Professional Documents
Culture Documents
KAJIAN SEMIOTIKA)
Maylia Rakhmiyati
NIM 13010114140095
Abstarct
Song Lyric has a similiar thing as poem such as a high level of density and
concentration. A song lyric is composed from sequence of poetic words and
interrelated between each elements. The words used by the songwriter are
figurative words. Those are used as indirect expression which are caused by three
things, namely displacing, distorting and creating of meaning. The use of
figurative words in song lyric should be observed thoroughly in order to get and
understand the whole meaning.
This research discussed the indirect expression symbolized by natural sign
and the theme of Banda Neira’s song lyrics. The purpose of this research is
describing the indirect expression and knowing the theme of Banda Neira’s song
lyrics.
This research is a library research which used qualitative method with
note-taking technique. The data population of this research are all the song lyrics
of Banda Neira, and then seven songs are selected by random sampling technique.
The result of this research showed that (1) the indirect expression of the
data consist of simile, metaphor, personification, synecdoche, metonymy.
Metaphor becomes the most dominant figurative word used in Banda Neira’s
song lyrics, (2) theme that is used in the song lyric tell about doubt, sincerity,
reconciliation, loss, solitude, hope, feeling touched which used natural sign either
soil or sea, and also flora or fauna.
.
f) Sinekdoki c) Nonsense
Menurut Altenberd (dalam Pradopo, Nonsense adalah kata-kata yang tidak
2012: 78) sinekdoki menggunakan memiliki arti karena tidak ada dalam
suatu bagian penting suatu benda kamus. Nonsense ini merupakan
untuk benda itu sendiri. Sinekdoki deretan bunyi tanpa arti dan
terbagi menjadi dua: sebagian untuk menimbulkan asosiasi-asosiasi
keseluruhan (pars pro toto) dan tertentu sesuai dengan konteks untuk
keseluruhan untuk sebagian (totem to menghasilkan suasana aneh, gaib,
parte). sampai lucu sekalipun (Pradopo,
2012: 219).
2) Penyimpangan Arti
Dikemukakan oleh Riffaterre 3) Penciptaan Arti
pemyimpangan arti terjadi apabila Penciptaan arti menurut Riffaterre
terdapat ambiguitas, kontradiksi, dan (dalam Pradopo, 2012: 220)
nonsense. disebabkan enjambement, rima
(persajakan), tipografi, dan
a) Ambiguitas homologue. Menurut Hermintoyo
Ambiguitas disebabkan oleh kata, (2017: 11) dalam kepiawaian
frase, dan kalimat mempunyai arti pengarang muncul simbol individual
ganda atau menimbulkan banyak yang merupakan simbol milik
tafsir menurut konteksnya. Dalam pengarang dan tidak umum. Selain
menafsirkan kata atau pemberian itu simbol umum dengan arti simbol
makna, pembaca memiliki kuasa tersebut digunakan oleh pengarang
penuh karena kata mempunyai lainnya disebut simbol kosong.
makna yang bermacam-macam
(Badrun, 1989: 54). a) Enjambement
Enjambement adalah perloncatan
b) Kontradiksi baris dalam sajak untuk membuat
Kontradiksi disebabkan paradoks dan penegasan atau penekanan pada
ironi. Paradoks adalah sarana baris.
retorika yang menyatakan sesuatu
secara berlawanan namun b) Rima (persajakan)
sebenarnya tidak (Pradopo, 2012: Rima atau persajakan adalah
99). Ironi menyampaikan maksud pengulangan bunyi yang sama dan
5
teratur untuk menimbulkan intensitas Kali ini dari utara
arti dan makna lirik. Salju turun percaya saja
Meski belum waktunya (KTC)
c) Tipografi Dalam //matahari menyingsing/ kali
Tipografi adalah tata huruf atau ini dari utara// menunjukkan suatu
penyusunan baris-baris dalam hal yang tidak dapat dipercaya,
keseluruhan puisi yang dapat menjelaskan rasa ketidakpercayaan
menimbulkan makna. Tipografi pada kenyataan. Selain itu pada
menciptakan makna susunan tulisan. //salju turun percaya saja// dalam
kata //salju turun// menggambarkan
d) Homologue suasana dingin atau sedang merasa
Homologue adalah persejajaran tidak nyaman. Mengiaskan seseorang
bentuk, baris atau posisi yang dapat merasakan kegelisahan dalam
menimbulkan makna yang sama. hatinya. Kegelisahan tersebut bisa
terjadi karena seseorang sedang
PEMBAHASAN merasa ketakutan terhadap sesuatu
A. Ketaklangsungan Ekspresi atau banyak hal yang dipikirkan
1. Penggantian Arti sehingga mengganggu ketenangan
Pada penggantian arti suatu kata hatinya.
tidak berarti sesungguhnya. Kata
kiasan menggantikan arti lain c. Personifikasi
menggunakan peribahasa. Angin menanti (KTC)
Dalam //angin menanti// adalah
a. Perbandingan (simile)
personifikasi menggunakan simbol
Seperti hadirmu di kala gempa
Jujur dan tanpa bersandiwara //angin//. Menunjukkan rasa
Teduhnya seperti hujan di mimpi ‘gelisah’, ‘khawatir’, dan
Berdua kita berlari (HDM) ‘ketakutan’. Mengiaskan seseorang
Pada //seperti hadirmu di kala sedang diterpa rasa tidak menentu,
gempa// menggunakan perangkai dilema, membuatnya menjadi tidak
seperti menyatakan kehadiran tenang dan tidak nyaman melakukan
seseorang seperti bencana. Diperkuat kegiatan seperti kehilangan arah dan
//teduhnya seperti hujan di mimpi// tujuan.
menjelaskan dibalik suasana tidak
nyaman terselip harapan untuk d. Sinekdoki
menjalani hidup bersama. Sinekdoki terbagi menjadi dua: pars
pro toto yaitu sebagian untuk
b. Metafora keseluruhan dan totem to parte
Matahari menyingsing berupa keseluruhan untuk sebagian.
6
Kanan kiri ramai jalanan
Arungi lautan kendaraan (SDJ) 2. Penyimpangan Arti
Kata //kanan kiri// merupakan Kata, frase, dan kalimat dalam puisi
sinekdok pars pro toto mewakili sering mempunyai arti ganda karena
tidak hanya sebagian Kota Jakarta menimbulkan banyak tafsir atau
yang mengalami kepadatan ambigu.
kendaraan melainkan seluruh sudut a. Ambiguitas
jalan di Jakarta dipenuhi kendaraan Senandungkan lagu alam
pribadi atau umum sehingga Menyambutmu tiap hari
menyebabkan kemacetan menggila. menjelang (MP)
Semesta bicara tanpa bersuara Kata //menyambutmu// dapat berarti
Semesta ia kadang buta aksara kehadiran sosok, baik keluarga,
Semesta bergulir tak kenal aral kekasih, atau teman hidup. Dapat
Kata semesta merupakan bentuk juga ditafsirkan lain yaitu limpahan
sinekdoki jenis totem to parte nikmat dan karunia Tuhan yang
mewakili sifat seorang manusia. tanpa henti selalu mendatangi
Semesta dapat menjadi kawan ketika kehidupan seseorang, membuatnya
stabil tetapi juga dapat menjadi menjadi tersadar bahwa selama ini ia
lawan saat kondisi tidak stabil yang kurang memperhatikan segala
menyebabkan suatu bencana datang. keberkahan itu.
Kata semesta menunjukkan
penggambaran manusia yang b. Kontradiksi
mempunyai perasaan, emosi, dan ego Sepi itu indah, percayalah
yang mempengaruhi perbuatannya Membisu itu anugerah
bergantung kepada seperti apa Dalam //sepi itu indah, percayalah//
perlakuan yang mereka dapatkan. merupakan bentuk kontradiksi
menggunakan paradoks. Umumnya
e. Metonimia perasaan sepi membuat kegelisahan,
Bersepeda sepulang kerja tidak tenang, dan kekalutan. Akan
Kenyang hirup asap kopaja (SDJ) tetapi dalam baris di atas, sepi terasa
Terdapat metonimia pada kata indah dan membuat tentram.
Dan ingatlah pesan sang surya
//kopaja// yang merupakan bentuk
pada manusia malam itu
suatu kendaraan untuk menggantikan ‘Tuk mengingatnya di saat dia tak
arti dari salah satu angkutan umum di ada
Kota Jakarta. Kendaraan yang ‘Tuk mengingatnya di saar dia tak
menyebabkan polusi udara karena ada
tidak jarang mengeluarkan asap ‘Tuk mengingatnya di saat dia tak
hitam ketika beroperasi akibat ada, esok pasti jumpa (EPJ)
Baris tersebut menunjukkan pesan
kondisi kendaraan yang sudah tua
untuk selalu mengingat Tuhan, tidak
atau kurang baik. hanya mendatangiNya ketika sedang
7
mengalami masa sulit dan selalu bersama sampai kematian
menjalani perintahNya. Tuhan juga menjemput.
memberikan kemudahan atau jalan
keluar dari setiap masalahnya bagi B. Tema Lirik Banda Neira
yang bersungguh-sungguh. Tema dalam lirik lagu Banda Neira
didominasi oleh cerita tentang
3. Penciptaan Arti kesepian, kesedihan, kegamangan,
Penciptaan arti disebabkan dan spiritualitas.
enjambement, rima, tipografi, dan
homologue. Dalam kepiawaian 1. Hujan di Mimpi
pengarang tersebut muncul simbol Lirik “Hujan di Mimpi” merupakan
individual atau privat simbol yang metafora berimplikatur percintaan
merupakan simbol milik pengarang (serenada). Ditafsirkan seorang
dan tidak umum. wanita pendiam menimbulkan
Rasa itu kau rindu ketertarikan seorang pria yang
Dan kau inginkan tuk segera tib terpesona dengan keseharian si
Dan kembali bermimpi wanita. Meski merasa tidak nyaman
Hanyut dalam hangatnya pelukan karena canggung, si pria juga
cahaya mentari (EPJ) merasakan keindahan karena
Kalimat //hanyut dalam hangatnya
mempunyai harapan kelak dapat
pelukan cahaya mentari//
mengarungi hidup bersama. Pria
menggunakan simbol khusus/ private
tersebut terus melangkah dengan
symbol bercitraan perasaan.
menapak tilas untuk mengetahui isi
Menggambarkan seorang manusia
hatinya akan tetap bertahan atau
yang sedang dengan sepenuh hati
justru semakin membesar
menghadap kepada Tuhan dan
menunjukkan perasaan keragu-
merasakan suatu kehangatan,
raguan yang sedang dialami si pria
ketenangan dan kedamaian dalam
dengan bertanya-tanya mengenai
batinnya.
perasanya kepada wanita tersebut.
Selamanya
Sampai kita tua
2. Senja di Jakarta
Sampai jadi debu
Lirik “Senja di Jakarta”
Ku di liang yang satu
Ku di sebelahmu (SJD) menggunakan metafora
Penciptaan arti dengan simbol berimplikatur pemandangan
kosong/ blank symbol bercitraan (pasturale). Berupa pemahaman
penglihatan dalam kata //sampai jadi tentang hidup di Jakarta atau
debu/ ku di liang yang satu// penggambaran seorang manusia yang
menggambarkan cinta yang abadi, bekerja di Kota Jakarta dengan
tidak lekang oleh waktu, dan selalu gambaran keadaan Kota Jakarta
8
sehari-hari. Jalanan Jakarta yang 4. Matahari Pagi
tidak pernah sepi dan selalu dipenuhi Lirik “Matahari Pagi” merupakan
oleh lautan kendaraan di mana-mana tema yang berimplikatur dengan
menyebabkan kemacetan tiada absen ketuhanan (himne). Menjelaskan
menghiasi Jakarta. Selain itu terselip seorang manusia yang pernah
kritikan terhadap angkutan umum menjalani hidupnya dengan cara
yang terkadang mengeluarkan asap tidak baik seperti menjalani
hitam sebagai pertanda kendaraan kemaksiatan dan mengincar
tersebut kurang layak dan kenikmatan dunia sehingga hatinya
menyebabkan polusi. seolah mati, tidak peka menyadari
nikmat Tuhan. Seseorang tersebut
3. Kisah Tanpa Cerita tersadar ketika mengamati alam dan
Simbol alam lirik “Kisah Tanpa lingkungan sekitarnya di pagi hari, ia
Cerita” merupakan tema yang terenyuh dan tersadar akan
berimplikatur ketuhanan (himne). kesempatan hidup yang diberikan
Menggambarkan kehidupan- Tuhan kepadanya. Kini ia menjalani
kehidupan paruh waktu yang hidup penuh syukur akan berkah
mendekati kematian. Menjelaskan yang Tuhan berikan dan selalu peka
seorang wanita yang merasakan dengan nikmat Tuhan sehingga
kegelisahan dalam hatinya ketika hidupnya yang suram kini perlahan
memasuki umur tua. Di lain sisi, berubah menjadi lebih bahagia.
seorang pria sedang berada di
ambang hidup dan mati dan 5. Sampai Jadi Debu
memasrahkan kehidupannya kepada Pada lirik “Sampai Jadi Debu”
sang penciptaNya. Dengan demikian berimplikatur percintaan (serenada)
jelas sudah bahwa kegelisahan yang karena melihat dari judulnya terlihat
dirasakan seorang wanita tersebut jelas merupakan penggambaran dari
lantaran ia harus merelakan bentuk kesetiaan dan cinta tulus yang
kekasihnya yang sudah berada di dimiliki sepasang kekasih untuk
ambang waktu. Kepergian belahan jiwanya. Cinta sepasang
kekasihnya tersebut meninggalkan kekasih yang seolah tidak lekang
ruang kegelapan yang menyebabkan oleh waktu karena saling memegang
si wanita yang biasanya mempunyai teguh janji dan koitmen untuk selalu
harapan itu kini kehilangan bersama, menemani, saling
harapannya untuk melanjutkan sisa melindungi dan saling menjaga
hidupnya. sampai raga tidak bernyawa lagi.
9
6. Bunga bersungguh-sungguh hati untuk lebih
Lirik “Bunga” yang menggambarkan intim dengan penciptaNya.
pengandaian seorang pengarang
terhadap sebuah kehidupan dengan PENUTUP
menggunakan simbol bunga A. Simpulan
menggunakan metafora yang Berdasarkan analisis pada bab
berimplikatur ketuhanan (himne). sebelumnya, dapat disimpulkan
Menjelaskan akar sebagai sumber penggunaan bahasa kiasan dalam
kehidupan seumpama keyakinan ketujuh data didominasi oleh bahasa
yang dimulai dari dalam diri untuk kiasan jenis metafora.
melangkah sebagai fondasi awal agar a. Perbandingan (simile)
ketika menjalani hidup dapat menjadi Perbandingan atau simile hanya
pribadi yang kokoh. Selain itu juga terdapat pada data “Hujan di Mimpi”
harus mempunyai sifat yang ikhlas dengan jumlah sebanyak empat.
agar ketika menginginkan sesuatu b. Metafora
dengan harapan yang besar tetapi Metafora paling banyak digunakan
tidak berhasil dituju tidak dengan jumlah pada data 1 sampai
menjadikan pribadi yang mudah data 7 adalah sebanyak 32.
menyerah, namun tetaplah mencoba c. Personifikasi
dengan memasrahkan semuanya Personifikasi yang digunakan dalam
kepada Tuhan keseluruhan data berjumlah lima.
d. Sinekdoki
7. Esok Pasti Jumpa Sinekdoki yang digunakan dalam
Lirik “Esok Pasti Jumpa” merupakan keseluruhan data berjumlah empat.
tema yang berimplikatur ketuhanan Satu jenis totem to parte dan tiga
(himne). Menjelaskan seseorang jenis pars pro toto.
merasakan kehampaan yang tidak e. Metonimia
kunjung pergi dan terasa sangat Metonimia adalah kiasan yang jarang
menyiksa batinnya sehingga ia tidak sekali ditemukan dan hanya terdapat
dapat merasakan suasana dalam data “Senja di Jakarta” dengan
kebahagiaan. Ketika merindukan jumlah satu.
ketenangan dan kedamaian dalam
batinnya, seseorang tersebut terketuk Tema data-data di atas menggunakan
dengan menyadari dirinya telah simbol alam baik yang ada di darat
melupakan dan mengabaikan atau laut seperti kaki langit,
Tuhannya. Akhirnya seseorang genangan, lautan, senja, matahari,
tersebut berusaha dengan utara, salju, angin, bilur embun,
langit biru, pagi, taufan/topan, awan
10
hitm, dingin malam, dan cahaya S-1. Semarang: Universitas
mentari. Kiasan dalam data-data juga Diponegoro.
ditemukan simbol alam berkategori Djohan. 2003. Psikologi Musik.
flora seperti bunga, rerumputan, daun Yogyakarta: Penerbit Buku
dan tangkai. Sementara yang Baik.
berkategori fauna yaitu burung. Hapsari, Septiara. 2017. Romantisme
Secara keseluruhan data tema yang dalam Lirik Lagu Ebiet G.
disuguhkan beragam, mulai dari Ade. Skripsi S-1. Semarang:
tema yang menceritakan Universitas Diponegoro.
kebimbangan, kegelisahan, keragu- https://kbbi.web.id/. Tanpa angka
raguan sampai perasaan terhadap tahun. Kamus versi online/ daring
batin yang tersentuh menghadirkan dalam "Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI)". Diakses Jumat, 3
ketenangan, keikhlasan akan
Februari 2018.
menjalani hidup dan kesetian
menjaga komitmen dalam menjalin http://dibandaneira.tumblr.com.
Tanpa Angkatan Tahun. Situs
suatu hubungan.
website resmi Banda Neira. Diakses
Kamis, 15 Juni 2018.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian terhadap Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya
Bahasa. Jakarta: Gramedia
lirik lagu Banda Neira, penulis
Pustaka Utama.
berharap Banda Neira dapat kembali
meramaikan belantika musik Ningrum, Dessi Apriliya. 2013.
Aspek Religius dalam
Indonesia karena Banda Neira
Geguritan Irul S Budianto
merupakan salah satu band indie (Tinjauan Semiotika Michael
yang berhasil menarik perhatian Riffaterre). Skripsi S-1.
masyarakat dengan penggunaan kata- Surakarta: Universitas
kata yang lekat dengan bahasa Sebelas Maret.
sehari-hari namun memiliki makna Noor, Redyanto. 2010. Pengantar
tersirat. Pengkajian Sastra.
Semarang: FASindo.
DAFTAR PUSTAKA Pratiwi, Anastasia Tita. 2018. Jenis
Badrun, Ahmad. 1989. Teori Puisi. dan Fungsi Gaya Bahasa
Jakarta: Depdikbud Kiasan Pada Lirik Lagu Band
Direktorat Jendral Pendidikan Naif dan Payung Teduh.
Tinggi PPLPTk. Skripsi S-1. Yogyakarta:
Daya, Fadlan Ady. 2014. Kegalauan Universitas Sanata Dharma.
Soedjarwo dalam Kumpulan
Puisi "Ketukan Itu" (Sebuah Pradopo, Rachmat Djoko. 2007.
Tinjauan Semiotika). Skripsi Prinsip-Prinsip Kritik Sastra.
11
Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
--------. 2012. Pengkajian Puisi.
Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori,
Metode, dan Teknik
Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Siswantoro. 2010. Metode Penelitian
Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sobur, Alex. 2017. Semiotika
Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Teeuw, Andries. 1980. Sastra dan
Ilmu Sastra. Jakarta: Giri
Murti Pustaka.
Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan
Apresiasi Puisi. Jakarta:
Erlangga.
Wellek, Rene, Austin, Warren. 2016.
Teori Kesusastraan (terj.)
Melani Budianta. Jakarta: PT
Gramedia.
Yanuasanti, Trisia Erma. 2017.
Diksi, CItraan, dan Majas
dalam Lirik Lagu Banda
Neira (Analisis Stilistika).
Skripsi S-1. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
12