Professional Documents
Culture Documents
EGI RAHMAN
18.023.22.201.114
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
menganugrahi kesehatan yang baik dan pikiran yang sehat sehingga proses
penyusunan proposal ini dapat berjalan dengan normal dan sesuai dengan norma
dan atau kaidah – kaidah pengetahuan. Bahwa penyusunan proposal ini
merupakan bagian awal dari penyelesaian tugas akhir kami sebagai mahasiswa
di Fakultas Teknik Universitas Andi Djemma Palopo.
Penyelesain tugas akhir yang disyaratkan terpenuhi pada strata satu (S1)
adalah suatu kewajiban dan keharusan untuk terpenuhi dalam mendapat gelar
Sarjana Teknik (ST). Dalam memenuhi persyaratan yang ada, maka kami
mengajukan judul “TINJAUAN TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS PADA
TRAFFIC LIGHT KECAMATAN BUA.
Dimana judul akan menjadi arahan dalam melakukan penelitian di
lapangan, olehnya itu dipandang penting untuk menyusun suatu proposal
penelitian sebagai bagian integral dari tugas akhir dan dapat disebut sebagai
Skripsi yang utuh dan dapat diuji sesuai dengan tingkat kepentingan penyelesain
studi di strata satu pada fakultas teknik Universitas Andi Djemma Palopo.
Dalam proses penyusunannya, proposal penelitian ini telah dan akan
mendapatkan arahan dan bimbingan dari semua pihak, sehingga kami yang dalam
proses pendampingan sangat terbentu dengan keberadaan tersebut. Menyadari
hal ini, maka kami (penulis) mengharuskan rasa hormat dan terima kasih kepada;
1. Bapak Hasbi, ST, M.SP., selaku Dekan Fakultas Tenik Universitas Andi
Djemma Palopo.
2. Bapak Andi Fathussalam, ST, MT.,Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Andi DjemmaPalopo
3. Bapak Hasbi, ST, M.SP.,Selaku Dosen Pembimbing I
4. Bapak Muhammad Fikri, ST, MT.,selaku Dosen pembimbing II
5. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan, pada Jurusan Teknik Sipil Universitas
Andi Djemma Palopo.
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta serta segenap saudara saya, yang
dengan tulus dan tak henti–hentinya mensupport serta mendo’akan.
7. Kawan – kawan dan para sahabat,serta semua pihak, yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
iv
Dengan penuh kerendahan hati, kami menyadari betul bahwa dalam
penyusunan semua rangkaian tugas akhir ini tentu dan atau sangat mungkin
terdapat kekurangan dan kelemahan. Olehnya itu, sangatlah rasional dan akdemik
jika kami memohon kritikan dan sarannya demi kesempurnaan tugas akhir ini.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang ................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalaah ....................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
1.5. Batasan Masalah ........................................................................................... 5
1.6. Sistematika Penulisan.................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Yang Relevan ............................................................................... 7
2.2 Kecelakaan Lalu Lintas ................................................................................. 11
2.3 Kendaraan ..................................................................................................... 12
2.4 Jalan ............................................................................................................. 13
2.5 Lingkungan ................................................................................................... 14
2.6 Lokasi rawan kecelakaan ............................................................................. 16
2.7 Fasilitas keselamatan jalan .......................................................................... 17
2.8 Marka jalan ................................................................................................... 17
2.9 rambu lalulintas ............................................................................................ 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian.................................................................................... 20
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ....................................................................... 20
3.3 Jenis Dan Sumber Data ................................................................................ 20
3.4 Populasi Dan Sampel ................................................................................... 21
3.5 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 22
3.6 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 22
3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 23
3.8 Prosedur Penelitian ....................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 26
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Traffic Light adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu
lintas disuatu persimpangan dengan cara memberi kesempatan pengguna jalan
masing-masing arah berjalan secara bergantian. Karena fungsinya begitu penting
maka lampu lalu lintas harus dikendalikan atau dikontrol semuda dan seefisien
mungkin guna memperlancar arus lalu lintas disuatu persimpangan jalan. Seiring
dengan perkembanga zaman yang juga disertai dengan perkembangan
teknologi, jumlah kendaraan juga bertambah sehingga lalu lintas juga semakin
padat, akan tetapi hal tersebut tidak diikuti dengan perkembangan infastruktur
yang ada, Perkembangan tersebut membawah dampak system lalu lintas yaitu
system pengaturan waktu penyalaan tfaffic light.
1
pemeliharaan serius untuk menghindari kerusakan besar berupa kematian, luka-
luka dan kerusakan harta benda. Dikelurahan sakti merupakan pusat perkotaan
dari kecamatan bua dimana termpat perekonomian masyarakat disana ada pasar
rakyat (pasar tradisonal), lapangan sepak bola, jalan yang sering dilalaui oleh
kendaraan perusahaan dan jugan kendaraan truk pengangkut material, maka
tentu posisinya bisa dibilang sangat strategis, dan oleh sebab itu maka arus
mobilitas kendaraan atau tingat volume lalu lintas sangat tinggi. Dengan posisi
situasi dan kondisi maka kecelakan lalu lintas pada kecamatan bua ketergorikan
rawan terjadinya celakaan.
Adapun informasi yang didapat dari pihak kepolisan dan juga masyarakat
sekitar, terkain dengan kecelakan lalu lintas yang disebabkan oleh aspek traffic
light yang kadang berfungsi dan tidak berfungsi, ditambak dengan aspek cuaca
(alam), lingkungan dan pengemudi lalu lintas. Banyaknya tingkat kecelakan yang
terjadi disebabkan karena kondisi traffic light sehingga terjadi kecelakaan,
kurangnya pengawasan lembaga yang bersangkutan dalam hal ini korlantas dan
juga kurangnya rambu-rambu jalan peringatan pada pengguna jalan. Adapaun
penyebab geometrik jalan serta faktor- faktor lainya
2
Karakteristik kecelakaan menurut jumlah kendaraan yang terlibat di
golongkan menjadi:
1. Kecelakaan tunggal yakni kecelakaan yang hanya melibatkan suatu
kendaraan bermotor dan tidak melibatkan pemakai jalan lain. Contohnya,
seperti menabrak pohon dan kendaraan tergelincir akibat pecah ban.
2. Kecelakan ganda, yakni kecelakaan yang melibatkan lebih dari satu kendaran
atau kendaraan dengan pejalan kaki yang mengalami kecelakaan di waktu
dan tempat yang bersamaa.
3
2. Dapat mengetahui tentang pencegahan kecelakaan dan solusi untuk
meningkatkan kecelakaan lalu lintas, yang diharapkan dapat meminimalisir
terjadinya kecelakaan serupa terjadi di masa yang akan datang.
Kedua poin di atas memberi arahan agar lebih hati-hati untuk
menghindari daerah rawan atau berpotensi kecelakaan dan pengguna jalan
bisa melintsi dengan nyaman.
4
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
Menyajikan data yang diporeleh dari hasil pengumpulan yang
diperoleh dari hasil perhitungan dan pengujian dalam penelitian ini.
Selanjutnya data tersebut kemudian diolah dan dianalisa sehingga akan
menghasilkan informasi yang berguna.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
SMB II layak dilakukan.
7
yang terbuang di persimpangan bagi pengguna jalan dengan
memanfaatkan sensor untuk mendeteksi tingkat kepadatan arus lalu
lintas di depan jalur persimpangan, serta mengatasi agar kendaraan
darurat tidak terjebak di persimpangan. Sistem ini dibuat dengan PLC
Omron CP1H sebagai kendali sistem, Light Dependent Resistor
(LDR) sebagai sensor pendeteksi kendaraan, laser dioda digunakan
sebagai tranduser dan sistem kendali lampu untuk menampilkan
miniatur dari lampu APILL yang dibuat. Cara kerja dari sistem ini
adalah dengan mendeteksi jumlah kendaraan di jalur persimpangan
dengan sensor yang telah dipasang pada jarak tertentu kemudian
data yang didapat dikirim ke PLC untuk diolah dan diberikan umpan
balik berupa perubahan nyala lampu APILL. Jika terdeteksi lebih dari
satu kendaraan yang melintas di depan jalur persimpangan, maka
sistem akan berada pada modus normal, dan saat terdeteksi hanya
ada satu kendaraan yang akan melintas di depan jalur persimpangan,
maka lampu APILL akan memberikan nyala lampu hijau. Sistem ini
juga memiliki modus darurat yang memberikan nyala lampu hijau saat
ada kendaraan darurat yang akan melintas dengan diatur dari panel
arah kedatangan kendaraan.
8
Hasil evaluasi pengujian menunjukkan bahwa sistem deteksi
pelanggaran yang telah dikembangkan telah berhasil mendeteksi
pelanggaran lalu lintas dengan tingkat kesalahan rata-rata sebesar
1,1%. Sistem telah berhasil mendeteksi lampu lalu lintas
menggunakan filter warna HSL.
9
faktor (multi-faktor), didahului oleh situasi ketika satu orang atau lebih melakukan
kesalahan dalam mengatisipasi kondisi lingkungan. Didefinisikan bersifat multi-
faktor karena kecelakaan melibatkan banyak faktor yang saling berkaitan dan
saling mempengaruhi.Secara umum ada tiga faktor utama penyebab
kecelakaan, yaitu manusia, kendaraan, serta jalan dan lingkungan. Ketiga faktor
tersebut dapat berkombinasi dalam menyebabkan kecelakaan. Pengemudi yang
mengantuk dapat bergabung dengan cuaca yang buruk, kondisi perkerasan yang
rusak dan tergenang air, lingkungan sisi jalan yang berbahaya atau jarak pandang
yang terbatas sehingga terjadi kecelakaan fatal.
2.3. KENDARAAN
Kendaraan adalah sarana angkutan yang membantu manusia dalam
mencapai tujuan. Karena it, tuntutan utama pengguna kendaraan asalah
keselamatan bagi pengemudi dan muatannya (penumpang maupun barang).
Menurut pasal 1 dari Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang
Kendaraan dan Pengemudi, sebagai peraturan pelaksanaan dari Undang-
undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kendaraan bermotor adalah kendaraan
yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu.
Kendaraan bermotor dapat dikelompokan dalambeberapa jenis, yaitu: sepeda
motor, mobil penumpang, mobil bus, mobil barang dan kendaraan khusus.
Sebab-sebab kecelakaan yang disebabkan oleh faktor kendaraan antara lain ;
a. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh perlengkapan kendaraan:
1) Alat-alat rem tidak bekerja dengan baik.
2) Alat-alat kemudi tidak bekerja dengan baik.
3) Ban atau roda dalam kondisi buruk.
4) Tidak ada kaca spion.
b. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh penerangan kendaraan.
1) Syarat lampu penerangan tidak terpenuhi.
2) Menggunakan lampu yang menyilaukan.
3) Lampu tanda rem tidak bekerja.
c. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pengamana kendaraan.
d. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh mesin kendaraan,
conntohnya: mesin tiba-tiba mogok dijalan.
e. Karena hal-hal ini dari kendaraan
10
f. Perawatan kendaraan yang kurang baik (Persnelingblong, kemudi patang
dan lain-lain)
2.4. JALAN
Sebagai landasan bergeraknya suatu kendaraan, jalan perlu direncanakan
atau didesain secara cermat dan teliti dengan mengacu pada gambaran
perkembangan volume kendaraan di masa mendatang . Desain jalan yang
sesuia dengan spesifikasi standar dan dikerjakan dengan cara yang benar serta
memperoleh pemeliharaan yang cukup selama umur rencananya bertujuan untuk
memberikan keselamatan bagi pemakainnya. Kecelakaan yang disebabkan oleh
faktor jalan dapat diklasifikasikan sebagaiberikut (Warpani, 2011):
a. Kecelakaan lalu lintas yang disebakan oleh perkerasan jalan.
1) Lebar perkerasan yang tidak memenuhi syarat.
2) Permukaaan jalan yang licin dan bergelombang.
3) Permukaan jalan yang berlubang.
b. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh alinyemen jalan:
1) Tikungan yang terlalu tajam.
2) Tanjakan dan turunan yang terlalu curam.
2.5. LINGKUNGAN
Kondisi tata guna laha, kondisi cuaca, serta pengaturan lalu lintas adalah
beberapa komponen dan lingkungan yang berpengaruh terhadap terjadinya
kecelakaan. Lingkungan jalan yang kurang memadai mengakibatkan
kenyamanan dari pengemudi menurun, sehingga kemampuan dalam
mengendalikan kendaraan akan menurun pula.
Ada empat faktor dari kondisi lingkungan yang mempengaruhi kelakuan
manusia sehingga berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan lalu lintas,
yaitu:
1. Pengguna tanah dan aktivitasnya, daerah ramia, lengang, dimana secara
reflek pengemudi akan mengurangi kecepatan atau sebaliknya.
2. Cuaca, udara dan kemungkinan yang terlihat misalnya pada saat kabut, asap
tebal, hujan lebat sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi jarak
pandang pengemudi.
11
3. Fasilitas yang ada pada jaringan jalan, adanya rambu-rambu lalu lintas,
lampu lalu lintas dan marka lalu lintas.
4. Arus dan sifat lalu lintas, jumlah, macam dan komposisi kendaraan akan
sangat mempengaruhi kecepatan perjalanan.
12
Anonim (2004) dalam Amelia,dkk (2011) menyatakan bahwa suatu lokasi
dapat dinyatakan sebagai lokasi rawan kecelakaan jika:
1. Tingkat kecelakaan tinggi
2. Lokasi kejadian kecelakaan relatif bertumpuk
3. Tempat terjadinya kecelakaan adalah persimpangan atau ruas jalan
sepanjang 100 – 300 M pada jalan kota, atau ruas jalan sepanjang (satu)
km pada jalan antar kota
4. Kecelakaan terjadi diruang dan interval waktu yang relatif sama
5. Penyebab kecelakaan dan beberapa faktornya
13
d. Upaya pengaturan faktor lingkungan
e. Upaya pengaturan sistem lalu lintas
f. Upaya penyelenggaraan pertolongan pertama di ruang gawat darurat
14
pendahuluan pada pemakai jalan dapat ditempatkan rambu petunjuk lain
pada jarak yang layak sebelum titik larangan dimulai. Warna dasar rambu
larangan berwarna putih dan lambang atau tulisan berwarna hitam atau
merah.
3. Rambu Perintah
Rambu perintah digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan
oleh pemakai jalan. Rambu ini wajib ditempatkan sedekat mungkin dengan
titik kewajiban dimulai. Untuk memberikan petunjuk pendahuluan papda
pemakai jalan dapat ditempatkan rambu petunjuk pada jarak yang layak
sebekum titik kewajiban dimulai. Warna dasar rambu perintah berwarna biru
dengan lambangatau tulisan bewarna putih serta merah untuk garis serong
sebagai batas akhir perintah.
4. Rambu Petunjuk
Rambu petunjuk digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai jurusan,
jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas, dan lain-lain sebagai
pemakai jalan. Petunjuk ditempatkan sedemikian rupa sehingga
mempunyai daya guna sebesar-besarnya dengan memperhatikan
keadaan jalan dan kondisi lalu lintas. Untuk menyatakan jarak dapat
digunakan papan tambahan atau dicantumkan pada rambu itu sendiri.
Rambu Petunjuk yang menyatakan tempat fasilitas umum, batas wilayah
suatu daerah, situasi jalan, dan rambu berupa kata-kata serta tempat
khusus dinyatakan dengan warna dasar biru. Rambu petunjuk pendahulu
jurusan dan rambu penegas jurusan yang menyatakan petunjuk arah untuk
mencapai tujuan antara lain kota, wilayah/daerah, serta rambu yang
menyatakan nama jalan dinyatakan dengan warna dasar hijau dengan
lambang atau tulisan berwarna puti
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
3.3.2 Sumber Data
1. Data primer;
a. Data tentang kegiatan disekitar ruas jalan.
b. Data pengukuran jalan, berupa panjang jalan, lebar jalur dan
lebarbahu jalan.
c. Data tentang keberadaan rambu, marka jalan dan penerangan
jalan.
d. Data hasil wawancara terhadap kasus kecelakaan.
2. Data Sekunder
a. Data kecelakaan lalu lintas ruas Jalan Primer
Kecamatan Bua dari tahun 2017 - 2022.
b. Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata.
c. Layout daerah penelitian.
d. Data IRI (Internasional Roughness Index)
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau
objek yang mempunyai kualitas dan berkarakteristik tertentu yang
diterapkan untuk keseluruhan subjek penelitian, yaitu meneliti semua
elemen dalam wilayah penelitian dan dipelajari dan ditarik kesimpulannya
menurut Sugiyono (2013: 90). Berdasarkan pengertian tersebut maka
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna jalan trans sulawesi
kecamatan bua dan masyarakat setempat.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2009:91) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Maka dalam penelitian ini
peneliti menggunakan tekhnik purposive sampling yaitu dimana tekhnik
penarikan sampel yang digunakan dengan cara sengaja atau menunujuk
langsung kepada orang yang dianggap dapat mewakili karateristik-
karateristik populasi.
Maka diambil sampel sebanyak sepuluh orang yang dianggap dapat
mewakili karateristik populasi yang mana mereka mengetahui bagaimana
17
tingkat kecelakaan lalu lintas pada traffic light, serta masyarakat sebagai
informan yang me nggunakan traffic light.
18
Kemudian metode Accident Frekuensi, metode ini dapat diketahui
besarnya jumlah kecelakaan yang terjadi dalam setahun untuk setiap
kilometernya, sehingga akan diperoleh ruas mana yang merupakan ruas
tertinggi atau terendah tingkat kecelakaannya (blackspot). Persamaan untuk
menghitung tingkat kecelakaan dengan metode frekuansi kecelakaan adalah.
Keterangan:
AF =
2. Prosedur kerja
Beberapa langkah /prosedur dalam melakukan analisa yaitu:
a. Pemilihan tempat pengukuran
b. Mengukur jalan dan bahu jalan
c. Pengukuran dilakukan beberapa kali sehingga dapat menganalisa
data.
19
3.9. BAGAN ALIR
Tahapan-tahapan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini dapat di
lihat pada Flow chart berikut ini:
MULAI
Pengambilan Data
Analisis Data :
1. Analisis Data Kecelakaan
2. Identifikasi Rawan Kecelakaan
3. Analisis Faktor Kecelakaan
Pembahasan
SELESAI
20
DAFTAR PUSTAKA
21