You are on page 1of 5

Kepemimpinan Pendidikan

Yola Armelia
Universitas Negeri Padang
Indonesia
E-mail : yolaarmelia26@gmail.com

Abstract─ The existence of leaders is needed in an berdisiplin dan bertanggung jawab, berketerampilan
organization, this is because leaders will determine serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
where they will be taken towards the organization, dalam rangka mengembangkan kualitas manusia
in this case the author's focus on the field of Indonesia (GBHN 1999-2004). Sementara itu, UU
education. In addition, leadership is needed in No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
supporting the process of improving the quality of Nasional, menegaskan bahwa pendidikan nasional
education, because the style or characteristics berfungsi mengembangkan kemampuan dan
associated with the leader are able to influence and membentuk watak serta peradaban bangsa yang
move individuals or groups within the organization bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
they lead. Today's leadership style in school bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
management is no longer a force of coercion but peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
uses commitment based on togetherness so that all dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
parties under the leadership of education can berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
contribute to achieving the educational goals to be mandiri dan bertanggung jawab.
achieved. While the quality of educational Upaya untuk meningkatkan kualitas
outcomes approved by educational institutions at pendidikan mencapai visi, misi dan tujuan
any given time bracket. Supportive achievement or pendidikan di Indonesia telah lama diupayakan dan
educational outcomes (student achievement) can dilaksanakan. Namun demikian, berbagai indicator
consist of results of academic ability tests, or menunjukkan bahwa kualitas pendidikan belum
achievements in the field of sports, senior or certain meningkat secara signifikan. Membicarakan tentang
skills, and can also involve complexity or kualitas pendidikan akan selalu menarik perhatian,
conditions that are not real (intangible) such as karena masa depan bangsa tergantung kepada
discipline, comfort, value noble values and so on. In pendidikan terutama di saat memasuki era
improving the quality of these educational globalisasi. Kualitas pendidikan pada umumnya dan
institutions, the leadership role has a very strategic prestasi belajar siswa di sekolah pada khususnya
function. A leader of an educational institution will merupakan hasil suatu proses interaksi berbagai
be a support for other educational institutions, faktorfactoru guru, siswa, kurikulum, metodologi
specifically the community, which educational pengajaran, sarana dan prasarana dan faktor lainnya.
institutions can get quality educational institutions. Salah satu faktor dari manajemen pendidikan yang
penting tetapi masih kurang tersentuh dalam
Kata kunci─ kepemimpinan, kepemimpinan program pembangunan pendidikan adalah
pendidikan, kepemimpinan sekolah. kepemimpinan, karena pemimpin memiliki peranan
yang dominan untuk mendorong upaya inovasi baik
I.PENDAHULUAN yang berasal dari luar maupun yang timbul dari
Salah satu misi mewujudkan visi bangsa dalam.
Indonesia masa depan ialah mewujudkan system Kepemimpinan dipandang sangat penting
dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan karena dua hal. Pertama, adanya kenyataan bahwa
berkualitas untuk membentuk akhlak mulia, kreatif, penggantian pemimpin seringkali mengubah kinerja
inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, suatu unit, instansi atau organisasi. Kedua, hasil

1
penelitian yang menunjukkan bahwa salah satu a particular type of power relationship
faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan characterized by a group member’s perception that
organisasi adalah kepemimpinan, mencakup proses another group member has the right to prescribe
kepemimpinan pada setiap jenjang organisasi, behavior patterns for the former regarding his
kompetensi dan tindakan pemimpin yang activity as a group member”. (Kepemimpinan
bersangkutan (Yukl, 1989). Kenyataan dan/atau adalah jenis khusus hubungan kekuasaan yang
gagasan, serta hasil penelitian tersebut tak dapat ditentukan oleh anggapan para anggota kelompok
dibantah kebenarannya. Semua pihak maklum bahwa seorang dari anggota kelompok itu memiliki
adanya, sehingga muncul jargon “ganti pimpinan, kekuasaan untuk menentukan pola perilaku terkait
ganti kebijakan”, bahkan sampai hal-hal teknis dengan aktivitasnya sebagai anggota kelompok).
seperti ganti aturan, ganti tata tertib, ganti tata ruang Selanjutnya contoh pengertian
kantor, ganti kursi, atau bahkan ganti warna kepemimpinan sebagai karakteristik seseorang,
dinding. Demikianlah, kepemimpinan itu terutama dikaitkan dengan sebutan pemimpin,
merupakan fenomena yang kompleks sehingga seperti dikemukakan oleh (Gibson, James L.,
selalu menarik untuk dikaji. Ivancevich, John M., dan Donnelly, 2000) bahwa
“Leaders are agents of change, persons whose act
METODE PENELITIAN
II.
affect other people more than other people’s acts
Rancangan penulis yang digunakan dalam affect them”, atau pemimpin merupakan agen
penulisan ini adalah penulisan artikel ilmiah dengan perubahan, orang yang bertindak mempengaruhi
metode dan langkah-langkah yang sistematis orang lain lebih dari orang lain mempengaruhi
(terstruktur) untuk memudahkan dalam melakukan dirinya. Adapun contoh pengertian kepemimpinan
penulisan dan pemahaman terkait artikel ini. Pada sebagai perilaku dikemukakan oleh (Sweeney, P.D.
artikel ini, penulis menggunakan metode studi and McFarlin, 2002) yakni: “Leadership involves a
literatur dengan cara mengumpulkan literatur yang set of interpersonal influence processes. The
berupa bahan-bahan materi yang bersumber dari processes are aimed at motivating sub-ordinates,
buku, jurnal, skripsi Undang-Undang dan sumber – creating a vision for the future, and developing
sumber lainnya terkait ilmu tentang Administrasi strategies for achieving goals”, yang dapat diartikan
Supervisi Pendidikan. Pada kesempatan kali ini bahwa kepemimpinan melibatkan seperangkat
penulis memfokuskan pada literature pembahasan proses pengaruh antar orang. Proses tersebut
tentang fenomena yang terjadi saat ini, sehingga bertujuan memotivasi bawahan, menciptakan visi
ilmu yang didapat oleh penulis bisa langsung di masa depan, dan mengembangkan strategi untuk
sesuaikan dengan keadaan saat ini dalam dunia mencapai tujuan.
pendidikan khususnya. Sehubungan dengan ketiga kategori
pengertian di atas, (Watkins, 1992) mengemukakan
bahwa “kepemimpinan berkaitan dengan anggota
III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
yang memiliki kekhasan dari suatu kelompok yang
A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan dapat dibedakan secara positif dari anggota lainnya
Konsep kepemimpinan merupakan baik dalam perilaku, karakteristik pribadi,
komponen fundamental di dalam menganalisis pemikiran, atau struktur kelompok”. Pengertian ini
proses dan dinamika di dalam organisasi. Berbagai tampak berusaha memadukan ketiga kategori
definisi kepemimpinan pada dasarnya dapat pemikiran secara komprehensif karena dalam
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar yakni definisi kepemimpinan tersebut tercakup
“sebagai atribut atau kelengkapan dari suatu karakteristik pribadi, perilaku, dan kedudukan
kedudukan, sebagai karakteristik seseorang, dan seseorang dalam suatu kelompok. Berdasarkan
sebagai kategori perilaku”. Pengertian pengertian tersebut maka teori kepemimpinan pada
kepemimpinan sebagai atribut atau kelengkapan dasarnya merupakan kajian tentang individu yang
suatu kedudukan, diantaranya dikemukakan oleh memiliki karakteristik fisik, mental, dan kedudukan
Janda (Yukl, 1989) sebagai berikut. “Leadership is yang dipandang lebih daripada individu lain dalam

2
suatu kelompok sehingga individu yang menyempurnakan keputusan-keputusan yang
bersangkutan dapat mempengaruhi individu lain telah ditetapkan dan dilaksanakan.
dalam kelompok tersebut untuk bertindak ke arah 3. Fungsi Partisipasi
pencapaian suatu tujuan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Dalam menjalankan fungsi ini, pemimpin
kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang berusaha mengaktifkan orang-orang yang
dilakukan oleh individu atau kelompok untuk dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan
mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu mengambil keputusan maupun dalam
atau kelompok yang tergabung di dalam wadah melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah bebas melakukan semuanya, tetapi dilakukan
ditetapkan sebelumnya. Kepemimpinan pendidikan secara terkendali dan terarah berupa kerja
adalah pemimpin pada suatu lembaga satuan sama dengan tidak mencampuri atau
pendidikan. Kepemimpinan pendidikan yaitu mengambil tugas pokok orang lain,
pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam
secara langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau fungsi sebagai pemimpin dan bikan
ditetapkan oleh pemerintah. pelaksana.
4. Fungsi Delegasi
B. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan Fungsi delegasi dilaksanakan dengan
Secara operasional fungsi kepemimpinan memberikan pelimpahan wewenang
dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok, yaitu: membuat atau menetapkan keputusan, baik
1. Fungsi Instruksi melalui persetujuan maupun tanpa
persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah, pada dasarnya berarti kepercayaan orang-
pemimpin sebagai komunikator merupakan orang penerima delegasi itu harus diyakini
pihak yang menentukan apa, bagaimana, merupakan pembantu pemimpin yang
bilamana, dan dimana perintah itu memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan
dikerjakan, agar keputusan dapat aspirasi.
dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan
yang efektif memerlukan kemampuan untuk 5. Fungsi Pengendalian
menggerakkan dan memotivasi orang lain Fungsi pengendalian bermaksud bahwa
agar mau melaksanakan perintah. kepemimpinan yang sukses (efektif) mampu
2. Fungsi Konsultasi mengatur akfivitas anggotanya secara terarah
dan dalam koordinasi yang efektif sehingga
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah, pada memungkinkan tercapainya tujuan bersama
tahap pertama dalam usaha menetapkan secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat
keputusan, kepemimpinan kerap kali diwujudkan melalui kegiatan bimbingan,
memerlukan bahan pertimbangan yang pengarahan, koordinasi dan pengawasan.
mengharuskannya berkonsultasi dengan
orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai C. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
mempunyai berbagai bahan informasi yang Berdasarkan sifat dan konsep kepemimpinan
diperlukan dalam menetapkan keputusan. maka ada tipe-tipe pokok kepemimpinan, yaitu:
Tahap berikutnya konsultasi dan pimpinan 1. Otoriter
pada orang-orang yang dipimpin dapat Pada kepemimpinan yang otoriter,
dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan semua kebijakan dasar ditetapkan oleh
sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu pemimpin sendiri dan pelaksanaan
dimaksudkan untuk memperoleh masukan selanjutnya ditugaskan kepada bawahannya.
berupa umpan balik untuk memperbaiki dan Semua perintahm pemberian tugas
dilakukan tanpa mengadakan konsultasi

3
sebelumnya dengan orang-orang yang memercayakan pemimpin-pemimpin
dipimpinnya. Pemimpin otoriter berasumsi yang potensial.
bahwa maju mundurnya organisasi hanya Pemimpin demokratis tidak
tergantung pada dirinya, dia bekerja melaksanakan tugasnya sendiri. Ia bersifat
sungguh-sungguh, belajar keras, tertib dan bijaksana di dalam pembagian pekerjaan dan
tidak boleh dibantah. tanggung jawab. Dapat dikatakan bahwa
2. The Laissez Faire tanggung jawab terletak pada pundak dewan
Pada tipe ini, pemimpin memberikan guru seluruhnya, terutama pemimpin
kebebasan yang seluas-luasnya kepada sekolah, ia bersifat ramah dan selalu
setiap anggota staf di dalam tata prosedur bersedia menolong bawahannya dengan
dan apa yang akan dikerjakan untuk nasehat serta petunjuk yang dibutuhkan.
pelaksanaan tugas-tugas jabatan mereka-
mereka mengambil keputusan dengan siapa
ia hendak bekerjasama. Dalam IV.KESIMPULAN
penetapannya menjadi hak sepenuhnya dari Pemimpin yang baik adalah yang memiliki
anggota kelompok atau staf lembaga sifat-sifat yang lebih dari yang dipimpinnya,
pendidikan itu. kelebihan ini adalah cara berpikir, dalam
Pemimpin ingin turun tangan kerohanian dan dalam kejasmanian. Seorang
bilamana diminta oleh staf, apabila meminta pemimpin mempunyai kelebihan keluhuran budi
pendapat-pendapat pemimpin tentang hal- pekerti, ketinggian moralitas dan kesederhanaan
hal yang bersifat teknisi, maka barulah ia watak, terutama sekali kepemimpinan dalam lahan
mengemukakan pendapatnya. Tetapi apa pendidikan.
yang dikatakannya sama sekali tidak
mengikat anggota. Mereka menerima atau
Daftar Pustaka
menolak pendapat tersebut (Danim, 2010).
Apabila hal ini kita jumpai di Danim, S. (2010). Kepemimpinan Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
sekolah, maka dalam hal ini bila akan
Gibson, James L., Ivancevich, John M., dan Donnelly, J.
menyelenggarakan rapt guru biasanya H. (2000). Organizations: Behavior, Structure,
dilaksanakan tanpa kotak pimpinan (kepala Processes. Boston: Irwin McGraw-Hill.
sekolah), tetapi bisa dilakukan tanpa acara. Soetopo, D. (1984). Kepemimpinan dan Supervisi
Rapat bisa dilakukan selagi anggota atau Pendidikan. Malang: Bina Aksara.
guru-guru dalam sekolah tersebut Sweeney, P.D. and McFarlin, D. . (2002). Organizational
menghendaki (Soetopo, 1984). Behavior: Solutions for Management. New York:
3. Demokratis McGraw-Hill/Irwin.
Dalam tipe kepemimpinan ini Watkins, P. (1992). A Critical Review of Leadership
pemimpin selalu mengikutsertakan seluruh Concpets and Research: The Implication for
anggota kelompoknya dalam mengambil Educational Administration. Geelong: Deakin
University Press.
keputusan, kepala sekolah yang bersifat
Yukl, G. A. (1989). Leadership in Organizations. 2nd
demikian akan selalu menghargai pendapat Ed. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.
anggota/guru-guru yang ada di bawahnya
dalam rangka membina sekolahnya. Untuk
mencapai kepemimpinan yang demokratis,
aktivitas pemimpin harus :
a. Meningkatkan interaksi kelompok dan
perencanaan kooperatif.
b. Menciptakan iklim yang sehat untuk
perkembangan individual dan

4
5

You might also like