Professional Documents
Culture Documents
Instruksi kerja merupakan dokumen yang menyertai manual prosedur. Dokumen ini secara umum berisi
instruksi, kewajiban, kewenangan dan tata tertib dalam pelaksanaan langkah-langkah yang tercantum di
manual prosedur. Dalam hubungannya dengan manual prosedur yang ada, instruksi kerja dikelompokkan
sebagai berikut dalam tabel di bawah ini. Nomor dokumen instruksi kerja mengikuti nomor manual
prosedur.
Degester IK
Brondolan lanjut dipindahkan dari stasiun pemipilan (threshing) ke stasiun pengepresan (pressing). Dari
fruit elevator atau mass passing digester, brondolan buah masuk ke top cross conveyor.
Digester
Fungsi dari digester adalah :
a) melepaskan daging buah dari nut.
b) melumatkan buah agar efisein dalam proses pengempaannya.
c) menaikkan temperatur buah.
d) melepaskan sel-sel minyak dari sel daging buah.
e) mengalirkan sebagian minyak yang terbentuk di digester (virgin oil) sehingga mengurangi volume
pengempaan. Penggeraknya adalah electromotor. Digester merupakan sebuah tabung silinder vertical
yang pada asnya dipasang pisau-pisau pengaduk. Suhu harus dijaga pada 90-95C. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah :
Sebelum Proses
1. Diteliti apakah ada uap atau minyak yang bocor.
2. Digester dijalankan satu persatu.
3. Valve steam dibuka.
4. Digester diisi penuh, minimal tiga per empat penuh.
5. Parit digester jangan sampai tersumbat.
6. Temperatur digester harus dijaga konstan 90-95C.
7. Pipa minyak dari bottom bearing harus tetap bersih ager minyak lancar mengalir ke oil gutter.
Saat Proses
1. Tutup pintu outlet, dan isi dengan brondolan sampai penuh dan pertahankan kurang lebih 5 menit.
2. Buka pintu outlet.
3. Pastikan temperatur digester tetap dalam range 90°C – 95°C.
4. Pastikan isi digester dipertahankan minimal tiga per empat dari kapasitas penuh.
5. Drain harus tetap lancar mengalir.
Setelah Proses
1. Digester dihentikan setelah digester betul-betul kosong.
2. Off-kan alat jika proses telah selesai, menghentikan alat lakukan dengan “first on last off system”.
3. Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap Minggu.
4. Simpan kembali alat kerja dan alat perlindung diri pada tempatnya.
Yang perlu diperhatikan pada pengoperasian digester adalah diusahakan agar buah tidak terlalu lumat
dan diusahakan agar buah dapat homogen.
Screw Press
Screw press adalah alat yang digunakan untuk memisahkan minyak kasar dari daging buah dan biji. Alat
ini berupa sebuah tabung berlubang-lubang yang di dalamnya terdapat dua buah screw yang ujunganya
terdapat konus yang dapat maju-mundur secara hidrolis.
Prosedur yang layak dilaksanakan dalam pengoperasiannya : Sebelum Proses
1. Sebelum Srew Press dihidupkan, CBC, dan Nut Polishing Drum sudah harus hidup.
Saat Proses
1. Tekanan hidrolik harus dijaga stabil
2. Press cake harus keluar merata di sekitar konus.
3. Dillution water yang digunakan harus sesuai dengan jumlah screw press yang dijalankan.
Setelah Proses
1. Screw Press harus dalam keadaan kosong 2.
Screw Press harus dimatikan.
3. Pembersihan alat-alat dilakukan setiap hari.
4. Pencucian dilakukan dengan mengalirkan air panas melalui oil gutter.
5. Pembersihan dan pemeriksaaan menyeluruh dilakukan setiap minggu.
Losses yang dapat terjadi pada mesin press adalah : a) Presan muncrat yang berakibat banyak minyak
yang akan terikut ke dalam fiber. Kadar minyak di dalam fiber ada standarnya (contoh standart b) Broken
nut yang tinggi, hal ini terjadi karena tekanan press yang terlalu besar. Contoh standar broken nut yang
terjadi adalah
KLARIFIKASI/PENJERNIHAN
Minyak kasar hasil pengepresan buah/brondolan sawit dipress, dialirkan menuju stasiun penjernihan
(clarification). Di stasiun ini, minyak kasar dipisahkan dari material pengotor seperti air (moisture) dan
benda padat (dirt). Minyak jernih hasil pengolahan stasiun clarification disebut dengan CPO (Crude Palm
Oil). Produk tersebut ditransfer ke tanki timbun (storage tank) hingga tiba waktu pengiriman ke pelanggan
atau pembeli. Hasil samping pengolahan di stasiun clarification berupa limbah cair. Selanjutnya ditangani
di effluent station untuk mengubahnya secara biologis menjadi pupuk cair yang sangat bermanfaat.
Vibrating Screen
Adalah penyaring bergetar untuk memisahkan fiber dan kotoran yang terikut pada minyak kasar . Fiber
dan kotoran yang terpisah akan dibawa langsung ke bottom cross coveyor, sedangkan minyak yang telah
tersaring langsung mengalir menuju ke crude oil tank. Vibrating screen paling populer merk dengan 2
tingkat penyaringan, 20 mesh dan 40 mesh. Pada saat dioperasikan selalu periksa apakah ada saringan
yang sobek atau pegas yang patah, kerena akan berpengaruh pada kualitas minyak yang dihasilkan, dan
bila pegas patah maka getaran tidak optimal/normal sehingga banyak kotoran yang menyumbat lubang
saringan yang berakibat miyak akan meluber.
Purifier
Adalah alat untuk mengurangi kadar kotoran minyak produksi dengan mekanisme gaya sentrifugal.
Prinsip kerjanya adalah gerakan putar dengan kecepatan tinggi (5000-6000 rpm) sehingga menghasilkan
gaya sentrifugal yang menyebabkan minyak (berat jenis lebih kecil) terdorong keluar oleh sudu-sudu,
sedangkan kotoran dan air (berat jenis lebih besar) terdorong ke arah dinding bowl. Air akan keluar dan
padatan akan melekat pada dinding bowl yang dapat dibersihkan dengan pencucian.
Hal-hal yang patut diperhatikan dalam pengoperasian purifier :
a) Pembebanan baru dapat dilakukan setelah dicapai putaran normal.
b) Jika putaran mesin tidak tercapai, periksa kopling dan rem.
c) Jika mesin bergetar lakukan pencucian bowl.
d) Produk minyak hasil sentrifusi diperiksa kadar air 0.3-0.4% dan kadar kotoran 0.020-0.030%, jika tidak
tercapai lakukan pemeriksaan/pencucian gravity disk dan bowl disk.
Float Tank
Adalah alat yang berguna untuk mencegar udara masuk ke pipa vacuum dryer. Jika tangki telah berisi
minyak maka pelampung akan terangkat dan pipa di dasar tangki akan terbuka dan minyak akan
mengalir ke vacuum dryer.
Vacuum Dryer
Adalah alat untuk mengurangi kadar air didalam minyak dengan cara menyemprotkan minyak sehingga
airnya dihisap dalam kondisi vacuum. Vacuum dryer terdiri dari tabung hampa udara dan di dalamnya
ada sejumlah nozzle injektor. Tekanan didalam vacuum dryer dryer sangat rendah, di bawah tekanan
atmosfer. Pada tekanan yang rendah fluida akan lebih cepat menguap meskipun belum mencapai titik
didihnya. Minyak dan air memiliki titik didih yang berbeda, minyak memiliki titik didih lebih tinggi dari air.
Pada saat minyak terhisap ke tabung, minyak akan dikabutkan melalui nozzle sehingga air didalam
minyak akan mudah menguap dan terhisap oleh pompa vacuum, sedangkan minyak tidak menguap dan
jatuh ke bawah dihisap oleh oil transfer pump yang kemudian mengalir ke storage tank. Yang perlu
diperhatikan adalah suhu pemisahan diusahakan 90-95C, dan kevakuman di dalam bejana harus 0.8-1
kg/cm2, karena bila tekanan terlalu besar maka minyak akan terlalu basah sedangkan bila kevakuman
terlalau besar berakibat banyak minyak yang akan terhisap bersama uap air.
Vacuum Pump
Berfungsi untuk menghisap air dan untuk menciptakan keadaan vakum di dalam bejana.
Magnetic Trap
Adalah suatu perangkap bermagnet untuk menangkap partikel-partikel yang mengandung besi yang
terikut ke minyak.
Storage Tank
Adalah tangki yang digunakan untuk menampung minyak yang diproduksi. Agar tidak membeku
maka temperatur minyak di dalam tangki dipanaskan dengan koil steam pada kisaran suhu 90-95C.
Setiap 6 bulan hingga setahun sekali perlu dilakukan pengurasan untuk mengeluarkan lumpur di dasar
tangki.
Sludge Tank
Sludge tank berfungsi untuk menampung sludge hasil pemisahan di clarifier yang masih mengandung
minyak. Di dalamnya terdapat injector steam unutk memanaskan sludge.
Patut diperhatikan pada saat pengoperasiannya adalah :
1. Suhu cairan di dalam tangki dipertahankan sekitar 90-95C.
2. Nonreturn valve dalam keadaan baik.
3. Tangki diisi minimal 2/3 dari volume tangki.
4. Pasir yang terdapat di kerucut dibuang setiap hari pada setiap awal mengolah.
5. Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap minggu.
Desanding Pump
Berfungsi untuk memompa slude dari dari sludge tank menuju ke sand cyclone.
Sand Cyclone
Sand cyclone adalah cyclone untuk memisahkan pasir dari dalam sludge. Sludge dialirkan ke dalam sand
cyclone dan membentuk aliran memutar di dalam cone. Karena gaya sentrifugal, maka fase yang padat
(berat jenis lebih besar) akan terlempar ke luar sedangkan fase cair (berat jenis lebih kecil) akan
terkumpul di tengah. Dan karena gaya gravitasi maka padatan akan jatuh ke bawah dan sludge akan naik
ke atas menuju je sludge buffer tank.
Basculator
Adalah alat untuk menghitung jumlah sludge yang dihasilkan sludge centrifuge. Setiap baskulator
berputar akan dihitung oleh counter dan dapat diketahui berapa volume sludge yang dihasilkan.
Depericarper
Adalah alat yang digunakan untuk menghisap fiber yang telah terpisah dari nut untuk dibawa ke fiber
cyclone sebagai bahan bakar boiler. Losses yang mungkin terjadi adalah adanya nut dan kernel yag ikut
terhisap oleh fan fibre cyclone dan adanya fibre yang ikut masuk ke nut polishing drum. Losses ini
dikontrol dengan mengatur bukaan damper pada fan fiber cyclone dan settingan separating column.
Standart losses kernel pada fiber cyclone yang disarankan adalah 1% hingga 2%.
Fibre Cyclone
Adalah alat untuk memisahkan fiber dari sehingga fiber akan jatuh ke fiber & shell conveyor sebagai
bahan bakar untuk boiler.
Nut Conveyor
Untuk membawa nut dari nut polishing drum ke nut separating column.
Nut Elevator
Berfungsi untuk mengangkat biji atau nut dari secondary depericarper menuju nut hopper.
Nut Hopper
Adalah merupakan tempat penampung nut sebelum masuk ke king craker. Disini dilakukan pengaturan
feeding bagi king craker.
King Cracker / Ripple Mill
Berfungsi untuk memecah nut menjadi cangkang (shell) dan inti (kernel). Efisiensi dari king craker
bagusnya lebih dari 95%, bila kurang maka perlu diperiksa rotor bar-nya, apakah sudah aus, dan
diperiksa pula apakah feedingya terlalu banyak.
Cracker Mixture Conveyor
Merupakan screw conveyor yang berfungsi sebagai penghantar pecahan nut yang berupa kernel dan
shell yang telah keluar dari king cracker menuju LTDS 1.
LTDS 1
Adalah kolom untuk memisahkan kernel dan cangkang pada tahap pertama dengan media udara.
Shell Hopper
Adalah tempat untuk menampung shell dan kotoran dari LTDS 1, LTDS 2, shell ex hidrocyclone, dan dari
CM Cyclone.
Vibrating Through
Untuk memisahkan kernel dan nut yang belum pecah. Alat ini terdiri dari susunan batang besi dengan
jarak tertentu yang dipasang pada platfprm, dimaa platfor tersebut digetarkan oleh unbalance yang
diputar sebuah motor.
LTDS 2
Berfungsi untuk memisahkan kernel, kernel pecah dan cangkang tahap kedua memakai media udara.
Hidrocyclone
Adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan antara cangkang dan kernel menggunakan media air.
Kernel Bunker
Merupakan tanki penimbunan sementara kernel produksi. Di sini bisa dilakukan bagging (pengarungan
kernel), bisa juga langsung dicurah untuk diangkut menuju lokasi penyerahan ke pembeli atau dikirim ke
pabrik pengolahan inti sawit (kernel crushing plant).
PENANGANNAN LIMBAH CAIR
Pada proses pengolahan minyak kelapa sawit dihasilkan produk sampingan berupa limbah yang meliputi
limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Limbah gas berupa flue gas dari hasil pembakaran di boiler,
limbah padat berupa cangkang dan fiber yang kemudian digunakan untuk bahan bakar boiler yang
kemudian dihasilkan abu, limbah cair berupa kondensat dan sludge. Limbah-limbah ini memerlukan
penanganan lebih lanjut agar tidak memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Untuk limbah gas, flue
gas yang keluar dari furnace boiler dipisahkan abunya yang kemudian dapat digunakan sebagai pupuk,
dan asapnya dapat langsung dibunag ke udara bebas karena sudah tidak berbahaya lagi. Limbah yang
berupa cangkang dan fiber digunakan sebagai bahan bakar boiler, sedangkan tandan kosong digunakan
sebagai pupuk. Limbah cair memerlukan penanganan supaya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk cair
organik yang kaya nutrisi bagi tanaman.
a. Sebelum Proses
1. Tentukan Cooling Pond mana yang akan diisi.
2. Pastikan pompa dalam kondisi siap digunakan.
c. Setelah Proses
1. Matikan pompa jika cooling pond sudah terisi penuh.
2. Tutup kran in let dari sludge pit ke cooling pond dengan baik
3. Keesokan harinya jika minyak muncul dipermukaan maka dilakukan pengutipan
4. Pengisian raw sludge dari cooling pond ke mixing pond tidak boleh sampai habis, untuk
mencegah terikutnya minyak
c. Setelah Proses
1. Setelah kolam mixing pond penuh, matikan pompa dan tutup kran dengan sempurna.
2. Setelah didiamkan selama 24 jam baru boleh untuk difeedingkan ke Anaerobik Pond.
3. Untuk sludge yang sudah dimix pada kolam mixing pada saat feeding harus dihabiskan,
untuk mencegah terbentuknya kerak pada kolam mixing.
Setelah 1 hari, limbah cair di mixing pond dialirkan ke kolam anaerobic, di sini terjadi proses
penguraian bahan organic oleh bakteri anaerobic. Limbah yang keluar dari kolam anaerobic memiliki
kadar BOD 3000-5000 mg/lt, pH 6.8-7.2, VFA 500-1000 mg/lt, Alkalinity 4000 mg/lt, dan ratio kurang
dari 25. Seandainya terbentuk sekam dengan tebal lebih dari 20 cm maka sekam tersebut harus
dibuang untuk meringankan beban bakteri pengurai limbah.
V. Contact Pond/Buffer
Setelah di kolam anaerobic, limbah dialirkan ke contact pond/buffer dimana terjadi pemisahan antara
solids dan supernatant. Retention time limbah dapat dimaksimalkan dengan adanya contact pond
sehingga bakteri bisa semaksimal mungkin dalam menguraikan limbah. Dari contact pond, limbah
dipompa ke areal land aplikasi sebagai pupuk. Contact pond dengan kapasitas besar bisa berfungsi
sebagai kolam penampung sementara (buffer pond) bila terjadi emergency state pada station
pengolahan limbah. Merupakan tempat terjadi penguraian bahan organic oleh bakteri aerobik. Buffer
pond dapat dilengkapi dengan aerator yang berfungsi untuk membantu menurunkan BOD limbah.
PROSES / PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI MINYAK CPO
Dalam pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hingga menjadi minyak CPO, ada proses yang
harus dilalui dan proses tersebut pada intinya untuk semua pabrik sama. Namun seiring dengan
perkembangan teknologi maka ada beberapa modifikasi pada masing-masing stasiun pengolahan, untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
Dasar pengolahan TBS kelapa sawit secara umum adalah sebagai berikut;
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Inclined Fruit Bar Conveyor
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Clarification Station & Oil Storage Tank
Kolam Pelepasan
Satu ( 1 ) unit Kolam pelepasan dipakai untuk memberikan kesempatan perbaikan pH sebelum limbah
dilepaskan keluar.
Kolam tanah ini dibuat dangkal dengan isi 3.000 m 3 dan kedalaman 2 m.
Kolam ini adalah kolam terakhir dalam proses air limbah, selanjutnya cairan dibuang ke sungai dengan
cara over flow, dan dilengkapi dengan basculator untuk perhitungan debit pembuangan limbah.