Professional Documents
Culture Documents
4731
Arif Sofianto1
1
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Email: 01arifsofianto@gmail.com
ABSTRACT
Various efforts have been made by the government and local governments in order to suppress the spread
of COVID-19, but cases continue to increase. The purpose of this study was to determine the understanding
and behavior of the community towards health protocols in Central Java. This type of research is
descriptive with a quantitative approach, assisted by qualitative to deepen the analysis. This research using
a survey technique involving 2,894 respondents spread throughout Central Java. The instrument used is a
questionnaire through the google form media with the variable are demographic factors, knowledge about
COVID-19, and implementation of the COVID-19 health protocol. Quantitative analysis used descriptive
statistical techniques (sum, average, comparison, relationship), and qualitative analysis used the
simultaneous model of Miles & Huberman. The conclusion of this study is that some people ignore COVID-
19 due to lack of knowledge, so that it affects the implementation of weak health protocols, as well as lack
of efforts to maintain health. The group of men, lower secondary education level, age 60 years and over
and 20 years and below, working in trade, farmers, and labor sectors, as well as unemployed are the more
groups that violate health protocols. Education is needed to increase knowledge and efforts to prevent
COVID-19. Collaboration between the government and the community as well as social control is needed
to increase knowledge and awareness of the implementation of the COVID-19 health protocol.
ABSTRAK
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dalam rangka menekan penyebaran
COVID-19, namun peningkatan kasus terus terjadi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemahaman
dan perilaku masyarakat terhadap protokol kesehatan di Jawa Tengah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif, dibantu kualitatif untuk memperdalam analisis. Penelitian dilakukan dengan
teknik survey melibatkan 2.894 responden yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner melalui media google form dengan variabel faktor demografi, pemahaman dan
implementasi protokol kesehatan COVID-19. Analisis kuantitatif menggunakan teknik deskriptif statistik
(jumlah, rata-rata, perbandingan, hubungan), dan analisis kualitatif menggunakan model simultan Miles &
Huberman. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian masyarakat mengabaikan COVID-19 karena
kurangnya pengetahuan, sehingga berpengaruh pada implementasi protokol kesehatan yang lemah, serta
kurangya upaya menjaga kesehatan. Kelompok laki-laki, tingkat pendidikan menengah kebawah, usia 60
tahun ke atas dan 20 tahun ke bawah, bekerja di sektor perdagangan, petani, dan buruh, serta pengangguran
merupakan kelompok lebih banyak melanggar protokol kesehatan. Edukasi diperlukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan upaya pencegahan COVID-19. Perlu kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat serta
kontrol sosial untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran implementasi protokol kesehatan COVID-
19.
80
Pemahaman dan implementasi masyarakat...(Arif S)
81
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 20 No 2, September 2021 : 80 - 103
82
Pemahaman dan implementasi masyarakat...(Arif S)
83
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 20 No 2, September 2021 : 80 - 103
84
Pemahaman dan implementasi masyarakat...(Arif S)
85
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 20 No 2, September 2021 : 80 - 103
86
Pemahaman dan implementasi masyarakat...(Arif S)
Pendapat tentang adaptasi kebiasan yang menyatakan tidak tahu, dan berkurang
baru relatif tidak berbeda antara laki-laki di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
dan perempuan. Pandangan berdasarkan Pada kelompok usia, responden usia 70
tingkat pendidikan terdapat kecenderungan tahun ke atas terbilang paling sedikit yang
semakin tinggi tingkat pendidikan lebih memahami adaptasi kebiasaan baru sebagai
banyak yang memahami konsep tersebut perubahan perilaku, dan terbanyak yang
sebagai perubahan perilaku. Kelompok menyatakan tidak tahu.
responden yang tidak sekolah lebih banyak
Tabel 11. Pendapat responden mengenai era adaptasi kebiasaan baru berdasarkan jenis
kelamin, tingkat pendidikan, dan usia (%)
perubahan tata cara seperti tidak
Kategori Lainnya
perilaku baru biasa tahu
Jenis kelamin
Laki-laki 88,6 5,6 1,6 1,7 2,5
Perempuan 92,5 3,4 1,1 1,2 1,9
Pendidikan
tdk sekolah 60,0 20,0 - 20,0 -
SD sederajat 73,9 7,6 5,9 11,8 0,8
SMP sederajat 82,9 9,0 4,1 2,7 1,4
SMA sederajat 91,2 3,9 1,3 1,6 1,9
Diploma 95,0 1,9 0,8 - 2,3
Sarjana 92,1 4,7 0,6 0,1 2,4
Pascasarjana 90,7 4,1 0,4 0,8 4,1
Usia
<20 th 90,4 6,0 - - 3,6
20 - 29 th 89,9 5,5 0,6 0,4 3,6
30 - 39 th 91,4 2,8 1,6 1,1 3,1
40 - 49 th 90,1 5,5 1,4 1,9 1,1
55 - 59 th 90,7 4,3 1,9 1,9 1,1
60 - 69 th 84,1 7,1 0,8 4,8 3,2
>=70 th 83,3 11,1 - 5,6 -
Sumber: diolah dari kuesioner (2020)
87
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 20 No 2, September 2021 : 80 - 103
Tabel 12. Pendapat responden mengenai era adaptasi kebiasaan baru berdasarkan jenis
pekerjaan (%)
perubahan tata cara seperti tidak
Pekerjaan Lainnya
perilaku baru biasa tahu
Pemerintahan 94,6 3,5 0,2 0,4 1,4
Wirausaha 84,5 6,2 2,3 4,7 2,3
Petani 78,8 10,0 1,3 10,0 -
Buruh 79,4 10,1 2,6 6,3 1,6
Pedagang 90,0 4,8 2,4 1,2 1,6
Kryswasta 88,7 6,1 2,1 0,6 2,6
Jasa 93,3 2,2 1,1 1,1 2,2
Pendidikn & kesehatan 89,6 4,5 1,5 - 4,5
Mahasiswa/Pelajar 89,0 4,4 - - 6,6
Mengurus Rumah 92,8 2,0 1,3 2,0 2,0
Tangga
Lainnya 92,6 2,3 1,4 0,9 2,9
Tidak/Blm bekerja 93,8 - - 6,3 -
Sumber: diolah dari kuesioner (2020)
Tabel 14. Pendapat mengenai periode pandemi COVID-19 berdasarkan jenis kelamin (%)
mulai akan
Jenis kelamin akan lama tdk tahu
menurun berakhir
Laki-laki 47,4 23,2 14,1 15,3
Perempuan 51,9 19,4 15,1 13,6
Sumber: diolah dari kuesioner (2020)
88
Pemahaman dan implementasi masyarakat...(Arif S)
Tabel 16. Pendapat mengenai periode pandemi COVID-19 berdasarkan usia (%)
mulai akan
Jenis kelamin akan lama tdk tahu
menurun berakhir
Kurang dari 20 tahun 48,2 12,0 26,5 13,3
20 - 29 tahun 55,3 17,2 14,8 12,6
30 - 39 tahun 50,7 19,7 16,4 13,3
40 - 49 tahun 48,5 23,9 13,8 13,8
50 - 59 tahun 45,8 24,4 12,0 17,9
60 - 69 tahun 42,9 27,8 10,3 19,0
70 tahun ke atas 38,9 22,2 22,2 16,7
Sumber: diolah dari kuesioner (2020)
89
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 20 No 2, September 2021 : 80 - 103
Tabel 18. Implementasi protokol kesehatan COVID-19 pada masyaraka di Jawa Tengah
Tidak Kadang-
Jarang Sering Selalu
Protokol Kesehatan pernah kadang
Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%)
Menggunakan 10 0,4 45 1,6 111 3,8 508 17,6 2220 76,7
masker
Memakai sarung 948 32,8 576 19,9 877 30,3 302 10,4 191 6,6
tangan
Menggunakan 42 1,5 162 5,6 508 17,6 921 31,8 1261 43,6
handsanitizer
Mencuci tangan 25 0,9 105 3,6 338 11,7 846 29,2 1580 54,6
dengan sabun
Menghindari 86 3,0 270 9,3 1051 36,3 720 24,9 767 26,5
menyentuh wajah
Menghindari 81 2,8 199 6,9 715 24,7 780 27,0 1119 38,7
berjabat tangan
Menghindari 83 2,9 218 7,5 862 29,8 971 33,6 760 26,3
pertemuan/
kerumunan
90
Pemahaman dan implementasi masyarakat...(Arif S)
Tabel 20. Implementasi protokol kesehatan dan upaya menjaga kesehatan (daya tahan
tubuh) berdasarkan jenis kelamin dan usia (skala 1-5)
Jenis kelamin Usia (tahun)
20 30 40 50 60
Indikator Laki- Perem <
- - - - - =>70
laki puan 20
29 39 49 59 69
Protokol Kesehatan
Menggunakan masker 4,6 4,8 4,7 4,7 4,7 4,7 4,7 4,5 4,5
91
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 20 No 2, September 2021 : 80 - 103
92
Pemahaman dan implementasi masyarakat...(Arif S)
Tabel 21.Implementasi protokol kesehatan dan upaya menjaga kesehatan (daya tahan tubuh)
beradasarkan tingkat pendidikan (skala 1-5)
tdk SD SMP SMA Pasca
Indikator Diploma Sarjana
sekolah sederajat sederajat sederajat sarjana
Protokol
Kesehatan
Menggunakan 3,7 4,1 4,4 4,7 4,8 4,8 4,8
masker
Memakai sarung 1,8 2,2 2,3 2,4 2,4 2,5 2,3
tangan
Menggunakan 3,0 3,5 3,7 4,1 4,3 4,2 4,4
handsanitizer
Mencuci tangan 4,6 3,8 4,1 4,3 4,5 4,4 4,6
dengan sabun
Menghindari 3,0 3,4 3,3 3,6 3,7 3,7 3,8
menyentuh
wajah
Menghindari 3,1 3,4 3,5 3,8 4,1 4,1 4,4
berjabat tangan
Menghindari 2,9 3,2 3,4 3,7 3,8 3,9 4,0
pertemuan/
kerumunan
Tidak menyentuh 2,8 3,3 3,3 3,6 3,8 3,8 4,0
benda di area
publik
Menghindari 3,0 3,1 3,2 3,7 4,0 4,1 4,2
transportasi
umum
Menjaga jarak 3,0 3,3 3,4 3,7 3,8 3,8 4,0
Rata-rata 3,1 3,3 3,4 3,7 3,9 3,9 4,0
Daya tahan tubuh
Berjemur 3,1 3,5 3,5 3,4 3,3 3,2 3,2
Vitamin dan 2,5 3,2 3,1 3,4 3,6 3,5 3,7
suplemen
Olahraga 2,9 3,2 3,1 3,4 3,4 3,4 3,5
Makanan sehat 3,5 3,9 4,0 4,2 4,3 4,3 4,4
Istirahat cukup 3,8 3,9 4,1 4,2 4,3 4,2 4,2
Rata-rata 3,1 3,5 3,5 3,7 3,8 3,8 3,8
Sumber: diolah dari kuesioner (2020)
93
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 20 No 2, September 2021 : 80 - 103
Tabel 22.Implementasi protokol kesehatan dan upaya menjaga kesehatan (daya tahan tubuh)
beradasarkan jenis pekerjaan (skala 1-5)
Tdk
M
Da Kry Pdk /
Pem Wira Pet Bur hs/ IR Lai
Indikator gan swa jasa & blm
thn usaha ani uh plj T n2
g sta kes kerj
r
a
Protokol Kesehatan
Menggunakan 4,8 4,6 4,3 4,3 4,4 4,7 4,7 4,8 4,7 4,8 4,7 4,9
masker
Memakai sarung 2,4 2,4 2,4 2,3 2,2 2,5 2,4 2,6 2,2 2,1 2,5 2,3
tangan
Menggunakan 4,3 4,1 3,5 3,6 3,7 4,2 3,9 4,2 4,0 4,1 4,3 4,1
handsanitizer
Mencuci tangan 4,5 4,3 3,8 4,0 4,1 4,3 4,3 4,6 4,3 4,5 4,3 4,4
dengan sabun
Menghindari 3,8 3,7 3,4 3,3 3,3 3,6 3,6 3,7 3,6 3,8 3,7 3,3
menyentuh wajah
Menghindari 4,2 3,8 3,5 3,6 3,5 3,9 3,7 4,3 3,9 4,0 3,9 3,9
berjabat tangan
Menghindari 3,9 3,7 3,6 3,4 3,4 3,7 3,7 4,1 3,7 3,8 3,7 3,9
pertemuan/
kerumunan
Tidak menyentuh 3,8 3,8 3,5 3,3 3,4 3,6 3,4 4,0 3,8 3,8 3,7 4,0
benda di area publik
Menghindari 4,1 4,1 3,5 3,3 3,2 3,7 3,5 4,2 4,1 3,8 3,9 4,1
transportasi umum
Menjaga jarak 3,9 3,7 3,4 3,4 3,4 3,7 3,4 3,9 3,6 3,8 3,7 3,9
Rata-rata 4,0 3,8 3,5 3,4 3,5 3,8 3,6 4,0 3,8 3,9 3,8 3,9
Daya tahan tubuh
Berjemur 3,3 3,4 3,6 3,3 3,1 3,3 3,2 3,3 3,0 3,6 3,5 2,8
Vitamin dan 3,6 3,5 3,0 3,1 3,1 3,6 3,2 3,3 3,1 3,5 3,4 2,9
suplemen
Olahraga 3,5 3,6 3,3 3,1 3,0 3,4 3,3 3,5 3,2 3,4 3,5 2,5
Makanan sehat 4,4 4,2 4,0 3,8 4,0 4,2 4,2 4,5 4,2 4,5 4,2 4,1
Istirahat cukup 4,3 4,1 3,9 3,8 4,0 4,2 4,3 4,5 4,1 4,5 4,3 4,4
Rata-rata 3,8 3,8 3,6 3,4 3,5 3,7 3,7 3,8 3,5 3,9 3,8 3,3
Sumber: diolah dari kuesioner (2020)
94
Pemahaman dan implementasi masyarakat...(Arif S)
95
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 20 No 2, September 2021 : 80 - 103
96
Pemahaman dan implementasi masyarakat...(Arif S)
97
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 20 No 2, September 2021 : 80 - 103
98
Pemahaman dan implementasi masyarakat...(Arif S)
99
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 20 No 2, September 2021 : 80 - 103
Kekhawatiran akan mendorong upaya petani, dan buruh memiliki tingkat ketaatan
pencegahan yang lebih tinggi, oleh karena itu yang rendah. Upaya menjaga daya tahan
implementasi protokol kesehatan lebih tinggi. tubuh paling tinggi pada pekerja di sektor
pendidikan dan kesehatan, aparatur
Survey ini juga menemukan bahwa
(pemerintahan), dan mengurus rumah tangga.
tingkat pendidikan lebih tinggi relatif
Kelompok buruh, perdagangan, dan
memiliki kesadaran lebih tinggi untuk
pertanian memiliki tingkat upaya menjaga
mematuhi protokol kesehatan dan menjaga
daya tahan tubuh yang lebih terendah.
daya tahan tubuh. Seseorang dengan tingkat
Lingkungan pekerjaan turut berdampak pada
pendidikan yang lebih tinggi memiliki
pemahaman, sikap dan perilaku, baik secara
kecenderungan akan selalu taat dan patuh
sadar maupun terpaksa.
pada penerapan protokol kesehatan
mengingat pengetahuan yang dimilikinya Berdasarkan pembahasan di atas,
terkait bahaya COVID-19 dan informasi responden yang kurang optimal
mengenai pengendalian penyebaran COVID- melaksanakan protokol kesehatan dan
19 (Riyadi dan Larasaty, 2020). Pengetahuan menjaga daya tahan tubuh adalah sebagian
masyarakat tentang pencegahan COVID-19 besar berjenis kelamin laki-laki, tingkat
dipengaruhi pendidikan, semakin tinggi pendidikan menengah kebawah, usia 60
semakin baik (Mujiburrahman, Riyadi dan tahun ke atas dan 20 tahun ke bawah,
Ningsih, 2020). sebagian besar adalah pedagang, petani, dan
buruh, serta pengangguran. Kelompok rentan
Rentang usia 30 – 59 tahun
terhadap pelanggaran protokol tersebut di
merupakan kelompok tertinggi tingkat
atas, perlu mendapatkan edukasi dan
ketaatannya. Kelompok usia 20 tahun ke
penekanan yang lebih di dalam penerapan
bawah relatif rendah ketaatannya, meningkat
protokol kesehatan ini.
di usia 30 – 59 tahun, dan mulai berkurang di
usia 60 tahun ke atas bahkan di usia 70 tahun Pengetahuan memiliki pengaruh
ke atas ketaatan paling rendah. Survei BPS besar dalam implementasi protokol
Jawa Tengah juga menunjukkan tingkat kesehatan dan upaya menjaga daya tahan
ketaatan tinggi pada orang berusia antara 20 tubuh. Beberapa hal terkait pelaksanaan
– 50 tahun, selanjutnya di atas 50 tahun protokol kesehatan yang masih rendah
tingkat kepatuhan semakin menurun (BPS karena kurangnya edukasi, penegakan aturan,
Jawa Tengah, 2020). Indeks perilaku belum bisa membiasakan diri, dan
ketaatan responden terhadap protokol keterbatasan sarpras. Edukasi dan penegakan
kesehatan terendah di usia 20 tahun ke regulasi untuk mendorong pihak-pihak
bawah (7,3), kemudian semakin meningkat tersebut mematuhi peraturan sangat
seiring umur dan tertinggi di usia 51-55 diperlukan. Peningkatan pengetahuan
tahun (8,1), namun kembali menurun di usia masyarakat diperlukan untuk meningkatkan
56 tahun ke atas, di usia 66 – 70 tahun perilaku pencegahan COVID-19.
tercatat 7,5 serta di usia lebih dari 70 tahun
Temuan survey ini sejalan dengan
sebesar 7,6 (BPS Jawa Tengah, 2020).
hasil penelitian lainnya, contoh Nismawati
Upaya menjaga daya tahan tubuh dan Marhtyni (2020) menemukan bahwa ada
pada usia 50-60 tahun ke atas relatif lebih hubungan antara pengetahuan, sikap, PHBS
tinggi dibanding usia dibawahnya. Adanya dan ketersediaan sarana dan prasarana
kekhawatiran terhadap kesehatan mendorong dengan penerapan protokol kesehatan.
mereka melakukan upaya yang lebih dalam Kepatuhan masyarakat menggunakan masker
menjaga daya tahan tubuh, meskipun di sisi sebagai upaya pencegahan COVID-19
lain implementasi protokol kesehatan pada memiliki hubungan dengan tingkat
usia lanjut, terutama di atas 60 tahun lebih pengetahuan (Sari dan ‘Atiqoh, 2020).
rendah. Faktor yang mempengaruhi perilaku
masyarakat dalam pencegahan COVID-19
Implementasi protokol kesehatan
yaitu pengetahuan, sikap, tindakan, usia,
berdasarkan jenis pekerjaan tertinggi di
tingkat pendidikan dan pendapatan (Wonok,
sektor pendidikan dan kesehatan, sektor
Wowor dan Tucunan, 2020). Pengetahuan
pemerintahan, dan mengurus rumah.
terhadap COVID-19 memiliki peran penting
Kelompok belum bekerja atau menganggur,
100
Pemahaman dan implementasi masyarakat...(Arif S)
101
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 20 No 2, September 2021 : 80 - 103
102
Pemahaman dan implementasi masyarakat...(Arif S)
103