You are on page 1of 10

0

JURNAL

JENIS DAN KEPADATAN MIKROPLASTIK DI KAWASAN


PANTAI DESA MANGGUNG KOTA PARIAMAN PROVINSI
SUMATERA BARAT

OLEH

SANDRILA PUTRI ELSA

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
Type and Density of Microplastic At The Coast Area Of Manggung Village,
Pariaman, West Sumatera Province

By :

Sandrila Putri Elsa1), M. Fauzi2), Adriman2)


Email: sandrilaputrielsa18@gmail.com

ABSTRACT

One of the plastic wastes that affect the coastal areas in the Manggung
Village of Pariaman is microplastic. The presence of microplastics in aquatic and
coastal environments can disturb the habitat of macrozoobenthos organisms. The
entry of microplastics into animal bodies filter feeders can damage the functioning
of organs of the digestive function, reduce growth rates and affect reproduction
and is thought to have an impact on the density of macrozoobenthos. This
research aims to determine the type and density of microplastics in the coastal
area of Manggung Village, Pariaman. This research was conducted in May - June
2019. The sampling point was determined based on the shape of the coast by
placing the kuadrat at the lowest, midpoint, and highest tide. The area of the
kuadrat used is 50 x 50 cm with a depth of 10 cm of sediment. The results of the
research have been found 4 types of microplastic namely fiber, fragment, film,
and foam with a total density of 3640 items / m3.

Keywords: plastic waste, shore area, filter feeders, fiber.


1
) Student of the Fisheries and Marine Sciences Faculty, University Riau
2
) Lecturers of the Fisheries and Marine Sciences Faculty, University Riau
2

Jenis dan Kepadatan Mikroplastik dengan di Kawasan Pantai Desa Manggung Kota
Pariaman Provinsi Sumatera Barat

Oleh :

Sandrila Putri Elsa1), M. Fauzi2), Adriman2)


Email: sandrilaputrielsa18@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu limbah plastik yang mempengaruhi wilayah pesisir pantai di Desa
Manggung Kota Pariaman adalah mikroplastik. Keberadaan mikroplastik di lingkungan
perairan dan pesisir pantai dapat mengganggu habitat organisme makrozoobenthos.
Masuknya mikroplastik ke dalam tubuh hewan filter feeder dapat merusak fungsi organ
fungsi pencernaan, mengurangi tingkat pertumbuhan dan mempengaruhi reproduksi dan
diduga berdampak pada kepadatan makrozoobenthos. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jenis dan kepadatan mikroplastik di kawasan pantai Desa Manggung Kota
Pariaman. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juni 2019. Titik sampling ditentukan
berdasarkan bentuk pantai dengan menempatkan kuadrat di surut terendah, titik tengah,
dan pasang tertinggi. Luas kuadrat yang digunakan yaitu 50 x 50 cm dangan kedalaman
sedimen 10 cm. Hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan 4 jenis mikroplastik
yaitu fiber, fragmen, film, dan foam dengan total kepadatan 3640 item/m3.

Kata Kunci : limbah plastik, wilayah pesisir, filter feeder, film.

1
) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
2
) Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
3

PENDAHULUAN sehingga bercampur dengan pasir


Sampah yang ditemukan di laut pantai.
atau dikenal dengan istilah Sampah Keberadaan mikroplastik di
laut (Marine Debris) yang lingkungan khususnya lingkungan
merupakan bahan padat yang perairan dan pesisir pantai dapat
diproduksi atau diproses secara memberikan dampak negatif
langsung atau tidak langsung, terhadap organisme diantaranya
sengaja atau tidak sengaja, dibuang mengganggu habibat organisme.
atau ditinggalkan di dalam Makrozoobenthos yang tergolong
lingkungan laut (CSIRO, 2014). filter feeder (menyaring makanan)
Jenis sampah yang banyak akan memakan semua partikel dan
ditemukan adalah sampah plastik. materi organik yang ada disekitarnya
Desa Manggung berada di tanpa mengetahui itu makanan atau
kawasan pesisir pantai Kota Pariman. tidak, termasuk mikroplastik yang
Secara geografis kawasan pantai berukuran kecil. Berdasarkan hal
Pariaman ini terletak di pantai barat tersebut perlu dilakukannya
Pulau Sumatera yang berhadapan penelitian untuk mengetahui jenis
langsung dengan Samudera Hindia. dan kepadatan mikroplastik di
Hal tersebut memungkinkan kawasan pantai Desa Manggung
terbawanya sampah plastik dari Kota Pariaman Provinsi Sumatera
berbagai sumber menyebar di laut Barat.
lepas dan terbawa arus gelombang ke
pesisir pantai manapun termasuk METODE PENILITIAN
pesisir pantai Desa Manggung, Penelitian ini dilaksanakan pada
Pariaman. bulan Mei-Juni 2019 di kawasan
Salah satu limbah plastik yang pantai Desa Manggung Kota
mempengaruhi wilayah pesisir pantai Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
di Desa Manggung adalah Metode yang digunakan dalam
mikroplastik. Mikroplastik berasal penelitian ini adalah metode survey,
dari berbagai sumber, termasuk dari dengan dimensi waktu yang bersifat
sampah plastik besar yang tersebar di cross-sectional survey yaitu meneliti
laut dan dibiarkan terus-menerus pada satu waktu tertentu dan bukan
hingga terdegredasi oleh sinar mengkaji suatu perubahan di dalam
matahari (fotodegredasi sehingga periode waktu tertentu (Feliatra et al,
membentuk partikel-partikel plastik 2011). Stasiun penelitian dibedakan
berukuran < 5 mm. Mikroplastik menjadi 3 stasiun pengamatan,
yang berada di lautan akan kembali dengan 3 plot dan 3 kali pengulangan
ke daerah pesisir ketika terbawa arus pada setiap stasiun.
4

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Prosedur Kerja Lapangan


Pengambilan Sampel Mikroplastik Prosedur Laboratorium
dan Makrozoobenthos Analisis Mikroplastik
Pengambilan sampel dilakukan Sampel mikroplastik dipindahkan
pada zona intertidal saat pantai ke wadah kaca diberi larutan NaCl
dalam keadaan surut. Ukuran lalu diaduk untuk memisahkan antara
mikroplastik yang diambil yaitu 1-5 mikroplastik dengan pasir pantai.
mm. Sampel sedimen diambil perkiraan konsentrasi garam 35 g/L
menggunakan sekop, lalu disaring (Sluka et al., 2018). Mikroplastik
dengan saringan 10 mm dan diletakkan di cawan petri beralas
ditampung dengan menggunakan kertas, kemudian dilihat melalui
plastik berukuran kurang lebih 1 x 1 lensa mikroskop dissecting untuk
m, kemudian disaring kembali mengidentifikasi jenis mikroplastik
dengan saringan 5 mm dan Menurut Sluka (2018)
dimasukkan ke dalam plastik sampel mikroplastik dapat diklasifikasikan
yang diberi label. Sampel sedimen menjadi beberapa kategori yaitu
yang tersaring, dijemur hingga sebagai berikut : a)Filamen atau
kering. Kemudian disaring kembali fiber, b)Film, c)Foam, d)Fragmen,
dengan saringan 1 mm. Sampel e)Pelet.
mikroplastik dimasukkan ke dalam Untuk membedakan sampel
plastik sampel yang telah diberi label organik dan anorganik dilakukan The
sampel mikroplastik. Sampel Hot Needle Test yaitu dengan cara
kemudian dianalisis di Laboratorium. membakar jarum dan sampel
Parameter lingkungan yang diukur ditempelkan ke jarum tersebut.
selama penelitian di Kawasan Pantai Kepadatan mikroplastik dihitung
Desa Manggung yaitu suhu air, suhu dengan rumus (NOOA, 2013):
tanah, pH air, pH tanah, salinitas, K= n
fraksi sedimen. a×h

Keterangan:
K = Kepadatan Mikroplastik
(item/m3)
5

n = Jumlah Mikroplastik (item) h = Kedalaman Pengambilan Sampel


a = Luas Area Pengambilan Sampel (m)
(m2)
HASIL DAN PEMBAHASAN

1 mm 1 mm 1 mm 1 mm
mmm
(a) (b) (c) (d)
(a) Fiber, (b) Fragmen, (c) Film, (d) Foam
Gambar 2. Jenis Mikroplastik di Kawasan Pantai Desa Manggung

2500 2160
mikroplastik (item/m3)

2000
1500
kepadatan

1000 800
280 400
500
0
Fiber Fragmen Film Foam
jenis mikroplastik

Gambar 3. Kepadatan Mikroplastik Berdasarkan Jenis


Jenis mikroplastik yang mengapung dan terpapar sinar
ditemukan yaitu fiber, fragmen, film matahari sehingga proses
dan foam.Mikroplastik jenis film fragmentasi semakin cepat.
merupakan mikroplastik yang paling Mikroplastik jenis fragmen
banyak ditemukan pada seluruh memiliki kepadatan tertinggi kedua
stasiun pengambilan sampel yaitu setelah film yaitu 800 item/m3.
3
2160 item/m . Film berasal dari Fragmen berasal dari patahan
fragmentasi sampah plastik seperti kantong - kantong plastik yang
bungkus makanan dan minuman bersifat keras dan kaku baik kantong
ringan, kantong plastik. Film plastik yang berukuran besar maupun
mempunyai densistas lebih rendah kecil, seperti botol-botol minuman
dibandingkan tipe mikroplastik plastik, sisa-sisa toples yang
lainnya sehingga lebih mudah terbuang, map mika, kepingan galon,
ditransportasikan hingga pasang kemasan-kemasan makanan siap saji
tertinggi (Kingfisher, 2011). Hal ini dan buangan sampah perkantoran.
sesuai dengan pernyataan Teuten et Sampah plastik tersebut terurai
al. (2009) yang menyebutkan bahwa menjadi serpihan-serpihan kecil
tingkat plastik terfragmentasi hingga membentuk fragmen (Dewi et
didalam air laut bergantung pada al, 2015). Mikroplastik jenis foam
densitas plastik. Daya apung yang memiliki kepadatan tertinggi ketiga
tinggi dapat membuat plastik setelah fragmen yaitu 400 item/m3.
berdensitas rendah mudah Foam berasal dari kemasan
6

polystyrene atau seperti cangkir yang tali (jenis fiber) atau karung plastik
dapat dibuang (disposable cup). yang telah mengalami degradasi.
Mikroplastik jenis fiber Mikroplastik jenis fiber banyak
memiliki kepadatan terendah yaitu digunakan dalam pembuatan
280 item/m3. Pada lokasi penelitian pakaian, tali temali, berbagai bentuk
ini tidak ditemukan aktivitas nelayan penangkapan seperti pancing dan
seperti penangkapan ikan yang jaring tangkap (Nor dan Obbard,
menggunakan berbagai alat tangkap, 2014). Sedangkan jenis pellet tidak
sehingga menyebabkan rendah ditemukan. Hal ini diduga karena
kepadatan mikroplastik jenis fiber. tidak adanya pabrik plastik disekitar
Fiber berasal dari kain sintetis atau lokasi penelitian. Menurut Kingfisher
jaring ikan. Aktivitas nelayan seperti (2011), mikroplastik jenis pellet
penangkapan ikan dengan merupakan mikroplastik primer yang
menggunakan berbagai alat tangkap, langsung diproduksi oleh pabrik
kebanyakan alat tangkap yang sebagai bahan baku pembuatan
dipergunakan nelayan berasal dari produk plastik.
Kepadatan Mikroplastik Berdasarkan Stasiun
2000
mikroplastik (item/m3)

1720
1500
kepadatan

1080
1000 840

500

0
1 2 3
Stasiun

Gambar 4. Kepadatan Mikroplastik Berdasarkan Stasiun


Kepadatan mikroplastik tertinggi Kepadatan mikroplastik terendah
terdapat pada stasiun 3 sebesar 1720 pada stasiun 2 sebesar 840 item/m3,
item/m3, dimana kawasan pantai dimana kawasan pantai pada stasiun
stasiun 3 berbentuk tanjung. Tanjung 2 berbentuk teluk. Teluk merupakan
merupakan daratan yang menjorok lautan yang menjorok ke daratan.
ke lautan. Kawasan pantai yang Gelombang ke teluk tidak langsung
berbentuk tanjung lebih dekat kearah menuju pantai melainkan terhalang
pantai sehingga diduga mikroplastik oleh dua bagian daratan yang
lebih cepat sampai ke kawasan ini menjorok ke lautan (tanjung).
dari arah laut karena pengaruh Menurut Thohir (2018), gelombang
gelombang dan terbawa arus menuju teluk akan pecah terlebih
kemudian mengendap di sedimen dahulu di tanjung kemudian menuju
pantai. Hal ini sesuai dengan teluk, sehingga mikroplastik yang
pendapat Nawastuti (2019) yang terbawa arus dan gelombang lebih
menyatakan bahwa kawasan tanjung sedikit di bagian teluk.
lebih dekat kearah perairan pantai,
berbatasan langsung dengan laut
lepas sehingga gelombang lebih
dahulu sampai ke pantai.
7

Kepadatan Mikroplastik tertinggi dengan total kepadatan


Berdasarkan Zona Pasang Surut 2000 item/m3. Kepadatan mengalami
Kepadatan mikroplastik tertinggi penurunan pada pasang tengah
ditemukan pada plot 3 dari dengan total kepadatan 840 item/ m3
keseluruhan stasiun pengamatan dan surut terendah dengan total
yang merupakan batas pasang kepadatan 800 item/ m3 .

2500
kepadatan mikroplastik

2000
2000
1500
(item/m3)

1000 800 840

500
0
1 2 3
plot

Gambar 5. Kepadatan Mikroplastik berdasarkan zona pasang surut


Mikroplastik mengalami pada batas surut terendah. Zona pada
penurunan kepadatan seiring batas surut terendah merupakan zona
berkurangnya jarak menuju laut. yang sangat dinamis, deposisi dapat
Cauwenberghe et al. (2013) terjadi secara konstan. Sedimen pada
membuktikan hal yang sama bahwa lapisan teratas di zona ini mudah
kepadatan mikroplastik di zona terkena limpasan dan menjadi
pasang surut pada batas pasang tersuspensi kembali.
tertinggi lebih tinggi dibandingkan

Kondisi Lingkungan Kawasan Pantai Desa Manggung


Tabel 5. Parameter Lingkungan yang diukur di kawasan Pantai Desa Manggung
Stasiun
No Parameter Satuan
1 2 3
o
1 Suhu Perairan C 31 31 32
o
2 Suhu Tanah C 34 34 33
3 pH Air 7 8 7
4 pH Tanah 6,17 5,67 6
5 Salinitas ‰ 31 30 30
6 Fraksi Sedimen Pasir Pasir Pasir
Berlumpur Berlumpur Berlumpur
Suhu perairan yang mengapung dan tersebar di sekitaran
didapatkan selama penelitian di pantai Desa Manggung. Secara
kawasan Pantai Desa Manggung umum jenis fraksi sedimen yang
berkisar 31-320C. ). Sedangkan suhu terdapat di kawasan Pantai Desa
tanah yang didapatkan selama Manggung adalah pasir berlumpur.
penelitian berkisar antara 33 - 34 oC.. Mikroplastik yang terperangkap di
Hasil pengukuran salinitas perairan sedimen pasir berlumpur lebih
yaitu 30 -31 ‰. Salinitas yang cukup sedikit dibandingkan sedimen yang
tinggi ini diduga menjadi salah satu didominasi oleh fraksi lumpur.
penyebab sampah plastik yang
8

KESIMPULAN Ilmu Perairan, Pesisir dan


Berdasarkan hasil penelitian, Perikanan. 4(3): 121-131.
kawasan pantai Desa Manggung
mengandung mikroplastik. Fajri, N. E., dan A. Kasry. 2013.
Mikroplastik yang ditemukan ada Kualitas Perairan Muara
empat jenis yaitu film dengan Sungai Siak Ditinjau dari Sifat
kepadatan tertinggi yaitu 2160 item/ Fisik-Kimia dan
m3, fragmen 800 item/ m3, foam 400 Makrozoobenthos.Universitas
itrm/m3 dan fiber 280 item/ m3 Riau. Pekanbaru. Jurnal
sehingga total kepadatan Berkala Perikanan Terubuk 41
mikroplastik di kawasan ini yaitu (1): 37-52.
3640 item/ m3. Feliatra, I. Sofyan, Syaifuddin dan
Zulkifli. 2011. Metodologi
DAFTAR PUSTAKA Penelitian. Faperika Pres.
Bagun, A. P. 2017. Jenis dan Pekanbaru.
Kepadatan Sampah Laut Kingfisher, J. 2011. Micro-Plastic
(Makro dan Mikro Plastik) Debris Accumulation on Puget
Serta Dampaknya Terhadap Sound Beaches. Port
Kepadatan Makrozoobenthos Townsend Marine Science
di Pesisir Desa Jaring Halus Center [Internet]
National Oceanic and Atmospheric
Kabupaten Langkat Sumatera
Administration [NOAA]. 2013.
Utara. Skripsi. Program Studi
Programmatic Environmental
Manajemen Sumberdaya
Assessment (PEA) for the
Perairan. Fakultas Pertanian.
NOAA Marine Debris Program
Universitas Sumatera Utara.
(MDP). Maryland (US):
Medan.
NOAA.
Cauwenberghe, LV, Claessens M,
Nawastuti, D. 2019. Identifikasi
Vandegehuchte MB, Mees J,
Sampah Laut Bagi Kesehatan
Janssen CR. 2013.
Masyarakat Desa Sinar Hading
Assessment of Marine Debris
Kecamatan Lewolema
on The Belgian Continental
Kabupateb Flores Timur.
Shelf. Marine Pollution
Jurnal. Teknologi Hasil
Bulletin. 73 (1): 161-169.
Perikanan Institut Keguruan
[CSIRO] Ocean and Atmosphere
Flaship. 2014. Marine Debris dan Teknologi Laronika. 4 (3) :
sources, distribution and fate of 1 - 13.
plastic and other refuse – and Nugroho, D. 2018. Kajian
its impact on ocean and coastal Kelimpahan Mikroplastik di
wildlife. www.csiro.au/marine- Perairan Teluk Benoa Provinsi
debris diakses tanggal 02 Bali. Program Studi
Desember 2018. Manajemen Sumberdaya
Dewi, S. I., A. A. Budiarsa dan I. R. Perairan. Jurnal. Fakultas
Ritonga. 2015. Distribusi Perikanan dan Perikanan
Mikroplastik Pada Sedimen di Universitas Udayana Bali. 1 (1)
Muara Badak, Kabupaten :80 – 88.
Kutai Kertanegara. Jurnal Ilmu Nontji, A. 2007. Laut Nusantara.
Jakarta.
9

Pechenik, J. 2000. Biologi Of The


Invertebrate, Fourth Edition.
Mc Graw Hill. USA.
Rachmat, S.L.J., Purba, N.P., Agung,
M.K., Yuliadi, L.P. 2018.
Karakteristik sampah
mikroplastik di Muara Sungai
DKI Jakarta. Depik Jurnal
Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan
Perikanan, 8(1): 9-17.
Teuten EL, Saquing JM, Knappe
DRU, Barlaz MA, Jonsson S,
Bjorn A, Rowland SJ,
Thompson RC, Galloway TS,
Yamashita R. 2009. Transport
And Release of Chemicals
From Plastics to The
Environment and to Wildlife.
Philosophical Transactions of
The Royal Society B. 364 (1)
:2027- 2045.

You might also like