masih perlu dipertimbangkan
dalam berbagai industri.
dalam perumusan kebijakan pemanfaatan
Kegiatan yang harus dilakukan
ruang wilayah pesisir.
agar suatu produk mempunyai nilai tambah Kebutuhan rumput laut dari tahun ke
adalah dengan pengolahan hasil pertanian tahun selalu meningkat seiring dengan
547
semakin meningkatnya pula permintaan Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive)
pasar. Pengolahan hasil kelautan pada dengan pertimbangan bahwa Industri
industri khususnya industri rumput laut ³5LVTD 0XOLD´ merupakan satu-satunya
di Kabupaten Parigi Moutong sebagian industri yang memproduksi tortila rumput
besar masih dalam skala industri kecil. laut di Desa Olaya Kabupaten Parigi Moutong.
Industri ³5LVTD 0XOLD´ PHUXSDNDQ satu - Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
satunya industri pengolahan rumput laut November 2014.
yang berada di Kabupaten Parigi Moutong. Penentuan responden dilakukan
Tortila rumput laut merupakan salah secara sengaja (purposive). Respoden yang
satu produk makanan yang diolah dari diambil dalam penelitian ini ialah sebanyak
rumput laut dan memiliki cita rasa yang 6 orang yang terdiri atas 1 orang pimpinan,
khas dan gurih. Produk ini diolah secara 1 orang karyawan bagian administrasi, 1
tradisional, dengan penggunaan teknologi orang bagian produksi, 1 orang bagian
yang masih tergolong sederhana sehingga keuangan, 1 orang bagian pemasaran dan 1
orang bagian pengemasan. Berdasarkan
memiliki masa simpan yang relatif singkat.
data yang diperoleh dari pimpinan dan
Industri yang saat ini sedang
karyawan diharapkan informasi yang cukup
berkembang di Kabupaten Parigi Moutong
ialah industri pengolahan rumput laut. akurat sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Perkembangan dalam produksi tortila Penggunaan data dalam penelitian
rumput laut yang dihasilkan Industri ini terdiri atas data primer dan data
³5LVTD 0XOLD´ PHUXSDNDQ VXDWX NHXntungan sekunder. Data primer diambil dengan cara
bagi produsen. Adanya pengolahan rumput observasi dan wawancara langsung kepada
laut menjadi tortila rumput laut akan pimpinan dan karyawan Industri Risqa
menghasilkan harga baru yang lebih tinggi Mulia. Wawancara dilakukan dengan
sehingga nilai tambah rumput lautpun akan menggunakan daftar pertanyaan (questionare),
lebih besar jika dibandingkan rumput laut
sebelum diolah. Sehubungan dengan hal sedangkan data sekunder diperoleh dari
tersebut, penulis tertarik melakukan instansi terkait dan beberapa literatur yang
penelitian dengan judul Analisis Nilai menunjang kegiatan penelitian.
Tambah Tortila Rumput Laut Pada Industri Penelitian ini menggunakan dua
Risqa Mulia Di Desa Olaya Kabupaten analisis yaitu analisis pendapatan dan
Parigi Moutong. analisis nilai tambah. Analisis pendapatan
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini: untuk mengetahui pendapatan yang digunakan untuk menjawab
dan nilai tambah yang diperoleh dari permasalahan dalam tujuan penelitian yaitu
pengolahan rumput laut menjadi tortila menggunakan analisis pendapatan menurut
rumput laut di Desa Olaya Kabupaten Soekartawi (2002), pendapatan suatu usaha
Parigi Moutong dengan menggunakan ialah selisih antara penerimaan dan semua
analisis nilai tambah Tarigan. biaya. Bentuk matematis dapat dituliskan :
METODE PENELITIAN Œ = TR ± TC
Keterangan :
Penelitian ini dilaksanakan pada Π= Pendapatan
Industri ³Risqa Mulia´ berlokasi TR = Penerimaan total (Total revenue)
di Desa Olaya Kabupaten Parigi Moutong. TC = Biaya total (Total cost)
548
Analisis nilai tambah yang HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan untuk menjawab permasalahan
dalam tujuan penelitian yaitu analisis nilai Produksi Tortila Rumput Laut pada
tambah (Tarigan, 2004). Nilai tambah Industri Risqa Mulia. Proses produksi
tersebut diperoleh dari nilai produk akhir yaitu suatu cara atau teknik untuk
dikurangi dengan biaya antara. Biaya antara menciptakan atau menambah kegunaan
terdiri atas biaya bahan baku, biaya bahan suatu barang atau jasa dengan
penolong dan biaya lain - lain dalam menggunakan sumber - sumber pendukung
melakukan proses produksi. Konsep nilai antara lain tenaga kerja, mesin, bahan-
tambah yang digunakan adalah nilai tambah bahan dan modal yang ada.
bruto, nilai tambah neto dan nilai tambah Proses produksi industri Risqa Mulia
per bahan baku. Analisis yang digunakan diawali dengan melakukan perendaman
dirumuskan sebagai berikut. rumput laut, pencucian, penggilingan,
a. Nilai Tambah Bruto perebusan, pencampuran, pemipihan,
NTb = Na ± Ba penjemuran, penggorengan dan kemudian
= Na ± (Bb + Bp + Bl) pengemasan.
Keterangan: Industri Risqa Mulia melakukan
NTb = Nilai Tambah bruto (Rp) produksi sebanyak 24 kali produksi dalam
Na = Nilai produk akhir tortila rumput satu bulan. Satu kali produksi
laut (Rp) membutuhkan 2 kg rumput laut basah,4 kg
Ba = Biaya antara (Rp) ubi kayu dan bahan lainnya yang
Bb = Biaya bahan baku tortila rumput menghasilkan 6 kg tortila rumput laut.
laut (Rp) Dalam satu bulan industri Risqa Mulia
Bp = Biaya bahan penolong (Rp) menghasilkan 144 kg tortila rumput laut dan
Bl = Biaya lain-lain (Rp) hasil olahan tersebut dikemas dengan
b. Nilai Tambah Netto (NTn) kemasan 100 gr dengan harga per kemasan
NTn = NTb ± NP Rp. 8000.
NP = nilai awal - nilai akhir Biaya Produksi Tortila Rumput Laut
Umur ekonomis pada Industri Risqa Mulia Bulan
Keterangan: November Tahun 2014. Biaya merupakan
NTn = Nilai tambah netto (Rp) pengorbanan sumber ekonomi yang dapat
NTb = Nilai tambah bruto (Rp) diukur dalam satuan uang yang telah terjadi
NP = Nilai Penyusutan (Rp) atau secara potensial akan terjadi untuk
c. Nilai Tambah per Bahan Baku mencapai tujuan tertentu. Biaya produksi
17EE 17E ™EE secara umum merupakan total semua biaya
Keterangan: yang digunakan dari persiapan produksi
NTbb = Nilai tambah per bahan baku sampai pada pemasaran tortila rumput laut.
yang digunakan (Rp/kg) Total biaya ini di peroleh dari penjumlahan
NTb = Nilai tambah bruto (Rp)
antara biaya tetap dengan biaya variabel.
™EE = Jumlah bahan baku yang
digunakan (kg) Biaya Tetap. Biaya Tetap (fixed cost) yaitu
biaya perusahaan yang besarnya tidak
549
dipengaruhi oleh volume kegiatan perusahaan, variabel produksi tortila rumput laut pada
baik dalam produksi maupun dalam industri Risqa Mulia bulan November
penjualan. Biaya tetap pada penelitian ini Tahun 2014 dapat di lihat pada Tabel 2.
meliputi nilai penyusutan alat dan nilai Tabel 2. Biaya Variabel Produksi Tortila
pajak produksi pada industri Risqa Mulia. Rumput Laut pada Industri Risqa
Biaya tetap dapat di lihat pada Tabel 1. Mulia Bulan November Tahun
Tabel 1. Biaya Tetap Produksi Tortila 2014.
Rumput Laut pada Industri No Jenis Biaya Nilai
Risqa Mulia Bulan November (Rp/bulan)
Tahun 2014. 1. Bahan Baku Rumput 816.000
Nilai Laut
No Jenis Biaya 2. Bahan Penolong 6.340.000
(Rp/bulan)
1. Penyusutan Alat 6.532 3. Lain-lain 2.280.000
2. Pajak Perusahaan 8.333 Jumlah 9.436.000
3. PBB 4.583 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014.
4. Pajak Kendaraan 12.916 Tabel 2 menunjukkan bahwa biaya
Jumlah 32.364 variabel produksi tortila rumput laut pada
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014. industri Risqa Mulia sebesar Rp. 9.436.000.
Tabel 1 menunjukkan bahwa biaya Biaya tersebut meliputi biaya bahan baku
tetap produksi tortila rumput laut pada rumput laut, biaya bahan penolong (ubi
industri Risqa Mulia sebesar Rp. 32.364. kayu, tepung beras, gula pasir, bawang
Biaya tersebut mencakup biaya penyusutan putih, garam, penyedap rasa, minyak
goreng, minyak tanah, listrik, air, bumbu
alat, pajak perusahaan, PBB, dan pajak
balado dan upah tenaga kerja), dan biaya
kendaraan. Biaya penyusutan alat diperoleh lain - lain (cetakan kemasan dan biaya
dari selisih antara nilai awal dan nilai akhir transportasi). Terlihat bahwa biaya bahan
peralatan dibagi umur ekonomis kemudian penolong lebih tinggi dibandingkan dengan
dibagi 12 bulan sehingga diperoleh nilai biaya bahan baku rumput laut dan biaya lain
penyusutan alat sebesar Rp. 6.532. Pajak - lain sebab upah tenaga kerja yang
perusahaan sebesar Rp. 100.000 per tahun termasuk dalam biaya bahan penolong
cukup tinggi yaitu Rp. 2.500.000. Adapun
kemudian dibagi 12 bulan sehingga pajak
tenaga kerja tersebut terdiri atas 1 orang
perusahaan sebesar Rp. 8.333, PBB sebesar pimpinan dengan upah Rp. 750.000 dan
Rp. 55.000 pertahun dibagi 12 bulan sehingga 5 orang karyawan yang masing - masing
PBB diperoleh Rp. 4.583 dan pajak diberikan upah sebesar Rp. 350.000.
kendaraan 1 unit motor dengan pajak Rp. Total Biaya Produksi Tortila Rumput
155.000 per tahun dibagi 12 bulan sehingga Laut pada Industri Risqa Mulia Bulan
pajak kendaraan sebesar Rp. 12.916. November Tahun 2014. Total biaya
Biaya Variabel. Biaya variabel adalah merupakan keseluruhan jumlah biaya
biaya yang totalnya berubah secara produksi yang dikeluarkan, yaitu merupakan
proporsional dengan perubahan total penjumlahan dari biaya tetap dan biaya
kegiatan atau volume yang berkaitan variabel. Total biaya produksi pada industri
dengan biaya variabel tersebut. Biaya Risqa Mulia yang harus dikeluarkan dalam
550
memproduksi tortila rumput laut yaitu rumput laut diperoleh dari selisih antara
sebesar Rp. 9.468.364. Total biaya produksi total penerimaan dan total biaya.
rumput laut pada industri Risqa Mulia bulan Tabel 4. Analisis Pendapatan Produksi
November Tahun 2014 dapat di lihat pada Tortila Rumput Laut pada
Tabel 3. Industri Risqa Mulia Bulan
Tabel 3. Total Biaya Produksi Tortila November Tahun 2014.
Rumput Laut pada Industri Risqa No Industri Nilai
Mulia Bulan November Tahun Pengolahan (Rp/bulan)
Tortila Rumput
2014.
Laut
No Jenis Biaya (Rp/bulan)
1. Biaya Tetap 32.364
1. Biaya Tetap 32.364 2. Biaya Variabel 9.436.000
2. Biaya Variabel 9.436.000 3. Total Biaya 9.468.364
Jumlah 9.468.364 4. Jumlah Produksi 1440
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014.
5. Harga Produk 8.000
Analisis Pendapatan Produksi Tortila 6. Total Penerimaan 11.520.000
Rumput Laut pada Industri Risqa Mulia Pendapatan(Rp) 2.051.636
Bulan November Tahun 2014. Pendapatan Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014.
merupakan hasil yang diperoleh dari selisih Analisis Nilai Tambah Tortila Rumput
antara total penerimaan (TR) dengan total Laut dalam 1 Kg Rumput Laut. Analisis
biaya produksi (TC). Tinggi rendahnya nilai tambah tortila rumput laut dalam 1 kg
pendapatan akan sangat dipengaruhi oleh bahan baku rumput laut ialah usaha
besar kecilnya produksi yang dicapai. pengolahan rumput laut menjadi tortila
Jumlah pendapatan sangat tergantung pada rumput laut yang dilakukan untuk
jumlah penerimaan dan besarnya biaya mengetahui besarnya nilai yang
yang dikeluarkan dalam proses produksi. ditambahkan pada 1 kg bahan baku yang
Analisis pendapatan produksi tortila rumput digunakan dalam memproduksi tortila
laut pada industri Risqa Mulia bulan rumput laut. Satu kilogram penggunaan
November Tahun 2014 dapat di lihat pada rumput laut menghasilkan 30 kemasan
Tabel 4.
tortila dan dijual dengan harga Rp. 8000
Tabel 4 menjelaskan bahwa
per kemasan sehingga total penerimaan
pendapatan produksi tortila rumput laut
sebesar Rp. 240.000. Total biaya yang
pada industri Risqa Mulia yaitu sebesar Rp.
dikeluarkan dalam memproduksi tortila
2.051.636. Pendapatan tersebut diperoleh
dari 24 kali proses produksi pada bulan rumput laut sebesar Rp. 197.257,58. Nilai
November (dalam satu kali proses produksi tambah ini diperoleh dari selisih antara total
rumput laut menghasilkan 60 kemasan penerimaan dan total biaya. Besarnya nilai
tortila) sehingga jumlah produksi tortila tambah dalam 1 kg bahan baku rumput laut
rumput laut pada bulan November sebanyak menjadi tortila rumput laut ialah sebesar
1440 kemasan. Satu kemasan dijual dengan Rp. 42.742,417.
harga Rp.8.000 sehingga total penerimaan Analisis Nilai Tambah Tortila Rumput
sebesar Rp.11.520.000. Total biaya Laut dalam 1 X Proses Produksi. Analisis
diperoleh dari penjumlahan biaya tetap dan nilai tambah tortila rumput laut dalam 1 kali
biaya variabel sedangkan pendapatan tortila proses produksi ialah usaha pengolahan
551
rumput laut menjadi tortila rumput laut Nilai Tambah Bruto. Nilai tambah bruto
yang dilakukan dalam 1 kali proses merupakan dasar dari perhitungan nilai
produksi. Satu kali proses produksi tortila tambah netto dan nilai tambah per bahan
rumput laut pada industri Risqa Mulia baku. Analisis nilai tambah tortila rumput
menggunakan 2 kg rumput laut. Nilai laut dengan produk akhir yang diterima oleh
tambah ini diperoleh dari perkalian antara industri Risqa Mulia adalah nilai yang
jumlah rumput laut yang digunakan dalam diberikan atau dijual dari perusahaan
kepada konsumen. Besarnya biaya antara
satu kali proses produksi dengan nilai
yang dikeluarkan Rp. 9.468.364 yang
tambah 1 kg rumput laut yaitu Rp. 42.742,417. diperoleh dari penjumlahan antara biaya
Besarnya nilai tambah dalam 1 kali proses bahan baku, biaya bahan penolong
produksi pada industri Risqa Mulia ialah ditambahkan biaya lain - lain yang
Rp. 85.484,834 yang diperoleh dari masing - masing sebesar Rp. 816.000 dan
perkalian 2 kg rumput laut dengan Rp. Rp. 8.652.364.
42.742,417.
Analisis Nilai Tambah Tortila Rumput Nilai Tambah Netto. Nilai tambah netto
Laut pada Industri Risqa Mulia Tahun pada pembudidaya rumput laut sebesar
2014. Analisis nilai tambah usaha Rp. 2.045.104 yang diperoleh dari selisih
pengolahan rumput laut menjadi tortila antara nilai tambah bruto dan nilai
rumput laut dilakukan untuk mengetahui penyusutan yang masing - masing sebesar
besarnya nilai yang ditambahkan pada
bahan baku yang digunakan dalam Rp. 2.051.636 dan Rp.6.532.
memproduksi tortila rumput laut, Nilai Tambah Per Bahan Baku. Nilai
perhitungan analisis nilai tambah tortila tambah per bahan baku untuk mengetahui
rumput laut dapat di lihat pada Tabel 5. produktivitas bahan baku yang dimanfaatkan
Tabel 5. Analisis Nilai Tambah Tortila untuk menghasilkan tortila rumput laut.
Rumput Laut pada Industri Risqa Nilai tambah per 1 kilogram bahan baku
Mulia Tahun 2014. tortila rumput laut pada industri
No Industri Risqa Mulia Nilai (Rp) Risqa Mulia yaitu sebesar Rp. 42.742,417/kg.
1. Nilai produk akhir 11.520.000 Besarnya nilai tambah tersebut diperoleh
2. Nilai bahan baku 816.000 dari nilai tambah bruto sebesar Rp.
3. Jumlah bahan baku 48 2.051.636 dibagi dengan jumlah bahan
4. Biaya penolong +lain 8.652.364 baku yaitu sebesar 48 kg, sehingga pada
5. Biaya penyusutan 6.532 bulan November nilai tambah diperoleh
6. Biaya antara 9.468.364 sebesar Rp. 2.051.636 yang diperoleh dari
7. Nilai tambah bruto 2.051.636 48 kg penggunaan bahan baku selama satu
8. Nilai tambah netto 2.045.104 bulan dikalikan dengan Rp. 42.742,417.
9. Nilai tambah per bahan 42.742,417
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014. KESIMPULAN DAN SARAN
Tabel 5 menjelaskan bahwa nilai
tambah rumput laut menjadi tortila rumput Kesimpulan
laut yaitu sebesar Rp. 42.742,417 per
Berdasarkan hasil dan pembahasan
kilogram rumput laut. Nilai tambah tersebut
diperoleh dari pembagian antara nilai di atas maka dapat ditarik kesimpulan
tambah bruto dan jumlah bahan baku. Nilai sebagai berikut :
tambah rumput laut cukup besar sehingga 1. Pendapatan yang diperoleh Industri
usaha rumput laut sangat baik untuk Risqa Mulia sangat tergantung pada
dikembangkan. jumlah penerimaan dan besarnya biaya
552
yang dikeluarkan dalam proses produksi, Perikanan dan Kelautan Tropis Volume
VIII-2.
sehingga pendapatan industri Risqa Mulia Soekartawi, 2002. Analisis Usaha Tani. UI Press,
pada bulan November sebesar Rp. Jakarta.
2.051.636.
2. Nilai tambah yang diperoleh Industri Tarigan, R, 2004. Ekonomi Regional. Bumi Aksara,
Jakarta.
Risqa Mulia ialah sebesar Rp. 42.742,417/kg
rumput laut yang dimanfaatkan, dan
sekaligus merupakan keuntungan yang
didapatkan dalam 1 kg penggunaan
bahan baku.
Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan
di atas maka saran dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1. Perusahaan harus lebih mengefisienkan
biaya dan meningkatkan kapasitas
produksi dalam setiap tahapan proses
pengolahan rumput laut menjadi tortila
rumput laut sehingga dapat
meningkatkan pendapatan.
2. Perusahaan perlu menciptakan kreasi dan
inovasi baru sehingga tercipta produk
baru yang lebih menarik dan memiliki
nilai tambah yang cukup tinggi dengan
harapan adanya peningkatan pendapatan.
DAFTAR PUSTAKA

Aslan, M.L, 1991. Budidaya Rumput Laut.


kanisius, Yogyakarta.

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi


Tengah, 2014. Panjang Garis Pantai
Sulawesi Tengah. Dinas Perikanan dan
Kelautan, Palu.

Ngamel, A.K, 2012. Analisis Finansial Usaha


Budidaya Rumput Laut dan Nilai Tambah
Tepung Keraginan Di Kecamatan Kei Kecil
Kabupaten Maluku Utara. Jurnal Sains
Terapan Edisi II Volume 2(1): 68-83.

Pandelaki, L, 2012. Strategi Pengembangan


Budidaya Rumput Laut Di Pulau Nain
Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal

553

You might also like