You are on page 1of 6

Metode Jurnal Teknik Industri Vol 6(2): 40 - 45 2020

PERBANDINGAN KUALITAS BARA PADA BRIKET TEMPURUNG


KELAPA DAN BRIKET SERBUK KAYU DI KOTA SORONG
MENGUNAKAN METODE EMPIRIS
Irman Amri1), Masniar2), Dwi Daru Santiko3)
123)
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sorong
Jl. Pendidikan No 27 Malaingkedi Kota Sorong, Papua Barat. Telp : (0951)322383/Fax : (0951)326162
*E-mail : irmanamri@um-sorong.ac.id, hajiniar92@gmail.com, dwithiko08@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas pada briket tempurung kelapa dan
briket serbuk kayu, untuk mengetahui hasil dari perbandingan kualitas terbaik pada kedua briket,
untuk mengetahui kualitas terbaik dari kedua briket tersebut. Penelitian ini dengan menggunakan data
yang berasal dari hasil pengujian pada briket tempurung kelapa dan briket serbuk kayu. Metode
penelitian yang digunaka dalam penelitian ini adalah metode empiris, metode tersebut bertujuan
untuk memberikan gambaran secara real dari setiap pembuatan briket hingga pengujian briket
tempurung kelapa dan briket serbuk kayu. Perbandingan kualitas pada briket tempurung kelapa dan
briket serbuk kayu mempunyai perbedaan kualitas yang cukup besar. Disamping itu, berdasarkan
pengujian data perbandingan kualitas pembakaran pada ikan, pembakaran pada daging, ketahanan
bara, dan pengujian suhu antara briket tempurung kelapa dan briket serbuk kayu diperoleh hasil
bahwa briket tempurung kelapa lebih unggul dibandingkan briket serbuk kayu.

Kata Kunci : Metode Empiris. Perbandingan. Briket Tempurung Kelapa. Briket Serbuk Kayu

1. Pendahuluan di pasar global,menjadikan harga minyak bumi


Kebutuhan manusia yang terus sebagai konsumsi publik yang paling
meningkat dalam penggunaan energi sehingga besar,langka dan mahal di pasaran selain itu
kita harus mengantisipasi dengan membuat masalah lain yang dihadapi masyarakat
energi alternatif baru yang juga dapat Indonesia dengan meningkatnya jumlah
digunakan sebagai energi cadangan, di luar penduduk adalah produksi sampah
ketergantungan kita terhadap energi yang yang semakin meningkat. Sampah merupakan
selama ini disuplai oleh negara. Pencarian suatu masalah yang komplek, baik dari segi
energi alternatif ini akan lebih meringankan ekonomi, sosial, budaya maupun
beban negara karena dapat mengurangi jumlah kesehatan.Salah satu cara mengatasi kedua
kebutuhan energi masyarakat yang masalah tersebut adalah membuat bahan bakar
harus disediakan negara. Semakin menipisnya alternatif berupa briket.
bahan bakar fosil yang selama ini Briket terdiri dari 2 jenis yaitu briket
digunakansebagai penghasil energi, maka arang dan briket serbuk kayu dimana kedua
dicarilah alternatif peralatan lain yang mampu bahan tersebut sama-sama dapat digunakan
menghasilkan energi tanpa memakai bahan untuk bahan dasar briket namun kualitas antar
bakar fosil. Selain itu, dampakpemakaian kedua produk tersebut berbeda-beda dari segi
bahan bakar fosil yang menghasilkan gas panas dari hasil pembakaran ke dua briket, dari
karbon monoksida (Co),kurang baik bagi segi harga bahan, dari segi efesiensi waktu
kehidupan dan lingkungan alam sekitar.Selain yang di hasilkan dalam proses pembakaran
itu, dengan meningkatnya harga minyak bumi
suatu objek, dan dari segi cepat dan jadi menjadi bahan jadi sehingga perlu adanya
lambatnya briket itu habis digunakan. uji perbandingan antara Briket Tempurung
Dampak kualitas briket terhadap Kelapa dan Briket Serbuk Kayu untuk
kebutuhan masyarakat juga sangat menentukan mengetahui kualitas yang lebih baik dalam
kepuasan dalam menggunakan produk briket memenuhi kebutuhan konsumen dalam segi
yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat harga,efisen dalam penggunaan, dan panas dari
dan pedagang dalam mengolah bahan belum bara yang di hasilkan

40
Metode Jurnal Teknik Industri Vol 6(2): 40 - 45 2020

gunakan sebagai bahan untuk kelengkapan


Tujuan Penelitian data dan informasi adalah :
Berdasarkan rumusan masalah diatas, 1. Penelitian Perpuastakaan ( library
maak tujuan dari penelitian ini adalah untuk resasrch)
mengetahui bara briket yang mempunyai Yaitu pengumpulan data dengan cara
kualitas lebih unggul dan efisien dalam membaca buku melalui ,literatur dan buku
memenuhi kebutuhan penggunanya lain yang bersifat ilmiah yang ada
hubungannya dengan materi pembahasan.
2. Metode Penelitian 2. Penelitian Lapangan ( filed research)
Dilakukan dengan cara mengumpulkan
data secara langsung kepada objek
Penulis melakukan penelitian ini di penelitian, yaitu pada Briket Tempurung
perumahan perumnas depan batalion 752 km10 Kelapa dan Briket Serbuk kayu dengan
jalan bandeng raya RT 02 RW 04. Waktu menggunakan teknik Observasi. Teknik
penelitian 13 agustus sampai 22 oktober 2019. observasi yaitu sebuah pengamatan
dengan mengamati dan membuat secara
2.1 Metode Empiris langsung untuk mengetahui struktur atau
Adapun metode yang di gunakan cara pembakaran Briket Tempurung
penulis pada karya ilmiah dengan judul Kelapa dan Briket Serbuk Kayu.
“Perbandingan kualitas briket tempurung
kelapa dan briket serbuk kayu dengan metode 2.3 Prosedur Penelitian
empiris” adalah metode empiris. Untuk menganalisa produk yang di
Mengingat dari kedua briket yang kembangkan maka penulis menggunakan
paling umum di gunakan antara briket pendekatan dangan cara pengamatan pada
tempurung kelapa dan briket serbuk kayu, kedua objek, dengan alasan pendekatan ini
maka penulis mengambil sampel suhu merupakan pendekatan yang berurutan.
sebanyak 20 sampel. Kedua briket briket Dalam melakukan penelitian maka
tempurung kelapa dan serbuk kayu sebagai dua penulis berupaya melakukan langkah-langkah
subjek yang akan di bandingkan dari segi secara sistematis seperti :
penggunaannya dan dari segi pembakaran hasil 1. Mempelajari cara pembuatan kedua briket
dari pembakarannya. antara tempurung kelapa dan serbuk kayu.
2.2 Metode Pengumpulan Data 2. Menampilkan step dari segi penggunaan
Dalam proses perbandingan kualitas briket, dan hasil pembakaran antara briket
penulis memerlukan beberapa data, dan untuk tempurung kelapa dan briket serbuk kayu
memperoleh data tersebut maka di perlukan 3. Kesimpulan akhir dari kedua briket baik
sebuah pengamatan. Dasar penelitian yang di secara penggunaannya dan dari segi hasil
pembakarannya.

3. Hasil dan Pembahasan sebagai berikut yang mudah dinyalakan, tidak


mengeluarkan asdap, emisi hasil pembakaran
3.3 Gambaran Umum Biobriket tidak mengandung racun, kedap air dan hasil
pembakaran tidak berjamur bila disimpan pada
waktu lama, menunjukan upaya laju
Beiobriket adalah bahan bakar padat pembakaran (waktu, laju biobriket, dan suhu
yangh dapat diperbaharui yang dibuat dari pembakaran) yang baik (dalam Miska, 2014).
campuran biomassa. Limbah tersebut dibuat Kelebihan penggunaan biobriket
dari biomassa yang dimampatkan sehingga limbah biomassa antara lain: biaya bahan
dibutuhkan perekat didalamnya. Karakteristik bakar lebih murah, tungku dapat digunakan
briket yang baik adalah briket yang untuk berbagai jenis briket, lebih ramah
permukaannya halus dan tidak meninggalkan lingkungan (green energy), merupakan sumber
bekas hitam ditangan. Selain itu, sebagai bahan energi terbarukan (renewable energy),
bakar, briket juga harus memenuhi kriteria membantu mengatasi masalah limbah dan

41
Metode Jurnal Teknik Industri Vol 6(2): 40 - 45 2020

menekan biaya pengelolaan limbah (dalam perekatan sehingga mengurangi keteguhan


Nugrahaeni, 2008). tekan dari briket yang di hasilkan. Perbedaan
Sumber bahan baku biobriket dari ukuran serbuk mempengaruhi keteguhan dan
bahan hayati adalah kulit kopi, ampas tebu dan kerapatan briket yang dihasilkan. Tujuan
kayu serta tongkol jagung. Butiran halus pemncampuran serbuk dengan perekat adalah
bioarang dari hasil karbonisasi bahan hayati untuk memberikan lapisan tipis dari perekat
membutuhkan perekat sehingga biobriket tidak permukaan partikel arang. Tahap ini
mudah hancur. Jenis perekat berpengaruh merupakan tahapan penting dan menentukan
terhadap kadar air, kadar abu dan nilai kalor. mutu briket yang dihasilkan. Campuran yang
Kadar air semakin rendah jika jumlah bioarang dibuat tergantung pada ukuran serbuk, macam
semakin banyak (dalam Karim, 2014). perekat, jumlah perekat dan tekanan
Pembuatan briket terdiri dari beberapa pengempaan yang dilakukan. Proses perekatan
tahap utama, yaitu: sortasi bahan, yang baik ditentukan dari hasil pencampuran
pencampuran serbuk dan perekat, pengempan bahan perekat yang tepat dan ukuran
serta pengeringan. Sortasi bahan didahului pencampuran bahan perekat yang dipengaruhi
dengan penghancuran bentuk serat menjadi oleh bekerjanya alat pengaduk (Mixer).
struktur serasah (cacahan). Alat yang Pengempaan dilakukan untuk menciptakan
digunakan untuk membuat struktur serat kontak antara permukaan bahan yang direkat
menjadi bentuk cacahan antaran lain hammer dengan bahan perekat. Setelah perekat. Setelah
mill,cutting mill, ataupun slicer. Pengecilan perekat dicampurkan dan tekana mulai
ukuran adalah suatu bentuk proses diberikan maka perekat yang masih dalam
penghancuran dari pemotongan bentuk padatan keadaan cair akan mulai mengalir kesegala
menjadi bentuk yang lebih kecil oleh gaya arah permukaan bahan. Pada saat bersamaan
mekanik. Terdapat empat cara yang diterpkan dengan terjadinya aliran, perekat juga
pada mesin-mesin pengecilan ukuran, yaitu : mengalami perpindahan dari permukaan yang
1) Kompresi, pengecilan ukuran dengan diberi perekat ke permukaan yang belum
struktur yang keras. terkena peekat. Perbedaan tekanan
2) Impact atau pukulan, digunakan untuk berpengaruh terhadap keteguhan tekanan dan
bahan padatan dengan tekstur kasar. kerapatan arang briket. Pada umumnya,
3) Attrition digunakan untuk menghasilkan semakin tinggi tekanan yang diberikan maka
produk dengan tekstur halus akan cenderung memberikan hasil arang briket
4) Cutting, digunakan untuk menghasilkan dengan kerapatan dan keteguhan tekan yang
produk dengan ukuran dan bentuk, tekstur semakin tinggi. Tujuan dari pengeringan
tertentu. adalah untuk mengurangi kadar air dalam
Bahan baku untuk membuat briket briket agar sesuai dengan ketentuan kadar
harus cukup halus untuk dapat membentuk briket yang berlaku. Suhu pengeringan yang
briket yang baik. Ukuran partikel yang terlalu umum dilakukan adalah 60ᴼC selama 24 jam
besar akan sukar pada waktu melakukan (dalam Nugrahaeni,2008).

3.2 Pembuatan Biobriket • Alat cetakan


• Bambu
Sebelum masuk dalam pembuatan
biobriket kita terlebih dahulu menyiapkan Setelah semua telah disiapkan maka
beberapa bahan yaitu: selanjutnya masuk ketahap proses pembuatan
• Tempurung kelapa / seruk kayu briket tempurung kelapa dan serbuk kayu.
• Wadah untuk tempat pembakaran Proses tahapannya ialah :
tempurung kelapa/serbuk kayu 1. Menaruh tempurung kelapa / serbuk
• Minyak tanah kayu kewadah pembakaran.
• Korek api 2. Bakar tempurung kelapa / serbuk kayu
• Tepung kanji hingga berwarna kehitaman.
3. Jika sudah berwarna hitam tempurung
• Air
/ serbuk kayu di tiriskan ke tempat
• Blender
yang rata dan tunggu hingga dingin.

42
Metode Jurnal Teknik Industri Vol 6(2): 40 - 45 2020

4. Tumbuk kasar tempurung kelapa / • Hasil pembakaran ikan tuna


serbuk kayu. menggunakan briket tempurung kelapa
5. Jita sudah tertumbuk kasar atau sudah memperoleh hasil 00:13:06 menit
bisa di masukkan ke tempat blender, • Hasil pembakaran ikan merah
masukan tempurung kelapa / serbuk menggunakan briket tempurung kelapa
kayu kedalam blender dan di haluskan memperoleh hasil 00:33:21 menit
hingga benar-benar halus. • Hasil pembakaran ikan tongkol
6. Tuang tepung kanji kedalam wadah menggunakan briket tempurung kelapa
dan di beri air kurang lebih 1 botol memperoleh hasil 00:43:39 menit
aqua 600ml setelah itu diaduk hingga
tepung kanji benar-benar telah larut. 2. Pengujian Ikan Air Tawar
7. Campur tempurung kelapa / serbuk • Hasil pembakaran ikan mujair
kayu yang telah halus dengan menggunakan briket tempurung kelapa
perbandingn 2kg tempurung kelapa / memperoleh hasil 00:15:56 menit
serbuk kayu banding 1kg tepung kanji. • Hasil pembakaran ikan lele menggunakan
8. Aduk kedua bahan tersebut hingga briket tempurung kelapa memperoleh
benar-benar merata usahakan jangan hasil 00:16:41 menit
terlalu banyak air agar adonan briket
tidak terlalu lemas sehingga mudah 3.4 Pengujian Briket Tempurung Kelapa
untuk di cetak Pada Daging
9. Bila sudah briket langsung di cetak
menggunakan cetakan yang terbuat • Hasil pembakaran daging sapi
dari paralon, bila serbuk briket sudah menggunakan briket tempurung kelapa
di padatkan didalam cetakan setelah memperoleh hasil 00:10:40 menit
itu gunakan bambu untuk
• Hasil pembakaran daging ayam
mengeluarkan briket dari cetakan
menggunakan briket tempurung kelapa
tersebut. memperoleh hasil 00:21:26 menit
10. Tahap selanjutnya briket yang sudah di
cetak langsung di jemur pada panas
3.5 Pengujian Suhu Briket Tempurung
matahari apa bila panas sekali maka
Kelapa
penjemuran cukup dengan 1 hari
penjemuran apabila tidak terlalu panas Didapat waktu pengambilan suhu
maka penjemuran bisa sampai 1,5
dalam 43 menit. 43 menit didapat adri waktu
sampai 2 hari.
pembakaran yang paling lama. Jadi 43 menit
11. Setelah kering briket tempurung dibagi 20 sampel didapat 2.15 menit.
kelapa / serbuk kayu briket bisa
langsung digunakan.
Tabel 1. Pengujian Suhu Briket
Proses pembuatan briket antara
Tempurung Kelapa
tempurung kelapa dan serbuk kayu tidaklah
jauh berbeda, perbedaannya hanyalah pada No Waktu Nilai Suhu C
saat pembakaran dimana pembakaran 1 2:15 610
tempurung kelapa tidak terlalu banyak
2 4:30 594
pengadukan sedangkan serbuk kayu haruslah
sering sekali kita aduk karna apabila tidak 3 6:45 570
sering diaduk maka serbuk kayu akan menjadi 4 8:60 600
abu. 5 10:75 556
6 12:09 510
3.3 Pengujian Pembakaran Briket
Tempurung Kelapa Pada Ikan 7 15:05 520
8 17:02 566
1. Pengujian Ikan Air Laut 9 19:35 626
10 21:05 658

43
Metode Jurnal Teknik Industri Vol 6(2): 40 - 45 2020

11 23:65 647
12 25:08 669 Didapat waktu pengambilan suhu ialah
43 menit. 43 menit didapat dari waktu
13 27:95 673
pembakaran yang paling lama. Jadi 43 menit
14 30:01 590 dibagi 20 sampel didapat 2.15 menit.
15 32:25 608
16 34:04 687 Tabel 2. Pengujian Suhu Briket
17 36:55 599 Tempurung Kelapa
18 38:07 620 No Waktu Nilai Suhu C
19 40:85 647 1 2:15 378
20 43:00 653 2 4:30 479
Total 12.203 3 6:45 569
4 8:60 621
3.6 Pengujian Pembakaran Briket Serbuk 5 10:75 585
Kayu
6 12:09 589
1. Pengujian Ikan Air Laut 7 15:05 595
• Hasil pembakaran ikan tuna 8 17:02 511
menggunakan briket serbuk kayu 9 19:35 542
memperoleh hasil 00:16:44 menit 10 21:05 565
• Hasil pembakaran ikan merah
11 23:65 569
menggunakan briket serbuk kayu
memperoleh hasil 00:34:35 menit 12 25:08 577
• Hasil pembakaran ikan tongkol 13 27:95 569
menggunakan briket serbuk kayu 14 30:01 550
memperoleh hasil 00:42:36 menit 15 32:25 552
2. Pengujian Ikan Air Tawar
16 34:04 554
• Hasil pembakaran ikan mujair
menggunakan briket serbuk kayu 17 36:55 560
memperoleh hasil 00:21:15 menit 18 38:07 562
• Hasil pembakaran ikan lele menggunakan 19 40:85 587
briket serbuk kayu memperoleh hasil 20 43:00 579
00:24:44 menit
Total 11.093
3.7 Pengujian Briket Serbuk Kayu Pada
Daging 4. Simpulan

• Hasil pembakaran daging sapi Dengan melihat hasil penelitian yang


menggunakan briket serbuk kayu telah dibahas, maka dapat kita tarik
memperoleh hasil 00:12:47 menit kesimpulan sebagai berikut :
• Hasil pembakaran daging ayam Dalam pengujian yang telah dilakukan
menggunakan briket serbuk kayu penulis menarik kesimpulan bahwa briket
memperoleh hasil 00:25:18 menit tempurung kelapa lebih unggul dibandingkan
briket serbuk kayu, dari data yang telah
3.8 Pengujian Ketahana Briket Serbuk didapat dari hasil pengujian pembakaran pada
Kayu ikan air laut, pengujian pembakaran ikan air
tawar, pengujian pembaran daging sapi,
Hasil ketahanan bara briket serbuk pengujian pembakaran ayam, pengujian
kayu memperoleh hasil waktu 00:26:22 ketahanan bara briket, dan pengujian suhu
briket.
3.9 Pengujian Suhu Briket Serbuk Kayu

44
Metode Jurnal Teknik Industri Vol 6(2): 40 - 45 2020

Referensi
M ARIS MAHMUDI, A. R. (2015, April 15).
ENERGI TERBARUKAN. Dipetik Desember
Afwan, B. (2016). Perbandingan Hasil Belajar
12, 2019, dari BRIKET TEMPURUNG
Antara Siswa. Yang Tinggal Di Asrama
KELAPA: http://www.blogspot.com
Dengan Siswa .
Priambodo, D. (2012). Analisis Perbandingan
http://eprints.ums.ac.id/24022/3/05._BAB_ Model Altman, Springate, Grover,Dan
II.pdf Zmijewski Dalam Memprediksi Financial
Distress(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor
http://eprints.umm.ac.id/41064/3/BAB%20 Pertambanganyang Terdaftar Di Bursa Efek
II.pdf Indonesia.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle Wardianto, A. S. (2017). Analisis


/123456789/40629/- perbandingan aplikasi penditeksi photo
menggunakan metode empiris. sorong: Ums.
Chapter%20II;jsessionid=18B9FEE7C43A
A6AB667B875D1C62F57D?sequence=4 Yuwan Julianingtias, .. S. (2017, AGUSTUS
31). Julianingtias. Dipetik desember 12, 2019,
https://www.academia.edu/23891050/BAB dari www.administrasibisnis.com:
_II_TINJAUAN_PUSTAKA_II.1_Dasar_ www.administrasibisnis.com
Teori_II.1.1_Biobriket

http://digilib.unila.ac.id/11882/126/BAB%
20II.pdf

45

You might also like