Professional Documents
Culture Documents
Abstract
This study is entitled “Pupulan Puisi Sangsiah Kélangan Somah Karya I Gdé Nala Antara
Analisis Struktur”. Pupulan Puisi Sangsiah Kélangan Somah consists of four poems, namely
poem Sangsiah Kélangan Somah, Tresna Uluh Kalarau, Pasah, and Semara Tan Patepi. Pupulan
Puisi Sangsiah Kélangan Somah is analyzed by structural theory from Herman J. Waluyo. This
study aims to describe the forming structures contained in the Pupulan Puisi Sangsiah Kélangan
Somah in the form of physical structures and mental structures. Methods and techniques for
providing research data using library and interview methods are supported by document,
recording and note taking techniques. The methods and techniques of analyzing research data
use descriptive analytic methods, and the hermeneutic method is assisted with translation and
note taking techniques. The methods and techniques of presenting data analysis use formal and
informal methods and are supported by deductive and inductive techniques. The structures that
make up the Pupulan Puisi Sangsiah Kélangan Somah are divided into two, namely the physical
structure (diction, imagination, concrete words, figurative speech or language, versification, and
typography) and the mental structure (theme, taste, tone, and mandate).
Abstrak
Penelitian ini berjudul “Pupulan Puisi Sangsiah Kélangan Somah Karya I Gdé Nala Antara
Analisis Struktur”. Pupulan Puisi Sangsiah Kélangan Somah terdiri dari empat puisi, yaitu puisi
Sangsiah Kélangan Somah, Tresna Uluh Kalarau, Pasah, dan Semara Tan Patepi. Pupulan Puisi
Sangsiah Kélangan Somah dianalisis dengan teori struktur dari Herman J. Waluyo. Kajian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan struktur pembentuk yang terdapat pada Pupulan Puisi
Sangsiah Kélangan Somah berupa struktur fisik dan struktur batin. Metode dan teknik
penyediaan data penelitian menggunakan metode kepustakaan dan wawancara didukung oleh
teknik dokumen, perekaman dan pencatatan. Metode dan teknik analisis data penelitian
menggunakan metode deskriptif analitik, dan metode hermeneutika dibantu dengan teknik
terjemahan dan pencatatan. Metode dan teknik penyajian analisis data menggunakan metode
formal dan informal serta didukung dengan teknik deduktif dan induktif. Struktur yang
membentuk Pupulan Puisi Sangsiah Kélangan Somah dibagi menjadi dua, yaitu struktur fisik
(diksi, pengimajian, kata konkret, majas atau bahasa figuratif, versifikasi, dan tipografi) dan
struktur batin (tema, rasa, nada, dan amanat).
409
Info Article
Received : 13th December 2019
Accepted : 7th November 2020
Published : 30th November 2020
410 | Ni Luh Dewi Nirmalasari, Luh Putu Puspawati, I Wayan Suteja Vol 24.4 Nopember 2020
Rima dapat dilihat pada persamaan bunyi konvensional yang membuat bentuk puisi
akhir kata antar baris dalam satu bait terlihat rapi serta teratur sehingga indah
puisi, terdapat tiga jenis rima yaitu; rima dan nyaman untuk dibaca oleh pembaca.
awal, tengah, akhir (Panji, 2015: 51).
Rima juga terbentuk dengan adanya Struktur Batin Pupulan Puisi Sangsiah
onomatope, bentuk intern pola bunyi, dan Kélangan Somah
pengulangan kata atau ungkapan. Struktur batin puisi bertujuan untuk
Menurut Slametmuljana ritma merupakan pengungkapan makna. I.A. Richards
pertentangan bunyi: tinggi/ rendah, (1976:180-181, via Waluyo, 1987: 106)
panjang/ pendek, keras/ lemah, yang menyatakan struktur batin disebut dengan
mengalun dengan teratur (Waluyo, 1987: hakikat puisi. Menurut Waluyo (1987:
94). Rima dan ritme yang dominan 106) terdapat empat unsure batin, yakni:
dipakai di dalam pembentukan puisi tema, perasaan penyair, nada, dan
Sangsiah Kélangan Somah, Tresna Uluh amanat. Berikut pembahasan dari empat
Kalarau, Pasah dan Semara Tan Patepi unsur pembentuk struktur batin pupulan
adalah rima yang berakhiran dengan puisi Sangsiah Kélangan Somah.
konsonan /h/ dan /t/ memberi kesan Ide pokok yang digambarkan oleh
mempertegas suasana, serta konsonan /a/ penyair disebut tema. Tema dalam puisi
dan /i/ untuk memberi nada yang lebih Sangsiah Kélangan Somah, Tresna Uluh
manis, serta ritme yang padu dengan Kalarau, Pasah dan Semara Tan Patepi
pemenggalan frasa sesuai dengan yaitu secara garis besar bertemakan
gambaran puisi bertemakan percintaan. tentang percintaan, meliputi; percintaan
Puisi berbeda dengan prosa dan yang berujung kehilangan, percintaan
drama dikarenakan adanya tipografi. yang terpisahkan, percintaan yang suci,
Tipografi konvensional (berbentuk apa serta percintaan yang tiada batas.
adanya, tanpa membentuk gambar Rasa adalah sikap penyair terhadap
tertentu) jauh lebih banyak digunakan pokok permasalahan puisi (Siswanto,
(Waluyo, 2003: 13-14). Ada beberapa 2013: 113). Perasaan yang disiratkan
jenis bentuk puisi atau tipografi yang pada puisi Sangsiah Kélangan Somah,
sering digunakan penyair dalam Tresna Uluh Kalarau, Pasah dan Semara
menuangkan ide-idenya dalam bentuk Tan Patepi meliputi rasa cinta, gelisah,
puisi, antara lain: a) dipilihnya bentuk angkuh, sombong, tidak tahu malu, sedih,
limerick untuk mengungkapkan suasana sengsara, romantis, pantang menyerah,
humor dan kelucuan; b) bentuk sonnet setia, kesepian, dan kesucian.
untuk suasana perasaan kasih dan cinta; Nada merupakan sikap penyair
c) bentuk blank verse untuk dengan menggurui, menyindir,
mengungkapkan suasana renungan menasihati, bersikap lugas dengan
pikiran atau kontemplasi religius atau bercerita dan lain sebagainya. Pada puisi
filsafat; dll (Siswantoro via Ayu Sangsiah Kélangan Somah, Tresna Uluh
Kompyang, 2012: 32). Tipografi yang Kalarau, Pasah dan Semara Tan Patepi
menonjol dari puisi Sangsiah Kélangan terdapat nada seperti memberikan petuah,
Somah, Tresna Uluh Kalarau, Pasah, nada yang terkesan menyeramkan, nada
dan Semara Tan Patepi ini ialah tipografi yang terkesan sedih, serta nada
bentuk sonnet yang menggambarkan perenungan.
suasana percintaan di dalam keempat Amanat merupakan pesan dari
puisi tersebut. Selain itu, tipografi yang pengarang yang tersirat di balik baris-
dipakai dalam pembentukkan puisi-puisi baris puisi. Amanat yang terkandung
tersebut ialah bentuk menepi secara pada puisi Sangsiah Kélangan Somah,
Pupulan Puisi Sangsiah Kélangan Somah Karya I Gdé Nala Antara Analisis Struktur | 415
Tresna Uluh Kalarau, Pasah dan Semara Ahsin, M.N. . 2017. Analisis Struktur dan
Tan Patepi yaitu jangan pernah bersifat Nilai Konservasi Beberapa Puisi
sombong dan angkuh, harus selalu pada Antologi Puisi “Bersiap
berjuang untuk mencapai segala yang Menjadi Dongeng”. AKSARA:
diinginkan, nilailah orang lain dari Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol.18.1.
perilaku dan ketulusan hatinya, serta 17-26. Pendidikan Bahasa dan Sastra
jangan pernah berhenti berharap dengan Indonesia FKIP Universitas Muria
apa yang diimpikan karena akan selalu Kudus.
ada jalan untuk mewujudkannya.
Antara, I Gdé Nala. 2017. Sangsiah
SIMPULAN Kélangan Somah. Jl. Padma No. 30
Berdasarkan hasil pembahasan di Penatih Denpasar Timur: ESBE
atas, maka dapat disimpulkan struktur Buku.
fisik dan batin dalam pupulan puisi
Sangsiah Kélangan Somah (Sangsiah Ariadi, Ni Luh Putu Alit. 2014. Puisi
Kélangan Somah, Tresna Uluh Kalarau, Tontonan Lan Tuntunan, Adep
Pasah, dan Semara Tan Patepi) yang Kanan Lan Adep Kiri, dan Kaliyuga
melatarbelakangi penelitian ini, yaitu Lan Kilayuga Karya I Made Suarsa:
sebagai berikut. Analisis Struktur dan Semiotik.
Struktur fisik dalam pupulan puisi HUMANIS. Vol.6.1. Fakultas Ilmu
Sangsiah Kélangan Somah meliputi; (1) Budaya, Universitas Udayana.
diksi (perbendaharaan kata, urutan kata,
serta daya sugesti), (2) pengimajian Dewi, Ayu Kompyang Agustian. 2012.
(imaji visual (penglihatan), imaji auditif Puisi Keneh, Patut, Dan Suluh
(pendengaran), dan imaji taktil Karya I Nyoman Musna: Analisis
(perasaan)), (3) kata konkret, (4) majas Struktural dan Semiotik (Skripsi).
atau bahasa figurative (kiasan atau gaya Jurusan Sastra Bali, Fakultas Sastra,
bahasa (majas metafora, perbandingan, Universitas Udayana.
personifikasi, hiperbola, sinekdoce, dan
ironi) dan pelambangan (lambang warna, Eddy, Nyoman Tusthi. 1991. Mengenal
benda, bunyi, dan suasana)), (5) Sastra Bali Modern. Jakarta: BALAI
versifikasi (rima dan ritme), dan (6) PUSTAKA.
perwajahan puisi (tipografi).
Struktur batin dalam pupulan puisi Ernawati, Sintia Kd. Dkk. 2018. Seseleh
Sangsiah Kélangan Somah meliputi; (1) Tata Wangun Manah (Struktur
tema, (2) perasaan, (3) nada, dan (4) Batin) Lan Basita Paribasa Ring
amanat. Pupulan Puisi Bali Anyar Sane
Mamurda “Sang Kinasih” Pakardin
REFERENSI Ni Kadek Widiasih. Jurnal
Pendidikan Bahasa Bali Undiksha.
Adri. 2011. Analisis Puisi “Jika Pada Vol.5.1. 42-52.
Akhirnya” Karya Husni
Djamaluddin Dengan Pendekatan Fatimah, Siti. 2013. Bentuk Dan Jenis
Semiotika. Jurnal METASASTRA, Puisi Prismatis Dalam Kumpulan
Vol. 4.2. 105-115. Balai Bahasa Puisi Air Kata Kata Karya
Ujung Pandang. Sindhunata. MALIH PEDDAS:
Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar,
416 | Ni Luh Dewi Nirmalasari, Luh Putu Puspawati, I Wayan Suteja Vol 24.4 Nopember 2020