You are on page 1of 8

Received : dd-mm-yyyy | Accepted : dd-mm-yyyy | Published : dd-mm-yyyy

DOI :

SHAPPING
Pengaruh Teknik Shapping Terhadap Prestasi Belajar Siswa di Panti Sosial
Asuhan Al-Ikhlas Kacang Pedang
Fatma Slyvna Dewi Harahap, 1Refi 2 | Muhammad Hidayatul Mustafid3

1
Dosen IAIN Syaikh Abstract
Abdurrahman Siddik Bangka Shaping is defined as the development of a new behavior
Belitung
by the successive reinforcement of the previously
2
Mahasiswa Prodi BKI/IAIN reinforced behavior. Sometimes new behavior occurs
Syaikh Abdurrahman Siddik
when an individual exhibits some initial behavior, and the
Bangka Belitung
environment (other people) reinforces small variations in
3
Mahasiswa Prodi BKI/IAIN
behavior. Finally, the initial behavior can be shaped so that
Syaikh Abdurrahman Siddik
Bangka Belitung the final form no longer resembles the initial behavior.
Most parents use formation procedures in teaching their
children to speak, for example, when a baby first starts
Korespondensi babbling, it follows the parent's native language even
refiikanang@gmail.com though it is still concocting. It is when the babbling starts
that the parents reinforce the behavior, for example by
caressing, hugging or kissing the child.
KEYWORDS:
positive reinforcement, task behavior, attention problems.

Abstract
Shaping didefinisikan sebagai perkembangan perilaku
baru oleh penguatan berturut-turut dari perilaku yang
ingin dikuatkan sebelumnya. Kadang-kadang perilaku
baru terjadi ketika seorang individu menampakkan
beberapa perilaku awal, dan lingkungan (orang lain)
memperkuat variasi-variasi kecil dalam perilaku.
Akhirnya bahwa perilaku awal dapat dibentuk sehingga
bentuk akhir tidak lagi menyerupai perilaku awal.
Kebanyakan orang tua menggunakan prosedur
pembentukan dalam mengajar anak-anak mereka untuk
berbicara, misalnya saja ketika pertama kali bayi mulai

1 | 2021 Counselle
© Author et al, Licensee Counselle, Department of Islamic Guidance and Counseling, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik
Bangka Belitung, Indonesia. Counselle strongly support the Open Access Initiative. Abstract and full text of the
article published by Counselle are freely accessible to everyone immediately after publication. This is an Open Access
article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use,
distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.
Received : dd-mm-yyyy | Accepted : dd-mm-yyyy | Published : dd-mm-yyyy
DOI :

mengoceh, ia mengikuti bahasa asli orangtua walaupun


masih mereka-reka. Pada saat mulai mengoceh inilah
orangtua memperkuat perilaku misalnya dengan belaian,
pelukan atau ciuman pada sang anak.
KATA KUNCI:
penguatan positif, perilaku tugas, masalah perhatian.

asli orangtua walaupun masih


1 | Pendahuluan
mereka-reka. Pada saat mulai
Shaping didefinisikan
mengoceh inilah orangtua
sebagai perkembangan perilaku
memperkuat perilaku misalnya
baru oleh penguatan berturut-
dengan belaian, pelukan atau
turut dari perilaku yang ingin
ciuman pada sang anak.
dikuatkan sebelumnya. Kadang-
Ada dua cara untuk membentuk
kadang perilaku baru terjadi
sebuah respon, yaitu:
ketika seorang individu
1.      Eksternal shaping
menampakkan beberapa perilaku Jika kita menghendaki
awal, dan lingkungan (orang lain) seseorang melakukan sebuah
memperkuat variasi-variasi kecil respon tertentu, misalnya
menekan pengumpil untuk
dalam perilaku. Akhirnya bahwa
memperoleh makanan, maka
perilaku awal dapat dibentuk lingkungan dapat diatur
sehingga bentuk akhir tidak lagi sedemikian rupa sehingga
menyerupai perilaku awal. respon ini kemungkinan
besar dilakukan. Dalam
Kebanyakan orang tua
bahasa skinner, respon-
menggunakan prosedur respon dalam conditional
pembentukan dalam mengajar klasik dibentuk secara tidak
anak-anak mereka untuk begitu kaku, sedang respon-
respon instrumental dibentuk
berbicara, misalnya saja ketika
secara tidak begitu kaku
pertama kali bayi mulai tetapi masih tetap berada
mengoceh, ia mengikuti bahasa dibawah penguasaan kondisi
luar.

2 | 2021 Counselle
Authors
Received : dd-mm-yyyy | Accepted : dd-mm-yyyy | Published : dd-mm-yyyy
DOI :

pendidik di panti asuhan sebagai


2. Internal shaping informan.
Internal shaping Adapun metode yang
dapat terjadi dalam digunakan pada penelitian ini ada
lingkungan yang sangat 3 yaitu:
bebas dan sangat tidak yang pertama Wawancara,
berstruktur. Diberi nama merupakan percakapan antara
internal shaping karena dua orang atau lebih dan
tekanan konstan terhadap berlangsung antara narasumber
tingkah laku datangnya dari dan pewawancara untuk
dalam organisme, bukan dari mencapai tujuan tertentu. Yang
lingkungan fisik. Skinner kedua Observasi. Observasi
(1951) bahwa proses internal adalah Pengertian umum
shaping dapat dilukiskan observasi adalah kegiatan
mengamati suatu objek secara
dengan cukup obyektif,
langsung dan dekat untuk
tetapi pelaksanaannya
memperoleh informasi yang
memerlukan kecerdasan,
tepat tentangnya. Yang ketiga
akal, dan keahlian yang besar
dokumentasi. Dokumentasi
dari orang yang melakukan adalah suatu cara yang digunakan
shaping. untuk memperoleh data dan
informasi dalam bentuk buku,
2 | Metode arsip, tulisan angka dan gambar
Metode yang digunakan yang berupa laporan serta
keterangan yang dapat
pada penelitian ini ada lah
mendukung penelitian. Dalam hal
kualitatif. Penelitianolah kualitatif ini peneliti akan mengumpulkan
merupakan penelitian yang dokumen-dokumen yang terkait
dengan permasalahan pada
menghasilkan dan mengolah data
penelitian ini
yang sifatnya Deskriptif seperti
3 | Hasil dan Pembahasan
wawancara dan lain sebagainya.
Adapun Sumber Data Dari hasil observasi dan

Sumber data dari penelitian ini wawancara yang dilakukan

adalah 2 orang siswa dan 1 orang penulis, terlihat begitu jelas


bahwa peran lingkungan sekitar

3 | 2021 Counselle
© Author et al, Licensee Counselle, Department of Islamic Guidance and Counseling, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik
Bangka Belitung, Indonesia. Counselle strongly support the Open Access Initiative. Abstract and full text of the
article published by Counselle are freely accessible to everyone immediately after publication. This is an Open Access
article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use,
distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.
Received : dd-mm-yyyy | Accepted : dd-mm-yyyy | Published : dd-mm-yyyy
DOI :

sangat berpengaruh dalam Taubat dalam Islam


pembentukan prilaku baru, baik merupakan realisasi dari etika
itu dari segi afektif, maupun manusia dan juga sebagai akhlak
konatif. Kebiasaan sehari-hari juga sekaligus kewajiban manusia
bisa berpengaruh dalam proses terhadap Allah karena pada
pembentukan prilaku baru. Dari dasarnya manusia adalah
penjelasan diatas maka dapat di makhluk yang tidak terlepas dari
simpulkan bahwa peran dosa. Oleh karena itu taubat
lingkungan yang positif bisa diwajibkan untuk membersihkan
memberi efek yang positif diri dari kotoran dosa dan
terhadap lingkungan sekitar, maksiat, agar manusia menjadi
begitu juga sebaliknya lingkungan bersih dan suci kembali sehingga
yang negatif bisa memberikan mudah berhubungan dengan
efek yang negatif pula. Begitulah Allah, karena Allah itu Maha Suci
proses pembentukan prilaku baru dan tidak bisa didekati oleh orang
yang terjadi pada peserta didik yang tidak suci. Sebagaimana
yang tinggal di Panti Asuhan Al kata taubat dalam Al-Qur‟an.
Ikhlas Kacang Pedang Perilaku merupakan suatu
bentuk perbuatan atau aktivitas
3.1 | Pembahasan
yang dilakukan oleh individu
Perubahan prilaku baru
dalam kehidupannya sehari-hari
jika ditinjau dari sudut pandang
baik yang dapat diamati secara
ajaran Islam sama halnya dengan
langsung maupun tidak, seperti:
taubat, dimana keduanya
berjalan, berbicara, menangis,
memiliki tujuan yang sama yaitu
tertawa, menulis, membaca, dan
memperbaiki perilaku ke arah
sebagainya. Pada dasarnya
perilaku yang lebih baik dari yang
perilaku yang dimiliki oleh
sebelumnya, dan tidak akan
manusia dipengaruhi oleh faktor
mengulangi perilaku yang salah
internal dan faktor eksternal.
tersebut.
Faktor internal adalah faktor

4 | 2021 Counselle
Authors
Received : dd-mm-yyyy | Accepted : dd-mm-yyyy | Published : dd-mm-yyyy
DOI :

bawaan yang diwariskan oleh kondisi, serta interaksi klien


orang tua, sedangkan faktor dengan lingkungan.
eksternal dapat berupa stimulus- Modifikasi perilaku
stimulus yang didapatkan dari menunjuk kepada teknik
lingkungannya, baik lingkungan mengubah perilaku, seperti
keluarga, sekolah maupun mengubah perilaku dan reaksi
lingkungan masyarakat. seseorang terhadap suatu
Permasalahan perilaku pada stimulus melalui penguatan
peserta didik dapat diatasi perilaku baik dan atau
dengan berbagai cara, salah penghilangan perilaku tidak baik
satunya melalui modifikasi melalui hukuman.
perilaku. Modifikasi perilaku perilaku dipengaruhi oleh
dapat diartikan sebagai tindakan tujuannya. Tujuan perilaku ini
yang bertujuan untuk mengubah tidak hanya dipengeruhi oleh
perilaku. Menurut Wolpe (dalam sikap seseorang tetapi juga oleh
Komalasari, dkk), modifikasi harapan lingkungan sosialnya
perilaku adalah prinsip-prinsip terhadap perilaku tersebut,
belajar yang telah teruji secara normanorma subyektif, serta
eksperimental untuk mengubah kemampuannya untuk melakukan
perilaku yang tidak adaptif. perilaku itu, yakni penilaian
Modifikasi perilaku perilaku sendiri.
menganut anggapan bahwa
sebagian perilaku tak adaptif atau
gejalan-gejala kelainan sampai
tingkat tertentu merupakan hasil
5 | Penutup
proses belajar. Cara-cara
pengubahan disesuaikan dengan penulis menemukan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi
perilaku sasaran, situasi dan
perubahan prilaku peserta didik
sebagai berikut:
5 | 2021 Counselle
© Author et al, Licensee Counselle, Department of Islamic Guidance and Counseling, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik
Bangka Belitung, Indonesia. Counselle strongly support the Open Access Initiative. Abstract and full text of the
article published by Counselle are freely accessible to everyone immediately after publication. This is an Open Access
article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use,
distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.
Received : dd-mm-yyyy | Accepted : dd-mm-yyyy | Published : dd-mm-yyyy
DOI :

1. Faktor personal adalah faktor situasional. Kaum


Faktor personal menjadi beberapa behaviorisme percaya sekali
bagian: bahwa lingkungan sangat
a. Faktor Biologis: terlibat berpengaruh terhadap bentuk
dalam seluruh kegiatan manusia, perilaku seseorang. Menurut
bahkan berpadu dengan faktor- pendekatan ini, perilaku
faktor sosiopsikologis. Menurut manusia dipengaruhi oleh
Wilson, perilaku sosial dibimbing lingkungan/situasi. Faktor-faktor
oleh aturan-aturan yang sudah di situasional meliputi.
program secara genetis dalam jiwa a. Faktor – faktor ekologis
manusia. Kondisi alam (geografis) dan
b. Faktor Sosiopsikologis: dapat iklim (temperatur) dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga mempengaruhi perilaku
komponen, yaitu: manusia.
1). Komponen efektif, b. Faktor rancangan dan
merupakan aspek emosional arsitektural Contoh pengaruh
dari faktor sosiopsikologis, rancangan dan arsitektural
didahulukan karena erat terhadap perilaku manusia
kaitannya dengan dapat dilihat pada penataan
pembicaraan sebelumnya. rumah.
2). Komponen kognitif, aspek c. Faktor temporal Suasana
intelektual yang berkaitan emosi dan bentuk perilaku
dengan apa yang diketahui dipengaruhi oleh faktor
manusia. waktu (temporal). Misalnya,
3). Komponen konatif, aspek suasana emosi pagi hari tentu
volisional yang berbeda dengan suasana
berhubungan dengan emosi siang hari dan malam
kebiasaan dan kemauan hari.
bertindak. d. Faktor teknologi Jenis
2. Faktor situsional teknologi yang digunakan
Salah satu faktor yang masyarakat dapat
mempengaruhi perilaku manusia mempengaruhi pola-pola

6 | 2021 Counselle
Authors
Received : dd-mm-yyyy | Accepted : dd-mm-yyyy | Published : dd-mm-yyyy
DOI :

komunikasi masyarakat baik Daftar Pustaka


pola pikir maupun pola [1]. Andrianie, Santy, Restu Dwi Ariyanto,
tindakannya.
and Rosalia Dewi Nawantara. (2017)
e. Faktor suasana perilaku
Dalam public speaking "Peningkatan Keterampilan Empati
banyak sekali pembahasan sebagai Usaha Pembentukan Generasi
tentang bagaimana suatu
Karakter." Seminar Nasional
bentuk penyampaian pesan
harus disesuaikan dengan Bimbingan Konseling Universitas
suasana perilaku pesertanya. Ahmad Dahlan. Vol. 2.
f. Faktor-faktor sosial Ada tiga
[2]. Faz, Gerry Olvina. (2015)
hal yang dibahas pada faktor
ini, yaitu: sistem peran, "Penerapan metode modifikasi
struktur sosial dan perilaku pembentukan (shaping)
karakteristik individu.
untuk membentuk perilaku
g. Stimuli yang mendorong dan
memperteguh perilaku Pada sosial anak dengan ketidak-
dasarnya ada sejumlah situasi mampuan intelektual
yang memberi keleluasaan
ringan." Jurnal Psikologi
untuk bertindak dan sejumlah
lain membatasinya. Jika kita Tabularasa 10.2
menganggap bahwa pada [3]. Sri Yulan Umar, (2014)
situasi tertent kita
Penggunaan Teknik Behavior
diperboleh/dianggap wajar
melakukan perilaku tertentu, Contract Untuk Mengurangi
maka kita akan terdorong
Perilaku Mal-Adaptif Pada
melakukannya.
Peserta Didik Low Vision Di
h. Lingkungan psikososial
Lingkungan psikososial Slbn-A Kota Bandung,
diartikan sebagai persepsi
Perpustakaan Universitas
terhadap lingkungan.

7 | 2021 Counselle
© Author et al, Licensee Counselle, Department of Islamic Guidance and Counseling, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik
Bangka Belitung, Indonesia. Counselle strongly support the Open Access Initiative. Abstract and full text of the
article published by Counselle are freely accessible to everyone immediately after publication. This is an Open Access
article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use,
distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.
Received : dd-mm-yyyy | Accepted : dd-mm-yyyy | Published : dd-mm-yyyy
DOI :

Pendididkan Indonesia:

Bandung,

8 | 2021 Counselle
Authors

You might also like