1) The document discusses the importance of honoring and respecting scholars and knowledge. It provides several stories of people who failed to properly respect their teachers and scholars and as a result lost their knowledge and ability to benefit from it.
2) It emphasizes the importance of respecting one's teacher above all else, as teachers are effectively one's parents in matters of religion and knowledge.
3) It outlines proper etiquette for interacting with and showing respect to scholars according to several important Islamic scholars and teachers from history.
Original Description:
Kitab yang cocok untuk para pencari ilmu. Berisi tentang adab para pencari ilmu
1) The document discusses the importance of honoring and respecting scholars and knowledge. It provides several stories of people who failed to properly respect their teachers and scholars and as a result lost their knowledge and ability to benefit from it.
2) It emphasizes the importance of respecting one's teacher above all else, as teachers are effectively one's parents in matters of religion and knowledge.
3) It outlines proper etiquette for interacting with and showing respect to scholars according to several important Islamic scholars and teachers from history.
1) The document discusses the importance of honoring and respecting scholars and knowledge. It provides several stories of people who failed to properly respect their teachers and scholars and as a result lost their knowledge and ability to benefit from it.
2) It emphasizes the importance of respecting one's teacher above all else, as teachers are effectively one's parents in matters of religion and knowledge.
3) It outlines proper etiquette for interacting with and showing respect to scholars according to several important Islamic scholars and teachers from history.
bintu Fakhrullah Day & Date : Jun'at, 30 Juni 2023
PAGE 1 of 12 @Anwar. Muslimah
• Ketahuilah bahwa seseorang tidak akan mendapatkan ilmu dan tidak akan mendapat ilmu yang manfaat kecuali dengan mengagungkan ilmu, memuliakan ilmu ,memuliakan orang yang mempunyai ilmu. Juga menghormati guru.
• Dikatakan bahwa seseorang tidak akan mendapat
ilmu yang bermanfaatan kecuali dengan mengagungkan ilmu,mengagungkan guru. Dan tidak ada orang yang gagal dalam mencari ilmu kecuali dia memuliakan guru.
TRUE STORY
Ada salah satu murid Al Habib Abdullah As-Syatiri Tareem,
Pinter banget dan punya ilmu banyak. Saking pintarnya beliau sampek hafal Kitab Mughniyatul Muhtadz ( kitab fiqih 4 jilid perjilidnya seperti Al Qur'an). Beliau itu hafal di luar kepala. Sampai dikatakan ilmu beliau itu hampir sama dengan ilmunya Habib Abdullah As Syatiri ( Pengasuh Ribath Tareem) . Tapi sayangnya murid beliau ini, karena merasa beliau udah mengungguli gurunya,dia pun mulai tidak menghormati guru. PAGE 2 of 12 @Anwar. Muslimah Dia tidak memuliakan guru sampai memanggil Al Habib Abdullah As Syatiri dengan namanya saja ( Ya Abdullah As Syatiri tanpa ada Habib nya). Saking dia merasa ilmunya sudah sepadan dengan gurunya.
Tapi Al Habib Abdullah As Syatiri sangat sabar.Beliau pun
tidak murka dengan perlakuan muridnya. Pada suatu hari, muridnya yang pinter ini yang su'ul adab, dia keluar ke Mukalla tanpa izin kepada gurunya. Dia pergi ke Mukalla untuk mengajar disana. Akhirnya karena murid beliau yang satu ini sudah terkenal dimana-mana bahwa beliau adalah muridnya Habib Abdullah As Syatiri yang paling pintar,dia disambut oleh penduduk Mukallah dengan gembira.
Karena penduduk Mukalla tahu, dia ini orang alim maka
dipersilahkan untuk mengajar di salah satu Masjid Mukalla. Ketika beliau naik ke atas mimbar, beliau mau mengucapkan 'Assalam' langsung dia tidak ingat satu pun ilmu. Lupa semua dan pelajaran yang ia hafalkan sekelas kitab Safinatun Najah ,kitab fiqih paling kecil pun dia tidak hafal.
PAGE 3 of 12 @Anwar. Muslimah
Akhirnya setelah orang lama menunggu, " kalimah pidato beliau kenapa kok tidak mulai* ? " Akhirnya muridnya Al Habib Abdullah As Syatiri turun dengan rasa malu.Dia berusaha mengingat kembali ilmunya tapi nihil. Dia tidak mendapatkan karena Allah telah mencabut ilmu dari hatinya.
Akhirnya dia hidup dengan penuh sengsara. Dia enggan
meminta maaf dengan gurunya. Sampek akhir hayatnya pun dia hidup dengan kesengsaraan karena Su'ul adab kepada gurunya.
• Dikatakan bahwa memuliakan guru lebih baik daripada taat/
patuh.Seseorang itu tidak akan dikatakan kafir dengan melakukan maksiat saja, akan tetapi dikatakan kafir karena dia menganggap remeh sebuah maksitat juga meninggalkan rasa pengagungan terhadap taat kepada Allah.
• Salah satu dari bentuk memuliakan ilmu adalah memuliakan
guru ( orang yang menyampaikan ilmu ). Sayyidina Ali berkata : " Saya adalah budak bagi seseorang yang mengajarkanku satu huruf. Jika guruku suka maka dia akan menjualku, dan jika guruku suka dia akan memerdekakanku, dan jika guruku suka maka saya akan menjadi hamba untuknya."
PAGE 4 of 12 @Anwar. Muslimah
•Dikatakan tentang hal itu , saya melihat bahwa temasuk daripada hak nya ilmu adalah haknya guru maka wajib muslim menjaga hak* nya guru. Sungguh telah berhak dihadiahkan kepada seseorang yang mengajatkan satu huruf saja, menghadiahkan 1000 dirham. Karena sesungguhnya seseorang yang mengajarimu satu huruf dari huruf yang engkau butuhkan dalam agama, maka dia adalah ayahmu dalam agama.
• Dikatakn oleh Asy-Rozy ,beliau berkata :
" Siapapun yang menginginkan dirinya Alim, maka sebaiknya dia memperhatikan orang* yang asing karena mencari ilmu fiqih ,memuliakan mereka ,memberi makan kepada mereka, menghormati mereka juga memberikan hadiah kepada mereka. Jika anaknya tidak berhasil menjadi orang alim, maka cucunya akan menjadi orang alim" PAGE 5 of 12 @Anwar. Muslimah • Dikatakan oleh Syekh Azhar Nujhy mengatakan bagaimana adab kita kepada guru. 1.) Tidak dibenarkan kita berjalan di depannya beliau 2.) Tidak dibenarkan kita duduk di kursi beliau. 3.) Kita jangan memulai percakapan kecuali dengan izinnya guru 4.) Jangan banyak ngomong kecuali atas izinya 5.) Jangan menanyakan sesuatu ketika melihat guru kita udah mulai bosan.Kita harus menjaga juga memperhatikan waktunya guru. 6.) Juga tidak mengetok pintu akan tetapi kita sabar menunggu guru kita keluar.
Kesimpulannya : Kita harus mencari ridhonya guru juga
menjauhi sesuatu yang membuat guru kita murka .Juga kita berusaha untuk mematuhi perintah guru selama perintah itu bukan untuk maksiat. Tidak ada kata taat kepada makhluk, dalam bermaksiat kepada sang Khaliq ( sang pencipta ).
PAGE 6 of 12 @Anwar. Muslimah
• Rasulullah SAW bersabda : " Sesungguhnya manusia yang paling jelek adalah seseorang yang meninggalkan agamanya karena dunia orang lain. "
• Termasuk daripada mengagungkan guru adalah
mengagungkan/memuliakan anak* nya guru dan juga mengagungkan orang* yang mempunyai hubungan dengan guru kita.
TRUE STORY :
Ada salah satu khodim, dia disuruh jagain kudanya si
guru.Kemudian, saking tidak ingin berjalan di depan kuda gurunya, jadi ketika mau memasukkan kuda ke kandangnya sampek butuh waktu 3 hari. Karena dia memerintahkan kudanya untuk masuk ke dalam kandang dari belakang. Karena dia tidak ingin berjalan di depan kuda gurunya.
PAGE 7 of 12 @Anwar. Muslimah
• Syekh Islam Burhanudin,beliau bercerita : Dulu ada seorang ulama besar di Tanah Bukhoro. Ulama ini suatu saat mengajar di kelas. Akan tetapi beliau sering berdiri di tengah* pelajarannya sewaktu menyampaikan pelajarannya. Berapa menit berdiri lalu duduk. terus berulang seperti itu.
Kemudian, sang murid bertanya, " Wahai ustadz, mengapa
engkau kadang* suka berdiri "
Jawaban gurunya tersebut, " Ya karena saya melihat anak
guruku sedang bermain. Dan kadang* dia suka datang ke depan masjid depan kelas kita, maka saya berdiri untuk menghormati guru saya "
• Diceritakan oleh Syekh Fachruldin al-Arsabandi ( beliau
termasuk ulama terkemuka di zamannya) : Pemerintah di negerinya sangat memuliakan beliau. Kemudian Syekh Fachruldin berkata : " Saya menemukan penghormatan yang seperti ini berkah guru saya karena dulu saya berkhidmah kepada guruku selama 30 tahun. Saya memasakkan guru saya selama 30 tahun. " Gurunya ini bernama Syekh Abu Yazid Ad-dhabusyi.Selama 30 tahun saya memasakkan untuk guru saya akan tetapi saya tidak makan sedikitpun dari masakan saya.
PAGE 8 of 12 @Anwar. Muslimah
• Dikatakan bahwa Syekh Al-Haul'ani ,beliau ini pindah tempat dari Kota Bukhoro ke Desa Bukhoro ( pedalaman) karena ada sesuatu. Sehingga murid* beliau itu ziaroh / nyambang ke gurunya yang ada di pedesaan. Kecuali satu muridnya yang bernama Syekh Abu Bakar Azharnajhy. Suatu saat Syekh Alkhawlani, berpas pasan dengan muridnya yang tidak pernah menjenguknya yakni Syekh Abu Bakar. Kemudian bertanyalah guru ini, " Wahai Abu Bakar mengapa engkau tidak mengunjungi ku? " Kemudian kata Syekh Abu Bakar, " Ya guru, karena aku sibuk mengurusi ibuku. " Akhrinya Kata guru beliau, " Ya kamu akan diberkahi umurmu, engkau akan dikasih umur yang panjang akan tetapi engkau tidak akan dikasih enaknya belajar. "
Akhirnya begitulah kenyataannya, Syekh Abu Bakar ini umur
beliau panjang tapi tidak dikasih rasa enak dalam mengajar.
• Siapapun yang menyakiti guru maka dia akan
dihalangi/diharamkan untuk dapat berkahnya ilmu dan dia tidak akan mengambil kemanfaatan dari ilmunya kecuali sedikit.
PAGE 9 of 12 @Anwar. Muslimah
• Ada satu syekh mengatakan : Guru dan Dokter itu sama. Mereka tidak akan memberikan nasehat jika kita tidak memuliakan keduanya. Maka bersabarlah atas sakitmu jika engkau menyakiti dokter mu. Dan bersabarlah atas kebodohanmu jika engkau cuek atau menyakiti gurumu.
• Diceritakan bahwa Khalifah Harun Ar-Rosyid mengirimkan
anaknya untuk belajar kepada Syekh Asmui. Untuk belajar ilmu dan adab. Suatu saat Khalifah Harun Ar Rosyid ini menyambangi anaknya yang ada di pesantren. Kemudian, melihat Syekh Asmui ini sedang berwudhu dan membasuk kakinya. Sedangkan anaknya Harus Ar Rosyid ini membantu untuk menyiramkan air kepada gurunya yang sedang berwudhu. Akhirnya, Khalifah Harun Ar Rosyid ini nanya, " Wahau Syekh, kenapa engkau tidak menyuruh anakku untuk menyiramkan air kepadamu dengan salah satu tangannya dan membasuh kakimu dengan tangan yang lain. Kenapa hanya menyiramkan air saja? "
• Juga termasuk mengagungkan ilmu adalah mengagungkan
kitab. Maka sebaiknya bagi seorang santri untuk tidak mengambil kitab kecuali dengan bersuci/ berwudhu.
PAGE 10 of 12 @Anwar. Muslimah
• Syekh Imam Al Khalini berkata : " Saya itimu tidak mendapatkan ilmu yang seperti ibu kecuali dengan Ta'dhim/ memuliakan guru/ kitab. Sesungguhnya saya tidak mengambil satu kertas dari kitab kecuali dalam keadaan suci."
• Imam Syekh Sarkhosyi Rahmatullah ,beliau ini
Diceritakan satu malam lagi sakit perut.Akhrinya beliau keluar masuk hamam. Sampai 1 malam bisa berwudhu hingga 17X. Sesuai hitungan beliau pergi ke kamar mandi. Karena bekiau ini tidak mengulang pelajaran kecuali dalam keadaan suci. Karena sesungguhnya ilmu adalah cahaya,wudhu adalah cahaya ,dan jika kita menggabungkan 2 cahaya maka bertambahlah cahaya.
• Termasuk dari mengagungkan ilmu adalah tidak selonjoran ke
kitab. Menaruh kitab tafsir diatas kitab* yang lain. Karena tafsir itu adalah ilmu Al-Qur'an .Jangan sampai kita menaruh di atas kita sesuatu yang lain.
• Syekh Burhanuddin beliau menceritakan :
Salah satu orang alim Faqih yang menaruh pena di atas kitab maka, Syekh Burhanuddin itu menasihatinya : " Janganlah engkau menaruh pena diatas kitab "
PAGE 11 of 12 @Anwar. Muslimah
FAEDAH :
1. Ketika kita Su'ul adab dahulu, tidak memuliakan guru, maka
Allah akam mengambil ilmu dari kita juga Allah tidak memberkahi kehidupan kita dan mengakibatkan mati dalam keadaan Su'ul Khotimah. 2. Ilmu itu tidak ada harganya. Guru nggc mengharap uang kita, tapi Beliau ingin kita tidak putus silaturahmi dengannya. 3. Dekat dengan seorang guru itu tidak hanya secara Dzhohir tapi juga Batin. Bagimana kita mencintai dan mendoakan beliau di setiap waktu. 4. Kita memuliakan guru tidak harus deket dnegan guru. Bangun kedekatakan kita secara batin. Yakni dengan mendoakan guru, Jaga hati ( jangan sampai suudzon sma guru) , kita berusaha untuk menyampaikan kebaikan* guru kepada anak* kita / murid* kita agar mereka tertarik untuk mencintai guru kita.