You are on page 1of 10

EVALUATION OF FARMERS' KNOWLEDGE ON BOKASHI APPLICATION IN

SOYBEAN IN THE JA'AH II FARMING GROUP IN KARANG PENANG VILLAGE,


KARANG PENANG DISTRICT, SAMPANG DISTRICT, EAST JAVA PROVINCE

Syafiudin1, Kartika Budi Utami²,Saiful Hidayat2


syafiudin0308@gmail.com

1
. PLR Student, Sustainable Agriculture Extension, Malang Agricultural Development Polytechnic
2
.Advisor

ABSTRACT

Stipulated by the Law of the Republic of Indonesia Number 16 of 2006, an


agricultural extension agent in charge for improving productivity, business efficiency,
revenue, and welfare of farmers. Technology plays an important role in the development of
the resource potential of food crops, livestock and fisheries. The efficiency of technology
resulting from a research and assessment will be in vain, if it is not applied in the field,
especially in the farming community empowerment. Conditions in the field still shows a low
and limited information technology received by farmers. Given technology sometimes not as
expected, primarily to improve the productivity and competitiveness of farmers, so their
presence is less than helpful. Counseling is an effective way of conveying a technology,
especially when farmers are not able to acces the information.
Counseling is done in the farmers group “Ja’ah II”, Village Karang Penang Oloh
District Karang Penang Sampang, by using the group approach directly. Counseling
techniques used are lectures, discussions, and demonstrations of ways. As an extension to
use the folder medium, field instructions, and original objects as props.
The results of counseling show that the increase in farmers' knowledge of making
bokashi is 24.64% "less effective". This means that the knowledge of the farmers before the
extension is already quite high, so that no significant increase occurred while evaluating
the effectiveness of the program is 84.3% or "very effective". This means that the material,
media, methods and techniques presented in accordance with the characteristics of farmers.

Keyword: efficiency, knowledge, and technology.


EVALUASI PEGETAHUAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN
BOKASHI PADA TANAMAN KEDELAI
DI KELOMPOKTANI JA’AH II DESA KARANG PENANG OLOH
KECAMATAN KARANG PENANG KABUPATEN SAMPANG PROVINSI
JAWA TIMUR

Syafiudin1, Kartika Budi Utami 2,Saiful Hidayat2


syafiudin0308@gmail.com

1
.Mahasiswa RPL,Penyuluh Pertanian Berkelanjutan, Polbangtan Malang
2
.Pembimbing

RINGKASAN

Amanat Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2006, seorang penyuluh pertanian


bertugas untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraan
petani. Teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan potensi sumberdaya
tanaman pangan, peternakan dan perikanan. Efisiensi teknologi yang dihasilkan dari sebuah
penelitian dan pengkajian akan menjadi sia-sia, jika tidak diaplikasikan terutama dalam
upaya pemberdayaan masyarakat tani. Kondisi di pedesaan masih menunjukkan rendah dan
terbatasnya informasi teknologi yang diterima oleh petani. Teknologi yang diberikan
terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan, terutama untuk meningkatkan produktivitas
dan daya saing petani, sehingga keberadaannya kurang bermanfaat. Penyuluhan merupakan
cara yang efektif menyampaikan sebuah teknologi, apalagi ketika petani tidak mampu
mengakses sebuah informasi.
Penyuluhan dilakukan di Kelompoktani “Ja’ah II” Desa Karang Penang Oloh
Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang, dengan menggunakan metode pendekatan
kelompok secara langsung. Teknik penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, diskusi,
dan demonstrasi cara. Sebagai media penyuluhan digunakan folder, petunjuk lapangan, dan
benda asli sebagai alat peraga.
Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan petani terhadap
pembuatan bokashi adalah 24,64% atau “kurang efektif”. Ini berarti bahwa pengetahuan
petani sebelum penyuluhan sudah cukup tinggi, sehingga peningkatan yang terjadi tidak
signifikan Sedangkan evaluasi efektivitas program adalah 84,3% atau “sangat efektif”. Ini
berarti bahwa materi, media, metode dan teknik yang disampaikan sesuai dengan
karakteristik petani.

Kata kunci: efisiensi, pengetahuan, dan teknologi.


PENDAHULUAN Kelompoktani Ja’ah II menye-mai bibit
Luas lahan pertanian tanaman kedelai di kedelai yang akan ditanam melalui tabur benih
Kabupaten Sampang 14712 ha, khususnya di langsung (tabela). Tabela dianggap cara yang
Kecamatan Karang Penang seluas 3989 ha paling efektif, terutama untuk menyiasati iklim
(Sampang Dalam Angka, BPS 2018). Sementara (curah hujan) yang tidak menentu. Cara kerja
rekomendasi pupuk phonska oleh Kementerian penyemaian benih dengan tray pot dianggap
Pertanian sebesar 300 kg/ha, tidak sesuai dengan kurang praktis dan membutuhkan waktu
kuota dan kebutuhan petani di lapangan. pengerjaan yang cukup lama. Akibatnya,
Pemberian pupuk bokashi pada tanaman sebagian petani mendatangkan bibit kedelai
kedelai dapat meningkatkan pertumbuhan dan atau tanaman hortikultura lainnya dari luar
hasil kedelai. Pemberian bokashi dapat daerah untuk memenuhi kebutuhan.
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi Pada tahun 2022 Pemerintah Pusat atau
tanaman, umur berbunga, jumlah polong lebih Kementan mengadakan program Bantuan Benih
berisi, bobot kering tajuk, dan bobot Langsung (BLBU) kedelai untuk mencapai
biji/tanaman. Hal itu terbukti dengan adanya swasembada pangan kedelai tingkat nasional.
peningkatan produksi kedelai pada tahun 2019 Maka dari itu kami selaku Penyuluh Pertanian
di Kabupaten Sampang 84.839 ton. Kecamatan Karang Penang mempunyai inisiatif
Pupuk bokashi ini merupakan terobosan untuk menghadapi kelangkaan pupuk anorganik
baru yang terbukti lebih mudah terurai dalam atau kimia agar beralih menggunakan pupuk
tanah serta mampu memperbaiki kesuburan bokashi sebagai pengganti pupuk kimia karena
tanah. Maka dari itu alternatif pengganti pupuk selama ini di Kelompok Tani Ja’ah II Desa
anorganik adalah dengan pupuk bokashi, Karang Penang Oloh Kecamatantan Karang
sehingga dapat mengurangi ketergantungan Penang Kabupaten Sampang masih sangat
pada pupuk kimia/anorganik Pupuk bokashi tergantung pada pupuk kimia.
adalah pupuk organik yang dihasilkan dari
fermentasi bahan organik semisal kotoran
hewan dengan memanfaatkan bantuan METODE PELAKSANAAN
mikroorganisme pengurai seperti mikroba atau Pelaksanaan kegiatan telah dilakukan di
jamur fermentasi. Hasilnya ialah berupa pupuk Desa Karang Penang Oloh Kecamatan Karang
padat dalam kondisi sudah terurai sehingga Penang Kabupaten Sampang Provinsi Jawa
mengandung lebih banyak unsur hara, baik Timur. Sedangkan pelaksanaan penyuluhan di
unsur makro maupun mikro yang siap untuk Kelompoktani Ja’ah II Desa Karang Penang
segera diserap akar tanaman. Rata- rata Oloh Kecamatan Karang Penang Kabupaten
kandungan pupuk bokashi sudah mencakup Sampang Provinsi Jawa Timur.
unsur hara makro : N, P, K, Mg, S, Ca dan Pelaksanaan Kegiatan tanggal 6 Oktober
unsur hara mikro : Zn, B, Fe, Cu, Mn, Mo dan 2022, sedangkan pelaksanaan penyuluhan pada
Cl. Hal ini akan semakin lengkap jika tanggal 09 September 2022
ditambahkan penggunaan pupuk organik cair. Identifikasi dilakukan langsung kepada
Keunggulan Pupuk Bokashi padat ialah petani sasaran untuk mendapatkan data dan
kandungan unsur haranya lebih tinggi dan informasi tentang potensi dan permasalahan
sudah terurai sehingga siap diserap akar seperti yang sudah dilakukan pada
tanaman. Selain itu pupuk bokashi padat juga pelaksanakan Penyuluhan di Desa Karang
mengandung efektif mikroorganisme yang Penang Oloh Kecamatan Karang Penang
bermanfaat untuk menekan pertumbuhan Kabupaten Sampang. Permasalahan yang
patogen dalam tanah. Bokashi dipopulerkan ditemukan adalah suplai kebutuhan bibit
pertamakali di Jepang sebagai pupuk organik kedelai “kurang” untuk memenuhi kebutuhan
yang bisa dibuat dengan cepat dan efektif. tanam, sehingga petani masih mendatangkan
Desa Karang Penang Oloh memiliki luas bibit kedelai dari luar daerah.
ladang 137,3 hektar dengan jumlah petani Metode pelaksanaan yang sudah
sebanyak 183 orang, merupakan sumberdaya dilakukan melalui wawancara dan pengamatan
manusia potensial pengembangan tanaman ke kebun petani (observasi) untuk memperoleh
kedelai. Untuk memenuhi kebutuhan tanam data dan informasi mengenai komoditas
bibit kedelai, sebagian besar petani belum kedelai. Studi Pustaka juga dilakukan untuk
menyemai sendiri bibit tanaman untuk memperoleh dan mengumpulkan beberapa
kebutuhan ladangnya, termasuk Kelompoktani literatur berkaitan dengan teknologi tray pot
Ja’ah II. dalam mengembangkan komoditas tanaman
kedelai. Desa Karang Penang Oloh masih membutuhkan
pupuk anorganik untuk memenuhi kebutuhan
Identifikasi Masalah tanam di lahan Keadaan yang diinginkan adalah
Identifikasi dilakukan di Desa Karang Kelompoktani Ja’ah II dapat memenuhi
Penang Oloh Kecamatan Karang Penang kebutuhan pupuk sekaligus sebagai pendapatan
Kabupaten Sampang setelah melakukan magang tambahan dalam usaha budidaya pertanian.
dengan metode RRA (rapid rural appraisal). Pelaksanaan Penyuluhan
Identifikasi didasarkan pada
pertimbangan masalah yang menyangkut pelaku 1. Penyuluhan dilakukan di
utama, potensi usaha, kebutuhan, efektivitas Kelompoktani “Ja’ah II” Desa Karang
dan efisiensi biaya, tenaga, teknologi dan Penang Oloh Kecamatan Karang
pemecahan masalah. Langkah-langkah yang Penang Kabupaten Sampang Provinsi
dilakukan sebagai berikut: Jawa Timur, adalah pembuatan dan
pemanfaatan pupuk bokashi untuk
1. Menjaring masalah tanaman kedelai.
Masalah adalah keadaan yang tidak 2. Tujuan
diinginkan dan merupakan kesen-jangan (1) Meningkatkan pengetahuan petani
antara keadaan nyata dengan keadaan yang tentang pembuatan bokashi untuk
diinginkan. Masalah yang terjadi di Desa tanaman kedelai.
Karang Penang Oloh adalah kurangnya (2) Mempengaruhi proses adopsi inovasi
persediaan benih dan bibit tanaman untuk teknologi pembuatan bokashi.
kebutuhan tanam di musim selanjutnya. 3. Persiapan
Petani sering membeli benih dan (1) Membuat Lembar Persiapan Menyuluh
mendatangkan bibit dari luar, sehingga input (LPM)
biaya produksi tidak sebanding dengan (2) Membuat Petunjuk Lapangan
pendapatan yang diterima oleh petani. (3) Membuat media penyuluhan pertanian
2. Pengelompokan masalah 4. Pelaksanaan
Suatu kegiatan untuk menghimpun, (1) Menentukan waktu dan tempat
memeriksa kebenaran, mengga-bungkan dan pelaksanaan
mengelompokkan masalah dalam bidang (2) Memperkirakan jumlah peserta
ekonomi, sosial dan teknik. Dalam hal ini, (3) Menyiapkan alat dan bahan (media)
penulis mengambil permasalahan yang yang akan disuluhkan
terdapat dalam Programa Penyuluhan (4) Bimbingan lanjutan
Pertanian Kecamatan Karang Penang
(2013), antara lain: Sasaran Kegiatan Penyuluhan
1) Peringkat masalah, yang kerap terjadi Penyuluhan pertanian dilaksanakan
adalah kurangnya ketersediaan pupuk secara sistematika dan berdasarkan urutan
anaorganik di tingkat petani. Lembar Persiapan Menyuluh (LPM).
2) Penilaian masalah (skoring) yang Sebelum menyampaikan materi,
dilakukan bersama petani adalah dilakukan pre test dengan membagikan
penyediaan bibit tanaman kedelai kuesioner berupa daftar pertanyaan untuk
merupakan prioritas utama permasalahan dijawab oleh peserta. Hal ini
di Desa Karang Penang Oloh. dilaksanakan untuk mengetahui tingkat
3) Alternatif pemecahan yang pernah pengetahuan petani sebelum mengikuti
dilakukan adalah menggunakan teknologi penyampaian materi penyuluhan.
inovasi dengan memanfaatkan limbah Selanjutnya, materi penyuluhan
pertanian/peternakan sebagai bahan dasar yang telah dipersiapkan disampaikan
pembuatan pupuk bokashi. dengan menggunakan metode
Rancangan Penyuluhan demonstrasi cara (demcar) dan media
folder sebagai penunjang.
Dalam melakukan penyuluhan diawali
dengan identifikasi masalah di Kelompoktani Pada akhir penyampaian materi
Ja’ah II yang sudah dilaksanakan sebelumnya penyuluhan, memberikan post test yang
pada waktu kegiatan penyuluhan. Keadaan berisi daftar pertanyaan sama seperti pada
sekarang, adalah potensi kesesuaian lahan untuk pre test. Post test diberikan dengan tujuan
lahan pertanian, ditunjang dengan harga pupuk untuk mengetahui sejauh mana terjadinya
subsidi yang terus naik. Sedangkan petani di peningkatan pengetahuan petani setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan. Hasil produktif umur >65 sebanyak 7 orang (20%).
akhir penilaian dari pre test dan post test Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan
akan dijadikan sebagai bahan evaluasi kategori umur sangat mempengaruhi
pengetahuan petani terhadap penggunaan pengetahuan tentang pengunaan bokashi pada
bokashi tanaman kedelai. Hal ini ditunjukkan bahwa
Evaluasi pada umur kategori produktif tingkat
Evaluasi digunakan untuk mengetahui pengetahuannya lebih tinggi dari responden
tingkat penyerapan pengetahuan dan minat yang tidak produktif.
sasaran setelah pemberian materi penyuluhan
Tingkat Pendidikan
dengan membandingkan hasil pre test dan hasil
Pendidikan merupakan salah satu faktor
post test melalui jawaban kuesioner sebanyak 20
atau segi penilaian terhadap kemampuan seorang
(dua puluh) pertanyaan. Ketentuan penilaian,
petani dalam aktulisasi diri dalam lingkungan
benar diberi nilai 5 (lima) dan salah diberi nilai 1
sekitarnya . makin tinggi tingkat pendidikan
(satu). Jika jawaban benar semua maka 5 x 20 =
petani responden maka lebih dapat berfikir
100, sedangkan jika jawaban salah semua maka
obyektif dan tanggap terhadap kondisi
1 x 20 = 20. Menurut Ginting (2005), untuk
lingkungan sekitarnnya dalam memamfaatkan
menghitung interpretasi nilai dapat digolongkan
potensi pengembangan diri dan usahanya.
sebagai berikut:
Pengelompokan responden berdasarkan
Nilai 0-33 maka termasuk kategori
pendidikan disajikan pada Tabel 2
pengetahuan rendah,
Nilai 34-67 termasuk kategori pengetahuan
Tabel 2. Pengelompokan Responden
sedang,
Berdasarkan Pendidikan
Nilai 68-100 termasuk kategori pengetahuan
Jumlah
tinggi Persentase
No Pendidikan Responden
(%)
HASIL DAN PEMBAHASAN (Orang)
Umur Responden
Umur adalah salah satu tolak ukur 1 SD 5 14
keberhasilan kegiatan berusahatani. Petani 2 SMP 10 29
3 SMA 20 57
yang memiliki umur yang produktif biasanya
akan bekerja lebih baik dan lebih maksimal Jumlah 35 100
dibandingkan dengan petani yang sudah berusia Sumber Data Primer Desa Karang Penang Oloh
tidak produktif. Umur petani akan yang diolah, Tahun 2023.
mempengaruhi kemampuan fisik dan respon
terhadap hal-hal yang baru dalam menjalankan Berdasarkan data yang disajikan pada
usaha taninya. Distribusi umur responden dapat Tabel 2, menunjukkan bahwa semua responden
dilihat pada Tabel 1. pernah mengikuti pendidikan walaupun hanya
tingkat SD, dan responden terbanyak adalah
Tabel 1. Pengelompokan Responden pendidikan SMA. Artinya, semakin tinggi
Berdasarkan Umur tingkat pendidikan petani akan semakin mudah
No Umur Kategori Jumlah Presentasi proses penerapan inovasi dilakukan karena
(tahun) (Orang) (%) dianggap sudah memiliki dasar-dasar
1 0 -14 Belum 0 0 pengetahuan selama mengikuti pendidikan
2 15 - 64 Produktif 28 80 formal. Semakin tinggi tingkat pendidikan
3 >65 Produktif 7 20 seseorang maka pengetahuan yang dimilikinya
Tidak semakin baik.
Produktif
Jumlah 35 100 Luas Kepemilikan Lahan
Sumber Data primer Desa Karang Penang Oloh Luas kepemilikan lahan akan berpengaruh
yang diolah, Tahun 2023 terhadap produksi dan pendapatan petani. Untuk
mengetahui luas pemilikan lahan petani
Berdasarkan data yang disajikan pada responden dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1 menunjukkan bahwa responden
memiliki umur dengan kategori belum produktif Tabel 3. Pengelompokan Responden
yakni antara umur 0 s/d 14 tahun sebanyak 0 Berdasarkan Luas Kepemilikan Lahan
(0%), sedangkan kategori produkti yakni N Luas Kategori Jumlah Presentas
antara umur 15 s/d 64 tahun sebanyak 28 o Pemlika (Orang i (%)
orang (80%). Sedangkan kategori tidak n lahan )
(ha) Kajian dilakukan untuk mengetahui
1 <0,5 (Sempit) 4 10 tingkat pengetahuan petani terhadap pengunaan
2 0,5 – 1 (Sedang 10 30 bokashi pada tanaman kedelai, petani telah
3 ≥1 ) 21 60 melaksanakan dan mempraktekan usahatani
(Luas) kedelai dengan menggunakan bokashi, petani
Jumlah 35 100 telah melakukan apa yang disebut belajar sambil
Sumber : Data primer Desa Karang Penang Oloh
berbuat sehingga dengan demikian petani telah
yang diolah, Tahun 2023.
terlibat secara langsung.
Berdasarkan data yang disajikan
Berdasarkan dari hasil jawaban responden
menunjukkan bahwa luas pemilikan lahan
pada kueisioner Pre Test aspek pengetahuan
responden didominasi memiliki lahan dengan
dapat digambarkan pada tabel 5 di bawah ini.
kategori luas sebanyak 60 %, hal ini
menunjukkan bahwa semakin luas kepemilikan
Tabel 5 Hasil Pre test
lahan maka semakin tinggi tingkat pengetahuan
petani. Petani yang memiliki lahan yang luas Skor
Nilai Nilai
No Aspek yang Persen Ket
umumnya tingkat kemauannya tinggi dalam Maks Min
diperoleh
membuat/menyediakan bokashi dalam setiap
usaha taninya, hal ini berpengaruh terhadap 47,
Penge Rend
produksi dan pendapatan petani. 1 3500 100 1665 57
tahuan ah
%
Sumber: Data diolah,2023
Pengalaman dalam Usahatani
Pengalaman berusahatani yang dimaksud
Berdasrkan tabel 5 dapat dilihat bahwa
adalah lamanya responden terlibat dalam
responden mendapakan skor 1665 pada Pre Test
mengelola usahanya. Pengalaman yang
yang dilakukan sebelum penyuluha denga
diperoleh dalam usahatani juga merupakan salah
kategori rendah
satu faktor yang menentukan dalam
Berdasarkan dari hasil jawaban responden
pengambilan keputusan karena belajar dari
pada kueisioner Post Test aspek pengetahuan
pengalaman yang pernah dilalui maka petani
dapat digambarkan pada tabel 6 di bawah ini
pada umumnya sangat berhati-hati mengambil
sikap, untuk mengetahui pengalaman
Tabel 6 Hasil Post test.
berusahatani reponden dapat dilihat pada tabel
Skor
berikut. Nilai Nilai yang Perse
No Aspek Ket
Maks Min diperole n
Tabel 4. Pengelompokan Responden h
Berdasarkan Pengalaman Berusahatani Penge
63,71 Ting
1 tahua 3500 100 2230
% gi
Pengalaman Jumlah n
Persentase
No Berusahatani Kategori Responden Sumber: Data diolah,2023
(%)
(Tahun) (Orang)
Berdasrkan tabel 6 dapat dilihat bahwa
1 > 10 Lama 16 45 responden mendapatkan skor 2230 pada Post
Test yang dilakukan sesudah penyuluhan dengan
2 5 - 10 Cukup 14 40
kategori tinggi
3 <5 Baru 5 15
Hal tersebut menunjukan bahwa
Jumlah 35 100 pengetahuan petani terhadap penggunaan
Sumber : Data primer Desa Karang Penang Oloh bokashi pada tanaman kedelai termasuk kategori
yang diolah, Tahun 2023. tinggi karena dilihat dari hasil Pre Test dan
Post Test test .ada peningkatan Pengetahuan
Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat bahwa Sekitar 565 skor, Hal ini dapat dilihat bahwa
responden telah memiliki pengalaman kategori Kelompok Tani Ja’ah II Desa Karang Penang
lama yaitu > 10 tahun sebanyak 16 orang (45 Oloh Kecamatan Karang Penang Kabupaten
%) dan pengalaman petani pada kategori cukup Sampang sudah sangat merespon penggunaan
5-10 tahun sebanyak 14 orang atau (40 %), bokashi pada tanaman kedelai.
sedangkan kategori baru < 5 tahun sebanyak 5 Maka dapat diketahui bahwa di
orang (15 %). Kelompok Tani Ja’ah II Desa Karang Penang
Oloh Kecamatan Karang Penang petani kedelai
Pengetahuan Petani telah merespon penggunaan bokashi pada
tanaman kedelai untuk usahataninya. Hal ini
juga dipengaruhi oleh pelaksanaan penyuluhan
pertanian yang dilakukan oleh Penyuluh
Pertanian Lapangan (PPL) yang terampil dalam
berkomunikasi menyampaikan inovasi.
Diharapkan pengembangan inovasi dan
teknologi yang berkaitan dengan bokashi
sebagai pupuk tanaman kedelai.
Rancangan Penyuluhan memahami dan menerima isi materi yang
Waktu dan Tempat disampaikan, dengan menggunakan media
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan sebagai perantara. Penetapan metode dan tehnik
pertanian dilaksanakan bulan Mei 2023 atau penyuluhan harus disesuaikan dengan
bertepatan dengan waktu pemupukan tanaman karateristik petani atau sasaran, karateristik
kedelai di Kelompok tani Ja’ah II Desa Karang lingkungan ketersedian sarana dan biaya, serta
Penang Oloh Kecamatan Karang Penang disesuaikan dengan media penyuluhan pertanian
Kabupaten Sampang. yang telah ditentukan. Materi yang akan
Penyuluhan dilaksanakan sebagai disampaikan dalam penyuluhan pertanian
rangkaian dalam kajian tentang peningkatan tentang penggunaan bokashi pada tanaman
pengetahuan kelompok tani beserta anggotanya. kedelai.
Pelaksanaan penyuluhan dilakukan Metode penyuluhan yang digunakan
berdasarkan kesepakatan sesuai kebutuhan adalah menggunakan kombinasi metode
petani sasaran. Setelah melalui wawancara ceramah, anjangsana / kunjungan rumah dan
kepada anggota Kelompok tani Ja’ah II dan demonstrasi cara dengan teknik pendekatan
Penyuluh Pertanian setempat. Berdasarkan kelompok dan individu. Metode ceramah
kesepakatan maka penyuluhan pertama bertujuan untuk memberikan pemahaman yang
dilaksanakan pada bulan Mei 2023, dengan mendalam terhadap responden Disamping itu
materi tentang pemanfaatan bokashi pada pelaksanaan penyuluhan melalui Kunjungan
tanaman kedelai. rumah atau anjang sana dimaksudkan agar
Materi Penyuluhan menimbulkan keakraban antara penyuluh dan
Materi penyuluhan dilakukan berdasarkan petani serta memberikan pemahaman yang
karakteristik sasaran yaitu petani ,penyuluhan mendalam terhadap petani yang belum mau
serta hasil kajian yang telah dilakukan menerima dan mengaplikasikan bokashi pada
sebelumnya untuk mengetahui kemampuan tanaman kedelai.. Pemilihan metode dan teknik
anggota kelompok tanidalam menggunakan penyuluhan tersebut diatas berdasarkan hasil
bokashi pada tanam kedelai. Materi yang akan kontektualisasi penerapan dan pemilihan metode
disampaikan dalam kegiatan penyuluhan adalah penyuluhan.
penggunaan bokasi pada tanaman kedelai. Media Penyuluhan
penetapan materi tersebut atas pertimbanggan Dalam penetapan media penyuluhan
anggota Kelompok Tani Ja’ah II Desa Karang pertanian yang akan digunakan, sesuai dengan
Penang Oloh Kecamatan Karang Penang materi yang akan disampaikan, kondisi sarana
Kabupaten Sampang. dan prasarana pendukung serta karakteristik
Tujuan Penyuluhan. anggota kelompok tani. Dalam menentukan
Tujuan penyuluhan pertanian ditetapkan media penyuluhan.aspek-aspek yang harus
berdasarkan keadaan dan perubahan yang diperhatikan adalah:
hendak akan di capai dalam jangka waktu yang - Materi mudah diterima oleh para anggota
telah ditentukan. kelompok tani atau sasaran
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk - Selaras dengan tujuan penyuluhan yang akan
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dicapai,
petani dalam melaksanakan pembuatan bokashi Berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas,
dan manfaat bokashi terhadap tanaman kedelai. media penyuluhan yang akan digunakan dalam
Sasaran Penyuluhan kegiatan penyuluhan adalah Folder dan media
Sasaran penyuluhan merupakan pihak sesungguhnya supaya dalam menjelaskan mudah
yang memiliki hak untuk memperoleh manfaat dimengerti oleh sasaran.
dari suatu penyuluhan yang meliputi sasaran KESIMPULAN
utama dan pelaku usaha pertanian. Sasaran 1. erdasarkan kajian dilakukan, didapat
penyuluhan dalam rancangan penyuluhan adalah karakteristik petani kedelai kelompok Ja’ah II
petani kedelai yang tergabung dalam kelompok Desa Karang BPenang oloh Kecamatan
tani Ja’ah II Desa Karang Penang Oloh Karang Penang Kabupaten Sampang
Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang memiliki kategori umur produktif 15 s/d 64
sebanyak 35 orang. tahun sebanyak 28 orang (80%). Sedangkan
Metode dan Teknik Penyuluhan kategori tidak produktif umur > 65
Dalam memilih dan menetapkan metode sebanyak 7 orang (20%). Kategori
tehnik penyuluhan yang dimaksudkan agar pendidikan sebanyak 20 responden
sasaran atau anggota kelompok tani dapat berpendidikan SMA, 10 responden
pendidikan SMP dan 5 responden Kualitatif, R&D. Bandung : IKAPI
berpendidikan SD. Kategori kepemilikan Sulis D.C, dan Adi S. 2017. Rabuk Bokashi
lahan, yakni 4 responden dengan kepemilikan bagi Tanaman dan Pakan. Kota Malang.
lahan sempit (< 0,5 Ha), 10 responden Media Nusa Creative. ISBN : 978-602-
dengan kepemilikan lahan Kategori sedang 462-290-9.
(0,5 - 1 Ha) dan 21 responden dengan Usnaeiyah dan Khaidir. 2017. Produksi Kedelai
kepemilikan lahan Kategori luas ≥ 1 Ha.. Pada Lahan Marjinal. Aceh. CV Sefa
Dalam pengalaman usaha tani, 16 responden Bumi Persada. ISBN: 978-602-6960-58-0.
dengan kategori lama usaha >10 tahun keatas BPS Kabupaten Sampang. 2018.
dan 14 responden kategori cukup yaitu 5 – 10 https://diskominfo.sampangkab.go.id/wp-
tahun, dalam kategori baru < 5 tahun dengan content/uploads/2019/01/KABUPATEN-
5 responden. Sehingga karakteristik ini SAMPANG-DALAM-ANGKA-2018.pdf
secara umum mampu menerima dan (diakses 15 Desember 2022)
menyerap informasi serta inovasi Diana S. 2018. Pengetahuan dalam Politeknik
penyuluhan Kesehatan. http://repository.poltekkes-
2. Berdasarkan aspek pengetahuan petani denpasar.ac.id/1066/1/BAB%20II.pdf
kedelai kelompok Ja’ah II Desa Karang (diakses 23 Desember 2022).
Penang oloh Kecamatan Karang Penang Sunaidah. 2019. Peningkatan Hasil Tanaman
Kabupaten Sampang dapat disimpulkan Kedelai Dengan Perbaikan Teknik
bahwa responden sebelum dilaksanakan Budidaya. Makasar. Faperta UMI,
penyuluhan hasil dari Pre test Cetakan Pertama.
47,57% .sedangkan sesudah dilaksanakan Nadya R.P. 2019. Hubungan Tingkat
penyuluhan hasil dari post test 63,71%. Pendidikan dan Umur Petani Dengan
Berdasarkan dari hasil post test ada Penurunan Jumlah Rumah Tangga
peningkatan sebesar 16,14%.. Usaha Pertanian Sub Sektor Tanaman
3. Materi yang digunakan tentang cara Pangan di Desa Meteser Kecamatan
penggunaan pupuk bokashi pada tanaman Boja Kabupaten Kendal. Semarang.
kedelai dengan metode ceramah, demonstrasi UNNES
cara dan anjangsana. Media yang digunakan Mulyadi, dkk. 2020. Pembuatan pupuk bokashi
adalah folder dan media sesungguhnya maka dari limbah kotoran ayam untuk
dari itu peningkatan pengetahuan petani meningkatkan kualitas air media
kelompok tani Ja’ah II sesudah dilakukan budidaya lele. Pekan Baru. Oceanum
penyuluhan ada peningkatan pengetahuan Press, Cetakan Pertama.
petani sekitar (16,14%..), Anggraini R. 2020. Pengaruh Luas Lahan,
Kepemilikan, Status Kepemilikan, dan
Religiusitas Terhadap Pendapatan
Petani. Banda Aceh. UIN Ar-Raniry.
Haq, dkk. 2021. Pelaksanaan dan Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA Penyuluhan Pertanian Pembuatan
Putrikoningrum W. 2009. Penggunaan Pupuk Pupuk Bokashi Di Desa Mangunrejo
Organik Bokashi Ditinjau Dari Magelang. Abdimas Mandalika. 1 (1) :
Peningkatan Pendapatan Petani Pada 1-9.
Usaha Tani Padi Varietas IR 64 di Ajung, dkk. 2021. Evaluasi Tingkat Penerapan
Kabupaten Karanganyar. Semarang. Pupuk Bokashi pada Tanaman Tomat,
UNS - Fakultas Pertanian Cabai, dan Sawi Oleh Petani di
Wawan dan Dewi M. (2010). Teori & Kecamatan Cibal Kabupaten
Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Manggarai. ET University.
Perilaku Manusia Dilengkasi Contoh Mesi D. dan Actariana S. 2021. Hubungan
Kuesioner. Yogyakarta : Nuha Medika Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat
Rahardjo, Susilo, dan Gudnanto. 2011. Pengetahuan Masyarakat di Dusun
Pemahaman Individu Teknik Non Tes. Sumberan Sedayu Bantul tentang
Kudus. Nora Media Enterprise. Pencegahan Covid-19 Bulan Januari
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif 2021. Majalah Farmaseutik Vol. 18 No. 2:
Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.. 220-226. ISSN-p:1410-590x. ISSN-e:
Widoyono E.P, 2012. Teknik Penyusunan 2614-0063.
Instrumen Penelitian. Pustaka Pelajar Ugik, R. dan Andi, W. 2021. Suatu Pendekatan
Sugiyono, 2016. Metode PenelitianKuantitatif, Penyuluhan Pertanian Berbasis Modal
Sosial pada Masyarakat Suku Tengger. kedelai-lokal-rendah-produksi-banyak-
Makasar: Tohar Media. harga-turun-drastis?page=all (diakses 21
Rahmi H, dkk. 2021. Petunjuk Teknis November 2022).
Budidaya Tanaman Kedelai. BPTP Anindyadevi A. 2022. Evaluasi adalah:
Balitbangtan, Cetakan Pertama. Makasar. Tahapan, Tujuan, dan Fungsinya.
https://www.detik.com/jabar/bisnis/d-
6208269/evaluasi-adalah-tahapan-tujuan-
dan-fungsinya diakses 23 Desember
2022).
Suci Wulandari. 21 Februari, 2022. Alasan Almira G. dkk (2022). Hubungan Karakteristik
Produksi Kedelai Lokal Rendah, Petani dengan Tingkat Penerapan
Produksi Banyak Turun Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)
Drastis..Kompas News. Padi Sawah. Jurnal Agristan Vol. 4 No.
https://www.kompas.com/food/read/2022/ 1-Mei 2022: 1-10. ISSN: 2723-5858 (p);
02/21/185407975/alasan-produksi- 2723-5866 (e).

You might also like