You are on page 1of 20

1

ASTHMA

1. Diagnosa Keperawatan

sintom Etiologi Problem

Data subjektif : Allergen (cuaca dingin) Ketidak efektifan

 Nn.T mengatakan bersihan jalan napas

sesak napas dan Antigen yang terikat Berhubungan dengan

batuk berdahak. IGE pada permukan sel mucus dalam jumlah

 Nn.T mengatakan mast atau basofil berlebihan.

waktu timbulnya

serangan sesak sering Pemiabilitas kapiler

terjadi tiba-tiba dan meningkat

terjadi di malam hari.

 Nn.T mengatakan Edema mukosa, sekresi

serangan asma terjadi produktif, kontriksi otot

jika ia merasa polos meningkat

kedinginan, atau

terkena paparan Spasme otot polos

debu. sekresi kelenjar bonkus

meningkat
 Nn.T mengatakan

ketika serangan
Penyempitan/obstruksi
terjadi gejala lain
proksimal dari bronkus
yang di timbulkan

yaitu pilek
2

dan batuk berdahak. pada tahap eksprasi dan

 Nn.T juga inspirasi

mengatakan ketika

batuk sulit untuk Mucus berlebih,batuk,

mengeluarkan dahak, wheezing, sesak napas

Data Subjektif :

Nampak sesak. Ketidak efektifan

terdapat bunyi bersihan jalan napas

suara napas

ronchi

 pernapasan 28

x/menit.

 Irama napas cepat,

 Nampak batuk

berdahak dengan

konsistensi kental dan

berwarna kuning.

 Tekanan darah:

100/80 mmHg.

Respirasi: 28x/ menit.

Nadi: 100x /menit

Suhu: 36.0C.
3

2. Intervensi Keperawatan

Diagnosa keperawatan NOC : Respiratory Status NIC : Menejemen Jalan Napas Rasional
Ketidak efektifan bersihan Setalah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital. 1. Tanda-tanda vital merupakan

jalan napas Berhubungan keperawatan selama 3 kali 24 2. Berikan Nn.T Posisi senyaman acuhan mengetahui kadar

dengan mucus dalam jam diharapkan bersihan jalan mungkin (semi fowler). umum pasien.

jumlah berlebihan. Ditandai napas kembali efektif ditandai 3. Kaloborasi pemberian obat 2. Dengan posisi semi fowler

dengan : dengan : nebulizer (combiven). dapat meningkatkan

Data subjektif :  sesak napas berkurang saat 4. Latih Nn.T batuk efektif. ekspansi paru sehingga

 Nn.T mengatakan sesak beraktivitas ringan. 5. Berikan Health Education memungkinkan upaya napas

napas dan batuk  dapat batuk secara efektif, tentang penyakit dengan cara lebih dalam dan lebih kuat

berdahak.  irama napas teratur. menghindari faktor pencetus. serta menurunkan

 Nn.T mengatakan waktu  frekwensi pernapasan dalam ketidaknyamanan dada.

timbulnya serangan sesak rentang normal yaitu 16 – 24 3. Combivent bekerja dengan

sering terjadi tiba-tiba kali permenit. cara melebarkan saluran

napas bawah sehingga


4

dan terjadi di malam hari.  tidak ditemukan bunyi napas keluhan sesak napas

 Nn.T mengatakan tambahan (ronchi). berangsur-ansur hilang.

serangan asma terjadi 4. Batuk efektif diberikan

jika ia merasa Dapat menghemat energi

kedinginan, atau terkena sehingga tidak mudah lelah

paparan debu. dan dapat mengeluarkan

 Nn.T mengatakan ketika dahak secara maksimal.

serangan terjadi gejala 5. Health Education mengubah

lain yang di timbulkan pemahaman perilaku hidup

yaitu pilek dan batuk sehat menjadi sehat.

berdahak.

 Nn.T juga mengatakan

ketika batuk sulit untuk

mengeluarkan dahak,
5

Data Subjektif :

Nampak sesak.

terdapat bunyi suara napas

ronchi

 pernapasan 28 x/menit.

 Irama napas cepat,

 Nampak batuk berdahak

dengan konsistensi kental

dan berwarna kuning.

 Tekanan darah: 100/80

mmHg.

Respirasi: 28x/ menit.

Nadi: 100x /menit

Suhu: 36.0C.
6

3. Implementasi Keperawatan

Implentasi keperawatan pada Nn. T yaitu:

Hari/tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

minggu 22, jam 09.45 Ketidak efektipan Bersihan jalan 1. Memonitor tanda-tanda vital. Subjektif :
napas berhubungan dengan Hasil : Nn T mengatakan masih merasa
penumpukan mucus dalam  Tekanan darah : 1O0/80 sesak, Nn T mengatakan masih
jumlah berlebihan mmHg, batuk dan sulit untuk
 Respirasi : 28 kali permenit mengeluarkan dahak
 Nadi: 90 kali permenit Objektif :
 Suhu : 36.50c Keadaan umum , lemah, Nn. T
Nampak sesak, Nn T nmapak
batuk berdahak. Sputum kental
dan berwarna kuning pernapasan
cepat terdapat bunyi suara napas
tambahan (ronchi).
 Tekakan darah : 1O0/80
mmHg,
7

 Respirasi 28 kali permenit


 Nadi : 90 kali permenit
 Suhu : 36,50C
Assesment :
masalah Nn T belum teratasi
Planning :
intervnsi di lanjutkan memonitor
tanda-tanda vital,melatih batuk
efektif, memberikan posisi yang
nyaman, kaloborasi pemberian
obat inhalasi, pantau batuk
efektif, frekuensi nafas, irama
nafas, dan bunyi nafas
Jam 09:50 2. Memberikan Nn.T posisi

senyaman mungkin.

Hasil :

Pasin lebih nyaman dengan


8

posisi semifowler

Jam 09,55 3. Mengkaloborasikan pemberian

obat nebulizer sesuai program

terapi

Hasil:

1 ampul obat combivent dosis

yang diberi 2,5 ML, 3 sampai 4

kali per hari diberikan.

Jam 10.00 4. Melelatih Nn.T batuk efektif,

Hasil :

Nn T Nampak sulit untuk

melekukan batuk efektif karna

Nn T baru pertama kali


9

melakukan. Melatih batuk

efektif dilakukan 2 kali dalam

sehari

Jam 10. 15 5. ajarkan Nn T tentang


penyakitnya dengan cara
menghindari faktor pencetus.
Hasil :
Menjelaskan Pengertian,

asma bronkial, Tanda dan

gejala asma bronkial, Faktor

pencetus asma bronkial,

Perawatan asma bronkial di

rumah, Cara pencegahan

kekambuhan asma bronkial,


10

Cara pernafasan yang benar.

Hari/ tanggal / jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Senin 23, jam 18.00 Ketidak efektipan Bersihan jalan 1. Memonitor tanda-tanda Subjektif :
napas berhubungan dengan vital. Nn T mengatakan sesak
penumpukan mucus dalam Hasil :
berkurang, Nn T mengatakan
jumlah berlebihan  TD:1O0/60 mmHg,
 R : 26kali permenit masih batuk beradahak,
 Nadi: 98 kali menit Objektif :
 S : 36.3 c
0

Keadan Umum mulai membaik

,Nampak batuk berdahak,nampak


11

tidak sesak.

 Tekanan Darah : 100/60

mmHg,

 Respirasi : 26 kali permenit.

 Nadi : 98 kali permenit.

 Suhu : 36,30C,

 terdapat bunyi suara napas

tambahan, (ronchi), sputum

berkurang dan berwarna putih

Assesment:

masalah teratasi sebagian.

Planing :

intervensi dilanjutkan, kaji tanda-

tanda vital, berikan posisi


12

senyaman mungkin, latih batuk

efektif, kaloborasi pemberian

obat nebulizer, pantau batuk

efektif, frekuensi nafas, irama

nafas, dan bunyi nafas

Jam 18.05 2. Memberikan Nn.T posisi

senyaman mungkin.

Hasil :

Nn T lebih nyaman dengan

posisi Semi Fowler


13

Jam 18,10 3. Mengkaloborasikan pemberian

obat nebulizer sesuai program

terapi

Hasil:

1 ampul obat combivent dosis

yang diberi 2,5 ML, 3 sampai 4

kali per hari diberikan.

Jam 18.15 4.Melelatih Nn.T batuk efektif,

Hasil :

Nn T nampak bisa melekukuan

batuk efektif namun masih

dibantu oleh perawat melatih

batuk efektif hari ke dua

dlakukan 3 kali dalam sehari.


14

Hari/ tanggal/ jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Selasa 24, jam 12.00 Ketidak efektipan Bersihan jalan 1.Memonitor tanda-tanda vital. Subjektif:
napas berhubungan dengan Hasil :
Nn T mengatakan sudah tidak
penumpukan mukus dalam TD: 1O0/ 70 mmHg,
sesak, Nn. T mengatakan sudah
jumlah berlebihan R : 18 kali permenit
N : 89 kali permenit tidak batuk dan dahak sudah
S : 360C
tidak ada

Objektif :
Keadaan Umum, Nampak baik,
 Tekana Darah: 1O0/ 70
mmHg,
 Respirasi : 18 kali permenit
 Nadi : 89 kali permenit
 Suhu : 360C
Nampak tidak sesak, Nampak

tidak batuk, tidak terdapat bunyi

napas tambahan.
15

Assesment :

masalah Nn T

teratasi.

P : intervensi dihentikan

Jam 12,05 2.Memberikan Nn.T posisi

senyaman mungkin.

Hasil :

Nn T lebih nyaman dengan

posisi semifowler

Jam 12.10 3.Mengkaloborasikan pemberian

obat nebulizer sesuai program

terapi

Hasil:
16

1 ampul obat combivent dosis

yang diberi 2,5 ML, 3 sampai 4 kali

per hari diberikan.

Jam 12.20 4.Melelatih Nn.T batuk efektif,

Hasil :

Nn T nampak bisa melakukan batuk

efektif tanpa bantuan intruksi

perawat melatih batuk efektif

dilakukan 3 kali dalam sehari.


4. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi dilakukan setiap hari selama Nn T dirawat, pada hari ke 5 dirawat Nn T menunjukan masalah

keperawatan ketidak efektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian, dengan kriteria hasil tidak terdapat suara napas

tambahan, frekuensi napas normal 18 kali permenit, irama napas normal (teratur), batuk produktif, dan mampu

mengeluarkan sekret.

LEMBAR OBSERVASI

Nama Pasien : Nn T
Jenis kelamin : Perempuan

Kemampuan
No Hari/tanggal Bunyi napas Frekuensi napas Irama napas Secret
batuk

Sabtu/21-07- Cepat dan tidak


1 Ronchi 28 kali per menit Ada Ada
2018 teratur

Minggu/22-07- Cepat dan tidak


2 Ronchi 28 kali per menit Ada Ada
2018 teratur

Senin/23-07-
3 Ronchi 26 kali per menit Teratur Ada Berkurang
2018

Selasa/24-07-
4 Vesikuler 18 kali per menit Teratur Tidak ada Tidak ada
2018
I. KELUHAN UTAMA
Sesak nafas

II. RIWAYAT KESEHATAN

A. Riwayat kesehatan sekarang

1. Waktu timbulnya penyakit kapan : satu hari sebelum masuk RS

2. Bagaimana awal munculnya : pilek dan batuk

3. Keadaan penyakit apakah sudah membaik, parah atau tetap sama

dengan sebelumnya : membaik

4. Usaha yang dilakukan untuk menggurangi keluhan : minum obat

salbutamol

5. Kondisi saat di kaji (PQRST) ?

B. Riwayat kesehatan lalu

1. Penyakit pada saat anak-anak dan penyakit infeksi yang di alami :

asma

2. Kecalakaan yang perna dialami : tidak pernah

3. Apakah perna menjalani operasi : tidak pernah

4. Alergi (makanan, obat-obat, beebas) : obat ceftriaxon

C. Riwayat kesehatan keluarga

1. Penyakit keturunan : klien mengatakan ayahnya menderita asma


III. RIWAYAT SPRITUAL

A. Kajian ketaatan klien beribadah dan menjalankan kepercayaanya :

klien mengatakan selalu beribadah

B. Support system dalam keluarga : klien mengatakan keluarga dan

teman-temannya selalu memberi semangat

IV. KEADAAN UMUM KLIEN.

1. Tanda-tanda distress : tidak ada

2. Penampilan di hubungkan dengan usia : sesuai dengan usia

3. Tinggi badan, berat badan, gaya berjalan : TB 155 cm, BB 45kg

dan gaya berjalan normal

V. TANDA-TANDA VITAL

1. Suhu : 36oC

2. Nadi : 100 kali per menit

3. Pernapasan : 28 kali per menit

4. Tekannan darah : 100/90 mmHg

You might also like