You are on page 1of 6

A.

Latar Belakang
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan pathogen yang menyerang sistem
imun manusia, terutama semua sel yang memiliki penenda CD4+ dipermukaannya seperti
makrofag dan limfosit T. AIDS (acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan suatu
kondisi immunosupresif yang berkaitan erat dengan berbagai infeksi oportunistik, neoplasma
sekunder, serta manifestasi neurologic tertentu akibat infeksi HIV.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah suatu retrovirus yang berarti terdiri atas
untai tunggal RNA virus yang masuk ke dalam inti sel pejamu dan ditranskripkan kedalam
DNA pejamu ketika menginfeksi pejamu. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
adalah suatu penyakit virus yang menyebabkan kolapsnya sistem imun disebabkan oleh
infeksi immunodefisiensi manusia (HIV), dan bagi kebanyakan penderita kematian dalam 10
tahun setelah diagnosis. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) atau kumpulan
berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIV.
Jumlah penderita Human Immunodeficency Virus (HIV) di Toraja Utara dan Tana Toraja
empat tahun terakhir, atau mulai 2018 hingga Juli 2022 mencapai 245 kasus. Berdasarkan
data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Tana Toraja Dan Toraja Utara, Jumlah ODIV berobat saat
ini di Rantepao Toraja Utara sebanyak 141 orang aktif dan 5 Pengidap yang meninggal sejak
2019-2022
Berdasarkan uraian di atas maka Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Siangkaran Toraja
di bentuk pada tanggal 06 November 2022, sebagai wadah ODIV untuk saling
support,emudahkan koordinasi penyaluran bantuan – bantuan untuk ODHIV , serta menjadi
wadah untuk menampung aspirasi ODHIV
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pengajuan proposal ini adalah:
1. Membangun kemitraan dalam rangka mendukung ODHA
2. Mengedukasi Odha dan Keluarga dalam meningkatkan mutu hidup
3. Meningkatkan kinerja Lembaga dalam kerja-kerja dukungan psikososial ODHA

Visi : Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dalam upaya meningkatkan

kualitas hidu ODHA yang ada di Sulawesi Selatan

Misi :

1. Membangun kemitraan dalam upaya mencegah dan menanggulangi penularan


HIV/AIDS di Sulawesi Selatan
2. Mencari, mengkaji, dan menyediakan serta menyebarluaskan informasi tentang
HIV/AIDS di Masyarakat.
3. Bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Barat.
4. Melakukan advokasi terhadap masalah sosial HIV/AIDS.
5. Menjadi wadah ODHIV untuk saling Support
6. Memudahkan Koordinasi penyaluran bantuan
7. Wadah menampung aspirasi ODHIV
C. Manfaat

a. Adanya kerja sama antar mitra dalam mendukung Odha


b. Odha dan Keluarga memiliki pemahaman tentang mutu hidup Odha
c. Lancarnya kerja Lembaga dalam dukungan psikososial Odha.

Penerima manfaat adalah:

a. 20 Orang dengan HIV di Kab. Tana Toraja ( RSUD Lakipadada )


b. 20 Orang dengan HIV di Kab. Toraja Utara ( RS Elim Rantepao )
Total Penerima manfaat adalah 40 Orang dengan HIV
D. Anggaran

Anggaran untuk melaksanakan dan menjalankan Program Atensi Berbasis Komunitas


ini merupakan kerja sama Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Siangkaran dengan
Balai Rehabilitas Sosial Orang Dengan HIV AIDS Sentra Wirajaya Makasar.

a. Bantuan Sambako dan tambahan Nutrisi bagi ODHA di Kab. Tana Toraja
( RSUD Lakipdada ) @Rp. 2.400.000 Sub
Total Bantuan yang dibutuhkan sebesar Rp. 48.000.000

b. Bantuan Sambako dan tambahan Nutrisi bagi ODHA di Kab.Toraja Utara


(RS Elim Rantepao) @Rp. 2.400.000 Sub Total Bantuan yang dibutuhkan sebesar
Rp. 48.000.000

Total bantuan yang dibutuhkan untuk 40 PM di Kab. Tana Toraja ( RSUD


Lakipadada ) dan Kab. Toraja Utara ( RS Elim Rantepao ) sebesar Rp. 96.000.000

Harga satuan
Nama Barang Harga Satuan Keterangan Total
Beras Rp 500,000 1 Rp.500.000
Minyak Goreng Rp 121,000 3 Rp.363.000
Dancow Rp 110,000 2 Rp.220.000
Energen Rp 90,000 1 Rp.90.000
Telur Rp 45,000 1 Rp.45.000
Sabun mandi Rp 42,000 2 Rp.84.000
Susu milo Rp 95,000 2 Rp.190.000
Pepsodent besar Rp 32,000 2 Rp.64.000
Shampoo Besar Rp 52,000 2 Rp.104.000
Sikat GIGI Rp 21,000 2 Rp.42.000
The Sariwangi Rp 28,000 2 Rp.56.000
Gula Rp 15,000 4 Rp.60.000
Rinso Rp 58,000 2 Rp.116.000
Betadine Kumur Rp 33,000 2 Rp.66.000
Total Rp. 2.000.000
Makassar, sulselprov.go.id - Tahun 2021,  jumlah penemuan dan pengobatan ODHA provinsi
Sulsel berada di urutan ke-7 secara nasional. Data penemuan kasus HIV kumulatif sejak tahun
2005 sampai bulan November 2022 yakni 16.428 kasus HIV positif dan 5.940 kasus AIDS.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Rosmini
Pandin pada pertemuan dengan media yang digelar oleh Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi
(KPAP) Sulsel di Upnormal Coffee jalan Perintis Kemerdekaan, Kamis (22/12). 

“Untuk data kasus HIV/AIDS berdasarkan data nasional di tahun 2021, jumlah penemuan dan
pengobatan orang dengan HIV AIDS kita ada di urutan ke 7 nasional. Ranking kita cukup tinggi,
mudah-mudahan ke depan kita dapat memperbaikinya.” ungkapnya.

Lebih lanjut Rosmini menyampaikan data penemuan kasus HIV di Sulawesi Selatan. 
"data provinsi untuk kasus penemuan HIV AIDS sampai bulan November 2022, dengan rincian
kasus 16.428 positif HIV, dan terdapat 5.940 kasus AIDS". jelasnya.

Berdasarkan golongan umur, kasus HIV Positif dan AIDS rentang usia di bawah 15 tahun 3%,
usia 15-24 tahun 24%, usia 25-49 tahun 69%, usia di atas 50 tahun 4%. Sedangkan berdasarkan
jenis kelamin, kasus pada laki-laki sebanyak 76%, dan pada perempuan 24%. Jika dilihat dari
faktor resiko, kasus HIV positif dan AIDS paling banyak ditemukan pada lelaki seks lelaki
sebanyak 30%. Selanjutnya pada pasien TB 12%, Pasangan Risti 9,5%, Waria 4%, Ibu hamil
3,2%, Wanita penjaja seks 3%, dan penyebab lain-lain (kandisiasis, hepatitis, IMS, dll) sebanyak
29,5%.

Menurut data yang dikeluarkan oleh KPAP Sulsel, kasus HIV sudah tersebar di 24
kabupaten/kota dengan 10 urutan terbesar di Makassar, Palopo, Jeneponto, Pare-Pare, Bone,
Wajo, Sidrap, Gowa, Bulukumba dan Sinjai.

Untuk meningkatkan jumlah penemuan dan pengobatan ODHA di provinsi Sulsel, terdapat
beberapa kebijakan nasional dan provinsi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan KPAP
Sulsel. Mulai dari perluasan layanan Pengobatan ARV sampai ke level Puskesmas termasuk
Faskes swasta, Klinik dan Praktek swasta dengan Target 75% faskes di kabupaten mampu
pengobatan. Selain itu, memastikan semua faskes melakukan pencatatan dan pelaporan rutin
setiap bulan melalui SIHA (Sistem Informasi HIV AIDS).
Selain itu juga dilakukan upaya meningkatkan pelibatan lintas sektor dan lintas program,
koordinasi dan kerjasama dengan LSM pendamping atau kader kesehatan di kabupaten/kota
dalam

rangka penelusuran ODHA yang lost follow up untuk kembali berobat dan melakukan Validasi
data tiap bulan di tingkat kabupaten/kota. 

Struktur Organisasi KDS Siangkaran Toraja


Struktur organisasi menggambarkan visualisasi pembagian kerja pengurus KDS
Siangkaran Toraja .

KDS Siangkaran Toraja memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

Penasihat : Komisi Penanggulangan HIV,AIDS, Dan Napza Gereja Toraja

Penanggung Jawab : Direktur Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya Se-


Sulawesi

Pembina : Pdt.Erni Tonapa M.Si

Ketua : Ishak Rangga Pakan,Amd.Kep

Sekretaris : Semuel Markus

Bendahara : Damaris Toni

Divisi :

- Humas : Alvius Pare Rante


- Media Sosial : Alan Richard
- Koordinasi Care : Reni David
- Penggunaan obat : Aries Bambang Datu Ratte
- Kesekretariatan : Tadius

Toraja 26 Juli 2023


KDS Siangkaran Toraja
Ishak Rangga Pakan,Amd.Kep
Koordinator KDS Siangkaran

You might also like