You are on page 1of 19

INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM

ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad


DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

Konsep Teologi Al-Kindi

Kusuma Dewi Nur Aini M.Ag1* Asse Nur Izza2 Churriyah3 Wa Ode Sitti Darlisa
P.4
Universitas Darussalam Gontor Jawa Timur*1-4
*1
email: kusumadewi@gontor.ac.id
2
email: assenurizza@gmail.com
3
email: churriyah69@gmail.com
4
email: aisyahmalang11@gmail.com

Abstract Artikel Info


Received:
Al Kindi was the first Muslim philosopher to introduce xxxxxxxxxxxx
philosophy to the Arabs so that he was given the title of Revised:
Arab philosopher. The concept of philosophy in the form of xxxxxxxxxxx
an attempt to Islamize Greek philosophy was then Accepted:
introduced to the Arabs. Just like other scholars, Al Kindi xxxxxxxxxxx
also has special thoughts about the concept of theology, the Published:
term Theology itself is the basic basis of every religion xxxxxxxxxxxxx
which acts as a science that examines the form that must be
worshiped and makes a person better understand his own
religious tradition and the traditions of other religions.
based on the existing situation. therefore, the concept of Al-
Kindi's theology in it discusses the philosophy of divinity,
metaphysics and the theory of creation of Nature. Through
the amalgamation of science and philosophy, Al Kindi tries
to prove rationally about the Oneness of God. By using
descriptive and analytical methods, he tries to understand
Al-Kindi's theory of thought regarding his theological
concept that Allah is the creator of nature but not the prime
mover. And according to him nature is not eternal but there
is a beginning and according to him Allah is the One, the
source of this nature and the source of all that exists.
Keywords : Al Kindi, Philosophy, Theology

Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
264
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

Abstrak

Al Kindi merupakan filusuf muslim pertama yang


mengenalkan filsafat kepada bangsa Arab sehingga ia di
beri gelar filosof bangsa Arab. Konsep filsafanya berupa
upaya untuk mengislamkan filsafat Yunani kemudian di
kenalkan kepada bangsa Arab. Sama seperti ulama yang
lain Al kindi juga mempunyai pemikiran khusus tentang
konsep teologi istilah Teologi sendiri adalah dasar dasar
dari setiap agama yang berperan sebagai suatu ilmu yang
mengakji tentang wujud yang harus disembah dan
membuat seseorang lebih memahami tradisi agamanya
sendiri maupun tradisi yang ada di agama lain berdasarkan
situasi yang ada. maka dari itu, Konsep teologi Al-Kindi di
dalamnya membahas tentang filsafat ketuhanan, metafisika
dan teori penciptaan Alam.Melalui penggabungan ilmu
pengetahuan dan filsafat Al Kindi berusaha membuktikan
secara rasional tentang ke Esaan Tuhan. Dengan
menggunakan metode deskriptif dan analisis berusaha
memahami teori pemikiran Al-Kindi mengenai Konsep
teologinya bahwa Allah adalah pencipta alam tetapi bukan
penggerak utama. Dan menurutnya alam itu tidak kekal
melainkan ada permulaan serta menurutnya Allah Yang
Maha Satu sumber dari alam ini dan sumber dari segala
yang ada.

Kata Kunci : Al Kindi, Filsafat, Teologi.

A. Pendahuluan Filsuf Muslim pertama, al-Kindi,


Islam telah dikenal oleh dunia mencoba menyangkutkan antara filsafat
sejak permulaan abad ketujuh, akan dan teori agama, dengan tujuan
tetapi filsafat Islam baru dimulai pada memahami beberapa hal yang nyata
awal abad kedelapan. Keberadaan (pengetahuan tentang kebenaran).
filsafat pada masa itu juga menjadi Tujuan filsafatnya adalah mencari
pertanda masa kejayaan dunia Islam, kebenaran. Oleh karena itu Al-Kindi
yaitu Dinasti Abbasiyah di Bagdad dan
Dinasti Amaviye di Spanyol. Sebagai

Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
265
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

dikenal sebagai filosof muslim dengan lainnya terdapat di bumi ini merupakan
konsep ketuhanan. 1 Wahid bi AlMajaz (Satu yang pasti atau
Konsep ketuhanan Al-kindi majazy)3
didasarkan pada metafisika. Inilah yang
Al-Kindi berpendapat bahwa
membedakan filosof Yunani Aristoteles
menyeimbangkan antara filsafat dan juga
dengan dirinya. Filsafat Al-Kindi
agama merupakan dua hal yang saling
memiliki keunikannya sendiri, dan hasil
berkesinambungan dan tidak adapat
dari dekrit kekaisarannya
dipisahkan dimana menurut beliau
membedakannya dari Aristoteles dan
filsafat bagian dari agama, serta Al-
para filosof muslim setelahnya, bahkan
Qur’an juga memperbolehkan manusia
filsafat Al-Kindi memiliki gaya unik
untuk merenung bahwasanya akal
tersendiri. Orientasi filosofisnya adalah
mempunyai kewajiban terhadap Al-
tentang keesaan Tuhan, teori penciptaan
Qur’an yang mutasyabihat.
alam, bukti keberadaan Tuhan, dan
esensi dan esensi Tuhan.2
B. Metode Penelitian
Filsafat ketuhanan menurut al-
Metode yang kami gunakan dalam
Kindi adalah usaha manusia yang paling
penelitian kami adalah metode
baik adalah mencari suatu kebenaran
deskriptif. Yaitu dengan
melalui filsafat, serupa dengan Filsafat
mendeskripsikan pemikiran-pemikiran
al-Kindi yang paling mulia adalah
Al-kindi dan konsep teologinya secara
Filsafat Pertama(falsafah al-ula), yaitu
ringkas.selain itu metode yang kami
bekerja keras untuk mengenal Tuhan
gunakan adalah metode analisis dengan
yang Pertama, yaitu Allah. Tuhan bagi
menganalisis pemikiranya dan
Alkindi yakni Al-wahid Al-Haqiqah
mendapatkan hasil konsep theologinya
(Yang satu tidak ada yang
Al-kindi
menyamainya), sedangkan keesaan yang
1
Yulia Latifah, Sabilla Azzahra HR,
dkk. “Filsafat Ketuhanan Al-Kindi Dalam C. Hasil dan Pembahasan
Perspektif Al-Qur’an”Jurnal Istighna, Vol. 4, No
2, Juli 2021
2
Ibid Filsafat Ketuhanan Al-Kindi 3
Dalam Perspektif Al-Qur’an”Jurnal Istighna, 1 Syafieh, M. Fil. I. “Tuhan Dalam
Vol. 4, No 2, Juli 2021.hal. 15 Perspektif Al Quran”. Jurnal At-Tibyan Vol. I
No.1 Januari– Juni 2016
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
266
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

Nama Al Kindi tersebut


1. Biografi Al Kindi merupakan nama yang mana di
nisbatkan kepada marga atau suku
Nama lengkap Al Kindi adalah
leluhurnya yang mana merupakan salah
Abu Yusuf Ya’kub bin Ishaq bin Sabbah
satu suku yang besar pada zaman pra-
ibn Imran bin Ismail Al-Ash’ats bin Qais
Islam, menurut Faud Ahwani, Al Kindi
Al Kindi yang mana lahir di Kufah dan
berasal atau terlahir dari keluarga
sekarang ini di kenal dengan nama Iraq
bangsawan, terpelajar , mempunyai
pada tahun 801 M atau pada abad ke
derajat yang tingggi dan juga terhormat
pada masa khalifah Harun Al Rasyid
di kalangan masyarakat. Dan buyut Al
dari dinasti Bani Abbas.4
Kindi sendiri yaitu Ismail Al Ash’ats bin
Al Kindi sendiri terlahir di masa Qais merupakan orang pertama dari
yang mana ulmu pengetahuan dalam keturunannya yang dan yang pertama
islam sedang berkembang dan juga ilmu kali masuk kufah masuk agama Islam
pengetahuan Islam mendaptkan pada masa nabi dan telah menjadi salah
pengaruh dari pemiiran bangsa Yunani, satu sahabat nabi. Kemudian mereka
Dan pada saat itu juga intelektualitas pindah ke Kufah. Dan ayah Al Kindi
Islam berkembang dengan dua cara yang menjabat sebagai Gubernur pada masa
berbeda. Pertama, jalan Ortodoksi yang Khalifah Al Mahdi, Al Hadi, dan Harun
mana banyak dari orang Islam Al Rasyid pada masa kekuasaan Bani
menempuh jalan ini untuk Abbas.6
mengembangkan pengetahuan seperti,
Al Kindi hidup di masa fisafat
Sejarah,dll. Kedua, jalan Non-Ortodoksi
belum di kenal secara baik dalam tradisi
yaitu jalan yang telah di pengaruhi oleh
pemikiaran Islam, yaitu pada masa
kebudayaan Yunani, Persia, dll yang di
terjadinya transisi dari teologi tradisional
gunakan untuk mengembangkan ilmu
kepada filsafat. Dan Al Kindi merupakan
disiplin ilmu filsafat, dll.5
orang Arab pertama yang mengenalkan
4
Fuad el-Ahwani, “Al-Kindi” dalam filsafat kepada bangsa Arab yanh mana
MM. Syarif, Para Filosof Muslim, terj. A
Muslim, (Bandung, Mizan, 1996), 11. kemudian ia di beri gelar “Filosof
5
Nasution Harun, 1973, Filsafat dan Bangsa Arab”. Dan ketika dalam kondisi
Mistisime dalam Islam, Jakarta : Bulan Bintang,
6
Hal. 15 Ibid, Tujuh Filsuf Muslim hal.46
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
267
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

seperti ini ia mendapatkan 2 kesulitan. perhatiannya untuk menerjemahkan dan


Pertama, kesulitan untuk meyampaikan juga mengkaji ilmu-ilmu filsafat dan
gagasan filosofis kedalam bahasa Arab. juga pemikiran rasional yang mana
Kedua, terdapat tantangan ataupun sedang marak atau tersebar. Dan Al
serangan yang mana di lancarkan oleh Qifthi mengatakan bahwasanya Al Kindi
suatu kaum tertentu terhadap filsafat banyak menerjemahkan buku filsafat dan
yang mana pada saat itu filsafat atau meringkas secara canggih teori-teorinya.
filosof dianggap sebagai bid’ah ataupun Al Kindi dapat melakukan hal tersebut
kekufuran.7 karena ia sangat paham betul dan juga di
yakini bahwasanya ia menguasai bahasa
Al Kindi memulai pelajarannya
Yunani dan Syiria. Dan ia juga
di Kufah, dan saat itu ia mempelajari
memperbaiki hasil terjemahan orang lain
pelajaran yang umum saja seperti Al
pada saat itu.9
Qur’an, tata bahasa Arab, sastra, ilmu
hitung, teologi dan fiqh. Dan pada masa Al Kindi adalah filsuf yang
itu Kufah merupakan pusat dari merupakan dari kalangan bangsa Arab
kebudayaan dan keilmuan Islam, dan dan ia juga di pandang juga sebagai
Kufah merupakan kota yang lebih filsuf Islam pertama. Al Kindi
condong kepada studi keilmuan yang mempunyai banyak kelebihan dan
rasional (aqliyah). Maka keadaan dan diatara kelebihannya yaitu menghadirkan
situasi inilah yang kemudian akan filsafat Yunani kepada kaum muslimin
menggiring Al Kindi untuk mempelajari, setelah ia mengislamkan pikiran-pikiran
mendalami dan memlih sains dan filsafat asign tersebut. Dan hampir keseluruhan
pada masa berikutnya.8 ilmu pengetahuan yang berkembang
pada saat itu telah di tulis oleh Al
Setelah dari Kufah Al Kindi
Kindi.10
berpindah ke kota Baghdad yang mana
merupakan ibu kota Bani Abbas, dan 9
Ibid; Atiyeh, Al Kindi, 6.
10
Sebagian besar karya Al Kindi telah
disinilah Al Kindi mencurahkan segala hilang. Dari risalah-risalahnya yang masih ada,
242 karya di nisbatkan ibnu an-Nadim
kepadanya yang di klasifikasikan sebagai berikut
7
George N Atiyeh, , Al-Kindi: Tokoh : (1) metafisika (2) logika (3) aritmatika (4)
Filosof Muslim, (Bandung : Pustaka,1983). hal. Sferika (5) musik, (6) astronomi, (7) geometri,
10 (8) teologi, (9) medis, (10) astrologi (11)
8
Ibid, Tujuh Filsuf Muslim hal.46 topografi, (12) psikologi, (13) politik, (14)
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
268
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

Al Kindi merupakan seorang Dan diatara sekian banyak ilmu,


filosof pertama yang berorientasi kepada ia sangat menghargai matematika. Hal
akal, yang mana ia hidupp pada masa ini dikarenakan matematika merupakan
Abbasiyah, dan ia pun menghadapi ilmu muqaddimah bagi siapa saja yang
keterasingan akala yang di usung oleh Al ingin mempelajari ilmu filsafat. Dan
Manawiyah dan Syi’ah. Ketika masa itu muqaddimah ini sangat penting karena
Al Kindi mengalami masa penindasan seseorang tidak akan dapat mencapai
yang mana pada masa itu sedang terjadi keahlian dalam filsafat tenpa terlebih
transformasi sunni untuk menentang al dahulu menguasai matematika.
Mu’tazilah dan karena itulah A Kindi Matematika disini meluputi ilmu tyang
terlibat akan pertarungan ideologis.11 memplajari bilangan, geometri, dan
astronomi. Akan tetapi ilmu yang sangat
utama adalah matematika karena tanpa
matematika maka tidak akan ada
bilangan dan jika bilangan tidak ada
maka tidak akan ada apa-apa di dunia
ini. 12

Berkat reputasinya dan


keahliannya dalam filsafat dan keilmuan,
Al Kindi kemudian bertemu dan
berteman baik dengan Khalifah Al
Makmun yang mana merupakan salah
satu khalifah dari kalangan Bani Abbas
dan ia sangat gandrung akan pemikiran
rasional dan filsafat. Dan kemudian dia
diangkat menjadi penasehat dan guru
istana pada tahun 833-842 M (khalifah
Al Mukhtashim) dan pada tahun 842-847
meterologi, (15) prognostika (ilmu meramal),
(16) kimia. Lihat Fakhry, Sejarah, hlm.111 M (khalifah Al Watsiq) dan itupun
11
Nasution Harun, 1973, Filsafat dan masih berlangsung sampai pada masa
Mistisime dalam Islam, Jakarta : Bulan Bintang,
12
Hal. 15 Ibid, Tujuh Filsuf Muslim hal.47
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
269
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

khalifah Al Mutawakkil yang mana yang ada di samping nya ketika ia


kemudian ia di pecat karena hasutan dari meninggalkan dunia. 15
oarang lain yang iri akan segala
Dalam sejarah hidupnya selain
prestasinya.13
terkenal sebagai filsuf ia juga terkenal
Adanya sikap iri dan permusuhan sebagai ilmuwan. Al Kindi pun
di kalangan kaum tersebut yang telah mempunyai perpustakaan pribadi yaitu
membuat dan memunculkan informasi- “Al Kindiyah” dengan sejumlah koleksi
informasi negative tentang watak dan buku yang mana buku tersebut dapat
sifat Al Kindi. Sebagai contohnya Al menjadi sumber ilmu pengetahuan.16
Kindi di kabarkan sebagai sarjana yang
Al Kindi pun mempertemukan
mempunyai sifat yang pelit dan kikir.dan
antara agama dengan filsafat yang sudah
sifatnya juga di katakan bahwa itu
ia pertimbangkan bahwa keduanya
keilmuannya hanyalah sebatas
merupakan ilmu tentang kebenaran,
popularitas. Tetapi George N Atiyeh
sehingga di kedua ilmu tersebut tidak
meragukan akan pendapat tersebut. Dan
terdapat perbedaan. Al Kindi sendiri
terdapat banyak pendapat-pendapat yang
menganut aliran Mu’tazilah dan
lain yang mana mengatakan sebaliknya,
kemudian setelah itu belajar filsafat. Dan
yaitu mereka mengatakan bahwasanya
zaman itu sedang
Al Kindi mempunyai watak yang mulia,
maraknyapenerjemahan buku-buku
berperilaku sebagai orang yang
Yunani, Al Kindi pun juga ikut aktif
bermartabat, penuh dedikasi dan juga
dalam pergerakan penerjemahan buku-
tulus.14
buku tersebut, akan tetapi usahanya lebih
Al Kindi meningal di kota banyak memberi kesimpulan daripada
Baghdad pada tahun 873 M, Al Kindi menerjemahkan buku-buku tersebut.
pun meningal dalam keadaan sunyi dan
Selama hidupnya Al Kindi
sendiri, hanya ada beberapa orang saja
mempunyai sekolah dan juga murid, dan
juga mempunya karya-karya yang
13
Fuad Ahwani, Para Filosof Muslim,
15
123 Ibid, Tujuh Filsuf Muslim hal.45
14
Atiyeh,George N, Al-Kindi: Tokoh 16
Soleh Khudori, 2013, Filsafat Islam
Filosof Muslim, (Bandung : Pustaka,1983). hal. dari Klasik hingga Kontemporer, Yogyakarta :
9. Ar-Ruzz, Hal.88
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
270
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

melebihi dari lima puluh, yang mana dari Banyaknya karya Al Kindi
karyanya itu memperlihatkan bahwa dia mengenai filsafat menunjukkan akan
adalah sarjana beasr yang mendalami ketelitian dan kecermatan Al Kindi
matematika, filsafat, aljabar, ilmu alam, dalam memberikan batasan-batasan
astronomi dan musik. Dibanding dengan dalam Ilmu Filsafat. Masalah filsafat
karyanya di bidang filsafat, karya-karya yang di bahas oleh Al Kindi adalah
ilmiahnya jauh lebi eksakta jauh lebih epistimologis, etika, metafisika, dsb. Al
banyak. Dan karena inilah banyak orang Kindi mengatakan juga bahwa tanpa
yang menganggap dia sebagai filsuf dan matematika orang-orang tidak dapat
bukan seorang ilmuwan.17 berfilsafat dengan baik sebagaimana
yang di sebutkan oleh para penganut
Beberapa karya ilmiah Al Kindi
rumus phytagoras.19
berupa makalah tetapi walaupun begitu
jumlahnya amat sangat banyak, Ibnu Menurut Al Kindi filsafat
Nadim sendiri menyebutkan bahwasanya tidaklah bertentangan dengan agama,
karya yang telah di tulis oleh Al Kindi dan tidak ada larangan untuk berfilsafat
sebanyak 270 buah. 18 atau nberpikir dalam Islam. Kemudian
Al Kindi menambahkan bahwasanya
disiplin teologi adalah bagian dari
berfilsafat, dan umat Islam pun
diwajibkan untuk mempelajari teologi.
Walaupun begitu Al Kindi berpendapat
bahwa argumen-argumen yang ada di
dalam Al Qur’an lebih mayakinkan
dibandingkan dengan filsafat, akan tetapi
al Qur’an dan filsafat tidak bertentangan
satu sama lain dan tidak bertentangan
akan kebenaran yang di bawakan oleh
filsafat, dan karena inilah Al Kindi
17
Arsyad Natsir M, 1989, Ilmuwan
Muslim Sepanjang Sejarah, Bandung : Mizan, berpendapat bahwasanya filsafat benar-
Hal.53-55
18
Mustofa, 2004, Filsafat Islam, 19
M. M. Syarif, 1985, Para Filosof
Bandung : Pustaka Sastra, Hal. 101 Muslim, Bandung : Mizan, Hal. 13
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
271
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

benar harus di pahami dan diakui sebagi Secara etimologi, kata Theologi
sebagian dari budaya Islam.20 berasal dari Bahasa Yunani yang dimana
berasal dari kata “Theos” dengan arti
Menurut Al Kindi Ilmu
Tuhan atau dewa dan kata “Logos” yang
pengetahuan dapat di bagi menjadi 2
mempunyai arti sebagai ilmu. Dapat
kelompok yaitu, pertama, pengetahuan
diartikan secara kesuluruhan bahwa
ilahi yaitu pengetahuan yang berasal dari
maksud Theologi dalam Bahasa Yunani
nabi dan tuhan secara langsung dan ilmu
adalah ilmu tentang Tuhan atau dewa
ini didasarkan pada keyakinan. Kedua,
dan bisa disebut juga dengan ilmu
pengetahuna manusiawi atau bisa juga di
ketuhanan.22 Theologi juga bisa disebut
sebut dengan filsafat yang berdasarkan
sebagai “Ilmu Agama” yang berarti
pemikiran atau rasio. Menurut Al Kindi
wacana berdasarkan nalar yang
kedua macam ilmu teresbut juga dapat
mencangkup agama, spiritualitas, dan
kita gunakan untuk mengetahui suatu
Tuhan. Jadi, pengertian Teologi secara
kebenaran. Dan Al Kindi berpendapat
etimologi diambil dari Bahasa Yunani
bahwasanya kebenaran pertama adalah
kuno.
Tuhan sang pencipta dan pemberi rezeki
kepada seluruh hambanya atau Pengertian Teologi dari segi
ciptaannya.21Maka, sebagai mahasiswi terminologi hampir serupa dengan
pemahaman akan ini sangatlah penting. pengertiannya secara etimologi. Secara
Jika bukan generasi muda yang terminologi, Teologi adalah
mewarisi, maka ilmu ini tidak akan pengetahuan mengenai agama, yang
berkembang luas. Bagaimanapun didalamnya membahas tentang pertalian
keadaannya, ilmu ini harus dipelajari atau hubungan antara Tuhan dan
secara meluas. Agar keagamaan manusia.23 Pengertian Teologi dari segi
seseorang terbentuk dan terjalani sesuai ini juga selaras dengan pengertian yang
dengan dasar-dasar keagamaannya ada di Kamus Besar Indonesia. Yakni,
dengan benar. pengetahuan tentang sifat-sifat

20
M. M. Syarif, 1985, Para Filosof 22
Nur wurdyah, “Definisi Teologi
Muslim, Bandung : Mizan, Hal. 17 Islam”, eprints, 2016,
21
Nasution Harun, 1973, Filsafat dan 23
Muslihin, “Pengertian Teologi,
Mistisime dalam Islam, Jakarta : Bulan Bintang, Etimologi, dan Terminologi”, referensi makalah,
Hal. 12 2012,
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
272
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

ketuhanan dan dasar kepercayaan hubungan erat manusia dengan-Nya,


terhadap Tuhan serta agama. yang berdasarkan dengan kebenanaran
wahyu ataupun penelitian dan
Dalam Bahasa Inggris, kita akan
penyelidikan oleh akal manusia itu
menemukan banyak kata yang memiliki
sendiri.
satu arti yang sama. Seperti contohnya,
kita menemukan kata-kata berikut: wit, Pada intinya, dari sekian
gag, humor, dan joke. Kata-kata tersebut banyaknya pengertian tentang Teologi.
memiliki satu arti yang sama dan umum, Maksud aslinya hanyalah satu dan
yakni humor atau disebut juga dengan selaras. Semua pengertian memiliki
komedi. Hal ini identik dengan segala kesamaan maksud dalam penjabaran arti
sesuatu yang lucu dan bisa membuat Teoologi. Namun, beberapa katanya
seseorang tertawa. Namun, pemahaman berbeda tipis dari satu pengertian dengan
dari humor dan komedi sangatlah banyak pengertian lainnya. Sudah pasti bahwa
dan berbeda-beda dari setiap Teologi adalah ilmu Ketuhanan dari
pemahaman orang. Sama halnya dengan setiap agama. Dan setiap agama
Ilmu Teologi ini, yang dimana memiliki memilikinya. Terutama agama samawi
banyak bentuk disetiap Bahasa dan yang mempercayai adanya Tuhan yang
sudah pastinya setiap daerah dan berkuasa di semesta ini.
ilmuwan mengungkapkan hal ini dengan
Pelajaran yang ada di Teologi
ungkapan yang berbeda-beda. Tetapi,
tidak hanya ketertarikan terhadap Tuhan
memiliki maksud yang sama dan tidak
saja, tetapi belajar tentang Teologi
beda jauh antara satu pemahaman
adalah proses pencarian kebenaran dan
dengan pemahaman yang lain. Jika
segala aspek mengenai Tuhan, diri kita
dalam Bahasa Inggris, Teologi diambil
sendiri, dan dunia yang dimana sebagai
dari kata “Theology” yang berarti
tempat hidup kita.24 Peranan Teologi
pemikiran tentang Tuhan. Jadi, dalam
dalam kehidupan kita adalah untuk
segi Bahasa Inggris Teologi bisa diambil
membuat seseorang mampu dan lebih
kesimpulan bahwa Teologi memiliki arti
memahami akan tradisi agamanya
sebagai suatu kajian ilmu yang
24
membahas tentang ketuhanan dan Guthrie C. Shirley, Christian
Doctrine, (Kentucky: Westminster John Knox
Press, 1994), page 1
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
273
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

sendiri maupun tradisi-tradisi yang ada Theology(Teologi Hindu) yang ada di


ada di agama lain, membandingkan kalangan umat Hindu.25
berbagai tradisi, dan menerapkan
1. Teologi dalam Islam
sumber-sumber suatu tradisi dengan
berbagai situasi yang ada. Oleh karena Islam adalah agama yang damai
itu, aspek yang kita pelajari dalam dan memiliki toleransi yang sangat
Teologi adalah aspek ketuhanan. tinggi terhadap agama lain. Selain itu,
dalam agama Islam sendiri terdapat
Seperti yang diketahui, bahwa
banyak keringanan atau rukhshoh.
teologi adalah dasar-dasar dari setiap
Namun, rukhshoh ini tidak boleh disalah
agama. Meskipun yang paling terlihat
gunakan
dan menonjol adalah Teologi Kristen.
Namun, Teologi juga dimiliki oleh Sebutan “agama”,
agama Kristen, Islam, bahkan Yahudi. “kepercayaan”, dan “pemahaman”
Sebenarnya, istilah Teologi adalah istilah merupakan tiga kata yang saling
milik Bersama bukan milik satu agama berhunungan dengan Teologi Islam.26
saja. Tiga agama samawi ini mempunyai Tiga kata ini memiliki relasi yang sangat
dasar keyakinan dengan adanya Tuhan kuat smulai dari perkembangan
yang menciptakan alam seisinya. sejarahnya hingga peradaban agama
Disetiap agama tersebut, Teologi juga tersebut. Sebelum agama lahir,
berperan sebagai suatu ilmu yang kepercayaan sudah ada terlebih dahulu.
mengkaji tentang wujud yang harus Seperti di Indonesia, pada masa lampau
disembah. Demikianlah, mengapa kepercayaan kita dibagi menjadi tiga:
Teologi menjadi bidang prinsip dinamisme, animisme, dan politeisme.
intelektual dalam tradisi Kristen, Islam, Setelah adanya agama, pemahaman
Maupun Yahudi. Seiring perkembangan tentang agama mulai muncul dan
zaman, Teologi mulai bermunculan di berkembang di antara manusia. Agama
agama-agama lain selain tiga agama bukan hanya untuk diantut, melainkan
samawi tersebut. Seperti: Budhis 25
Cecep Zakaria El Bilad, Asal-usul
Teologi: Pelacakan Historis Filosofis
theology(Teologi Buddha)yang ada di (Palangkaraya,Ushuluddin), 2018), vol. 17, No.
kalangan para umat Budha dan Hindu 1, hlm. 60
26
Salamuddin, Teologi Islam, (Medan:
Mulya Sarana, 2017), hlm. 1
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
274
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

harus diiringi dengan pemahaman yang lain, yaitu Ilmu Kalam. Yang dimana
betul dan dalam terhadap agama ilmu ini memiliki arti sebagai ilmu yang
tersebut. Khususnya agama Islam, bagi membahas tentang wujud Allah, sifat-
orang yang masuk Islam tanpa sifat Nya, dan Rasul-rasulnya.
pemahaman maka aka nada rasa ragu Demikianlah, keberadaan Ilmu Teologi
disetiap benak pikiran. Karena, agama dalam Islam. Ilmu ini berkembang
Islam adalah agama pelengkap dari yang sendiri tanpa mengambil ide dari bangsa
lain dan yang paling benar. Sehingga, ataupun agama lain. Hanya saja,
ajaran dalam Islam sangatlah banyak dan memiliki sebutan yang berbeda.
harus ditelaah dengan baik.
Seperti yang kita ketahui, bahwa
Pengertian Theologi dalam Islam dalam Teologi Islam terdapat banyak
tidak berbeda jauh dengan pengertiannya cabang ilmu didalamnya. Dibalik kata
di Bahasa ataupun konteks yang lainnya. Teologi harus ditambahkan dengan
Teologi dalam Islam adalah keyakinan- kualifikasi “Islam” , agar Teologi
keyakinan tentang Allah (para dewa) tersebut berubah menjadi Teologi Islam.
yang muncul dari kelompok agama Sehingga memiliki maksud sebagain
tertentu ataupun datang dari pemikiran Teologi yang khusus dalam tradisi
perorangan. Maksud dari Teologi adalah intelektual Islam. Sudah pasti bahwa
umum, bukan untuk suatu keagamaan disetiap pembahasan Teologi Islam
khusus. Karena setiap agama pastinya memiliki kekhususan tersendiri. Bukan
memiliki Teologi yang berbeda. seperti Teologi Kristen yang dimana
Sebenarnya, dalam Islam pun terdapat objek bahasannya terlalu umum tanpa
Teologi, hanyasaja Islam berkembang adanya kualifikasi pembahasan. Karena,
dengan Ilmu-ilmu keagamaan yang agama Islam memiliki cabang-cabang
tersendiri dan memiliki nama yang Ilmu tersendiri dan memiliki
berbeda dari yang lain. pembahasan-pembahasan tersendiri
disetiap bagiannya. Diantaranya adalah:
Teologi Islam muncul setelah
Tauhid, Aqidah, Ilmu Kalam,
wafatnya Rasulullah saw, yakni dimasa
Ushuluddin, dan lain sebagainya.
kekhilafahan Ali bin Abi Thalib. Pada
masa itu, Teologi Islam memiliki nama

Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
275
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

Disini juga telah terlihat dengan yang dianut tersebut tidak akan
jelas, bahwa Teologi berkesinambungan sempurna atau lengkap.
dengan Ilmu Filsafat. Karena, kedua
Pertama, Teologi menjadikan
ilmu ini memiliki pelopor yang sama.
seseorang lebih mampu dalam
Pun, suatu ilmu tidak akan muncul tanpa
memahami tradisi keagamaan ataupun
adanya pemikiran kritis yang
agama lainnya.27Kedua, manusia mampu
mengandung unsur-unsur filsafat. Jadi,
untuk menolong sesamanya dalam
sejak zaman dahulu, Ilmu ini sudah ada
perbandingan antara satu agama dengan
dan saling berkaitan atau berhubungan.
agama lain. Ketiga, dapat melestarikan
Tanpa ada pemikiran filsafat ilmu
suatu tradisi keagamaan yang baik.
Teologi tidak akan muncul. Tanpa ada
Keempat, membantu dalam
yang mengembangkan pengertiannya,
menyebarkan suatu tradisi keagamaan
ilmu ini juga tidak akan tersebar luas dan
dalam masyarakat. Kelima, membantu
semakin maju.
dalam penerapan sumber-sumber suatu
tradisi disetiap situasi.

2. Peran Teologi Bagi Dengan memperhatikan betapa


Manusia pentingnya peranan Teologi dalam
kehidupan manusia, maka kesungguhan
Setiap manusia harus mempunyai
dalam mendalami atau mempelajari ilmu
tujuan dan pedoman hidup yang jelas.
ini sangatlah wajib untuk setiap benak
Agar rasa nyaman, tentram, dan
manusia. Semua yang tercangkup dalam
pedoman kebaikan selalu menghadiri
ilmu tersebut juga berhubungan dengan
kehidupannya. Pedoman yang harus
segala sesuatu yang positif. Sehingga,
dimiliki atau dianut bias akita sebut
ilmu ini menjadi bekal dan pedoman
sebagai agama. Setelah beragama,
setiap orang yang beragama. Karena,
manusia sendiri harus memahami secara
Teologilah yang akan memberikan
mendalam ajaran yang diajarkan dalam
disiplin luas serta membentuk
setiap agama tersebut. Penjelasan akan
ajaran agama tersebut disebut juga 27
Nancy Novitra Souisa, Teologi
sebagai Ilmu Teologi. Jika manusia Agama-agama di Indonesia:Menelisik
Pengembangan dan Tantangannya, (Maluku:
belum mendalami ilmu ini, maka agama 2019), hlm. 221.
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
276
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

kepribadian setiap hamba atas konsep ketuhanan. Konsep teologi Al-


pemahamannya terhadap perintah Kindi menyangkut pada konsep
Tuhannya. Jika setiap orang paham betul filsafatnya yang disebut konsep falsafah-
terhadap Teologi agamanya masing- al-ula.
masing, maka pribadi setiap orang
Al-kindi memaparkan bahwa
tersebut juga akan membaik dengan
Filsafat, adalah batasan dalam
sendirinya.
mengetahui kebenaran suatu sejarah
Segala sesuatu pasti mempunyai berdasarkan kemampuan manusia.
peranan tersendiri dalam setiap Tujuannya dalam teori yaitu mengetahui
bidangnya. Begitu pula apa yang sedang kebenaran, dan dipraktikkan dalam
kita bahas bersama sekarang ini. bentuk amalan kebenaran/kebajikan.
Kepribadian seseorang juga akan
Tuhan sendiri digambarkan oleh
kembali pada dirinya sendiri. Sedalam
al-Kindi sebagai sesuatu yang bersifat
apapun ilmu seseorang tentang
tetap, tunggal, ghaib dan penyebab
keagamaannya, jika dari dirinya sendiri
utama gerakan pada makhluknya. Dalam
tidak ada pergerakan untuk menjadi
al-sina’at Al'uzma, al-Kindi
pribadi yang lebih baik, maka tidak aka
memaparkan “Karena Allah maha
nada pengaruhnya dari ilmu yang dia
terpuji, Dia adalah penyebab gerakan ini,
dapat. Namun, meskipun banyak dari
yang abadi (qadim), maka ia tidak dapat
manusia sudah berusaha untuk
dilihat dan tak bergerak. Penyebab
melakukan kebaikan, pastinya juga tidak
gerakan tanpa menggerakkan diri-Nya.
akan terlepas dari suatu keburukan.
Inilah gambaran-Nya bagi yang
Entah itu disengaja untuk melakukannya
memahami lewat katakata sederhana :
ataupun tidak disengaja. Fitrah manusia
“Ia tunggal sehingga tak dapat dipecah-
juga mempunyai hawa nafsu yang tidak
pecah lagi menjadi tungal. Tak terlihat,
bisa ditinggal.
karena ia tak tersusun dan tak ada
3. Konsep Teologi Al-Kindi susunan bagi-Nya, tetapi sesungguhnya
ia terpisah dari segala yang dapat dilihat,
Sama seperti ulama yang lain Al-
kindi juga mempunyai pemikiran khusus
tentang Konsep Theologi atau disebut
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
277
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

karena ia adalah penyebab gerak segala juga terbatas, meskipun benda tersebut
yang dapat dilihat.28 termasuk bentuk atau wujud dunia itu
sendiri. Dan dikarenakan keterbatasan
Dalam hal ini , Al-kindi
itu, maka semestinya dengan
mengemukakan dalil empiris yang
keterbatasan tersebut dunia pastinya tak
menjadi bukti akan adanya tuhan sebagai
akan bersifat kekekalan. Hanya Alllah
berikut :
lah yang kekal. Maka dari itu Teori
Pertama : Dalil barunya alam penciptaan alam yang di utarakan Al-
(Hudusil alam) Al-kindi dengan kindi Yaitu, alam tercipta dari ke
menggunakan konsep teori penciptaan tidakadaan, bersifat terbatas dan tidak
creatio ex nihilo mengatakan bahwa kekal
penciptaan dari ketidakadaan merupakan
Kedua: Keanekaragaman dalam
hal yang istimewa yang dimiliki Tuhan.
wujud (khastrah file Maujudat) Pada
Al-kindi cenderung menolak dasarnya suatu keanekaragaman
teori Aristoteles tentang keabadian alam Tentunya pasti memiliki sebab. Maka
semesta. Kemudian ia berpendapat dari itu sebabnya bukanlah alam yang
bahwa jika kita menganggap bahwa memiliki permulaan dan diciptakan,
alam semesta ini ada tanpa adanya akan tetapi yang menjadi sebab, adalah
permulaan waktu dan yakin alam ini tak lebih awal adanya atau lebih dulu adanya
terbatas, maka kita harus mengendalikan dikarenakan sebab haruslah ada sebelum
suatu badan alam semesta yang sifatnya terciptanya akibat
tak terbatas
Dalil-dalil al-kindi yang
Sesuai pendapatan Al-kindi berkenaan dengan kemajuan Allah
diatas, bahwasanya setiap benda yang bertumpu pada keyakinan yang berkaitan
ada di alam ini terdiri atas materi dan dengan hubungan sebab akibat. Seluruh
bentuk, yang terbatas ruang maupun fenomena yang ada tentunya mempunyai
bergerak didalam waktu yang sifatnya sebab yang mewujudkannya. Pola sebab
itu pada umumnya mempunyai hakikat
28
Yulia Latifah, Sabilla Azzahra HR,
terbatas, akibatnya ada sebab pertama
dkk. “Filsafat Ketuhanan Al-Kindi Dalam
Perspektif Al-Qur’an”Jurnal Istighna, Vol. 4, No
2, Juli 2021
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
278
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

atau sebab sejati, sebab pertama atau mulia dari mengetahui akibat wujudnya
sebab sejati tersebut yaitu Allah. sesuatu, karena kita hanya mengetahui
sesuatu dengan sempurna bila
Ketiga : Zat dan sifat Tuhan, Al-
mengetahui ‘illah-nya. Pengetahuan
kindi mensifati tuhan dengan istilah-
tentang fisafat tidak akan ada tanpa
istilah baru yang dibuatnya. Dia berkata
adanya bentuk pengetahuan yang telah
Tuhan adalah yang benar. Ia bukanlah
disimpulkan mengenai semua aspek
suatu materi, tidak terbentuk atau
yang diambil dari falsafah al-ula. Dia,
tersusun menjadi satu kesatuan, tidak
‘illah pertama, Tuhan, yang merupakan
berjumlah, tidak berkualitas, tidak
zat paling mulia, awal dari segala
terhubung satu sama lain. Ia tak
jenis,faktor awal dalam tertibnya ilmiah,
memiliki jenis atau tak berjenis, tak
dan sudah mendahului zaman, karena
terbagi dan berkejadian. Ia abadi atau
dia adalah ‘illah bagi segala zaman.29
kekal oleh sebab itu Ia Maha Esa
(wahdah). Selain itu tidak mungkin ada Meskipun al-kindi banyak
yang menyamainya. merujuk kepada pemikiran Aristoteles,
Al-Kindi tidak membatasi peran filsafat
Al-kindi memaparkan bahwa
sebagai bentuk pemikiran abstrak
Filsafat, adalah batasan dalam
semata-mata. Sebagai seorang muslim
mengetahui kebenaran suatu sejarah
yang baik, dia meyakini bahwasanya
berdasarkan kemampuan manusia.
filsafat berperan penting dalam
Tujuannya dalam teori yaitu mengetahui
mendampingi agama. Kebenaran yang
kebenaran, dan dipraktikkan dalam
disampaikan oleh para filosof tidak
bentuk amalan kebenaran/kebajikan.
berbeda dengan kebenaran yang
Menurutnya filsafat yang paling luhur
disampaikan oleh para nabi kepada umat
dan mulia adalah filsafat pertama
manusia. Kebenaran yang disampaikan
(Tuhan), yang merupakan sebab adanya
oleh “Nabi Muhammad Saw, Yang
setiap kebenaran/realitas. Oleh karena
berkata benar dan yang diterimanya dari
itu,dia mengaggap bahwa filosof yang
Allah”, bagi AlKindi, pernyataan
paling sempurna dan mulia harus mampu
mencapai pengetahuan yang mulia 29
Jumrohtul Wahda, “ Filsafat Al-Kindi
tersebut. Mengetahui ‘ilah itu lebih Dalam Memahami Teologi” Jurnal Manthiq: Vol
IV Edisi I 2019
Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
279
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

tersebut bisa dibuktikan melalui pijakan- alWahid , Yang benar Tunggal dan Ia
pijakan rasional atau memlalui nalar semata-mata satu. Hanya Ialah yang
pikiran. satu, selain daripada Tuhan semuanya
mengandung arti banyak. Pengetahuan
Al-Kindi merupakan seorang
ketuhanan (rububiyyah) dilibatkan dalam
filosof Islam pertama yang menyetuskan
filsafat karena memiliki peran penting
bukti rasional tentang filosofis Tuhan.
terhadap kehidupan spiritual manusia.
Ia menunjukkan eksistensi Tuhan
melalui argumentasi kebaruan atau dalil Pengetahuan tentang Tuhan telah
al-haudust. Menurut Al-Kindi, luas alam digagas oleh akal dalam rangka
semesta masih terbatas dan segala menangkap isyarat yang diberikan
sesuatu yang terbatas tidak mungkin Tuhan melalui berbagai fenomena yang
tanpa awal yang tidak terbatas. Dengan bisa dilihat, dirasa maupun dipikirkan
kata lain, alam mesti mempunyai titik oleh manusia. Oleh karena itu, manusia
awal dalam waktu. Betapapun jauhnya ia dapat mengatakan bahwa membicarakan
diatur, kebelakang, ia harus mulai dalam tentang Tuhan adalah pembicaraan yang
titik relasi waktu tertentu, dan tidak supra-rasional. Benar, bahwasanya
mungkin surut ke belakang secara tak Tuhan itu tidak sepenuhnya rasional bila
terhingga atau tasalsul. dibicarakan dengan standar rasionalitas
yang dimiliki manusia.
Menurut Al-Kindi Tuhan tidak
mempunyai hakikat dalam arti aniah Dalam masalah ini, hal-hal yang
atau mahiah. Tuhan bukan seperti berkaitan dengan supra-rasional mesti
benda-benda fisik yang bisa ditangkap dimasukkan ke dalam sistem keyakinan.
indera. Tuhan tidak tersusun dari materi Meyakini sesuatu yang supra-rasional
dan bentuk (from matter and form). merupakan bagian dari pekerjaan hati
Tuhan juga tidak memiliki aspek (pemandu rasa). Dari akan terlihat
mahiah. Karena Tuhan tidak merupakan bahwa prinsip keseimbangan antara akal
genus atau species. Tuhan hanya satu, dan hati sangat di utamakan,sama halnya
dan tidak ada yang serupa dengan Tuhan
. Tuhan dalam pemikiran Al-Kindi
adalah al-Haqq al-Awwal dan al-Haqq

Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
280
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

dengan rasio dan iman dalam filsafat Al Kindi adalah seorang tokoh yang
Al-Kindi.30 terkenal karena konsep teologinya
menyangkut ilmu filsafatnya yaitu
Pengetahuan mengenai Tuhan,
konsep falsafah Al-Ula, yang mana ia
oleh Al-Kindi disebut sebagai filsafat
mengabungkan filsafat dengan
awal atau filsafat pertama atau falsafah
pengetahuan agama yang dibuat
al-ula; Filsafat yang mewacanakan al-
sedemikian rupa dengan mengesakan
Haqq sebagai telos yang akan
tuhan yang dimna ini menjadi konsep
mengakhiri kerja filsafat. Pendapat Al-
teologinya. Tuhan sendiri digambarkan
Kindi mengenai tuhan pernah mirip
oleh al-Kindi sebagai sesuatu yang
dengan pendapat yang dikemukakan
bersifat tetap, tunggal, ghaib dan
oleh Aristoteles : “Karena
penyebab utama gerakan pada makhluk
Allah Maha Terpuji,Dia adalah
namun sayangnya penelitiannya perlu
Penyebab gerak ini yang Abadi
dikaji kembali karena Al-Kindi sendiri
(Qadim),maka ia tak dapat dilihat dan
belum memaparkan siapakah yang
tak Bergerak, Penyebab gerak tanpa
menjadi penggerak utama alam ini.
menggerakkan Diri-nya. Secara
sederhana, Ia tunggal sehingga tak
dapatdipecah lagi menjadi lebih tunggal,
dan tak terlihat karena tak tersusun,
dantak ada susunan bagi-Nya, tetapi
E. Daftar Pustaka
sesungguhnya Ia terpisah dari segala
yang dapat dilihat, karena ia adalah Atiyeh,George N, Al-Kindi: Tokoh
penyebab gerak segala yang dapat Filosof Muslim, (Bandung :
Pustaka,1983). hal. 9.
dilihat31
Arsyad, Natsir M, 1989, Ilmuwan
D. Simpulan
Muslim Sepanjang Sejarah, Bandung :
Mizan, Hal.53-55
30
Jumrohtul Wahda, “ Filsafat Al-Kindi
Dalam Memahami Teologi” Jurnal Manthiq: Vol Bilad, Cecep Zakaria El, Asal-usul
IV Edisi I 2019
31 Teologi: Pelacakan Historis Filosofis
Jumrohtul Wahda, “ Filsafat Al-Kindi
Dalam Memahami Teologi” Jurnal Manthiq: Vol (Palangkaraya,Ushuluddin), 2018), vol.
IV Edisi I 2019 17, No. 1, hlm. 60

Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
281
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Vol. 12, No. 2 (December 2020)

Pengembangan dan Tantangannya,


Caird, Edward, the Evolution of (Maluku: 2019), hlm. 221.
Theology in the Greek Philosophers
(Oregon: Wift & Stock Publishers, Nasution, Harun, 1973, Filsafat dan
2015). Vol. 1, hlm. 31 Mistisime dalam Islam, Jakarta : Bulan
Bintang,
el-Ahwani, Fuad, “Al-Kindi” dalam
MM. Syarif, Para Filosof Muslim, terj. A wurdyah ,Nur, “Definisi Teologi Islam”,
Muslim, (Bandung, Mizan, 1996), 11. eprints, 2016,
Guthrie C. Shirley, Christian Doctrine,
(Kentucky: Westminster John Knox Salamuddin, Teologi Islam, (Medan:
Press, 1994),page Mulya Sarana, 2017), hlm. 1

Wahda,Jumrohtul, “ Filsafat Al-Kindi Khudori, Soleh, 2013, Filsafat Islam dari


Dalam Memahami Teologi” Jurnal Klasik hingga Kontemporer, Yogyakarta
Manthiq: Vol IV Edisi I 2019 : Ar-Ruzz, Hal.88

Syarif,M. 1985, Para Filosof Muslim, Syafieh, M. Fil. I. “Tuhan Dalam


Bandung : Mizan, Hal. 13 Perspektif Al Quran”. Jurnal At-Tibyan
Vol. I No.1 Januari– Juni 2016
Muslihin, “Pengertian Teologi,
Etimologi, dan Terminologi”, referensi Yulia Latifah, Sabilla Azzahra HR, dkk.
makalah, 2012, “Filsafat Ketuhanan Al-Kindi Dalam
Perspektif Al-Qur’an”JurnalIstighna,
Mustofa, 2004, Filsafat Islam, Bandung : Vol. 4, No 2, Juli 2021
Pustaka Sastra, Hal. 101

Souisa, Nancy Novitra, Teologi Agama-


agama di Indonesia:Menelisik

Copyright 2020. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article
282
under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).

You might also like