You are on page 1of 19

Journal of Governance Innovation

Volume 5, Number 1, Maret 2023


(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

Tata Kelola Inovasi Layanan Publik: Program Lasamba (Layanan


Sambang Warga) Dinas Sosial Kabupaten Sleman

Bhakti Gusti Walinegoro1, Gito Saputra2, Fithriyatul Inayah3, Lusi Widya Sari4
1,2,3,4 Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik, Universitas Gadjah Mada,

Indonesia
1bhaktigustiwalinegoro@mail.ugm.ac.id

Abstract
The COVID-19 pandemic is a challenge in the implementation of public services in Indonesia.
This was also experienced by the Sleman Regency Social Service, especially in the
implementation of one of its programs, namely Lasamba (Layanan Sambang Warga). If before
the pandemic Lasamba was carried out by visiting residents' homes directly, during the
pandemic, Lasamba was innovated by using gadgets or WhatsApp to validate residents' reports.
This study aims to analyze the governance of innovation implemented by the Sleman Regency
Social Service in relation to the implementation of Lasamba during the COVID-19 Pandemic.
The research method used is qualitative with a case study approach. Data collection was
carried out by means of interviews and documentation. Meanwhile, data analysis was carried
out through the process of data reduction, categorization, data triangulation, and synthesis. The
results of the study show that Lasamba's innovation governance is carried out with the
principles of openness, togetherness, and based on field data. The parties involved in the
implementation of Lasamba collaboratively share ideas and input in the routine coordination
meetings that are held. In addition, in the future Lasamba is projected to improve its quality by
presenting service tracing for residents and soft skills training for Lasamba implementing
resources. There are several supporting factors in Lasamba's innovation governance. However,
there are also several challenges that still need to be addressed so as not to hinder the
implementation of Lasamba.
Keywords: public sector governance, innovation, pandemic, social services, lasamba
Abstrak

Pandemi COVID-19 menjadi tantangan dalam pelaksanaan pelayanan publik di Indonesia. Hal
tersebut juga dialami oleh Dinas Sosial Kabupaten Sleman terutama dalam pelaksanaan salah
satu programnya, yaitu Lasamba (Layanan Sambang Warga). Jika sebelum pandemi Lasamba
dilaksanakan dengan cara menyambangi rumah warga secara langsung, maka pada masa
pandemi, Lasamba diinovasikan dengan cara memanfaatkan gawai atau WhatsApp untuk
melakukan validasi laporan warga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tata kelola
inovasi yang dilaksanakan Dinsos Kabupaten Sleman berkaitan dengan pelaksanaan Lasamba di
masa Pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara wawancara dan
dokumentasi. Sementara itu, analisis data dilaksanakan melalui proses reduksi data,
kategorisasi, triangulasi data, dan sintesisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola
inovasi Lasamba dilaksanakan dengan prinsip keterbukaan, kebersamaan, dan berbasis data
lapangan. Para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Lasamba secara kolaboratif berbagi ide
dan masukan dalam rapat koordinasi rutin yang dilaksanakan. Selain itu, ke depannya Lasamba
diproyeksikan untuk ditingkatkan kualitasnya dengan menghadirkan tracing layanan bagi warga
dan pelatihan soft skill bagi sumber daya pelaksana Lasamba. Terdapat beberapa faktor

42
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

pendukung dalam tata kelola inovasi Lasamba. Akan tetapi, terdapat juga beberapa tantangan
yang masih menjadi pekerjaan yang perlu diatasi agar tidak menghambat pelaksanaan Lasamba.

Kata kunci: tata kelola sektor publik, inovasi, pandemi, dinas sosial, lasamba

Pendahuluan Namun, keadaan darurat akibat

Pandemi COVID-19 menghadirkan pandemi dan tidak tepatnya kebijakan

kompleksitas, yang tidak diragukan, yang diterapkan, menghadirkan

merupakan salah satu tantangan terbesar konsekuensi besar yang terlihat jelas

yang pernah dihadapi oleh pemerintah berdampak pada masyarakat miskin dan

secara internasional (Bahadur Poudel et rentan di dunia. Dampak tersebut tidak

al., 2020; Markus & Brainin, 2020; hanya pada lingkup kesehatan, tetapi

Ramalingam, 2020; Rulandari, 2020; juga pada sistem sosial dan ekonomi.

Sharfuddin, 2020; Škare et al., 2021). Selain itu, kondisi tersebut diperparah

COVID-19 menyebar dengan sangat dengan terbatasnya akses publik pada

cepat karena, pada dasarnya, cara hidup layanan yang diberikan oleh pemerintah

manusia yang bersosial atau berinteraksi (Tasyah et al., 2021; Wahyuni et al.,

dan saling bergantung satu sama lain. 2022; Wibowo & Pratomo, 2021).

Hanya dalam beberapa bulan, COVID- Pandemi COVID-19 membawa

19 berubah dari wabah lokal yang pengaruh pada ketidakjelasan kondisi

terpisah menjadi pandemi global yang yang menyebabkan keambiguan dalam

mengamuk (CFIS, 2020). Pandemi memahami dan menentukan keadaan.

COVID-19 memicu negara-negara di Fenomena tersebut pada umumnya

dunia untuk menerapkan, pada disebut sebagai keadaan volatile,

umumnya, pembatasan interaksi fisik uncertainty, complex dan ambigous

dan penguncian wilayah untuk (VUCA) (Horney et al., 2010). VUCA

mencegah dan memutus rantai menggambarkan situasi lingkungan

penyebaran virus (Balasa, 2020; Matrajt yang serba tidak pasti, fluktuatif,

& Leung, 2020; Musinguzi & Asamoah, kompleks, sulit diprediksi, dan

2020; Ramalingam, 2020; Woodford & kebenaran realitas bersifat subjektif

Bussey, 2021; Zhang et al., 2020). (Lawrence, 2013). Pandemi COVID-19


menyebabkan berbagai sektor

43
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

kehidupan cepat berubah, tidak Pada prinsipnya, inovasi tidak memiliki


terprediksi, tidak pasti, kompleks, dan batasan, sehingga bagi instansi
menyebabkan gejolak di masyarakat. pemerintah yang memiliki keterbatasan
Oleh karena itu, tidak mengherankan tertentu, seharusnya tidak menghalangi
apabila suatu negara terkadang tidak untuk dapat menciptakan inovasi. Akan
tepat mengeluarkan kebijakan atau tetapi, pemerintah perlu
beberapa kali mengganti kebijakan yang mempertimbangkan nilai-nilai yang
baru saja dibuat. terkandung dari suatu inovasi. Hartley
Namun demikian, terlepas dari & Torfing (2022) menyampaikan bahwa
adanya kesalahan pemerintah atau inovasi memuat nilai-nilai antara lain,
perubahan kondisi, pemerintah tetap efektivitas, efisiensi, perbaikan,
harus berupaya untuk membentuk kolaborasi, dan kepublikan.
kebijakan yang tepat dan sesuai Dinas Sosial Kabupaten Sleman,
kebutuhan dengan melakukan Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki
penyesuaian diri terhadap perubahan salah satu program layanan publik
lingkungan. Penyesuaian diri dilakukan unggulan, yaitu Lasamba (Layanan
organisasi antara lain dengan senantiasa Sambang Warga) (Dinsos Sleman,
belajar, memunculkan ide baru, 2018a). Program Lasamba resmi
merespons perubahan secara produktif, diluncurkan pada 27 Agustus 2018
dan melakukan inovasi (Budiharto et dengan tujuan untuk meningkatkan
al., 2019). kualitas pelayanan publik dengan sistem
Inovasi telah menjadi cara untuk jemput bola. Artinya, pemerintah turun
meningkatkan efisiensi atau efektivitas langsung ke warga yang kesulitan untuk
pelayanan publik, untuk mengatasi datang langsung ke dinas sosial untuk
kebutuhan dan masalah masyarakat mendapatkan layanan. Lasamba
yang mendesak, dan untuk memulihkan merupakan pembaruan/tindak lanjut
legitimasi dalam pemerintahan (Brown dari program N(g)antar Paimah
& Osborne, 2013). Inovasi yang (Layanan Antar Sampai Rumah) pada
dibentuk karena didasari oleh tahun 2017, yang mana program
permasalahan, seperti Pandemi COVID- tersebut dilakukan dengan membantu
19, menjadi jawaban dan jalan keluar. warga yang kesulitan untuk pulang

44
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

setelah mengurus sesuatu ke Dinas permasalahan yang dialami warga


Sosial Kabupaten Sleman. Karena berada di luar wewenang dinsos, maka
dirasa N(g)antar Paimah belum efektif dinsos akan berkoordinasi dengan
menjangkau kebutuhan semua warga dinas-dinas terkait, seperti dinas
karena bersifat satu arah, maka Dinas pendidikan atau dinas kesehatan.
Sosial Kabupaten Sleman membentuk Bantuan yang diberikan melalui
Lasamba untuk meningkatkan kualitas Lasamba bervariasi, mulai dari
layanan menjadi dua arah. menanggapi keluhan warga dan
Untuk melaksanakan program mencarikan solusi atas permasalahan
Lasamba, Dinas Sosial Kabupaten yang dihadapi, menjemput dan
Sleman menurunkan 25 personil yang mengantar warga yang membutuhkan
terdiri dari Dinas Sosial, Tenaga layanan kesehatan, dan melakukan
Kesejahteraan Sosial Kecamatan konfirmasi aduan ketidaksesuaian data
(TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat bantuan sosial (Dinsos Sleman, 2018b,
(PSM), serta pendamping PKH 2019a, 2019b). Program ini merupakan
(Program Keluarga Harapan). Secara bagian penting dari budaya birokrasi
teknis, Lasamba dilaksanakan dengan untuk lebih tanggap terhadap kebutuhan
sistem yang sederhana. Dinsos masyarakat, sehingga tidak menunggu
Kabupaten Sleman telah menyebarkan tetapi menjemput dan menyelesaikan
nomor telepon yang dapat dihubungi permasalahan warga (Andryanda et al.,
oleh warga yang membutuhkan atau 2022; Inayah, 2020).
warga lain yang melapor. Selain itu, Pandemi COVID-19 menjadi
warga juga dapat melapor melalui tantangan dalam pelaksanaan pelayanan
lapor.go.id. Laporan yang diterima oleh publik di Indonesia (Rusmanto, 2022;
Dinsos Kabupaten Sleman akan diolah Tan, 2021; Tasyah et al., 2021).
atau diverifikasi, kemudian apabila Berkaitan dengan Lasamba, kondisi
laporan tersebut dinilai sesuai dengan akibat Pandemi COVID-19
peraturan, personil yang ditunjuk akan memunculkan beragam pertanyaan,
mengunjungi rumah warga yang yang pada intinya mengarah ke
membutuhkan layanan (Dinsos Sleman, beberapa pertanyaan utama yaitu
2018a). Apabila permasalahan- bagaimana Lasamba dilaksanakan pada

45
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

masa Pandemi COVID-19? Apa inovasi mengetahui program Lasamba karena


atau pembaruan yang dilakukan agar kurangnya sosialisasi yang dilakukan
Lasamba tetap dapat dilaksanakan dan (Damayanti, 2020). Ketiga kondisi yang
memberikan manfaat bagi masyarakat?. dijelaskan tersebut saling berkaitan dan,
Pertanyaan- pertanyaan yang semestinya, menjadi motivasi Dinsos
disampaikan bukan tanpa alasan. Kabupaten Sleman untuk melakukan
Pertama, di Kabupaten Sleman inovasi pada program Lasamba agar
terdapat Peraturan Bupati Sleman tetap dapat dilaksanakan di Pandemi
Nomor 37.1 Tahun 2020, yang COVID-19.
merupakan tindak lanjut dari Peraturan Berdasarkan penjelasan di atas,
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta penelitian ini bertujuan untuk
Nomor 48 Tahun 2020 yang mengatur menganalisis tata kelola inovasi yang
tentang pedoman pelaksanaan kegiatan dilaksanakan Dinsos Kabupaten Sleman
pelayanan publik. Dalam peraturan berkaitan dengan pelaksanaan Lasamba
tersebut, disampaikan bahwa di masa Pandemi COVID-19. Penelitian
pelaksanaan kegiatan pemerintahan difokuskan pada situasi ketika pandemi
wajib menaati protokol kesehatan, mulai masuk di Indonesia, yaitu Maret
seperti pegawai harus menggunakan 2020, hingga keadaan mulai membaik,
masker, pemberlakuan cek suhu tubuh, yaitu Oktober 2022. Sejauh eksplorasi
menyediakan tempat cuci peneliti, belum ada penelitian yang
tangan/handsanitizer, menjaga jarak, membahas tentang hal tersebut.
dan lain sebagainya. Kedua, Pandemi Penelitian-penelitian sebelumnya lebih
COVID-19 berdampak pada naiknya membahas tentang bagaimana Lasamba
angka kemiskinan di Kabupaten dibentuk (Inayah, 2020), efektivitas
Sleman. Pada 2019 angka kemiskinan di implementasi sebelum Pandemi
Kabupaten Sleman sebesar 7,41%; 2020 COVID-19 (Damayanti, 2020),
naik menjadi 8,12%; dan 2021 menjadi Lasamba sebagai output peraturan
8,64% (BPS Sleman, 2022). Ketiga, daerah (Isrowiyah & Suharno, 2021),
terdapat permasalahan dalam dan Lasamba sebagai salah satu bentuk
pelaksanaan Lasamba, yaitu belum inovasi sosial dalam penanggulangan
sepenuhnya warga Kabupaten Sleman kemiskinan dan bagian dari smart city

46
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

(Andryanda et al., 2022; Fridayanni & tantangan dalam tata kelola inovasi
Rifaid, 2019). Lasamba pada Pandemi COVID-19.
Penelitian ini berfokus pada empat Pada bagian ini dibahas tentang apa saja
tataran pembahasan. Pertama, tantangan yang dihadapi, termasuk juga
perbandingan program dan faktor-faktor penghambat, dalam upaya
implementasi Lasamba sebelum tata kelola inovasi dan upaya mencapai
Pandemi COVID-19 (Agustus 2018 – tujuan program, termasuk tantangan
Februari 2020) dan pada saat Pandemi dalam keberlanjutan Lasamba.
COVID-19 (Maret 2020 – Oktober Metode
2022). Pada bagian ini dijelaskan
Penelitian ini menggunakan
tentang apa perbedaan yang dilakukan
metode penelitian kualitatif-deskriptif
pada program Lasamba baik terkait
melalui pendekatan studi kasus.
produknya maupun cara
Menurut Creswell (2009), metode
implementasinya. Kedua, tata kelola
penelitian kualitatif suatu pendekatan
inovasi Lasamba pada Pandemi
atau penelusuran untuk mengeksplorasi
COVID-19. Pada bagian ini dijelaskan
dan memahami suatu gejala sentral.
melalui pendekatan dari “A.T Kearney
Untuk mengerti gejala sentral tersebut,
House of Innovation”, terutama
peneliti mewawancarai peserta
Manajemen Siklus Hidup, yang terdiri
penelitian atau partisipan dengan
dari manajemen ide, pembangunan
mengajukan pertanyaan yang umum dan
produk/proses, peluncuran dan
agak luas (Creswell, 2009). Metode ini
pengembangan lanjutan (Riel, 2011).
digunakan karena penelitian kualitatif
Pada bagian ini juga dijelaskan
merupakan prosedur penelitian yang
bagaimana inovasi Lasamba tetap
menghasilkan data deskriptif berupa
dijalankan ketika terjadi transisi dari
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
pandemi ke endemi. Ketiga, faktor
orang dan perilaku yang diamati
pendukung tata kelola inovasi Lasamba.
(Moleong, 2010). Lebih lanjut, alasan
Pada bagian ini peneliti
menggunakan metode kualitatif
mengidentifikasi apa saja faktor yang
deskriptif dalam penelitian ini yaitu
mendukung dalam tata kelola Lasamba,
karena sifat masalah yang diteliti,
terutama pada masa pandemi. Keempat,

47
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

bahwa penelitian ini berupaya untuk Perbandingan Lasamba sebelum dan


menganalisis dan mendeskripsikan pada saat pandemi
suatu fenomena empiris yaitu tentang Lasamba sebelum masa pandemi
inovasi layanan publik Lasamba yang
Layanan Sambang Warga
dilaksanakan oleh Dinas Sosial
(Lasamba) adalah inovasi yang
Kabupaten Sleman di masa Pandemi.
diluncurkan oleh Dinas Sosial
Strategi atau pendekatan yang
Kabupaten Sleman untuk meningkatkan
digunakan dalam penelitian ini adalah
layanan sosial kepada warga yang
studi kasus. Studi kasus merupakan
membutuhkan. Lasamba dirilis secara
strategi penelitian di mana di dalamnya
resmi pada tanggal 27 Agustus 2018.
peneliti menyelidiki secara cermat suatu
Secara sistem kerja, Lasamba memiliki
program, peristiwa, aktivitas, proses,
sistem yang sederhana. Dengan
atau sekelompok individu. Kasus-kasus
menggunakan nomor telepon yang
dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan
diberikan dan telah disosialisasikan oleh
peneliti mengumpulkan informasi
Dinas Sosial Kabupaten Sleman, warga
secara lengkap dengan menggunakan
dapat mengakses layanan sosial yang
berbagai prosedur pengumpulan data
ada di Kabupaten Sleman, salah satunya
berdasarkan waktu yang telah
adalah Jaringan Pengaman Sosial (JPS)
ditentukan (Creswell, 2009). Studi
Kabupaten Sleman. Lasamba sendiri
kasus juga merupakan strategi
menjadi pengembangan dari program
penelitian melalui investigasi secara
Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
empiris terhadap fenomena tertentu
(SLRT) dari Kementerian Sosial,
dalam konteks kehidupan nyata dengan
dimana SLRT mendirikan sebuah
menggunakan berbagai sumber data.
tempat untuk pusat layanan maupun
Penggunaan studi kasus karena secara
aduan warga, sedangkan Lasamba
umum studi kasus merupakan strategi
mengembangkannya menjadi sebuah
yang lebih cocok untuk digunakan pada
layanan yang mengakomodasi warga
pokok penelitian yang berkenaan
yang tidak dapat datang ke Dinas Sosial
dengan pertanyaan “bagaimana” dan
Kabupaten Sleman untuk
“mengapa”.

Hasil dan Diskusi

48
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

menginformasikan permohonan layanan di Dinas Sosial Kabupaten Sleman


atau aduan. melakukan verifikasi dengan datang
Informasi atas tata cara layanan langsung ke lokasi/rumah warga yang
Lasamba yang didapat dari informan di mengajukan permohonan untuk
Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Warga memastikan kebenaran data yang
Kabupaten Sleman yang membutuhkan diberikan pemohon dalam blanko yang
layanan sosial atau melakukan aduan telah disediakan di kalurahan setempat.
atas permasalahan sosial yang terjadi, Setelah melakukan verifikasi atau
dapat menghubungi nomor admin validasi dengan tetangga maupun lurah
Lasamba, atau menginformasikannya setempat, jika telah sesuai antara
secara lisan kepada Tenaga kondisi dengan yang dilaporkan, maka
Kesejahteraan Sosial Kecamatan bantuan yang dimohon oleh warga akan
(TKSK), Pendamping Sosial segera ditindaklanjuti, dan sebaliknya.
Masyarakat (PSM), pendamping
Lasamba pada saat pandemi
Program Keluarga Harapan (PKH),
Pandemi COVID-19 mengubah
Lurah, atau melalui aplikasi Lapor
tatanan sistem yang terjadi di
Sleman untuk menyampaikan
pemerintahan, salah satunya di Dinas
kebutuhan maupun aduannya. Untuk
Sosial Kabupaten Sleman. Alasan
aduan yang berkaitan dengan pemberian
menjaga kesehatan dan kehati-hatian
bantuan berupa uang dari program JPS
dalam merespons pandemi merubah
atas permasalahan insidental, warga
beberapa cara Dinas Sosial Kabupaten
melakukan pemenuhan administrasi
Sleman dalam menyampaikan produk
dengan mengisi kelengkapan blanko
maupun jasa yang dimilikinya. Protokol
yang disediakan di kalurahan setempat.
3M (mencuci tangan, menjaga jarak,
Dari aduan yang masuk, dipilah oleh
menggunakan masker) menjadi standar
tim di Dinas Sosial Kabupaten Sleman.
minimal dalam melakukan kegiatan,
Untuk layanan maupun aduan yang
yang mana poin menjaga jarak menjadi
bukan merupakan bantuan yang bersifat
poin pembeda dalam perubahan
material, akan segera ditindaklanjuti,
pelaksanaan Lasamba.
sedangkan aduan yang bersifat
pemberian material terhadap warga, tim

49
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

Informasi atas Lasamba yang kemudahan akses layanan bagi


dilaksanakan pada saat pandemi dari masyarakat, sehingga pada masa
informan di Dinas Sosial Kabupaten pandemi, Lasamba tetap dilaksanakan
Sleman, menjelaskan bahwa tidak dengan penyesuaian seperti yang
terdapat perubahan Standard Operating dijelaskan sebelumnya. Namun, di sisi
Procedure (SOP) dalam pelaksanaan lain, dengan adanya penyesuaian
Lasamba. Namun, dalam praktiknya tersebut, membuat kualitas layanan
terdapat perubahan, yaitu penggunaan Lasamba menjadi berkurang karena
media komunikasi telepon/Whatsapp adanya keterbatasan interaksi langsung,
menjadi lebih dominan di masa terutama berkaitan dengan validasi
pandemi. Salah satu layanan Lasamba pelapor. Oleh sebab itu, pada masa
dalam memverifikasi permohonan pandemi, Dinsos Sleman bersama,
warga dilakukan dengan cara warga terutama, dengan TKSK melakukan
mengirimkan bukti-bukti yang koordinasi yang lebih intens terkait
mendukung permohonannya dengan penyesuaian pelaksanaan Lasamba.
mengunggah bukti tersebut melalui Secara lebih rinci, berikut dijelaskan
WhatsApp. Selain itu, verifikasi juga tentang tata kelola Lasamba pada masa
dapat dilaksanakan dengan pandemi melalui tiga poin besar, yaitu
menggunakan layanan video call di manajemen ide, pembangunan
WhatsApp. Hal ini dilaksanakan guna produk/proses, dan peluncuran dan
menjaga diri dan mengurangi pengembangan lanjutan.
penyebaran virus COVID-19, sekaligus
Manajemen Ide
menerapkan peraturan seperti PSBB dan
Stakeholder Lasamba dapat
PPKM yang membatasi ruang gerak
dikelompokkan berdasarkan perannya.
warga.
Dalam hal ini, Dinsos Sleman, yang
Tata Kelola Lasamba diwakili oleh Bidang Perlindungan dan
Dinas Sosial Kabupaten Sleman Jaminan Sosial menjadi penanggung
menghadapi dilema dalam pelaksanaan jawab sekaligus eksekutor. Sementara
Lasamba pada masa pandemi. Di satu itu, TKSK menjadi validator, sedangkan
sisi, Lasamba berdampak pada PSM, Pendamping PKH, dan Lurah

50
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

menjadi tim pendukung dalam keterbukaan, kebersamaan, dan berbasis


pelaksanaan Lasamba. Para stakeholder bukti di lapangan.
tersebut saling berkoordinasi ketika
Pembangunan Produk/Proses
pandemi mulai menyebar di Kabupaten
Pembangunan produk/proses
Sleman, dengan salah satu pembahasan
pada penelitian ini menjelaskan terkait
utamanya adalah bagaimana Lasamba
bagaimana penyesuaian Lasamba
akan dilaksanakan.
dilaksanakan pada masa pandemi.
Ide penyesuaian Lasamba pada
Setelah ide-ide disampaikan pada rapat
masa pandemi tidak serta-merta berasal
koordinasi antara semua stakeholder,
dari Dinsos Sleman saja. Ide para pihak
diputuskan bahwa Lasamba tetap harus
yang lain juga menjadi bahan
dilaksanakan karena ada kesatuan
pertimbangan karena para pihak
paham bahwa pasti akan ada banyak
tersebutlah yang lebih mengetahui
masyarakat yang melakukan
bagaimana kondisi nyata di lapangan.
laporan/memanfaatkan Lasamba pada
Oleh sebab itu, manajemen ide Lasamba
masa pandemi. Dari hasil manajemen
pada masa pandemi dapat dikatakan
ide yang dilaksanakan, diputuskan
terlaksana dengan baik. Di satu sisi,
bahwa pelaksanaan Lasamba pada masa
Dinsos Sleman sebagai penanggung
pandemi tidak jauh berbeda dengan
jawab dan eksekutor Lasamba
pelaksanaan pada masa sebelum
membuka ruang diskusi sekaligus
pandemi ada. Perbedaannya terletak
memberikan gambaran tentang
pada proses validasi, yaitu pada masa
dinamika yang terjadi akibat pandemi.
pandemi validasi dilaksanakan melalui
Di sisi yang lain, para pihak, TKSK,
telepon/WhatsApp. Selain itu, jenis
PSM, Pendamping PKH, dan Lurah,
layanan Lasamba pada masa pandemi
menyampaikan kondisi yang ada di
juga tidak berbeda dengan sebelum
lapangan, sehingga membantu Dinsos
pandemi. Hanya saja, laporan yang
Sleman dalam mengambil keputusan
diterima oleh Dinsos Sleman pada masa
penyesuaian Lasamba pada masa
pandemi lebih banyak berkaitan dengan
pandemi. Dengan kata lain, manajemen
bantuan sosial (bansos).
ide Lasamba pada masa pandemi
dilaksanakan dengan prinsip

51
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

Skema/alur baru dalam pada bagaimana Lasamba


pelaksanaan Lasamba pada masa dikembangkan lebih lanjut ketika masa
pandemi secara bertahap pandemi mulai beralih ke endemi.
disosialisasikan dan dilaksanakan Seperti yang disampaikan sebelumnya,
dengan beberapa penyesuaian lanjutan pada masa pandemi, Lasamba
seiring berkembangnya dinamika di mengalami beberapa penyesuaian
lapangan. Melalui rapat koordinasi rutin mengikuti dinamika yang ada di
yang dilaksanakan, disampaikan bahwa lapangan. Sama dengan hal tersebut,
pelaksanaan Lasamba melalui ketika pandemi di Sleman sudah
telepon/WhatsApp ternyata tidak berangsur membaik, Lasamba mulai
semudah yang dibayangkan. kembali dapat dilaksanakan dengan
Tantangannya terletak pada kebenaran datang langsung ke lokasi warga
data pelapor. Oleh karena itu, beberapa pelapor. Hal tersebut didasarkan pada
penyesuaian lanjutan dalam keadaan yang sudah tidak terlalu ketat
pelaksanaan Lasamba dilakukan, seperti dan mulai diperbolehkan untuk
misalnya bagi TKSK yang tidak melakukan interaksi. Meskipun
berhalangan dan sanggup untuk datang demikian, protokol kesehatan dasar,
melakukan validasi langsung ke lokasi seperti menggunakan masker tetapi
pelapor, disarankan untuk dilaksanakan.
melakukannya agar mempermudah Pengembangan lanjutan terkait
proses validasi. Hal tersebut Lasamba direncanakan akan
menunjukkan bahwa pelaksanaan dilaksanakan pada tahun 2023, yaitu
Lasamba pada masa pandemi dengan menghadirkan Jaringan
mengalami beberapa kali penyesuaian Pengamat Sosial (JPS) Tracing. JPS
mengikuti perkembangan yang ada di Tracing merupakan aplikasi yang dapat
lapangan. digunakan oleh masyarakat untuk
melacak perkembangan proses
Peluncuran dan Pengembangan pengajuan bantuan atau validasi data.
Lanjutan Aplikasi tersebut nantinya dapat
Peluncuran dan pengembangan digunakan oleh seluruh warga di
lanjutan dalam penelitian ini berfokus Kabupaten Sleman dengan mengunduh

52
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

aplikasi atau mengaksesnya di laman meningkatkan kualitas Lasamba bagi


JPS Tracing. JPS Tracing diharapkan warga Kabupaten Sleman.
dapat meningkatkan layanan Dinsos
Faktor Pendukung Tata Kelola
Sleman terutama berkaitan dengan
Lasamba
keterbukaan dan kepastian layanan. Jika
Lasamba merupakan inovasi
sebelumnya warga yang ingin
yang telah dilaksanakan kurang lebih
mendapatkan informasi perkembangan
empat tahun. Dalam masa tersebut,
permohonan bantuan atau validasi data
Lasamba telah mengalami penyesuaian,
harus menghubungi petugas atau datang
terutama pada masa pandemi. Selain itu,
langsung menemui petugas, dengan JPS
Lasamba juga diproyeksikan untuk
Tracing nantinya warga dapat menerima
semakin menghadirkan manfaat bagi
informasi yang diinginkan hanya
masyarakat melalui pengembangan
dengan membuka satu aplikasi atau
inovasi lanjutan. Berkaitan dengan hal
halaman website dan tetap bisa tinggal
tersebut, terdapat beberapa faktor
di rumah.
pendukung dalam tata kelola inovasi
Selain rencana pengembangan
Lasamba yang jika diidentifikasi
inovasi, Dinsos Sleman juga
ternyata telah melingkupi empat pilar
merencanakan untuk meningkatkan
dalam pembangunan ekosistem inovasi
kapasitas stakeholder Lasamba,
di sektor publik.
terutama TKSK, dengan
Empat pilar dalam
mengagendakan pelatihan soft skill
pembangunan ekosistem inovasi yang
public speaking. Hal tersebut dirasa
dimaksud seperti yang disampaikan
penting mengingat bahwa TKSK
oleh Organisation for Economic Co-
menjadi garda terdepan dalam
operation and Development (OECD)
melakukan validasi data yang mana
(2015), yaitu people, knowledge, ways
pekerjaan tersebut membutuhkan
of working, dan rules and processes.
kemampuan berbicara yang baik agar
People, berkaitan dengan lingkup
tidak terjadi kesalahpahaman dengan
budaya tentang bagaimana
warga pelapor atau pihak lain yang
mendorong/menginspirasi orang untuk
bersangkutan. Pelatihan tersebut
mengeksplorasi temuan-temuan baru
diharapkan, nantinya, dapat semakin

53
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

dan mengembangkan ide dengan baik Dinsos Sleman maupun pihak lain
pendekatan baru. Dalam hal ini, seperti TKSK, PSM, maupun
kapasitas pemimpin dan cara orang Pendamping PKH serta Lurah, memiliki
diseleksi, dianggap, dipandu, dan peranannya masing-masing, sehingga
dimanajemen berdampak pada para pihak tersebut saling melengkapi,
kemampuan menghasilkan inovasi bagi terutama berkaitan dengan informasi-
organisasi. Knowledge, berkaitan informasi yang menyangkut
lingkup pengetahuan dan pembelajaran pelaksanaan Lasamba. Dari segi Ways
dengan metode pengumpulan, analisis, of working, Lasamba dilaksanakan
pembagian, dan pengembangan data dengan cara yang sederhana.
atau informasi, yang mana semua itu Hal tersebut tidak terlalu
dapat menjadi pendukung atau menyulitkan para pihak untuk
penghambat. Ways of working, melaksanakan Lasamba. Selain itu,
berkaitan dengan cara kerja sistematis dengan adanya rapat koordinasi rutin,
dalam organisasi. Hal tersebut termasuk Lasamba dapat dijaga kualitasnya
pengembangan ruang fisik dan metode dengan didasarkan pada masukan-
inovatif untuk menyusun tim, masukan yang disampaikan oleh para
meningkatkan kapasitas, dan bekerja pihak yang terlibat. Dari segi Rules and
melalui kolaborasi. Rules and processes, Lasamba didukung oleh
processes, berkaitan dengan aturan dan peraturan dan pendanaan yang jelas.
proses, termasuk pedoman,
Tantangan Tata Kelola Lasamba
penganggaran, dan kesepakatan, yang
Lasamba tidak begitu saja tanpa
dapat mendorong atau menghalangi
tantangan, termasuk adanya faktor
peluang untuk berinovasi.
penghambat dalam pelaksanaannya.
Dari segi People, Lasamba
Pada pembahasan ini, peneliti
mendapatkan dukungan dari para
mengidentifikasi tantangan tata kelola
stakeholder, bahkan stakeholder
Lasamba pada masa pandemi, termasuk
tertinggi, yaitu Bupati. Oleh sebab itu,
tantangan dalam mencapai tujuannya.
Lasamba menjadi inovasi yang mutlak
Tantangan tersebut terdiri dari internal
untuk tetap dilaksanakan dan
dan eksternal. Dari internal, Lasamba
dikembangkan. Dari segi Knowledge,

54
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

memiliki tantangan dalam hal misalnya seperti pelatihan dalam satu


standarisasi verifikasi/validasi, hari atau beberapa hari untuk membahas
sosialisasi yang belum menyeluruh, standarisasi, alur kerja, permasalahan,
koordinasi dengan semua pihak dalam dan lain sebagainya. Kemudian, terkait
tim Lasamba, keterbatasan admin sistem yang masih terkesan birokratis,
Lasamba, adanya staf Dinsos Sleman Dinsos Sleman dapat tetap
dan anggota TKSK baru, dan sistem melaksanakan pendataan, verifikasi, dan
yang masih terkesan birokratis. validasi berbasis sistem, tetapi
Sementara itu, dari eksternal, tantangan kecepatannya dalam merespons laporan
yang dihadapi dalam tata kelola hingga pengambilan keputusan atas
Lasamba terdiri dari adanya mindset laporan tersebut, perlu ditingkatkan.
warga yang sebenarnya mampu tetapi Sementara itu, tantangan dari eksternal
merasa dirinya layak mendapatkan merupakan tantangan yang kompleks
bantuan, tidak semua warga memiliki karena berkaitan dengan pihak luar dari
gawai untuk membuat laporan, dan program, mindset, dan materi. Akan
beberapa pihak terkait (contohnya pihak tetapi, tantangan-tantangan tersebut
sekolah) terkadang tidak kooperatif. tetap perlu diatasi secara bertahap,
Tantangan baik internal maupun seperti melakukan sosialisasi
eksternal berkaitan dengan tata kelola berkelanjutan dan menciptakan
Lasamba merupakan pekerjaan besar program/inovasi lainnya, dan dapat
yang perlu diatasi. Dari segi internal, melibatkan stakeholder lainnya, seperti
misalnya seperti admin yang terbatas, dinas pendidikan, dinas komunikasi dan
Dinsos Sleman perlu melakukan kajian informasi, dan dinas-dinas lainnya.
kembali apakah diperlukan admin
Kesimpulan
tambahan dari SDM yang ada Dinsos
Lasamba yang merupakan
Sleman atau menambah tenaga baru
inovasi Dinsos Sleman dalam
yang fokus menjadi admin Lasamba.
melaksanakan layanan publik telah
Selain itu, terkait standarisasi,
dikelola dengan baik. Pada masa
koordinasi, dan adanya SDM baru,
pandemi, terdapat penyesuaian dalam
Dinsos dapat melaksanakan pertemuan
pelaksanaannya. Jika sebelum pandemi
yang tidak hanya rapat rutin, tetapi

55
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

Lasamba dilaksanakan dengan of working, dan rules and processes.


mendatangi langsung lokasi warga Namun demikian, Lasamba juga tidak
pelapor, maka pada masa pandemi, terlepas dari tantangan. Tantangan
karena ada penerapan pembatasan tersebut, termasuk faktor penghambat,
interaksi/protokol kesehatan, Lasamba terdiri dari internal dan eksternal. Dari
dilaksanakan dengan memanfaatkan internal, Lasamba memiliki tantangan
gawai telepon/WhatsApp untuk dalam hal standarisasi
melakukan verifikasi/validasi laporan verifikasi/validasi, sosialisasi yang
warga. Dalam perkembangannya, belum menyeluruh, koordinasi dengan
pelaksanaan Lasamba pada masa semua pihak dalam tim Lasamba,
pandemi mengalami penyesuaian keterbatasan admin Lasamba, adanya
kembali karena mengikuti dinamika di staf Dinsos Sleman dan anggota TKSK
lapangan. Kemudian, setelah pandemi baru, dan sistem yang masih terkesan
mulai berangsur membaik, Lasamba birokratis. Sementara itu, dari eksternal,
kembali dilaksanakan seperti pada saat tantangan yang dihadapi dalam tata
sebelum pandemi. Tidak hanya itu, kelola Lasamba terdiri dari adanya
Lasamba juga diproyeksikan untuk mindset warga yang sebenarnya mampu
dikembangkan ke depannya agar tetapi merasa dirinya layak
semakin memberikan manfaat bagi mendapatkan bantuan, tidak semua
masyarakat. Penyesuaian dan warga memiliki gawai untuk membuat
pengembangan lanjutan tersebut laporan, dan beberapa pihak terkait
merupakan bagian dari keseluruhan tata (contohnya pihak sekolah) terkadang
kelola Lasamba, mulai dari manajemen tidak kooperatif.
ide, pembangunan produk/proses,
hingga peluncuran/pengembangan
Referensi
lanjutan.
Andryanda, R., Darwin, M.,
Faktor pendukung dalam tata Listyaningsih, U., & Kutanegara, P.
kelola Lasamba pada masa pandemi M. (2022). Social innovation for
poverty reduction in the special
telah melingkupi empat pilar pendukung region of yogyakarta| International
penciptaan ekosistem inovasi di sektor Journal of Innovative Science and
Research Technology. International
publik, seperti people, knowledge, ways

56
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

Journal of Innovative Science and Change. In Copenhagen Institute for


Research Technology, 7(4). Future Studies. Retrieved from
https://cifs.dk/news/pandemics-
Bahadur Poudel, P., Ram Poudel, M., existential-risks-and-enablers-of-
Gautam, A., Phuyal, S., Krishna change
Tiwari, C., Bashyal, N., & Bashyal,
S. (2020). COVID-19 and its Global Creswell, J. W. (2009). Research
Impact on Food and Agriculture. J Design (Qualitative, Quantitative,
Biol Today’s World, 9(5), 224. and Mixed Method). Third Edition
SAGE Publications. Thousand Oaks
Balasa, A. P. (2020). COVID – 19 on California 91320.
Lockdown, Social Distancing and
Flattening the Curve – A Review. Damayanti, D. M. (2020). Efektivitas
European Journal of Business and Program Layanan Sambang Warga
Management Research, 5(3), 1–4. (Lasamba) Dalam Perspektif New
doi: 10.24018/ejbmr.2020.5.3.316 Public Service (Studi Kasus Dinas
Sosial Kabupaten Sleman Tahun
BPS Sleman. (2022). Kabupaten 2018) . Skripsi. Universitas
Sleman dalam Angka 2022. Muhammadiyah Yogyakarta.
November 5, 2022. Retrieved from
https://slemankab.bps.go.id/publicati Dinsos Sleman. (2018a, August 27).
on/download.html?nrbvfeve=NzczN Bupati Sleman Luncurkan Program
2M4OThmYTJjNWZhN2RhYzgw Lasamba. Dinas Sosial Kabupaten
MjNh&xzmn=aHR0cHM6Ly9zbG Sleman. Retrieved from
VtYW5rYWIuYnBzLmdvLmlkL3B https://dinsos.slemankab.go.id/2018/
1YmxpY2F0aW9uLzIwMjIvMDIv 08/27/bupati-sleman-meluncurkan-
MjUvNzczN2M4OThmYTJjNWZh program-lasamba/
N2RhYzgwMjNhL2thYnVwYXRlb
i1zbGVtYW4tZGFsYW0tYW5na2E Dinsos Sleman. (2018b, December 2).
tMjAyMi5odG1s&twoadfnoarfeauf Tim Lasamba Jemput Orang dengan
=MjAyMi0wOS0yNSAxNDo0MTo Gangguan Jiwa. Dinas Sosial
xNQ%3D%3D Kabupaten Sleman. Retrieved from
https://dinsos.slemankab.go.id/2018/
Brown, L., & Osborne, S. P. (2013). 12/02/tim-lasamba-menjemput-
Risk and Innovation. Public orang-dengan-gangguan-jiwa/
Management Review, 15(2), 186–
208. doi: Dinsos Sleman. (2019a, September 24).
10.1080/14719037.2012.707681 Lasamba (Layanan Sambang
Warga) RS Pratama Yogyakarta.
Budiharto, S., Himam, F., Riyono, B., Dinas Sosial Kabupaten Sleman.
& Fahmi, A. (2019). Membangun Retrieved from
Konsep Organisasi Autentik. Kajian https://dinsos.slemankab.go.id/2019/
Metaetnografi. Buletin Psikologi, 09/24/lasamba-layanan-sambang-
27(2), 159–172. doi: warga/
10.22146/BULETINPSIKOLOGI.43
267 Dinsos Sleman. (2019b, October 8).
Tim Lasamba Bergerak Menjemput
CFIS. (2020, Juni 4). Pandemics: Warga Telantar Sakit di Kalimantan.
Existential Risks & Enablers of Dinas Sosial Kabupaten Sleman.

57
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

Retrieved from World Stroke Organization


https://dinsos.slemankab.go.id/2019/ perspective. International Journal of
10/08/tim-lasamba-bergerak- Stroke, 15(4), 361–364. doi:
menjemput-warga-telantar-sakit-di- 10.1177/1747493020923472
kalimantan/
Matrajt, L., & Leung, T. (2020).
Fridayanni, H. D., & Rifaid. (2019). Evaluating the Effectiveness of
Smart City Sebagai Salah Satu Alat Social Distancing Interventions to
Untuk Mencapai Kota Berkelanjutan Delay or Flatten the Epidemic Curve
(Studi Kasus: Penerapan Konsep of Coronavirus Disease. Emerging
Kabupaten Cerdas di Kabupaten Infectious Diseases, 26(8), 1748.
Sleman Indonesia). Jurnal Tata doi: 10.3201/EID2608.201093
Sejuta STIA MATARAM, 5(2), 1–
13. Moleong, Lexy J. (2010). Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Hartley, J., & Torfing, J. (2022). Remaja Rosda.
Innovation. In C. Ansell & J.
Torfing (Eds.), Handbook on Musinguzi, G., & Asamoah, B. O.
Theories of Governance (2nd ed., (2020). The Science of Social
pp. 254–263). Cheltenham: Edward Distancing and Total Lock Down:
Elgar Publishing. Does it Work? Whom does it
Benefit? Electronic Journal of
Horney, N., Pasmore, B., & O’shea, T. General Medicine, 17(6), 1–3. doi:
(2010). Leadership Agility: A 10.29333/EJGM/7895
Business Imperative for a VUCA
World. People & Strategy, 33(4). Ramalingam, B. (2020). Innovation,
development and COVID-19:
Inayah, F. (2020). Agenda Setting Challenges, opportunities and ways
Lasamba ( Layanan Sambang forward. OECD, 1–14. Retrieved
Warga) Dalam Meningkatkan from https://read.oecd-
Kesejahteraan Masyarakat ilibrary.org/view/?ref=1059_105928
Kabupaten Sleman Tahun 2019. 9-s3nykmbav2&title=Innovation-
Skripsi. Universitas Muhammadiyah development-and-COVID-19-
Yogyakarta. Challenges-opportunities-and-ways-
forward
Isrowiyah, S., & Suharno, S. (2021).
Keadilan Sosial Dalam Pelaksanaan Rulandari, N. (2020). The Impact of the
Perda Kabupaten Sleman Nomor Covid-19 Pandemic on the World of
Tahun 2017 Tentang Education in Indonesia. Ilomata
Penanggulangan Kemiskinan. E- International Journal of Social
CIVICS, 10(2), 202–213. Science, 1(4), 242–250. doi:
10.52728/IJSS.V1I4.174
Lawrence, K. (2013). Developing
Leaders in a VUCA Environment. Rusmanto, O. W. (2022). Tantangan
UNC. Retrieved from Birokrasi Di Masa Pandemi Covid-
www.execdev.unc.edu 19 Dalam Perspektif Administrasi
Publik. Jurnal Inovasi Penelitian,
Markus, H. S., & Brainin, M. (2020). 2(8), 2613–2620. doi:
COVID-19 and stroke—A global 10.47492/JIP.V2I8.1095

58
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

Sharfuddin, S. (2020). The world after Woodford, L., & Bussey, L. (2021).
Covid-19. The Commonwealth Exploring the Perceived Impact of
Journal of International Affairs, the COVID-19 Pandemic Social
109(3), 247–257. doi: Distancing Measures on Athlete
10.1080/00358533.2020.1760498 Wellbeing: A Qualitative Study
Utilising Photo-Elicitation. Frontiers
Škare, M., Soriano, D. R., & Porada- in Psychology, 12(624023). doi:
Rochoń, M. (2021). Impact of 10.3389/FPSYG.2021.624023/BIBT
COVID-19 on the travel and tourism EX
industry. Technological Forecasting
and Social Change, 163. doi: Zhang, Y., Jiang, B., Yuan, J., & Tao,
10.1016/J.TECHFORE.2020.12046 Y. (2020). The impact of social
9 distancing and epicenter lockdown
on the COVID-19 epidemic in
Tan, W. (2021). Tantangan Dalam mainland China: A data-driven
Penyelenggaraan Pelayanan Publik SEIQR model study. MedRxiv, 1–
Yang Efektif Pada Pandemi Covid 14. doi:
19. Veritas et Justitia, 7(2), 459– 10.1101/2020.03.04.20031187
480. doi: 10.25123/VEJ.V7I2.4300
Tasyah, A., Lestari, P. A., Syofira, A.,
Rahmayani, C. A., Cahyani, R. D., Profile
& Tresiana, N. (2021). Inovasi Bhakti Gusti Walinegoro merupakan
Pelayanan Publik Berbasis Digital lulusan dari program studi Ilmu
(E-Government) di Era Pandemi Pemerintahan Universitas
Covid-19. Jurnal Ilmu Administrasi: Muhammadiyah Yogyakarta. Saat
Media Pengembangan Ilmu Dan ini aktif menjadi asisten dosen
Praktek Administrasi, 18(2), 212– untuk kegiatan penelitian dan
224. doi: 10.31113/JIA.V18I2.808 pengabdian. Adapun sekarang
sedang menempuh pendidikan S2
Wahyuni, A., Gunawan, I. K., &
di Magister Manajemen dan
Barlian, J. (2022). Adaptasi Inovasi
Kebijakan Publik Universitas
Go-Digital Dalam Pelayanan Publik
Gadjah Mada.
Pada Masa Pandemi Covid-19:
(Studi Kasus Dinas Kependudukan Gito Saputra merupakan ASN di Badan
dan Pencatatan Sipil Kota Pengawasan Keuangan dan
Samarinda). MODERAT: Jurnal Pembangunan sebagai internal
Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 8(2), auditor. Saat ini sedang menempuh
269–283. Retrieved from pendidikan S2 di Magister
https://ojs.unigal.ac.id/index.php/mo Manajemen dan Kebijakan Publik
drat/article/view/2703 Universitas Gadjah Mada.
Wibowo, A. A., & Pratomo, S. (2021). Fithriyatul Inayah merupakan lulusan
Inovasi Pelayanan Publik Dalam dari program studi Ilmu
Mendukung Reformasi Birokrasi Di Pemerintahan Universitas
Era Masyarakat Informasi. Jurnal Muhammadiyah Yogyakarta.
Media Administrasi, 3(1), 42–49. Adapun saat ini sedang menempuh
doi: 10.31629/KEMUDI.V4I2.1900 pendidikan S2 di Magister

59
Journal of Governance Innovation
Volume 5, Number 1, Maret 2023
(P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714
DOI Number 10.36636/jogiv.v5i1.2285

Manajemen dan Kebijakan Publik


Universitas Gadjah Mada.
Lusi Widya Sari merupakan lulusan
dari program studi Ilmu Hubungan
Internasional Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Adapun saat ini sedang menempuh
pendidikan S2 di Magister
Manajemen dan Kebijakan Publik
Universitas Gadjah Mada.

60

You might also like