Professional Documents
Culture Documents
Memetik Buah Dari Surat Al-'Ashr
Memetik Buah Dari Surat Al-'Ashr
KHUTBAH KE-I
ََّ ُِط ْع َّهللا٠َّ َِٓ َٚ َّ ُْ ثَ ُىَُٛٔ ْغفِشْ ٌََّ ُى ُْ َّ ُر٠َٚ َّ ُْ ُصْ ٍِخْ ٌََّ ُى ُْ َّأَ ْع َّبٌَ ُى٠ * ذًا٠ ًال َّ َع ِذْٛ َا َّلٌُُٛٛلَٚ َّ َا َّهللاُٛا َّارمَُِٕٛ ٓ َّآ٠
َ َب َّاٌ ِزُّٙ٠ََب َّأ٠
َّ (02-00َّ: ًّبَّ)األدضاة١ ًصاَّ َع ِظْٛ َ ٌََُّٗفَمَ ْذَّفَبصََّفُٛ َسعَٚ
Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan karunia
dan rahmat-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam kepada Nabiyyullah
Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam, kepada keluarganya, shahabatnya, dan
ummatnya sampai hari kiamat.
Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan
saling menasihati untuk kesabaran.
1
. Al-‘Ashr/103: 1-3
2
Seandainya manusia merenungkan surat al-‘ashr ini, maka surat ini akan mencukupi
mereka. ِۙ
Mari merenungkan surat al-‘ashr ini, agar kita mendapatkan hidayah, faidah, dan
pelajaran. Kenapa Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan waktu ? … Apa itu
waktu ? …Apa hakikat kerugian ? … dan Apa hakikat keberuntungan ? …
1. Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan waktu, karena waktu adalah salah
satu tanda kebesaran-Nya, tujuannya untuk direnungkan sehingga mendapatkan
pelajaran.
2. Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan waktu, karena waktu adalah nikmat
yang sangat berharga untuk disyukuri dan diisi dengan amal shaleh.
ساَّٛأَ َسا َدَّ ُش ُىََٚزو َشَّأ٠َََّْب َسَّ ِخٍفَخٌَِّّ ََّّٓأَ َسا َدَّإٌٔٙٱَٚ ًََّ ١ٌَّ َج َع ًََّٱَّٞٱٌ ِزَٛ َُ٘ٚ
Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin
mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.
Waktu adalah siang dan malam yang di dalamnya ada seluruh perbuatan makhluk
yang baik dan buruk, kelak Allah Subhanahu wata’ala akan berhujjah kepada makhluk
dengan waktu.
2
. Ibnu Katsir, Tafsirul Qur’anil ‘azhim, Kairo: Daarul Ghadil Jadid, 2009, Juz.4, hal. 512.
3
. Al-Furqan/25: 62
3
ْ َّ ُوٕبََّٔ ْع َّ ُۗ ًُ َّاَ َولَ ْم نُ َع ِّم ْر ُك ْم َّما يَتَ َذ َّك ُر فِ ْي ِه َمنْ تَ َذ َّك َرٞ َش َّاٌ ِز١ْ صبٌِذًبَّ َغ َ َّ ًَّْ َ ۚب َّ َسثَٕبٓ َّاَ ْخ ِشجْ َٕبََّٔ ْعٙ١ْ ِ َْ َّفْٛ َصْ طَ ِش ُخ٠َّ ُْ َُ٘ٚ
ّٰ
ٍَّْش١صِ َّْٔٓ ِِ ََّْٓ ١ِّ ٍِّاَّفَ َّبٌٍَِّظْٛ ُلْٚ َو َج ۤا َء ُك ُم النَّ ِذ ْي ُر َُّۗۗفَ ُز
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya
kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”.
Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup
untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada
kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-
orang yang zalim seorang penolongpun
Sesungguhnya hakikat kerugian dan musibah terbesar bagi seseorang adalah musibah
dalam urusan agama, meninggalkan perintah Allah, melanggar larangan Allah
sehingga mati di atas kekufuran dan atau di atas dosa dan kemaksiatan, karena orang
yang beruntung dalam surat ini adalah orang yang baik agamanya, hanya orang yang
beriman, beramal shaleh dan saling berwasiat kepada kebenaran dan saling berwasiat
kepada kesabaran.
Mari renungkan surat al-baqarah ayat 195 dengan memahami sebab nuzulnya !!!
Janganlah kalian melemparkan diri kalian kepada kebinasaan dengan tangan sendiri
4
. Fathir/35: 37
5
. Al-Baqarah/2:195
4
Sebab nuzul ayat ini adalah ketika Allah Subhanahu wata’ala memuliakan sahabat
anshar dengan Islam, tatkala mereka berangkat menuju sebuah peperangan, sebagian
dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, “sekiranya kita pulang saja ke Madinah
untuk mengurusi harta dan bekerja di ladang” maksudnya mereka ingin
meninggalkan jihad, maka turunlah ayat ini.6 Jadi meniggalkan perkara yang
disyariatkan adalah kerugian dan kebinasaan sebagaimana meninggalkan jihad adalah
kerugian dan kebinasaan.
ٌَُّىٌَّٟأعزغفشَّهللاَّٚيَّ٘زاٛأل
KHUTBAH KE – II
َ ٠دْ َذُٖ ََّال َّ َش ِشَٚ ََُّ ُذ َّأَ ْْ ََّال َّإٌََِٗ َّإِالَّ َّهللاٙأَ ْشَٚ َّ،ٝض
َّ،ٌََُّٗ ه َ َْش٠َٚ َُّ ِذتُّ َّ َسثَُّٕب٠َّ ِٗ َّ َو َّب١ِِّجًبَّ ُِجَب َس ًوبَّف١َشًاَّط١ِا ٌْ َذ ّْ ُذ َِّهللِ َّ َد ّْذًاَّ َوث
ٌََُّٝ َذاُ٘ ُْ َّ ِإَّٙ ِثٜ َِ ِٓ َّا ْ٘زَ َذَٚ َّ ِٗ أَصْ َذب ِثَٚ َّ ِٗ ٌَِّآٍَٝ َعَٚ َّ ِٗ ١ْ ٍَن َّ َع َ َّ،ٌُُُٗٛ َسعَٚ َّ َُٖ ُذ َّأَْ َّ ُِ َذّذًاَّ َع ْج ُذٙأَ ْشَٚ
َ ثَب َسَٚ َّ َُ ٍ َعَٚ َّ َُّهللاٍٝص
َِّٓ ٠ِّ ََِّاٌذْٛ َ٠
Amma Ba’du …
Hakikat keberuntungan dan kemenangan adalah ketika seseorang berada di atas al-
haq, beriman dengan sempurna keimanan, beramal shaleh, saling berwasiat kepada
kebenaran dan saling berwasiat kepada kesabaran sehingga mati dan berjumpa
dengan Allah Subhanahu wata’ala dalam keadaan mendapatkan ridho-Nya, kemudian
diselamatkan dari neraka dan dimasukan ke dalam surga.
6
. HR. Abu Dawud, Kitabul Jihad, bab Qouluhu ta’ala ...ِۙ وْلِۙتلقواno.2512 , At-Tirmidzi, Abwabut Tafsir,
bab min suratil baqarah no.2972.
7
. Ali Imran/3: 185
5
Siapa yang dihindarkan dari neraka dan dimasukan ke dalam surga maka sungguh dia
benar-benar telah beruntung dan menangَّ
َّثبسنَّٚ
ِ ذ١ذَِّج١ّهَّد َِّ ٍََّٝعََُّٚ ١َّ٘إثشاٍَٝذَ َّع١ٍَّوّبَّص،َّيَِّذّ ٍَّذ
َ ٔ ََُّإ١٘آيَّإثشا َِّ َّآٍَٝعََِّّٚذّ ٍَّذًٍََّٝع
َِّّ ََُّّصٌٍٙا
َّذ١ذَِّج١ّهَّد َِّ َّآٍَٝعََُّٚ ١َّ٘إثشاٍَٝيَِّذّ ٍَّذَّ َوّبَّثب َسوذَ َّع
َ ٔ ََُّإ١٘يَّإثشا َِّ َّآٍَٝعََِّّٚذّ ٍَّذٍَٝع
َ ََّٔٓ ِِ ََّٓا ٌْخَب ِع ِشٛرَشْ َد َّْٕبٌَََّٕ ُىَٚ َّإِ ٌََّْْ َُّْرَ ْغفِشْ ٌَََّٕبَٚ ََّسثَٕبَّظٍََ َّْٕبَّأَ ْٔفُ َغَٕب
َّٓ٠
َّبس
ِ ٌٕاةَّا ْ ِفَٚ ًََّبَّ َد َغَٕخ١ْٔ َّاٌ ُّذَٟسثَٕبَّآ ِرَٕبَّ ِف
َ ِلَٕبَّ َع َزَٚ ًَّ ِخ َش ِحَّ َد َغَٕخ٢َّاٟ