You are on page 1of 7

DOI: 10.24843/JH.2019.v23.i01.

p12 p-ISSN: 2528-5076, e-ISSN: 2302-920X


Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud
Vol 23.1 Pebruari 2019: 74-80

Hegemoni Kekuasaan dalam Novel Surat-Surat dari Dili


Karya Maria Matildis Banda
Mey Dayanti1*, I G.A.A. Mas Triadnyani2
[123]
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana
1
[dayantimey@gmail.com], 2[mtriadnyani@gmail.com]
*Corresponding Author

Abstract

Entitled with “Hegemony of Power in The Novel Surat-Surat dari Dili Creation by Maria
Matildis Banda”. This research purpose are to know the structure and the hegemony that
contained in the novel Surat-Surat dari Dili. There are three theories used in this research,
which are structural theory by A. Teeuw, sociology of literature theory by Sapardi Djoko
Damono, and the theory of hegemony by Raymond Williams. The method used in data collection
are litereture study method which completed by technique note. Then continue using formal and
informal methods to analyze the data. Furthermore, qualitative and quantitative method used as
the presentation process of analysis data result, which are by interpreting and presenting data
in the form of descriptions, tables, and diagrams. There are some revelation obtained based on
the analysis in the novel Surat-Surat dari Dili. Firstly, in structural analysis that includes plot,
characterization, and setting, they have relationships that related to each other. The
relationship between the elements leads the reader to a theme, the hegemony of power.
Secondly, the hegemony of the novel is divided into three processes, namely causes,
implementation, and consequences. All three processes visible on events that occur , such as
rape, put someone in jail, murder, and tragedy.

Keywords: novel, hegemony, power

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Hegemoni Kekuasaan dalam Novel Surat-Surat dari Dili Karya Maria
Matildis Banda”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dan hegemoni
kekuasaan yang terdapat dalam novel Surat-Surat dari Dili. Ada tiga teori yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu teori struktural berdasarkan pendapat A.Teeuw, teori sosiologi
sastra oleh Sapardi Djoko Damono, dan teori hegemoni dari Raymond Williams. Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi pustaka dengan teknik catat.
Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan metode formal dan metode deskriptif analisis
untuk penganalisisan data. Selanjutnya, dalam penyajian hasil analisis digunakan metode
kualitatif dan kuantitatif, yaitu dengan cara menafsirkan dan menyajikan data dalam bentuk
deskripsi, tabel, serta diagram. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap novel
Surat-Surat dari Dili ditemukan beberapa hal. Pertama, dalam analisis struktur yang meliputi
unsur alur, penokohan, dan latar memiliki hubungan yang saling berkaitan antara satu dengan
yang lain. Keterkaitan antarunsur tersebut menggiring pembaca menuju ke satu tema, yaitu
hegemoni kekuasaan. Kedua, hegemoni kekuasaan yang terjadi dalam novel ini terbagi atas
tiga proses, yaitu penyebab, pelaksanaan, dan akibat. Ketiga proses tersebut terlihat pada
peristiwa yang terjadi, seperti pemerkosaan, menjebloskan seseorang ke penjara, pembunuhan,
dan tragedi.

Kata kunci: novel, hegemoni, kekuasaan

74
DOI: 10.24843/JH.2019.v23.i01.p12 p-ISSN: 2528-5076, e-ISSN: 2302-920X
Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud
Vol 23.1 Pebruari 2019: 74-80

1. Latar Belakang
Perkembangan kajian sosiologi 3. Tujuan Penelitian
dalam dunia sastra semakin meningkat. Berdasarkan rumusan masalah di
Kajian sosiologi sastra banyak diminati atas, terdapat tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini, yaitu sebagai
karena karya sastra dianggap sebagai
berikut.
cerminan keadaan suatu masyarakat pada a) Untuk mengetahui struktur novel
zamannya. Pemahaman tersebut SSD.
membuat banyak mahasiswa sebagai b) Untuk mengetahui hegemoni
peneliti menganggap bahwa kajian kekuasaan yang memicu terjadinya
sosiologi sastra mudah dilakukan karena berbagai peristiwa dalam novel SSD.
peneliti juga bagian dari masyarakat.
4. Metode Penelitian
Anggapan seperti itu menyebabkan
Sumber data penelitian ini adalah
pokok analisis dalam karya sastra novel SSD karya Maria Matildis Banda
menjadi tidak jelas. Terbukti dengan yang terdiri atas 280 halaman. Metode
banyaknya analisis kajian sosiologi sastra yang digunakan dalam pengumpulan data
yang serupa, pembedanya hanya terdapat adalah metode studi pustaka dengan
pada objek penelitian. Padahal karya teknik catat. Kemudian dilanjutkan
sastra satu dengan karya sastra yang lain dengan menggunakan metode formal dan
metode deskriptif analisis untuk
memiliki ciri khas masing-masing yang
penganalisisan data. Selanjutnya, dalam
tidak dapat disetarakan dalam satu kajian penyajian hasil analisis digunakan
yang sama. metode kualitatif dan kuantitatif, yaitu
Permasalahan yang sering terjadi dengan cara menafsirkan dan menyajikan
adalah peneliti kurang mengerucutkan data dalam bentuk deskripsi, tabel, serta
pokok analisis, sementara sosiologi sastra diagram.
merupakan ruang analisis yang sangat
luas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini 5. Hasil dan Pembahasan
pokok analisis berfokus pada satu Pembahasan dalam penelitian ini
masalah sosial, yaitu hegemoni. Salah dilakukan dengan dua tahap analisis.
satu karya sastra yang menjadikan Pertama, analisis struktur yang bertujuan
hegemoni sebagai pokok permasalahan untuk menjelaskan unsur karya sastra
adalah novel Surat-Surat dari Dili yang terdapat dalam novel SSD,
(selanjutnya disebut SSD) karya Maria kemudian dilanjutkan dengan
Matildis Banda. Novel SSD adalah novel menganalisis keterkaitan antarunsur. Hal
yang lahir dari keprihatinan terhadap ini berdasarkan pendapat Teeuw
bencana kemanusiaan yang terjadi akibat (2015:106) yang menyatakan bahwa
tekanan sosial politik (Banda, 2005: 9). analisis struktural bertujuan membongkar
dan memaparkan secermat, seteliti,
2. Pokok Permasalahan sedetail, dan sedalam mungkin
Berdasarkan latar belakang di atas, keterjalinan dan keterkaitan semua unsur
terdapat beberapa masalah yang dapat dan aspek karya sastra yang
dianalisis, sebagai berikut. menghasilkan makna menyeluruh.
a) Bagaimanakah struktur novel SSD Kedua, dilanjutkan dengan analisis
karya Maria Matildis Banda? hegemoni kekuasaan yang bertujuan
b) Bagaimanakah hegemoni kekuasaan untuk membahas dan menjelaskan
yang terdapat dalam novel SSD? tentang hegemoni kekuasaan yang

75
DOI: 10.24843/JH.2019.v23.i01.p12 p-ISSN: 2528-5076, e-ISSN: 2302-920X
Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud
Vol 23.1 Pebruari 2019: 74-80

memicu berbagai peristiwa dalam novel pertama bukanlah sebab dari peristiwa
SSD. yang diungkapkan pada surat kedua,
5.1 Analisis Struktur melainkan surat kedualah yang
Struktur karya sastra yang dianalisis, menjelaskan surat pertama.
yaitu alur, penokohan, latar, dan tema. Beberapa peristiwa yang terjadi
memang berurutan sebagai sebab akibat,
5.1.1 Alur seperti yang terdapat pada surat kedua
Alur dalam novel SSD disajikan dengan surat ketiga. Sementara itu, ada
dalam sembilan bab yang diberi nama juga peristiwa dalam beberapa surat yang
Surat Pertama hingga Surat Kesembilan. akibat atau pengaruhnya diceritakan pada
Dari penggambaran peristiwa-peristiwa bagian akhir novel. Misalnya, hubungan
yang telah dijelaskan pada setiap surat, antara surat pertama yang peristiwanya
terlihat bahwa tiap-tiap peristiwa itu baru berdampak dan berlanjut pada surat
saling berhubungan. Peristiwa yang satu kesembilan. Berikut rangkumannya
dipersiapkan untuk peristiwa yang lain. dalam bentuk bagan. Adapun Bagan
Akan tetapi, tidak selalu peristiwa tahapan peristiwa di bawah ini dibuat
tersebut terjadi berdasarkan urutan berdasarkan pendapat Loban dan kawan-
kejadian. Misalnya, kembalinya kawan (dalam Aminuddin, 2015:86).
Fernando ke perkebunan pada surat

Gambar 5.1.1 Bagan Tahapan Peristiwa

5.1.2 Penokohan memiliki peran penting dalam memberi


Terdapat dua puluh sembilan tokoh dampak terhadap tokoh lain.
yang berperan dalam novel SSD. Dua Dua puluh sembilan tokoh dalam
puluh sembilan tokoh tersebut terdiri atas novel SSD melibatkan lebih dari dua
lima belas tokoh utama dan empat belas keluarga besar yang saling berhubungan.
tokoh pelengkap. Banyaknya tokoh Berikut ini bagan silsilah keluarga yang
dalam novel ini merupakan suatu dibuat untuk mempermudah pemahaman
kelebihan karena tidak ada tokoh yang terhadap hubungan antartokoh.
tidak memiliki peran. Tokoh pelengkap
yang kemunculannya paling sedikit pun

76
DOI: 10.24843/JH.2019.v23.i01.p12 p-ISSN: 2528-5076, e-ISSN: 2302-920X
Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud
Vol 23.1 Pebruari 2019: 74-80

Senhor Panglima
(penguasa / penjajah)

Jose Mariano
(kaki tangan penguasa / penjajah)

Norberto awalnya
bersahabat

Natalin Benedito Fransisco + Lilia Manuel + Mariana Ayah Satya


+ Arnaldo

Maria Florentino Dinis Olga Ana Maria Sisca Susana Antonio Albino
+ Aderito

Isabella Domingos Martinyo Merdina Fernando Policarpo Satya Abilio

pasangan kekasih bersahabat

Keterangan:
nama yang berwarna merah: tokoh antagonis
nama yang berwarna biru : tokoh protagonis
nama yang berwarna hijau: tokoh yang masih hidup hingga akhir cerita
nama yang berwarna merah & hijau: tokoh antagonis yang masih hidup hingga akhir cerita
nama yang berwarna biru & hijau: tokoh protagonis yang masih hidup hingga akhir cerita
pengikut tokoh antagonis
keturunan (anak, cucu)
keturunan (anak) yang lahir karena hubungan paksaan
(pemerkosaan)
hubungan intim yang terjadi karena paksaan (pemerkosaan)
- Manuel memerkosa Lilia
- Manuel memaksa Florentino untuk memerkosa Maria

Gambar 5.1.2 Bagan Silsilah Hubungan Antartokoh

77
DOI: 10.24843/JH.2019.v23.i01.p12 p-ISSN: 2528-5076, e-ISSN: 2302-920X
Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud
Vol 23.1 Pebruari 2019: 74-80

5.1.3 Latar memengaruhi perilaku yang dilakukan


Analisis latar dalam penelitian ini tokoh. Menurut pendapat orang Timor,
dilakukan dengan berpedoman pada sebagai seorang laki-laki wajib
pendapat Aminuddin (2015:67), yaitu hukumnya membalaskan dendam kerabat
dengan menganalisis latar berdasarkan yang belum tersalurkan. Pemikiran
fungsi fisikal dan fungsi psikologis. Latar tersebut yang memengaruhi Benedito dan
dengan fungsi fisikal dan psikologis yang Manuel untuk menghancurkan keluarga
terdapat dalam novel SSD sudah Fransisco karena dendam terhadap
terintegrasi dengan baik karena posisinya hukuman yang diterima Norberto.
tidak dapat digantikan dengan yang lain. Bahkan ketika Manuel sudah meninggal,
Maksudnya, dalam novel ini pengarang Policarpo sebagai cucu yang terjebak di
menyampaikan kehidupan masyarakat antara dendam keluarganya pun harus
Timor Leste pada masa penjajahan yang ikut menyalurkan dendam tersebut
sarat akan penjebakan, pembunuhan, dengan menghancurkan Fernando dan
pemerkosaan, dan perbuatan Isabella yang merupakan keturunan
kesewenang-wenangan lainnya. Fransisco.
Dalam mengikuti cerita dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi pembaca 5.1.4.3 Latar dengan Alur
diajak untuk memahami penderitaan Dalam novel SSD pembaca
masyarakat Timor Leste pada saat itu, diperlihatkan pada berbagai peristiwa
seperti perang saudara, penghianatan, dan yang terjadi karena realisasi kebencian
rasa saling curiga yang tidak mungkin yang digunakan untuk menghancurkan
diganti lokasinya dengan daerah lain. orang yang dibenci. Peristiwa-peristiwa
Dikatakan demikian karena belum tentu tersebut berupa pemerkosaan, penculikan,
masyarakat di daerah lain merasakan serta pembunuhan yang dialami oleh
penderitaan yang sama dengan keluarga Fransisco. Penggunaan
masyarakat Timor Leste, sehingga jika perkebunan kopi yang rindang dan gelap
unsur latar tersebut diganti maka lain tentu sangat menunjang perbuatan jahat
juga cerita yang akan dihasilkan. tersebut.
Banyak kejadian menyedihkan yang
5.1.4 Hubungan Antarunsur terjadi di perkebunan kopi dalam novel
5.1.4.1 Alur dengan Penokohan ini, mulai dari penjebakan Fransisco,
Peristiwa-peristiwa dalam alur yang pembunuhan Lilia, pemerkosaan Merdina,
melibatkan tokoh akan membentuk penembakan Sisca dan Susana, hingga
konflik. Kemudian, konflik-konflik itu penganiayaan yang berujung kematian
memengaruhi watak tokoh. Sebagai Florentino dan Dinis. Semua kejadian
contoh, yaitu peristiwa pengeboman di tersebut tidak akan menciptakan suasana
Seminari Dare yang menewaskan Aderito, yang menegangkan dan menyedihkan
Martinyo, dan Domingos. Mengetahui jika latar tempatnya digantikan dengan
suaminya meninggal dalam tragedi lokasi lain. Hal ini berarti bahwa latar
tersebut membuat Olga terdiam membisu tidak hanya menunjukkan tempat dan
hingga akhir hayatnya. Artinya, peristiwa waktu saja, tetapi dapat membentuk suatu
tersebut memengaruhi bahkan peristiwa dan menjadi bagian dari
membentuk perilaku tokoh (Olga). peristiwa itu.

5.1.4.2 Penokohan dengan Latar 5.1.5 Tema


Latar mengenai kehidupan Setelah dilakukan penganalisisan
masyarakat Timor Leste juga terhadap struktur karya sastra beserta

78
DOI: 10.24843/JH.2019.v23.i01.p12 p-ISSN: 2528-5076, e-ISSN: 2302-920X
Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud
Vol 23.1 Pebruari 2019: 74-80

hubungannya, maka dapat disimpulkan menjadi asal muasal berbagai peristiwa


bahwa tema novel SSD adalah hegemoni tersebut. Jika dihitung, jumlah
kekuasaan. Suatu dominasi kekuasaan keseluruhan aspek moral dan aspek
yang menguntungkan satu pihak, yaitu agama yang terkandung dalam keempat
pihak penguasa. Hegemoni menyebabkan peristiwa yang telah dianalisis berjumlah
orang yang memiliki kekuasaan berhak 26 aspek (23 aspek moral & 3 aspek
mendapatkan apapun yang diinginkan, agama). Hal ini tentu bukanlah angka
terlepas dari benar atau salah perbuatan valid dari jumlah aspek moral dan aspek
yang dilakukan. Hal ini menyebabkan agama yang ada, tetapi setidaknya angka
pemilik kekuasaan bersikap sewenang- itu dapat menjadi gambaran mengenai
wenang dan orang yang tidak memiliki seberapa besar pengaruh kedua aspek
kekuasaan harus menaati dan menerima tersebut sebagai penyebab hegemoni
kesewenang-wenangan tersebut. kekuasaan. Adapun persentase antara
aspek agama dan aspek moral dapat
5.2 Analisis Hegemoni Kekuasaan dilihat pada gambar berikut.
Analisis hegemoni kekuasaan dalam
penelitian ini dilakukan dengan dua
tahapan. Pertama, analisis masalah aspek
sosiologi melalui peristiwa-peristiwa agama
yang terjadi dengan menggunakan teori 11,5%
sosiologi sastra oleh Damono (2014:12).
Kedua, analis hegemoni kekuasaan
dengan mengamati proses hegemoni aspek moral
sesuai dengan teori yang dikemukakan 88,5%
oleh Raymond William (dalam Faruk,
2015:154).
Setelah dilakukan pembacaan
Gambar 5.2.1 Persentase Penyebab
berulang-ulang disertai dengan
Hegemoni Kekuasaan
pengamatan, terdapat empat peristiwa
yang menjadi peristiwa utama. Adapun
5.2.2 Pelaksanaan Hegemoni
keempat peristiwa yang dimaksud adalah
Kekuasaan
pemerkosaan, memenjarakan seseorang
Setelah melakukan pembahasan
ke penjara, pembunuhan, dan tragedi.
terhadap pelaksanaan hegemoni
Berdasarkan analisis terhadap keempat
kekuasaan melalui peristiwa yang terjadi,
peristiwa tersebut, terlihat bahwa
terlihat bahwa aspek hukum dan aspek
masalah sosiologi yang terklasifikasi
politik menjadi cara pelaksanaan
dalam tujuh aspek (agama, moral, politik,
berbagai peristiwa tersebut. Jika dihitung,
hukum, ekonomi, sosial, dan budaya)
jumlah keseluruhan aspek hukum dan
merupakan bagian dari proses hegemoni
aspek politik yang terkandung dalam
kekuasaan yang terjadi. Berikut
keempat peristiwa yang telah dianalisis
penjelasannya.
berjumlah 27 aspek (17 aspek hukum &
10 aspek politik). Hal ini tentu bukanlah
5.2.1 Penyebab Hegemoni
angka valid dari jumlah aspek hukum dan
Kekuasaan
aspek politik yang ada, tetapi setidaknya
Setelah melakukan pembahasan
angka itu dapat menjadi gambaran
terhadap penyebab hegemoni kekuasaan
mengenai seberapa besar pengaruh kedua
melalui peristiwa yang terjadi, terlihat
aspek tersebut sebagai pelaksanaan
bahwa aspek moral dan aspek agama

79
DOI: 10.24843/JH.2019.v23.i01.p12 p-ISSN: 2528-5076, e-ISSN: 2302-920X
Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud
Vol 23.1 Pebruari 2019: 74-80

hegemoni kekuasaan. Berikut adalah


persentasenya. 6. Simpulan
Berdasarkan analisis struktur dan
hegemoni kekuasaan pada novel SSD,
dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama,
aspek dalam analisis struktur yang meliputi
politik aspek unsur alur, penokohan, dan latar memiliki
37% hukum hubungan yang saling berkaitan antara
63% satu dengan yang lain. Keterkaitan
antarunsur tersebut menggiring pembaca
menuju ke satu tema, yaitu hegemoni
kekuasaan. Kedua, hegemoni kekuasaan
Gambar 5.2.2 Persentase Pelaksanaan yang terjadi dalam novel ini terbagi atas
Hegemoni Kekuasaan tiga proses, yaitu penyebab, pelaksanaan,
dan akibat. Ketiga proses tersebut terlihat
5.2.3 Akibat Hegemoni Kekuasaan pada peristiwa yang terjadi, seperti
Setelah melakukan pembahasan pemerkosaan, menjebloskan seseorang ke
terhadap akibat hegemoni kekuasaan penjara, pembunuhan, dan tragedi.
melalui peristiwa yang terjadi, terlihat
bahwa aspek sosial, aspek budaya, dan 7. Daftar Pustaka
aspek ekonomi menjadi akibat atas Aminuddin. 2015. Pengantar Apresiasi
terjadinya berbagai peristiwa tersebut. Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru
Jika dihitung, jumlah keseluruhan aspek Algensindo.
sosial, aspek budaya, dan aspek ekonomi Banda, Maria Matildis. 2005. Surat-Surat
yang terkandung dalam keempat dari Dili. Flores: Nusa Indah.
peristiwa yang telah dianalisis berjumlah Damono, Sapardi Djoko. 2014. Sosiologi
33 aspek (18 aspek sosial, 23 aspek Sastra (Pengantar Ringkas). Jakarta:
budaya, & 3 aspek ekonomi). Hal ini Editum.
tentu bukanlah angka valid dari jumlah Faruk. 2015. Pengantar Sosiologi Sastra
aspek sosial, aspek budaya, dan aspek (dari Strukturalisme Genetik sampai
ekonomi yang ada, tetapi setidaknya Post-modernisme). Yogyakarta:
angka itu dapat menjadi gambaran Pustaka Pelajar Offset.
mengenai seberapa besar pengaruh ketiga Teeuw, A. 2015. Sastra dan Ilmu Sastra.
aspek tersebut sebagai akibat hegemoni Bandung: Pustaka Jaya.
kekuasaan. Berikut adalah persentasenya.

aspek
aspek budaya
sosial 36%
54,5%

Gambar 5.2.3 Persentase Akibat


Hegemoni Kekuasaan

80

You might also like