You are on page 1of 5

Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan e-ISSN 2615-0441 | p-ISSN 2527-9548

Vol.7, No. 1, Juni 2022, pp. 93-97 93

Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat


Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Muaro
Putuih Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam
Hary Budiman1*, Hilda Hidayat2, Mesi Melinda3
1Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Baiturrahmah, Jln Raya By Pass KM 15 Kecamatan Koto Tangah,Kota Padang 25158, Indonesia
2Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Baiturrahmah, Jln Raya By Pass KM 15 Kecamatan Koto Tangah,Kota Padang 25158, Indonesia
3Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Baiturrahmah, Jln Raya By Pass KM 15 Kecamatan Koto Tangah,Kota Padang 25158,Indonesia
1
harybudiman63@yahoo.co.id*, 2hildahidayat@fkm.unbrah.ac.id
* corresponding author

A RT ICLE IN FO ABSTRACT

Compliance with treatment of patients with hypertension is important


Article history
because hypertension is a disease that cannot be cured. Hypertension
Received: 13-05-2022
Revised: 05-06-2022
cases at the Muaro Putuih Health Center were 307 cases, only 47
Accepted: 19-06-2022 (34.39%) elderly were taking hypertension medication. The purpose of
the study was to look at factors related to adherence to taking
Keywords
hypertension medication in the elderly. This type of research is
Family support quantitative using a cross-sectional approach. The study was conducted
Medication adherence in March 2022 in the working area of the Muaro Putuih Health Center,
Tanjung Mutiara District, Agam Regency. The number of samples is 47
using a total sampling technique with inclusion and exclusion criteria.
Data processing using a computer application, namely SPSS using the
chi-square test is displayed in the form of a distribution table. There is a
significant relationship between family support and adherence to taking
hypertension medication, the results of the Chi-square P-value statistical
test (0.005) < (0.05). It is expected that health workers will form a drug
taking supervisor (PMO) in the patient's family to assist all the needs of
the elderly in undergoing treatment, monitor and evaluate PMO, provide
counseling to families and hypertension patients to provide an
understanding of hypertension and build communication with elderly
sufferers. hypertension

1. Pendahuluan
Salah satu Penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius adalah
hipertensi. Hipertensi adalah suatu kondisi ketika pembuluh darah didiagnosa memiliki tekanan
darah yang tinggi yaitu tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg,
tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding arteri pembuluh
darah utama dalam tubuh [1]
Masalah kepatuhan umum dijumpai dalam pengobatan penyakit kronis yang memerlukan
pengobatan jangka panjang seperti hipertensi [2]. Pasien hipertensi memiliki tingkat kepatuhan
pengobatan yang rendah. Hal ini terjadi karena hipertensi termasuk penyakit yang tidak dapat
disembuhkan, sehingga pasien merasa jenuh untuk minum obat [3]. Obat-obat antihipertensi yang
ada saat ini telah terbukti dapat mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi, dan juga sangat
berperan dalam menurunkan risiko berkembangnya komplikasi kardiovaskular namun pengontrolan
terhadap tekanan darah jangka panjang tidak akan tercapai jika hanya dengan mengkonsumsi obat
antihipertensi tanpa didukung kepatuhan dalam mengkonsumsi obat antihipertensi [4].
Ketidakpatuhan merupakan penyebab kegagalan terapi, hal ini berdampak pada memburuknya
keadaan penderita akan terjadinya komplikasi dan kerusakan pada organ tubuh lainnya. Kepatuhan
penderita hipertensi pada pengobatan 50% lebih tidak sempurna, dan hanya 45% yang bisa

https://doi.org/10.34008/jurhesti.v7i1.271 https://jurnal.kesdammedan.ac.id/index.php/jurhesti jurhesti@kesdammedan.ac.id


e-ISSN 2615-0441 Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan 94
p-ISSN 2527-9548 Vol. 7, No. 1, Juni 2022, pp. 93-97

terkontrol dengan pengobatan. Sedangkan dari statistik dasar dalam frekuensi diagnosis, 15%
penderita hipertensi tidak terdiagnosis karena tidak memeriksakan kesehatannya. Beberapa meta
analisis juga menunjukkan bahwa penurunan tekanan darah menurunkan resiko penyakit jantung
koroner sekitar 20-25% dan resiko stroke sebesar 30% [5].

2. Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan menggunakan rancangan
studi Cross Sectional. Dalam penelitian yang menjadi sampel adalah kelompok lansia yang minum
obat hipertensi di Wilayah kerja Puskesmas Muaro Putuih Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten
Agam dengan jumlah 47 orang dengan menggunakan teknik Total Populasi. Penelitian dilakukan pada
Bulan Oktober tahun 2021 dan berakhir di bulan Maret tahun 2022. Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner. Pengolahan data menggunakan aplikasi komputer yaitu SPSS. Analisis uji statistik yang
digunakan adalah uji chi-square.

3. Hasil dan Diskusi


Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik f %
Usia
a. 60-64 16 34,0
b. 65-69 12 25,5
c. 70-74 13 27,7
d. 75-79 3 6,4
e. 80-81 3 6,4
Jumlah 47 100
Jenis Kelamin
a. Laki-laki 17 36,2
b. Perempuan 30 63,8
Jumlah 47 100
Pendidikan
a. Tidak Tamat SD 32 68,1
b. Tamat SD 14 29,8
c. SMA/SMK 1 2,1
Jumlah 47 100
Jenis Pekerjaan
a. Tidak Bekerja 28 59,6
b. Ibu Rumah Tangga 16 34,0
c. Nelayan 3 6,4
Jumlah 47 100

Berdasarkan tabel 1 di atas didapatkan kurang dari separuh yaitu 16 orang (34,0%) responden
umur 60-64 tahun. Lebih dari separuh yaitu 30 orang (63,8%) responden berjenis kelamin
perempuan. Lebih dari separuh yaitu 32 orang (68,1%) responden berlatar belakang pendidikan tidak
tamat SD. Lebih dari separuh yaitu 28 orang (59,6%) responden tidak bekerja.
Analisis Univariat
Kepatuhan Minum Obat Hipertensi Pada Lansia
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan Minum
Obat Hipertensi Pada Lansia
No Kepatuhan Minum Obat f %
1 Tidak Patuh 15 31,9
2 Patuh 32 68,1
Jumlah 47 100

Hary Budiman et.al (Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat Hipertensi pada Lansia…)
e-ISSN 2615-0441 Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan 95
p-ISSN 2527-9548 Vol. 7, No. 1, Juni 2022, pp. 93-97

Berdasarkan tabel 2 didapatkan kurang dari separuh responden tidak patuh sebanyak 15
orang (31,9%). Penderita hipertensi harus mengontrol tekanan darah secara berkala dan
mengonsumsi obat untuk mempertahankan agar target tekanan darah yang optimal tetap tercapai.
Terapi farmakologis dianggap menjadi faktor utama dalam keseluruhan penurunan morbiditas dan
mortalitas yang berhubungan dengan hipertensi karena dapat membantu penurunan 30-40% kejadian
stroke, 20-25% kejadian infark miokard, dan lebih dari 50% kejadian gagal jantung kongestif [6].
Menurut penelitian Hazwan dan Pinatih (2017) menjelaskan bahwa kepatuhan terhadap
pengobatan merupakan prasyarat untuk keefektifan pengobatan hipertensi dan potensi terbesar dalam
perbaikan dan mengendalikan tekanan darah untuk meningkatkan kesejahteraan penderita hipertensi.
Perhatian penderita hipertensi dalam mengikuti setiap anjuran petugas kesehatan, menunjukkan
pengobatan yang lebih baik sehingga mendorong kepatuhan penderita dalam minum obat [7]. Sejalan
dengan teori Notoatmodjo (2014), kepatuhan adalah suatu sikap yang akan muncul pada
seseorang yang merupakan suatu reaksi terhadap sesuatu yang ada dalam peraturan yang harus
dijalankan.
Menurut peneliti kepatuhan minum obat adalah tolak ukur bagi pasien untuk menghindari
kekambuhan dan mencegah dari komplikasi penyakit yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi
yang tidak terkontrol. Kepatuhan minum obat hipertensi menjadi satu hal yang paling penting bagi
pasien karena penyakit hipertensi tidak dapat disembuhkan akan tetapi masih dapat dikendalikan
dengan obat hipertensi yang harus rutin diminum oleh pasien selama hidupnya guna menunjang
kesehatan pasien itu sendiri.Kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi harus dibarengi dengan
rutin melakukan tes Kesehatan secara berkala.
Dukungan Keluarga
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga
No Dukungan Keluarga f %
1 Tidak Baik 19 40,4
2 Baik 28 59,6
Jumlah 47 100

Berdasarkan tabel 3 didapatkan responden dengan dukungan keluarga tidak baik sebanyak
19 orang (40,4%). Keluarga merupakan support system yang harus tetap memberikan dukungan dan
pendidikan kesehatan kepada lansia agar tetap menjaga kesehatan dalam mengontrol tekanan darah
(Engeline, 2016). Hal ini sejalan dengan penelitian Nirman (2017) menjelaskan bahwa dukungan
keluarga yang didapatkan lansia akan menambah rasa percaya diri dan menambah motivasi untuk
menghadapi masalah dan meningkatkan kepuasan hidup, dukungan ini berupa pemberian motivasi
dan kesediaan mengingatkan atau menyiapkan obat yang akan diminum oleh lansia penderita
hipertensi [8].
Menurut peneliti peran keluarga sangat erat kaitannya dengan kepatuhan pasien dalam
menjalani pengobatan karena keluarga merupakan orang paling dekat dan sering berinteraksi dengan
pasien. Dalam hal ini, keluarga dapat membantu pasien dengan memberikan dukungannya
mengingatkan untuk rutin minum obat secara teratur, sehingga pasien merasa diperhatikan dan tidak
merasa sendiri.

Hary Budiman et.al (Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat Hipertensi pada Lansia…)
e-ISSN 2615-0441 Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan 96
p-ISSN 2527-9548 Vol. 7, No. 1, Juni 2022, pp. 93-97

Analisis Bivariat
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Hipertensi Pada Lansia
Tabel 4. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan
Minum Obat Hipertensi Pada Lansia
Kepatuhan Minum Obat Hipertensi
No Dukungan Lansia Total P
Keluarga Tidak Patuh Patuh Value
n % n % n %
1 Tidak Baik 11 57,9 8 42,1 19 100 0,005
2 Baik 4 14,3 24 85,7 28 100
Jumlah 15 31,9 32 68,1 47 100

Pada tabel 4 diketahui bahwa responden mendapatkan dukungan keluarga tidak baik
sebanyak 11 orang (57,9%) tidak patuh minum obat hipertensi sedangkan responden yang
mendapatkan dukungan keluarga baik sebanyak 4 orang (14,3%) tidak patuh minum obat hipertensi.
Hasil uji statistik Chi-square di dapatkan P-value (0,005) < (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat hipertensi
pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Muaro Putuih.
Dukungan keluarga adalah bentuk perilaku melayani yang dilakukan oleh keluarga baik
dalam bentuk dukungan emosional, penghargaan/ penilaian, informasi dan instrumental. keluarga
berfungsi mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarganya agar tetap memiliki
produktivitas tinggi dalam bentuk mengenal masalah kesehatan, kemampuan mengambil keputusan
untuk mengatasi masalah kesehatan, kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan
memodifikasi lingkungan agar tetap sehat dan optimal, dan kemampuan memanfaatkan sarana
kesehatan yang tersedia di lingkungannya [9].
Menurut analisis peneliti, adanya dukungan keluarga memberikan pengaruh terhadap
kepatuhan minum obat hipertensi. Peran keluarga diperlukan dalam upaya pengobatan pada pasien
dengan hipertensi. Keluarga dapat memberikan dukungan kepada pasien dalam proses pengobatan.
Keluarga merupakan orang terdekat pasien dimana keluarga dapat mengingatkan agar pasien selalu
meminum obat secara teratur, dimana obat hipertensi harus dikonsumsi terus menerus agar upaya
pengobatan dapat maksimal.

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai dukungan keluarga dengan
kepatuhan minum obat hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Muaro Putuih Kecamatan
Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, dapat disimpulkan bahwa kurang dari separuh lansia tidak patuh
sebanyak 15 orang (31,9%) di wilayah kerja Puskesmas Muaro Putuih Kecamatan Tanjung Mutiara
Kabupaten Agam Tahun 2022, kurang dari separuh lansia memiliki dukungan keluarga tidak baik
sebanyak 19 orang (40,4%) di wilayah kerja Puskesmas Muaro Putuih Kecamatan Tanjung Mutiara
Kabupaten Agam Tahun 2022 dan ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan
kepatuhan minum obat hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Muaro Putuih Tahun 2022
berdasarkan hasil uji statistik Chi-square dengan nilai P-value (0,005) < (0,05).
5. Saran
Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan pemberdayaan keluarga dengan
membentuk pengawas minum obat (PMO) yang memiliki tugas untuk membantu segala kebutuhan
lansia dalam menjalani pengobatan. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk mengadakan
kegiatan monitoring dan evaluasi kepada keluarga untuk menilai perkembangan keluarga dalam
membantu pasien mencapai upaya kesehatan dan diharapkan kepada tenaga Kesehatan khususnya
tenaga penyuluh memberikan penyuluhan tentang obat hipertensi sebagai pengobatan jangka
panjang kepada keluarga dan lansia untuk peningkatan pemahaman keluarga mengenai pengobatan
lansia yang menderita hipertensi agar selalu dapat mendampingi lansia untuk memberikan rasa
empati kepada lansia sehingga lansia merasa dipedulikan dan akan merespon dengan sikap baik
untuk mematuhi pengobatan hipertensi.

Hary Budiman et.al (Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat Hipertensi pada Lansia…)
e-ISSN 2615-0441 Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan 97
p-ISSN 2527-9548 Vol. 7, No. 1, Juni 2022, pp. 93-97

Referensi
[1] WHO (2021) Hypertension, 25 August 2021.
[2] Puspita, E. (2016) ‘Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Penderita Hipertensi
Dalam Menjalani Pengobatan’, Universitas Negeri Semarang, p. 170. Available at:
https://lib.unnes.ac.id/23134/1/6411411036.pdf.
[3] Widyastuti, S., Yasin, N. M., & Kristina, S. A. (2019) ‘Pengaruh home pharmacy care terhadap
pengetahuan, kepatuhan, outcome klinik dan kualitas hidup pasien hipertensi’, Media Karya
Kesehatan, pp. 105–112.
[4] Maryanti, R. (2017) ‘Hubungan Kepatuhan Minum Obat Terhadap Peningkatan Tekanan
Darah Penderita Hipertensi’, Вестник Росздравнадзора, 6, pp. 5–9.
[5] Pujasari, Ajeng, Setyawan, Henry, dan U. A. (2015) ‘Faktor-faktor Internal Ketidakpatuhan
Pengobatan Hipertensi di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang’, Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Jurnal), 3, pp. 99–108.
[6] Yudanari. (2015). Kepatuhan Pengobatan pada Penderita Hipertensi. Jurnal Keperawatan dan
Kesehatan AKPER YPIB. Majalengka. pp. 1-8.
[7] Hazwan, A., Pinatih, G. N. I. (2017) ‘Gambaran Karakteristik Penderita Hipertensi dan
Tingkat Kepatuhan Minum Obat di Wilayah Kerja Puskesmas Kintamani I’, pp. 130–134.
[8] Niman, Sisilia., Hariyanto, Tanto., Dewi, N. (2017) ‘Hubungan Antara Dukungan Keluarga
Dengan Fungsi Sosial Lansia Di Wilayah Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru
Malang’, volume 2.
[9] Bisnu, M., Kepel, B., & Mulyadi, N. (2017) ‘Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Derajat
Hipertensi Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Ranomuut Kota Manado’, Jurnal
Keperawatan Unsrat, 5(1)(108807).
[10] Antonia Anna Lukito, Eka Harmeiwaty, N. M. H. (2019) ‘Hipertensi
Event_Update_Konsensus_’, p. 118.
[11] Burnier, Michel, & Egan, B. M. (2019) ‘Adherence in Hypertension: A Review of Prevalence,
Risk Factors, Impact, and Management. Circulation Research’, 124(7).
[12] Fadhilah, S. N., Rohita, T. and Milah, A. S. (2020) ‘Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamarican
Kabupaten Ciamis Tahun 2021’, Jurnal ilmiah manuntung, 1, pp. 62–67.
[13] Haldi, T., Pristianty, L., & Hidayati, I. R. (2020) ‘Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pasien
Hipertensi Terhadap Kepatuhan Penggunaan Obat Amlodipin Di Puskesmas Arjuno Kota
Malang’, Jurnal Farmasi Komunitas, 8(1), p. 27.
[14] Kemenkes RI (2018) Hipertensi Penyakit Paling Banyak Diidap Masyarakat, kemkes.go.id.
[15] Nuratiqa, N. et al. (2020) ‘Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Minum Obat Anti
Hipertensi’, BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia), 8(1), pp. 16–
24. doi: 10.53345/bimiki.v8i1.122.
[16] Wafroh,S., Herawati, & Lestari, D. R. (2016) ‘Dukungan keluarga dengan Kualitas Hidup
Lansia di PSTW Budi Sejahtera Banjar Baru’, Dunia Keperawatan.
[17] Waroetma, A. P. (2020) Gambaran Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Hipertensi
Di Puskesmas Ngaglik I Yogyakarta Periode Juli 2020, Akrab Juara.
Wulandari, A. R., Paramita, D. and Toyo, E. M. (2021) ‘Penggunaan Obat Anti Hipertensi
Di Rumah Sakit Islam Purwodadi’, 10(2).
[18] Sumantra, I., Kumaat, L., & Bawotong, J. (2017) ‘Hubungan Dukungan Informatif dan
Emosional Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Lansia Hipertensi di Puskesmas
Ranomuut Kota Manado’, E-jurnal Keperawatan.

Hary Budiman et.al (Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat Hipertensi pada Lansia…)

You might also like