You are on page 1of 18

Kronik: Journal of History Education and Historiography E-ISSN : 2580-653X

Publisher of History Education Department, Vol. 4, No. 2, 2020


Law and Social Sciences Faculty
Universitas Negeri Surabaya Indonesia

PERKEMBANGAN POLA PERILAKU MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH DALAM


PEMBELAJARAN MASA COVID-19
Wisnu, Sumarno, Agus Trilaksana, Riyadi
Jurusan Pendidikan Sejarah FISH Unesa

Abstract
This paper reveals the behavior of historical education students in dealing with the impact of
the Covid-19 outbreak. Responding to this situation, the State University of Surabaya followed the
directives of the Directorate of Higher Education to change conventional learning to online lectures.
The policies issued by State University of Surabaya affect aspects of student activities, and relate to
individual student activities in dealing with learning systems that are enforced online or non-
conventional.
The purpose of this study seeks to reveal how the behavior of History Education students in
adapting and at the same time understanding the process of forming new behavior patterns from
students during online learning after facing the Covid-19 situation. Student behavior patterns
towards aspects of online learning and aspects of family life affect the emergence of new forms of
behavior both in the form of attitudes and cultures that come into contact with IT devices.
This research uses a qualitative approach with descriptive methods. In the early stages of
collecting data from various sources, especially students through online media in the form of
narrative text, expressions, words, opinions, and ideas. Furthermore, by using the descriptive-
qualitative method, it is attempted to describe events, circumstances, objects, and things related to
variables that can be explained by the problem under study. This study describes the phenomenon of
student behavior patterns in using online media.
The results of this study can open and broaden people's insights about understanding the
lecture situation that is no longer carried out conventionally but with new patterns by utilizing
technology or online media. This research can also foster situational awareness among the
community, that the process of adaptability of history education students has taken place in
maintaining the continuity of the learning process. An understanding of the results of research can
also be used as material for consideration in issuing policies in Unesa and the government in general.
In addition, this research will also produce articles that will be sent to accredited scientific journals.

Key Word: Behavior, student, learning history education


materi pembelajaran via online akan tetapi
PENDAHULUAN dengan akses yang terbatas hanya dapat
Merespon situasi masa pandemi diakses oleh mahasiswa perguruan tinggi
Universitas Negeri Surabaya mengikuti arahan tersebut. Kebijakan-kebijakan yang
dikti untuk merubah pembelajaran dikeluarkan oleh institusi mempengaruhi
konvensional ke perkuliahan daring. Bahkan terhadap aspek kegiatan mahasiswanya, dan
seluruh perguruan tinggi juga menyiapkan berhubungan dengan kegiatan pribadi-pribadi
Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 1
mahasiswa dalam menghadapi system disebarkan dengan tujuan untuk menipu,
pembelajaran yang diberlakukan secara on line membohongi dan membahayakan pihak lain.
atau non konvensional. Pembelajaran secara Sayangnya, cukup banyak yang justru
on line dalam literasi era kini masuk ke dalam terpancing dengan informasi tersebut dan
informasi digital atau ketersambungan justru akhirnya disebarluaskan (Rahadi, 2017).
manusia sejagat yang memudahkan manusia Perilaku mahasiswa dalam beradaptasi
dalam bekerja (Ismail, 2018). dengan situasi terbantu dengan penggunaan
Studi Susilo dan Pawito mengungkap media online yang terkoneksi dengan jaringan
bahwa media social memiliki kekuatan internet. Apabila jaringan internet yang
meningkatkan partisipasi warga, meski dimanfaatkannya tidak stabil, maka prilaku
demikian media social memiliki sisi lain yang social mereka pun akan terganggu sebab
bersifat negative (Susilo dan Pawito, 2018). internet dapat merubah suatu komunikasi ke
Gunawan dan Salamah mengkaji bahwa pihak dalam bentuk dialog secara interaktif. Wajar
yang membantu memanfaatkan media social jika mahasiswa menjadikan media internet/on
akan membantu hubungan masyarakat line sebagai suatu sarana berinteraksi,
dengan organisasi dalam mengusung opini berkomunikasi, berbagi, dan networking
public (Gunawan dan Salamah, 2018). (Lestari, 2019).
Kajian manuel Castells dan Elgar Penelitian sebelumnya dari berbagai
mendeskripsikan masyarakat digital sebagai sumber yang telah ditelusuri sangat jarang
suatu masyarakat dalam struktur social membahas perilaku mahasiswa setelah
dimanaj oleh networking yang dikonstruksi terdampak wabah covid 19. Berdasarkan
(Castells dan elgar, 2004). Masyarakat era dasar pemikiran inilah, maka penelitian
digital ini memiliki kebiasaan berinteraksi mengenai perkembangan pola perilaku
dengan media baru. Interaksi masyarakat mahasiswa dalam pembelajaran di masa covid-
digital melakukan interaksinya bukan hanya 19 perlu dikaji secara lebih mendalam.
dengan tatap muka, melainkan secara virtual
melalui media social atau biasa dikenal dengan METODE PENELITIAN
media dalam jaringan (daring), dengan tanpa Kegiatan penelitian ini dilakukan pada
saling mengenal antara satu dengan lainnya mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah FISH
(Fakhruroji, 2011; Szabo,2018). Unesa dengan memanfaatkan media online
Meski demikian, media social juga dalam pembelajaran baik dengan
seringkali terdapat dampak negatif. Seringkali menggunakan media sosial aktif yaitu jenis
orang yang tidak bertanggungjawab media sosial relationship networks dan media
menyebarkan informasi yang tidak benar sosial sharing networks (Vi-learning Unesa,
(disinformasi). Informasi tersebut kerapkali Google classroom, Google hangout, Google

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 2


meeting, Zoom, Instagram, WhatsApp Grup, Data kualitatif hasil dokumetasi dan
Telegram, Podcast) atau media lainnya yang wawancara dengan mahasiswa dianalis dengan
dapat digunakan untuk pembelajaran. menggunakan model yang dikembangkan
Mahasiswa yang menjadi objek penelitian Huberman dan Miles. Pengukuran perilaku
berjumlah 40 orang secara acak diambil dari yang berisi pernyataan-pernyataan terpilih dan
mahasiswa mulai angkatan 2017 sampai telah diuji reabilitas dan validitasnya maka
angkatan 2020. dapat digunakan untuk mengungkapkan
Studi ini menggunakan pendekatan perilaku kelompok responden (Azwar ,2008).
kualitatif dengan metode deskriptif. Pertanyaan untuk pengukuran perilaku yaitu:
Penggunaan metode deskriptif-kualitatif ini (1) saya senang mengikuti kuliah online; (2)
untuk mendeskripsikan peristiwa, keadaan, saya merasa bebas dalam perkuliahan daring;
objek, dan sesuatu yang berkaitan dengan (3) saya mengerjakan tugas dosen tidak terikat
variabel yang dapat dijelaskan dengan dengan value ; (4) mengerjakan tugas tanpa
permasalahan yang diteliti (Djam’an Satori dibatasi waktu; (5) saya suka kuliah tatap muka
dan Aan Komariah 2011). dikelas langsung dari pada kuliah online.
Pengumpulan data dengan Untuk analisa dari hasil pengolahan
menggunakan beberapa alat pengumpul data data ada penggabungan kategori, katagori
yaitu : (1) dokumentasi, digunakan untuk sangat setuju (SS) dan setuju (S) digabung
memperoleh data tentang proses pembelajaran menjadi satu, katagori ragu-ragu tersendiri dan
sejarah oleh dosen berupa jadwal perkuliahan kategori gabungan tidak setuju (TS) dan sangat
semester gasal 2020-2021, modul dan bahan tidak setuju (STS).
ajar; (2) wawancara mendalam, digunakan
untuk memperoleh data tentang tanggapan HASIL DAN PEMBAHASAN
dosen jurusan pendidikan sejarah faktor Kegiatan pembelajaran daring di
pendukung dan penghambat Pembelajaran Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu
Sejarah secara daring; (3) angket, digunakan Sosial dan Hukum Unesa dilakukan dalam
untuk memperoleh data dari mahasiswa rangka menghadapi pandemi covid 19. Sesuai
terutama berupa isian dan pernyataan saat dengan ketentuan Surat Edaran Kemendikbud
perkuliahan berlangsung dan sistuasi-situasi Dikti No. 1 tahun 2020). Perguruan tinggi
lainnya; (4) foto-foto, screenshoot dan video dituntun untuk dapat menyelenggarakan
dari komunikasi Whatshap, zoom, google pembelajaran secara daring atau on line
meet, medsos, media internet youtube dan (Firman, F., & Rahayu, S., 2020). Perkuliahan
sebagainya berkaitan dengan saat on line atau daring dalam sistem akademik
pembelajaran daring. menjadi bagian penting dari model
pembelajaran yang sesuai dengan era digital.

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 3


Berdasarkan Surat Edaran Rektor keselamatan mahasiswa, dosen, dan
Universitas Negeri Surabaya Nomor : tenaga kependidikan, serta
B/28009/UN38/HK.01.01/2020 Tentang keterjangkauan akses aplikasi
Pelaksanaan Kegiatan Akademik Pada daring bagi mahasiswa dan civitas
Semester Gasal 2020/2021 Di Universitas akademika Universitas Negeri
Negeri Surabaya tetap dimulai pada Agustus Surabaya.
2020. Metode pembelajaran pada semua zona 3. Setiap dosen diberikan kebebasan
wajib dilaksanakan secara daring untuk mata memilih aplikasi daring yang telah
kuliah teori. Sementara untuk mata kuliah disepakati bersama dengan
praktik juga sedapat mungkin tetap dilakukan mahasiswa sebagai media
secara daring. Namun, jika tidak dapat pembelajarannya dengan
dilaksanakan secara daring maka mata kuliah memperhatikan pembiayaan,
tersebut diarahkan untuk dilakukan di bagian keterjangkauan dan kelancaran akes
akhir semester. Selain itu, pemimpin internet mahasiswa. Media daring
perguruan tinggi pada semua zona hanya dapat yang digunakan untuk pembelajaran
mengizinkan aktivitas mahasiswa di kampus daring antara lain seperti Vi-
jika memenuhi protokol kesehatan dan learning Unesa, Google clossroom,
kebijakan yang akan dikeluarkan Direktur Google hangout, Google meeting,
Jenderal terkait. Kebijakan tersebut antara lain Zoom, lnstogram, WhatsApp Grup,
mencakup kegiatan yang tidak dapat Telegram, Podcast, atau aplikasi
digantikan dengan pembelajaran daring seperti sejenis lainnya yang tidak
penelitian di laboratorium untuk skripsi, tesis, menyulitkan mahasiswa.
dan disertasi serta tugas laboratorium, 4. Berdasarkan pertimbangan
praktikum, studio, bengkel, dan kegiatan pembiayaan, keterjangkauan dan
akademik/vokasi serupa. kelancaran akses internet, tatap
Dalam surat edaran itu dijelaskan muka daring setiap mata kuliah
proses kegiatan akademik pada semester gasal dilakukan sekurang-kurangnya 6
tahun akademik 2020/2021 bagi mahasiswa (enam) kalidari 1 5 (lima belas) tatap
diploma, sarjana terapan, sarjana, magister, muka yang terjadwal dan sisanya
dan doktor di Universitas Negeri Surabaya dapat menggunakan aplikasi non
sebagai berikut: tatap muka lainnya sebagaimana
1. Perkuliahan semester gasal dimaksud pada nomor 3.
2020/2021 dilaksanakan secara daring. 5. Setiap dosen mengidentifikasi
2. Prinsip utama pelaksanaan materi setiap pertemuan dengan
perkuliahan adalah kesehatan dan aplikasi daring yang sesuai, dan

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 4


dituangkan dalam Kontrak 8. Telegram 0 0%
Perkuliahan.
9. Podcast 0 0%

Berdasarkan surat edaran rektor 10. Lain-lain 4 30,77%


tersebut dapat dipahami bahwa perkuliahan
daring untuk Jurusan Pendidikan Sejarah Pelaksanaan perkuliahan daring dengan
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas menggunakan berbagai media tersebut secara
Negeri Surabaya secara teknis menggunakan tidaklangsung memerlukan proses adaptasi.
Vi-learning Unesa, Google classroom, Google
hangout, Google meeting, Zoom, Instagram, A. Proses Adaptasi
WhatsApp Grup, Telegram, Podcast, atau Mahasiswa yang diteliti dalam
aplikasi sejenis lainnya yang tidak penelitian ini sebanyak 40 orang. Mereka
menyulitkan mahasiswa. memiliki adaptasi yang berbeda pada saat
Dosen-dosen Jurusan Pendidikan terjadi perubahan pola pembelajaran melalui
Sejarah dalam memanfaatkan media tersebut on line. Sebelumnya mahasiswa Jurusan
bervariasi, seperti dalam Tabel berikut. Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan
Hukum Unesa memiliki kebiasaan
Tabel Penggunaan Media Perkuliahan Daring
Dosen menggunakan HP untuk kegiatan
Pendidikan Sejarah FISH Unesa konvensional. Namun pasca adanya
No. Media Jumlah Prosentase
pembelajaran on line, maka mahasiswa
1 Vi learning/E 4 30,77% menganggap sebagai media yang dianggap
learning efektif dalam pembelajaran. Mahasiswa

2. Zoom 10 76,9% menganggap bahwa baik media online


memiliki kontribusi yang besar dalam
3. Google meet 10 76,9%
memberikan informasi dan komunikasi dengan
4. Google 4 30,77% dosennya. Hanya saja konsumsi media online
classroom di kalangan mahasiswa memiliki intensitas
yang tidak sama, terutama dari aspek wilayah.
5. Google 2 15,4%
Kegiatan pembelajaran jarak jauh pada
hangout
mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah
6. WhatsApp 11 84,62% Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa,
group bahwa semua dosen jurusan Pendidikan
Sejarah ( 13 orang) melakukan interaksi
7. Istagram 0 0%
pembelajaran. Artinya semua dosen
menjalankan kewajibannya untuk tetap

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 5


mengajar meski dilakukan secara jarak jauh diataranya adalah jadwal kuliah fleksibel,
atau daring. Penggunaan media virtual dalam ritme belajar sesuai kemampuan mahasiswa,
pelaksanaan perkuliahan daring dari 13 orang materi dapat dipahami dengan baik, lebih
dosen tersebut bervariasi. hemat tenaga, biaya serta waktu. Di dalam e-
Penggunaan media virtual bagi dosen- learning Universitas Negeri Surabaya ini,
dosen Jurusan Pendidikan Sejarah tidak hanya terdapat beberapa fasilitas yang disediakan
menggunakan satu media saja, melainkan meliputi pengelolaan mahasiswa, pengelolaan
bervariasi. Prosentase pada table di atas tidak materi pembelajaran, pengelolaan proses
berarti hanya menggunakan media itu pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi
sepanjang semester Gazal, pelaksanaannya pembelajaran serta pengelolaan komunikasi
bergantian dan saling variasi dengan semua antara pembelajar dengan fasilitator-
media tersebut. Ketika mahasiswa jenuh fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan
menggunakan Vi-Learning dan meminta kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap
media lain pihak dosen memfasilitasi dan muka langsung di antara pihak-pihak yang
melayani kehendak mahasiswa. Sehingga terlibat.
semua media virtual tersebut dapat Penggunaan Vi-Learning/E-learning
dimanfaatkan sesuai situasi. Penggunaan Vi- untuk Jurusan Pendidikan Sejarah pada
learning, zoom seringkali dileluhkan mulanya digunakan untuk 8 mata kuliah, lihat
mahasiswa karena sangat menguras pulsa table berikut.
mereka. Sementara Google meet dinilai lebih
murah terlebih menggunakan WhatsApp yang Tabel Mata kuliah Yang disajikan dengan Vi-
Learning
sangat disukai mahasiwa.
untuk semester Gasal 2020/2021
Dosen-dosen di lingkungan
No. Nama Mata Kuliah
Universitas Negeri Surabaya disarankan untuk
menggunakan Vi-Learning. Vi-learning 1. Dasar-dasar Ilmu Sejarah
UNESA adalah suatu sistem yang didesain
2. Sejarah Afrika
khusus sebagai sarana atau fasilitas yang
mendukung dalam proses belajar mengajar 3. Sejarah Kebudayaan Dunia
yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka
4. Teori Sosial Budaya
secara langsung antara dosen dengan
mahasiswa. Sehingga Universitas Negeri 5. Sejarah Indonesia Masa Islam

Surabaya dapat menyediakan layanan ruang 6. Museologi


kelas virtual tempat pelaksanaan pembelajaran
7. Kewirausahaan
daring yang bermutu. Ada banyak kelebihan
yang ditawarkan oleh sisitem Vilearning ini,

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 6


8. Ilmu Politik pulsanya gratis mahasiswa dapat secara
keseluruhan terlibat karena memanfaatkan
Android (HP). Di samping itu pemanfaatan
Penggunaan Vi-learning/e-learning di
Android tersebut secara fleksibel dapat
Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu
dibawa kemana-mana sehingga dalam situasi
Sosial dan Hukum Unesa semula telah
apapun mahasiswa dapat mengikuti
diterapkan oleh sebagian besar dosen Jurusan
perkuliahan daring tanpa direpotkan tempat
Pendidikan Sejarah, namun karena terdapat
dan sarana (laptop). Pilihan penggunaan
kendala terkait dengan kemampuan perangkat
media ini mencapai (84,62%).
dan tempat mahasiswa mempengaruhi
Sementara yang lain istagram,
penerimaan sinyal. Sehingga atas
telegram, dan podcast tidak dipilih atau tidak
kesepakatan dengan mahasiswa beberapa
dimanfaatkan dalam perkuliahan daring.
mata kuliah tidak menggunakan e-learning.
Dosen-dosen Jurusan Pendidikan Sejarah juga
Dari 8 mata kuliah yang seharusnya
memanfaatkan media lain-lain (30,77%)
disampaikan dengan Vi-learning kemudian
seperti tugas-tugas yang harus diselesaikan
menyusut menjadi empat mata kuliah
secara manual.
(Sejarah Kebudayaan Duni, Sejarah Afrika,
Mahasiswa melihat bahwa dalam
Museologi, dan teori social budaya atau
penggunaan aplikasi yang ada disesuaikan
hanya (30,77 %). Beberapa media virtual
dengan kebutuhan dan persetujuan antara
yang sangat disepakati mahasiswa
dosen dan mahasiswanya. Memang ada
kebanyakan memilih menggunakan Zoom
sebagian mahasiswa yang tidak dapat
(76,9%), Google meet (76,9%). Biasanya
menggunakan aplikasi tertentu karena berada
dosen dalam memanfaatkan Google meet
di wilayah yang memiliki kesulitan dalam
juga diiringi dengan memanfaatkan Google
menggunakan internet. Selain itu, ada
Classroom untuk membagi tugas dan
sebagian mahasiswa yang merasa keberatan
mempermudah penanganan dalam
bila setiap dosen menggunakan aplikasi
penyampaian materi kuliah, hanya 4 dosen
tertentu karena menguras quota internet yang
atau empat mata kuliah (30,77%) yang
besar, salah satu aplikasi itu adalah E-learning.
menggunakan media ini. Sementara itu yang
Walaupun aplikasi E-learning telah dicoba
menggunakan Google hangout hanya 2 dosen
untuk diimplementasikan oleh pihak
(15,4%). Google Hangouts ini merupakan
Universitas Negeri Surabaya dan setiap dosen-
platform komunikasi yang dikembangkan
mahasiswa diharapkan dapat menggunakan
oleh Google yang termasuk perpesanan
system aplikasi ini sebagai media
instan, percakapan video, SMS dan fitur
pembelajaran on line yang dilegitimasi
VOIP. Media yang vaforit disukai
standarnya, dan dosen diberikan sosialisasi dan
mahasiswa adalah WhatsApp. Di samping
Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 7
pelatihan secara bertahap sehingga pada manfaat bagi penambahan pemahaman mereka
periode semester berikutnya, bila masih terhadap pembelajaran yang disampaikan
mengahadapi kondisi yang sama, maka akan dosen.
digunakan secara massif, namun persoalan
quota internet mahasiswa tetap jadi kendala. Grafik Media Online Bagi Mahasiswa
Persoalan ini secara tidak langsung
mempengaruhi proses adaptasi mahasiswa
Media Online Bagi
dalam mensikapi media aplikasi internet. Mahasiswa
20%
45%
Untuk mengetahui adanya
Sangat
keberhasilan adaptasi mahasiswa terhadap membantu
situasi Covid-19 dalam pembelajaran dapat Membantu

diketahui dari bagaimana mahasiswa


Cukup
35%
memanfaatkan media virtual dalam menyaring membantu

informasi. Adanya kesadaran verifikasi


informasi di kalangan mahasiswa Jurusan
Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan
Hukum Unesa ini telah dilakukan oleh Terkait dengan kehidupan social
mahasiswa sebagai bagian dari sikap mahasiswa di tengah wabah covid 19, telah
intelektual yang setiap hari berjibaku dengan terjadi pergeseran perilaku. Pada aspek
proses literasi. Meski demikian, tidak semua social, mahasiswa tinggal bersama
mahasiswa sudah memiliki kesadaran akan keluarganya masing-masing. Hampir
verifikasi informasi, ini disebabkan adanya semua mahasiswa disarankan untuk pulang
rasa ketidakpedulian akan informasi yang kampung/rumah masing-masing. Interaksi
mereka terima selama tidak merugikan diri mereka dibatasi oleh adanya ketentuan
sendiri. Hal ini berkaitan pula dengan social distancing sehingga hubungan
kecenderungan pada pilihan informasi yang dengan siapa pun menjadi sangat terbatas.
sering diakses dan diterima sehingga informasi Para mahasiswa yang berkumpul
yang diterima tidak semua di verifikasi. dengan keluarga menyampaikan bahwa
Kemudian dalam mensikapi media dampak dari adanya pandemic Covid 19
online, mahasiswa menyatakan bahwa terhadap kehidupan keluarga, mahasiswa
sebagian besar media online sangat membantu menyampaikan bahwa mereka dapat
(45%) dan membantu (35%) dalam beradaptasi terhadap dampak yang
pembelajaran. Sementara yang menjawab ditimbulkannya. Harmonisasi dalam
cukup membantu hanya (20%). Mahasiswa pembagian serta penyelenggaraan fungsi
menganggap bahwa media on line memberikan peran, komitmen terhadap hak dan

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 8


kewajiban, serta nilai-nilai bersama ini menghadapi dampak dari pandemic ini.
merupakan sebuah kondisi utama bagi Kemudian seorang anak yang mana dalam
berfungsinya kehidupan keluarga ketika sebuah keluarga menjalankan status
menghadapi dampak wabah tersebut. sosialnya sebagai pelajar dengan belajar
Dalam aspek struktural, struktur secara daring di rumah, karena
dalam sebuah keluarga dianggap dapat sebagaimana telah kita ketahui
menjadikan institusi keluarga sebagai suatu bahwasanya dari adanya dampak pandemic
sistem kesatuan. Yang mana ada tiga Covid 19 ini kegiatan pembelajaran telah
elemen utama dalam struktur internal suatu diliburkan dan digantikan secara online.
keluarga yang saling berkaitan, yaitu status Kedua, fungsi sosial yaitu berupa
sosial, fungsi sosial serta norma sosial. peran orang tua dalam keluarga. Adanya
Pertama, status sosial dapat berupa figur dampak dari adanya pandemic Covid 19
seperti figur seorang pencari nafkah, peran orang tua dalam sebuah keluarga
seorang ibu rumah tangga, dan seorang telah berjalan sebagaimana mestinya.
anak. Dampak dari adanya pandemic Covid Dalam keadaan ini seorang ayah tetap
19 ini status sosial berjalan sebagaimana melaksanakan peran instrumentalnya, serta
mestinya, yaitu ayah tetap menjadi seorang seorang ibu telah melaksanakan peran
pencari nafkah meski terjadi penurunan emosionalnya. Peran tesebut berfungsi
daya beli dalam kegiatan usahanya yang sebagai pemberi cinta, kelembutan serta
menyebabkan penghasilan ayah penulis kasih sayang. Meskipun keluarga telah
menurun. Seorang ibu tetap menjalankan mengalami dampak dari adanya Covid 19
status sosialnya yaitu sebagai seorang ibu bagi kehidupannya, tidak menyebabkan
rumah tangga, dengan mengurus anak, hilangnya fungsi sosial dalam sebuah
mengurus rumah dan lain sebagainya, keluarga, seorang ayah dan seorang ibu
namun berdasarkan data di lapangan terjadi telah menjalankan fungsinya sebagaimana
status sosial ganda terhadap seorang ibu. mestinya. Karena jika terjadi
Seorang ibu berperan sebagai ibu rumah penyimpangan dalam suatu fungsi dengan
tangga serta pencari nafkah guna fungsi yang lainnya, maka terjadi ketidak
membantu sang ayah, sebagaimana telah seimbangan dalam sistem keutuhan
diketahui bahwasanya penghasilan seorang keluarga.
kepala keluarga atau ayah telah mengalami Ketiga, norma sosial. Norma sosial
penurunan penghasilan, maka dari itu ialah sebuah peraturan yang
mengharuskan seorang ibu ikut serta menggambarkan bagaimana seseorang
berperan mencari penghasilan guna bertingkah laku dalam kehidupan
memenuhi kebutuhan hidup ketika sosialnya. Tidak terjadi perubahan norma

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 9


sosial dalam sebuah keluarga. Seseorang Prilaku mahasiswa mencakup
dalam kehidupan sosialnya bertingkah laku sekumpulan kebiasaan, pandangan dan
sebagaimana biasanya, norma sosial tidak pola- pola respons terhadap hidup, serta
berpengaruh karena di daerah keluarga terutama perlengkapan untuk hidup. Cara
penulis belum ada yang terkena fenoemena berpakaian, cara kerja, pola konsumsi,
wabah. bagaimana mahasiswa mengisi
Meski penuh keterbatasan, namun kesehariannya merupakan unsur-unsur
dampak modernisasi masih terasa. Mereka yang membentuk gaya hidup. Gaya hidup
tidak dapat menjangkau tempat dipengaruhi keterlibatan seseorang dalam
perbelanjaan, tetapi mereka masih tetap bisa kelompok sosial, dan seringnya berinteraksi
belanja, khususnya setelah munculnya dan menanggapi berbagai stimulus disana.
banyak pusat perbelanjaan on line. Berbagai Gaya hidup menurut beberapa ahli ialah
macam barang dan jasa tersedia meski sebagai ciri sebuah dunia modern atau
tidak harus dating ke tempat karena masih modernitas (Suyatno,2014).
ada jasa pengantaran on line. Hal tersebut
menunjukkan mudahnya memperoleh B. Pola Perilaku Baru
barang–barang yang beraneka ragam dan Analisa hasil pengolahan data
kemudahan dalam fasilitas lainnya. dalam berbagai kategori, katagori sangat
Dalam teori lapisan, selalu dijumpai setuju (SS) dan setuju (S) digabung menjadi
dengan istilah kelas (social class). Semua satu, katagori ragu-ragu tersendiri dan
orang dan keluarga yang sadar akan katagori gabungan tidak setuju (TS) dan
kedudukan itu diketahui dan diakui oleh sangat tidak setuju (STS) menjadi satu juga.
masyarakat umum. Max Weber Tabel Daftar Pertanyaan Penelitian
mengadakan pembedaan antara dasar No Daftar Pertanyaan Penelitian
ekonomis dengan kedudukan sosial, tetapi
1. Saya senang mengikuti kuliah online
tetap menggunakan istilah kelas bagi semua
lapisan. Adanya kelas yang bersifat 2. Saya merasa bebas dalam perkuliahan daring
ekonomis dibaginya lagi ke dalam sub kelas 3. Saya mengerjakan tugas dosen sesuai
yang bergerak dalam bidang ekonomi kemampuan dan situasi Covid
dengan menggunakan kecakapannya. Di 4. Kelonggaran waktu dalam mengikuti
samping itu, Max Weber masih perkuliahan daring

menyebutkan adanya golongan yang 5. Saya suka kuliah tatap muka dikelas langsung
dari pada kuliah online
mendapat kehormatan khusus dari
masyarakat dan dinamakannya stand
(Soekanto, 2017).

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 10


Hasil dari pengolahan data dari wajar karena mereka yang masuk
jawaban – jawaban para mahasiswa, sesuai pembelajaran di Universitas Negeri
pertanyaan-pertanyaan yang dibuat, Surabaya secara daya dukung dari berbagai
ditampilkan dalam bentuk grafik. sisi lebih siap, termasuk dukungan finansial
sehingga bisa melakukan percepatan
Deskripsi Hasil Penelitian menyediaan peralatan yang dibutuhkan
1) Pertanyaan : Saya senang mengikuti dalam perkuliahan online disamping faktor
kuliah online lainnya. Berdasarkan data diatas untuk
Mahasiswa merespon pertanyaan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah
ini dengan bervariasi grafik yang sebanyak 60 % sangat setuju atau
ditampilkan untuk mahasiswa Jurusan mendukung, sekitar 26 % menjawab ragu-
Pendidikan Sejarah sebanyak, 60 % sangat ragu, dan sebanyak 14 % yang menjawab
setuju dan mendukung perkuliahan secara tidak setuju. Analisa dari data tersebut,
online, jawaban gabungan sekitar 26 % yang sekitar 60 % mahasiswa siap beradaptasi
dikategorikan ragu-ragu, dan yang dengan baik bisa alasannya mahasiswa
menjawab tidak setuju 14 %. belum siap hal ini bisa dikarenakan
beberapa faktor salah satunya daya dukung
Grafik Perasaan senang mengikuti finansial, tentunya ada faktor lainnya, yang
kuliah online menarik dan tentunya perlu didalami bahwa
mahasiswa yang menjawab ini, biasanya
Senang mengikuti
mahasiswa berasal dari daerah akan tetapi
kuliah online diantara mereka ada yang memiliki
Sangat kemampuan akademis yang baik dan sangat
setuju
baik, hal ini menjadi masukkan buat pihak
Ragu-ragu
perguruan tinggi untuk melakukan
Tidak setuju treatment yang tepat.

Analisa dari data tersebut


merupakan langkah untuk mengawali
adanya perubahan perilaku pada mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sejarah melalui proses
adaptasi dengan kondisi ini artinya
perkuliahan online bukan menjadi
permasalahan, yang kalau kita melihat,

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 11


Gambar Situasi Mahasiswa saat Analisa perilaku pada mahasiswa yang ragu
menerima Kuliah daring dan tidak siap ini, dari sebagaian besar dari
mereka menjadi indikator awal
terprediksinya mahasiswa yang gagal
menyelesaikan kuliah atau akan drop out,
kalaupun berlanjut kuliahnya menggunakan
waktu maksimal yang diberikan kampus.
Akhir analisa dari pertanyaan ini,
sesungguhnya apapun yang terjadi baik
mahasiswa maupun dosen atau tenaga
administerasi sekalipun, harus siap dengan
kondisi ini, baik karena sebab penyebaran
penyakit atau alasan lainnya yang
menyebabkan seperti ini.

2) Pertanyaan : Saya merasa bebas dalam


perkuliahan daring
Dari hasil pengolahan data bahwa
Adapun sebanyak 26 % mahasiswa mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah
menjawab ragu- ragu, dan tidak setuju atau sebanyak, 70 % sangat setuju dan merasa
tidak siap 14 %. Analisa data tersebut bebas bersikap dalam proses pembelajaran
disebabkan dampak sebuah suasana daring, sekitar 20 % menjawab ragu-ragu
kebebasan kampus yang mendorong terutama untuk bertindak takut dinilai
banyak mahasiswa berinteraksi dengan dosen, dan 10 % orang tidak setuju artinya
teman-temannya di berbagai forum dari menghendaki untuk tetap mengikuti
berbagai kalangan dan latarbelakang standart kesopanan dan nilai-nilai budaya
budaya yang berbeda, baik budaya positif terutama terkait saat perkuliahan daring
maupun negatif. Hal yang membahayakan seperti halnya saat kuliah offline.
jika efek dari budaya negatif ini, sehingga
bisa menjerumuskan mahasiswa kepada
pola perilaku sikap malas mengikuti
perkuliahan dan sering bolos baik dalam
perkuliahan normal maupun perkuliahan
online seperti ini termasuk bermaslah
dengan dosen, sejawatnya bahkan institusi.

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 12


Grafik Perasaan Kebebasan Saat kuliah kelancaran perkuliahan, bila masalah ini
daring tidak segera dicarikan solusinya, maka
perkuliahan terlihat lebih tertib sekalipun
Merasa bebas dalam disajikan dalam bentuk daring. Pola
perkuliahan Daring perilaku yang muncul dapat ditunjukkan
Sangat setuju dalam Gambar berikut.
Ragu-ragu
Tidak setuju Gambar Pose-pose Mahasiswa saat
Perkulihan Daring
Analisa dari data tersebut secara umum
mahasiswa merasa tidak ada aturan yang
diterapkan dalam proses perkuliahan daring
sehingga memilih untuk bersikap,
bertindak, berpakaian, bertutur secara
leluasa tanpa diikat adanya persyaratan
tertentu seperti halnya saat kuliah normal di
kelas. Kategori perilaku mahasiswa yang
memiliki kecenderungan seperti tersebut
sebanyak 70 %. Sementara itu terdapat yang
masih canggung, kadang melakukan
tindakan atau bersikap seperti di atas akan
tetapi mereka merasa ada yang mengawasi.
Mahasiswa seperti ini memiliki perasaan
takut untuk mendapatkan penilaian
negative dari dosen, jumlah mereka 20 %.
Sementara itu mahasiswa yang tetap
mempertahankan kaidah kesopanan
menganggap bahwa perkuliahan online
harus diperlakukan sama dengan
perkuliahan tatap muka tanpa
meninggalkan aturan yang sudah ditetapkan
di Jurusan Pendidikan Sejarah, mereka 10
%. Saran untuk institusi perguruan tinggi
segera menentukan aturan-aturan yang
baku untuk perkuliahan daring. Aturan-
aturan tersebut diharapkan dapat membantu
Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 13
Grafik Mengerjakan Tugas sesuai
situasi

Mengerjakan Tugas
sesuai kemampuan
dan situasi covid
Sangat setuju
Ragu-ragu
Menolak tugas

Analisa dari data yang menjawab


setuju terhadap tugas dosen akan tetapi
dengan menawrkan syarat sesuai
kemampuan mahasiswa. Selain itu juga di
saat situasi pandemic yang diberlakukan
PSBB di tempat mereka memaksa
3) Pertanyaan: Saya mengerjakan tugas mahasiswa mengerjakan tugas tidak secara
dosen sesuai kemampuan dan situasi leluasa, melainkan mengikuti protocol
Covid kesehatan. Perilaku saat mengerjakan tugas
Mahasiswa Jurusan Pendidikan seperti ini mereka alami ketika harus
Sejarah, sebanyak 65 % menjawab sangat mencari sumber-sumber pustaka yang harus
setuju artinya mahasiswa sepakat bahwa bersinggungan dengan lembaga atau kantor
tugas dosen seringkali menjadi pikiran perpustakaan serta pertokoan yang hendak
mahasiswa. Mahasiswa yang menjawab mereka tuju. Situasi yang menurut mereka
ragu-ragu dengan alasan sesuai petunjuk ribet itu memaksa mahasiswa untuk
dosen tetapi kurang mampu mengatasi mengambil sikap dan perilaku tertentu
persoalan 22,5 %, sebanyak 12,5 % yang dalam mengerjakan tugas yang dibebankan
menjawab menolak tugas yang diberikan. dosen, seperti mengerjakan seperlunya dan
semampunya sesuai situasi lingkungan,
keadaan rumah, dan kondisi yang
memungkinkan.

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 14


Gambar Mahasiswa Mengerjakan Tugas di menghendaki adanya kelonggaran waktu
tengah situasi Covid disebabkan karena factor mahasiswa yang
memiliki kesibukan di rumah masing-
masing, apakah terkait dengan pekerjaan
sambilan mereka atau tugas-tugas yang
dibebankan keluarga. Selain itu juga karena
alsan dosen yang seringkali berhalangan
hadir, dan menentukan jadwal baru susulan
seringkali diundur atau dimajukan dalam
arti kurang konsisten. Mahasiswa yang
ragu-ragu dengan alasan jadwal kuliah
sebaiknya diatur sesuai rencana dosen, akan

4) Kelonggaran waktu dalam mengikuti tetapi mahasiswa bebas menawar jadwal

perkuliahan daring perkuliahan, artinya fleksibel. Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Pendidikan yang tidak setuju dengan alsan jadwal

Sejarah, sebanyak 50 % mahasiswa sangat perkuliahan harus tetap mengikuti jadwal

setuju terhadap adanya kelonggaran waktu yang telah ditetapkan jurusan.

dalam perkuliahan daring. 27,5 %


menjawab ragu-ragu, dan 22,5 % tidak 5) Pertanyaan : Saya suka kuliah tatap

setuju artinya waktu perkuliahan harus tetap muka dikelas langsung dari pada kuliah

dijadwal secara teratur tanpa prasyarat. online


Hal yang menarik pada pertanyaan

Grafik Kelonggaran waktu kuliah ke lima ini, mahasiswa Jurusan Pendidikan


Sejarah sebanyak, 95 % sangat setuju
Kelonggaran Waktu dengan perkuliahan tatap muka, sekitar 5 %
Kuliah menjawab ragu-ragu, dan tidak ada orang

Sangat tidak setuju dari pertanyaan ini. Analisa dari


setuju data tersebut hampir mayoritas para
Ragu-ragu
mahasiwa rindu dengan perkuliahan tatap
Tidak setuju muka dikelas, walaupun sebagian dari
mereka siap dengan perkuliahan online.
Perilaku-perilaku saat kuliah online
Analisa data di atas, kelonggaran
menjadi kenangan yang tidak
waktu maksudnya jadwal ditentukan
menyenangkan. Terutama bagi mahasiswa
mahasiswa. Alasan lain mahasiswa yang
baru angkatan 2020 yang belum pernah

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 15


sama sekali menyentuh perkuliahan di
kelas. Di samping mereka mendambakan
situasi seperti itu, juga berharap dapat
merasakan bagaimana berada di kampus
Universitas Negeri Surabaya yang mereka
dambakan.

Kuliah tatap muka menjadi keinginan hampir


Grafik Mahasiswa Menginginkan
semua mahasiswa. Perasaan ini
Kuliah Tatap Muka
menecerminkan bahawa perilaku mahasiswa
Mahasiswa Ingin terhadap proses pembelajaran daring kurang

Kuliah tatap Muka menyenangkan bahkan dikatakan kurang


efektif.

Kuliah tatap KESIMPULAN


Muka
Hasil dari penelitian ditemukan hubungan
Ragu-ragu
yang erat antara perkuliahan online dengan
sikap dan perilaku dari para mahasiswa peserta
perkuliahan.
1. Adaptasi mahasiswa dalam penggunaan
Jawabannya diatas 95 % mereka
media on line sebagai akibat wabah covid 19
ingin kuliah tatap muka, sebenarnya kalau
memiliki bentuk yang berragam. Mahasiswa
dilihat dengan kacamata sistem pendidikan
ada yang aktif menggunakan media on line
yang melibatkan dosen, ada nilai yang tidak
sebagai media pembelajaran dan media
bisa di rasakan, dibayangkan dengan kata-
interkasi social positif. Di sisi lain, media on
kata dan tampilan fisik akan tetapi ini
line juga dimanfaatkan untuk sisi negatif dan
mendalam, diantarnya disini ada
pemenuhan kebutuhan gaya hidup. Mahasiswa
pengormatan, kecintaan, persaudaraan,
juga memiliki adaptasi yang cepat terhadap
kasih sayang serta kerinduan bertemu
model pembelajaran yang disampaikan para
langsung yang terjadi antara mahasiswa
dosen. Bahkan para mahasiswa memiliki
dengan dosennya.
kemampuan seleksi informasi yang baik

Gambar Suasana Perkuliahan tatap karena mudah mengenali informasi. Jaringan


muka social mahasiswa juga membantu terhadap
kemampuan mahasiswa dalam memfilter
pesan. Namun banyaknya paparan informasi

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 16


yang sulit diketahui sumbernya, mereka perlu pelaksanaan kuliah daring diikuti dengan sikap
melakukan konfirmasi melalui informasi lain yang leluasa dan bebas tanpa ada aturan yang
yang memiliki pesan yang berbeda. Terkait berlaku (70%). Dalam mengerjakan tugas
dengan kehidupan social mahasiswa di tengah menelesaikan dengan berdasar situasi dan
wabah covid 19, telah terjadi pergeseran kondisi dan tidak memberatkan (65%). Tugas
perilaku. Pada aspek social, mahasiswa tinggal yang banyak dalam kondisi merebaknya
bersama keluarganya masing-masing. Hampir wabah COVID-19, dan anjuran stay at home
semua mahasiswa disarankan untuk pulang serta working from home, hal ini membuat
kampung/rumah masing-masing. Interaksi para mahasiswa sulit bergerak, tidak seperti
mereka dibatasi oleh adanya ketentuan social biasanya dalam menyelesaikan tugasnya
distancing sehingga hubungan dengan siapa melalui interaksi antar mahasiswa keberatan
pun menjadi sangat terbatas. Para mahasiswa atas tugas yang diberikan dosen dimasa
yang berkumpul dengan keluarga pandemik ini, sehingga sumber rujukannya
menyampaikan bahwa dampak dari adanya hanya sebatas akses internet. Sikap lain yang
pandemic Covid 19 terhadap kehidupan ditunjukkan mahasiswa adalah masalah
keluarga, mahasiswa menyampaikan bahwa kelonggaran waktu. Mereka mengajukan
mereka dapat beradaptasi terhadap dampak kelonggaran waktu menurut kehendak
yang ditimbulkannya. Harmonisasi dalam mahasiswa, menentukan secara bebas jadwal
pembagian serta penyelenggaraan fungsi waktu kuliah tanpa ditekan dosen (50%). Sikap
peran, komitmen terhadap hak dan kewajiban, perilaku ini muncul karena berbagai alasan
serta nilai-nilai bersama ini merupakan sebuah yang menyertainya. Perilaku yang tidak dapat
kondisi utama bagi berfungsinya kehidupan dikatakan serempak adalah menghendaki
keluarga ketika menghadapi dampak wabah perkuliahan tatap muka (95%) menolak
tersebut. Tiga elemen utama dalam struktur perkuliahan daring. Analisa ini bisa dipakai
internal suatu keluarga yang saling berkaitan, untuk menemukan formulasi yang tepat
yaitu status sosial, fungsi sosial serta norma tentang sisitem perkuliahan ke depan.
sosial.
2. Prilaku mahasiswa pada saat perkuliahan
daring dapat dilihat dari cara berpakaian, cara
kerja, pola konsumsi, bagaimana mahasiswa
mengisi kesehariannya merupakan unsur-
unsur yang membentuk pola perilaku mereka.
Perilaku dalam perkuliahan daring sering pula
dipengaruhi perasaan senang (60%) dalam
menerima perkuliahan daring. Bagi mahasiswa

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 17


DAFTAR PUSTAKA Skinner, B.F. (1938). The Behavior of
Organism: An Experimental
Aan Komariah, Djam’an Satori, 2011, Metode
Analysis. US: B.F. Skinner
Penelitian Kualitatif,
Foundation.
Bandung,Alfabeta.
Susilo, Muhammad Edy, and Pawito. (2018).
Azwar S. 2003. Metodologi Penelitian.
Social Media as the Virtual Public
Yogjakarta: Pustaka Pelajar
Sphere Ahead of the 2019 General
Castells, Manuel, and Edward Elgar. (2004).
Election in Indonesia. Advances in
And the Network Society : A
Social Science, Education and
Theoretical Blueprint. By Manuel
Humanities Research 241(IcoSaPS
Castells: Technology.
2018)
Fakhruroji, Moh. (2011). Islam Digital,
Wawan A.,M.Dewi, (2011). Teori Pengukuran
Ekspresi Islam di Internet. 1st
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
ed.Bandung: Sajjad Publishing.
Manusia. Yogyakarta.
Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran
Winardi, (2004). Manajemen Perilaku
Online di Tengah Pandemi
Organisasi. Jakarta: Kencana.
Covid19. Indonesian Journal of
.
Educational Science (IJES), 2(2),
.
81-89.
Gunawan, Sita Hapsari, and Ummi Salamah. Myant, Martin, dan Jan Drahokoupil. 2010.
(2018). Social Media Buzzer Political Economy of Russia, Eastern Europe
Utilization as a Form of Digital and Central Asia. Hoboken, NY: Wiley and
Campaign Practice. In 2nd Blackwell.
Indonesia International Graduate
Conference on Communication Nachmani, Amikam. 1990. “Civil War and
(Indo-IGCC) Proceeding. Foreign Intervention in Greece: 1946-49.”
Hurlock,EB.2008. Developmental Psycology: Journal of Contemporary History 25(4):489–
A Life-span Approach.5th Edition. 522.
Ismail, A. Ilyas. (2018). Menggagas
Paradigma Baru Dakwah Era Powers, Richard J. 1969. “Containment: From
Milenial, Greece to Vietnam—and Back?” Western
Jakarta: Prenadamedia Grup. Political Quarterly 22(4):846–61.
Nasirotun,S. (2013). “Pengaruh Kondisi Sosial
Ekonomi dan Pendidikan Orang Satterthwaite, Joseph C. 1972. “The truman
Tua Terhadap Motivasi doctrine: Turkey.” The Annals of the
Melanjutkan Pendidikan ke American Academy of Political and Social
Perguruan Tinggi Pada Siswa”. Science 401(1):74–84.
Journal Ekonomi IKIP Veteran
Ther, Philipp. 2016. Europe since 1989: A
Semarang.
Notoatmodjo, Sukidjo. (2007). Promosi history. Princeton University Press.
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Turnock, David. 2003. The East European
Jakarta : Badan Litbangkes. economy in context: communism and
Rahadi, Dedi Rianto. (2017). Perilaku transition. Routledge.
Pengguna Dan Informasi Hoax Di
Media Sosial. Jurnal Manajemen Wettig, Gerhard. 2008. Stalin and the Cold
Dan Kewirausahaan 5(1) War in Europe: the emergence and
Risman Muhammad, 2013, Kemampuan development of East-West conflict, 1939-
Beradaptasi, 1953. Rowman & Littlefield.
https://rismanmhmmd.
.wordpress.com/2013/10/21/kema
mpuanberadaptasi/. Santrock,R.D,
(2003). Osteochondral Lesions of
Talus. WBS, FAC : 8(2003)73-90.

Kronik: Journal of History Education and Historiography Vol. 4, No. 2 | 18

You might also like