You are on page 1of 12

A.

Proses Mobilisasi Project Jalan dan jembatan

1. Paling lambat 7 hari setelah tanggal mulai kerja, dilakukan PCM Pre contruction meeting
dihadiri oleh : wakil pengguna jasa, pengawas pekerjaan, dan penyedia jasa.
2. 14 hari setelah PCM penyedia jasa harus menyerahkan program mobilisasi dan jadwal
keamajuan pelaksaan kepada pengawas pekerjan.

Pembayaran :
1. Dilakukan secara lum sum menurut kadwal pembayaran :
- 50% bila mobilisasi 50% selesai (tdk termasuk instalasi konstruksi) dan fasilitas serta
pelayanan pengujian laboratorium telah lengkap di mobilisasi menurut tahapannya.
- 20% bil semua peralatan utama berada di lpngn & semua fasilitas lab lengkap di
mobilisasi dan di terima pengawas pekerjaan.
- 30% jika semua demobilisasi selesai.
2. Kalau telat, maka pembayaran dikurangi 1% dari nilai angsuran setiap keterlambatan 1
hari dalam penyelesaian sampai maks. 50 hari.

B. Kantor lapangan & fasilitasnya


Letaknya harus sedekat mungkin dengan daerah kerja (site), bebas dari polusi pekerjaan,
memiliki kekuatan structural baik, tahan cuaca, dan elevasi lebih tinggi dibanding tanah
sekitarnya.

C. Manajemen & Keselamatan Lalulintas


- Peraturan lalulintas hrs di tuangkan di dalam RMKL ( Rencana manajemen dan
Keselamatan lalulintas) yang di susun oleh TKA Jalan dari penyedia jasa. RMKL
disampaikan pd saat PCM. RMKL harus merujuk pd Analisa Dampak Lalu Lintas
(ANDALALIN) Permen Perhub No.75. thn 2016.
- Zona Pekerjaan jalan berdasarkan fungsi ( Instruksi Dirjen Bina Mrga
No.02/IN/Db/2012 ttg Panduan Teknis Rekayasa keselamatan jalan) ada 4 yaitu :
1. Zona Peringatan dini -> segmen jalan dmna pengguna jalan diinformasikan ttg
adanya pekerjaan jalan & apa yg hrs dilakukan.
2. Zona pemandu transisi -> segmen jalan dmn pengemudi dipandu menurunkan
kecepatan dan masuk ke lintasan yg benar.
3. Zona kerja -> segmen jln dmn pekerjaan dilaksanakan, terdapat pekerja,
peralatan perlengkapan dan material.
4. Zona terminasi -> segmen jln dimn lalulintas di tuntun Kembali norml setelah
melalui lokasi pekerjaan.
- Semua tenaga kerja min berusia 18 thn hrs mengenakan baju reflektif, sepatu boot,
dan helm kerja.
- Tugas KMKL (Kordinator managemen dan kelesamatan lalulitas) :
1. Memahami perayratan kontraktual, spt gmbar, spek, dan lingkungan pekerjaan.
2. Menginspeksi rutin thd kondisi dan keefektifan dari peraturan lalu lintas yg
digunakan & memastikn perlengkapan tersebut berfungsi, sesuai spek, gamabr
atau peraturan2.
3. Meninjau dan mengantisipasi kebutham atas pengaturan lalulintas yg sesuai,
memastikan implementasi RMKL
4. Mengkoordinasi pemeliharaan kegiatan lalulintas denagn pengawas pekerjaan.
5. Melakukan rapat keselamatan lalulintasdan rapat berkala dg penyedia jasa.
- Penyedia jasa harus menyediakan perlengkapan jalan sementara sesuai dg RMKL,
berupa :
a. Alat pemberi isyarat lalulitas sementara
b. Rambu lalulintas sementara
c. Marka jalan sementara
d. Alat penerangan sementara
e. Alat pengendali pemakai jalan sementara :
- Alat pembatas kecepatan
- Alat pembatas tinggi dan lebar kendaraan
f. Alat pengeman pemakai jalan sementara :
- Pagar pengaman/penghalang lalulintas
- Cermin tikungan
- Patok pengarah ( delineator)
- Pulau2 lalu lintas sementara
- Pita penggaduh ( rumble strip)
- Traffic cones

Harus sesuai dg pedoman tekni perambuan sementara untuk pekerjaan jalan No. Pd-
T-12-2003, Intruksi Dirjen Bina marga No. 02/IN/Db/2012.

- Rambu – rambu sementara : rambu tetap, rambu portable, dan rambu elektronik.
Rambu sementara harus terlihat dg jarak 150 m dan terbaca dg jarak 90m pada siang
hari dan pada mlm hari dengan lampu sorot visus mata 20/20 ( 6m)

- Pemasangan marka jalan sementara mengacu pada Permen Perhub No.PM 67/2018.
- Tahap pembayaran Lum Sum u/ Pekerjaan Managemen dan Keselamatan Lalulitas :
1. 25% jika semua peralatan utama terlah berada di lapangan, di terima dan di
setujui Pengawas pekerjaan.
2. 75% hrus dibayar secara angsuran atau dasar bulanan secara proposional
berdasar kemajuan penerapan RMKL.

- Tahap pembayaran biaya lump sum jembatan sementara :


1. 75% jika semua jembatan sementara sudah terpasang, diterima & disetujui
pengawas Lapangan.
2. 25% jika jembatan sementara telah dibongkar dan lokasinya telah dibersihkan
Kembali.

D. KAJIAN TEKNIS LAPANGAN ( FIELD ENGINEERING)


Adalah keguatan mencari kesesuaian anata rancangan asli yag ditunjukan Gambar dg
kebutuhan actual lapangan. Terdiri dari survey lapngan & analisis data lapangan.

a. Pekerjaan survey lapangan u/ peninjauan Kembali rancangan.


 30 hari sejak perode mobilisasi penyedia jasa hrs mengerahkan personil tekniknya
untk melakukan survey lapangan dan membuat laporan kondisi survey.
 Survey hrs mencakup inventarisasi geometric : lebar perkerasan eksisting, kondisi
permukaan, jenis lapis permukan, detail bahu jalan, radius tikungan, lereng
melintang (superelevasi di tikungan) & kelandaian.
Pengujian proff rolling dapat dilakukan jika diperlukan -> pembebanan dg kendaraan
berjalan unutk mengetahui lendutan secara visual untuk memperoleh lokasi yg daya
dukungnya rendah.

You might also like