You are on page 1of 9

Analisis Kesalahan Berbahasa Jepang Dalam Kemampuan Berbicara

Analisis Kesalahan Berbahasa Jepang Dalam Kemampuan Berbicara Siswa Kelas XI Bahasa SMAN 1
Krembung Tahun Ajaran 2019/2020

Dwi Hidayanti
S1 Pend. Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya,
dwihidayanti16020104026@mhs.unesa.co.id

Abstract
The study is based on the students who have learned Japanese that often got the difficulties and errors in
mentioning the specific numbers’ changes. Based on the results of the questionnaire and pre-research
interview with students and teachers of SMAN 1 Krembung, students often made mistakes in speaking
Japanese.
This study aims to describe the students’ form in changing the specific numbers especially about age,
cost, time, date and month. This study also aims to describe factors that cause students’ Japanese
pronunciation errors in the speaking skill of the 11ᵗ grade language students at SMAN 1 Krembung in the
academic year 2019/2020.
This study used descriptive qualitative method. The data were analysed the results of oral tests and
questionnaire. Based on the oral test analysis, the results showed that the form of errors in changing
specific numbers were 360 errors from the three times of oral test processes. Furthermore, the results of
this study showed the form of students’ errors lied on changing the form of numbers into specific number
rules. Another reasons of the students’ errors in changing specific numbers were caused by fatigue, lack of
focus, forgetting the pattern rules, less interest in Japanese, and getting confused due to the similar
Japanese pronunciation.
Keywords: error analysis, speaking error, specific number changes.

要旨

この研究は、特定の数値の変更について言及する際に困難や誤りをしばしば経験した日本語
を学習している学生に基づいている。ケレンブン第一高校の生徒と教師へのアンケートと事前
調査のインタビューの結果に基づくと、生徒は日本語を話すときによく間違えていた。
この調査は、特に年齢、費用、時間、日付、月について特定の数値を変更する際の学生の形
態を説明することを目的としている。またこの研究は、2019/2020 年度のケレンブン第一高校の
XI 年生言語の学生のスピーキングスキルにおいて学生の日本語の発音エラーを引き起こす要因
を説明することも目的としている。
この研究では、記述的定性的方法を使用した。データは、口頭テストとアンケートの結果を
分析した。口頭テスト分析に基づくと、特定の数を変更する際のエラーの形式は、3 回の口頭テ
ストプロセスから 360 エラーであることが結果で示された。さらに、この調査の結果は、数値
の形式を特定の数値規則に変更することによる学生のエラーの形式を示した。生徒が特定の数
値を変更する際のエラーのもう 1 つの理由は、疲労、集中力の欠如、ルールの忘れ、日本語へ
の関心の低さ、および類似した日本語の発音による混乱。
キーワード:エラー分析、スピーキングエラー、特定の数の変化。

menyebabkan para siswa yang sedang mempelajari


PENDAHULUAN bahasa ini mengalami kesulitan.
Dalam proses pembelajaran bahasa asing, Amri (2014:12) berpendapat bahwa :
utamanya bahasa Jepang, pembelajar dituntut untuk 日本語能力は文化知識の能力とバラン スを
dapat berkomunikasi dengan baik secara lisan 取ればなおよいであろう。つまり、 日本語を母
maupun tertulis. Menurut Tarigan (1986:1) 語として話す人とコミュニ ケーションする場合
kemampuan berbahasa akan dikatakan baik apabila は自文化を背景と する枠組みを使用しないで目
menguasai keempat hal ini yaitu, kemampuan
的言語の 規範を使う。これで、相手との間で生
menulis, kemampuan membaca, kemampuan
menyimak, dan kemampuan berbicara. Keempat じる誤解を減少させることができるで あろう。
faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak Yang berarti kemampuan bahasa Jepang harus
dapat dipisahkan. Salah satunya dalam kemampuan diimbangi dengan kemampuan pengetahuan budaya.
berbicara siswa, merupakan salah satu faktor yang Dengan kata lain, ketika berkomunikasi dengan
perluh diasah atau dilatih. Tetapi berbedanya struktur seseorang yang berbicara bahasa Jepang sebagai
bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia dapat bahasa ibunya, gunakan norma bahasa sasarannya

488
Analisis Kesalahan Berbahasa Jepang Dalam Kemampuan Berbicara

bukan menggunakan kerangka kerja yang didasarkan Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
pada budaya sendiri. Ini akan mengurangi dipaparkan diatas, maka dirumuskan masalah dalam
kesalahpahaman yang muncul dengan pihak lain. penelitian ini, yaitu 1) Bagaimanakah kesalahan
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa berbahasa Jepang dalam kemampuan berbicara pada
dalam berkomunikasi agar dapat menyampaikan tema bilangan khusus siswa kelas XI SMAN 1
informasi dan memahami informasi yang didapatkan Krembung Tahun Ajaran 2019/2020?. 2)Apa sajakah
oleh latar belakang pembicara yang berbeda, faktor penyebab terjadinya kesalahan berbahasa
sebaiknya mempelajari budaya dan kerangka dari Jepang dalam kemampuan berbicara pada tema
bahasa tujuan. Hal tersebut dikarenakan apabila bilangan khusus siswa XI SMAN 1 Krembung
berkomunikasi dalam bahasa asing menggunakan Tahun Ajaran 2019/2020?
kerangka bahasa sendiri dapat menyebabkan Sedangkan tujuan dari penelitan ini, yaitu: 1)
perbedaan makna, sehingga informasi yang Mendeskripsikan kesalahan berbahasa Jepang dalam
disampaikan ke lawan bicara menjadi tidak akurat. kemampuan berbicara pada tema bilangan khusus
Seperti halnya dalam bahasa Jepang, banyaknya siswa kelas XI SMAN 1 Krembung Tahun Ajaran
perubahan kerangka bahasa pada angka yang 2019/2010. 2) Mendeskripsikan faktor-faktor
dikhususkan dapat membingungkan para siswa penyebab terjadinya kesalahan berbahasa Jepang
sehingga dapat menyebabkan terhambatnya proses dalam kemampuan berbicara pada tema bilangan
pembelajaran. Contohnya pada perubahan angka 4 khusus siswa kelas XI SMAN 1 Krembung Tahun
“よん (yon)”, dalam tanggal 4 disebut dengan “よっ Ajaran 2019/2020.
か (yokka)”, bulan 4 disebut dengan “しがつ (shi
gatsu)”, jam 4 disebut dengan “よじ (yo ji)”, dan ANALISI KESALAHAN
perubahan-perubahan pada angka lainnya yang pada Untuk mengatasi kesalahan-kesalahan berbahasa
setiap konteks dapat berubah penyebutannya. yang muncul dalam kemampuan berbicara siswa
Adanya perbedaan-perbedaan tersebut dapat menjadi kelas XI Bahasa SMAN 1 Krembung tersebut
salah satu penyebab terjadinya kesalahan berbahasa diperlukan tindakan analisis kesalahan supaya dapat
pada pemerolehan bahasa kedua. diidentifikasi sebab-sebab kesalahan yang dilakukan
Menurut Tarigan (1988:67) kesalahan berbahasa oleh siswa. Hal tersebut diutarakan oleh Pranowo
itu erat kaitannya dengan pembelajar bahasa, baik (1996:58) bahwasannya analisis kesalahan berbahasa
pembelajar bahasa pertama maupun kedua. Karena merupakan suatu teori yang digunakan sebagai alat
pada kenyataannya memang kesalahan berbahasa untuk menganalisis bahasa antara interlanguage
tidak hanya dibuat atau dilakukan oleh siswa yang pembelajar bahasa. Dalam kata lain analisis
sedang mempelajari bahasa kedua, tetapi juga dapat kesalahan berbahasa merupakan suatu usaha untuk
dibuat atau dilakukan oleh siswa dalam mempelajari membantu pembelajar mencapai tujuan belajar
bahasa pertama. Dari pengalaman guru di lapangan, bahasa dengan cara mengatasi kesalahan-kesalahan
membuktikan bahwa kesalahan berbahasa yang berbahasa yang dilakukan oleh mereka dalam proses
dibuat siswa seringkali diluar dugaan. Artinya pembelajaran untuk menguasai bahasa kedua atau
kesalahan itu ada yang sesuai dengan perkiraan, yang sering dikenal dengan B2 serta untuk
namun banyak juga yang diluar perkiraan guru. Oleh mengetahui sebab-sebabnya.
sebab itu Tarigan berpendapat analisis kesalahan ini Sedangkan menurut Ellis (dalam Tarigan,
harus dapat dikurangi atau bahkan sama sekali 1988:300) mengemukakan pengertian analisis
dihapuskan. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kesalahan berbahasa merupakan suatu prosedur yang
adanya informasi mengenai kesalahan atau digunakan oleh para guru dan peneliti untuk
kekhilafan bahasa pembelajar, dalam rangka mengumpulkan sampel bahasa yang digunakan
memperbaiki bahasa pembelajar bahasa kedua. pembelajar, memperkenalkan kesalahan-
Untuk mengetahui hambatan-hambatan tersebut, kesalahannya, mengklasifikasikannya berdasarkan
pada tanggal 13 Desember 2019 dilakukan sebab-sebabnya ke dalam hipotesis yang telah
wawancara kepada guru bahasa Jepang di SMAN 1 ditetapkan, serta mengevaluasi keseriusannya.
Krembung. Setelah dilakukannya wawancara, Dalam penelitian ini teori yang digunakan untuk
diketahui siswa kelas XI Bahasa mengalami menjawab rumusan masalah yaitu:
kesulitan terutama dalam kemampuan berbicara Menurut Chomsky (dalam Tarigan, 1988:273)
mengungkapkan kalimat lengkap yang terdapat penyebab kesalahan disebabkan oleh dua faktor yaitu,
perubahan pada angka yang khusus atau 1) Faktor kompetensi yang merupakan kesalahan
dikecualikan dan berdasarkan hasil penyebaran akibat kurangnya pengetahuan mengenai aturan-
angket pra penelitian kepada siswa kelas XI Bahasa aturan bahasa. Kesalahan tersebut diakibatkan oleh
SMAN 1 Krembung, 85% siswa menyatakan dalam pengetahuan peserta didik yang sedang berkembang
proses pembelajaran bahasa Jepang melakukan dalam hal bahasa kedua (B2) yang dalam jenisnya
kesalahan mengenai perubahan bilangan khusus dan termasuk dalam penyimpangan-penyimpangan
82% siswa mengalami kesulitan dalam proses sistematis dan disebut dengan kata errors; dan 2)
pembelajaran pada materi perubahan bilangan Faktor performasi merupakan kesalahan yang
khusus bahasa Jepang. diakibatkan dari faktor kelelahan, letih, dan
kurangnya perhatian. Kesalahan ini termasuk dalam

489
Analisis Kesalahan Berbahasa Jepang Dalam Kemampuan Berbicara

kesalahan penampilan yang dalam kajian dengan adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
kepustakaannya disebut dengan kata mistakes. mencapai hasil belajar.
Kesalahan berbahasa adalah kesalahan yang Dalam penelitain ini peneliti berfokus pada
biasanya terjadi secara sistematis dan kesalahan faktor internal dan eksternal. Pada faktor internal
berbahasa merupakan penyimpangan kaidah dalam peneliti mengambil poin kognitif dan afektif,
pemakaian Bahasa. Hal ini disebabkan karena sedangkan pada faktor eksternal berfokus pada
keterbatasan dalam mengingat sesuatu yang lingkungan sekolah. Syah (2012:184) menyatakan
menyebabkan kekeliruan dalam melafalkan bunyi bahwa secara besar, faktor-faktor penyebab
bahasa, kata, urutan kata, tekanan kata atau kalimat timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam,
(Pranowo, 2015 :4). yaitu:
Kesalahan berbahasa mempunyai beragam jenis a) Faktor intern siswa, yang meliputi
dan dapat dikelompokkan berdasarkan cara gangguan atau kekurangmampuan psiko-
pandangnya, menurut Tarigan (1988:145-166) fisik siswa, yaitu:
terdapat macam-macam taksonomi yang perlu 1. Yang bersifat kognitif, antara lain
diketahui, tetapi penelitian ini hanya menggunakan 1 seperti rendahnya kapasitas intelegasi
taksonomi yaitu taksonomi siasat permukaan. atau intelektual siswa.
Dalam taksonomi siasat permukaan 2. Yang bersifat afektif, antara lain seperti
mengutamakan pada bagaiamana caranya struktur labilnya sikap dan emosi.
permukaan berubah. Kesalahan yang para pelajar b) Faktor ekstern siswa, meliputi semua situasi
sering lakukan dalam taksonomi siasat permukaan dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak
ialah: mendukung aktivitas belajar siswa. Antara
1. Penambahan (addition) lain: lingkungan sekolah. Contohnya antara
Pada kesalahan penambahan ini biasanya lain letak gedung sekolah yang buruk
terjadi pada akhir proses belajar bahasa seperti dekat pasar, jalan raya, atau pabrik,
kedua ketika pelajar menerima beberapa serta kondisi guru dan alat-alat belajar yang
kaidah bahasa sasaran. Kesalahan ini berkualitas rendah.
ditandai dengan adanya unsur kata yang
tidak seharusnya muncul dalam ucapan KEMAMPUAN BERBICARA
yang baik dan benar sesuai aturan yang Kemampuan berbahasa dapat dikatakan aktif
berlaku. produktif ketika terdapat suatu kegiatan baik secara
2. Penghilangan (omission) lisan maupun tertulis yang menuntut adanya kegiatan
Pada setiap kata atau morfem dalam suatu untuk menghasilkan penyampaian bahasa kepada
kalimat sangat berpotensi untuk terjadi pihak lain. Kegiatan berbahasa yang bersifat
penghilangan, tapi ada beberapa morfem produktif merupakan kegiatan dimana pihak penutur
yang malah lebih sering terjadi dapat menyampaikan gagasan, pikiran, perasaan,
penghilangan daripada lainnya. pesan atau informasi. Melalui kegiatan berbicara,
3. Salah formasi (misinformation) apabila terdapat aktivitas memproduksi bahasa, maka
Pada kesalahan salah formasi ini pelajar penutur dapat disebut sebagai pembicara. Dalam
memberikan sesuatu serta menyediakan hal aktivitas berbicara biasanya berlangsung komunikasi
yang tidak benar sama sekali. Kesalahan ini timbal-balik dalam satu kesatuan waktu
berupa salah formasi oleh penggunaan (Nurgiyantoro, 2010:397).
bentuk struktur atau morfem yang salah. Selain itu Nurgiyantoro (2010:399)
mengemukakan bahwa dalam satu bahasa untuk
Dalam pembahasan tata bahasa pada proses dapat berbicara secara baik, pembicara harus
analisis kesalahan ini mencakup kesalahan morfologi. menguasai kosakata, lafal dan struktur. Disamping
Menurut Tarigan (1988:196) kesalahan morfologi itu juga diperlukan penguasaan dari masalah dan
ialah kesalahan dalam menggunakan bahasa yang gagasan yang akan disampaikan.
disebkan oleh salah memilih afiks atau imbuhan, Sementara itu Iskandarwassid & Dadang
menyusun kata majemuk, menggunakan kata ulang, Sunendar (2015:241) mengatakan keterampilan
dan memilih bentuk kata. Dalam bahasa Jepang berbicara pada hakikatnya ialah keterampilan dalam
menurut Sutedi (2008:42) istilah morfologi disebut memproduksi arus sistem bunyi untuk
(‘keitairon’ 形 態 論 ) yang merupakan cabang menyampaikan kebutuhan perasaan, keinginan, dan
linguistik yang mengkaji tentang kata (‘go’ 語) atau kehendak kepada orang lain.
Seperti halnya yang dikemukakan Heryati
(‘tango’ 単語), dan morfem (‘keitaiso’ 形態素).
(2009:39) bahwa berbicara merupakan kemampuan
Kesalahan-kesalahan yang terjadi, tidak terlepas
dalam mengekspresikan gagasan dan pikiran dengan
dari adanya kesulitan belajar siswa. Adanya
cara mengucapkan kata-kata dengan jelas dan tepat
kesalahan merupakan bukti adanya kesulitan belajar
bunyi-bunyi vokal atau menampilkan ekspresi dari
yang dialami siswa. Menurut (Mulyadi, 2010:6)
gagasan dan pikiran tersebut.
kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu
kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai

490
Analisis Kesalahan Berbahasa Jepang Dalam Kemampuan Berbicara

METODE 2020. Berdasarkan dari hasil tes lisan tersebut


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menunjukkan pada empat bab terdapat kesalahan dalam
kualitatif. Menurut Ali (1985:120) menyatakan penelitian penyebutan bilangan yang dikhususkan dalam bahasa
deskriptif digunakan sebagai upaya memecahkan atau Jepang, yaitu:
menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada
situasi sekarang. Tabel 1. Jenis Kesalahan Siswa
Dalam penelitian ini, subjek penelitian dalam Frekuensi
penelitian ini adalah siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 No Bentuk Kesalahan Kesalahan ∑
Krembung Tahun Pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 34 I II III
siswa. Alasan memilih kelas ini ialah karena para siswa 1 Aturan perubahan angka 27 24 28
kelas XI bahasa sudah menerima pembelajaran mengenai khusus pada umur
keseluruhan materi angka pada bab umur, harga, jam, 2 Aturan perubahan angka 32 34 31
tanggal dan bulan sehingga siswa telah memenuhi syarat khusus pada harga
untuk menjadi subjek penelitian. 3 Aturan perubahan angka 27 28 33 360
Sedangkan instrumen dalam penelitian ini khusus pada jam
merupakan soal tes lisan dan angket. Dari hasil tes 4 Aturan perubahan angka 32 32 32
tersebut maka dapat diperoleh data tentang kesalahan- khusus pada tanggal dan
kesalahan dalam merubah bilangan khusus yang bulan
diucapkan oleh siswa menggunakan bahasa Jepang.
Kemudian, data yang diperoleh dari hasil tes lisan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ditemukan
dianalisis guna mengetahui serta mendeskripsikan 360 kesalahan pada tes I, II, dan III. Berikut uraian
bentuk-bentuk kesalahan pengucapan yang dilakukan oleh analisisnya:
siswa. Data tersebut digunakan untuk menjawab rumusan a. Adapun kesalahan tersebut yang ditemukan ialah
masalah yang pertama. Untuk penjabaran kesalahan dalam 9 kesalahan morfologi, 3 kesalahan salah formasi
menyebutkan perubahan bilangan khusus, hasil tes (misinformation), 2 kesalahan yang termasuk
dianalisis menggunakan teori Miles dan Huberman dalam kesalahan penambahan (addition), dan 2
(1984) dalam Sugiyono (2008:91-99) yaitu, peneliti kesalahan penghilangan (omission).
menyortir data yang ada menjadi beberapa golongan
kategori, kemudian peneliti menganalisis data Kesalahan yang muncul pada kajian
menggunakan teknik reduksi data. Mereduksi data kesalahan morfologi adalah sebagai berikut:
bermakna memilih, merangkum hal-hal yang pokok, dan ○ いっさい
memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dalam hal ini
× いちさい
peneliti memfokuskan dalam kesalahan morfologi,
Dalam hal ini siswa melakukan kesalahan
kesalahan salah formasi (misinformation), kesalahan
dengan menggunakan bentuk kata yang tidak
penambahan (addition), dan kesalahan penghilangan
(omission) yang ditemukan dalam jawaban-jawaban dari tepat. Seharusnya angka いち apabila bertemu
tes lisan oleh siswa yang menjadi bahan untuk dianalisis. dengan さ い akan terjadi penghilangan ち
Setelah data direduksi, data dijabarkan secara deskriptif diikuti konsonan double pada huruf selanjutnya
dan ditarik kesimpulan. dikarenakan penyebutannya berbeda dengan
Sedangkan dalam angket pada penelitian ini angka biasa atau termasuk bilangan khusus.
terdapat serangkaian pertanyaan tentang penyebab
terjadinya kesalahan oleh siswa dalam menjawab soal ○ にまんごせんろっぴゃくえん
lisan mengenai perubahan angka khusus bahasa Jepang. × にまんごせんろくひゃくえん
Dengan data hasil angket tersebut maka dapat digunakan Kata yang bercetak tebal pada jawaban tersebut
untuk menjawab rumusan masalah kedua. Untuk tidak sesuai dengan jawaban yang seharusnya.
mengetahui jenis penyebab terjadinya kesalahan Angka ろく apabila bertemu morfem ratusan/ひ
berdasarkan teori penyebab kesalahan berbahasa maka ゃく maka terjadi penghilangan く selanjutnya
angket dianalisis menggunakan teori dari Pranowo diikuti konsonan double, kemudian ひ ゃ く
(1996:58), Ellis (dalam Tarigan, 1988:300), Dulay (dalam
dirubah menjadi ぴ ゃ く agar sesuai dengan
Tarigan, 2011:126), dan Chomsky (dalam Tarigan,
1988:273). aturan yang benar.

HASIL DAN PEMBAHASAN ○ じゅうななまんさんぜんえん


Dari serangkaian penelitian yang dilakukan × (a) ひゃくななじゅうさん__えん
kepada siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 Krembung tahun × (b) じゅうななまんさんせんえん
ajaran 2019/2020 yang terdiri dari satu kelas dengan total Berdasarkan jawaban (a) dan (b) dapat
34 siswa pada tanggal 21 Mei – 1 Juni 2020 maka dilihat bahwa siswa melakukan kesalahan dalam
diperoleh hasil penelitian yang berasal dari soal tes lisan memilih perubahan bentuk kata. Pada jawaban
dan angket untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan (a) seharusnya yang disebutkan angka 170.000/
berbahasa Jepang dalam kemampuan berbicara oleh siswa じゅうななまん terlebih dahulu, tetapi siswa
kelas XI Bahasa SMAN 1 Krembung tahun ajaran 2019-

491
Analisis Kesalahan Berbahasa Jepang Dalam Kemampuan Berbicara

salah menyebutkan jawaban yakni ひゃくなな seharusnya なのか pada (a) menjadi しちにち
じ ゅ う さ ん siswa juga tidak menyebutkan dan pada (b) menjadi ななにち sehingga menjadi
morfem ribuan/ぜん. jawaban yang kurang tepat.
Sedangkan pada jawaban (b) siswa beranggapan
bahwa angka 300 pada harga tidak termasuk ke ○ しちがついつか
dalam angka yang dikhususkan sehingga siswa × (a) なながつごにち
tidak melakukan perubahan apapun pada × (b) ななげつごにち
jawabannya sehingga jawaban menjadi tidak × (c) なながついつか
tepat. Pada masing-masing jawaban (a), (b), dan (c)
terjadi kesalahan yang menyebabkan jawaban
○ くじ tersebut tidak sesuai dengan aturan kaidah yang
× きゅうじ benar. Maka perlu adanya perubahan dengan cara
Kesalahan yang terdapat dalam jawaban tersebut mengganti angka なな menjadi しち kemudian
yakni angka きゅう yang termasuk angka khusus diikuti dengan morfem bulan/がつ, dan tanggal
pada materi jam, semestinya apabila sesuai lima karena termasuk dalam tanggal yang
dengan aturan kaidah yang benar perlu terjadinya
dikecualikan sehinggah berubah menjadi いつか.
perubahan menjadi くじ.
Setelah itu kesalahan yang muncul pada
○よじからさんじまで kajian kesalahan salah formasi atau biasa
× よんじからさんじまで disebut dengan misinformation adalah sebagai
Kata よんじ pada jawaban ini termasuk dalam berikut:
kategori kesalahan dalam memilih bentuk ○ にまんさんぜんさんびゃくえん
perubahan kata. Pada materi waktu, jam 4 juga × にまんさんせんさんひゃくえん
ternasuk dalam kategori angka khusus, maka dari Pada kata yang bercetak tebal terdapat
itu pembetulan yang benar untuk jawaban tersebut kesalahan yaitu, penyebutan morfem せ ん .
ialah harus terjadi perubahan dengan Sesuai aturan perubahan angka khusus dalam
menghilangkan ん lalu diikuti dengan morfem satuan ribuan apabila disandingkan dengan
jam/ じ. angka tiga/ さ ん , maka kata yang tepat ialah
menggantinya menjadi ぜん.
○ くがつじゅうくにち
× きゅうげつじゅうきゅうにち ○ にまんごせんろっぴゃくえん
Pada jawaban ini terdapat dua kesalahan yang × にじゅうごばんろくひゃくえん
termasuk kategori kesalahan morfologis. Yaitu Jawaban diatas juga termasuk dalam
pada angka き ゅ う apabila bertemu dengan kesalahan salah formasi, yaitu salah dalam
morfem がつ maka terjadi perubahan penyebutan penyebutan morfem yang seharusnya せ ん →
menjadi くがつ. Penyebutan く juga berlaku pada ribu menjadi ばん→ malam.
tanggal 19 sehingga menjadi じゅうくにち.
○ くがつじゅうくにち
○ しがつにじゅうよっか × きゅうげつじゅうきゅうにち
× (a) しがつにじゅうよんにち Kesalahan dalam menyebutkan morfem pada
× (b) よんがつにじゅうよんにち kata yang dicetak tebal diatas dianggap tidak
× (c) よんげつにじゅうよんにち sesuai dengan keseluruhan kalimat. Oleh karena
Pada masing-masing jawaban (a), (b), dan (c) itu seharusnya didiperlukan mengganti kata げつ
terjadi kesalahan dalam memilih perubahan kata →senin menjadi がつ→bulan.
yang seharusnya penyebutan bulan 4/よん apabila
bertemu dengan morfem がつ maka perlu adanya Selanjutnya kesalahan yang muncul pada
perubahan penyebutan angka menjadi し kajian taksonomi penambahan adalah sebagai
sedangkan jika dalam materi tanggal maka berikut:
pembetulan yang benar untuk tanggal 4 harus ○ さんじゅういっさい
terjadi perubahan menjadi よっか. × さんじゅういちごさい
Penambahan angka ご (lima) pada
○ くがつなのか jawaban diatas termasuk taksonomi penambahan
× (a) くがつしちにち (addition) yaitu hadirnya unsur yang seharusnya
tidak muncul karena pada soal tidak
× (b) きゅうげつななにち
membutuhkan jawaban angka lima sehingga
Jawaban (a) dan (b) masing-masing terdapat
menjadikan jawaban menjadi tidak tepat.
kesalahan yaitu yang seharusnya く が つ pada
jawaban (b) menjadi き ゅ う げ つ dan yang

492
Analisis Kesalahan Berbahasa Jepang Dalam Kemampuan Berbicara

○ くじじゅうごふん. melakukan Aturan 25 73,5%


× くじよんじゅうごじゅっぷん kesalahan perubahan
Pada jawaban tersebut terdapat kata よん dan じ angka khusus
pada harga
ゅ っ ぷ ん yang merupakan kata yang tidak
diperlukan karena menyebabkan jawaban yang Aturan 11 32,4%
diberikan menjadi tidak sesuai. perubahan
angka khusus
pada jam
Kemudian kesalahan yang muncul pada
kajian taksonomi penghilangan adalah Aturan 15 44,1%
sebagai berikut: perubahan
angka khusus
○ にじゅういっさい
pada tanggal
× にじゅう__さい & bulan
Pada kesalahan ini melakukan kesalahan yang 3 Alasan Kelelahan 1 2,9%
termasuk kategori omission, yakni penghilangan melakukan Kurang fokus 11 32,4%
kata い っ さ い pada jawaban, dan hanya kesalahan Lupa aturan 23 67,6%
menuliskan にじゅうさい, sehingga tidak dapat dalam polanya
menjadi jawaban yang tepat sesuai kaidah. perubahan Tidak 6 17,6%
bilangan menyukai
○ いちまんさんぜんえん khusus mata pelajaran
× いちまんさん __ bahasa Jepang
Pada kalimat tersebut siswa melakukan kesalahan Bingung, 12 35,3%
dengan menghilangkan atau meniadakan morfem karena bahasa
ribuan dan tidak menyebutkan satuan mata uang Jepangnya
yen, maka untuk melengkapi jawaban tersebut hampir sama
dapat dilakukan dengan cara menambahkan ぜん 4 Faktor luar Frekuesi 11 32,4%
え ん sehingga dapat menjadikan kata tersebut yang membuat belajar
memiliki arti yang benar . melakukan disekolah
kesalahan kurang
1) Penyebab Kesalahan Pengucapan Angka Khusus dalam Jam mata 6 17,6%
Dalam Bahasa JepangSiswa perubahan pelajaran
Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor bilangan bahasa jepang
penyebab terjadinya kesalahan dalam penyebutan bahasa khusus terlalu siang
Jepang pada materi bilangan khusus oleh siswa kelas XI Tidak 18 52,9%
Bahasa SMAN 1 Krembung tahun ajaran 2019/2020, mengulangi
maka dilakukan analisis terhadap hasil angket siswa. Pada pelajaran
angket yang diberikan kepada siswa terdapat 8 pertanyaan sekolah
yang disebarkan ke 34 siswa yang penggunaannya dirumah
ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab Pelajaran 6 17,6%
terjadinya kesalahan berbahasa Jepang dalam kemampuan disekolah
berbicara siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 Krembung kurang
tahun ajaran 2019/2020. Berikut ini adalah hasil angket menarik
tentang penyebab siswa melakukan kesalahan berbahasa Kurangnya 7 20,6%
Jepang dalam kemampuan berbicara, yaitu: praktek dan
latihan saat
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Angket pelajaran
Butir Letak kelas 1 2,9%
No Jawaban F Presentase
Pertanyaan yang
1 Melakukan Ya 34 100% mengganggu
kesalahan Tidak - - 5 Memahami Sangat Paham - -
mengenai penjelasan Cukup paham 19 55,9%
aturan-aturan guru dalam Kurang paham 13 38,2%
dalam materi Tidak paham 2 5,9%
perubahan perubahan
bilangan bilangan
khusus khusus
2 Perubahan Aturan 7 20,6% 6 Suasana dalam Menarik 15 44,1%
bilangan perubahan kelas saat Membosankan 19 55,9%
khusus yang angka khusus proses
paling banyak pada umur mepelajari

493
Analisis Kesalahan Berbahasa Jepang Dalam Kemampuan Berbicara

perubahan menjawab soal agar dapat berpikir


bilangan dengan baik.
khusu b. Lupa aturan polanya dari 23 atau
7 Guru Menguasai 31 91.2% 67,6% siswa dan bingung karena
menguasai dengan baik bahasa Jepangnya hampir mirip dari
materi materi yang 12 atau 35,3% yang artinya lupa
perubahan disampaikan bagaimana aturan-aturan dalam
pada bilangan Kurang 3 8,8% merubah angka khusus dan siswa
khusus menguasai telah mengenal angka pada umur,
materi yang harga, jam, tanggal dan waktu
disampaikan namun karena lupa dan bingung
8 Hal yang Bertanya pada 12 35,3% karena bahasa Jepangnya hampir
dilakukan agar guru mirip membuat siswa merasa
mampu Bertanya pada 19 55,9% bingung untuk menjawab, sehingga
menguasai teman pada akhirnya membuat siswa
pola Searching di 6 17,6% melakukan kesalahan.
perubahan google 3. Motivasi
pada bilangan Menghafal 9 26,5% Seluruh siswa telah memberi pendapat
khusus atuan agar mampu menguasai pola perubahan pada
perubahan bilangan khusus, yakni 6 siswa atau 17,6%
pada bilangan siswa mengupayakan untuk searching di
khusus google, 12 atau 35,3% siswa melakukan
Memahami 19 55,9% upaya dengan bertanya kepada guru, 9 atau
aturan yang 26,5% berupaya dengan menghafal aturan
ada dalam pola perubahan pada bilangan khusus, dan 19 atau
perubahan 55,9% memilih bertanya pada teman serta
bilangan belajar memahami aturan pola yang ada dala
khusus pola perubahan bialngan khusus. Jika apa
yang sudah mereka jawab sudah diterapkan
dalam proses mempelajari perubahan
Berdasarkan angket yang sudah di isi oleh bilangan khusus, maka kesalahan dapat
seluruh siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 Krembung diperkecil.
Tahun Ajaran 2019/2020 maka dapat diketahui
penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Jenis b) Faktor Eksternal
angket yang digunakan adalah angket tertutup. Maka 1) Sekolah
selanjutnya dapat mengidentifikasi dan Faktor yang menjadi penyebab siswa
menggolongkan ke dalam jenis faktor internal dan melakukan kesalahan, yakni:
eksternal. a. Suasana dalam kelas saat proses
a) Faktor Internal mempelajari perubahan bilangan khusus
1. Minat dari 15 atau 44,1% siswa merasa
Dapat diketahui minat siswa dalam membosankan sedangkan 19 atau 55,9%
mempelajari bahasa Jepang ialah 0 atau 0% siswa merasa bahwa selama proses
siswa sangat berminat, 10 atau 29,4% siswa pembelajaran perubahan khusus itu
berminat, 15 atau 44,1% siswa cukup menarik. Oleh sebab itu suasana kelas
berminat, sedangkan 9 atau 26,5% siswa juga sangat mempengaruhi semangat
tidak begitu berminat. Jadi dapat disimpulkan siswa dalam mempelajari bahasa asing
bahwasannya sebagian besar cukup berminat terutama bahasa Jepang.
dalam mempelajari bahasa Jepang. b. Dari 1 atau 2,9% siwa merasa letak kelas
2. Intelektual mengganggu saat proses pembelajaran
1) Seluruh siswa atau 100% siswa kelas XI karena letak kelas berada disamping
Bahasa mengalami kesalahan dalam jalan utama menuju kantin, dari 11 atau
meyebutkan bilangan khusus, baik pada 32,4% siswa merasa frekuensi jam mata
bab umur, harga, jam, maupun tanggal pelajaran bahasa Jepang di sekolah
dan bulan. kurang karena disekolah pembelajaran
2) Alasan yang menjadi penyebab siswa bahasa Jepang seminggu hanya dua kali
melakukan kesalahan ialah: yaitu, 2 jam hari rabu dan 2 jam hari
a. Kelelahan dari 1 atau 2,9% siswa kamis, dari 7 atau 20,6% siswa merasa
dan kurang fokus dari 11 atau kurangnya praktek dan latihan saat
32,4% artinya konsentrasi juga pembelajaran berlangsung, dan dari 18
sangat mempengaruhi siswa dalam atau 52,9% siswa tidak mengulangi
pelajaran sekolah dirumah. Banyak

494
Analisis Kesalahan Berbahasa Jepang Dalam Kemampuan Berbicara

siswa menyatakan bahwasannya hanya ひゃくえん, 8 siswa menyebutkan くがつじゅ


belajar bahasa Jepang hanya disekolah うくにち menjadi きゅうげつじゅうきゅうに
sedangkan disekolah kurang adanya ち.
praktek dan latihan serta dirumah tidak 3. Dalam kesalahan yang termasuk dalam
pernah mengulangi pelajaran bahasa kesalahan penambahan (addition) yang
Jepang yang telah diberikan disekolah. ditemukan peneliti terdapat 1 siswa menyebutkan
Inilah yang menjadi alasan mengapa
yang seharusnya さんじゅういっさい menjadi
siswa kurang dalam hal menguasai
bahasa Jepang, karena untuk menguasai さんじゅういちごさい, 3 siswa menyebutkan
suatu hal, yang perlu dilakukan adalah くじじゅうごふん menjadi くじよんじゅうご
pengulangan atau repeat. じゅっぷん.
2) Guru 4. Dalam kesalahan penghilangan (omission) yang
Dari 3 atau 8,8% siswa tidak mengakui ditemukan peneliti terdapat 1 siswa yang
bahwa pengajar sudah menguasai perubahan seharusnya menyebutkan にじゅういっさい
pada bilangan khusus, sedangkan dari 31 atau menjadi にじゅうさい, 1 siswa menyebutkan
91,2% siswa telah mengakui bahwa telah いちまんさんぜんえん menjadi いちまんさん.
menguasai betul materi. Dalam metode 5. Faktor-faktor penyebab kesalahan dalam
maupun cara mengajar yang diterapkan juga perubahan bilangan khusus yaitu:
sudah tepat, sehingga situasi kelas saat a. Mistake
pembelajaran berlangsung menarik dan siswa 1) Kelelahan
dapat merasa senang atau memiliki mood 2) Kurang fokus
dalam belajar. b. Error
1) Lupa aturan polanya
2) Kebingungan dalam perubahan
PENUTUP angka khusus pada setiap materi
Simpulan angka
Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian 3) Tidak hafal bilangan-bilangan yang
yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan yaitu: dikhususkan
1. Dalam kesalahan morfologi yang ditemukan
peneliti terdapat 25 siswa melakukan kesalahan Saran
dalam menyebutkan yang seharusnya いっさい Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas
menjadi いちさい, 7 siswa menyebutkan にま sebagai pelajar yang mempelajari bahasa asing atau B2,
んごせんろっぴゃくえん menjadi にまんごせ siswa seringkali mengalami kesulitan. Oleh karena itu
peneliti menyampaikan saran yang diharapkan dapat
んろくひゃくえん, じゅうななまんさんぜ
bermanfaat bagi semua pihak yang terkait, baik pengajar
んえん disebutkan oleh 2 siswa menjadi ひゃく maupun pembelajar bahasa Jepang. yaitu:
ななじゅうさんえん dan 3 siswa menjadi じ 1. Bagi Pengajar Bahasa Jepang
ゅ う な な ま ん さ ん せ ん え , 3 siswa Seluruh siswa mengakui bahwa guru
menyebutkan くじ menjadi きゅうじ, 11 siswa bahasa Jepang sudah menguasai materi, tetapi
menyebutkan よじからさんじまで menjadi よ mengingat dari hasil penelitian menemukan
んじからさんじまで, 8 siswa menyebutkan く banyak kesalahan dalam menyebutkan
perubahan pada angka khusus, oleh sebab itu
がつじゅうくにち menjadi きゅうげつじゅう
diharapkan para pengajar juga tetap
きゅうにち, しがつにじゅうよっか memperhatikan kemampuan berbicara para siswa
disebutkan oleh 11 siswa menjadi しがつにじゅ dalam menyebutkan angka khusus pada materi
うよんにち, 17 siswa menjadi よんがつにじゅ umur, jam, harga, tanggal dan bulan dengan cara
うよんにち dan 4 siswa menjadi よんげつにじ meningkatkan suasana kelas saat pembelajaran
ゅうよんにち, くがつなのか disebutkan oleh berlangsung sehingga menjadi menarik dan tidak
4 siswa menjadi くがつななにち dan 1 siswa membosankan, dengan demikian siswa akan
menjadi きゅうげつろくにち, しちがついつ merasa senang dan memiliki mood dalam belajar.
2. Bagi Pelajar Bahasa Jepang
か disebutkan oleh 5 siswa menjadi なながつご
Diharapkan dapat memperbaiki dan
にち, 21 siswa menjadi ななげつごにち dan 1 memahami kesalahan-kesalahan yang terjadi
siswa menjadi なながついつか. agar tidak mengulanginya kembali, serta dapat
2. Dalam kesalahan salah formasi (misinformation) meningkatkan kemampuan berbicara khususnya
yang ditemukan peneliti terdapat 1 siswa pada materi angka yang melibatkan perubahan
menyebutkan yang seharusnya にまんさんぜん khusus pada penyebutannya. Untuk menguasai
さんびゃくえん menjadi にまんさんぜんごひ hal tersebut, yang perlu dilakukan adalah repeat
ゃくえん 1 siswa menyebutkan にまんごせん atau pengulangan.
ろっぴゃくえん menjadi にじゅうごばんろく 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

495
Analisis Kesalahan Berbahasa Jepang Dalam Kemampuan Berbicara

Penelitian ini mengungkap secara


sederhana bentuk kesalahan dalam perubahan
angka khusus yang dilakukan oleh siswa. Pada
peneliti lebih lanjut khususnya tentang analisis
kesalahan berbicara dalam materi bilangan
khusus pada bab umur, harga, jam, tanggal dan
bulan diharapkan dapat menggunakan hasil
penelitian ini sebagai referensi.
Selain itu peneliti mendapati beragam
kesalahan selain kesalahan morfologi, kesalahan
salah formasi (misinformation), kesalahan
penambahan (addition), dan kesalahan
penghilangan (omission), sehingga diharapkan
pada peneliti selanjutnya dapat lebih
memfokuskan atau memusatkan data yang
hanya diperlukan saja agar data yang diperoleh
tidak meluas.

DAFTAR RUJUKAN
Amri, Miftachul. 2014. Ojigi-kou A Study of Ojigi,
(Online),
(https://www.academia.edu/35757132/Jurnal_
2014_No_25, diakses pada 4 Juni 2020).
Heryati, Yeti. 2009. Penerapan Model Pembelajaran
Siswa Aktif (Student Active Learning) Bagi
Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa
Indonesia. Disertasi. Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia..
Iskandarwassid & Dadang Sunendar. 2015. Strategi
Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja
Roskadarya.
Pranowo. 1996. Analisi Pengajaran Bahasa. Yogyakarta:
Gajah Mada Univertsity Press.
Pranowo. 2015. Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Sutedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang.
Bandung: Humaniora Utama Press.
Syah, Muhibin. 2012. Psikolog Belajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung : ALFABETA
Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar.
Yogyakarta: Nuha Litera.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran
Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta:
BPFE Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Teknik Pengajaran
Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1988.
Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa Bandung.

496

You might also like