You are on page 1of 10

AKULTURASI

Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi


_______________________________________________________________________________________________________

STRATEGI AGROBISNIS BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA BUKU UTARA


KECAMATAN BELANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PROVINSI
SULAWESI UTARA
Romario Himo1; Swenekhe S. Durand2; Christian R. Dien2
1)Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado
2)Staff Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado
Koresponden email : romariohimo07@gmail.com

Abstract
Marine Fishery Ministry has determined to apply the principles of responsible, competitive and sustainable
management of marine and fisheries resources. One operational step that needs to be done is to develop of
seaweed cultivation in North Buku Village Belang District, Minahasa Regency, North Sulawesi Province. The

T
research method to be used is a case study, by studying / exploring a particular case secondary data. Analysis of

A
research data results are divided in two types, namely quantitative and qualitative analysis. The results showed that

R
the Eucheuma cottonii species of seaweed that was cultivated, geographically, had good levels of current protection
and good salt levels. By using the long line method is the best, because the bottom of the water is not suitable with

N S
other methods. Seed available has been separated by ± 500 kg of seedlings in one planting, for planting to
harvesting is 45 days, while marketing from the officieal of marine fisheries Province buying directly at location of

U
seaweed farmers. The benefits obtained from grass cultivation are OP (Operation Profit) = Rp. 106,160,000, - and π
(the Benefit) = Rp. 101,688,000, - with a repayment period ± 3 years 4 months.
Key Words: Buku Nort villate, agribusiness, seaweed.

I K
Abstrak

F P
KKP telah menetapkan antara lain menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan

n
yang bertanggung jawab, berdaya saing, dan berkelanjutan. Salah satu langkah operasional yang perlu dilakukan

a
n
adalah mengembangkan budidaya rumput laut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi agrobisnis budidaya

ika
rumput laut di Desa Buku Utara Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara. Metode
penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dengan cara mempelajari/mendalami suatu kasus tertentu dengan

r
mengumpulkan beragam sumber informasi (Raco, 2010). Data dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.

e
Analisis data hasil penelitian dibedakan dalam dua macam, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif (Fathoni,

P
2006). Hasil penelitian bahwa rumput laut jenis Eucheuma cottonii yang dibudidayakan, secara geografis perairan

is
memiliki tingkat keterlindungan arus yang baik dan tingkat kadar garam bagus. Penggunaan metode rawai (long line)
yang paling baik, karena dasar perairan yang tidak cocok dengan metode lain. Penyediaan benih sudah dipisahkan

n
± 500 kg bibit dalam satu kali penanaman, untuk penanaman sampai pemanenan rumput laut yaitu 45 hari,

is
sedangkan pemasaran dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi membeli langsung di lokasi pembudidaya rumput

b
laut. Keuntungan yang diperoleh dari usaha budidaya rumput yaitu Operation Profit (OP) = Rp 106.160.000,- dan

r o
Keuntungan π = Rp 101.688.000,-, dengan jangka waktu pengembalian kuarang lebih 3 tahun 4 bulan.

g
Kata Kunci : Desa Buku Utara, agrobisnis, rumput laut.

A
S.
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki sentra-sentra Menurut Neksidin (2013), rumput

P
produksi rumput laut yang cukup
menyebar di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia ada beberapa yang
laut adalah sumberdaya hayati yang
telah dimanfaatkan masyarakat
Indonesia sebagai mata pencarian, dan
terdapat di wilayah Provinsi Sulawesi beberapa wilayah menjadikannya mata
Utara, salah satunya di Kabupaten pencarian utama. Rumput laut
Minahasa Tenggara yang merupakan merupakan salah satu komoditas
salah satu budidaya rumput laut. sumberdaya laut yang memiliki nilai
Kecamatan Belang merupakan satu ekonomis yang tinggi, mudah
diantara beberapa kecamatan di wilayah dibudidayakan serta biaya produksi yang
kabupaten ini yang masyarakatnya rendah. Banyak negara-negara maju
melakukan usaha budidaya. yang memanfaatkan rumput laut sebagai
bahan baku produksinya, salah satunya

_______________________________________________________________________________________________________
1039 Vol. 7 No. 1 (April 2019)
ISSN. 2337-4195 / e-ISSN: 2685-4759
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

adalah bahan baku kosmetik. Karena tergantung pada musim (DKP Sumenep,
peluang ekonomi yang tinggi banyak 2006).
masyarakat Indonesia membudidayakan Kabupaten Minahasa Tenggara
rumput laut. sangat potensial dalam pengembangan
Menurut Blankenhorn (2007), usaha budidaya rumput laut. Wilayah
kegiatan budidaya rumput laut adalah pesisir Belang yang merupakan salah
sektor yang sangat potensial untuk satu kecamatan di Minahasa Tenggara
dikembangkan di wilayah pesisir. memiliki potensi sumberdaya perairan
Rumput laut mempunyai nilai manfaat untuk pengembangan usaha di bidang
dan nilai jual yang tinggi sehingga dapat perikanan (budidaya). Salah satu potensi
meningkatkan taraf hidup masyarakat yang dikembangkan adalah budidaya

T
yang tinggal di wilayah tersebut. rumput laut. Saat melakukan prasurvey

A
Kegiatan budidaya rumput laut harus budidaya rumput laut merupakan mata

R
didukung oleh faktor-faktor yang pencaharian yang semakin menjadi
berperan dalam keberlanjutan
pertumbuhan dan pengelolaan budidaya
primadona usaha bagi masyarakat
khususnya Bapak Daud Soleman di
N S
rumput laut seperti lingkungan, teknologi,
U
Kecamatan Belang Desa Buku Utara,
sosial dan ekonomi.
I K
ancaman menggejalanya penyakit ice-

P
Budidaya rumput laut tidak ice dikhawatirkan akan menjadi faktor
memerlukan teknologi yang tinggi,
investasi cenderung rendah, menyerap
n F
penyebab berkurangnya minat untuk
melakukan usaha budidaya. Penurunan
tenaga kerja yang cukup banyak serta
na
minat sudah mulai terlihat di beberapa

ika
menghasilkan keuntungan yang relatif kelompok sejak beberapa tahun terakhir
besar. Pengembangan usaha tersebut ini, seperti kelompok budidya yang ada
diharapkan dapat mengurangi angka
e r di Desa Buku Utara.

P
pengangguran, meningkatkan

is
pendapatan masyarakat serta pada METODE PENELITIAN

n
gilirannya nanti dapat menekan angka

is
Jenis penelitian yang digunakan
kemiskinan (DKP, 2006). Sedangkan

b
adalah studi kasus. Studi kasus

o
Hambatan yang timbul dalam budidaya dilakukan dengan cara

g r
rumput laut meliputi kualitas sumberdaya mempelajari/mendalami suatu kasus

A
penduduk pesisir sebagai petani rumput tertentu dengan mengumpulkan

.
yang masih relatif rendah, sehingga beragam sumber informasi (Raco, 2010).

S
menghasilkan rumput laut dengan mutu Studi kasus menurut Daniel (2003)
P
kurang bagus. Mutu yang kurang bagus
disebabkan pencampuran hasil produksi
rumput laut dengan benda-benda lain
adalah penyelidikan intensif tentang
seseorang/individu atau dapat juga
dipergunakan untuk menyelidiki suatu
seperti garam, paku, dan besi serta unit sosial.
penerapan masa budidaya yang tidak Data primer didapat dari sumber
sesuai. Pemasaran rumput laut masih informan yaitu Bapak Daud Soleman
berupa raw material berskala ekspor. seperti hasil wawancara yang dilakukan
Hambatan lain dalam budidaya rumput oleh peneliti. Data primer ini antara lain:
laut yakni pada serangan hama dan Hasil observasi lapangan dan Catatan
penyakit seperti serangan ikan Baronang hasil wawancara.
(Siganus sp.) dan penyakit ice-ice serta Data sekunder adalah data yang
kondisi cuaca yang berubah-ubah diperoleh melalui data yang ada di Desa

_______________________________________________________________________________________________________
1040 Vol. 7 No. 1 (April 2019)
ISSN. 2337-4195 / e-ISSN: 2685-4759
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

Buku Utara Kecamatan Belang


Kabupaten Minahasa Tenggara.
Analisis data hasil penelitian Dimana :
dibedakan dalam dua macam, yaitu I = Investasi
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif TT = Total Profit / Keuntungan
(Fathoni, 2006). Analisis kuantitatif Absolut
merupakan pengolahan data dengan Modal investasi adalah hal yang
menggunakan perhitungan matematis penting yang harus di sediakan oleh
sederhana seperti penjumlahan, pelaku usaha untuk menjalankan
pengurangan, perkalian, angka rata-rata usahanya, yang merupakan dana awal
dan sebagainya. Sedangkan analisis dalam pembentukan usaha.

T
kualitatif adalah pengolahan data yang Biaya tetap (Fixed Cost) adalah

A
dilakukan melalui pertimbangan- keseluruhan biaya yang dikeluarkan

R
pertimbangan logika dengan bahasa- untuk memperoleh faktor produksi yang
bahasa penulis yang sistematis.
Kadariah (1995) mengatakan
tidak dapat
N S
diubah jumlahnya.

U
Sedangkan Biaya tidak tetap (Variable
untuk mengetahui keuntungan budidaya Cost) adalah keseluruhan biaya yang
rumput laut digunakan analisis finansial
I K
dikeluarkan untuk memperoleh faktor

P
dengan menggunakan formula : produksi yang dapat diubah jumlahnya
1. Operation Profit, yaitu keuntungan
usaha budidaya rumput laut yang F
(Sukirno, 2013).

n
merupakan selisih antara
na HASIL DAN PEMBAHASAN

ika
pendapatan kotor dengan biaya Strategi Agrobisnis Budidaya
tetap.
r
Rumput Laut

e
OP = TR – VC Strategi yang digunakan oleh

P
Dimana : Bapak Daud Soleman dalam budidaya

is
OP = Keuntungan usaha budidaya rumput laut dengan belajar dari

n
rumput laut

is
pengalaman selama menjadi
TR = Total Revenue / Penerimaan

b
pembudidaya dengan memanfaatkan

o
Total seluruh potensi laut yang dimiliki
r
VC = Variable Cost / Biaya
g
menjadi usaha yang mampu

A
Variabel menghasilkan seperti budidaya rumput

.
2. Total Profit, yaitu keuntungan laut, menerapkan metode budidaya

S
absolut yang merupakan selisih yang tepat, melakukan budidaya rumput
P
antara seluruh penerimaan atau
hasil penjualan dengan seluruh
pengeluaran.
laut tepat waktu dan metode untuk
mennghindari penyakit ice-ice. Dalam
menghindari penyakit ice-ice terhadap
TT = TR – TC budidaya rumput laut, maka Bapak
Dimana : Daus Soleman melakukan langkah-
TT = Total Profit / Keuntungan langkah yaitu melakukan penanaman
Absolut secara serentak serta menghindari
TR = Total Revenue / Penerimaan bulan/musim dimana kondisi perairan
Total sangat tenang, ombak kecil karena
TC = Total Cost / Biaya Total pada kondisi ini biasanya penyakit ice-
3. Jangka waktu pengembalian ice banyak menyerang. Berdasarkan
hasil wawancara dengan Bapak Daud

_______________________________________________________________________________________________________
1041 Vol. 7 No. 1 (April 2019)
ISSN. 2337-4195 / e-ISSN: 2685-4759
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

Soleman bahwa dampak yang untuk tali bantalan ada tiga yaitu di
ditimbulkan penyakit ice-ice adalah samping kiri-kanan dan tengah yang
menyebabkan pertumbuhan rumput laut mengarah ke laut dengan lebar masing-
menjadi lambat bahkan menyebabkan masing 300 m pada kedua ujung tali
kematian rumput laut. bantalan diberi pelampung utama
Penyediaan Bahan Baku (besar) dan pemberat yaitu 120 kg di
Rumput laut jenis Eucheuma masing-masing sudut, tali bantalan
cottonii yang dibudidayakan, karena dengan jarak 300 m memiliki jarak
secara geografis perairan di sana pelampung utama 5-7 m dengan
memiliki tingkat keterlindungan arus pemberat masing-masing 60 kg,
yang baik dan tingkat kadar garamnya sedangkan tali ris panjang bentangan tali

T
juga bagus. Sebelum penggunaan yaitu 200 m terdapat 48 tali ris dengan

A
metode rawai (long line) yang paling baik jarak antara tali ris yaitu 7 m dalam satu

R
dimana pembudidaya sudah mencoba tali ris dengan panjang bentangan 200 m
berbagai metode lain seperti metode
N S
memiliki jarak pelampung 2 m dari 12
ikatan rumput laut, tanaman diikat pada

U
lepas dasar dan metode rakit apung.
Namun, pada akhirnya kurang baik tali yunitet pada jarak 20 cm dan rumput
(gagal), karena dasar perairan yang
I K
laut yang diikat pada satu bentangan tali

P
tidak cocok dengan metode lain. Proses ris yaitu sebanyak 1059 gantung.
pembuatan rawai (long line) yang

n F
Metode rawai (long line) digunakan,
karena pembuatannya membutuhkan

a
dilakukan oleh Bapak Daud Soleman

n
adalah tali yuninet baik itu pada tali bahan-bahan yang mudah didapat,

ika
jangkar ukuran tali no. 12, tali bantalan ringan, praktis, dan biaya yang
dikeluarkan lebih murah daripada
r
ukuran tali no. 10 maupun tali ris ukuran

e
tali no. 5. Lokasi budidaya memiliki metode rakit. Gambar metode long line

P
kedalaman 5-11 m dengan luas 6 ha, dapat dilihat pada Gambar berikut.

n is
b is
r o
A g
S .
P

Gambar Metode long line Budidaya Rumput Laut di Desa Buku Utara

_______________________________________________________________________________________________________
1042 Vol. 7 No. 1 (April 2019)
ISSN. 2337-4195 / e-ISSN: 2685-4759
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

Pascapanen
Informasi yang berhubungan rumput laut dengan hasil sebagaimana
dengan pascapanen rumput laut yang ada di Tabel 1.
diperoleh melalui wawancara petani
Tabel 1. Data Pertimbangan Panen Eucheuma cottonii di Desa Buku Utara
No Aspek Pelaksanaan di Lapangan
1. Umur panen 45 Hari
2. Waktu panen Pagi dan Sore
3. Kriteria jumlah rumput laut siap panen Rumput laut sudah merata di tali ris dan nampak rimbun
4. Kriteria morfologi rumput laut siap panen Warna cokelat dan hijau
5. Cuaca Panen ketika cuaca panas agar bisa langsung kering
Data Primer, Desember, 2018

T
1. Cara Pemanenan 3. Pengeringan

A
Teknis pemanenan yang Teknis pengeringan dilakukan

R
dilakukan oleh Bapak Daud dengan cara menjemur di rak

S
Soleman yaitu menggunakan penjemur (para-para). Rumput laut

N
bantuan tenaga kerja sebanyak 5 hasil panen yang masih basah
orang, dengan mengelolahnya
U
diratakan di atas para-para yang

K
Bapak Daud Soleman melakukan telah dipersiapkan. Pemilihan para-
dengan peralatan yang ada yaitu
P I
para sebagai alas pengeringan ini

F
perahu fiber yang berukuran 2 GT bertujuan untuk memudahkan

n
untuk mengangkut rumput laut dan proses penirisan rumput laut yang
peralatan pembersih tali ris, dalam

na masih basah.

ika
pemanenan ini Bapak Daud Proses Pengolahan/Produksi
Soleman sudah menguasai teknik

r
Dari wawancara di lapangan

e
memanen yang baik. menunjukkan bahwa rumput laut yang

P
2. Pencucian dibudidayakan oleh Bapak Daud

is
Pencucian rumput laut Soleman tidak ada yang diolah, karena

n
dilakukan saat pengambilan dari sudah langsung diambil oleh pembeli

is
lahan budidaya. Teknis pencucian yang datang langsung di lokasi. Pembeli

o b
ini dilakukan dengan mencelupkan berasal dari Dinas Kelautan dan

r
kembali rumput laut ke dalam air

g
Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, dari
untuk dikucek sebelum ditiriskan

A
Surabaya bahkan ada yang dari

.
pada tahap pengeringan. Pencucian Thailand.

S
ini bertujuan untuk menghilangkan Modal investai untuk budidaya

P
kotoran yang ikut menempel pada rumput laut di desa Buku Utara dapat
rumput laut saat pengambilan. dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Modal Investasi untuk Budidaya Rumput Laut di Desa Buku Utara / Tahun atau 8 Kali Panen
Biaya
No Nama Alat Satuan
(Rp)
1. Tali Ris No 5 48/9,600m (160,000/1 Bal 200m) 7.680.000,-
2. Tali Bantalan No 10 5 Bal, 3/45 kg (60,000/kg tali) 2.700.000,-
3. Tali Jangkar No 12 260 kg/20 Bal(60,000/kg tali) 15.600.000,-
4. Pelompong Utama 1 Biji 200,000/45 & 1 Biji 375,000/6 11.250.000,-
5. Pelompong Botol 5000 Biji (200/Biji) 1.000.000,-
6. Jangkar 160 jangkar/20 sak semen (1 sak Rp 65.000,-) 1.300.000,-
7. Perahu 4 m ½ 1 2.500.000,-
8. Pisau 1 15.000,-
9. Terpal 6 x 8 2 (350,000/Terpal) 700.000,-

_______________________________________________________________________________________________________
1043 Vol. 7 No. 1 (April 2019)
ISSN. 2337-4195 / e-ISSN: 2685-4759
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

10.Kayu Balok 8 x 8, Panjang 6 m 10 (35000/Balok) 350.000,-


11.Bambu 30 (25,000/Ujung) 750.000,-
12.Paku 7 cm 4 kg (25,000/kg) 100.000,-
Total 43.945.000,-
Data Primer, Desember, 2018

Dalam Tabel 2 menunjukkan usaha budidaya rumput laut dibutuhkan


bahwa modal investasi yang dibutuhkan modal sekitar Rp. 43.945.000,-.
untuk usaha perikanan seperti pada

BiayaTetap (FC)
- Perawatan Perahu Rp 1.000.000,-
Penyusutan

T
- Tali (2 tahun) 1/2 x Rp 180.000,- Rp 90.000,-

A
- Perahu (5 Tahun) 1/5 x Rp 2.500.000,- Rp 500.000,-
- Pelompong (5 Tahun) 1/5 x Rp 10.200.000,- Rp 2.040.000,-
- Bambu (2 Tahun) 1/2 x Rp 750.000,-
- Kayu Balok (3 Tahun) 1/3 x Rp 350.000,-
Rp
Rp
S R 375.000,-
117.000,-

N
- Terpal (2 Tahun) 1/2 x Rp 700.000,- Rp 350.000,-

U
Total Biaya Tetap (FC) Rp 4.472.000,-
Biaya Tidak Tetap (VC)
- Karung Rp 5.000,- x 20 x (1 tahun = 8 kali panen)
I K Rp 800.000,-

P
- Tali rafia 20 bal Rp 280.000,- x (1 tahun = 8 kali panen) Rp 2.240.000,-

F
- Bibit 500 kg x Rp 7.500,- per musim x (1 tahun = 8 kali tanam) Rp 30.000.000,-

n
- Biaya panen 150/1 orang x 5 orang/1 hari x 8 kali panen Rp 6000.000,-

a
- Biaya penanaman 150/1 orang x 2 orang/2 hari x 8 kali panen Rp 4.800.000,-

n
Total Biaya Variabel (VC) Rp 43.840.000,-

ika
Total Biaya (TC) = FC + VC Rp 48.312.000,-

r
Untuk dapat mengetahui jangka panjang waktu pengembalian modal maka dapat

e
dilihat di bawah ini:

P
 Investasi (I) Rp 43.945.000,-

is
 Biaya Tetap (FC) Rp 4.472.000,-

n
 Biaya Variabel (VC) Rp 43.840.000,-

is
 Biaya Total (TC) Rp 48.312.000,-
 Penerimaan Total (TR) = 2 ton ½ x 8 = 20.000 kg x Rp 7.500,- Rp 150.000.000,-

1. Operation Profit
o b
OP = TR – VC

g r
A
OP = Rp 150.000.000,- – Rp 43.840.000,- = Rp 106.160.000,-

S.
2. Keuntungan Absolut : π = TR – TC
= Rp 150.000.000,- – Rp 48.312.000,-

P
= Rp 101.688.000,-

3. Jangka waktu pengembalian :


= 3.4
= 3 Tahun 4 Bulan

Tahap Pemasaran dahulu. Rumput laut tidak boleh terkena


Berdasarkan hasil penelitian, cahaya matahari secara langsung,
pembeli mengambil rumput laut pada karena rumput laut tersebut akan
pukul 08:00-11:00 Wita dan ini dijadikan bibit untuk dibudidayakan
memerlukan waktu yang cukup lama kembali. Aktivitas dilakukan dengan
karena rumput laut harus dipanen kendaraan pribadi (pick up), untuk

_______________________________________________________________________________________________________
1044 Vol. 7 No. 1 (April 2019)
ISSN. 2337-4195 / e-ISSN: 2685-4759
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

mempertahankan kualitas rumput laut konsumen berikutnya bahkan


(basah) biasanya langsung dimuat ke sampai ke pabrik pengelolah).
mobil dan transaksinya juga tidak lama. 2. Wilayah Pemasaran
Sedangkan pembeli untuk rumput Pemasaran hasil kelautan dan
laut kering waktunya tidak dibatasi baik perikanan yaitu semua jenis usaha
pagi, siang, ataupun sore hari. yang ditujukan untuk menyalurkan
pengambilan rumput laut dilakukan di berbagai jenis hasil perikanan dari
rumah produsen (petani rumput laut) nelayan/petani (rumput laut) selaku
dengan kesepakatan harga yang sudah produsen hingga ke tangan
ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian konsumen. Berdasarkan hasil
di Desa Buku Utara pembeli rumput laut penelitian wilayah pemasaran rumput

T
membeli langsung pada produsen/petani laut berada dalam dan luar Sulawesi

A
rumput laut (dalam hal ini Bapak Daud Utara.

R
Soleman), jual beli hanya terjadi setelah Wilayah pemasaran hasil
ada persetujuan harga antara pembeli
rumput laut dengan produsen/petani
budidaya

N S
rumput laut
pembudidaya biasanya dipasarkan
oleh

rumput laut, yang tentunya saling


U
dalam Provinsi saja. Akan tetapi
menguntungkan bagi kedua pihak pernah
I K ada pembeli asing

P
tersebut. berkewarganegaraan Thailand yang
1. Kualitas Produk (Rumput Laut)
Kualitas produk sangat
n F
mendatangi langsung Bapak Daud
Soleman untuk membeli rumput laut
berpengaruh pada dunia pemasaran,
na tersebut. Tetapi yang paling sering

ika
di mana kualitas produk yang membeli dari Dinas Kelautan dan
menentukan harga jual mahal Perikanan Provinsi Sulawesi Utara
tidaknya suatu produk dalam hal ini
e r adalah rumput laut basah. Sedangkan

P
rumput laut. Berdasarkan hasil rumput laut kering pernah dibeli oleh

is
penelitian, rumput laut dibagi menjadi Ko Marsel seorang pengusaha dari

n
dua bagian yaitu rumput laut basah Manado.

is
dan rumput laut kering. Pemasaran rumput laut di luar

o b
1) Rumput laut basah biasanya daerah tergantung harga yang

g r
terdapat pada rantai pertama yaitu ditawarkan oleh masing-masing

A
pada petani/pembudidaya rumput daerah, karena di beberapa daerah

.
laut, jika rumput lautnya subur, harganya berbeda-beda. Bukan

S
tidak terkena penyakit (ice-ice) hanya di dalam negeri saja wilayah

P
harganya juga lebih mahal
dibandingkan dengan
terkena penyakit, karena rumput
yang
pemasarannya, bahkan sampai
keluar negeri jika rumput lautnya
memenuhi target, menurut hasil
laut basah biasanya dibeli untuk penelitian targetnya minimal harus di
dibudidaya kembali atau atas 1 ton. Sedangkan di bawa 1 ton
digunakan untuk pembibitan, penjualannya hanya di dalam negeri
sebagaimana pembeli dari Dinas saja.
Kelautan dan Perikanan Provinsi. Dinas Kelautan dan Perikanan
2) Rumput laut kering biasanya Provinsi Sulawesi Utara berperan
terdapat pada rantai pertama sebagai perantara untuk menyalurkan
(pembudidaya) dan rantai-rantai bantuan kepada masyarakat
berikutnya (pembeli sampai ke

_______________________________________________________________________________________________________
1045 Vol. 7 No. 1 (April 2019)
ISSN. 2337-4195 / e-ISSN: 2685-4759
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

nelayan/petani rumput laut yang ada di 7.500,-/kg. Rumput laut sebanyak


SULUT. 2-3 ton didistribusikan kepada
1. Jumlah Produksi pembudidaya /kelompok tani
Jumlah produksi dalam budidaya rumput laut sebagai bantuan dari
rumput laut yang ada di Desa Buku Dinas Kelautan dan Perikanan
Utara Kecamatan Belang Kabupaten Provinsi untuk dikembangkan.
Minahasa Tenggara, untuk satu kali Bantuan tersebut tidak hanya
penanaman dengan luas lahan diberikan kepada pembudidaya
sebesar 1,5 ha, hasilnya dapat rumput laut yang ada di beberapa
mencapai 2-3 ton, bahkan bisa lebih tempat, tetapi diberikan juga
jika rumput lautnya sehat dalam kepada Fakultas Perikanan dan

T
setahun bisa sampai 16-24 ton dan Ilmu Kelautan Universitas Sam

A
hasilnya mencapai Rp 101.688.000,- Ratulangi untuk dikembangkan

R
/20 ton. Jumlah produksi pembeli ini sebagai bahan penelitian. Tetapi
tidak terlalu banyak untuk setiap kali
penjualannya karena rumput laut di
Bapak Daud Soleman jarang

N S
menjual rumput laut kering karena
Sulawesi Utara ini sangat kurang
U
perbedaan keuntungan, rumput
sehingga jumlah untuk satu kali
I K
laut basah lebih menguntungkan

P
produksi/penjualan ± 2000-3000 kg dibandingkan dengan rumput laut
saja selama satu bulan lebih atau 45
hari bahkan bisa lebih.
n F
kering jika dijual, meskipun rumput
laut kering lebih mahal harganya
2. Harga Rumput Laut
na dibandingkan rumput laut basah.

ika
1) Pembudidaya/petani rumput laut Hal ini dikarenakan perbedaan
Harga rumput laut yang berat dalam satuan (kg), untuk 1
dipasarkan oleh pembudidaya ada
e r ton rumput laut basah harganya ±

P
2 bagian yaitu: Rp 7.500.000,- jika dibandingkan

is
a. Rumput laut basah dengan dengan rumput laut kering, untuk 1

n
harga senilai Rp 7.500,-/kg, dan ton rumput laut basah jika

is
b. Rumput laut kering dengan dikeringkan maka tinggal 100 kg,

o b
kisaran harga jual sebesar Rp jadi harganya ± Rp 2.000.000,-
15.000,-/kg.
g r Dengan alasan ini Pak Daud

A
2) Pembeli Soleman tidak menjual rumput laut

.
Harga jual rumput laut mencapai kering karena ada pembeli rumput

S
Rp 15.000,- – Rp 30.000,-/kg di laut basah. Ko Marsel membeli

P
beberapa tempat di dalam negeri.
Sedangkan jika penjualan rumput
laut kering diekspor keluar negeri
rumput laut dengan harga senilai
Rp 15.000,-/kg untuk rumput laut
kering.
tentunya lebih mahal lagi. 2) Pembeli
3. Pendapatan Usaha Pembeli yang dimaksud di sini
1) Pembudidaya/petani rumput laut tidak ada pendapatannya, tetapi
Berdasarkan hasil penelitian, ada manfaatya yang dirasakan
Dinas Kelautan dan Perikanan oleh masyarakat yang menerima
Provinsi Sulawesi Utara yang bantuan tersebut, sehingga
biasanya membeli rumput laut masyarakat yang menerima
sebanyak 2-3 ton untuk setiap bantuan tersebut dapat
pembeliannya dengan harga Rp

_______________________________________________________________________________________________________
1046 Vol. 7 No. 1 (April 2019)
ISSN. 2337-4195 / e-ISSN: 2685-4759
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

memperoleh pendapatan dari hasil Crush, C. 2009. Rumput Laut.


http://www.catarinadanalam.com/. 13 Agustus
budidaya rumput laut nantinya. 2018.
Daniel, Moehar. 2003. Metode Penelitian Sosial
Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara
KESIMPULAN DAN SARAN DKP. 2006. Petunjuk Teknis Budidaya Laut Rumput
Kesimpulan Laut Eucheuma spp. Direktorat Produksi
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
1. Strategi yang dilakukan untuk Jakarta.
penyediaan bahan baku, pertama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep.
pemilihan lokasi yang baik dengan 2006. Database Budidaya Perikanan.
Sumenep.
menggunakan metode long line, tali Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. 2005. Profil
yang digunakan harus bagus, bibit Rumput Laut di Indonesia. Direktorat
yang berkualitas, pembenih Pembudidayaan Departemen Kelautan dan
dilakukan sendiri sampai masa Perikanan.

A T
Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi

R
panen 45 hari, pascapanen dengan (Teori dan Praktek). Bandung: PT. Remaja

S
mencuci dan mengeringkan rumput Rosdakarya.

N
laut, untuk pemasaran pembeli yang Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi

U
Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia.
datang langsung ke lokasi. Jakarta.

K
2. Usaha budidaya rumput laut dengan
I
Kadariah, 1995. Evaluasi Proyek Analisa Ekonomi.

P
modal investasi sebesar Rp Edisi Kedua. Fakultas Universitas Indonesia.
Jakarta.

F
43.945.000,- dan keuntungan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Departemen

n
satu tahun OP = Rp 106.160.000,- Pendidikan Nasional Edisi ke-5. Balai Pustaka,

a
keuntungan absolut π = Rp Jakarta. Gramedia.

n
KKP Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2015.

ika
101.688.000,- dengan jangka waktu Potensi dan Volume Produksi Rumput Laut
pengembalian 3 tahun 4 bulan.

r
Indonesia 2014. Jakarta (ID): KKP.

e
KKP Kementerian Kelautan dan perikanan. 2018.
Saran

P
Produksi Rumput Laut.
Pembudidaya rumput laut https://industri.kontan.co.id/news/kkp-target-

is
tentunya bisa menambah jumlah produksi-rumput-laut-1617-juta-ton-pada-2018.

n
01 Mei 2018.
produksi dengan menambah lahan

is
Neksidin. 2013. Studi Kualitas Air Untuk Budidaya
budidaya agar dapat memberikan
b
Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) di

o
lapangan pekerjaan bagi orang lain Perairan Teluk Kolono Kabupaten Konawe

r
Selatan. Jurnal Mina Laut Indonesia.

g
untuk dapat mengembangkan
Poncomulyo T, Maryani H. dan Kristiani L. 2008.

A
keahliannya dalam bidang budidaya Budidaya dan Pengolahan Rumput Laut.

.
rumput laut karena saat ini peminat Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.

S
rumput laut khususnya di Sulawesi Raco, R.J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Jenis,

P
Karakteristik dan Keunggulannya. Grasindo. PT
Utara masih kurang. Gramedia Widiasarana Indonesia Kompas
Gramedia Building. Jl. Palmerah Barat No. 33-
3, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Radiarta IN, Erlania, Haryadi J, Rosdiana A. 2016.
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Analisis Pengembangan Budidaya Rumput
Jakarta: Bumi Aksara. Laut di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan,
Aslan, L.M. 2010. Budidaya Rumput Laut. Kalimantan Utara. Jurnal Kebijakan Perikanan
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Indonesia. 8(1) : 29-40.
Blankenhorn, S.U. 2007. Seaweed Farming and Rangkuti, Freddy. 2013. Analisis SWOT: Teknik
Artisanal Fisheries in an Indonesian Seagrass Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
bed - Complementary or Competitive Usages. Gramedia Pustaka Utama.
[PhD thesis]: Faculty 2 Biology / Chemistry. Restiana, W.A. dan R. Diana. 2009. Analisa
University Bremen. Komposisi Nutrisi Rumput Laut (Euchema
cottoni) di Pulau Karimunjawa dengan Proses
Pengeringan Berbeda. [Disertasi]. Program

_______________________________________________________________________________________________________
1047 Vol. 7 No. 1 (April 2019)
ISSN. 2337-4195 / e-ISSN: 2685-4759
AKULTURASI
Available online :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/akulturasi
_______________________________________________________________________________________________________

Studi Budidaya Universitas Diponegoro, Sulaeman, S. 2006. Pengembangan Agribisnis


Semarang. Komoditi Rumput Laut Melalui Model Klaster
Riske, N. 2007. Potensi Rumput Laut. Bisnis. Infokop Nomor 28 Tahun XXII.
http://ptp2007.com/. 24 Agustus 2018. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta:
Said, G.E. dan Intan A.H. 2004. Manajemen Andi.
Agribisnis. Penerbit Ghalia Indonesia, Supardi, M. D. 2006. Metode Penelitian. Mataram:
Yogyakarta. Yayasan Cerdas Press.
Sjarkowi, F. dan M. Sufri. 2004. Manajemen Sutomo, B. 2006. Manfaat Rumput Laut, Cegah
Agribisnis. Baldal Grafiti Press. Palembang. Kanker, dan Antioksidan.
Soekartawi. 2001. Pengantar Agroindustri. Edisi 1. http://www/blogspot.com/manfaat rumput laut.
Jakarta: Cetakan 2. PT Raja Grafindo Persada. 6 Oktober 2008.
Sukirno. 2013. Mikroekonomi. Teori Pengantar. PT.
Rajagrafindo Persada Jakarta.

A T
S R
U N
I K
F P
a n
n
rika
P e
n is
b is
r o
A g
S .
P

_______________________________________________________________________________________________________
1048 Vol. 7 No. 1 (April 2019)
ISSN. 2337-4195 / e-ISSN: 2685-4759

You might also like