You are on page 1of 1

The Legend Of Banyuwangi

Once upon a time, there was a King named Sulahkromo. The king was helped by a Prime
Minister named Raden Sidopekso. The Prime Minister had a wife named Sri Tanjung. She was
so beautiful that the king really wanted to marry his wife.

One day, the King assigned his Prime Minister to a long mission. While the Prime Minister was
away from his wife, the King tried to get Sri Tanjung. However he failed and he was very angry.
Thus, when Sidopekso went back, the King told him that his wife was such an unfaithful wife.
Soon the Prime Minister was very angry with his wife. Sri Tanjung said that it was untrue but
Sidopekso didn't believe her and said that he would kill her. Then he brought his wife to the river
bank. Before he killed her and threw her into the river, his wife had said that her innocence
would be proven After Sidopekso killed her. After that, he threw her dead body into the dirty
river.

The shocking fact happened not long after that when the river immediately became clean and
began to spread a wonderful fragrance around. Sidopekso said, "Banyu...Wangi...or
Banyuwangi". This means "fragrant water". Banyuwangi was born from the proof of noble and
sacred love.

Legenda Banyuwangi
Pada masa lalu, ada seorang raja bernama Sulahkromo. Raja itu dibantu oleh Perdana Menteri
yang bernama Raden Sidopekso. Perdana Menteri tersebut memiliki istri bernama Sri Tanjung.
Dia begitu cantik sehingga raja tersebut benar-benar ingin menikahi istrin sang Perdana
Menteri.

Suatu hari, Raja Menugaskan Perdana Menteri untuk sebuah misi yang lama. Sementara
Perdana Menteri itu jauh dari istrinya, sang Raja mencoba untuk mendapatkan Sri Tanjung.
Namun ia gagal dan dia sangat marah. Jadi, ketika Sidopekso kembali, Raja mengatakan
kepadanya bahwa istrinya adalah seorang istri yang tidak setia. Segera Perdana Menteri
menjadi sangat marah terhadap istrinya. Sri Tanjung mengatakan bahwa itu tidak benar tetapi
Sidopekso tidak percaya dan mengatakan bahwa ia akan membunuhnya. Kemudian ia
membawa istrinya ke tepi sungai. Sebelum dia membunuh dan melemparkannya ke sungai,
istrinya telah mengatakan bahwa dia tidak bersalah dan itu akan dibuktikan Setelah Sidopekso
membunuhnya. Setelah itu, ia melemparkan mayatnya ke dalam sungai yang kotor.

Fakta mengejutkan terjadi tidak lama setelah itu ketika sungai segera menjadi bersih dan mulai
menyebarkan aroma yang harum di sekitarnya. Sidopekso kemudian mengatakan, "Banyu ...
Wangi ... atau Banyuwangi". Ini berarti "air harum". Banyuwangi lahir dari bukti cinta yang mulia
dan suci.

You might also like