Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Lestari Handayani Pak Achi
Skripsi Lestari Handayani Pak Achi
SKRIPSI
Oleh
LESTARI HANDAYANI
NPM: 1711050062
SKRIPSI
Oleh
LESTARI HANDAYANI
NPM: 1711050062
Dosen Pembimbing
ii
ABSTRAK
iii
SURAT PERNYATAAN
Letari Handayani
1711050062
iv
PENGESAHAN
v
MOTTO
PERSEMBAHAN
vi
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kepada-Mu Ya Allah atas karunia, hidayah
dan kelancaran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Peenulis
mempersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Eflan
Suheri dan Ibunda Siti Patima yang selaku memberikanku kasih sayang, pengorbanan,
nasihat, support, do’a yang tiada henti untuk kesuksesanku. Do’a yang tulus penulis
persembahkan atas jasa beliau yang telah membesarkan serta mendidikku sehingga
penulis menyelesaikan S1 di UIN Raden Intan Lampung.
RIWAYAT HIDUP
vii
Lestari Handayani, dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1999 di Desa Talang Baru
Kecamatan Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan.
Lestari yang kerap dipanggil tari adalah anak ketiga dari lima bersaudara, yang lahir
dari pasangan bapak Eflan Suheri dan ibu Siti Patima. Penulis menempuh pendidikan
pertama di Sekolah Dasar (SD) di SDN 16 Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang
Provinsi Sumatera Selatan yang dimulai pada tahun 2005 dan diselesaikan pada tahun
2012. Pada tahun 2012 sampai 2014, penulis melanjutkan studi belajar Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri Muara Pinang. Setelah itu penulis melanjutkan
pendidikan jenjang selanjutnya, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) N 1 Muara
Pinang yang sekarang telah berganti nama menjadi SMAN 3 Empat Lawang pada tahun
2014 sampai 2017.
Pada tahun 2017 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN)
Raden intan Lampung di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan
Matematika sampai tahun 2021. Pada bulan Juli sampai Agustus 2020 penulis
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Talang Baru Kecamatan Muara
Pinang Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan. Pada Oktober sampai
november 2020 penulis melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN
Negeri 10 Bandar Lampung.
KATA PENGANTAR
viii
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
memberikan rahmat, hidayah-Nya dan mempermudah semua urusan penulis. Shalawat
dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat ridhonya akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
2. Bapak Dr. Nanang Supriadi, M.Sc selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung..
3. Bapak Dr. Achi Rinaldi, M.Si selaku Pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Ibu Hj. Netriwati, M.Pd yang telah tulus dan ikhlas membimbing, meluangkan
waktunya dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam penelitian skripsi ini.
Jasa yang akan selalu terpatri di hati penulis.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya untuk
Pendidikan Matematika yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan
kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
6. Bapak Jabar, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 3 Empat Lawang yang
memberikan kesempatan dan pengalaman melakukan penelitian.
7. Bapak Muhamad Jauhari Jismat, S.Pd selaku guru Matematika di SMAN 3 Empat
Lawang yang membimbing dan memberikan bantuan pemikiran kepada penulis
selama mengadakan penelitian.
8. Sahabat-sahabatku tercinta Artus Andri Liswati, Era Refiana, Eva Nurviana dan
Shely Hani Eka Syafitri (Selae Olay) serta Diyah Norma nita. Terimakasih atas
semangat, canda dan tawa yang selalu diberikan dalam perjalanan mendapatkan
gelar S.Pd.
9. Teman-teman seperjuangan kelas F dan angkatan 17 di Jurusan Pendidikan
Matematika, terimakasih atas kebersamaan dan semangat yang telah diberikan.
10. Teman-teman KKN dan PPL, terimakasih telah memberikan do’a dan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Almamater UIN Raden Intan Lampung tercinta.
Semoga semua kebaikan baik itu bantuan, bimbingan dan kontribusi yang diberikan
kepada penulis dibalas oleh Allah SWT serta mendapatkan Ridho dan menjadi catatan
amal ibadah dari Allah SWT. Aamiin Ya Robbal ‘Alamin. Penulis menyadari penelitian
skripsi ini masih banyak kekurangan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
ix
Lestari Handayani
1711050062
DAFTAR ISI
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul.....................................................................................................1
B. Latar Belakang Masalah........................................................................................2
C. Identifikasi Masalah.............................................................................................3
D. Batasan Masalah....................................................................................................3
E. Rumusan Masalah.................................................................................................4
F. Tujuan Penelitian...................................................................................................4
G. Manfaat Penelitian.................................................................................................4
H. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan............................................................4
I. Sistematika Penulisan............................................................................................6
xi
A. Analisis Data Hasil Uji Coba...............................................................................30
1. Analisi Hasil Uji Coba Instrumen Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis......................................................................................30
a. Uji validitas............................................................................................30
b. Uji tingkat kesukaran..............................................................................32
c. Uji daya beda..........................................................................................33
d. Uji reliabilitas.........................................................................................33
2. Kesimpulan Hasil Uji Coba Instrumen Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis.......................................................................................34
B. Analisis Data Hasil Penelitian.............................................................................34
1. Data Amatan.................................................................................................34
a. Deskripsi data amatan kemampuan pemecahan masalah matematis.......34
2. Hasil Uji Prasyarat........................................................................................35
a. Uji normalitas.........................................................................................35
b. Uji homogenitas......................................................................................36
3. Hasil Uji Hipotesis Anova Satu Jalur............................................................36
C. Pembahasan.........................................................................................................36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................45
B. Rekomendasi.......................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
xii
Tabel 1.1 Data Nilai Ulangan Harian Tes Kemampuan Matematis Peserta Didik Kelas
X SMAN 3 Empat Lawang....................................................................................2
Tabel 1.2 Sistematika Penulisan...................................................................................6
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian........................................................................................16
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian.................................................................................17
Tabel 3.3 Design Factorial........................................................................................17
Tabel 3.4 Data Sampel Penelitian..............................................................................19
Tabel 3.5 Pedoman Skor Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis..............21
Tabel 3.6 Kriteria Indeks Kesukaran Soal..................................................................23
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda..........................................................................24
Tabel 3.8 Ringkasan Anova Satu Arah......................................................................28
Tabel 4.1 Validasi Soal Kemampuan Pemcahan Masalah Matematis........................30
Tabel 4.2 Uji Validasi Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis..........30
Tabel 4.3 Uji Tingkat Kesukaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis.......31
Tabel 4.4 Uji Daya Beda Soal Tes Kemampuan Pemcahan Masalah Matematis.......32
Tabel 4.5 Kesimpulan Hasil Uji Coba Soal Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis..............................................................................................33
Tabel 4.6 Deskripsi Data Amatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis.......34
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis..............................................................................................35
Tabel 4.8 Rangkuman Uji Homogenitas Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis............................................................................................................35
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Anova Satu Jalur........................................................36
Tabel 4.10 Uji Lanjut Scheffe.....................................................................................36
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul.
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami penulisan
proposal ini, maka akan secara singkat dapat diuraikan beberapa kata yang terkait
dengan maksud dari judul proposal ini. Judul proposal ini adalah: Pengaruh Model
pembelajaran SQ3R Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Peserta Didik di SMAN 3 Empat Lawang.
1. Pembelajaran SQ3R
Model pembelajaran SQ3R ini suatu model pembelajaran yang
dirancang guna untuk membantu siswa memahami materi pelajaran dengan
tahapan tahapan Survey Question Read Recite, dan Review. Model
pembelajaran SQ3R dikembangkan oleh Francis P. Robinson di Universitas
Ohio Amerika Serikat.1Berdasarkan penjelasan diatas mengenai pembelajaran
SQ3R penulis mengambil judul tersebut berguna untuk membantu peserta
didik dalam memahami materi pembelajaran terkhusus pembelajaran
matematika, sesuai dengan definisi dan fungsinya penulis mengambil model
pembelajaran ini karna dapat membantu siswa menjadi aktif terarah,
Dijelaskan dalam SQ3R dalam melakukan aktivitas survey, membantu dan
mendorong siswa untuk memeriksa atau meneliti secara singkat seluruh
struktur teks, Question : Memberi petunjuk atau contoh kepada para siswa
untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, Read : Siswa membaca
secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
telah tersusun, Recite : Menyebut lagi jawaban-jawaban atas pertanyan-
pertanyan yang telah tersusun. Pada langkah teakhir (review) siswa untuk
meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban secara singkat. Oleh karna itu
penulis gunakan untuk melakukan penelitian sebagai pembelajaran yang
mudah serta terarah. Maka dari itu penulis mengambil judul penelitian
mengenai Pengaruh Model pembelajaran SQ3R terhadap Tingkat Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik di SMAN 3 Empat Lawang
1
Hendriana and Sumarmo, Penilaian Pembelajaran Matematika (Bandung: Reflika Aditama,
2016)
2
Zainiyah, Umi, “Literasi Matematika: Bagaimana Jika Ditinjau Dari Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa SD Kelas Tinggi?”, Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Vol. 4, no. 1 (2018),
p. 5–14
1
2
Tabel 1.1
Data nilai ulangan harian tes kemampuan matematis peserta didik kelas X SMAN
3 Empat Lawang
3
Netriwati, ‘Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matetamatis Berdasarkan Teori Polya
Ditinjau Dari Pengetahuan Awal Mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung’, Jurnal Pendidikan Matematika,
7.9 (2016), 181–90.
4
Rany Widyastuti, “Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Berdasarkan Teory Polya Ditinjau Dari Adversity Quotient Tipe Climber,” Al-Jabar: Jurnal Pendidikan
Matematika 6, no. 2 (2015): h. 185
3
Sumber : nilai ulangan harian kelas X SMAN 3 Empat Lawang tahun ajaran
2020/2021
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik dalam memecahkan
soal masih rendah.
2. Pendidik dalam proses melaksanakan pembelajaran belum memvariasikan
model-model yang mampu meningkatkan minat belajar siswa.
3. Peserta didik menganggap pelajaran matematika itu sulit
4
D. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, maka penelitian ini perlu
dibatasi sehingga penelitian ini lebih terarah. Adapun batasan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian dibatasi hanya pada peserta didik kelas X SMAN 3 Empat Lawang.
2. Penelitian ini melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan hanya menerapkan
model SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review).
3. Penelitian ini hanya mengungkapkan pengaruh model SQ3R terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematis.
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah
diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
“ Apakah terdapat Pengaruh Pembelajaran SQ3R terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik di SMAN 3 Empat Lawang ? ”
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran SQ3R Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Kelas di SMAN 3 Empat Lawang.
G. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat secara teoritis dan
juga dapat bermanfat untuk sumbangan pemikiran pada dunia pendidikan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi pendidik, dapat memberikan pengetahuan dan wawasan guru
pembimbing dalam melaksanakan kegiatan penelitian ini serta dapat
membantu meningkatkan pemahaman dalam menyelesaikan permasalahan
matematis peserta didik di sekolah dan lingkungannya.
b. Bagi peserta didik, dapat mengembangkan kemampuan matematis di
lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari serta dapat meningkatkan
kemampuan dan potensi pada dirinya melalui penelitian ini mengenai
Pengaruh Model SQ3R terhadap Kemampuan Pemecahan Matematis
Peserta Didik Pada Kelas X di SMAN 3 Empat Lawang.
c. Bagi mahasiswa, dapat menerapkan ilmu yang telah diterapkan selama
kuliah, dan menambah pengalaman dalam mengajar khususnya dalam
bidang matematika.
I. Sistematika Penulisan
Sebagai kerangka ilmiah dalam penyusunan skripsi ini, secara sistematis
diuraikan sebagai berikut :
Tabel 1.2
Sistematika Penulisan
BAB 1 Pendahuluan
A. Penegasan Judul
B. Latar Belakang Masalah
C. Identifikasi dan Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan
H. Sistematika Penulisan
BAB II Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis
A. Teori yang Digunakan
B. Kerangka Berpikir
C. Pengajuan Hipotesis
BAB III Metode Penelitian
A. Waktu dan Tempaat Penelitian
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
C. Populasi, Sampel dan Tekhnik Pengumpulan
Data
D. Definisi Operasional Variabel
E. Instrumen Penelitian
F. Uji Validitas dan Realibilitas Data
G. Metode Analisis Data
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Deskripsi Data
B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Analisis
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
10
Isrok’atun, Amelia Rosmala, Model-Model Pembelajaran Matematika (Jakarta:PT Bumi
Aksara,2018), h.27.
11
Nurdyansyah and Eni Fariyatul Fahyuni, Inovasi Model, (Nizmania Learning Center, 2016).
12
Sri Hayati, Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning (Magelang: Graha
Cendekia, 2017), h.6.
13
Mulyono, Strategi Pembelajaran diabad Digital (Yogyakarta : Penerbit Gawe Buku, 2018),
h.89.
14
Taufiqur Rahman, Aplikasi Model-Model Pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas
(Semarang : CV. Pilar Nusantara, 2018), Ed.1, h.24-25.
7
8
15
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2017), Cet.VII, hal.244
16
Agus Krisno B, Sintaks 45 Metode Pembelajaran dalam Student Centered Learning (SCL),
(Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2019), Cet.ke-2, h.132 .
17
Ahmad Bakhtiar, ”Impoving Student ’Reading Comprehension By Using SQ3R Method”, Junal
of English Language Teaching 02, no.2 (2018), h. 100.
9
18
Agus Krisno B, Op.Cit, hal.133-134.
19
Ibid, hal.133
20
Ibid, hal.134-135.
10
b. Fungsi LKPD
LKPD mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Sebagai panduan peserta didik dalam melakukan suatu kegiatan
belajar, misalnya melakukan sebuah percobaan.
2) Sebagai lembar pengamat, LKPD menyediakan dan memandu peserta
didik untuk menuliskan data hasil pengamatan.
3) Sebagai lembar diskusi, LKPD berisi sebuah pertanyaan yang dapat
menuntun peserta didik melakukan diskusi dalam rangka
konseptualisasi.
4) Sebagai lembar penemuan (discovery), dimana peserta didik
mengekspresikan temuannya berupa hal-hal baru yang belum pernah
ia kenal sebelumya.
5) Sebagai wahana untuk melatih peserta didik berfikir lebih kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
21
Herman and Aslim, “Pengembangan LKPD Fisika Tingkat Sma Berbasis Keterampilan Proses
Sains”, Prosiding Seminar Nasioanal Fisika (E-Journal), Vol. 4, (2015)
22
Novi Yana, “Pengaruh Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (Pogil)
Berbantuan LKPD yang Terintegrasi pada Nilai-Nilai Keislaman terhadap Kemampuan Komunikasi
Matematis Peserta Didik”, (2018) h.20. http://repository.radenintan.ac.id/5170/1/SKRIPSI.pdf
23
Ibid h.11-12
11
24
Herman and Aslim, Opcit, h.22
25
Goenawan Roebyanto and Sri Harmini, Pemecahan Masalah Matematika Untuk Pgsd,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), h.13
26
Wahyudi, Anugraheni indri, Strategi Pemecahan Masalah Matematika (Ponegoro Salatiga:
Satya Wacana University Press, 2017), h.15.
27
Fitria Adelita, Achi Rinaldi, and Fredi Ganda Putra, ‘The Effect of Hypnoteaching Learning
Method on Students’ Problem- Solving Skills and Concept Understanding’, Numerical: Jurnal Matematika
Dan Pendidikan Matematika, 5.1 (2021), 49–56, h.49.
12
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat
digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut :
X Y Y
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, maka penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis Teoritis
Hipotesis teoritis pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh model
pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite ,Review) terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematis.
2. Hipotesis Statistik
34
Aris Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013 (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2016), h.137.
15
Keterangan :
μ1 = Pemecahan masalah matematis siswa dari kelas yang diterapkan model
pembelajaran SQ3R.
μ2 = Pemecahan masalah matematis siswa dari kelas yang diterapkan model
pembelajaran SQ3R berbantuan LKPD.
μ3 = Pemecahan masalah matematis siswa dari kelas yang diterapkan model
pembelajaran konvensional metode ceramah.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SMAN 3 Empat Lawang Desa
Lubuk Tanjung Kecamatan Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang Provinsi
Sumatera Selatan.
16
17
Tabel 3.2
Rancangan Penelitian
Keterangan :
X1 = Kelas eksperimen I dengan menggunakan model pembelajaran SQ3R
X2 = Kelas eksperimen II dengan menggunakan model pembelajaran SQ3R
berbantuan LKPD
X3 = Kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
O1 = Tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
R = Pemilihan sampel dengan menggunakan kelas yang ada.
Tabel 3.3
Desain Faktorial
Model
Pembelajaran SQ3R Konvensional
SQ3R Berbantuan (Ceramah dan
(X)
Kemampuan ( X 1) LKPD diskusi)
Pemecahan (X 2) (X 3)
Masalah Matematis(Y)
Y1 X1 Y 1 X2 Y 1 X3 Y 1
Keterangan :
X : Model pembelajaran
Y : Kemampuan pemecahan masalah matematis
X1 Y 1 : Model pembelajaran SQ3R terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematis
X2 Y 1 : Model pembelajaran SQ3R berbantuan LKPD terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematis
X3 Y 1 : Model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematis.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi yang akan dipilih
dengan cara tertentu.36 Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan
teknik pengambilan sampel yang dilakukan. Sampel terdiri dari dua kelas,
yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol.
Pengambilan sampel menggunakan teknik, macam-macam teknik
sampel sebagai berikut :37
1. Probability Sampling
Probability sampling ialah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk
dipilih sebagai sampel
1) Simple Random Sampling
2) Proportionate stratifiedrandom sampling
3) Disproportionate stratifiedrandom sampling
4) Area (cluster) sampling
2. Non probability sampling
Non probability sampling ialah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk
dipilih sebagai sampel.
1) Sampling sistematis
2) Sampling kuota
3) Sampling isidental
4) Purposive sampling
5) Sensus
6) Snowball sampling
36
Yulingga Nanda, Wasis, Statistik Pendidikan (Yogyakarta:CV Budi Utama,2017), h.39
37
Ibid,h.41-42
19
2. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Koencoro Ningrat adalah kumpulan data
verbal yang terbentuk tulisan dalam arti sempit. Dokumentasi dalam arti
luas juga meliputi dokumen, artifact, foto, tape dan sebagainya. 38
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihat dalam
dokumen-dokumenyang telah ada. Perlu dilakukan untuk mengetahui
perangkat pembelajaran di SMAN 3 Empat Lawang.
38
Jhon Creswel, Metodologi Penelitian research(Yogyakarta: Mizan,2017) Jilid 4, hal.186.
39
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Rnd (Bandung:Alfabeta,2016),hal.38
20
E. Instrumen Penelitian
a. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Tes kemampuan pemecahan masalah matematis digunakan untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan
masalah matematika. Tes yang diberikan pada peserta didik dalam penelitian
ini berbentuk tes esai (uraian) agar peserta didik dapat menggunakan kalimat-
kalimat yang mereka susun sendiri untuk memecahkan soal yang ada. Berikut
Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta didik
21
Tabel 3.5
Pedoman skor tes kemampuan pemecahan masalah matematis
Indikator Respon Peserta Didik Terhadap Skor
No
Masalah
1 Memahami Masalah a. Tidak mampu menuliskan
0
diketahui dan dipertanyakan
b. Mampu menuliskan diketahui
tanpa menuliskan apa yang 1
dipertanyakan atau sebaliknya
c. Mampu menyebutkan apa yang
diketahui dan dipertanyakan 2
namun kurang tepat
d. Mampu menuliskan diketahui dan
3
dipertanyakan dengan benar
2 Menyusun Rencana a. Tidak mampu membuat
0
perencanaan penyelesaian
b. Mampu membuat perencanaan
1
penyelesaian namun kurang tepat
c. Mampu membuat perencanaan
2
penyelesaian dengan tepat
3 Melaksanakan a. Tidak mampu menjawab 0
Rencana b. Mampu menyelesaikan masalah
dan menuliskan jawaban tetapi
1
jawaban salah dan hanya
sebagian kecil jawaban benar
c. Mampu menyelesaikan masalah
dan menuliskan jawaban namun 2
jawaban kurang tepat
d. Mampu menyelesaikan masalah
dan menuliskan jawaban dengan 3
tepat
4 Mengecek/ a. Tidak mampu menyimpulkan
0
Memeriksa Kembali jawaban akhir
b. Mampu menyelesaikan jawaban
namun tidak membuat 1
kesimpulan
c. Mampu menyimpulkan jawaban 2
22
dalam mencoba lagi karena diluar jangkauannya apabila butir soal terlalu
sukar.
Perbandingan antara kategori yang soal mudah, sedang, dan sukar yang
baik adalah 2 : 6 : 2, dimana 20% soal untuk kategori mudah, 60% soal
dalam kategori sedang, dan 20% lainnya dikategorikan sukar. 42 Semakin kecil
I yang diperoleh makin sulit soal tersebut dan sebaliknya.
Rumus untuk menentukan tingkat kesukaran pada item instrumen
penelitian yaitu:
X
TK=
SMI
Keterangan :
TK = Indeks tingkat kesukaran
X = Nilai rata-rata tiap butir soal
SMI = Skor maksimal ideal
Tabel 3.6
Kriteria Indeks Kesukaran Soal43
Tingkat Kesukaran Kategori
≤0 Terlalu Sukar
0−0,30 Sukar
0,31−0,70 Sedang
0,71−1,00 Mudah
≥ 1,00 Terlalu Mudah
Kegunaan dari uji tingkat kesukaran itu sendiri adalah sebagai berikut :
a. Sebagai pengenalan konsep terhadap pembelajaran ulang dan
memberikan masukan kepada siswa mengenai hasil belajar mereka
b. Memperoleh informasi tentang penekanan kurikulum atau mencurigai
terhadap buti soal yang biasa.44
Keterangan :
42
Novalia dan Muhammad Syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan, 1 ed. (Bandar Lampung:
Anugrah Utama Raharja, 2014), h..47.
43
Ibid, h.48
44
Supardi, Statistik Penelitian Pendidikan, (Depok: PT Rajagrafindo Persada,2017), h.166
24
DP = Daya pembeda
X A = Rata-rata skor kelompok atas
X B = Rata-rata skor kelompok bawah
SMI = Skor maksimal ideal
Tabel 3.7
Klasifikasi Daya Pembeda45
Daya Pembeda Klasifikasi
≤ 0,00 Sangat jelek
0,00−0,20 Jelek
0,20−0,40 Cukup
0,40−0,70 Baik
0,70−1,00 Sangat baik
( )( )
n n
n ∑ S
r 11= 1− i=12 i
n−1 St
Keterangan :
r 11 = Reabilitas instrumen secara keseluruhan
n = Banyaknya butir soal
n
Si = Varians skor total.
n n
∑i =1 S i = Jumlah seluruh varians skor tiap butir soal.
Kategori pengujian :
Apabila r 11 ≥ 0,70 maka instrumen reliable
45
Mai sri Lena, Netriwati and Nur Rohmatul Aini, Op.cit, h.110.
46
Supardi, Op.cit, h. 169.
25
Hipotesis :
H 0=Data mengikuti distribusi normal
H 1= Data tidak berdistribusi normal.
5.
S=
Menentukan f (z), dengan tabel z
√
∑ni=1 ( X i−X )2
n−1
fkum
6. Menentukan s ( z )=
n
7. Menentukan nilai L=|f ( z )−s ( z )|
8. Menentukan nilai Lhitung =Max |f ( z )−s ( z )|
9. Menentukan nilai Ltabel =L(a , n)
10. Membandingkan Lhitung dan Ltabel , kemudian membuat kesimpulan jika
Lhitung < Ltabel maka H 0 diterima.48
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas adalah uji mengenai sama taua tidak variansi-variansi
dari dua distribusi atau bahkan lebih.Uji ini sebagai syarat uji hipotesis. Uji
homogenitas penelitian ini menggunakan uji Barlett, adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:
H 0= Populasi-populasi memiliki data yang homogen
47
Ibid, h.107.
48
Nuryadi dkk., Dasar-Dasar Statistik Penelitian, 1 ed. (Yogyakarta: Sibuku Media, 2017), h.81.
26
Dengan rumus :
χ 2hitung =ln ( 10 ) {B−∑ni=1 dk log S i2 }
Keterangan :
n = Jumlah data
∑ dk
Si2= Varians data untuk setiap kelompok ke-i
dk = Derajat kebebasan
Kriteria pengujian :
2 2
Jika χ hitung < χ tabel(1−α; dk=k−1) maka H 0 diterima
2 2
χ hitung ≥χ tabel (1−α ;dk =k−1) maka H 0ditolak
S2 =
∑ dk s2i
∑ dk
5. Hitung harga varian gabungan dan dan harga satuan barlett, dengan
rumus :
k 2
B=∑ i=k dk log S gab
6. Hitung nilai Chi Kuadrat , dengan rumus :
χ 2hitung =ln ( 10 ) {B−∑ni=1 dk log S i2 }
2
7. Tentukan harga Kai Kuadrat tabel χ tabel pada taraf signifikasi misalnya
α =0,05 dan dk =k −1, k adalah banyak kelompok sampel
2 2
8. Membandingkan nilai χ hitung dengan χ tabel
9. Membuat kesimpulan.49
H. Uji Hipotesis
Penelitian ini, uji hipotesisnya menggunakan uji Anova satu arah. Analisis
varians atau dalam bahasa inggris analysis of variance disingkat ANOVA. Analisis
varian merupakan teknik analisis untuk penelitian komparatif. Analisis varian
bertujuan untuk mempelajari atau menguji hipotesis yang menyatakan perbedaan
49
Rusydi Ananda and Muhammad Fadhli, Statistik Pendidikan, (Sampali Medan: CV.Widya
Puspita, 2018), h.182.
27
Tabel 3.8
Ringkasan Anova Satu Arah
Sumber Derajat Kuadrat
Varian Jumlah Kuadrat (JK) bebas Rerata F hitung F tabel
(SV) (db) (KR)
2
Antar ( ∑ X Ai ) JK A K RA
¿∑ −¿ ¿ ¿ A−1 α
grup (A) n Ai db A K RD
Dalam ¿¿ JK D
N− A - -
grup (D) db D
(∑ X T )
2
2
Total (∑ X T ) −
N
N−1 - - -
15. Menentukan kriteria pengujian : jika F hitung ≥ F tabel , maka tolak H 0 berarti
signifan dan konsultasikan antara F hitung dengan F tabel kemudian bandingkan.
16. Membuat keesimpulan.51
51
Yulingga Nanda, Loc.cit. hal.118-119.
29
Xj
: Rerataan pada sampel ke-j;
RKG
: Rerata kuadrat galat;
ni
: Ukuran sampel ke-i;
nj
: Ukuran sampel ke-j.
4. Menentukan daerah kritis :
5. Menentukan masing-masing uji untuk komparasi ganda
6. Menentukan kesimpulan uji.
52
Achi Rinaldi, Novalia and Muhaad Syazali, Statistik Inferensial untuk Ilmu Sosial dan
Pendidikan (Bogor : IPB Press,2020), h.62.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1
Validator Soal Kemampuan Pemecahan MasalahMatematis
2) Validitas Konstruk
Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang
telah divalidasi oleh validator dan telah direvisi atau diperbaiki,
selanjutnya dijadikan acuan dan pedoman untuk memperbaiki isi data
instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Berikut adalah
tabel uji validitas konstruk dalam instrumen tes kemampuan pemecahan
masalah matematis:
Tabel 4.2
Uji Validitas Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Tabel 4.3
Uji Tingkat KesukaranTes Kemampuan Pemecahan Masalah
Tabel 4.4
Uji Daya Beda Butir Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
d. Uji Reliabilitas
Perhitungan indeks reliabilitas tes kemampuan pemecahan masalah
matematis peserta didik terhadap butir soal uji tes yang berupa 6 butir soal
dikatakan baik apabila memiliki koefisien reliabilitas lebih dari r tabel =0,70 (r 11
≥ 0,70). Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, hasilnya
menunjukkan bahwa tes kemampuan pemecahan masalah matematispeserta
didik memiliki indeks reliabilitas yaitu sebesar 0,718. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa instrumen tersebut reliabel (pengukurannya konsisten
dan akurat) karena 0,718 ≥ 0,70, sehingga hasil tes untuk mengukur
kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik dapat dipercaya dan
layak digunakan untuk mangambil data. Perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 10.
34
Tabel 4.5
Kesimpulan Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis
Berdasarkan Tabel 4.5, uji coba tes yang terdiri dari 6 butir soal diperoleh
hasil bahwa 4 butir soal tergolong valid dan 2 butir soal tergolong tidak valid.
Sehingga 4 butir soal memenuhi kriteria tes yang diharapkan. Berdasarkan 6 soal
yang telah di uji cobakan, peneliti mengambil 4 butir soal yaitu butir soal nomor
1, 3, 4,dan 6 untuk pengambilan data nilai kemampuan pemecahan masalah
matematis peserta didik. Soal–soal yang sudah diuji cobakan tersebut digunakan
untuk pengambilan data nilai kemampuan pemecahan masalah matematis pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.6
Deskripsi Data Amatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Tabel 4.7
Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dipakaiuntuk melihat sama atau tidaknya varians
dalam populasi data. Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan pada
data nilai kemampuan pemecahan masalahpeserta didik. Uji varians data
dalam penelitian ini menggunakan teknik uji Homogeneity of Variance Test
dalam program SPSS. Perhitungan uji homogenitas data peserta didik pada
masing-masing kelompok dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran
20. Berikut adalah hasil perhitungan uji homogenitas pada taraf signifikansi
∝=5 % :
Tabel 4.8
Rangkuman Uji Homogenitas Kemampuan Pemecahan Masalah
Jalur. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh
hasil kemampuan berpikir pemecahan masalah matematis antara kelas
eksperimen 1, kelas eksperimen 2, dan kelas kontrol. Pengujuan hipotesis Anova
Satu Jalur dilakukan menggunakan program SPSS 26. Hasil analisis yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Hipotesis Anova Satu Jalur
Berdasarkan Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa hasil analisis Anova Satu Jalur
diperoleh nilai p−Value yaitu sebesar 0,000 dengan derajat angka signifikansi
yang dipakai yaitu 0,05 . Hal tersebut menunjukkan p−Value< 0,05, sehingga
H 0 ditolak dan H 1 diterima. Kesimpulannya bahwa terdapat perbedaan rata-rata
kemampuan pemecahan masalah matematis dari ketiga perlakuan.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) berbantuan LKPD,
model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R), dan model
pembelajaran konvensional memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematispeserta didik.
Hasil Anova Satu Jalur menunjukkan bahwa H 0 ditolak, sehingga terdapat
minimal 1 pasang model yang memberikan rata-rata kemampuan pemecahan
masalah matematisyang berbeda, maka selanjutnya dilakukan uji lanjut dengan
metode Scheffe. Metode Scheffe digunakan dalam penelitian ini untuk
mengetahui model yang memberikan pengaruh lebih baik terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematis peserta didik. Hasil output uji lanjut Scheffe
dengan menggunakan SPSS 26 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10
Uji Lanjut Scheffe
Multiple Comparisons
Mean
(I) Model Difference
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran (I-J) Std. Error Sig.
Model SQ3R Model SQ3R berbantuan -3,18133 2,39449 ,417
LKPD
Model Konvensional 9,24200* 2,39449 ,001
Model SQ3R Model SQ3R 3,18133 2,39449 ,417
berbantuan LKPD Model Konvensional 12,42333* 2,39449 ,000
Model Model SQ3R -9,24200* 2,39449 ,001
38
Multiple Comparisons
Mean
(I) Model Difference
Pembelajaran (J) Model Pembelajaran (I-J) Std. Error Sig.
Konvensional Model SQ3R berbantuan -12,42333* 2,39449 ,000
LKPD
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
C. Pembahasan
Penelitian ini memiliki satu variabel bebas dan satu variabel terikat, dimana
variabel bebasnya yaitu model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review
(SQ3R), serta varibel terikatnya yaitu kemampuan pemecahan masalah matematis
peserta didik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X
diSMA Negeri 3 Empat Lawang. Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah
kelas X IPA 1, X IPA 3, dan X IPA 5. Jumlah peserta didik kelas X IPA 1 yaitu
sebanyak 30 peserta didik, kelas X IPA 3 yaitu sebanyak 30 peserta didik, dan kelas
X IPA 5 yaitu sebanyak 30 peserta didik. Kelas X IPA 1sebagai kelas eksperimen
(perlakuan) satu yang menerapkan model pembelajaran Survey, Question, Read,
Recite, Review (SQ3R), kelas X IPA 5 sebagai kelas eksperimen (perlakuan) dua
yang menerapkan model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review
(SQ3R) berbantuan LKPD, dan kelas X IPA 3 sebagai kelas kontrol yang
menerapkan model pembelajaran konvensional. Materi yang diajarkan dalam
39
penelitian ini adalah SPLTV. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model
pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematis peserta didik. Peneliti akan melakukan posttest untuk
mengukur akhir pemecahan masalah matematis peserta didik, serta menghitung nilai
setelah diterapkan perlakuan pada masing-masing kelas sampel.
Model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) adalah
suatu model pembelajaran yang menggunakan strategi membaca sehingga dapat
mengembangkan metakognitif siswa, yaitu dengan memberikan tugas membaca
materi belajar secara seksama dan cermat. Model pembelajaran SQ3R bersifat
praktis dan dapat diterapkan atau diaplikasikan kedalam berbagai pendekatan
pembelajaran. Manfaat dari model pembelajaran SQ3R yaitu memberi kemungkinan
pada pembaca untuk menentukan apakah bacaan tersebut sesuai dengan
keperluannya atau tidak, memberi kesempatan kepada para pembaca untuk berlaku
fleksibel, dan membekali pembaca untuk belajar secara sistematis. Penerapan
metode SQ3R dalam pembelajaran akan menghasilkan pemahaman yang
komprehensif, bukan ingatan. Pemahaman yang komprehensif akan bertahan lebih
lama tersimpan di dalam otak, daripada sekedar mengingat fakta. Model
pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar dengan efektif dan
efisien apabila dibandingkan dengan belajar tanpa menerapkan model yang sesuai
dengan kondisi peserta didik.
LKPD adalah suatu media sarana yang berupa lembar kerja yang berisikan
materi, ringkasan, percobaan-percobaan yang digunakan untuk melakukan
pemecahan masalah serta mengarahkan peserta didik lebih aktif dalam proses
pembelajaran. Media ini umumnya berisi sebuah praktikum, percobaan yang dapat
dikerjakan dirumah, berupa materi bahan diskusi, ataupun soal-soal latihan yang
dapat mengarahkan peserta didik beraktifitas didalam sebuah proses pembelajaran.
Hal ini berarti melalui penggunaan LKPD, peserta didik dapat melakukan
aktivitassekaligus memperoleh semacam ringkasan dari materi yang menjadi dasar
aktivitastersebut. LKPD dapat dijadikan sebagai salah satu perangkat atau sarana
pendukung. LKPD dalam penelitian ini digunakan pendidik dalem menunjang
proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran SQ3R agar
dapat berjalan dengan baik dan dapat diharapkan dapat berpengaruh terhadap
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik.
Proses pembelajaran pada model pembelajaran Survey, Question, Read,
Recite, Review (SQ3R) berbantuan LKPD dimulai dengan melakukan pra penelitian
untuk melihat kemampuan awal peserta didik. Merujuk dari hasil yang telah
diperoleh, masih banyak peserta didik yang belum menguasai kemampuan
pemecahan masalah matematis. Hal tersebut dapat dilihat dari rendahnya nilai setiap
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis. Empat indikator kemampuan
pemecahan masalah matematis yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah, dan memeriksa kembali
jawaban. Nilai setiap indikator kemampuan pemecahan masalah matematis masih
tergolong rendah dan masih dibawah rata-rata. Melalui penerapan model
pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) berbantuan LKPD
peserta didik akan dilatih untuk menguasai kemampuan pemecahan masalah
matematis.
Langkah pertama pada model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite,
Review (SQ3R) berbantuan LKPD yaitu langkah Survey. Dalam tahap ini pendidik
40
penggunaan waktu yang kurang efisien karena waktu yang dibutuhkan peserta didik
dalam berdiskusi dan mempresentasikan hasilnya kurang maksimal.
Pelaksanaan pertemuan kedua, diawali dengan mengucapkan salam kepada
peserta didik, kelas dimulai dengan membaca do’a yang dipimpin ketua kelas.
Selanjutnya peneliti memeriksa daftar hadir dengan menanyakan siapa yang tidak
hadir dan keterangannya. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dari
pertemuan ini dan sekilas membahas materi yang dibahas sebelumnya.
Pembelajaran masih menerapkan model pembelajaran SQ3R dengan bantuan papan
tulis, buku paket dari guru dan LKPD yang telah disiapkan sebagai bahan ajar.
Pertemuan kedua ini, peserta didik mulai membiasakan belajar dengan model
SQ3R, namun masih ada beberapa siswa masih pasif dalam proses pembelajaran.
Penggunaan waktu mulai terencana tapi belum efektif, disebabkan terdapat
beberapa peserta didik kurang konsentrasi dalam belajar seperti berbicara dengan
sesama peserta didik.
Pertemuan ketiga, tetap menerapkan model SQ3R, pelaksanaan sama seperti
sebelumnya. Respon peserta didik mulai lebih aktif, didalam diskusi lebih berani
mengungkapkan pendapat. Kendala ditemui pada pertemuan ini sudah mulai
terminimalisir, dimana penerapan model ini peserta didik terbiasa dan sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat oleh peneliti.
Pertemuan keempat, pelaksanaan seperti pertemuan sebelumnya, peneliti
memasuki kelas, mengucapkan salam, mempersilahkan ketua kelas memimpin do’a
untuk mengawali pembelajaran. Peneliti membahas kembali materi sebelum-
sebelumnya. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini tetap menerapkan model
SQ3R dan menggunakan pembelajaran dengan berkelompok. Kendala sudah tidak
ditemui, kondisi kelas sudah kondusif, tidak ada siswa yang membuat keributan
didalam pembelajaran, lebih antusias. Diakhir pembelajaran . Kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ini tetap menerapkan model SQ3R dan menggunakan
pembelajaran dengan berkelompok. Kendala sudah tidak ditemui, kondisi kelas
sudah kondusif, tidak ada siswa yang membuat keributan didalam pembelajaran,
lebih antusias. Diakhir pembelajaran . Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini
tetap menerapkan model SQ3R dan menggunakan pembelajaran dengan
berkelompok. Kendala sudah tidak ditemui, kondisi kelas sudah kondusif, tidak ada
siswa yang membuat keributan didalam pembelajaran, lebih antusias. Diakhir
pembelajaran, peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi
yang telah disampaikan dari pertemuan awal hingga materi selesai.
Akhir pertemuan, peneliti memberikan soal posttest mengenai materi SPLTV
untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematis peserta didik.tipe soal yang diberikan sama dengan soal yang diberikan
untuk melihat data awal, terdapat perbedaan pada angka-angka dalam soal dan
objek yang digunakanserta soal yang diberikan berupa soal uraian.
Penerapan pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran
langsung. Pada pertemuan pertama, setelah diberikan materi, peserta didik diberi
kesempatan bertanya mengenai materi yang kurang dipahami, kemudian peneliti
memberikan soal. Ketika proses pembelajaran berlangsung peserta didik hanya
memperhatikan dan mendengarkan materi yang diberikan, apabila dalam
pembelajaran peserta didik kurang memahami materi maka peserta didik akan
bertanya dan kondisi dimana pendidik memberikan pertanyaan terdapat peserta
didik yang menjawab. Selanjutnya peneliti meminta peserta didik untuk
42
Hasil yang diperoleh peneliti juga selaras dengan penelitian sebelumnya yang
menggunakan model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R)
berbantuan LKPD oleh Soraya, Rosmaiyadi, dan Rika Wahyuni, hasil yang
didapatkan bahwa pembelajaran denganmodel Survey, Question, Read, Recite,
Review (SQ3R) dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta
didik.53 Selanjutnya penelitian oleh Deviyanti Pangestu, Maman Surahman, dan
53
Soraya, Rosmaiyadi, dan Rika Wahyuni, “Pengaruh Model Pembelajaran SQ3R Terhadap
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Smp Pada Materi Pola Bilangan,” JPMI (Jurnal
44
Yulita Dwi Lestari hasil yang didapatkan bahwa pembelajaran denganmodel Survey,
Question, Read, Recite, Review (SQ3R) dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis matematis peserta didik.54 Kemudian penelitian oleh S. Rahayuningsih dan I.
Kristiawan, hasil yang didapatkan bahwa pembelajaran dengan model Survey,
Question, Read, Recite, Review (SQ3R) dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematis peserta didik. 55
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji hipotesis Anova Satu
Jalur, diperoleh hasil bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima, dan dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite,
Review (SQ3R) berbantuan LKPD terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematis peserta didik. Model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite,
Review (SQ3R) berbantuan LKPD lebih baik jika dibandingkan dengan model
pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R), dan model
pembelajaran konvensional dalam memberikan pengaruh terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematis peserta didik.
B. Rekomendasi
Penelitian yang telah dilakukan penulis terdapat beberapa kekurangan dalam
pelaksanaan dikelas, yaitu alokasi waktu yang telah disusun didalam RPP belum
sesuai pada saat kegiatan pembelajaran dan kurangnya kemampuan peneliti dalam
pengelolaan kelas sehingga masih ada peserta didik yang masih belum fokus dengan
materi peneliti berikan. Berdasarkan beberapa kekurangan dalam penelitian ini
terdapat beberapa saran yang ingin disampaikan oleh peneliti kepada beberapa pihak
yang terkait dalam penelitian ini:
1. Peserta Didik
Peserta didik harus belajar dengan rajin dan tekun dalam upaya
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik.
Peserta didik ketika diskusi, sebaiknya dapat mencari alternatif jawaban dari
setiap penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi, fokus dalam menyelesaian
permasalahan saat diskusi, dan berani serta percaya diri saat menyampaikan hasil
diskusi.
2. Pendidik
Pendidik dalam upaya mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
matematis peserta didik perlu adanya inovasi model pembelajaran yang tepat
agar dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta
didik. model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R)
berbantuan LKPD merupakan salah satu solusi model pembelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik
menjadi lebih baik. Model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review
(SQ3R) berbantuan LKPD baik diterapkan dalam pembelajaran matematika di
SMA Negeri 3 Empat Lawang kelas X pada mata materi SPLTV.
3. Sekolah
Sekolah sebagai salah satu sarana dalam menimba ilmu pendidikan,
difokuskan untuk dapat memberikan informasi kepada pendidik agar dapat
memberikan inovasi model pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Model pembelajaran
Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) berbantuan LKPD merupakan
46
Adelita, Fitria, Achi Rinaldi, and Fredi Ganda Putra, "The Effect of Hypnoteaching
Learning Method on Students’ Problem- Solving Skills and Concept
Understanding", Numerical: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 5.1
(2021), 49–56
Ananda, Rusydi, and Muhammad Fadhli. Statistik Pendidikan. Medan: CV. idya
Puspita, 2018.
Deviyanti Pangestu, Maman Surahman, and Yulita Dwi Lestari, "Pengaruh Model
Pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Di Sekolah Dasar", Pedagogi: Jurnal
Pendidikan Dasar, 8.2 (2020), 18–27 (p. h. 18).
Fadhli, Rusydi Ananda dan Muhammad. Statistik Pendidikan. Medan: CV. Widya
Puspita, 2018.
Hartati, Suci, Ratu Ayu Bilqis, and Achi Rinaldi, "Mathematical Problem-Solving
Abilities and Reflective Thinking Abilities: The Impact of the Influence of
Eliciting Activities Models", Al-Jabar : Jurnal Pendidikan Matematika, 11.1
(2020), 167–78 <https://doi.org/10.24042/ajpm.v11i1.6709>
48
Mawaddah, Siti, and Hana Anisah. "Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis pada
Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Generatif
(Generative Learning) di SMP." EDU-MATH Jurnal Pendidikan Matematika,
2015: 167.
Munawar, Sofwan, Yuyu Yuhana, and Cecep Anwar. "Pengaruh Model Pembelajaran
SQ3R terhadap Kemampuan Refresentasi Matematis Peserta Didik."
TIRTAMATH: Jurnal Penelitian dan Pengajaran Matematika, 2020:
113.<https://doi.org/10.48181/tirtamath.v2i2.8324>
Netriwati, and Sri Lena. Metode Penelitian Matematika and Sains. Bandar Lampung,
2019.
Novalia, and Muhammad Syazali. Olah Data Pendidikan. Bandar Lampung: Anugrah
Utama Raharja, 2014.
49
Nurdyansyah, and Eni Fariyatul Fahyuni. Inovasi Model. Malang: Nizmania Learning
Center, 2016.
Polya, G., Polya Ho to Solve It, Princeton University Press, Princeton, New Jersey,
1973
Putra, Harry Dwi. "Kemampuan Pemecahan Masalah Mtematis Siswa SMP pada
Materi Bangun Ruang." JIPM, 2018: 76-
85.<https://doi.org/10.25273/jipm.v6i2.2007>
Rahmadani, Nanda Ayu. "Efektifitas Model SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,
Review) Berbantuan LKPD Berorientasi Etnomatematika terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis Peserta Dididk." Repository UIN Raden Intan
Lampung, 2020: 1-
37.<http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203>.
Rinaldi, Achi. Novalia and Syazali Muhamad. Statistik Inferensial untuk Ilmu Sosial
dan Pendidikan. Bogor: IPB Press,2020
Shoimin, Aris. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2016.
sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RnD. Bandung: Alfabeta, 2016.
Wulandari, Putri, Mujib, and Fredi Ganda Putra. "Pengaruh Model Pembelajaran
Investigasi Kelompok Berbantuan Perangkat Lunak terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis." Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 2016:
101-106.<https://doi.org/10.24042/ajpm.v7i1.134>.
Yulingga, Nanda, and Wasis. Statistik Pendidikan. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017.